Anda di halaman 1dari 18

Farmasi klinik

Kelompok 1

PENGERTIAN

Farmasi klinik merupakan ilmu kefarmasian


yang relatif baru berkembang di Indonesia.
Istilah farmasi klinik mulai muncul pada tahun
1960-an di Amerika, yaitu suatu disiplin ilmu
farmasi yang menekankan fungsi farmasis
untuk memberikan asuhan kefarmasian
(Pharmaceutical care) kepada pasien. Bertujuan
untuk meningkatkan outcome pengobatan.
Secara filosofis, tujuan farmasi klinik adalah
untuk memaksimalkan efek terapi dan
meminimalkan resiko yang terjadi.

Menurut Siregar (2004) farmasi


klinik didefinisikan sebagai suatu
keahlian khas ilmu kesehatan yang
bertanggung jawab untuk
memastikan penggunaan obat yang
aman dan sesuai dengan kebutuhan
pasien, melalui penerapan
pengetahuan dan berbagai fungsi
terspesialisasi dalam perawatan
pasien yang memerlukan
pendidikan khusus dan atau
pelatihan yang terstruktur.

Sejarah perkembangan
farmasi klink
Dibagi menjadi 3 periode yaitu :
1. Periode tradisional (sebelum tahun
1960-an)
2. Periode transisional (1960-1970)
3. Periode masa kini (dimulai tahun
1970)
4. Tahap masa depan pelayanan
kefarmasian (pharmaceutical care)

Periode tradisional

Dalam periode tradisional ini, fungsi


farmasis yaitu menyediakan, membuat,
dan mendistribusikan produk yang
berkhasiat obat. Tenaga farmasi sangat
dibutuhkan di apotek sebagai peracik
obat. Periode ini mulai mulai goyah saat
terjadi revolusi industri dimana terjadi
perkembangan pesat di bidang industri
tidak terkecuali industri farmasi.

Ketika itu sediaan obat jadi dibuat oleh


industri farmasi dalam jumlah besarbesaran. Dengan beralihnya sebagian
besar pembuatan obat oleh industri
maka fungsi dan tugas farmasis
berubah. Dalam pelayanan resep
dokter, farmasis tidak lagi banyak
berperan pada peracikan obat karena
obat yang tertulis di resep sudah bentuk
obat jadi yang tinggal diserahkan
kepada pasien. Dengan demikian peran
profesi kefarmasian makin menyempit.

Periode transisional

Pada periode ini terjadi banyak


perkembangan antara lain:
ilmu kedokteran cenderung semakin
spesialistis serta ditemukannya obat-obat
baru yang lebih efektif. Seiring dengan
semakin pesatnya jumlah obat, semakin
meningkat pula permasalahn yang timbul
terkait penggunaan obat yaitu munculnya
masalah kesehatan akibat efek samping
obat, interaksi antar obat,dll.

Selain itu biaya kesehatan semakin


meningkat akibat penggunaan
teknologi canggih di bidang kesehatan
yang sangat mahal, meningkatnya
permintaan pelayanan kesehatan
secara kualitatif maupun kuantitatif,
disertai dengan semakin meningkatnya
tuntutan masyarakat untuk pelayanan
medis dan farmasi yang bermutu
tinggi.

Kecenderungan tersebut
mengakibatkan adanya suatu
kebutuhan yang meningkat terhadap
tenaga profesional yang memiliki
pengetahuan komprehensif mengenai
pengobatan yang tidak lain adalah
farmasis (apoteker). Akibat situasi
tersebut akhirnya muncullah istilah
pelayanan farmasi klinik.

Periode masa kini

Pada periode ini mulai terjadi pergeseran


paradigma yang semula pelayanan farmasi
berorientasi pada produk, beralih ke
pelayanan farmasi yang berorientasi lebih
pada pasien. Farmasis ditekankan pada
kemampuan memberian pelayanan
pengobatan rasional. Terjadi perubahan yang
mencolok pada praktek kefarmasian
khususnya di rumah sakit, yaitu dengan ikut
sertanya tenaga farmasi di bangsal dan
terlibat langsung dalam pengobatan pasien

Karakteristik pelayanan farmasi


klinik di rumah sakit adalah :

Berorientasi kepada pasien


Terlibat langsung di ruang perawatan di
rumah sakit (bangsal)
Bersifat aktif, dengan memberi masukan
kepada dokter sebelum pengobatan
dimulai, atau menerbitkan buletin
informasi obat atau pengobatan
Bertanggung jawab atas semua saran atau
tindakan yang dilakukan
Menjadi mitra dan pendamping dokter.

Tahap masa depan

1.

Proses pelayanan kefarmasian dapat


dibagi menjadi tiga komponen, yaitu;
Penilaian (assessment):
untuk menjamin bahwa semua terapi
obat yang diiberikan kepada pasien
terindikasikan, berkasiat, aman dan
sesuai serta untuk mengidentifikasi
setiap masalah terapi obat yang muncul,
atau memerlukan pencegahan dini.

Pengembangan perencanaan perawatan


(Development of a Care Plan)
secara bersama sama, pasien dan praktisi
membuat suatu perencanaan untuk
menyelesaikan dan mencegah masalah
terapi obat dan untuk mencapai tujuan
terapi.
Tujuan ini (dan intervensi) didesain untuk:
. Menyelesaikan setiap masalah terapi yang
muncul
. Mencapai tujuan terapi individual
. Mencegah masalah terapi obat yang
potensial terjadi kemudian

2.

3.

Evaluasi:
mencatat hasil terapi, untuk
mengkaji perkembangan dalam
pencapaian tujuan terapi dan
menilai kembali munculnya
masalah baru.
Ketiga tahap proses ini
terjadi secara terus
menerus bagi seorang
pasien.

Peranan farmasi klinik

Farmasis klinik berperan dalam


mengidentifikasi adanya Drug Related
Problems (DRPs). Drug Related
Problems (DRPs) adalah suatu kejadian
atau situasi yang menyangkut terapi
obat, yang mempengaruhi secara
potensial atau aktual hasil akhir pasien

Menurut Koda-Kimble (2005), DRPs


diklasifikasikan, sebagai berikut :

Kebutuhan akan obat (drug needed)


Obat diindikasikan tetapi tidak diresepkan
Problem medis sudah jelas tetapi tidak diterapi
Obat yang diresepkan benar, tetapi tidak digunakan

(non compliance)

Ketidaktepatan obat (wrong/inappropriate drug)


Tidak ada problem medis yang jelas untuk penggunaan

suatu obat
Obat tidak sesuai dengan problem medis yang ada
Problem medis dapat sembuh sendiri tanpa diberi obat
Duplikasi terapi
Obat mahal, tetapi ada alternatif yang lebih murah
Pemberian tidak memperhitungkan kondisi pasien

Ketidaktepatan dosis (wrong / inappropriate dose)


Dosis terlalu tinggi
Penggunaan yang berlebihan oleh pasien (over

compliance)
Dosis terlalu rendah
Penggunaan yang kurang oleh pasien (under compliance)
Ketidaktepatan interval dosis

Efek buruk obat (adverse drug reaction)

Efek samping
Alergi
Obat memicu kerusakan tubuh
Obat memicu perubahan nilai pemeriksaan laboratorium

Interaksi obat (drug interaction)


Interaksi antara obat dengan obat/herbal
Interaksi obat dengan makanan
Interaksi obat dengan pengujian laboratorium

a
m
i
r
e
t
n
a
d
n
a
i
Sek
h
i
s
ka

Anda mungkin juga menyukai