Anda di halaman 1dari 15

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan
hidayahnya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas telaah jurnal ini.
Laporan ini berisi tentang telaah jurnal dengan Judul Hubungan
Komunikasi Terapetik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat
Darurat RSUD DR.H.Chasan Boesoire Ternate dan Hubungan Pelaksanaan
Komunikasi Terapetik Dengan Kepuasan Klien Dalam Mendapatkan Pelayanan
Kepeawatan Di Instalasi Gawat Darurat RSUD DR Soedarso Pontianak
Kalimantan Barat
Saya mengucapkan

terimakasih

kepada

pembimbing

akademik

keperawatan kritis yang telah membimbing dan mengarahkan sehinga bisa


terselesaikanya tugas ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan telaah jurnal ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun sebagai masukan guna melengkapi dan memperbaiki lebih
lanjut

Semarang, September 2015


Haris Dwi Setiawan
LEMBAR PERSETUJUAN
Telaah jurnal ini yang berjudul pertama Hubungan Komunikasi Terapetik
Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD
DR.H.Chasan Boesoire Ternate dan jurnal yang ke-dua Hubungan Pelaksanaan
Komunikasi Terapetik Dengan Kepuasan Klien Dalam Mendapatkan Pelayanan
Kepeawatan Di Instalasi Gawat Darurat RSUD DR Soedarso Pontianak

Kalimantan Barat telah mendapat persetujuan oleh pembimbing untuk


diseminarkan
Nama
: Haris Dwi Setiawan
Nim
: 1408051
Hari/Tanggal :

Menyetujui
Pembimbing Klinik

Pembimbing Akademik

DESKRIPSI JURNAL

1. Judul Jurnal yang pertama yang saya telaah yaitu Hubungan


Komunikasi Terapetik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di Instalasi
Gawat Darurat RSUD DR.H.Chasan Boesoire Ternate
2. Judul Jurnal yang kedua yang saya telaah yaitu Hubungan Pelaksanaan
Komunikasi Terapetik Dengan Kepuasan Klien Dalam Mendapatkan
Pelayanan Kepeawatan Di Instalasi Gawat Darurat RSUD DR
Soedarso Pontianak Kalimantan Barat

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Jurnal 1
Hubungan Komunikasi Terapetik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di
Instalasi Gawat Darurat RSUD DR.H.Chasan Boesoire Ternate
Pelayanan IGD merupakan tolak ukur kualitas pelayanan rumah sakit,
karena merupakan ujung tombak pelayanan rumah sakit, yang memberikan
pelayanan khusus kepada pasien gawat darurat secara terus menerus selama
24 jam setiap hari. Karena itu Pelayanan di IGD harus diupayakan seoptimal
mungkin. Serta menerapkan komunikasi efektif dan terapeutik dalam
memberikan pelayanan terhadap pasien. Untuk itu diperlukan kualitas SDM
profesional termasuk tenaga keperawatannya (Depkes, 2010).
Komunikasi pada ruang Instalasi Gawat Darurat berbeda dengan
komunikasi yang terjadi dibangsal, karena di Instalasi Gawat Darurat lebih

memfokuskan pada tindakan yang akan dilakukan, sehingga dalam


pelaksanaan komunikasi terapeutik sangat kurang. Kegiatan kasus gawat
darurat memerlukan sebuah sub sistem yang terdiri dari informasi, jaringan
koordinasi dan jaringan pelayanan gawat darurat, sehingga seluruh kegiatan
dapat berlangsung dalam satu sistem terpadu (PUSBANKES 118, 2012).
Jurnal 2
Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapetik Dengan Kepuasan Klien
Dalam Mendapatkan Pelayanan Kepeawatan Di Instalasi Gawat Darurat
RSUD DR Soedarso Pontianak Kalimantan Barat
Komunikasi terapeutik merupakan salah satu cara untuk memberikan
informasi yang akurat dan membina hubungan saling percaya dengan klien
sehingga klien akan merasa puas dengan pelayanan keperawatan yang
diterimanya. Di Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Daerah Dr
Soedarso

Pontianak

Klimantan

Barat

Perawat

sudah

melakukan

/Melaksanakan komunikasi terapeutik berdasarkan kebiasaan / rutinitas dalam


bekerja sehari-hari, akan tetapi belum memperhatikan tehnik-tehnik dan
tahapan baku komunikasi terapeutik yang baik dan benar
Survei selama 4 minggu di IGD RSUD Dr.H Soewondo Kendal
terlihat

perawat lebih banyak berperan dalam hal melakukan tindakan

pelayanan kepada pasien (Seperti: menyuntik, memasang selang infus,


mengganti cairan infus, memasang selang urine, dan perawatan luka kepada
pasien, perawatan dalam pemberian obat, dll) namun belum maksimalnya
penerapan komunikasi teurapetik yang dilakukan oleh perawat ketika hendak
melakukkan tindakan keperawatan di Instalasi Gawat Darurat Dr.H Soewondo
Kendal.
B. Rumusan masalah

Bedasarkan uraian pada latar belakang diatas penulis ingin mengetahui


bagaimana Hubungan antara pelaksanaan komunikkasi turapetik perawat
dengan kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan keperawatan di
instalasi gawat darurat RSUD Dr. H Soewondoe Kendal.
C. Tujuan Penelitian
Tujuanya untuk mengetahui apakah ada Hubungan antara pelaksanaan
komunikkasi terapetik perawat dengan kepuasan pasien dalam mendapatkan
pelayanan kesehatan di instalasi gawat darurat RSUD Dr. H Soewondoe
Kendal
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Relevansi
Jurnal 1 : Hubungan Komunikasi Teurapeutik Perawat Dengan Kepuasan
Pasien Di Instalasi Gawat Darurat RSUD DR.H.CHASAN
BOESOIRE Ternate
Jurnal 2: Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan
KlienDalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr Soedarso Pontianak Kalimantan Barat
Dari kedua jurnal diatas mempunyai topik bahas yang sama yaitu
untuk mengetahui hubungan komunikasi teurapeutik perawat dengan
kepuasan pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit
Ruang Instalasi Gawat Darurat dan sudah mengutip teori-teori yang tepat
sesuai dengan topik.
B. Pengacuan Daftar Pustaka

Daftar Pustaka pada jurnal 1 berjumlah 16 sumber namun ada 1 sumber


yang tidak cantumkan yaitu Anis R,H (2009) dan terdapat 15 sumber yang
sudah tertera di materi dan daftar pustaka. Sedangkan pada jurnal 2 terdapat
18 sumber namun hanya 10 sumber yang tercantum di materi dan daftar
pustaka.
C. Kemuthakiran
Penelitian pada jurnal 1 dilakukan pada tahun 2015,daftar Pustaka
jurnal 1 berjumlah 16, peneliti menggunakan sumber buku pustaka dari tahun
(2009-2014) artinya peneliti menggunakan sumber buku 10 tahun terrahir dari
penelitian yang dilakukan didalam pembuatan skripsi, sedangkan pada Jurnal
2 penelitian dilakukan pada tahun 2009, daftar pustaka pada jurnal 2
berjumlah 18, peneliti menggunakan sumber buku pustaka dari tahun (19982008) artinya peneliti menggunakan sumber buku lebih dari 10 tahun terahir
dari penelitian yang dilakukan didalam pembuatan skripsi namun menurut
penulis didalam pembuatan skripsi buku yang harus digunakan adalah
maksimal 10 tahun terahir dari tahun penelitian yang dilakukan.
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Kesesuaian dengan masalah
Kesesuaian masalah antara jurnal 1 dan 2 sudah sesuai antara jurnal 1
dan 2 sudah membahas dengan topik dan tujuan yang sama yaitu untuk
mengetahui hubungan komunikasi teurapeutik perawat dengan kepuasan
pasien dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Ruang
Instalasi Gawat Darurat.
B. Ketepatan Rancangan

Rancangan penelitian jurnal 1 dan 2 sama-sama menggunakan desain


penelitian kuantitatif deskriptif korelasional dengan metode Cross Sectional,
dimana data yang dikumpulkan bersifat kuantitatif.
C. Ketepatan Instrumen
Jurnal 1
Hubungan Komunikasi Teurapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di
Instalasi Gawat Darurat RSUD DR.H.CHASAN BOESOIRE Ternate
Instrumen pada penelitian ini adalah lembar kuesioner jenis Penelitian
ini

adalah penelitian deskriptif korelatif dimana data yang dikumpulkkan

bersifat kuantiitatif. Variabel bebas pada penelitian ini yaitu pelaksanaan


komunikasi teurapeutik dan variabel terikatnya adalah kepuasan pasien dalam
mendapatkan pelayanan. Responden yang digunakan dalama penelitian ini
adalah orang yang berkunjung di IGD RSUD Dr.H. Chasan Boesoirie Ternate.
Adapun metode sampel penelitian yang dipakai pada penelitian ini adalah
purposive sampling, sehingga yang menjadi sampel penelitian yaitu 80 sampel
yang memenuhi kriteria inklusi. Analisa data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah uji Chi Square untuk mencari hubungan komunikasi teurapeutik
perawat dengan kepuasan pasien.
Jurnal 2 : Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan
KlienDalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi
Gawat Darurat RSUD Dr Soedarso Pontianak Kalimantan Barat
Jenis Penelitian ini adalah penelitian deskriptif korelatif data yang
dikumpulkkan bersifat kuantiitatif dengan metode cross sectional Populasi
pada penelitian ini adalah klien yang berkunjung di IGD RSUD Dr. Soedarso
Pontianak, pada bulan Juni tahun 2008 yang berjumlah 1018 kunjungan. 17
% nya adalah klien anak-anak dan 12 % nya klien yang dalam kondisi gawat
dan darurat dan yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 903 kunjungan dan

diambil sebagai sampel sebanyak 12% atau 108 klien Penentuan jumlah
sampel menggunakan normogram Harry King (Sunarto, S. 2000 ).
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah pelaksanaan komunikasi
terapeutik dan sub variabelnya, variabel terikat pada penelitian ini adalah
kepuasan klien tentang pelayanan keperawatan. Cara penilain komunikasi
terapeutik ini adalah jika responden menjawab YA diberi nilai 1 dan diberi
nilai 0 jika menjawab TIDAK. Untuk memudahkan pengujian maka data
ya dilaksanakan dan tidak dilaksanakan kemudian dikelompokan menjadi dua
katagori penilaian yaitu : jika Melaksanakan median dan Tidak
melaksanakan median.
Kepuasan klien diukur dengan memakai 4 alternatif jawaban. Skore
hasil prosentase diinterprestasikan sebagai rasa sangat puas bila nilainya ( 60
45 ), puas ( 44 29 ), tidak puas ( 29 13 ) , sangat tidak puas ( < 13 ).
Kuisioner pelaksanaan komunikasi terapeutik berisi 18 item pertanyaan dan
kepuasan terdiri dari 15 item pertanyaan.
Analisis univariat digunakan untuk mendiskripsikan Analisis bivariat
dipergunakan untuk mengetahui hubungan variabel bebas dengan variabel
terikat, yaitu : Hubungan komunikasi terapeutik dengan tingkat kepuasan
dalam pelayanan keperawatan.Dengan tingkat kepercayaan 95% ( = 0,05).
Statistik Nonparametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis ini bila
datanya berbentuk ordinal adalah menggunakan Chi-Square atau X
( Sugiono. 2005 ).
Pada jurnal 1 disebutkan jumlah sampel penelitian yaitu 80 sampel
yang memenuhi kriteria inklusi dengan sampel yang digunakan purposive

sampling, namun belum tertera jumlah populasi dari perhitungan sampel yang
sudah ditentukan, serta tidak dijelaskanya kriteria inklusi dan eksklusi yang
menjadi responden penelitian sementara pada jurnal 2 instrumen penelitian
sudah lebih jelas dan tepat

BAB IV
HASIL PENELITIAN

A. Manfaat dan konstribusi


Jurnal 1
Hubungan Komunikasi Teurapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di
Instalasi Gawat Darurat RSUD DR.H.CHASAN BOESOIRE Ternate
Manfaat dari penelitian ini sangat dirasakan langsung bagi pasien
yang berkujung di Ruang IGD RSUD DR. H. Chasan Boesoire Ternate
dan bagi Rumah sakit tentunya sebagai kebanggan tersendiri dalam
memberikan pelayanan prima. Berdasarkan hasil penelitian analisa
univariat dan bivariat menyatakan ada hubungan antara komunikasi
terapetik perawat dengann dengan kepuasan pasien dimana sebagian besar
komunikasi terapeutik perawat baik serta kepuasan pasien di IGD Dr.H
Chasan Boesoire Ternate menunjukan bahwa sebagian besar pasien merasa
puas sehingga hasil penelitian ini sangat berkonstribusi bagi rumah sakit
dan setiap pasien yang berobat di IGD.
Jurnal 2
Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Klien
Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Dr Soedarso Pontianak Kalimantan Barat

Meningkatkan pemahaman penelaah dan pembaca terhadap


pentingnya pelaksanaan komunikasi terapetik perawat Kepuasan Klien
Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi Gawat
B. Hasil Yang Dicapai
Jurnal 1
Hubungan Komunikasi Teurapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien Di
Instalasi Gawat Darurat RSUD DR.H.CHASAN BOESOIRE Ternate
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dari 80 responden (100%)
didapatkan kepuasan pasien yang puas dengan komunikasi terapeutik
perawat yang baik sebanyak 70 responden (98,6%), dan kepuasan pasien
yang puas

dengan komunikasi terapeutik perawat yang tidak baik

sebanyak 3 responden (33,3%), sedangkan kepuasan pasien yang tidak


puas dengan komunikasi terapeutik perawat yang baik sebesar 1 responden
(1,4%), dan kepuasan pasien yang tidak puas dengan komunikasi
terapeutik yang tidak baik sebanyak 6 responden (66,7%). Pada penelitian
ini didapatkan p value 0,000 yang menunjukkan Ha
diterima dan menunjukan terdapat hubungan komunikasi terapeutik
perawat dengan kepuasan pasien diInstalasi Gawat Darurat RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie Ternate.

Jurnal 2:
Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan Klien
Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi Gawat Darurat
RSUD Dr Soedarso Pontianak Kalimantan Barat
1. Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik :

Sebagian besar perawat di IGD RSUD Dr Soedarso Pontianak sudah


melakukan komunikasi terapeutik pada tahap orientasi, tahap kerja dan
tahap terminasi.
2. Kepuasan Klien Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan :
Lebih dari setengah responden puas terhadap pelayanan keperawatan di
IGD RSUD Dr Soedarso Pontianak.
3. Hubungan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan klien
Terdapat hubungan bermakna antara komunikasi terapeutik dan sub
variabelnya dengan kepuasan klien dalam mendapatkan pelayanan
keperawatan di IGD RSUD Dr Soedarso Pontianak.

BAB V
PEMBAHASAN
A. Kedalaman bahasan
Jurnal 1
Hubungan Komunikasi Teurapeutik Perawat Dengan Kepuasan Pasien
Di Instalasi Gawat Darurat RSUD DR.H.CHASAN BOESOIRE
Ternate
Hasil penelitian menunjukkan, bahwa dari 80 responden (100%)
didapatkan kepuasan pasien yang puas dengan komunikasi terapeutik
perawat yang baik sebanyak 70 responden (98,6%), dan kepuasan
pasien yang puas dengan komunikasi terapeutik perawat yang tidak
baik sebanyak 3 responden (33,3%), sedangkan kepuasan pasien yang
tidak puas dengan komunikasi terapeutik perawat yang baik sebesar 1
responden (1,4%), dan kepuasan pasien yang tidak puas dengan

komunikasi terapeutik yang tidak baik sebanyak 6 responden (66,7%).


Pada penelitian ini didapatkan p value 0,000 yang menunjukkan Ha
diterima dan menunjukan terdapat hubungan komunikasi terapeutik
perawat dengan kepuasan pasien diInstalasi Gawat Darurat RSUD Dr.
H. Chasan Boesoirie Ternate.
Menurut Kutney-Lee, A., et al (2009) mengatakan, bahwa
komunikasi yang dilakukan perawat dalam menyampaikan informasi
sangat berpengaruh terhadap kepuasan klien. Hasil penelitian
didapatkan, bahwa ada hubungan antara komunikasi terapeutik
perawat dengan kepuasan pasien. Perawat merupakan kunci yang
dapat mempengaruhi kepuasan pasien, hal ini disebabkan karena
seringnya interaksi antara perawat dan pasien selama menjalani masa
perawatan. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Priscylia A. C Rorie (2014) tentang hubungan
komunikasi terapeutik perawat dengan kepuasan pasien diruang
Rawat Inap Irina A RSUP Prof. DR. R. D. Kandou Manado yang
menyatakan, bahwa ada hubungan antara komunikasi terapeutik
perawat dengan kepuasan pasien.
Jurnal 2 :
Hubungan Pelaksanaan Komunikasi Terapeutik Dengan Kepuasan
Klien Dalam Mendapatkan Pelayanan Keperawatan di Instalasi Gawat
Darurat RSUD Dr Soedarso Pontianak Kalimantan Barat
Hasil analisis didapatkan ada hubungan bermakna antara
pelaksanaan komunikasi terapeutik dengan kepuasan. Hasil X2 =

12.627 berdasarkan level segnifikan 0.05 yang dinyatakan dalam tabel


chi-square dengan df = 1 adalah = 3.841 dan nilai p-Value= 0,000.
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan
secara sadar, bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan
klien ( Purwanto H, 1998 ). tingkat kepuasan adalah suatu tingkat
perasaan klien yang timbul akibat dari kinerja pelayanan kesehatan
yang diperolehnya setelah klien membandingkan dengan apa yang
diharapkan ( Arwani, 2003 ).
B. Mengaitkan Dengan Teori Dan Judul
Topik dan teori antara kedua jurnal sangat berkaitan antara isi teori dan
cakupan hasil penelitian yang sudah sama.
C. Perbandingan Dengan IGD RSUD Dr.H Soewondo Kendal
Penerapan komunikasi terapetik perawat terhadap kepuasan pasien
dalam mendapatkan pelayanan kesehatan di Ruang IGD RSUD Dr.H
Soewondo Kendal masih belum maksimal, berdasarkan observasi
penulis selama praktik hanya ada setengah perawat dari seluruh
perawat yang jaga di Ruang IGD RSUD Dr.H Soewondo Kendal yang
sudah sesuai dalam mengaplikasikan tahap dari tahap komunikasi
terapetik untuk pasien.
BAB VI
SARAN
1. Bagi perawat IGD Dr.H Soewondo Kendal
Perawat dituntut untuk melakukan komunikasi terapeutik dalam
melakukan tindakan keperawatan agar pasien atau keluarganya tahu
tindakan apa yang akan dilakukan pada pasien dengan cara bahwa
perawat harus memperkenalkan diri, menjelaskan tindakan yang akan

dilakukan,

membuat

kontrak

waktu

untuk

melakukan

tindakan

keperawatan selanjutnya. Komunikasi terjadi apabila terdapat kesamaan


makna mengenai suatu pesan yang disampaikan oleh komunikator dan
diterima oleh komunikan.
Namun situasi dan kondisi di ruang IGD tidak memungkinkan
untuk melakukan komunikasi terlalu lama. Oleh karena itu diperlukan
suatu tekhnik komunikasi yang sesuai dengan kondisi ruang IGD dengan
durasi singkat dan masih
mengandung unsur terapeutik.
2. Bagi RSUD dr.H Soewondo Kendal
Sebagai bahan pertimbangan dan tuntutan akreditasi guna meningkatkan
kualitas pelayanan kesehatan Di RSUD dr.H Sooewondo Kendal.
HUBUNGAN ANTARA PELAKSANAAN KOMUNIKASI
TEURAPETIK PERAWAT DENGAN KEPUASAN PASIEN DALAM
MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN DI RUANG
INSTALASI GAWAT DARURAT RSUD DR. H SOEWONDO
KENDAL
Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan Gelar Ners

Disusun Oleh :
Haris Dwi Setiawan
1408051

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYA HUSADA
SEMARANG
2015

Anda mungkin juga menyukai