Laporan Resmi Analitik Ii
Laporan Resmi Analitik Ii
II.
III.
JUDUL
Analisis Mangan (Mn) dalam HNO3 Menggunakan Spektroskopi
Serapan Atom (AAS)
TUJUAN
Menentukan Kandungan
Mangan
(Mn)
Total
Dalam
HNO 3
Nama Alat
Rangkaian
Gambar
Jumla
h
1
alat
spektroskopi
serapan atom
(AAS)
2.
Tabung
reaksi
3.
Rak
tabung
reaksi
4.
Labu ukur
5.
Pipet tetes
6.
Gelas ukur
7.
Gelas beker
8.
Printer
B. Bahan
No
Nama Bahan
Jumlah
.
1.
2.
3.
Larutan sampel
Secukupnya
HNO3
Secukupnya
Larutan standar Mn 20 Secukupnya
4.
5.
ppm
Gas
Aquades
Secukupnya
(larutan Secukupnya
blanko)
IV.
No
.
DATA PENGAMATAN
Perlakuan
Pengamatan
1.
Konsentrasi
Absorbansi
(ppm)
0,0000
0,5000
induk Mn 20 ppm dengan
1,0000
menggunakan HNO3 o,o5 M.
2,0000
4,0000
Membaca serapan dari semua
sampel
larutan standar dengan AAS.
0,0023
0,0715
0,1151
0,2346
0,4083
0,3237
mengencerkan
larutan
V.
PEMBAHASAN
A. Analisa Data Kuantitatif
a. Metode rata-rata
A = k.C
A
k= C
0,0715
0,5000
k1 =
= 0,143
0,1151
k2 = 1,0000
= 0,1151
0,2346
k3 = 2,0000
= 0,1173
0,4083
k4 = 4,0000
= 0,102075
kk =
k 1+ k 2+ k 3+k 4
4
0,477475
4
= 0,1193
konsentrasi sampel
A = k.C
A
C= k
=
0,3237
0,1193
= 2,7133ppm
b. Metode kurva kalibrasi
(Kurva Terlampir)
Dengan metode kurva kalibrasi C sampel 3,0647 ppm
c. Metode regresi linier
A = k. C
y
m x
No
x2
y2
xy
.
1.
2.
3.
4.
0,5
1
2
4
7,5
0,0715
0,1151
0,2346
0,4083
0,8295
0,25
1
4
16
21,25
0,00511225
0,01324801
0,05503716
0,16670889
0,3593384
0,03575
0,1151
0,4692
1,6332
2,25325
m=
n . x 2
n. xyx . y
7,5
4.21,25
4.2,253257,5 .0,8295
9,0136,22125
8556,25
2,79175
28,75
= 0,097104347
A sampel = 0,3237
m = k = 0,097104347
sehingga, C sampel =
=
A sampel
k
0,3237
0,097104347
= 3,333527 ppm
= 3,3335 ppm
Sehingga kadar Mn yang didapatkan adalah:
Rumus :
C sampel
Kadar Mn = C standar x 100%
1. Metode rata-rata
2,7133
Kadar Mn =
20
x 100%
= 13,56%
2. Metode kurva kalibrasi
3,0647
Kadar Mn =
x 100%
20
= 15,32%
3. Metode regresi linier
3,3335
Kadar Mn =
20
x 100%
= 16,66%
B. Analisa Data Kualitatif
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kandungan
mangan (Mn) total dalsm HNO3 menggunakan spektroskopi
serapan atom (AAS).
Prinsip kerjanya adalah mula-mula mengaktifkan AAS
yang menggunakan bahan bakar untuk menghasilkan api yang akan
membakar sampel pada burner. Sampel yang telah diserap melalui
pipa kecil pada alat ini akan mengalami atomisasi. Pada prinsipnya
proses ini terdiri dari 2 bagian utama yaitu nebulizer dan burner.
Pada nebulizer terjadi perubahan dari larutan menjadi atom
sedangkan pada aburner terjadi proses atomisasi dengan nyala.
Larutan yang digunakan merupakan larutan standar Mn
dengan konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; dan 4 ppm yang dihasilkan dari
pengenceran larutan induk Mn 20 ppm menggunakan HNO3.
atomisasi
eksitasi
Senyawa
atom
monokromator
detektor
Langkah selanjutnya sampel-sampel yang terbentuk atom
ini diarahkan ke bagian monokromator yang berfungsi mengisolasi
salah satu garis resonansi dari sinar dengan sekian banyak
spektrum yang dihasilkan HCl. Atom-atom tersebut mengabsorbsi
sinar dengan panjang gelombang tertentu yang berasal dari sumber
sinar HCl. Besarnya absorbsi sinar ini sebanding dengan
konsentrasi atom-atom dalam nyala. Hal ini dapat dideteksi dengan
detektor. Pada sistem ini energi sinar diubah menjadi energi listrik.
Energi listrik akan dapat menggerakkan jarum dan akan
megeluarkan angka digital.
Langkah terakhir adalah sistem pembacaan yang dilakukan
dengan melihat layar monitor. Dalam percobaan ini, menggunakan
larutan Mn dengan konsentrasi 0; 0,5; 1; 2; dan 4 ppm yang dibuat
dari pengenceran larutan induk Mn 20 ppm dengan HNO3 0,05M.
Menghitung absorbansi dari masing masing larutan sampel
dengan AAS. Selanjutnya, menganalisis larutan standar dengan
AAS dengan meletakkan selang kecil ke dalam gelas beker yang
berisi larutan standar yang sebelumnya selang tersebut harus
dicelupkan ke aquades tujuannya untuk membersihkan selang dari
zat zat yang masih tertinggal dari larutan sebelumnya.
Larutan yang diserap tersebut akan menyebabkan warna
nyala berubah dari kuning menjadi merah kekuningan. Semakin
besar konsentrasi larutan maka nyalanya semakin merah. Tahap
Atom
monokromator
detektor
Recorder
Logam-logam
yang
dapat
dianalisis
dengan
spektrofotometer AAS antara lain : Ag, Al, Au, B, Be, Bi, Cd, Co,
Fe, Hg, H, Mg, Ni, Mn, Pb, Pt, Sb, Se, Si, Sn, Te, Zn, Cr, Cu, Dy,
Er, Gd, Mo, Nb, Rh, Sc, Ta, Tl, Pd.
Logam-logam ini adalah logam-logam yang telah melalui
proses atomisasi, yaitu proses pengubahan sampel dalam bentuk
larutan menjadi spesies atom nyala dan unsur ini mudah
membentuk oksida, serta sulit terurai karena suhu nyala yang
dihasilkan relatif tinggi.
Kegunaan AAS antara lain :
1.
2.
3.
4.
5.
Analisis klinik
Analisis lingkungan
Bidang farmasi
Bidang industri
Bidang pertambangan
Larutan yang dianalisis disemprotkan untuk diatomisasi
kekurangtepatan
menggambar grafik.
2. Pembulatan dalam perhitungan.
dalam
selesai
pengukuran
dilakukan
selang
aspirator
KESIMPULAN
Dari percobaan yang dilakukan untuk menganalisis logam mangan
(Mn) dalam air dalam dilakukan dengan metode AAS dengan
mengubah sampel menjadi uap atom. Kemudian diantaranya tereksitasi
secara termal oleh nyala dan kebanyakan sebagai atom bebas dalam
keadaan standar. Atom-atom bentuk ini yang menghasilkan absorbansi
DAFTAR PUSTAKA
Hastuti, Budi. 2012. Handout Kuliah Kimia Analitik II.Surakarta :
UNS Press
Martini, Tri. 2003. Workshop Dasar-Dasar dan Aplikasi AAS
Pascasarjana. Surakarta : UNS Press
Tim Dosen. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik II. Surakarta :
UNS Press
Subelo, Mamiek. 2000. Petunjuk Praktikum Kimia Analitik II.
Surakarta : UNS Press
Firtz, James. 1987. Kimia Analitik Kuantitatif. Jakarta : Erlangga
VIII.
Lampiran
1 Lembar kurva kalibrasi
LAPORAN RESMI
PRAKTIKUM KIMIA ANALITIK II
Oleh:
1.
2.
3.
4.
5.
( K3310025)
(K3310031)
(K3310065)
(K3310072)
(K3310074)