(KARMA)
VIII. JANGAN BEKERJA PAMERIH TETAPI BEKERJA DALAM PENGABDIAN KEPADA TUHAN
Tuhan Krishna berkata,Durena hy avaran karma, jangan bekerja secara pa
merih. Krpana phala hetavah, dia yang selalu memikirkan hasil (phala) kerja (karma) untuk kesenangan sendiri, disebut krpana, orang pelit (Bg.2.49).
Bhuddhi yukto jahatika ubhe sukrta duskrta,bekerjalah dalam semangat pe
ngabdian (kepadaKu) tanpa memandang apakah hasil kerja itu memuaskan
atau tidak (Bg.2.50).
IX. BEKERJA DALAM PENGABDIAN KEPADA TUHAN MEMBEBASKAN ORANG DARI DOSA DAN SAMSARA
1. Dengan bekerja dalam pengabdian kepada Tuhan, orangorang bijaksana mampu membebaskann diri dari janmabandhva, siklus kelahiran dan kematian dengan tidak me
lekat pada hasil kerja. Dengan demikian, mereka tidak ke
na kesengsaraan (samsara) material (Bg.2.51, karma jam
buddhi yukta hi phalam tyaktva manisinah janma bandhva vinirmuktah padam gacchanty anamayam).
2. Orang yang bekerja tanpa kemelekatan pada ke-berhasilan dan menghaturkan hasil (phala) kerja (karma) nya kepada Tuhan, tidak terkena reaksi dosa apa pun, seperti
halnya bunga padma tidak basah oleh air meskipun berada didalam air (Bg.5.10, brahmany adhaya karmani sawww.narayanasmrti.com
(Bg.3.4, na karmanam anarambham naiskarmyam purusosnute na ca sannyasanad eva siddhim sama digacchati).
XI. BEKERJA BENAR DAN BEKERJA TIDAK BENAR
BEKERJA BENAR
MEMBEBASKAN ORANG
DARI REAKSI KERJA
(Bg.3.9, yajnarthat karmanonyatra loko yam karma bandhanah tad artham karma muktah sangah sama cara).
www.narayanasmrti.com
MENGIKAT ORANG
DENGAN REAKSI
KERJA
(Bg.3.9, yajnarthat karmanonyatra loko yam karma bandhanah tad artham karma
muktah sangah samacara. Bg.3.19, tasmad asaktah satatam karyam karma sama
cara asakto hi acaran karma param apnoti purusah).
XII. TUHAN MINTA AGAR SETIAP ORANG BEKERJA UNTUK KESENANGANNYA
SEMATA
Tuhan Krishna minta agar setiap orang bekerja untuk kesenangan diriaNya supaya bebas dari reaksi/akibat kerja (Bg.3.30,
mayi sarvani karmani sannyasah ... Bg.9.27, yat karosi yad asnasi ... tad kurusva mad arpanam. Bg.9.28, subhasubha phalair eva moksyasye karma bandhanaih ... vimukto mam upaisyasi. Bg.11.55, mat karma krn mat paramah. Bg.12.6, ye tu sarvani karmani mayi sannyasya mat parah. Bg.12.10, mad artham
api karmani. Bg.18.57, cetasa sarva karmani mayi sannyasya
mat parah).
XIII. KARMA, AKARMA DAN VIKARMA
1. Bahkan orang-orang bijaksana (kavi) pun bingung menentukan apakah yang disebut karma (bekerja) dan akarma (tidak bekerja) Bg.4.16, kim karwww.narayanasmrti.com
KARMA
(BEKERJA)
AKARMA
(TIDAK BEKERJA)
VIKARMA
(KERJA HARAM)
www.narayanasmrti.com
XIV. BEKERJA DALAM KEBHAKTIAN KEPADA TUHAN LEBIH BAIK DARI PA-
DA MENINGGALKAN KERJA (TIDAK BEKERJA) BG.5.2, TAYOS TU KARMA SANNYASAT KARMA-YOGA VISISYATE. Sebab,
1. Semata-mata meninggalkan kerja (tidak bekerja) tidak membahagiakan
seseorang (Bg.5.6, sannyasas tu duhkham aptum ayogatah yoga-yukto
munir brahma na cirenadigacchati).
2. Bekerja dalam pelayanan bhakti kepada Tuhan dengan pikiran dan indriyaindriya terkendali, me-nyenangkan semua orang dan sipelaku tidak terkena
reaksi kerja yang meng-ikat-nya di dunia fana (Bg.5.7, yogayukto visuddhatma vijitatma jitendriyah sarva bhutatma bhutatma kurvan api na lipyate).
XV. BHAKTI DAN NAISKARMYA
Bhakti didefinisikan sebagai,Hrsikena hrsikesa sevanam bhaktir ucyate,
melayani Hrsikesa sang Penguasa segala indriya disebut bhakti (Narada
Pancaratra). Jadi melayani Tuhan Krishna dengan mempersembahkan segala hasil (phala) kerja (karma) sebagai yajna kepadaNya, seseorang bisa
naiskarmya, bebas dari reaksi/akibat kerja yang dilakukan dan mengikatnya di dunia fana. Dengan kata lain, bhakti mensucikan diri setiap orang
untuk bisa kembali pulang ke dunia rohani.
www.narayanasmrti.com
Itulah sebabnya Tuhan Krishna minta supaya setiap orang bekerja untuk
kesenanganNya saja.
XVI. CIRI-CIRI ORANG YANG NAISKARMYA
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
1. Dia mengerti betul tentang karma, akarma dan
vikarma.
2. Pikiran dan kecerdasannya terkendali sempurna (yakni tidak melekat pada hasil kerja) serta
bebas dari rasa pemilikan.
3. Dia bekerja untuk sekedar memenuhi kebutuhan hidupnya paling pokok.
4. Dia berpuas hati dengan hasil kerja yang datang dengan sendirinya (=di-lakukan secara jujur).
5. Dia bebas dari dualitas dunia fana (seperti untung-rugi, suka-duka, cacian-pujian, dsb.) dan hidup mantap dalam keberhasilan maupun kegagalan.
6. Keraguannya sirna oleh pengetahuan spiritual yang telah di-insyafinya.
7. Dia sepenuhnya insyaf diri sebagai jiva spiritual kekal-abadi.
(Bg.4.21-22 dan 4.46).
www.narayanasmrti.com
XVII. PENUTUP
Demikianlah saya telah jelaskan secara ringkas tentang kerja yang bahannya hampir seluruhnya ber-sumber dari Bhagavad-Gita. Semoga
bermanfaat. Haribol!
www.narayanasmrti.com