Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss / NIHL) adalah tuli
akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya
diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Tuli akibat bising merupakan jenis ketulian
sensorineural yang paling sering dijumpai setelah presbikusis. Secara umum bising adalah bunyi
yang tidak diinginkan. Bising yang intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapat menyebabkan
kerusakan reseptor pendengaran Corti pada telinga dalam. Sifat ketuliannya adalah tuli saraf
koklea dan biasanya terjadi pada kedua telinga. Banyak hal yang mempermudah seseorang
menjadi tuli akibat terpapar bising antara lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekwensi
tinggi, lebih lama terpapar bising, kepekaan individu dan faktor lain yang dapat menimbulkan
ketulian.
Untuk menentukan jenis dan derajat ketulian dapat diperiksa dengan audiometric Disamping
dengan pemeriksaan audiometri, ambang respon seseorang terhadap bunyi dapat juga dilakukan
dengan pemeriksaan BERA (Brainstem Evoke Response Audiometry, dapat dilakukan pada
pasien yang tidak dapat diajak komunikasi atau anak kecil.
• Epidemiologi
Bising lingkungan kerja merupakan masalah utama pada kesehatan kerja di berbagai negara.
Sedikitnya 7 juta orang ( 35 % dari total populasi industri di Amerika dan Eropa ) terpajan bising
85 dB atau lebih. Ketulian yang terjadi dalam industri menempati urutan pertama dalam daftar
penyakit akibat kerja di Amerika dan Eropa.
Di Amerika lebih dari 5,1 juta pekerja terpajan bising dengan intensitas lebih dari 85 dB. Barrs
melaporkan pada 246 orang tenaga kerja yang memeriksakan telinga untuk keperluan ganti rugi
asuransi, ditemukan 85 % menderita tuli saraf, dan dari jumlah tersebut 37 % didapatkan
gambaran takik pada frekuensi 4000 Hz dan 6000 Hz.
Di Polandia diperkirakan 600.000 dari 5 juta pekerja industri mempunyai risiko terpajan bising ,
dengan perkiraan 25 % dari jumlah yang terpajan terjadi gangguan pendengaran akibat bising.
Dari seluruh penyakit akibat kerja dapat diidentifikasi penderita tuli akibat bising lebih dari 36
kasus baru dari 100.000 pekerja setiap tahun.
Kombinasi antara bising alat transportasi dengan sistem suspensi dan gas buang yang buruk
seperti bajaj dan bising jalan raya menyebabkan risiko gangguan pendengaran pengemudi
kendaraan tersebut menjadi lebih tinggi
Pemeriksaan Penunjang
Audiometri adalah pemeriksaan untuk menentukan jenis dan derajat ketulian (gangguan
dengar).
• Tuli Konduktif
• Tuli Saraf (Sensorineural)
Penatalaksanaan