Wawasan
Bicara tentang gratifikasi, maka pikiran kita biasanya terbawa atau terasosiasi pada sepak terjang
KPK, BPK dan sebagainya. Pejabat negara dilarang menerima pemberian dari semua pihak, yang
diduga akan mendorong pejabat tersebut menggunakan kekuasaan dan jabatannya untuk
mengambil keputusan yang menguntungkan si pemberi tersebut. Si pemberi bisa pribadi atau dari
instansi swasta. Dan pemberian tersebut biasa disebut gratifikasi.
Pada prinsipnya, gratifikasi merupakan pemberian yang bisa dianggap sebagai suap jika diterima
oleh pegawai negeri atau penyelenggara negara.
Data penjualan obat generik di Indonesia sebagai ilustrasi umum masih kecilnya masyarakat
Indonesia mengkonsumsi obat generik
Dokter dilarang menjuruskan pasien untuk membeli obat, tegas Ratna dalam diskusi panel
Profesionalisme Dokter untuk Mencegah Praktik Gratifikasi di Auditorium Gedung Rumpun Ilmu
Kesehatan, Kampus UI Depok, Jawa Barat, Selasa (24/2/2015).
Terkait pemberian/penulisan resep obat tersebut, gratifikasi yang diterima dokter juga tak hanya
berupa uang. Bisa berupa tiket perjalanan atau perjalanan wisata. Contoh lainnya yaitu, berpergian
ke luar kota untuk acara pertemuan atau undangan tetapi turut serta membawa keluarga. Patut
dipertanyakan sumber pembelian tiket pesawat hingga penginapan untuk keluarga dokter tersebut.
Kalau melihat ada sejawat lain yang mengerjakannya, jangan ragu-ragu untuk menegur, ujar
Ratna.
Pengertian pegawai negeri sendiri diantaranya adalah orang yang menerima gaji atau upah dari
korporasi lain yang menggunakan modal atau fasilitas dari negara atau masyarakat. Pegawai
Kementerian Kesehatan hingga dokter yang bekerja di bawah rumah sakit pemerintah dapat
termasuk di dalamnya.
Johan mengimbau para dokter untuk melaporkan segala bentuk penerimaan tanpa batas minimum.
Daripada ragu gratifikasi atau tidak, dilaporkan saja ke KPK paling lambat 30 hari setelah
penerimaan. Kalau gratifikasi akan kita sita, kalau tidak dikembalikan, kata Johan.
Lebih baik dicegah daripada sudah terjadi lalu bisa menjadi urusan KPK. Lebih baik berhati-hati,
kata Sjamsuhidayat.
Johan Budi menambahkan, gratifikasi sangat luas bentuknya dan sering terjadi karena diangap
suatu kebiasaan yang benar. Johan mencontohkan, pejabat negara menerima parsel pada hari
Lebaran bisa termasuk dalam gratifikasi.
Parsel itu ternyata bentuknya bukan sekadar buah-buahan, makanan. Ada beberapa kasus
menerima parsel keramik dari Italia atau jam tangan yang mahal. Cara mudah berpikirnya bahwa ini
gratifikasi atau bukan adalah, kalau jabatan saya bukan ini, saya diberikan ini enggak, ya, kata
Johan.