Anda di halaman 1dari 53

PANDUAN AKADEMIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

Mrican, Tromol Pos 29


Yogyakarta 55002
Telepon (0274) 513301, 515352 Ext. 1220, 1331
Fax (0274) 562383
Website: http://www.usd.ac.id.

PANDUAN AKADEMIK

Tim Penyusun:
Dosen-dosen Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris
Universitas Sanata Dharma

Editor:
Caecilia Tutyandari, S.Pd., M.Pd.
Ag. Hardi Prasetyo, S.Pd., M.A.
Christina Kristiyani, S.Pd., M.Pd.
Drs. Barli Bram, M.Ed.

@Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


Universitas Sanata Dharma, Edisi Keenam Tahun 2011

KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kasih atas berkat dan pendampinganNya sampai Buku Pedoman Akademik Program
Studi Pendidikan Bahasa Inggris 2011 ini dapat diselesaikan. Buku Panduan Akademik ini merupakan buku pedoman yang
disusun oleh para dosen PBI dan ditujukan bagi para mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris untuk membantu
mahasiswa dalam memahami tujuan, proses dan evaluasi kerja program studi.
Buku panduan ini merupakan hasil revisi buku Panduan Akademik Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris tahun 2007
dengan mengacu pada Rencana Strategis Universitas Sanata Dharma tahun 2008-2012, Peraturan Akademik Universitas
Sanata Dharma tahun 2010, dan Rencana Strategis Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan tahun 2010-2014.
Pada bagian awal, buku ini berisi visi, misi program studi yang diturunkan dari visi, misi universitas dan fakultas. Bagian
selanjutnya berisi peraturan akademik program studi yang merupakan perincian dari Peraturan Akademik Universitas Sanata
Dharma tahun 2010 dan gambaran singkat tentang kurikulum yang berlaku mulai tahun 2010 dan deskripsi matakuliah yang
ditawarkan di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
Akhir kata, kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat dalam penyusunan buku panduan ini.

Yogyakarta, Agustus 2011


Kaprodi Pendidikan Bahasa Inggris
Caecilia Tutyandari, S.Pd., M.Pd.

DAFTAR ISI
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I
: Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Bab II
: Struktur Organisasi
Bab III
: Pedoman Perencanaan Studi
Bab IV
: Silabus Matakuliah Prodi Pendidikan Bahasa Inggris
Bab V
: Pedoman Proses Perkuliahan
Bab VI
: Penilaian Kemajuan dan Hasil Belajar
Bab VII
: Penyusunan Soal Ujian
Bab VIII
: Penyusunan dan Ujian Skripsi atau Makalah Akhir
Bab IX
: Tugasdan Tata Krama Dosen
Bab X
: Pedoman Sikap dan Perilaku Mahasiswa
Lampiran
: 1. Distribusi Mata Kuliah
2. Deskripsi Singkat Mata Kuliah

BAB I: VISI DAN MISI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


Visi dan misi Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris Universitas Sanata Dharma diturunkan
dari visi dan misi universitas. Oleh karena itu
sebelum visi dan misi Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris diuraikan dalam
bagian ini, akan diberikan terlebih dahulu visi
dan misi universitas. Dengan demikian akan
terlihat lebih jelas benang merah antara
keduanya.
A. Visi dan Misi Universitas Sanata Dharma
Visi dan misi Universitas Sanata Dharma dirumuskan sebagai
berikut:
1. Visi Universitas Sanata Dharma:
Terwujudnya masyarakat Indonesia yang semakin
bermartabat.
2.

Misi Universitas Sanata Dharma


Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi
masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Misi tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

b. Mengembangkan suasana akademis yang


menjadikan Universitas sebagai hati nurani
masyarakat yang kritis.
c. Menyelenggarakan kegiatan penelitian untuk
mengekspresikan in mengembangkan potensi
alam dan masyarakat Indonesia dalam konteks
kemanusiaan universal.
d. Mengembangkan etika keilmuan, yaitu kesadaran
moral untuk mengorientasikan setiap ilmu
kepada pemuliaan manusia.
e. Menyelenggarakan pendidikan yang
memanusiakan melalui semangat dialogis yang
mengembangkan segi intelektual, moral,
emosional dan spiritual setiap sivitas akademika
secara terpadu.
f. Membantu setiap sivitas akademika untuk
menjadi manusia yang semakin uruh, kritis,
dewasa dan berguna bagi masyarakat.
g. Menyelenggarakan pelayanan kepada
masyarakat untuk membangun jejaring social
yang sinergis dalam mengembangkan masyarakat.
h. Mempersiapkan tenaga yang professional dalam
bidang keilmuan.

a. Mengembangkan kebebasan akademik dalam


system pendidikan tinggi yang menjadikan
keunggulan akademik sebagai sarana promosi
nilai-nilai kemanusiaan.
1

B. Visis dan Misi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan


USD
1. Visi FKIP USD
Pada tahun 2015 FKIP USD menjadi salah satu LPTK
rujukan di Indonesia bagi pendidikan guru dan
tenaga kependidikan yang mengintegrasikan
tridharma perguruan tinggi sehingga lulusannya
memiliki karakter yang kuat sebagai pendidik dan
tenaga kependidikan, kompeten, dan humanis
serta berkontribusi pada peningkatan kualitas
pendidikan di Indonesia melalui penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
2.

Misi FKIP USD


a. Menyeienggarakan pendidikan calon guru dan
tenaga kependidikan dengan Paradigma
Pedagogi Ignasian/Reflektif yang
mengintegrasikan pengalaman, refleksi, tindakan,
dan evaluasi dalam suasana dialogis.
b. Mengembangkan dan melaksanakan kurikulum
berbasis competence, conscience, dan
compassion (kompetensi, suara hati dan
kepedulian)
c. Melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat dalam bidang pendidikan yang
berkontribusi pada peningkatan mutupengajaran

d. Menjalin kemitraan dengan sekolah dan


pemangku kepentingan/stake holders lain
C. Visi dan Misi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
Sebagai penjabaran dari visi dan misi universitas, visi dan misi
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris dapat diuraikan
sebagai berikut:
1. Visi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris:

Pada tahun 2015 Program Studi Pendidikan


Bahasa Inggris Universitas Sanata Dharma
menjadi salah satu program studi unggulan
dalam bidang pendidikan calon pengelola
dan pengelola pembelajaran Bahasa Inggris,
dengan mengintegrasikan tridharma
perguruan tinggi, penerapan pembelajaran
reflektif dan integrasi teknologi dalam
pembelajaran sehingga lulusannya menjadi
pribadi yang profesional, berwawasan
kemanusiaan serta memiliki karakter yang
kuat sebagai pendidik.
2.

Misi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris


a. Menyelenggarakan pendidikan calon pengelola
pembelajaran Bahasa Inggris dengan:

1) paradigma reflektif/Pedagogi Ignasian yang


mengintegrasikan pengalaman, refleksi, tindakan
dan evaluasi dalam suasana dialogis
2) pengembangan karakter yang kuat sebagai
pendidik
3) integrasi teknologi dalam proses pembelajaran
b. Menyelenggarakan penelitian di bidang
pendidikan, khususnya di bidang Bahasa Inggris
untuk:
1) memecahkan masalah yang berkaitan dengan
pendidikan khususnya pendidikan Bahasa Inggris
2) menemukan cara-cara meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Inggris
3) mengembangkan ilmu pendidikan Bahasa Inggris
c. Memberikan pelayanan di bidang pendidikan
Bahasa Inggris bagi pengelola pembelajaran
Bahasa Inggris dan pelatihan ketrampilan
berbahasa Inggris kepada masyarakat luas.

BAB II: STRUKTUR ORGANISASI


Berikut adalah Bagan Struktur Organisasi Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, sebagai bagian dari Jurusan
Pendidikan Bahasa dan Seni, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma:

DEKANAT FKIP

SENAT
FAKULTAS

Pusat Penelitian dan


Pelayanan Masyarakat

DEKAN FKIP

Kajur Lain

Kaprodi PBSID

Kajur PBS

Kaprodi PBI
Sekprodi PBI

Unit PPL FKIP

Unit Tata Usaha

Koordinator PPL
Kepala Lab
Sekretariat
Administrasi Prodi

Dosen
Mahasiswa
4

BAB III: PEDOMAN PERENCANAAN BEBAN STUDI


Dalam Peraturan Akademik Universitas
disebutkan bahwa program studi adalah unsur
pelaksanaan pendidikan akademik dan/atau
profesional pada jurusan yang diselenggarakan
atas dasar suatu kurikulum yang disusun dengan
berpedoman pada kurikulum yang berlaku secara
nasional, Pola Ilmiah Pokok Universitas dan
kekhususan lain (Bab I, Pasal 1d).
Berdasarkan pada Peraturan Akademik Universitas,
penyelenggaraan pendidikan di Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris diatur sebagai berikut:
1.

2.

3.

Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Universitas


Sanata Dharma menyelenggarakan Program Sarjana
(S1) dengan Sistem Kredit Semester (SKS) seperti
yang tercantum dalam Peraturan Akademik
Universitas Sanata Dharma.
Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem
penyelenggaraan pendidikan yang menyatakan
beban studi mahasiswa, dan beban penyelenggaraan
pendidikan dengan satuan kredit atas dasar waktu
semester yang setara dengan 16-19 minggu kerja.
Satuan Kredit Semester (sks) adalah takaran
penghargaan untuk pengalaman belajar yang
diperoleh melalui satu jam kegiatan terjadwal yang
disertai tugas lain, baik yang terstruktur maupun
yang mandiri, selama 2-4 jam per minggu dalam satu

4.

5.

6.

7.

semester, atau pengalaman belajar lain yang setara


(Untuk rinciannya lihat no. 5 dan 6).
Kegiatan perkuliahan di PBI dapat dikelompokkan ke
dalam:
a. Kegiatan tatap muka
b. Praktek
Satu sks untuk kegiatan tatap muka setara dengan
170 menit per minggu per semester dengan rincian
seperti yang tercantum dalam Peraturan Akademik
Universitas (50 menit tatap muka, 60 menit kegiatan
terstruktur, 60 menit kegiatan mandiri).
Satu sks untuk praktek setara dua (2) sampai tiga (3)
jam kegiatan penerapan dari apa yang dipelajari dari
kegiatan tatap muka yang meliputi Program
Pengalaman Lapangan dan Micro Teaching.
Beban studi mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris
yang wajib diselesaikan adalah 146 sks. Komponen
kurikulum Pendidikan Bahasa Inggris meliputi:
a. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
sebesar 10 sks.
b. Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
sebesar 3 sks.
c. Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB) sebesar 10
sks.
d. Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrampilan (MKK)
sebesar 87 sks yang bersifat wajib dan tersedia

matakuliah pilihan sebesar 34 sks yang dapat


diabil sesuai dengan kebutuhan mahasiswa.
e. Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB) sebesar 28
sks untuk jalur Final Paper dan 30 sks untuk jalur
Thesis.
8.

9.

Pada semester pertama mahasiswa wajib mengambil


paket mata kuliah yang telah ditentukan Program
Studi. Pada semester selanjutnya beban studi
maksimal yang boleh diambil mahasiswa
berpedoman pada besar Indeks Prestasi Semestara
(IPS) yang dicapai pada semester sebelumnya
dengan peraturan sebagai berikut:
IPS

Beban Studi Maksimal

>3,00

24 sks

2,50 2,99

23 sks

< 2,5

20 sks

Masa penyelesaian studi sebanyak-banyaknya 10


semester efektif yang dihitung sejak seorang
mahasiswa terdaftar di Program Studi PBI. Cuti studi
tidak dimasukkan dalam perhitungan seluruh jumlah
semester efektif yang ditempuh mahasiswa.

10. Mahasiswa yang belum menyelesaikan studinya


sampai batas waktu maksimum seperti disebutkan
dalam nomor 9 di atas dapat mengajukan
perpanjangan waktu studi sebanyak-banyaknya 4
(empat) semester setelah terpenuhinya ketentuanketentuan yang tercantum dalam Peraturan
Akademik Universitas. Jika setelah perpanjangan
waktu studi mahasiswa tidak mampu menyelesaikan
studinya, mahasiswa tersebut dikenakan sanksi
berupa pencabutan hak studi melalui Surat
Pemutusan Studi oleh Rektor.
11. Evaluasi Sisip Program: pada akhir semester ke-4 dan
ke-8 terhitung sejak seseorang terdaftar sebagai
mahasiswa, kepadanya akan diberikan penilaian sisip
program dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Pada akhir semester ke-4 mahasiswa dapat
melanjutkan studinya apabila telah mengambil
minimal 50 sks dari seluruh beban studi yang
diberikan sampai dengan semester tersebut,
dengan IPK minimal 2,00 dan jumlah nilai D
maksimal 15% dari 50 satuan kredit. Apabila
seorang mahasiswa tidak dapat memenuhi
persyaratan tersebut, kepadanya akan diberikan
sanksi pencabutan hak studi.
b. Pada akhir semester ke-8 mahasiswa harus telah
mengambil minimal 100 sks dari seluruh beban
studi, dengan IPK minimal 2,00. Apabila seorang

mahasiswa tidak dapat memenuhi persyaratan


tersebut, kepadanya akan diberikan sanksi
pencabutan hak studi melalui Surat Keputusan
Rektor.
c. Bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan
jumlah sks lebih dari yang telah ditetapkan pada
masing-masing sisip program, penentuan IPK-nya
diambil dari jumlah sks yang telah diambil
(sejumlah 50 sks atau 100 sks untuk masingmasing sisip program) dengan nilai tertinggi.
Mahasiswa yang telah mengambil lebih dari
jumlah sks minimal dari masing-masing sisip
program namun tidak dapat memenuhi
persyaratan batas minimal IPK sebesar 2,00 akan
diberikan sanksi pencabutan hak studi melalui
Surat Keputusan Rektor.
12. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan pengembangan
softskills sebagaimana diatur dalam Peraturan
Akademik Universitas pasal 22 tahun 2010.
a. Bukti keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan
pengembangan softskills berupa surat
keterangan atau sertifikat dari penyelenggara
kegiatan.
b. Bukti keikutsertaan diserahkan kepada
pembimbing akademik untuk diverifikasi sebagai
syarat mengikuti ujian pendadaran.

BAB IV: SILABUS MATAKULIAH PRODI PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS

Silabus merupakan rancangan perkuliahan


minimal untuk setiap mata kuliah yang
digunakan untuk satu semester. Silabus
sekurang-kurangnya berisi informasi mengenai:
(1) identitas mata kuliah, (2) standar, (3)
kompetensi dasar dan indikator, (4) materi dan
kegiatan pembelajaran, (5) penilaian/evaluasi
dan (6) daftar acuan/referensi. Informasiinformasi tersebut disampaikan oleh dosen pada
setiap awal semester.Informasi yang umum
dituangkan dalam bentuk silabus dan yang lebih
rinci dalam bentuk Satuan Acara Perkuliahan
(SAP).
A. Identitas Mata Kuliah
Identitas mata kuliah berisi informasi mengenai nomor kode
mata kuliah, nama mata kuliah, di semester berapa mata
kuliah ditawarkan, berapa kredit dan jam pertemuan,
program studi penyelenggara, fakultas dan dosen pengampu
mata kuliah.
B. Standar
Pada bagian ini diuraikan standar pembelajaran yang memuat
unsur-unsur: competence, conscience, dan compassion.
Perumusan standar menunjukkan hal-hal yang dicapai
mahasiswa setelah selesai mengikuti perkuliahan sebagai
akibat/hasil pembelajaran. Perlu ditekankan bahwa standar

bukanlah rumusan tentang apa yang dilakukan dosen,


melainkan apa yang diperoleh mahasiswa setelah secara
penuh mengikuti perkuliahan.
1. Competence/kompetensi
Menggambarkan kemampuan-kemampuan kognitif
yang hendak dicapai
2. Conscience/suara hati
Menggambarkan suara hati yang akan diasah dan
kemampuan menentukan pilihan yang akan
dikembangkan.
3. Compassion/hasrat bela rasa
a. Menggambarkan kepedulian yang dipperlukan
atau bias yang ditumbuhkan untuk menanggapi
persoalan sosial/kemasyarakatan.
b. Menggambarkan keterlibatan yang akan dipilih
dalam memecahkan masalah-masalah kehidupan
untuk membela martabat kehidupan
C. Kompetensi Dasar dan Indikator
Di bagian ini diuraikan kompetensi-kompetensi dasar yang
harus dimiliki mahasiswa berikut dengan indikator-indikator
yang relevan untuk mengukur capaian kompetensikompetensi yang telah dirumuskan. Perumusan kompetensi
dasar dilakukan untuk setiap pokok bahasan yang mencakup
competence, conscience, dan compassion.

D. Materi dan Kegiatan Pembelajaran


Bagian ini memuat daftar pokok bahasan yang akan dibahas
selama satu semester. Dalam bagian ini diuraikan bagaimana
siklus Pedagogi Ignasian yang mencakup konteks
pengalaman refleksi - tindakan - evaluasi diimplementasikan
dalam kegiatan belajar mengajar
E. Evaluasi
Pada bagian ini diuraikan alat penilaian/evaluasi untuk
mengukur ketercapaian standar pembelajaran.Mahasiswa
perlu memahami alat ukur ini dengan jelas sejak mulai
mengikuti perkuliahan.
1. Jenis penilaian/evaluasi dapat berupa penilaian hasii
belajar seperti: UTS, MAS, kuis, tugas, praktikum, dll,
dan penilaian proses belajar seperti portfolio atau
catatan harian mengenai refleksi mahasiswa atas
makna atau nilai yang diperoleh setelah mengikuti
perkuliahan. Bentuk penilaian/evaluasi adalah tertulis,
lisan atau perbuatan.
2. Penilaian/evaluasi mencakup ketiga aspek
competence, conscience, dan compassion. Bobot
penilaian atau evaluasi ketiga aspek tersebut
diserahkan kepada dosen pengampu matakuliah
untuk memutuskan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.

F. Acuan/Referensi
Dalam silabus dicantumkan bahan bacaan yang wajib
dipelajari (sumber bacaan wajib) dan yang dapat mendukung
untuk memperluas atau memperdalam pemahaman
mahasiswa akan topik atau sub-topik bahasan dalam suatu
matakuliah (sumber bacaan anjuran). Hal ini perlu dilakukan
karena dosen bukan satu-satunya sumber belajar bagi
mahasiswa.

BAB V: PEDOMAN PROSES PERKULIAHAN


diciptakan. Di samping itu ada matakuliah-matakuliah
ketrampilan berbahasa yang menggunakan fasilitas
laboratorium bahasa, misalnya mata kuliah menyimak
(listening).
d. Praktik kerja lapangan, yaitu aplikasi teori dalam
bentuk kerja nyata di lapangan, misalnya: Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dan Kuliah Kerja Nyata
(KKN). Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah kegiatan
akademik yang berupa praktik kerja lapangan sebagai
suatu bentuk pengintegrasian kegiatan pengabdian
kepada masyarakat, pendidikan, dan penelitian yang
dilaksanakan oleh mahasiswa program Sarjana secara
interdisipliner dan lintas-sektoral. Penyelenggaraan KKN
dikoordinasikan oleh PPM. Persyaratan dan hal-hal lain
mengenai KKN diatur dengan peraturan tersendiri.
Sedangkan Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah
kegiatan akademik yang berupa praktik dan aplikasi dari
teori-teori pendidikan pada umumnya dan pendidikan
Bahasa Inggris di sekolah-sekolah menengah umum dan
kejuruan. Dalam Program Pengalaman Lapangan ini
mahasiswa diharapkan mengalami menjadi seorang guru
di sekolah-sekolah menengah umum dan kejuruan,
sehingga mahasiswa dihadapkan langsung dengan
realitas pendidikan di sekolah menengah.

Perkuliahan diselenggarakan oleh Universitas,


Fakultas, dan Program Studi atas dasar
kurikulum yang disusun oleh Universitas sesuai
dengan sasaran program studi. Perkuliahan Mata
Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
diselenggarakan oleh Koordinator Mata Kuliah
Pengembangan Kepribadian (KMPK).
Perkuliahan Mata Kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB) diselenggarakan oleh
Koordinator Mata Kuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (KMBB). Perkuliahan Mata Kuliah
Perilaku Berkarya (MPB) diselenggarakan oleh
Koordinator Mata Kuliah Perilaku Berkarya
(KMPB). Sedangkan Mata Kuliah Keilmuan dan
Ketrampilan (MKK) diselenggarakan oleh
Program Studi.
1.

Perkuliahan dibedakan atas:


a. Perkuliahan teori, yaitu perkuliahan yang berupa
pengkajian dan penguasaan teori, seperti pada
matakuliah-matakuliah ilmu bahasa, sastra, dan teoriteori pembelajaran.
b. Perkuliahan praktik, yaitu kegiatan yang berupa
pelatihan atau bantuan bagi mahasiswa dalam
memecahkan permasalahan yang berkaitan dengan teori
atau dalam praktik berbahasa seperti pada matakuliahmatakuliah micro teaching, dan ketrampilan berbahasa.
c. Praktik laboratorium merupakan aplikasi atau
pengujian teori dalam situasi dan kondisi yang terbatas,
misalnya pengujian suatu media pengajaran yang

2.

Pada setiap awal semester, Silabus dan Satuan Acara


Perkuliahan, disampaikan oleh dosen kepada Ketua
Program Studi dan mahasiswa peserta. (Silabus dan
Satuan Acara Perkuliahan diatur dalam bagian lain dalam
buku ini). Silabus dan Satuan Acara Perkuliahan yang

10

resmi adalah silabus dan Satuan Acara Perkuliahan yang


telah mendapat pesetujuan dari Kaprodi.
3.

4.

5.

6.

Perkuliahan dilaksanakan pada waktu dan di tempat


sebagaimana ditetapkan dalam Jadwal Kuliah.
Pada pertemuan pertama perkuliahan, selain
membagikan silabus, dosen memberitahukan kepada
mahasiswa tentang: (1) materi perkuliahan), (2) macam
dan banyaknya tugas yang harus diselesaikan oleh
mahasiswa, (3) banyaknya ujian sisipan dan jadwal
penyelenggaraannya, dan (4) aturan penilaian yang akan
diterapkan. Dosen diwajibkan untuk mengisi penuh jam
tatap muka perkuliahan sejak pertemuan pertama.
Setiap pertemuan atau tatap muka dalam perkuliahan
dosen harus memeriksa kehadiran mahasiswa. Dosen
yang berhalangan hadir memberitahukan kepada Ketua
Program Studi, Sekretariat Program Studi dan
mahasiswa secepat mungkin. Selanjutnya dosen yang
berhalangan hadir harus mengganti perkuliahan pada
hari lain atau mengisinya dengan kegiatan pendidikan
terstruktur.
Mahasiswa yang berhak mengikuti kegiatan perkuliahan
pada suatu mata kuliah adalah mahasiswa yang namanya
tercantum dalam Daftar Peserta Kuliah. Setelah
dinyatakan berhak mengikuti perkuliahan, mahasiswa
wajib mengikuti perkuliahan sekurang-kurangnya 75%
dari jumlah keseluruhan jam pertemuan selama satu
semester dihitung dari jumlah tanda tangan mahasiswa

dalam daftar hadir. Mahasiswa yang tidak memenuhi


ketentuan tersebut tidak berhak mendapatkan nilai akhir
dari mata kuliah yang bersangkutan.
7.

Dosen dan mahasiswa wajib menciptakan kondisi dan


suasana belajar-mengajar sedemikian rupa sehingga
dapat mengembangkan kemandirian, kreativitas dan
kemampuan menyelesaikan masalah oleh mahasiswa.
Dosen dan mahasiswa juga harus menciptakan suasana
belajar-mengajar yang tidak mengganggu kegiatan
belajar-mengajar di tempat lain.

8.

Peran dosen adalah fasilitator pembelajaran. Dengan


demikian, dominasi dosen dalam kegiatan perkuliahan
perlu dihindari. Partisipasi para mahasiswa dalam
perkuliahan merupakan salah satu kunci keberhasilan
belajar.

9.

Satu jam pertemuan berlangsung selama 50 menit.


Perkuliahan yang lebih dari satu jam pertemuan
berturut-turut dapat diselingi istirahat selama 10 menit
pada setiap akhir jam tatap muka. Tatap muka
perkuliahan dimulai dan diakhiri tepat pada waktunya
dan mahasiswa sudah masuk ruang kuliah sebelum
dosen masuk ruangan.

10. Apabila dosen terlambat lebih dari 15 menit, pertemuan


perkuliahan dianggap tidak ada.
11.

Matakuliah-matakuliah Keilmuan dan Ketrampilan


kecuali matakuliah Bahasa Indonesia, Keahlian Berkarya,

11

dan matakuliah pilihan diselenggarakan dengan bahasa


pengantar bahasa Inggris.
12. Tes sisipan dilakukan minimal satu kali dalam satu
semester, dan waktunya disepakati antara dosen dan
mahasiswa. Tes-tes kecil (kuis) atau tugas-tugas yang
dinilai juga diikutsertakan dalam penentuan nilai akhir.
Setiap pekerjaan/tugas yang dinilai, hasil dan
pekerjaan/tugasnya diberitahukan kepada mahasiswa
sebagai umpan balik.

12

BAB VI: PENILAIAN KEMAJUAN DAN HASIL BELAJAR


1) bersifat obyektif (tidak terpengaruh oleh
seseorang)
2) dapat diandalkan (sesuai dengan kemampuan
mahasiswa)
3) bersifat akurat (tepat dan rinci)
b. Keputusan yang diambil benar dan adil:
1) mahasiswa yang lulus memang benar-benar
telah memiliki kemampuan sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
2) Mahasiswa yang tidak mencapai standar
tertentu tidak akan lulus.

Penilaian kemajuan belajar ini merupakan


hubungan antara mata kuliah dan ujian.
Penjelasan mengenai penilaian kemajuan dan
hasil belajar di bagian ini diikuti dengan
penjelasan mengenai pemberian bobot, macammacam ujian, dan penilaian akhir program atau
ketentuan kelulusan program.
A. Mata Kuliah dan Ujian
1. Tujuan suatu mata kuliah adalah agar mahasiswa
memiliki kemampuan tertentu, maka keberhasilan
mahasiswa diukur dari seberapa jauh mahasiswa
memiliki kemampuan yang dimaksud.
2. Pada hakekatnya ujian adalah alat untuk mengukur
kemampuan mahasiswa.
3. Penyusunan soal-soal ujian memperhatikan standar
kompetensi dari mata kuliah yang bersangkutan.
Standar kompetensi diberi bobot sesuai tingkat
pentingnya dan selanjutnya menjadi semacam cetak
biru (blue print) untuk menyusun soal-soal ujian.
4. Soal-soal ujian mempunyai fungsi yang sangat
penting untuk mengukur kemampuan mahasiswa,
maka soal-soal ujian harus baik dan bermutu. Dengan
nilai yang bermutu serta prosedur pelaksanaan dan
penilaian yang baik, maka:
a. Nilai untuk setiap mahasiswa:

B. Pemberian Bobot Nilai


Dengan memberi bobot yang jelas, hasil kerja mahasiswa
dapat dinilai lebih spesifik. Hal ini merupakan suatu metoda
untuk memilahkan secara spesifik perbedaan prestasi antar
mahasiswa. Cara yang dipakai dalam menentukan bobot
adalah sebagai berikut:
1.
2.

3.

Bobot akan dapat ditentukan apabila semua soal


ujian sudah tersusun.
Jumlah persentase bobot untuk semua soal dari
suatu ujian adalah 100%. Soal dengan tingkat
pemikiran tinggi diberi bobot yang tinggi.Namun
sebaiknya bobot untuk setiap soal tidak lebih dari 35.
Jadi satu set soal atau satu ujian seharusnya terdiri
dari minimal 3 buah soal.
Soal dengan tingkat pemikiran rendah diberi bobot
yang rendah.

13

4.

5.

Mahasiswa harus mendapatkan informasi mengenai


bobot yang ditentukan untuk setiap soal, hal ini
dimaksudkan agar mahasiswa dapat membagi waktu
secara berdaya guna.
Nilai akhir keberhasilan belajar mahasiswa dalam
suatu mata kuliah dinyatakan dengan huruf yang
disebut Huruf Mutu (HM), yaitu: A, B, C, D atau E. Arti
dan bobot kualitatif Huruf Mutu tersebut dapat
dilihat dalam tabel berikut:
Huruf Mutu

Arti

Bobot Kualitatif

Amat Baik

Baik

Cukup

Kurang

Buruk

Di samping huruf-huruf tersebut, digunakan pula


huruf-huruf lain yang digunakan untuk memberikan
penilaian sementara, yaitu:
K (Kosong), apabila data nilai tidak ada.Jika
dalam jangka waktu dua minggu setelah nilai
diberitahukan kelengkapan nilai tidak
dipenuhi, huruf K diubah menjadi nilai E.

T (Tidak Lengkap), apabila data nilai tidak


lengkap, karena belum semua tugas
diselesaikan pada waktunya. Atas izin dari
dosen yang bersangkutan, tugas tersebut
dapat diselesaikan dalam waktu dua minggu
setelah nilai diumumkan. Apabila dalam jangka
waktu tersebut tugas belum dapat diselesaikan,
huruf T diubah menjadi nilai berdasarkan apa
yang dicapai mahasiswa dengan nilai-nilai yang
ada.

C. Macam-macam Ujian
Ujian dibedakan menurut jenis dan bentuknya (pasal 25
Peraturan Akademik tahun 1994).
Menurut jenisnya, ujian dibedakan menjadi:
1. Ujian mata kuliah.
Ujian mata kuliah dilaksanakan dalam jangka waktu
penyelenggaraan suatu semester, di tengah-tengah
semester dan pada akhir semester. Ujian mata kuliah
dapat berbentuk ujian tertulis atau ujian lisan.
2. Ujian pendadaran.
Ujian pendadaran dilakukan dilakukan untuk
penilaian skripsi dan makalah tugas akhir. Skripsi dan
makalah merupakan bentuk karya ilmiah.Maka
evaluasi atau penilaiannya juga mengikuti langkahlangkah dalam mengevaluasi sebuah karya ilmiah
khususnya penelitian ilmiah. Pedoman ujian
pendadaran ini dibahas lebih rinci pada Sarjana
Pendidikan Thesis and Final Paper Guidelines.
14

Mahasiswa dituntut untuk menuliskan satu atau dua


kata, frasa, kalimat pendek, atau bilangan sebagai
jawabannya.

Menurut bentuknya dapat berupa:


1. Ujian tertulis
Dalam ujian tertulis dosen menyajikan serangkaian
pertanyaan atau masalah bak secara lisan atau
tertulis kepada mahasiswa agar dijawab dengan cara
menuliskan atau menandai jawaban sesuai
pertanyaan atau masalah yang diajukan.Dalam
memilih tipe soal, dosen harus mempertimbangkan
sifat dari kompetensi yang hendak diukur. Dalam hal
ini dosen harus memilih tipe item yang
memungkinkan mahasiswa secara langsung
menunjukkan kemampuan atau tingkah laku yang
dituntut. Tipe-tipe soal ujian tertulis dapat dibedakan
menjadi:
a. Tipe Terbuka
Tipe terbuka dapat berbentuk:
1) Tipe Isian:
Mahasiswa dituntut untuk mengisi bagian-bagian
dalam teks soal yang dikosongkan.
2) Tipe Esai:
Mahasiswa dituntut untuk menuliskan jawaban dari
pertanyaan atau masalah yang disajikan oleh dosen.
Jawaban yang diberikan dalam bentuk esai.
3) Tipe Jawaban Singkat/Short Answer:

b. Tipe Tertutup
Tipe tertutup dapat berbentuk:
1) Tipe Benar-Salah:
Mahasiswa dituntut untuk menilai sebuah
pernyataan sebagai benar atau salah.
2) Tipe Pasangan atau Menjodohkan:
Mahasiswa diminta untuk menjodohkan jawaban
dengan masing-masing persoalan. Sebuah jawaban
bisa dipakai hanya sekali, lebih dari sekali, atau
bahkan tidak sama sekali.
3) Tipe Pilihan Ganda:
Mahasiswa diminta untuk memilih satu jawaban dari
beberapa alternatif yang diberikan (3/4 alternatif).
2.

3.

Ujian lisan.
Dalam ujian lisan dosen mengajukan pertanyaan
secara lisan dan dijawab juga secara lisan oleh
mahasiswa yang datang kepada dosen satu per satu
untuk diuji.
Ujian praktek.
Kegiatan praktek dapat dilaksanakan dalam berbagai
matakuliah khusus. Kegiatan praktek
menggabungkan pengetahuan akademis dengan
pengalaman nyata yang diterapkan sesuai dengan
15

4.

5.

6.

aturan profesional.Kegiatan praktek memberikan


mahasiswa kesempatan untuk bekerja di lapangan
atau laboratorium seperti penelitian formatif atau
pelaksanaan program.
Makalah.
Makalah adalah karya tulis yang digunakan untuk
mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam
berpikir kritis dan meningkatkan ketrampilan menulis.
Penulisan makalah perlu mensintesakan gagasangagasan dari orang lain dan ide penulisnya sendiri.
Penulisan makalah melatih mahasiswa untuk menulis
secara terorganisir, lengkap dan tanpa kesalahan
serta menggunakan sumber-sumber bacaan dengan
benar.
Laporan unjuk kerja.
Laporan unjuk kerja berfungsi untuk mengukur
kemajuan yang dicapai pada sebuah proyek dan
membantu untuk mengidentifikasi masalah
perencanaan program dan pelaksanaan yang perlu
diselesaikan.Laporan unjuk kerja menjadi catatan
penting dalam penyelesaian suatu proyek. Laporanlaporan memberikan informasi sejauhmana
mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam proses
mengerjakan suatu proyek.
Laporan kegiatan praktek.
Laporan kegiatan praktek adalah penjelasan dari
kegiatan individu atau kelompok yang dilakukan

selama pengalaman praktis dan hasil dari


pengalaman dalam melakukan kegiatan praktek.
D. Penentuan Kelulusan
1. Seorang mahasiswa dapat dinyatakan lulus dari
Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris apabila
telah mencapai persyaratan minimal sebagai berikut:
a. Telah mencapai jumlah sks yang disyaratkan,
yaitu sebanyak 146 sks.
b. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,00.
c. Jumlah nilai D tidak melebihi 15% dari jumlah mata
kuliah di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
(lihat kurikulum).
d. Tidak ada nilai E.
e. Mendapatkan nilai sekurang-kurangnya C untuk
Kuliah Kerja Nyata.
f. Mendapatkan nilai sekurang-kurangnya C untuk
PPL.
g. Telah dinyatakan lulus ujian skripsi.
2.

Mahasiswa yang telah dinyatakan lulus akan


mendapatkan predikat kelulusan berdasarkan IPK
yang telah dicapai dengan ketentuan sebagai berikut:

16

IPK

Predikat

3,51 4,00

Dengan Pujian

2,76 3,50

Sangat Memuaskan

2,00 2,75

Memuaskan

Keterangan: Predikat kelulusan Dengan Pujian ditentukan juga dengan


memperhatikan masa studi mahasiswa, yaitu maksimal n (masa studi
normal) + 1 tahun.

E. Kejujuran Mahasiswa
Universitas Sanata Dharma selalu menekankan kejujuran
kepada para mahasiswanya di dalam menjalani proses dan
mencapai hasil di bidang akademik. Mahasiswa yang
diketahui atau terbukti melakukan ketidakjujuran, seperti
mencontek, tanya teman dalam ujian, menjiplak atau
memalsu data untuk kepentingan skripsi, dan lain-lain, akan
mendapatkan sanksi mulai dari teguran lisan, teguran tertulis,
sanksi akademis (misalnya tidak berhak mendapat nilai,
skors), maupun pencabutan hak studi di Universitas Sanata
Dharma. Dalam hal ini dosen atau penjaga tes berhak
melakukan tindakan apabila mahasiswa menunjukkan hal-hal
yang bisa dikategorikan sebagai tindak kecurangan dalam
ujian.

17

BAB VII: PENYUSUNAN SOAL UJIAN


mahasiswa dan menyebabkan hasil pengukuran
kemampuan mahasiswa tidak seperti yang
sebenarnya. Tes semacam ini merupakan tes yang
tidak andal.
c. Praktis (practical)
Selain sahih dan andal suatu tes yang baik juga harus
praktis yaitu mudah dalam pengadministrasian dan
penafsiran hasil tes.
Contoh:
Tes Oral yang membutuhkan waktu 30 menit per
mahasiswa dengan jumlah mahasiswa 100 orang dan
dengan hanya satu orang dosen penguji adalah tes
yang tidak praktis.

Bagian ini memuat hal-hal yang berkaitan


dengan penyusunan soal-soal ujian. Uraian
dibawah ini adalah gambaran tentang
kerangka berpikir yang dipakai oleh para
dosen dalam menyusun materi ujian.
A. Persyaratan Mutu Alat Ujian
1. Syarat Pokok
a. Sahih (valid)
Tes yang sahih mampu mengukur apa yang
seharusnya diukur, seperti yang dirumuskan dalam
tujian perkuliahan.
Contoh:
Tes Speaking yang meminta mahasiswa untuk
menulis percakapan merupakan tes yang tidak sahih
karena tidak mengukur apa yang seharusnya diukur,
yaitu kemampuan berbicara dalam bahasa Inggris.
b. Andal (reliable)
Tes yang andal mampu menunjukkan konsistensi
hasil pengukuran yang diperlihatkan dalam taraf
ketepatan dan ketelitian.
Contoh:
Tes yang ditulis tangan, pengetikannya buruk, hasil
penggandaan yang tidak jelas, atau terlalu penuh
dalam satu halaman akan menimbulkan masalah bagi

2.

Hal-hal Penting Lainnya


a. Relevan
Ujian dengan tingkat kesulitan yang sesuai dengan
syarat dalam sasaran belajar adalah ujian yang paling
relevan. Soal disusun dengan tingkat pikiran yang
dikehendaki oleh dosen. Namun bukan berarti bahwa
dosen tidak boleh menyusun soal ujian yang lebih
sulit (atau lebih mudah) dari yang diberikan pada saat
ujian.
b. Spesifik
Hanya mahasiswa yang ikut dengan seksama dan
belajar secara baikd apat menyelesaikan soal. Artinya
soal ujian harus mempunyai daya diskriminasi yang
tinggi, yaitu dapat memilahkan mahasiswa yang telah
18

memiliki kemampuan yang diinginkan sehingga


berhak untuk lulus dan yang belum memiliki
kemampuan tersebut sehingga belum bisa lulus.
c. Tanpa Tafsiran Ganda
Soal harus memuat secara jelas tentang hal-hal yang
harus dikerjakan oleh mahasiswa. Hindari soal-soal
yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti oleh
mahasiswa.
d. Representatif
Soal-soal yang disusun mewakili seluruh materi
perkuliahan, bukan soal-soal dari sebagian materi
saja dan bukan hanya materi yang mudah untuk
diteskan saja.
e. Proporsional
Jumlah soal untuk pokok bahasan yang penting
dalam suatu ujian tertentu hendaknya lebih banyak
daripada yang kurang penting.
B. Gambaran Umum Penyusunan Soal Ujian
Gambaran ini memuat pedoman yang dipakai dosen dalam
menyusun soal-soal ujian.
1. Setiap item harus jelas mengandung satu masalah.
2. Perlu dihindari item yang bersifat menjebak atau
menyesatkan.
3. Perlu dihindari item yang mengandung lebih dari satu
arti (ambigu).
4. Bahasa yang dipergunakan hendaknya sederhana
dan jelas, mudah dibaca dan dimengerti maksudnya.

5.
6.

7.
8.

9.

Perumusan pertanyaan tidak diambil secara harafiah


dari buku teks.
Perlu ditentukan tingkat hirarki berpikir dalam soal.
Perlu diperhatikan jenjang kedalaman pemikiran yang
disyaratkan untuk diraih mahasiswa sesuai dengan
sasaran belajar yang telah ditentukan.
Setiap soal dapat diberi bobot sesuai dengan tingkat
kesulitannya.
Setiap soal dalam ujian harus bisa dijawab secara
terpisah. Setiap soal harus berdiri sendiri. Artinya
untuk menjawab soal kedua, mahasiswa tidak
dituntut untuk mempergunakan hasil kerja dari soal
pertama. Sebaiknya soal mengandung beberapa
pertanyaan atas dasar satu pokok.
Dosen yang menyusun soal ujian harus membuat
jawabannya juga. Hal ini perlu dilakukan untuk
memeriksa tingkat kebenaran dan tingkat realitas
soal itu. Langkah ini merupakan umpan balik tertulis
langsung kepada mahasiswa. Kunci jawaban harus
rinci dan dilengkapi dengan skor. Untuk jenis soal
tertentu, berbagai kemungkinan jawaban (possible
answers) juga perlu dicantumkan.

C. Petunjuk Khusus Penyusunan Soal Ujian


Petunjuk khusus ini dipakai untuk soal ujian tertulis jenis isian,
esai, jawaban singkat, benar-salah, pilihan ganda,
menjodohkan, ujian lisan, dan ujian skripsi/makalah akhir.

19

1.

2.

Tipe Isian atau Melengkapi


a. Bagian yang harus dilengkapi hanya dapat diisi
dengan satu jawaban benar.
b. Bagian yang harus dilengkapi adalah bagian yang
penting dari isi item tersebut.
c. Bagian yang harus dilengkapi jangan terlalu
banyak sehingga masalahnya tidak menjadi kabur
dan membuka peluang mereka.
Tipe Esai atau Uraian
a. Harus diketahui terlebih dahulu tingkah laku mana
yang harus dicapai, misalnya tingkah laku pada
jenis pengetahuan, pemahaman, penerapan, dan
sebagainya.
b. Rumusan pertanyaan harus sesuai dengan
tingkah laku yang ingin dicapai dalam TIK.
Contoh:
Apabila tingkah laku dalam TIK: Agar mahasiswa
dapat menyebutkan dan seterusnya,
pertanyaannya: Sebutkan
c. Perhatikan rumusan baru dari bahan kuliah
sehingga mahasiswa tidak hanya mereproduksi
bahan yang ada dalam buku teks.
d. Pertanyaan yang diberikan harus menuntut
mahasiswa untuk secara aktif menyeleksi,
memproduksi pengetahuannya, seperti misalnya
sebutkan, jelaskan, uraikan, berilah contoh,
berilah alas an, bandingkan, dan sebagainya.

e. Pertanyaan dengan kata-kata seperti apa, siapa,


bilamana, dan sebagainya cenderung membuat
mahasiswa pasif dan hanya mereproduksi
pengetahuannya saja.
f. Rumusan pertanyaan harus mudah dipahami oleh
mahasiswa.
g. Untuk soal ujian/pokok masalah yang
mengandung pro dan kontra, diarahkan pada
penilaian argumentasi-argumentasi yang
dikemukakan mahasiswa, dan bukan posisi siswa.
Hal ini dimaksudkan supaya dosen bersikap jujur
dan menilai secar obyektif.
h. Panjang dan kompleksnya jawaban harus
disesuaikan dengan taraf perkembangan
pemikiran mahasiswa. Makin tinggi taraf
pendidikan atau perkembangan mahasiswa,
makin dapat dituntut jawaban yang lebih panjang
dan kompleks.
3.

Tipe Jawaban Singkat


a. Setiap item hanya dapat dijawab secara mutlak,
artinya jawaban itu sudah tidak dapat
dipersoalkan lagi kebenarannya.
b. Item tes tidak memerlukan jawaban yang panjang,
cukup dua atau tiga kata saja.
c. Kalimat disusun dengan sederhana dan jelas
maksudnya.

20

4.

5.

Tipe Benar-Salah
a. Kalimat yang digunakan harus dirumuskan secara
jelas dan tegas, sehingga isi item tersebut jelasjelas mempunyai arti tunggal yakni benar atau
salah.
b. Kalimat yang dipergunakan tidak terlalu panjang.
c. Apabila mungkin hindari penggunaan kata-kata
seperti kebanyakan, sering dan sebagainya dalam
satu item. Penggunaan kata-kata seperti itu
memungkinkan penafsiran yang berbeda-beda.
Tipe Pilihan Ganda
a. Pertanyaan harus dirumuskan secara singkat,
tegas dan jelas.
b. Isi alternatif dalam satu item jangan saling
bertentangan. Karena jika salah satu dari
alternatif itu telah dipilih, maka kemungkinan
besar alternatif lawannya tidak diperhatikan lagi.
c. Alternatif yang diberikan harus kurang lebih sama
panjangnya.
d. Di antara alternatif yang disajikan dalam satu item
hanya terdapat satu alternatif yang benar atau
paling benar.
e. Kalimat negatif sebagai pernyataan suatu item
sebaiknya hanya dipakai jika unsur negatif itu
justru merupakan unsur penting. Pemakaian katakata negatif seperti tidak, bukan, dan

sebagainya perlu digarisbawahi, dicetak tebal


atau miring, sehingga cukup menarik perhatian.
6.

Tipe Menjodohkan
a. Kedua bagian dalam tipe ini harus mempunyai
hubungan tertentu.
b. Satu kelompok item hendaknya homogen artinya
kelompok tersebut mengukur hal yang sama,
seperti daftar kata-kata, dan dirumuskan tidak
terlalu panjang.
c. Jumlah pilihan pasangan biasanya lebih banyak
dari jumlah item. Apabila jumlah itemnya terlalu
besar, misalnya 50, maka jumlah pilihan
pasangannya dapat berjumlah sama. Hal ini
didasarkan pada prinsip kompensasi, dimana
pada item-item awal tersaji jumlah pilihan
pasangan yang masih besar sedangkan pada
item-item terakhir tersaji jumlah pilihan yang
makin terbatas sebagai kompensasinya.

7.

Ujian Lisan
a. Harus ditentukan apakah mahasiswa boleh
membawa dan membuka sumber bacaan selama
ujian.
b. Pertanyaan yang diajukan mengacu pada bahan
yang telah ditetapkan sebagai bahan ujian.
c. Pertanyaan penguji harus jelas.
d. Penguji bersikap obyektif dalam penilaian.
21

e. Penguji tidak memberikan pertanyaan yang persis


sama untuk setiap mahasiswa. Jadi, penguji harus
menyediakan sejumlah pertanyaan yang setara
baik isi maupun tingkat kesulitannya.
f. Waktu ujian harus dibatasi, tidak lebih dari 1 jam
dan harus kurang lebih sama untuk tiap peserta.

22

BAB VIII: PENYUSUNAN DAN UJIAN SKRIPSI ATAU MAKALAH AKHIR

Skripsi/makalah akhir merupakan karya ilmiah


sebagai tugas akhir yang harus dikerjakan oleh
mahasiswa dan diujikan sebagai salah satu syarat
untuk mengakhiri Program Sarjana S1. Bagian ini
akan membahas pedoman umum penyusunan
skripsi/makalah akhir, persyaratan penyusunan
skripsi/makalah akhir dan ujiannya. Pedoman
yang lebih lengkap ada di Sarjana Pendidikan
Thesis and Final Paper Guideline.
A. Pedoman Umum Penyusunan Skripsi atau Makalah Akhir
1. Sebagai tugas akhir, skripsi/makalah akhir harus
mencerminkan pandangan menyeluruh dan
mendalam dari mahasiswa mengenai bidang studinya
di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris. Topiktopik yang dipilih harus berhubungan dengan Bahasa
Inggris dan/atau Pengajaran Bahasa Inggris. Topiktopik tersebut dapat dikembangkan dan merupakan
pengkajian yang lebih dalam dari bidang ilmu yang
dipelajari di Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris.
2. Sebagai karya ilmiah skripsi/makalah akhir dapat berupa:
a. Karya ilmiah yang disusun berdasarkan hasil
penelitian baik berupa penelitian dasar atau
penelitian pustaka, penelitian terapan atau
lapangan, maupun gabungan dari keduanya.

b. Pengembangan desain instruksional untuk


pendidikan sekolah, pendidikan luar sekolah,
profe-sional, lingkungan industri dan sebagainya.
3.

4.

5.

6.

Skripsi/makalah akhir ditulis dengan menggunakan


Bahasa Inggris dengan ragam bahasa ilmiah dan
formal.
Dalam menyusun skripsi/makalah akhir mahasiswa
harus dibimbing oleh dosen yang telah memiliki
kewenangan sebagai pembimbing skripsi/makalah
akhir atau yang telah diperbolehkan dan ditunjuk
oleh Program Studi.
Keaslian skripsi/makalah akhir. Skripsi/makalah akhir
mengandung unsur latihan akademik. Oleh karena itu
skripsi harus merupakan hasil karya asli mahasiswa.
Skripsi/makalah akhir yang merupakan hasil jiplakan
(hasil plagiarisme) sama sekali tidak dapat
dibenarkan dan tidak dapat diterima. Bahkan
menjiplak hasil karya orang lain untuk kepentingan
skripsi/makalah akhir, baik sebagian maupun
seluruhnya tanpa menyebutkan sumbernya, dapat
digolongkan kejahatan di bidang akademis.
Kebenaran skripsi/makalah akhir: Skripsi/ makalah
akhir juga harus merupakan hasil pengolahan dan
pembahasan dari data-data yang benar. Artinya
pemalsuan data demi kemudahan penyusunan skripsi
juga tidak dapat dibenarkan dan tidak dapat

23

diterima.Tindakan pemalsuan tersebut juga termasuk


kejahatan di bidang akademis.
B. Persyaratan Penyusunan Skripsi atau Makalah Akhir:
1. Mencapai IPK sekurang-kurangnya 2,75 untuk
mahasiswa yang menyusun skripsi.
2. Terdaftar sebagai mahasiswa aktif dalam semester
yang bersangkutan atau tidak dalam status cuti.
3. Mengisi KRS dengan mencantumkan skripsi/makalah
akhir sebagai salah satu kegiatan akademik dalam
semester yang bersangkutan.
4. Mengusulkan topik kepada Program Studi dengan
cara mengisi formulir yang telah disediakan. Topik
dapat dipilih dari topik-topik yang telah ditentukan
oleh Program Studi (atau melalui dosen dalam mata
kuliah tertentu), atau dari topik yang telah
ditentukan sendiri oleh mahasiswa.
5. Mengikuti bimbingan skripsi/makalah akhir dengan
dosen pembimbing skripsi/makalah akhir yang sudah
ditunjuk oleh Program Studi dengan waktu atau
jadwal bimbingan yang telah disepakati kedua belah
pihak sampai skripsi/makalah akhir tersebut
mendapat persetujuan dari pembimbing dan
dinyatakan layak untuk diujikan. Mahasiswa wajib
menggunakan kartu bimbingan penyusunan tugas
akhir untuk memantau kemajuan proses penyusunan.

C. Ujian Skripsi atau Makalah Akhir


1. Mahasiswa yang akan mengikuti ujian skripsi atau
makalah akhir wajib mendaftarkan diri ke sekretariat
Prodi dengan melengkapi persyaratan termasuk
memenuhi persyaratan 10 satuan poin penilaian
kegiatan pengembangan softskills. Penenentuan
angka satuan poin mengikuti Buku Pedoman Sistem
Poin Kegiatan Kemahasiswaan (SPK2). Bukti-bukti
keikutsertaan dalam kegiatan pengembangan
softskills diserahkan kepada pembimbing akademik
untuk diverifikasi.
2. Hal-hal yang berkaitan dengan ujian skripsi/makalah
akhir diatur dalam Sarjana Pendidikan Thesis and
Final Paper Guidelines yang diterbitkan oleh Prodi
Pendidikan Bahasa Inggris.

24

BAB IX: TUGAS DAN TATA KRAMA DOSEN


4.
Bagian ini menggambarkan pedoman tugas dan tata
karma yang digunakan oleh dosen dalam melakukan
tugasnya sehari-hari.Kompetensi dan kinerja dosen
merupakan faktor-faktor yang penting dalam proses
belajar mengajar. Hal ini tentu saja akan memberi
pengaruh pada mahasiswa karena dosen dan
mahasiswa akan berinteraksi cukup banyak dan
intensif. Oleh karena itu, untuk menghindari
timbulnya masalah yang berkaitan dengan hubungan
mahasiswa-dosen, dan juga untuk menciptakan
suasana kondusif agar proses belajar mengajar dapat
berjalan lancar, efektif dan juga efisien, dosen perlu
memperhatikan pedoman tata krama dan pedoman
pelaksanaan tugas serta kewajibannya.

A. Pedoman Tugas Dosen


Dosen wajib:
1. Memulai dan mengakhiri kegiatan belajar mengajar
yang sudah dijadualkan tepat pada waktunya.
2. Melaksanakan perkuliahan, penelitian dan
pengabdian pada masyarakat secara jujur dan
bertanggung jawab.
3.

Mengikuti jadual penyerahan silabus, soal-soal ujian,


dan nilai hasil ujian yang ditetapkan oleh
universitas/fakultas/program studi.

5.

6.

7.

8.

Memberikan teguran atau sanksi lain terhadap


perbuatan mahasiswa yang dirasa mengganggu
kegiatan perkuliahan.
Menuntut ketaatan mahasiswa mengenai peraturan
yang ditetapkan, sikap, tingkah laku dan penampilan
selama perkuliahan yang diampunya.
Mengembangkan suasana demokratis dalam
hubungan dengan sesama dosen, karyawan dan
mahasiswa.
Menyediakan waktu khusus untuk mahasiswa yang
akan melakukan konsultasi dalam bidang akademik
ataupun hal lain.
Mendampingi dan membimbing mahasiswa agar
tumbuh dan berkembang sebagai manusia yang
cerdas, religius, dan tanggap terhadap masalah social
di sekitarnya.

B. Pedoman Tata Krama Dosen


Dosen wajib:
1. Berperilaku sedemikian rupa, baik di dalam maupun
di luar kelas, sehingga menjadi panutan bagi
mahasiswa untuk mengembangkan diri.
2. Menghormati setiap orang dan menerima perbedaan
pendapat secara wajar.
3. Selalu menggunakan waktu kerjanya secara efektif
dan efisien dan wajib memelihara disiplin kerja.

25

4.

Tidak menggunakan waktu kerja di Universitas


Sanata Dharma untuk memperoleh tambahan
penghasilan di luar universitas tanpa seijin Rektor
atau Dekan.
5. Selalu menjaga nama baik universitas dengan cara
menjaga kata-kata dan perbuatannya supaya tidak
menyinggung pihak lain secara pribadi, tidak
menyinggung soal SARA, tidak menjurus pada
pelecehan seksual, pornografi, dan tidak menjurus
pada hal-hal yang bertentangan dengan visi dan misi
universitas.
6. Berpakaian dan berpenampilan rapi, bersih dan wajar
dalam menyelenggarakan perkuliahan dan kegiatan
akademik lain.
7. Memperlakukan mahasiswa secara adil, obyektif dan
tidak boleh bertindak diskriminatif dalam
menjalankan tugas-tugasnya.
8. Mengembangkan sikap terbuka dan menggunakan
pendekatan dialogis dalam memecahkan masalah
yang timbul antara dosen dan mahasiswa.
9. Memberitahu Kaprodi atau mohon ijin bila
berhalangan hadir.
10. Tidak merokok selama kegiatan perkuliahan.
11. Tidak mengoperasikan telepon selular selama
memberikan kuliah di dalam kelas, baik dalam bentuk
menelepon, menerima telepon, mengirim ataupun
membaca pesan (sms).

26

BAB X: PEDOMAN SIKAP DAN PERILAKU MAHASISWA


Demi terwujudnya tujuan pembinaan
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris JPBS FKIP Universitas Sanata Dharma
perlu ditetapkan suatu Pedoman Perilaku
Mahasiswa yang berlaku bagi semua
mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa
Inggris. Adapun pedoman tersebut adalah
sebagai berikut:
A. Sikap mahasiswa
1. Menjunjung tinggi nama baik Program Studi
Pendidikan Bahasa Inggris dan Universitas Sanata
Dharma.
2. Menghormati dosen, karyawan, teman dan orang
lain.
3. Menghormati dan mentaati peraturan yang diberikan
oleh Program Sudi maupun Universitas baik di dalam
kampus maupun di masyarakat.
B. Tingkah Laku Mahasiswa
1. Menciptakan suasana yang mendukung kelancaran
kegiatan akademik antara lain mengikuti kuliah tepat
pada waktunya, menjaga ketenangan di dalam dan di
sekitar tempat berlangsungnya kuliah, aktif dalam
kuliah, dan sebagainya.
2. Menciptakan suasana yang mendukung kelancaran
kegiatan ekstra kurikuler dan kegiatan non-akademik

3.
4.
5.

lainnya baik yang diselenggarakan oleh Program


Studi, Jurusan, Fakultas maupun Universitas.
Menciptakan iklim yang baik guna pengembangan
kepribadian mahasiswa.
Menciptakan suasana aman dan tenteram baik di
lingkungan kampus maupun di masyarakat.
Memelihara dan menjaga keindahan kampus.

C. Penampilan Mahasiswa
1. Berpakaian pantas, sopan, dan rapi sesuai dengan
kegiatan yang diikuti.
2. Membawakan diri secara sopan di dalam maupun di
luar kampus.
D. Hal-hal yang Tidak Boleh Dilakukan
1. Perbuatan apa saja yang mengganggu perkuliahan
maupun kegiatan yang lain yang sedang berlangsung
di kampus.
2. Kecurangan baik di bidang akademik, administrasi
maupun keuangan.
3. Makan dan merokok selama mengikuti perkuliahan.
4. Tidak mengoperasikan telepon selular selama
mengikuti kuliah di dalam kelas, baik dalam bentuk
menelepon, menerima telepon, mengirim ataupun
membaca pesan (sms).
5. Membuat kotor lingkungan maupun barang-barang
yang dimiliki kampus.

27

6.

Mengenakan kaos oblong, celana butut, dan sandal


selama mengikuti kuliah dan acara-acara resmi
lainnya.
7. Membawa senjata tajam, berkelahi, melakukan
pemerasan, penipuan dan membentuk kelompok
tidak sehat seperti gang yang dapat menimbulkan
permusuhan dan keonaran.
8. Mabuk di dalam maupun di luar kampus.
9. Mengkonsumsi, mengedarkan dan menyalahgunakan
miras, narkoba dan barang-barang terlarang lainnya.
10. Menyalahgunakan teknologi, media cetak dan
elektronik seperti majalah, buku, kaset, video,
CD/VCD, internet dan lain-lain sehingga bertentangan
dengan nilai-nilai moral dan etika.
11. Melakukan pelanggaran terhadap norma-norma
perilaku seksual seperti hidup bersama tanpa nikah,
dan seks bebas.

3.
4.

Dikenakan denda administrative dan/atau keuangan


oleh pimpinan atau pejabat yang berwenang.
Dikeluarkan (dicabut hak studinya) dari Universitas
Sanata Dharma oleh Rektor.

E. Sanksi
Mahasiswa yang melanggar peraturan di atas dapat
dikenakan sanksi-sanksi sebagai berikut:
1. Ditegur secara lisan atau tertulis oleh dosen atau
pimpinan Program Studi, Jurusan, Fakultas dan
Universitas.
2. Diskors atau tidak diperkenankan mengikuti kegiatan
tertentu termasuk kegiatan akademik selama
periode waktu tertentu.

28

LAMPIRAN

29

DISTRIBUSI MATAKULIAH PROGRAM STUDI BAHASA INGGRIS


KURIKULUM TAHUN 2010

30

31

DESKRIPSI MATA KULIAH KURIKULUM TAHUN 2010


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHAN INGGRIS
A. KELOMPOK MATA KULIAH PENGEMBANGAN
KEPRIBADIAN (MPK)
Pendidikan Agama USD 120 (2 SKS / 2 JP)
Mahasiswa memiliki wawasan yang luas dengan mengenal
agama-agama dan kepercayaan kepada Tuhan yang Maha Esa,
mempertanggungjawabkan keyakinan imannya secara ilmiah,
dan mengembangkan sikap kriitis dan terbuka untuk
berdialog dan toleran terhadap pemeluk berbagai macam
agama dan kepercayaan.
Teologi/Filsafat Moral USD 121 / USD 122 (2 SKS / 2 JP)
Mahasiswa memahami, mengetahui, dan menyadari
kedudukan etika, dan tindakan-tindakan manusia;
mempertanggungjawabkan kebebasannya; mengembangkan
kesadaran dan memiliki integritas moral yang kuat;
memahami tujuan dan kebahagiaan manusia; memahami
etika social, etika politik, etika kerja; dan menghargai orang
lain dan lingkungannya.
Pendidikan Pancasila USD 123 (2 SKS / 2 JP)
Mahasiswa memahami proses perumusan Pancasila baik
secara histories maupun filosofis/rasional; langkah-langkah
perwujudan nilai-nilai Pancasila dalam hidup sehari-hari dan
mampu mewujudkannya; menerapkan pemikiran yang
berdasarkan Pancasila dalam menghadapi berbagai masalah
dalam hidup bermasyarakat dan bernegara.

Pendidikan Kewarganegaraan USD 224 (2 SKS / 2 JP)


Mahasiswa memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan
integral dalam menghadapi permasalahan kehidupan baik
social, ekonomi, politik, pertahanan keamanan, maupun
budaya.
Filsafat Ilmu Pengetahuan USD 325 (2 SKS / 2 JP)
Mata kuliah ini bertujuan agar mahasiswa mampu memahami
arah, tujuan, cara kerja, proses kegiatan berpikir ilmiah dan
memahami manfaat berbagai ilmu pengetahuan.
B. KELOMPOK MATA KULIAH BERKEHIDUPAN
BERMASYARAKAT (MBB)
Kuliah Kerja Nyata USD 410 (3 SKS)
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah mata kuliah wajib yang
bertujuan untuk membangun karakter mahasiswa dengan
berinteraksi dengan masyarakat. Mata kuliah ini menyediakan
wadah bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah
mereka pelajari di kelas langsung di dalam konteks
masyarakat. Fokus utama mata kuliah ini adalah
pemberdayaan masyarakat dengan mengutamakan kegiatan
yang cerdas dan humanis.

32

C. KELOMPOK MATA KULIAH PERILAKU BERKARYA (MPB)


Pengantar Pendidikan KPBF 101 (2 SKS / 2 JP)
Mahasiswa memahami konsep-konsep atau prinsip-prinsip
dasar pendidikan, mengembangkan sikap sebagai calon
pendidikan profesional, dan mengintegrasikan pengetahuan
mengenai pendidikan ini dengan mata kuliah atau ilmu-ilmu
terkait.
Psikologi Remaja KPBF 201 (2 SKS / 2 JP)
Mahasiswa memahami masa remaja sebagai masa transisi,
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja, dan
dapat semakin mengenal dan memahami dirinya.
Psikologi Belajar dan Pembelajaran KPBF 102 (2 SKS / 2 JP)
Mata kuliah Psikologi Belajar dan Pembelajaran bertujuan
membekali mahasiswa dengan pemahaman tentang konsep
belajar dan pembelajaran di sekolah, tentang faktor-faktor
yang mempengaruhi proses belajar dan pembelajaran di
sekolah, dampak keragaman siswa dan budaya terhadap
proses pembelajaran dan pencapaian hasil belajar, dan
pemahaman tentang pembelajaran yang efektif dan positif
dalam rangka menciptakan lingkungan pembelajaran yang
menumbuhkembangkan.

Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling KPBF 103 (2 SKS / 2


JP)
Mahasiswa memahami remaja dan permasalahannya, konsepkonsep bimbingan dan jenis-jenis bimbingan di sekolah,
tugas-tugas bimbingan di sekolah dan hambatanhambatannya, dan gambaran tentang konselor dan tugas
konselor dalam bimbingan secara profesional.
Manajemen Sekolah KPBF 203 (2 SKS / 2 JP)
Mahasiswa sebagai calon guru atau konselor sekolah mampu
memahami secara kognitif, peranannya baik sebagai subyek
maupun obyek administrasi yang diselenggarakan di sekolah.
D. KELOMPOK MATA KULIAH KEILMUAN DAN
KETERAMPILAN (MKK)
Basic Writing KPE 150 (2 CR / 2 CH)
Basic Writing is designed to introduce students to minimum
requirements needed by students in writing. The minimum
requirements include, among others, agreement, grammar,
tenses, spelling and diction. It facilitates students to produce
writing in different genre, namely recount, and description.
The meetings deal with practicing students skills on writing
simple sentences in compositions and giving feedback to the
writing products. Corrections are always provided as the
feedback to students problems and students are asked to
give feedback to their classmates writing so as to make them
internalize the correct sentences. At the end of the course
33

students are assigned to submit portfolio covering all


students compositions and a reflection on their learning.
After finishing the course, students are able to:
a. Understand the minimum requirements in writing
English sentences
b. Construct grammatical and meaningful sentences, in
order to compose simple but correct paragraphs in a
logical way that is contextually appropriate and
structurally sounds
This course is a compulsory subject and offered in Semester I.
Therefore, no prerequisite courses are needed to be eligible
to take this course.
Paragraph Writing KPE 154 (2 CR / 2 CH)
Paragraph Writing is to give students practice writing a good
paragraph. Students are introduced to the concept of topic
sentence, supporting sentences and concluding sentence as
well as the concept of unity and coherence of a paragraph.
On completing the course, students are able to:
a. compose a good paragraph,
b. write well using different types of writing genre,
c. deconstruct the generic and schematic structure of
each genre,
d. find the social purposes and linguistic features of
texts, write texts with the learned genres.

This course is a compulsory subject and offered in Semester 2.


Basic Writing course is needed to be eligible to take the
course.
Speaking I KPE 108 (2 CR / 2 CH)
Speaking 1 is designed to give students practice to express
basic communicative functions in English covering greetings
and leave takings, introducing, talking about family and
describing likes and dislikes, controlling conversations
including getting attention, interruption and apologizing,
making a request, giving compliments, complaining, inviting,
and telephoning and leaving messages. Students are also
trained to apply the strategies to maintain conversation.
Therefore, on completing this course students are able to:
a. use the learned expressions in a spontaneous
conversation
b. maintain the conversations with others.
Speaking II KPE 109 (2 CR / 2 CH)
On completing this course, students are able to express their
own personal feelings and opinions using appropriate
vocabulary words, opinions of others, and use appropriate
technical terms and expressions in various contextual English
discourse.
This course is offered in Semester 2, and the prerequisite
course is Speaking 1.

34

Basic Listening KPE 105 (2 CR / 2 CH)


Basic Listening is designed to introduce students to recognize
meaningful English sounds and elements. The meetings deal
with practicing students skills on listening to various short
discourses for elementary level. On completing the course
the students are able to 1) employ strategic skills to recognize
meaningful English sounds and elements and 2) employ
strategic skills to comprehend simple utterances.
Intermediate Listening KPE 224B (2 CR / 2 CH)
Intermediate Listening is to give students practice listening to
various kinds of discourses for post-elementary to preintermediate level. The meetings deal with practicing
students skills on listening to announcements, short
monologs, descriptions, instructions, and practical dialogues.
On completing the course the students are able to 1) employ
strategic skills to comprehend simple extended discourse and
2) paraphrase, take note and summarize simple extended
discourse.
This course is offered in Semester 2. The prerequisite course
is Basic Listening.
Basic Reading I (Plus reading aloud) KPE 110 (2 CR / 2 CH)
Basic Reading 1 is designed to introduce the students with
the reading strategies. In this course, the students are
provided with the hands-on experience in applying the
reading strategies when reading various types of texts.

Moreover, the course helps the students develop their


English vocabulary, reading aloud ability. It also helps the
students become independent and effective readers. The
topics of this course include: basic reading skills which consist
of various reading strategies and exercises. This course is
compulsory and offered in Semester I. There are no
prerequisites courses for Basic Reading 2.
On completing this course the students will be able to:
1. read aloud with correct pronunciation
2. understand the types of the basic reading strategies
3. understand various types of texts.
4. apply the reading strategies when reading various
types of texts.
Pronunciation Practice I - KPE 120 (2 CR / 2 CH)
This course provides students with the knowledge of English
speech sound systems, speech mechanism, and phonetic
transcription. On completing the course, the students are
able to understand the organs of speech involved in
producing speech sounds and how to produce the sounds.
Besides, the students are trained to pronounce English words,
phrases, and sentences with correct stress and intonation. In
addition, they are required to write English words, phrases
and sentences in phonetic transcription as well as to write
the orthography of the phonetic transcription.

35

Book Report KPE 132 (2 CR / 2 CH)


This course is designed to introduce students to English
novels, develop basic understanding of reading abridged and
unabridged novels and increase their interest and enjoyment
of reading literary works, in particular novels. Throughout the
course, students are to read four (4) different novels,
comprising two (2) simplified/abridged novels, and two (2)
original/ unabridged one. Students will write a book report
for each novel they read, including the information about the
book, setting of place and time, characters names and
descriptions, conflict, theme, summary, and personal opinion
about the novel.
This course is compulsory and offered in Semester II. There is
no prerequisite course for Book Report.
Structure I KPE 126 (3 CR / 3 CH)
The course enables students to gain a better understanding of
basic English sentence patterns, of English phrase structures,
and of English Tenses. On completing the course the students
are able to use the knowledge to produce grammatically
simple sentences.
Structure II KPE 129 (3 CR / 3 CH)
This course equips students with a deeper understanding on
English tenses, particularly on past perfect tense, past
perfect progressive tense, future simple tense, future
progressive, and future perfect tense. In addition, the course

also discusses modals and similar expressions and the passive


voice. Furthermore, it also concerns gerunds and infinitives.
The prerequisite is Structure I.
Basic Reading II (plus reading aloud) - KPE 115 (2 CR / 2 CH)
Basic Reading 2 is designed to help students develop their
literal and inferential comprehension, basic reading skills
(previewing, skimming, scanning, guessing word meanings
from context), develop their English vocabulary and reading
aloud ability. Throughout the course, students are
encouraged to use reading strategies when reading various
kinds of texts and to give simple critical responses to ideas
presented in the texts. Tasks to foster students
independence in developing their reading skills are also given.
This course is compulsory and offered in Semester II. The
prerequisite course for Basic Reading 2 is Basic Reading 1.
On completing the course, students are able to:
a. apply various reading strategies: previewing,
skimming, scanning, identifying main ideas,
summarizing
b. improve literal and inferential comprehension by
reading various kinds of texts
c. develop English vocabulary
d. develop reading aloud ability
e. write simple responses to the ideas or issues
presented in the texts

36

Pronunciation Practice II - KPE 121 (2 CR / 2 CH)


This course is designed to assist students in enhancing their
speaking skill in general and their pronunciation in particular.
In general, the course is divided into two parts. In the first
part, the practice focuses on the stress at word and sentence
levels. In the second part, the focus is on rhythm and
intonation. In class, students listen and repeat after the
model. Corrections are provided as the feedback to the
students pronunciation problems and students are asked to
repeat either individually or in chorus so as to make them
internalize the correct pronunciation, stress, rhythm, and
intonation. The prerequisite of the course is Pronunciation 1.
Introduction to English Literature KPE 242 (2 CR / 2CH) This
course introduces students to three main kinds of literary
genres, namely prose, poetry, and drama by various authors
of different periods and nationalities to develop
understanding and ability in appreciating literary works in
elementary level. Students are equipped with basic theories
and apply these on their literary appreciation to weekly
reading assignments and reflective responses to the works
read and discussed. By reading and appreciating literary
works, students are able to develop emphatic understanding
to others and develop personal maturity.
This course is offered in Semester II and a prerequisite to all
other literature courses. There is no prerequisite course for
KPE 242 Introduction to Literature.

Critical Reading and Writing 1 - KPE 220 (4 CR / 4 CH) Critical


Reading and Writing 1 is designed to give students practice to
write responses critically based on the given texts or
passages. The texts are related to argumentative, persuasive
and expository genres. They are trained to apply logical
principles, careful standard of evidence and reasoning to the
analysis and discussion of claims, beliefs and issues. On
completing the course, students are able to:
a. Comprehend the passage given,
b. Write their responses critically.
This course is offered in Semester 3. To be eligible to take this
course, students need to pass Basic Reading1 & 2, Basic
Writing, and Paragraph Writing.
Critical Listening and Speaking 1 - KPE 227 (4 CR / 4 CH) On
completing the course, the students will be able to employ
strategic skills, to comprehend intermediate extended
discourse such as news reports, narratives, expository
passages; paraphrase, take notes and summarize
intermediate extended discourse such as news reports,
narratives, and expository passages. Afterwards, the
students will be able to give oral critical response and
reflection based on the given topics in the form of short
individual/group presentation.
This course is offered in Semester 3. The prerequisite courses
are Intermediate Listening and Speaking 2.

37

Structure III KPE 240 (3 CR / 3 CH)


This course deals with the types of English sentences. It
equips students with the knowledge to produce simple
sentences, expand the sentences into compound and
complex ones, and condense the complex sentences by
means of non-finite constructions. The prerequisite is
Structure 2.
Introduction to Linguistics KPE 234 (2 CR / 2 CH)
The course acquaints students with fundamental aspects of
linguistics. As a prerequisite to all other linguistic courses, this
course provides an overview of major branches of linguistics.
Upon completion, students are able to understand the
concepts of language and primary issues in Linguistics.
Besides, they are expected to understand the importance of
linguistic knowledge and theories to the teaching of English
as well as to use the knowledge to analyze the linguistic
aspects.
Prose (Short Story + Novel) - KPE 245 (3 CR / 3 CH) This
course is aimed to develop students ability in appreciating
prose fiction by reading and analyzing World short stories
and novels. In this course, students will read at least five (5)
short stories, one (1) novella as intermediary between the
short story and the novel, and (2) two novels. It is expected
that students will be able to write a critical
analysis on the literary works read by using literary theories.

Students will also give responses, such as in a form of


reflective writings or art works, that aim to encourage
students to be more emphatic, sensitive, and mature.
This course is compulsory and offered in Semester IV. The
prerequisite course for KPE 246 Prose I is KPE 242
Introduction to Literature.
Cross Cultural Understanding KPE 448 (2 CR / 2 CH) This
course explores numerous questions and analyses cultural
similarities and differences with regards to Eastern [such as
Indonesian] and Western [such as American and British]
cultures. Recognizing that each society has its own beliefs,
attitudes, customs, behaviours, and social structures,
students are able to understand that people have a sense of
identity, standards by which to live, and goals to strive for;
that the term culture has many different meanings,
referring to the patterns of belief and behaviour common to
a particular group of people [such as the reasons why English
people think and behave the ways they do].
Critical Reading and Writing 2 - KPE 221 (4 CR / 4 CH)
Critical Reading and Writing 2 is designed as a project-based
class to facilitate students to access into a large amount of
reading through which students acquire information, which
thus enhances the progress of their knowledge and the
development of their critical reading and writing skills. In this
course, students choose a topic they are interested in and

38

voluntarily choose readings that will serve the exploration of


the topic; then students organize the acquired information in
accordance with the planning and steps necessary for
producing a synthesis. In doing so, students develop a
personal method to an intellectual work. This personal
method involves the skill to plan the building up of
information, the skill to create a mind mapping, to skill of a
note taking, summary making, and synthesizing. The project
will result to a published magazine, which is first of all the
synthesis of the materials the students have read, but also a
report on their reading activities and a creative expression
related to the topic they have explored.
On completing the course, the students are:
a. able to have a set of knowledge on the decided topic,
b. able to master the skill of planning and organizing
readings based on the studied topic,
c. are able to develop a skill to make a mind mapping, a
summary, a synthesis and a presentation,
d. able to acquire a level of perseverance and honesty
necessary for an intellectual work.
This course is offered in Semester 4. To be eligible to take this
course, students need to pass Critical Reading and Writing 1.
Critical Listening and Speaking 2 - KPE 228 (4 CR / 4 CH) On
completing the course, the students will be able to employ
strategic skills, to comprehend advanced, extended
discourse such as news reports, narratives, expository

passages; paraphrase, take notes and summarize advanced


extended discourse such as news reports, narratives, and
expository passages. Afterwards, the students will be able to
give oral critical response and reflection based on the given
topics in the form of short individual/group presentation.
This course is offered in Semester 4. The prerequisite course
is Critical Listening and Speaking 1.
Structure IV KPE 241 (3 CR / 3 CH)
This course provides students with opportunities to foster
their ability to produce grammatically correct sentences with
various patterns and elements based on the previous
Structure courses. Among others are passive construction,
sentences with sub-clauses of various kinds, and sentences
with non-finite elements. The activities include text-analysis,
rewriting a given sentence from one pattern to another, and
translating Indonesian expressions or sentences into English.
The prerequisite is Structure 3.
Phonetics and Phonology KPE 239 (2 CR / 2 CH)
The course is intended to provide students with a sufficient
understanding of Phonetics and English Phonology. The
course starts with segmental phonology. In that will be
discussed how speech sounds are produced and how they
are classified in terms of the way they are produced. The
second part discusses units larger than segments, namely
syllables and words, stress, and intonation. The last part

39

discusses the common phonological processes in English.


During this course, the students often have to compare the
phonology of English and that of their mother tongues. As
teacher candidates, they will need such understanding of the
differences, which will enable them to diagnose any
pronunciation problems and suggest ways of helping learners
overcome the problems. The prerequisite course is
Introduction to Linguistics.
Drama KPE 244 (2 CR / 2 CH)
Drama course is designed as an experiential learning class to
facilitate students to understand the elements of drama
script, the technique of play directing, and the organization
of a play production (which thus prepares students for a play
performance the following semesters). In this course,
students read, analyze, and interpret three drama scripts
from three eras, namely ancient Greek drama, medieval
British drama, and British /American modern drama. Students
also write a short script, propose a drama program for
children, and perform it at the end of the semester. Students
are advised to involve in a play production or to attend at
least at one play performance outside the class.
This course requires Introduction to Literature Course. 2
credits: 12 lecture hours, 2 lab hours.

Academic Essay Writing KPE 357 (2 CR / 2 CH)


Academic Essay Writing is designed to introduce students to
the underlying principles of academic writing. It is projected
to help students to be able to analyze the characteristics of
academic essay and to write good academic essay. On
completing this course, the students will be able to:
a. understand academic writing conventions
b. write academic essays on language, language
teaching, and literature
This course is offered in Semester 5. The prerequisite course
is Critical Reading and Writing 2.
Public Speaking KPE 311 (2 CR / 2 CH)
Public Speaking is designed to introduce students to
underlying principles of speaking in public and to provide
opportunities and hands on experiencesto students in
developing various types of speaking skills in formal situation.
On completing this course, the students will be able to
develop various kinds of skills in order to enable them to
speak in public successfully.
This course is offered in Semester 5. To be eligible to take this
course, students need to pass Critical Listening and Speaking
2.
Morpho-Syntax - KPE 340 (2 CR / 2 CH)
The course is aimed at familiarizing students with English
Morphology and Syntax. In Morphology the system of

40

categories and rules involved in word formation and


interpretation is discussed. In syntax, students learn
grammatical concepts and terminology. By using that
knowledge, students should be able to identify syntactic
patterns and explain syntactic constructions. Furthermore,
the system of rules and categories that underlie sentence
formation is dealt with using a simple version of
transformational syntax. The prerequisite is Introduction to
Linguistics.
Poetry KPE 314 (2 CR / 2 CH)
POETRY is designed to encourage students to enjoy reading
poetry. In this course, students will analyze the intrinsic
elements of a poem, which include Rhythm, imitation, Style
and Tone, Pleasure and/or Truth, Technique of Verse.
Students are also able to show their understanding and
ability to analyze a poem by making use of literary theories.
The values of finding realities of life depicted in the works
may encourage students to be more emphatic, sensitive, and
mature. This course is compulsory and offered in Semester VI.
The prerequisite course for KPE 445 Poetry I is KPE 242
Introduction to English Literature.
Sociolinguistics KPE 441 (2 CR / 2 CH)
The course is designed to introduce students to fundamental
concepts of sociolinguistics. It elaborates underlying
principles that come into play in describing language use and

society. Besides, it deals with various issues in sociolinguistics.


The topics addressed among others are language varieties,
language choice, language change and politeness. The course
also discusses the importance of sociolinguistics for language
teaching. The prerequisite course is Introduction to
Linguistics.
Translation KPE 319 (2 CR / 2 CH)
Translation is designed to introduce knowledge of the
definition, principles, problems, and process of translation.
The students are exposed to the hands-on experiences of
translating various text types. Students are introduced to the
concept of cultural transfer, naturalization, coherence, unity
and flow. Students are to identify syntactic, semantic, and
pragmatic problems in translating letters, news, editorials,
leaflets, abstracts, and journals.
This course is in Semester 6, and to be eligible to take this
course students are to pass Structure 4.
Interpreting KPE 423 (2 CR / 2 CH)
Interpreting is designed to introduce the students to modes
of interpreting and principles of interpreting. During the
course, the students are given practice to interpret English
utterances to Indonesian and vice versa. On completing the
course, the students are able to spontaneously interpret a
spoken/recorded communication in English into Indonesian
and vice versa. This course is offered in Semester 7. The

41

prerequisite courses are Translation, Critical Listening and


Speaking 2.
E. KELOMPOK MATA KULIAH KEAHLIAN BERKARYA (MKB)
Approaches, Methods and Techniques KPE 260 (3 CR / 3 CH)
In this course, students are to develop creative and
innovative learning activities that meet the learning purposes,
learners characteristics and learning styles, available sources
and resources, and learning condition. In order to have such
ability, students are to explore knowledge of the established
approaches, methods, and techniques, strategies in teaching
language skills and elements, and some classroom
management principles. Students are also to develop
simulated teaching procedures based on the learned
approaches, methods, techniques and strategies.
Language Learning Assessment KPE 359 (2 CR / 2 CH)
Language Learning Assessment is designed to introduce
students to underlying principles of language testing and
assessment and to provide hands-on experiences in
developing English as a foreign language classroom tests and
assessment materials. The students will be trained to design
sets of assessment for assessing English language learning
and to evaluate existing assessment tools to be used in their
context. In this course, students will learn some topics i.e.
testing, assessing and teaching, test specification; test
types/kinds of tests and testing, principles of language
assessment, Designing classroom language tests, Testing and

assessing language elements and other kinds of testing,


Testing and assessing the four language skills (listening,
speaking, reading, writing), Alternatives in assessment,
Scoring, grading, result analysis and interpretation. This is atwo-credit course which requires the students to be in class
for two hours each week, and spend at least four hours in
preparation on the course per week on their own. Students
are to read the assigned texts and prepare themselves with
the information so they will be able to participate in
workshops and discussions.
Learning Program Design KPE 377 (3 CR / 3 CH)
This course gives students insights into the concept of
curriculum, its program design and implementation. In this
course, the students are introduced to the concept of
curriculum in general and also to the current curriculum used
in Indonesia and its elements including syllabus and lesson
unit plan. Besides, students are equipped with the knowledge
of material development. Having the knowledge of
curriculum, of its elements, and of material development,
students are also given practice to develop teaching
materials for grade-schools based on the current curriculum
used. As the final product, the students are expected to
generate a set of lesson planning documents.

42

Language Teaching Media KPE 376 (3 CR / 3 CH)


This course aims at developing students ability to creatively
and innovatively develop and utilize varieties of media to
facilitate language teaching. In the initial process of learning,
students are to explore knowledge of the concepts, nature or
characteristics, and purposes of media in general and media
for language teaching. Having sufficient theoretical
foundation, students are expected to creatively and
innovatively develop media for language teaching in the
following categories: conventional media, word processor,
digital audio production, digital video production, and some
internet facilities for learning.
Micro Teaching KPE 373 (2 CR / 4 CH)
The main objective of the micro teaching course is to provide
the learners with an environment for practice-based teaching
to encourage self-evaluative skills on their teaching
competence and performance. Self-evaluative skills involve
thinking about teaching styles as well as content mastery and
provide learners with specific suggestions regarding how
their teaching styles and content mastery are perceived by
others. This course is conducted in the micro teaching lab
with the maximum of 20-23 learners.

Proposal Seminar KPE 478 (3 CR / 3 CH)


Proposal Seminar is designed to introduce students to the
underlying principles of writing and presenting research
report based on questionnaire, interview and library study.
Upon completion of the course, students are expected to be
able to conduct minor research and write reports of the
research. Students are able to:
a. Conduct a minor field research using a questionnaire
and interviews as the instruments
b. Analyze research report based on questionnaire and
interviews
c. Write research report based on questionnaire and
interviews
d. Conduct a minor library research
e. Analyze research report based on a library study
f. Write research report based on a library study
g. Present one of the research reports in a class seminar
This course is offered in Semester 7. The prerequisite course
is Academic Essay
Program Pengalaman Lapangan KPE 374 (3 SKS) Program
Pengalaman Lapangan (PPL) dirancang untuk melatih para
calon guru agar memilki kecakapan keguruan secara
lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputi latihan
pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas
kependidikan selain pembelajaran.
PPL bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:

43

1.

Mengenal lingkungan sosial sekolah secara cermat


dan menyeluruh, meliputi aspek fisik, tata
administratif, serta tata kurikuler dan kegiatan
kependidikan.
2. Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara
menyeluruh dan terintegrasi dalam situasi nyata di
bawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing PPL.
3. Mengambil manfaat dari pengalaman ber-PPL agar
semakin memiliki kecakapan keguruan secara
profesional.
PPL merupakan mata kuliah wajib lulus (WL) dan nilai final
minimal C. PPL dilaksanakan di sekolah menengah (SMU,
SMK, dan SLTP), baik sekolah negeri maupun swasta.
F. MATA KULIAH PILIHAN
Vocabulary KPEP 182 (2 CR / 2 CH)
The course is one of the elective courses offered in the
English Language Education Study Program. Through various
activities students are exposed to the meaning of the 3000
words and their Indonesian equivalence. In addition, students
are exposed to the principles of word formation and
contextual use. They are also required to apply vocabulary
enrichment techniques independently and use dictionaries to
enrich vocabularies. No prerequisite course is required.

Textual Pronunciation KPEP 264 (2 CR / 2 CH)


In the course students are exposed to pronunciation in
context. In all sessions students are required to read aloud
various texts putting their knowledge about accuracy,
intonation, stress, stress shifting, and rhythm into practice.
These practices are meant to develop students accuracy and
fluency and improve their pronunciation mastery. This course
addresses actual pronunciation problems. Hence, the
activities in the course are directed at raising awareness of
their pronunciation problems, as well as phrasing and pausing.
Phonetic transcription may occasionally be presented to
illustrate the correct pronunciation. Corrections are always
provided as the feedback to the students pronunciation
problems and students are asked to repeat either individually
or in chorus so as to make them internalize the correct
pronunciation. This course is elective and no prerequisite
courses are needed.
Asian language KPEP 403 (2 CR / 2 CH)
This course equips students with basic Asian language skills
(Korean, Japanese or Chinese) and knowledge of cultural
aspects of the language. In the course, they will learn and
practice the language elements and skills facilitated by native
speaker teachers or non-native but competent teachers in
classroom activities and cultural activities outside the
classroom.

44

This course is elective and there is no prerequisite course for


KPEP 403 Asian Language

learner variability, and the effects of instruction. The


prerequisite course is Introduction to Linguistics.

Business Writing KPEP 323 (2 CR / 2 CH)


Upon completing the course, students are to produce variety
of effective and formal English correspondence. In the
learning process, students are to explore knowledge of the
standard styles, content, and language from various models
of business correspondence. Having provided with effective
models and analysis of those models, students are to make
attempt to produce similar effective and formal business
letters. Furthermore, catching up with the advance of
information technology, students are also provided with
opportunities to learn and produce business correspondence
through online communication. The prerequisite courses are
Critical Reading and Writing 1 and 2.

Textual Structure KPEP 185 (2 CR / 2 CH)


The course trains students to identify common problems of
English structure in order to understand authentic texts. The
analysis on the authentic uses covers, for example, basic
elements of English sentences and types of adjectives. All
previous Structure courses are the prerequisite to this course.

Second Language Acquisition KPEP 342 (2 CR / 2 CH) Second


Language Acquisition is an elective course that is included as
a branch of Linguistics. It introduces students to
contemporary approaches to second language acquisition.
This course is to enrich students understanding of how
second language learners learn and acquire a second
language. Topics include models of second language
acquisition, the human capacity for language, developmental
stages, learners errors, language transfer, learning strategies,

Pengantar Pembelajaran BIPA KPEP 362 (2 CR / 2 CH) The


aim of the course is to introduce students to the principles of
learning Indonesian as a foreign language and to
the knowledge of teaching Indonesian as a Foreign Language.
In this course, students will design BIPA syllabus based on
learners needs and develop BIPA materials and media.
This course is elective and there is no prerequisite course for
KPEP 362 Pengantar Pembelajaran BIPA.
Creative Writing KPEP 325 (2 CR / 2 CH)
This course will introduce students to the process and
techniques of creative writing. It takes a student-centered
approach to creative writing, offering a range of strategies to
help student develop as a writer. The emphasis is highly
practical, with exercises and activities designed to ignite and
sustain the writing impulse. The course starts by showing
ways of using memory and experience and building a daily

45

discipline. This is followed by demonstration and practice of


the three most popular forms writing fiction, writing poetry,
and life writing (biography and autobiography) through
exercises, namely haiku, blind/deaf experience, three minutes
writing cycles, exterior/interior boxes, extended fable,
Bulwer-Lytton Sentences, six sentence paragraph, four
visitors, voices in the dark, obfuscatory sentences, character
cycle, journal, letter to grandchild, writing a story for children.
The concluding part aims to help student experience editing
and publication process. 2 credits: 14 meeting hours.
Introduction to Literature Criticism KPEP 428 (3 CR / 3 CH)
The course is aimed to introduce the students to [an
overview of] some literary theories such as Psychoanalytic
criticism, Feminist criticism, Queer theory, Marxist criticism,
New Historicism, Post-colonialism criticism, and Ecocriticism.
In this course, students are also introduced to Theory before
Theory. Recognizing the overview of some literary theories,
students will be able to make use one of those theories to
interpret the meaning of one literary work.
This course is elective and the prerequisite course for
Introduction to Critical Theories is Prose.
Computer Assisted Language Learning KPEP 480 (3 CR / 3
CH)
Computer Based Language Learning (or Computer-Assisted
Language Learning) is designed to introduce students to
underlying principles of computer assisted language learning

and Web 2.0 tools and how to implement them in language


classrooms. This course will also show students how to
search, select, and evaluate a body of internet-based (or webbased/online/electronic) materials and to provide hands-on
experiences in developing computer-based or web-based
materials and learning activity. Therefore, this course is both
theoretical and practical in nature. The prerequisites courses
for Computer Based Language Learning are Instructional
Design, Approaches, Methods and Techniques, Curriculum
and Material Development and Language Learning
Assessment.
The students will be able to understand the underlying
principles of computer assisted language learning, search,
select, and evaluate a body of internet-based materials (or
Internet resources), and effectively integrate these materials
into language teaching and learning programs, know how to
use Web 2.0 tools in their classrooms and create simple
electronic materials themselves.
English for Young Learners KPEP 402 (3 CR / 3 CH)
English for Young Learners is designed to introduce students
to fundamental concept of teaching English to young
learners. It elaborates some numbers of important issues in
the area of second language learning, especially for children.
It discusses myths and misconceptions on childrens
characteristics in learning together with its implications for
classroom teachers, the developmental characteristics of

46

children learning a language, some appropriate methods and


techniques of teaching young learners, especially learning or
activity centers that create opportunities for both first and
second language development. It also digs out some
strategies that can be used to evaluate students progress in
the English classroom. At the end of the course students are
assigned to observe certain primary school and come up with
any ideas to help the school, e.g. producing teaching media,
suggesting teaching techniques
Mass Media Communication KPEP 482 (3 CR / 3 CH)
This elective course is aimed to help students understand the
nature of journalism in general and news and feature writing
in particular. Having been exposed to the concept of
journalism including newsgathering, students are able to
write articles for many different desks in many different mass
media. Upon the course completion, students have at least
the experience of having sent their articles [work] to some
mass media.
English for Specific Purposes KPEP 449 (2 CR / 2 CH)
This course aims at introducing basic concepts and principles
of English for Specific Purposes/ESP programs before
providing students opportunities to design various ESP
programs. In the course, students search for different
examples of ESP programs to be discussed in class, identify
the elements of the programs, compare the elements with

the theories of ESP learned, and finally, design their own ESP
programs. On completing the course, students are able to
understand ESP theories, adapt or develop elements of ESP
such as Needs Analysis, syllabus, learning materials,
evaluation for their own ESP programs.
Introduction to Movie Making KPEP 430 (3 CR / 3 CH) Play
performance is a performance course that offers the student
an opportunity to perform or be on a crew for one or more
productions. The repertory may include musicals, plays for
children, contemporary and/or classical dramas and
comedies. Non-acting opportunities include costuming, set
construction, lights, sound, wardrobe, stage make-up,
properties, box office work and assistant directing or
management, and stage management. Course requires
Drama Course. 3 credits: 1 lecture hour, 12 lab hours, 1
performance.
Advanced Interpreting KPEP 425 (2 CR / 2 CH)
Advanced Interpreting is designed to introduce the students
to advanced and extended modes of interpreting and
principles of interpreting. During the course, the students are
given practice to interpret English utterances to Indonesian
and vice versa. On completing the course, the students are
able to spontaneously interpret a spoken/recorded
communication in English into Indonesian and vice versa.

47

This course is offered in Semester 8. The prerequisite courses


are Interpreting.
Advanced Translation KPEP 422 (2 CR / 2 CH) Advanced
Translation is designed to provide extended practice on
process of translation. On the completion of this course, the
students are able to translate manual books, literary works,
and legal documents. To be eligible to take this course,
students must pass Translation course.
Semantics-Pragmatics - KPEP 341 (2 CR / 2 CH)
The course enables students to explore fundamental aspects
of semantics. It discusses the concepts of semantics, and its
relationship with pragmatics. Upon completion, the students
are able to understand the concepts of semantics, the
relation between semantics and pragmatics, and apply the
knowledge and theories in tackling semantic issues in English
teaching and learning. The prerequisite course is Introduction
to Linguistics.
Note: Course descriptions are to be completed.

48

Anda mungkin juga menyukai