Anda di halaman 1dari 7

Listiana Oktavia

10508006
INDUSTRI PETROKIMIA dan PERANAN NYA DALAM KEHIDUPAN MANUSIA
Seiring berjalan nya waktu perkembangan dunia industri semakin pesat, hal tersebut terbukti dari
semakin banyak nya produkproduk sintetik yang dihasilkan untuk dapat memenuhi kebutuhan manusia.
Diantara berbagai macam industri yang terus berkembang, industri kimia memegang perana cukup
penting dalam rangka penyediaan bahan baku serta pengolahan nya untuk dapat digunakan dalam
kehidupan manusia. Industri kimia berada di hampir semua bidang,jangkauan industry kimia sangat luas.
Secara harfiah industri kimia dijelaskan sebagai industri yang mengolah bahan baku / bahan mentah
menjadi suatu hasil / produk dengan memanfaatkan proses-proses kimia. Proses-proses kimia yang
dilakukan dalam industri proses kimia adalah reaksi kimia dan peristiwa kimia fisik. Beberapa contoh
industri kimia yang cukup berkembang pesat di dunia adalah industri

kimia bahan dasar (proses

menghasilkan produk zat kimia dasar, seperti Asam Sulfat (H 2SO4) dan Ammonia (NH3) ; industri
petrokimia; industri oleokimia, serta industri makanan dan minuman.
Salah satu industri kimia yang banyak menghasilkan produk untuk digunakan dalam kehidupan seharihari diantaranya adalah industri Petrokimia . Secara sederhana industri petrokimia adalah suatu industri
yang mengolah lebih lanjut hasil pengolahan minyak dan gas bumi guna memperoleh nilai tambah yang
lebih besar.
Pengolahan lanjutan dari produk minyak bumi dan gas sebenarnya telah bermula dari zaman mesir kuno.
Produk petrokimia modern yang pertama kali dibuat pada tahun 1872 yaitu berupa karbon hitam
(carbon black) yang berasal dari pembakaran tidak sempurna gas alam di udara. Pabrik industri
petrokimia yang pertama kali didirikan adalah Standard Oil Company plant di New Jersey pada tahun
1912 . Seiring dengan perkembangan dunia industri, produk-produk petrokimia pun semakin bervariasi.
Pembuatan produk petrokimia dapat dilakukan dengan sintesi produk dari bahan baku migas atau pun
dengan melalui reaksi polimerisasi yang monomernya berasal dari bahan baku migas.
Sumber bahan baku untuk industri petrokimia diantaranya MinyakBumi yang merupakan senyawa kimia
yang kompleks berupa cairan berwarna coklat kehitaman dengan komposisi terbesar senyawa
hidrokarbon dansenyawa lain dalam jumlah relative kecil seperti sulfur, logam-logamnikel, vanadium,
arsenit, serta pengotor lainnya. Melalui proses pengolahan dalam kilang minyak berupa distilasi minyak
bumi pada tekanan atmosfer biasa akan didapat hasil-hasil pengilangan minyak yang disebut minyak
intermediate, produk ini

Cocok untuk dipakai sebagai bahan baku petrokimia, akan tetapi

pemanfaatannya lebih diutamakan untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar minyak, seperti: LPG,
LNG ,kerosin dll. Dalam minyak bumi terdapat berbagai macam senyawa hidrokarbon yang merupakan
bahan dasar untuk industri petrokimia. Hidokarbon dalam minyak bumi dapat diklasifikasikan sebagai
berikut :

Paraffin: senyawa yang sangat stabil dan mempunyai rantai lurus seperti: metana, etana,

propana, butana, pentana dan lain-lain.

Olefin: terdiri dari gugus alkena (CnH2n) dan sikloparafin, kelompok senyawa olefin

atau juga disebut etilen terdiri dari senyawa rantai lurus yang tak jenuh yang mempunyai ikatan
rangkap menghubungkan dua atom karbon. kelompok senyawa olefin antara lain etena, propena,
butena,

pentena

dan

lain-lain.

Olefin tidak terdapat dalam minyak mentah, tetapi terbentuk dalam distilasi minyak mentah atau
dalam proses perengkahan, oleh karena itu dalam bensin rengkahan banyak mengandung senyawa
olefin. Olefin merupakan bahan dasar utama dalam industri petrokimia, misalnya etilena (C 2H4)
dan propilena (C3H6).

Nafta : terdiri dari hidrokarbon cincin jenuh, mempunyai rumus umum (CnH2n) karena

senyawa hidrokarbon ini mempunyai sifat kimia seperti senyawa hidrokarbon parafin dan
mempunyai struktur molekul siklis, maka senyawa ini juga disebut sikloparafin. Senyawa
hidrokarbon nafthena yang terdapat dalam minyak bumi ialah siklopentan dan sikloheksan yang
terdapat dalam fraksi naphtha dan fraksi minyak bumi dengan titik didih yan lebih tinggi.
Selain minyak bumi sumber untuk produksi petrokimia adalah gas alam, Komponen-komponen gas alam
yang dapat dipergunakan sebagai bahan baku petrokimia:

Metana (CH4) Gas inisekitar 60%-80% volume gas bumi yang dihasilkansesuatulapangan gas,

dandapatdipergunakansebagaibahanbaku

gas

sintetis

CO

dan

H2,

yang

selanjutnyadapatdipergunakanuntukpembuatanamonia/urea, metanol, carbon black, dll.

Etana (C2H6), dapatdijadikanbahanbakuuntukindustri olefin untukmenghasilkanbahan-

bahansintetiksepertiplastik, sabundeterjen, bahankosmetik, dll.

Propane

(C3H8),

yang

dalamindustri

dapatdijadikanbahanbakuuntukmenghasilkanpolipropilen, suatubahanplastiksintetik.

Butane yang merupakanbahanbakuuntukpembuatankaretsintetik butadiene.

olefin

Kondesat

yang

disebutjugasebagai

natural

gasoline

yang

mempunyaisifat-

sifatsepertiminyak/naftadandapatdipergunakanuntukbahanbakudalamindustri

olefin

atauindustriaromatik.
Industri petrokimia menghasilkanprodukturunanminyakbumi yang memiliki kegunaan sangat
banyak diantaranya : Industri kendaraan bermotor dan industri transportasi, suku cadang, bemper,
propeler pesawat yang sebelumnya terbuat dari logam, industri kemasan (packing), tinplate
(kaleng dan aluminium digantikan oleh plastik produk petrokimia, industri super komputer dan
penginderaan jarak jauh, industri robotik, industri bioteknologi atau bio-engineering.
Berdasarkan proses pembentukan dan pemanfaatannya, produk petrokimia dibagi menjadi empat
jenis

Produk

dasar

:produk

yang

merupakanbahanbakuuntukproduk

lain

ontohprodukdasargas CO dan H2 sintetik, etilena, benzene, toluena, xilena, dan n-parafin

Produk antara : yaitu produk

yang dihasilkan untuk menjadi reagen atau bahan

campuran pada berbagi sintesis . Ammonia, methanol, carbon black, urea, etanol, etil klorida,
cumene, propilen oksida, butyl alkohol, isobutilen, nitrobenzene, nitrotoluena, PTA (Purified
Terepthalic Acid), TPA (Terepthalic Acid), DMT (Dimethyl terepthalate), kaprolaktam, LAB
(Linear Alkyl Benzene).

Produk

Akhir : yaitu produk dapat langsung dipakai dalam kehidupan sehari-hari

seperti urea, carbon black, formaldehida, asetilena, polietilena, polipropilena, poli vinil klorida,
polistirena, TNT (Trinitrotoluena), polyester, nilon, poliuretan, LAB sulfonat, dll.

Produk Jadi : barang-barang yang banyak dipakai sehari-hari di rumah tangga (berasal

dari polietilen atau polipropilen).


Industri petrokimia berdasarkan produk yang dihasilkan nya dapat diklasifikasikan menjadi dua
industri: industri hulu ( produksi bahan dasar dan setengah jadi ), industri hilir ( menghasilkan
produk petrokimia yang sudah berupa produk akhir dan/atau produk jadi). Ada beberapa jalur
yang digunakan untuk menghasilkan produk-produk petrokimia diantaranya untuk menghasilkan
produk-produk dasar di industri hulu yaitu dengan
a.Jalur gas sintetik (CO dan ammonia) menggunakanmetoda steam reforming untuk
produksi ammonia dan metoda oksidasi parsial untuk membentuk CO. berikut adalah reaksi
pembentukan urea : Tahap 1 (Pembentukan Amonia Carbamat )

2 NH3 + CO2 (NH4COONH2)


Tahap 2 : Pengkristalan ammonium carbamat di dalam prilling tower menjadi urea
(NH4COONH2) CO(NH2)2 + H2O
Produk hilir yang diproduksi dari jalur sin gas diantaranya : formaldehid, urea formaldehid,
reaksi sintesis DMT (dimetil triptamin) dll.
b.

Jalur olefin ( menghasilkan propilen dan butilen) menggunakan metoda cracking dengan

bahan baku nafta. Produk industri hilir dari jalur olefin contoh nya, Plastik dari etilena :
polietilena (PE), polivinilklorida (PVC), polistirena (ps), etilen glikol (EG), dan etilen asetat
(EA). Plastik dari propilena : polipropilena (PP), isobutilasetat, akrilat, fenol, karet etilen
propilena. Plastik dari butilena atau butadiena : polibutadiena.
Sintesis PVC digambarkan pada bagan berikut :
Klorinasi langsung gas etilena membentuk etilen diklorida (EDC) yang tidak stabil,
Pirolisis (Thermal Cracking) EDC membentuk Vinil Chloride monomer (VCM)
Polimerisasi VCM menjadi PVC
c. Jalur aromatik untuk menghasilkan benzene, toluene , dan xilena menggunakan metoda
catalytic reforming, isomerasi dan dehidrogenasi . Adapun pembagian industry petrokimia
berdasarkan bahan baku dan produknya digambarkan pada bagan berikut. Contoh produk
hilir jalur aromatik Benzena melaic anhydride, polistirena, deterjen, fenol, akrilonitril,
sikloheksana, kloro benzena, dll.
Toluena toluen diisosianat dan poliuretan
O, m, p Xilena anhidrida dtalat, asam terepthalat, dimetil terepthalat, polietilen
terepthalat dan asam isopthalat. Produk hilir dari jalur aromatik yang coba akan diuraikan
oleh penulis adalah fenol. Bagan berikut memnunjuka tahapan sintesis fenol:

Reaksi benzene
dengan HCl dalam
udara panas (200oC), dengan

Hasil tahap 1 direaksikan dengan air, dan


dipanaskan hingga suhu 500oC dengan
bantuan katalis SiO2.

Produk tahap 2 direaksikan dengan aseton pada suhu 500oC


dengan katalis HCl, menghasilkan bisphenol A.

Sekian banyak produk petrokimia yang berguna bagi kehidupan manusia, pada tulisan kali ini saya
akan membahas sedikit mengenai sintesis plastik. Prinsip dasar pembuatan plastik adalah Pemanasan
resin plastik yang sudah diramu dengan bahan pencampur. Pemanasan akan menghsilkan Plastik cair
selanjutnya ditekan dengan mesin untuk membuat bentuk yang diinginkan(mesin roll, die, mold,
extruder, blower). Plastik dikeraskan dengan polimerisasi lebih lanjut (cure stage). Bahan baku plastic
yang paling utama adalah etilen dan propilen. Dari kedua bahan baku tersebut akan dapat dibentuk
berbagai macam plastik sesuai kebutuhan. Reaksi yang kebanyakan terlibat adalah reaksi polimerisasi.
Adapun konversi plastic menjadi bahan jadi dapat diproses melalui berbagai tahap : Extrusion,
Injection Molding, Blow Molding, Calendering.
Produk plastik berkualitas tinggi dapat dihasilkan dengan penambahan bahan aditif (ingredient) ke
bahan baku. Bahan aditif tersebut antara lain :Filler (bahan pengisi), Plastisizer (dioctil ptalat, dihexil
sebamat, dilauril adipate, diamil maleat, 2-etil hexil succinate, acetil tributil citrate, dibutil fenil
fosfat, butoksi etil stearate, yang pada umumnya dibuat dari senyawa ester dan amida),Colorant
(bahan pewarna), Miscellaneous (stabilizer, inhibitor, hardener, katalis).
Beberapa contoh pemanfaatan produk petrokimia yang terlihat nyata dalam kehidupan manusia
diantarnya :aspal untuk melapisi jalan, lilin sebagai sumber penerangan, berbagai macam plastic yang
dapat digunakan untuk pembungkus, methanol yang banyak digunakan sebagai pelarut atau
bahanbaku bagi industry lain nya.
Di Indonesia perkembangan industri

petrokimia berkembang lumayan pesat. Pertumbuhan

perusahaan kimia (khususnya petrokimia) mengalami

pemulihan. Salah satu indikasi

berkembangnya industri petrokimia, misalnya tercermin dari meningkatnya konsumsi bahan baku
plastik yang dihasilkan industri petrokimia hulu olefin. Oleh karena itu, produsen petrokimia hulu
olefin, aromatik maupun yang berbasis gas alam (C1) merencanakan untuk menambah kapasitas
produksi dengan tujuan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan. Banyak perusahaan yang
telah berkembang yang terkait dengan industri petrokimia, diantara perusahaan petrokimia terbesar
di Indonesia adalah PT Candra Asri yaitu satu-satu nya olefin center

di Indonesia yang

memproduksi diantaranya, etilen, propilen, PVC dll. Adapun beberapa perusahaan petrokimia yang
terkemuka di dunia adalah : Saudi International Petrochemical Company (Sipchem) produsen CO
terbesar di dunia (bahan baku untuk pembuatan asam asetat dan poli asetat); Sinopec (China
Petroleum & Chemical Corp) memproduksi polietilen, etilen glikol, polipropilen, butadiena, fenol ;
PT polytama Petrochemicac , Mitsubishi Petrochemical dll. Dengan semakin banyaknya industry
petrokimia diharapakan akan adanya nilai lebih dari minyak bumi dan gas selain digunakan sebagai
bahan bakar . Peningkatan industry petrokimia diharapkan mampu menstimulus industri-industri lain
nya untuk senantiasa makin berkembang dan memberikan menghasilkan produk-produk yang
berguna bagi kehidupan manusia .
Semakin berkembangnya industri petrokimia akan

menjadi polemik tatkala dikaitkan dengan

keinginan manusia untuk tidak terlalu tergantung pada bahan baku fosil baik untuk bahan bakar
ataupun produk hasil turunan nya. Konsumsi Minyak bumi dan gas yang berlebihan baik itu untuk
BBM atau bahan baku petrokimia akan mengakibatkan semakin menipisnya cadangan bahan baku
fosil tersebut, maka dari itu di harapkan suatu saat nanti industri petrokimia yangsekarang masih
berbahan baku minyak dan gas dapat berkembang dengan menggunakan bahan baku non minyak
dan gas sehingga ketergantungan manusia akan minyak dan gas tidak terlalu besar. Selain
ketergantungan akan minyak yang makinn besar bila industry petrokimia semakin berkembang , efek
lain yang harus difikirkan adalah efek pencemaran lingkungan. Seperti diketahui kebanyakan proses
pada industry petrokimia akan menghasilkan bahan-bahan yang tidak bersahabat bagi
lingkungan.Industri petrokimia ikut berperan dalam peningkatan kadar gas rumah kaca maka dari itu
sangat diharapakan akan adanya

Industri petrokimia yang Green yang tidak akan terlalu

membebani lingkungan namun tetap menghasilkan produk-produk yang memiliki nilai tambah yang
besar bagi manusia.

Anda mungkin juga menyukai