2. Instansi
3.
Atasan Langsung
4.
5. Latar Belakang
Pembangunan sektor pertanian di Indonesia dari waktu kewaktu terus
ditingkatkan produktivitasnya, salah satunya adalah komoditi hortikultura yang
meliputi: tanaman yang menghasilkan buah, sayuran, florikultura, jamur, lumut, dan
tanaman air yang berfungsi sebagai sayuran bahkan obat nabati dan estetika.
Tanaman hortikultura sebagai kekayaan hayati yang merupakan kekayaan
sumber daya alam Indonesia sangat penting untuk meningkatkan kualitas hidup
masyarakat yang perlu dikelola dan dikembangkan secara efisien dan berkelanjutan.
Undang-Undang Republik Indonesia NOMOR: 13 Tahun 2010 tentang hortikultura
dan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia NOMOR: 48/Permentan/
SK.120/8/2012 tentang produksi, sertifikasi, pengawasan peredaraan benih
hortikultura.
Batasan-batasan sebagai berikut:
Teknis
Non teknis
Durian adalah salah satu buah yang merupakan komoditas yang dikembangkan
karena mempunyai peluang besar yang terbuka lebar ini, harus dimanfaatkan dengan
berbagai upaya yang mengarah pada peningkatan produksi dan kualitas.
Buah lokal diusahakan menjadi pilihan utama bagi konsumsi dalam negeri
maupun mancanegara saat memasuki pasar bebas, untuk itu buah lokal dituntut
memiliki kualitas tinggi seperti kesenangan terhadap bentuk, ukuran dan rasanya
yang dapat memenuhi selera konsumen. Sementara itu lahan yang cocok dan tersedia
untuk mengembangkan tanaman buah durian masih sangat luas. Langka awal dan
faktor penting untuk menunjang keberhasilan pengembangan tanaman buah durian
adalah; Tersedianya benih unggul dalam jumlah cukup, waktu singkat dan harga
terjangkau oleh kebanyakan petani.
Pengembangan buah durian sekarang dan masa mendatang harus dilakukan
secara profesional dengan menanam benih unggul. Benih unggul adalah tanaman
yang sehat, seragam dan memiliki sifat-sifat yang istimewa seperti cepat berbuah,
produksi tinggi dengan kualitas yang sesuai dengan selera konsumen, umur yang
panjang, tahan terhadap organisme pengganggu tanaman (OPT) serta mudah
dikembangkan. Kegagalan dalam penyediaan benih unggul dipengaruhi beberapa hal
antara lain; sarana dan prasarana, kualitas dan kwantitas sumber daya manusia masih
kurang.
Provinsi Sulawesi Barat terdiri atas enam kabupaten yakni; Polewali Mandar,
Mamuju,
Mamuju Tengah,
Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat merupakan salah satu daerah yang
menjadi sentra pengembangan durian karena memiliki banyak durian unggul lokal
dengan rasa yang khas dan disenangi masyarakat sekitar maupun daerah lain.
Kenyataan dilapangan pengembangan durian lokal ini masih sangat kurang bahkan
terhenti. Hal ini disebabkan karena; pengaruh para pedagang luar, belum adanya
pohon induk lokal yang tersertifikasi (birokrasi perbenihan yang berbelit),
terbatasnya sumber daya manusia meliputi minat, kemauan, keterampilan yang belum
memadai serta belum sinerginya yang diantara pelaku usaha hortikultura. Akibatnya
petani berupaya mendapatkan benih durian dari pedagang luar yang menjual bibit
tidak jelas identitasnya.
Dengan melihat permasalahan di atas, maka perlu dilakukan Rancangan
Proyek Perubahan Melalui Pengembangan Benih Durian Unggul Lokal
Terpadu dengan langkah-langkah perubahan, yakni; (1) Meningkatkan kualitas dan
kwantitas Sumber Daya Manusia, (2) Merubah pola pikir (mind set) pelaku usaha
hortikultura, (3) Menumbuhkan kebersamaan partisipasi para pelaku usaha
hortikultura, (4) Memanfaatkan sarana lokal hortikultura yang ada.
7. Manfaat :
1. Meningkatkan
pedapatan
mengsejahterakan masyarakat
pelaku
usaha
hortikultura
sekaligus
COACH
DR. Grace V. Dumalang, M.Kes
POKJA PENDUKUNG
KEGIATAN INTERNAL
UPTD BPTPH
UPTD BPSB
KABID HORTIKULTUTRA
STAF UPTD BBIH
PROYEK LEADER
Ikhtiar Zain, S. TP
SPONSOR/MENTOR
Ir. H. Muhammad Abduh, MM.MMA
POKJA PENDUKUNG
KEGIATAN EKSTERNAL
DISTANAK KAB POLMAN
BADAN PENYELENGGARA PENYULUH PERTANIAN
CAMAT TERKAIT
SMK PERTANIAN
DESA TERKAIT
LSM INSAN MULIA
PRODUSEN BENH
PENANGKAR BENIH
KELOMPOK TANI
TOKOH MASYARAKAT
DESKRIPSI
MENTOR : SEBAGAI ATASAN LANGSUNG YANG MENGARAHKAN
PROYEK PERUBAHAN
COACH
PERUBAHAN
REFORMER : PENANGGUNG JAWAB DARI PROYEK PERUBAHAN
POKJA INTERNAL : SEBAGAI PELAKSANA KEGIATAN PROYEK
PERUBAHAN
POKJA EXTERNAL : SEBAGAI PENDUKUNG KEGIATAN PROYEK
PERUBAHAN
9. Stakeholder
1. INTERNAL
Disetujui
Makassar, Agustus 2014
MENTOR
COACH