Pendamping:
dr. Kustiyah
NIP. 19690310 200312 2 005
Disusun Oleh:
dr. Angga Mintarsa
PUSKESMAS KALIKAJAR
KABUPATEN PURBALINGGA
2015
A. Nama Kegiatan
Kunjungan Rumah Pasien Diare
B. Latar Belakang
Diare cair akut adalah buang air besar lembek atau cair atau bahkan
dapat berupa air saja dengan frekuensi lebih dari 3 kali atau lebih sering dari
biasanya dalam 24 jam dan berlangsung kurang dari 14 hari. Diare masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat di Negara berkembang termasuk di
Indonesia dan merupakan salah satu penyebab kematian dan kesakitan
tertinggi di anak, terutama dibawah usia 5 tahun. Diare akut sampai saat ini
masih merupakan masalah kesehatan, tidak saja di negara berkembang tetapi
juga di negara maju. Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB
(Kejadian Luar Biasa) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang
singkat.
Di negara maju walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan
ekonomi masyarakat tetapi insiden diare infeksi tetap tinggi dan masih
menjadi masalah kesehatan. Di Inggris 1 dari 5 orang menderita diare infeksi
setiap tahunnya dan 1 dari 6 orang pasien yang berobat ke praktek umum
menderita diare infeksi. Tingginya kejadian diare di negara Barat ini oleh
karena foodborne infections dan waterborne infections yang disebabkan
bakteri Salmonella spp, Campylobacter jejuni, Stafilococcus aureus, Bacillus
cereus, Clostridium perfringens dan Enterohemorrhagic Escherichia coli
(EHEC).
Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan kematian sekitar 3
juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang diare infeksi 7 kali
setiap tahunnya di banding di negara berkembang lainnya mengalami serangan
diare 3 kali setiap tahun. Di negara berkembang, diare infeksi menyebabkan
kematian sekitar 3 juta penduduk setiap tahun. Di Afrika anak anak terserang
diare infeksi 7 kali setiap tahunnya dibanding di negara berkembang lainnya
mengalami serangan diare 3 kali setiap tahun. Di Indonesia dari 2.812 pasien
diare yang disebabkan bakteri yang datang kerumah sakit dari beberapa
provinsi seperti Jakarta, Padang, Medan, Denpasar, Pontianak, Makasar dan
Batam penyebab terbanyak adalah Vibrio cholerae 01, diikuti dengan Shigella
F. Tempat Kegiatan
Kegiatan telah dilaksanakan di Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang,
Kabupaten Purbalingga
G. Pelaksana Kegiatan
dr. Angga Mintarsa
Ibu Febby Eka Damayanti, Amd. Keb. (Bidan Desa)
H. Peserta Kegiatan
keluhan
yang
sama
sebelumnya
b) Pasien tidak mendapatkan ASI eksklusif
c) Pasien telah mengikuti program imunisasi dasar secara lengkap
5) Riwayat Penyakit Keluarga
Ayah dan Ibu pasien tidak mengalami keluhan yang sama
6) Riwayat Sosial Ekonomi
a) Keluarga
Pasien hidup bersama kedua orang tuanya dan merupakan putri
tunggal di keluarganya. Pasien termasuk dalam keluarga
dengan ekonomi menengah kebawah. Rumah pasien tidak
memenuhi criteria rumah sehat. Pasien tidak mendapatkan ASI
eksklusif selama 6 bulan. Sebelumnya pasien tampak aktif,
pasien sudah mampu menyusun kalimat dengan 2 kata dan
sudah dapat berjalan dan bermain bersama teman-teman
tetangganya.
b) Lingkungan rumah
Keadaan umum
Rasa haus
Turgor kulit
Mata
Mukosa mulut & lidah
UUB
a. Kerjasama yang baik dengan ayah dan ibu pasien yang saat kunjungan
sedang berada di rumah.
b. Penjelasan penyakit dan edukasi yang diberikan kepada pihak keluarga
berjalan dengan baik. Edukasi dapat dipahami dan didukung oleh
mereka.
4. Ancaman
Padasaat kunjungan kerumah pasien, tetangga-tetangga pasien ikut serta
dalam kegiatan dan cukup menimbulkan kegaduhan. Hal ini terkadang
membuat ayah dan ibu pasien kurang focus untuk menyampaikan
informasi dan mendapatkan edukasi.
Purbalingga,
Dokter Internship
Dokter Pendamping
dr. Kustiyah
NIP. 19690310 200312 2 005