Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Mei 2015
Standarisasi Larutan Perak Nitrat (AgNO3) dengan Larutan Standar Natrium Klorida
(NaCl) 0,1 N dan Penetapan Kadar Klor (Cl-) melalui Titrasi Argentometri
Nurhayati Nasrid Boba
Jurusan Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Halu Oleo
Kendari, Sulawesi Tenggara
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara analisis kimia dengan metode argentometri dengan cara
menstandarisasi larutan perak nitrat (AgNO3) menggunakan larutan standar natrium klorida (NaCl) 0,1 N serta
penetapan kadar klor (Cl-) yang terdapat dalam sampel air dengan metode argentometri. Titrasi argentometri
merupakan salah satu cara untuk menentukan kadar zat dalam suatu larutan yang dilakukan dengan titrasi
berdasar pembentukan endapan ion Ag+. Salah satu metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode
Bohr yaitu menggunakan indikator kalium dikromat (K2Cr2O7) sebagai indikator adsorpsi, yang akan bereaksi
dengan AgCl menghasilkan Ag2Cr2O7, yang menghasilkan warna merah bata. Dari hasil penelitian, kadar spesi
klor pada sampel (a) 0,19 %, sampel (b) 0,048 %, sampel (c) 0,07 %, sampel (d) 0,048 % dan sampel (e)
0,07 %.
Kata kunci : titrasi argentometri, perak nitrat, air, klor, kalium dikromat
Abstract
The aim of this research is how to determine how the chemical analysis method argentometry a way to
standardize the silver nitrate solution (AgNO3) using a standard solution of sodium chloride (NaCl) 0.1 N and
the determination of levels of chlorine (Cl) contained in water samples with methods argentometry. Titration
argentometry is one way to determine the levels of a substance in a solution that is done by titration based on
the formation of Ag + ions precipitate. One method used in this study is the Bohr method is to use an indicator
of potassium dichromate (K2Cr2O7) as an indicator of adsorption, which will react with AgCl produce
Ag2Cr2O7, which produces the red color of the brick. From the research results, levels of chlorine species in
the sample (a) 0.19%, the sample (b) 0.048%, the sample (c) 0.07%, the sample (d) 0.048% and the samples (e)
0.07%.
Keywords: titration argentometry, silver nitrate, water, chlorine, potassium dichromate
PENDAHULUAN
Titrasi adalah suatu proses atau
prosedur dalam analisis dimana suatu titran
atau larutan standar (yang telah diketahui
konsentrasinya) diteteskan melalui buret ke
larutan lain yang dapat bereaksi dengannya
(belum diketahui konsentrasinya) hingga
tercapai titik ekuivalen atau titik akhir.
Artinya, zat yang ditambahkan tepat bereaksi
dengan zat yang ditambahi. Zat yang akan
Mei 2015
nyala, menggunakan flame photometer
(Khan, 2013).
Titrasi argentometri didasarkan pada
reaksi AgNO3 + Cl- AgCl(s) + NO3-.
Kalium kromat dapat digunakan sebagi suatu
indikator, menghasilkan warna merah
dengan kelebihan ion Ag+. Titrasi yang lebih
banyak dapat digunakan adalah metode
titrasi balik. Kelebihan AgNO3 ditambahkan
ke dalam sampel yang mengandung ion
klorida atau bromida (Watson, 2009).
Kandungan klor yang tinggi dalam
air minum dapat menyebabkan racun bagi
tubuh, namun apabila klor dalam konsentrasi
yang layak tidak berbahaya bagi manusia
bahkan dibutuhkan sebagai desinfektan.
Adanya klor pada sumber mata air dapat
berasal dari percikan dari lautan yang
terbawa sebagai tetesan atau limba-limbah
lingkungan sekitarnya. Klor dalam air
dengan konsentrasi tinggi apabila berikatan
dengan Na+ akan menyebabkan rasa asin dan
dapat merusak pipa-pipa air (Antara, 2008).
METODOLOGI
Percobaan ini adalah percobaan
deskriptif laboratorium yang bertujuan untuk
menggambarkan sifat dari suatu keadaan
secara sistematis yaitu menggambarkan
konsentrasi AgNO3 dan konsentrasi sampel
air serta menggambarkan kadar Cl- pada
sampel air melalui titrasi argentometri.
Alat dan Bahan Penelitian
Alat-alat yang digunakan pada
percobaan argentometri ,yaitu buret 25 ml,
Erlenmeyer 250 ml, filler, labu takar 50 ml,
pipet tetes, pipet ukur 10 ml,sendok tanduk,
statif & klem dan timbangan anlitik.
Bahan-bahan yang digunaan pada
percobaan argentometri ini, yaitu water
sterile (H2O), kalium dikromat (K2Cr2O7),
Mei 2015
Larutan
AgNO3 +
3 tetes
K2Cr2O7
dititrasi
dengan Kurang jernih Endapan merah
NaCl
bata
Tabel 1. Hasil perubahan pada larutan NaCl
melalui titrasi
(merah)
Air galon I
+ 5 tetes
K2Cr2O7
Kurang jernih
Air galon
II + 5 tetes
K2Cr2O7
Mei 2015
secara berlebih ketika dimasukkan dalam
sampel kemudian akan bereaksi dengan ion
[CrO7] 2- dari indikator K2Cr2O7, yang
menghasilkan endapan Ag2Cr2O7 (warna
merah bata).
Konsentrasi dari sampel air ini dapat
pula ditetntukan dengan membandingkan
konsentrasi dari AgNO3 sebagai titran yang
telah diketahui sebanyak volume AgNO3
yang digunakan untuk tiap volume dari titrat
(sampel) yang dititrasi.
[Sampel] = [AgNO] . (V.AgNO3)
Kurang jernih
Air galon
III + 5
tetes
K2Cr2O7
%=
Kurang jernih
Kurang jernih
Air galon
IV + 5
tetes
K2Cr2O7
Air galon I
+ 5 tetes
K2Cr2O7
Kurang jernih
Mei 2015
DAFTAR PUSTAKA
Khan,
Suirta.
Cairns,