Anda di halaman 1dari 5

TANGGAPAN ATAS

RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO


NOMOR

TAHUN 2015

TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO
NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

I. UMUM
1. Sesuai dengan Pasal 79A Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2014
tentang Perubahan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang
Administrasi Kependudukan, dinyatakan bahwa pengurusan dan
penerbitan dokumen kependudukan tidak dipungut biaya, maka
daerah tidak lagi dibenarkan untuk memungut retribusi mengenai
penerbitan dokumen kependudukan.
2. Dalam Rancangan Peraturan Daerah

ini

terdapat

beberapa

perbaikan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011


tentang Pembentukan Peraturan Peraturan Perundang-undangan.

II. KHUSUS
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO
NOMOR

TAHUN 2015

TENTANG
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO
NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA SAWAHLUNTO,

Menimbang :
Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok pikiran yang
menjadi pertimbangan dan alasan pembentukan Peraturan Perundang
undangan. Sebaiknya rumusan konsiderans peraturan daerah ini
diperbaiki yang memuat unsur filosofis, unsur sosiologis, dan unsur
yuridis.

Mengingat :
1. Dalam dasar hukum sebaiknya ditambahkan
Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Dalam Undang-Undang Nomor 12 tahun 2011 pada angka 28
dinyatakan

bahwa

perundang-undangan
pembentukan

dasar

hukum

yang

peraturan

mengingat

merupakan

memuat
dasar

perundang-undangan

dan

peraturan

kewenangan
peraturan

perundang-undangan yang memerintahkan pembentukan peraturan


perundang-undangan, oleh karena itu dalam dasar hukum mengingat
rancangan peraturan daerah ini terdapat dasar hukum yang tidak
diperlukan (dihapus) yaitu sebagai berikut :
2

1.
2.
3.
4.
5.

Tidak ada perubahan


Dihapus
Dihapus
Dihapus
Diganti dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang
Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang
Pemerintahan

Nomor
Daerah

23

Tahun

(Lembaran

2014
Negara

tentang
Republik

Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran


6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

Negara Republik Indonesia Nomor 5679);


Dihapus
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan
Dihapus
Dihapus
Dihapus
Dihapus
Tidak ada perubahan
Tidak ada perubahan

Diktum
Judul Peraturan Daerah setelah kata Menetapkan diakhiri dengan tanda
baca titik.

Sebaiknya

ditambahkan

Pasal I
mengenai

tambahan

lembaran

daerah

Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2011 setelah penulisan lemabaran


daerahnya sehingga berbunyi:
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Daerah Kota Sawahlunto Nomor
13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum (Lembaran Daerah Kota
Sawahlunto Tahun 2011 Nomor 13, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Sawahlunto Nomor .), diubah sebagai berikut:
3

1. PasaL 6 dihapus.
2. Pasal 7 dihapus.
3. Lampiran III dihapus.
Pasal II
Tidak ada perubahan

PENJELASAN
ATAS
RANCANGAN PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO
NOMOR ..TAHUN 2015
PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN DAERAH KOTA SAWAHLUNTO
NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI JASA UMUM

I.

UMUM
Penjelasan umum memuat uraian secara sistematis mengenai latar
belakang pemikiran, maksud, dan tujuan penyusunan Peraturan
Perundang-undangan yang telah tercantum secara singkat dalam butir
konsiderans, serta asas, tujuan, atau materi pokok yang terkandung
dalam batang tubuh Peraturan Perundang-undangan, oleh sebab itu,
Sebaiknya rumusan penjelasan ini diubah atau diperbaiki sehingga
menggambarkan alasan terhadap perubahan Peraturan Daerah Kota
Sawahlunto Nomor 13 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum.

II. PASAL DEMI PASAL


Pada pasal atau ayat yang tidak memerlukan penjelasan ditulis frasa
cukup jelas yang diakhiri dengan tanda baca titik (.) dan huruf c
ditulis dengan huruf kapital. Penjelasan pasal demi pasal tidak
digabungkan walaupun terdapat beberapa pasal berurutan yang tidak
memerlukan penjelasan. sehingga berbunyi:
Pasal I
Cukup jelas.
Pasal II
Cukup jelas.

Anda mungkin juga menyukai