Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Asersi
Keberadaan
Kelompok Transaksi
Transaksi pabrikasi yang Persediaan yang tercetak dalam
atau
Keterjadian
Harga
pokok
penjualari
produksi
pemindahan
jadi
selama
terjadi
mencakup
semua
neraca (C2).
Harga pokok penjualan mencakup
dampak
semua
transaksi
(C3).
dan Entitas memegang hak Entitas pelapor memegang hak
atas
persediaan
berasal
pabrikasi
dan
yang
Penilaian atau
(ROl).
Transaksi pabrikasi telah Persediaan
Alokasi
dijurnal,
dan
telah
dinyatakan
dibukukan
atau terendah
pasar (VA2).
Harga
pokok
didasarkan
penjualan
pada
penerapan
pabrikasi
mendukung penjualan
penyajiannya
(PD3)
telah
dalam diidentifikasi
laporan
termasuk
dan
pengungkapannya
(PD1).
dengan
dasar
pengagunan
penilaian
atau
dan
penjaminan
Keberadaan atau
transaksi
Biaya gaji dan upah serta
rekening
Saldo utang gaji dan upah
keterjadian
mencerminkan jumlah
pengalokasian
Penyajiandan
benar( NA3)
Utang gaji dan upah serta
pengungkapan
diidentifikasi dan
diidentifikasi dan
dikelompokkan dengan
rugi (SU1)
a. Materialitas
Pertimbangan utama dalam mengevaluasi alokasi materialitas adalah penentuan besarnya
salah saji yang akan mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan yang berakal sehat.
Pertimbangan sekunder adalah hubungannya dengan biaya untuk mendeteksi kesalahan.
Umumnya audit atas persediaan, termasuk mengamati keberadaan persediaan dan mengaudit
ketepatan penilaian persediaan, memerlukan banyak biaya. Akibatnya, auditor biasanya akan
mengalokasikan suatu jumlah yang signifikan dan keseluruhan materialitas ke audit persediaan,
tanpa melebihi jumlah yang ia anggap akan mempengaruhi analisis pemakai laporan keuangan.
b. Risiko Inheren
Risiko inheren dari terjadinya salah saji dalam laporan keuangan yang disebabkan oleh
transaksi persediaan pada jaringan hotel atau distrik sekolah relatif rendah, karena persediaan
bukan merupakan bagian yang material dan proses inti entitas itu. Namun, untuk pabrikan,
pedagang grosir, atau pedagang eceran, persediaan dapat dinilai sebesar atau mendekati
maksimum karena alasan-alasan berikut ini:
Volume transaksi pembelian, pabrikasi, dan penjualan yang mempengaruhi akun-akun ini
akuntansi untuk bahan sisa dan proses produksi, dan masalah akuntansi biaya lainnya.
Sangat beragamnya jenis persediaan kadang-kadang mengharuskan digunakannya
prosedur khusus untuk menentukan kuantitas persediaan, seperti volume geometrik
timbunan persediaan, fotografi dari udara, dan estimasi kuantitas oleh seorang pakar.
Persediaan seringkali disimpan di berbagai lokasi, sehingga menambah kesulitan yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pengendalian fisik terhadap pencurian dan
kerusakan, serta akuntansi yang tepat untuk barang dalam perjalanan di antara lokasi-
lokasi itu.
Sangat beragamnya jenis persediaan mungkin saja menimbulkan masalah husus dalam
menentukan kualitas dan nilai pasarnya.
Persediaan sangat rentan terhadap pembusukan, keusangan, dan faktor-faktor lain seperti
kondisi ekonomi umum yang dapat mempengaruhi permintaan serta kemampuan
c. Prosedur Analitis
Prosedur analitis adalah prosedur yang murah dari segi biaya dan dapat membuat auditor
waspada terhadap potensi terjadinya salah saji. Seperti disebutkan di atas, jika laporan keuangan
yang disajikan untuk audit memperlihatkan kecenderungan naiknya marjin laba yang disertai
dengan naiknya jumlah hari perputaran persediaan, maka persediaan mungkin telah ditetapkan
terlalu tinggi. Ini akan memperingatkan auditor agar memperhatikan secara seksama keberadaan
dan penilaian persediaan.
Auditor mungkin juga diperingatkan akan masalah pisah-batas yang dapat menyebabkan
persediaan ditetapkan terlalu tinggi.
16.3.2 Materialitas, Risko Bawaan, dan Prosedur Analitis Siklus Personalia
a. Materialitas
Untuk perusahaan-perusahaan jasa dan perusahaan professional, jasa personalia biasanya
merupakan salah satu pos biaya yang besar. Pada lembaga-lembaga pendidikan, jasa personalia
pada umumnya merupakan pengeluaran yang utama. Perkembangan yang pesat pada
perusahaan-perusahaan jasa menyebabkan semakin pentingnya peranan tenaga kerja, sehingga
siklus jasa personalia pada banyak perusahaan merupakan bidang audit yang material. Di lain
pihak, saldo rupiah utang gaji dan upah pada umumnya tidak begitu signifikan, namun
pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham dan program pensiun biasanya merupakan
pengungkapan yang material.
b. Risko Bawaan
Auditor umunya tidak begitu khawatir dengan asersi kelengkapan pada siklus personalia,
karena kebanyakan pegawai akan segera beraksi untuk menagih kepada majikannya jika mereka
tidak dibayar tepat pada waktunya. Namun kecurangan (asersi keberadaan atau keterjadian)
merupakan masalah besar bagi auditor. Volume transaksi pembayaran tenaga kerja bisa cukup
tinggi. Pada perusahaan manufaktur, dasar perhitungan upah kotor bisa berupa waktu dan atau
jumlah hasil kerja. Oleh karena itu, perhitungan bisa menjadi masalah yang kompleks dan risiko
bawaan untuk asersi penilaian dan pengalokasian bisa menjadi tinggi. Sebagai kesimpulan dapat
dikatakan bahawa risiko bawaan cukup tinggi untuk asersi keberadaan atau keterjadian, penilaian
atau pengalokasian,serta penyajian dan pengungkapan.
c. Prosedur Analitis
Prosedur analitis sangat bermanfaat dalam mengidentifikasi kecurangan potensial seperti
misalnya apabila gaji atau upah kotor pegawai lebih tinggi dari jumlah yang diperkirakan auditor.
Prosedur ini akan sangat efektif apabila auditor bisa menggunakan pernagkat lunak audit
digeneralisasi,
mengelompokkan
pegawai
berdasar
kategori
pegawai,
dan
kemudian
INTERNAL
SIKLUS
PERTIMBANGAN
KOMPONEN
PENGENDALIAN
Rumus
Rata-rata hutang
Signifikasi Audit
Pengalaman sebelumnya mengenai
perputaran
persediaan : harga
persediaan
pokok penjualan x
365
tentang
harga
pokok
penjualan
akan bermanfaat
mengestimasi
dalam
tingkat
persediaan
tahun berjalan.
Perpanjangan periode ini dapat
mengindikasikan masalah eksistensi
atau
keberadaan,
atau
dalam menentukan
masalah
nilai
yang
((persediaann:
harga pasar.
Rasio yang lebih besar dan 1,0
persediaan
persediaann-1) :
menunjukkan
terhadap
((harga pokok
tumbuh
pertumbuhan
penjua1ann : harga
penjualan. Rasio
yang besar dapat menunjukkan
harga pokok
pokok penjualan n-
kemungkinan
penjualan
)- 1)
keusangan persediaan.
Kuantitas barang
Berguna
diproduksi
jadi: kuantitas
terhadap bahan
bahan baku
membantu
baku yang
bahwa
lebih
persediaan
cepat
adanya
dalam
dalam
daripada
masalah
mengestimasi
mengevaluasi
digunakan
Barang jadi yang
Kuantitas barang
Bermanfaat
diproduksi
terhadap tenaga
kerja langsung
kerja langsung
Produk yang
Jumlah produk
cacat sebagai
persentase dan
membantu
dalam
kewajaran
biaya
diproduksi
beban garansi.
dalam
mengestimasi
mengevaluasi
produksi
dan
Perintah produksi,
laporan kebutuhan bahan,
slip pengeluaran bahan,
laporan aktivitas produksi harian,
laporan produksi yang sudah selesai,
Memulai produksi :
2.
3.
Gudang akan menyerahkan bahan baku ke bagian produksi setelah menerima slip
pengeluaran bahan (permintaan) yang dibuat oleh departemen produksi. Slip ini menunjukkan
kuantitas dan jenis bahan yang dirninta serta nomor perintah yang harus dibebani. Setiap slip
harus ditandatangi oleh pekerja produksi yang berwenang.
2. Perpindahan Barang
Tenaga kerja yang digunakan untuk mengerjakan perintah produksi tertentu dicatat dalam
tiket waktu, Fungsi pencatatan waktu ini juga bisa dilakukan dengan mengharuskan karyawan
memasukan tanda pengenal mereka ke dalam terminal komputer, kemudian mengetik momor
perintah produksi setiap kali mereka memulai atau berhenti mengerjakan suatu pesanan,
Apabila pembaatm barang sudah selesai dan sudah lulus inspeksi akhir, maka disusunlah
sebuah laporan produksi yang sudah selesai. Barang tersebut kemudiaan dikirim ke gudang
barang jadi. Yang menerima tanggung jawab atas barang itu menandatangani tiket perpindahan.
Melindungi persediaan
Persediaan pabrikasi sangat rentan dengan pencurian dan kerusakan Penyimpanan persediaan
bahan baku dan barang jadi dalam ruang terkunci dengan akses yang terbatas pada orang-orang
yang diberi otorisasi mempakan hal yang terpenting dalam meIindungi aktiva ini.
3. Mencatat Transaksi Pabrikan dan Persediaan
Membebankan bahan langsung dan tenaga kerja langsung ke barang dalam proses
b)
c)
d)
Dilakukan perhitungan periodik yang independent terhadap persediaan yang ada di tangan
b)
Dilakukan pengecekan periodic yang independent terhadap kesesuaian antara Jumlah yang
tercatat dalam file bahan baku, barang dalam proses dan barang jadi.
c)
Inspeksi periodik terhadap kondisi persediaan dan penelaahan manajemen atas laporan
aktivitas persediaan
4. Pengendalian Manajemen
Pengendalian manajemen digunakan untuk memantau setiap fungsi. Apabila manajemen
ditetapkan sebagai pihak yang bertanggungjawab atas penggunaan sumber daya pada setiap
tahap produksi, maka kemungkinan terjadinya kesalahan yang tidak disengaja akan diperkecil.
c. Memperoleh pemahaman dan menilai risiko pengendalian
Dalam memperoleh pemahaman dan mendokumentasikan tentang bagian-bagian dari
komponen pengendalian internal yang relevan dengan transaksi pabrikasi, auditor menggunakan
prosedur yang sama seperti transaksi lain. Prosedur ini meliputi:
Prosedur ini juga mencakup penggunaan kuesioner pengendalian internal, bagan arus, dan
memorandum naratif.
Aktivitas Pengendalian Transaksi Penggajian/ Pengupahan
Dokumen dan catatan yang Umum
Otorisasi personil
Kartu waktu hadir
Catatan waktu kerja
Daftar gaji dan upah
Rekening bank-gaji & upah
Cek gaji/ upah
Ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja
Formulir pajak penghasilan karyawan
Arsip pegawai
File induk data personil
File induk pendapatan karyawan
untuk tahun berjalan tertuju pada lebih saji, namununtuk akun-akun akrual akhir tahun perhatian
utamanya adalah padarendah saji. Hal yang juga harus diperhatikan adalah konsistensi
metodeuntuk menghitung akrual dan periode ke periode.
Dalam memperoleh bukti mengenai kewajaran jumlah-jumlah akrualmanajemen, auditor
harus mereview perhitungan manajemen ataumelakukan perhitungan sendiri. jumlah-jumlah
akrual untuk pajak gaji dan upah harus dibandingkan dengan jumlah yang diperlihatkan
dalamlaporan pajak gaji dan upah. Selain itu, bukti tambahan juga dapatdiperoleh dengan
memeriksa pembayaran sesudahnya atas jumlah akrualitu sebelum pekerjaan Iapangan berakhir.
Bukti yang diperoleh dan pengujian ini terutama menyangkut tujuan yang berhubungan
denganasersi penilaian atau alokasi.
Mengaudit Tunjangan Karyawan dan Program Pensiun
Banyak perusahaan menawarkan tunjangan pensiun dan pascapensiun yang signifikan
kepada para karyawan. Sejumlah perusahaan pabrikasi telah memiliki program pensiun dengan
tunjangan pasti yang menghadirkan masalah yang signifikan dalam hal pengukuran beban
pensiun, serta pengungkapan pensiun. Di sini risiko yang paling signifikan berhubungan dengan
salah saji dalam asersi penilaian atau alokasi (menentukan beban pensiun), serta asersi penyajian
dan pengungkapan (menulis catatan kaki tentang pensiun).
Program pensiun dengan tunjangan pasti biasanya terkena persyaratan yang dikeluarkan
Employee Retirement Income Security Act (ERISA) tahun 1974, yang biasanya mensyaratkan
audit terpisah atas program pensiun. Auditor yang mengaudit laporan keuangan biasanya dapat
mengacu pada hasil audit ERISA ketika mengaudit beban dan pengungkapan pensiun. Pada saat
menyelesaikan audit ERISA, auditor biasanya akan menggunakan pakardan luar untuk
mengaudit asumsi-asumsi aktuarial yang penting yang diperlukan untuk menentukan beban
pensiun dan proyeksi kewajiban tunjangan.
Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi utama, yaitu tingkat
pengembalian yang digunakan untuk menentukan proyeksi kewajiban tunjangan, pada saat
mengaudit beban pensiun. Hal ini biasanya melibatkan audit atas tingkat pengembalian jangka
panjang perusahaan yang diperoleh oleh aktiva program (bukan hanya pengembalian jangka
pendek yang terakhir), serta mengevaluasi tingkat pengembalian jangka panjang yang dilaporkan
oleh perusahaan lainnya di dalam industri tersebut.
bunga bebas risiko, perkiraan umur opsi, perkiraan volatilitas harga saham, dan perkiraan
dividen.
Auditor juga harus mengevaluasi kewajaran penyajian pengungkapan termasuk deskripsi
program secara umum, serta jumlah dan rata rata tertimbang harga penggunaan opsi yang masih
beredar pada awal danakhir tahun, serta opsi yang diberikan, digutiakan, dibatalkan,
ataukadaluwarsa selama tahun berjalan.
Memverifikasi kompensasi Pejabat
Kompensasi pejabat sangat sensitif terhadap audit karena dua alasan:
(1) pengungkapan kompensasi pejabat secara terpisah disyaratkan dalam laporan 10-K yang
diserahkan perusahaan terbuka kepada SEC, dan
(2) para pejabat mungkin bisa menghindari pengendalian dan menerima gaji, bonus, opsi
saham, serta bentuk kompensasi lainnya yang melebihi jumlah yang diotorisasi.
16.8 PROSEDUR AWAL
Salah Satu prosedur awal yang penting adalah menyangkut usaha untuk mendapatkan
pemahaman tentang bisnis dan industri suatu entitas guna mcnetapkan konteks untuk
mengevaluasi prosedur analitis dan pengujian rincian. jika klien adalah pabrikan, maka penting
untuk memahami bauran biaya tetap dan biaya variabel yang terlibat dalam proses pabrikasi. Dan
jika klien itu mcrupakan pengecer, maka penting untuk memahami sumber pasokan produk serta
peran yang dimainkan klien dalam mata rantai distribusi ini.
16.9 PROSEDUR ANALITIS
Hal yang sangat penting dilakukan ketika mengembangkan ekspektasi yang akan
digunakan dalam mengevaluasi data analitis bagi klien adalah penelaahan atas pengalaman dan
kecenderungan industri klien. Sebagai contoh, dengan mengetahui penurunan yang tajam dalam
rasio perputaran persediaan klien yang mencerminkan keadaan perusahaan tersebut, dapat
membantu auditor untuk menyimpulkan bahwa penurunan itu tidak mengindikasikan kesalahan
yang berhubungan dengan keberadaan data klien yang digunakan dalam menghitung rasio
perputaran persediaan., melainkan mengindikasikan masalah penilaian yang berkaitan dengan
penurunan permintaan yang mungkin akan diikuti oleh menurunnya harga pasar.
Sebagian atau semua jenis pengujian ini dapat dilakukan sebagai bagian dari pengujian
bertujuan ganda selama melaksanakan pekerjaan interim.
Contoh vouching ayat jurnal yang tercatat dalam akun persediaan mencakup pemeriksaan
dokumen pendukung.
a.
Ayat jumal debet dalam persediaan barang dagang atan bahan baku ke faktur penjual,
Ayat jumal debet dalam persediaan barang dalam proses atau barangjadi ke catatan biaya
Ayat jnrnal kredit pada persediaan barang dagang dan barang jadi ke dokumen dan catatan
penjualan.
d. Ayat jumal kredit pada persediaan bahan baku dan barang dalam proses ke catatan biaya
pabrikasi dan laporan produksi.
perhitungan fisik,dan semua perhitungan telah ditentukan pada tanggal tertentu yang mendekati
tanggal neraca.
Dalam system persediaan perpektual dengan pengendalian internal yang efekiif,perhitungan
fisik dapat dilakukan dan dibandingkan dengan catatan persediaan pada tanggal interim.Dalam
kasus ini prosedur ini dapat dilakukan selama atau setelah akhir periode yang diaudit.
Rencana Perhitungan Persediaan
Perhitungan persediaan fisik dilakukan sesuai dengan rencana atau daftar intruksi,yang
mencakup hal-hal seperti :
Melaksanakan Pengujian
dengan semestinya.
Melakukan pengujian perhitungan dan menelusuri kuantitas.
Mewaspadai wadah-wadah yang kosong yang mungkin ada.
Mewaspadai persediaan barang yang rusak dan usang.
Menilai kondisi umum persediaan.
Mengidentifikasi dokumen penerimaan dan pengiriman terakhir yang digunakan.
Mengajukan pertanyaan tentang eksistensi barang persediaan yang lambat
pergerakannya.
Kelengkapan
Penjelasan
Barang yang rusak dan usang yang diamati dapat dinilai sebesar nilai realisasi bersih.
Namun pengamatan tidak dapat memberikan bukti mengenai asersi hak dan kewajiban karena
barang yang ada di tangan mungkin disimpan menurut kontrak konsinyasi, atau untuk
kemudahan salah satu pelanggan yang sudah memegang hak milik
yang berbeda, atau pada took perhiasan yang memiliki permata dengan karat yang berbeda dan
jam tangan hiasan permatanya berlainan.
Mengkonfirmasi Persedian Pada Lokasi Lokasi Di Luar Entitas
Apabila persediaan klien disimpan di gudang atau pada jasa penyimpan (custodian) luar,
maka auditor harus memperoleh bukti mengenai eksistensi persediaan itu melalui komunikasi
langsung dengan si penyimpan. Jenis bukti ini akan dianggap memadai kecuali bila jumlah yang
terlibat merupakan proposi yang signifikan dari aktiva lancer atau total aktiva. Dalam kasus ini,
AU 331.14 menyatakan bahwa auditor harus menerapkan satu atau lebih dari prisedur prosedur
berikut ini :
apakah ada barang yang usang, lambat bergerak, atau rusak. Auditor memperoleh bukti mengenai
kondisi umum atau keusangan dengan :
Selain itu, auditor juga dapat menggunakan pengalamannya sebatas yang memungkinkan dan
menelaah penjualan persediaan setelah akhir tahun untuk menentukan kewajaran harga pokok
bila dibandingkan dengan harga jual sesudahnya. Misalnya, auditor biasanya akan :
tahun berjalan.
Menelaah perputaran persediaan setelah akhir tahun
Mempertimbangkan apakah perubahan dalam biaya pengganti merupakan indicator
16.12
dengan pengelompokan tertentu berdasarkan kelompok utama persediaan pada perusahaan yang
bersangkutan, demikian pula untuk harga pokok penjualan yang akan dilaporkan dalam laporan
laba rugi. Selain itu, dalam laporan perlu diungkapkan metode harga pokok yang digunakan,
penjaminan persediaan dalam rangka penarikan utang, dan adanya komitmen pembelian.
Bukti tentang penyajian dan pengungkapan diperoleh melalui pengujian substantif. Bukti
selanjutnya bisa diperoleh melalui review atas notulen rapat dewan komisaris dan hasil
pengajuan pertanyaan kepada manajemen. Berdasarkan bukti dan pembandingan antara laporan
keuangan klien dengan prinsip akuntansi berlaku umum, auditor menentukan ketepatan
penyajian dan pengungkapan.
Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh melalui berbagai pengujian substantif, auditor
akan dapat menarik kesimpulan untuk setiap tujuan audit saldo rekening persediaan.