Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
I.
TUJUAN
Dalam melakukan akuisisi data metode gravity, peralatan yang digunakan adalah
sebagai berikut:
a. Gravimeter LaCoste & Romberg dua unit, satu digunakan di base pengukuran,
dan satu lagi digunakan di lapangan (field)
b. Barometer/ Altimeter satu unit
c. Arloji satu unit
d. Global Positioning System (GPS) satu unit
e. Tabel harga pasang surut sesuai tanggal dan lokasi pengukuran
f. Thermometer analog satu unit
g. Kompas analog satu unit
h. Kertas kerja table data gravity dan table data terrain menggunakan
kompartemen Hammer chart.
III.
TEORI DASAR
Dalam pengukuran gravity diperlukan peralatan dengan ketelitian cukup tinggi yang
dapat mengukur adanya perbedaan medan gravity yang lebih kecil dari 0.1 mGal
(1mGal = 10-3cm/s2). Ada tiga macam metoda yang digunakan dalam penyelidikan
gravity yaitu torsion balance (keseimbangan torsi), pendulum, dan gravimeter. Di
dalam modul ini hanya akan dibahas mengenai alat gravimeter.
Gravimeter LaCoste & Romberg termasuk kedalam tipe zero length spring. Gravimeter
ini mempunyai skala pembacaan dari 0 sampai dengan 7000 mgal, dengan ketelitian
0.01 mgal dan drift rata-rata kurang dari 1 mgal setiap bulannya. Untuk operasionalnya,
gravimeter ini memerlukan temperatur yang tetap (contoh untuk LRG, alat yang dipakai
Pertamina, pada suhu 51o C), oleh karena itu dilengkapi dengan thermostat untuk
menjaga keadaan temperatur supaya tetap. Dengan adanya thermostat ini, maka
1
diperlukan baterai sebesar 12 Volt, disamping untuk pembacaan benang palang (cross
hair) dan bubble level. Berat gravimeter termasuk baterai dan kotaknya yaitu 19 pound,
sedangkan piring level dan baterai charger kira-kira 8 pound.
Kotak pembawa gravimeter terbuat dari alumunium dan disekat menjadi 2 bagian,
seperti ditunjukkan pada Gambar 3.1. Bagian kiri adalah tempat gravimeter sedang
bagian kanan adalah tempat baterai. Masing- masing bagian dilindungi dengan busa
untuk menghindari benturan langsung antara gravimeter dan baterai dengan dilindungi
kotak.
Gambar 1. Gravimeter Lacoste & Romberg beserta kotak pembawa dan baterai.
Pada gravimeter terdapat sekrup penegak yang berdiameter 0.25 inch yang mempunyai
48 ulir dalam 1 inch. Selain itu terdapat juga sekrup pengunci yang digunakan untuk
membebaskan benang bacaan. Dalam alat gravimeter ini terdapat juga sekring (fuse)
dengan arus masukkan 3 A yang berfungsi untuk melindungi rangkaian elektronik
dari kelebihan tegangan atau kutub yang terbalik. Tegangan maksimum yang dapat
diterima adalah sebesar 16 V. Gravimeter dilengkapi juga dengan 2 jenis lampu yaitu
lampu baca dan lampu nivo. Untuk mendapatkan harga pembacaan yang teliti dan
cepat, disamping kondisi. Gravimeter yang baik, peranan operator dalam melakukan
pengamatan berpengaruh cukup besar. Disamping operator, faktor medan juga cukup
mempengaruhi dari hasil pembacaan.
Secara sederhana, mekanisme LaCoste & Romberg ini, terdiri dari suatu beban
(Weight) pada ujung batang, yang ditahan oleh Zero Length Spring yang berfungsi
sebagai pegas utama (lihat Gambar 3.2.). Perubahan besarnya gaya tarik bumi akan
menyebabkan perubahan kedudukan benda, dan pengamatan dilakukan dengan
pengaturan kembali kedudukan beban pada posisi semula (Null
Adjusment).
Pengaturan kembali ini dilakukan dengan memutar measuring screw. Banyaknya
pemutaran measuring screw terlihat pada dial counter, yang berarti besarnya variasi
gaya tarik bumi dari suatu tempat ke tempat lain.
Gambar 2. Gravimeter Lacoste & Romberg tipe G-928 serta komponen bagian dalamnya.
IV.
2. Mengatur posisi gravimeter sehingga posisi nivo yang memanjang dan melintang
(gelembung pada waterpass) tepat berada di tengah. Caranya adalah dengan
memutar knob waterpass (cross level dan long level adjustment).
3. Jika kedua buah nivo tersebut posisinya sudah ditengah, bukalah sekrup
pengunci berlawanan dengan arah jarum jam.
4. Amati pergerakkan benang bacaan pada lensa pengamatan dengan memutar
sekrup pembacaan secara perlahan-lahan searah maupun berlawanan dengan
arah jarum jam.
5. Untuk mendapatkan harga pembacaan, disarankan menggerakkan benang
bacaan dari arah kiri ke kanan (dari sekali kecil ke sekali besar).
6. Lakukan pergerakkan benang bacaan yang sama dari satu arah setiap
melakukan pembacaan gravimeter.
7. Tempatkan posisi garis baca (reading line) dengan benar, yaitu keadaan
dimana batas bawah (bagian kiri) dari benang bacaan berimpit dengan garis
baca.
8. Kunci kembali gravimeter tersebut dengan menggunakan sekrup pengunci
searah jarum jam.
9. Baca angka-angka yang ditunjukkan oleh skala pembilang kasar dan sekrup
pembacaan halus dan tuliskan dikertas table data sebagai kertas kerja.
10. Matikan lampu gravimeter.
11. Angkat gravimeter, masukkan kembali ke dalam kotak pembawa. Hati-hati
terhadap soket penghubung gravimeter dengan sumber arus, jangan sampai
terlepas ketika memasukkan gravimeter.
12. Tutup kotak pembawa gravimeter.
Langkah setelah pembacaan gravitymeter:
1. Mencatat waktu pengukuran menggunakan arloji yang telah disiapkan.
2. Mencatat suhu lingkungan pengukuran menggunakan thermometer.
3. Mencatat beda tinggi lapangan sesuai dengan perencanaan Hammer chart,
gunakan kompas untuk menentukan arah angin lokasi pengukuran.
4. Mencatat koordinat lokasi pengukuran ke dalam kertas table data dan
menyimpannya pada GPS menggunakan teknik marking.
Stasiun
Posisi
Long (X)
Lat (Y)
Operator: ...............................
Cuaca : .......................................
Ketinggian
Waktu
Bacaan Alat
Keterangan
base
Suhu alat:
Suhu udara: .
1
.
.
.
.
.
n-1
.
.
.
.
.
Suhu alat:
Suhu udara: .
base
Suhu alat:
Suhu udara: .
V.
TUGAS PENDAHULUAN
1. Jelaskan perbedaan alat gravitymeter menggunakan Alliod dan menggunakan
skala pembacaan alat.
2. Jelaskan mengapa dalam pengukuran gravity diperlukan pengukuran di base
sebanyak dua kali, sebelum dan sesudah pengukuran lapangan.
3. Jelaskan manfaat bull eyes (nivo), skrup pengunci dan skala bacaan pada alat
gravitymeter.
4. Bagaimana cara melakukan pembacaan
5. Jelaskan secara teknis mengapa memperlakukan Gravitymeter harus penuh
dengan kehati-hatian.
VI.
TUGAS AKHIR
1. Gambarkan dan jelaskan sketsa dari cara kerja dari gravitymeter.
2. Jelaskan mafaat penggunaan arloji, thermometer, kompas analog dan GPS pada
pengkuran gravitymeter.
3. Jelaskan mengapa posisi duduk perlu sangat diperhatikan dan begitu penting
saat pengukuran gravity berlangsung.
4. Jelaskan mengapa kunci putar gravitymeter perlu sangat diperhatikan saat
melakukan pengukuran maupun saat tidak melakukan pengukuran.