Karena seringnya terjadi perdarahan dan syok maka pada penyakit ini angka
kematiannya cukup tinggi, oleh karena itu setiap Penderita yang diduga
menderita Penyakit Demam Berdarah dalam tingkat yang manapun harus
segera dibawa ke dokter atau Rumah Sakit, mengingat sewaktu-waktu dapat
mengalami syok / kematian.
Pengobatan.
Pengobatan terhadap penyakit ini terutama ditujukan untuk mengatasi
perdarahan, mencegah/mengatasi keadaan syok / presyok, yaitu dengan
mengusahakan agar penderita banyak minum, bila perlu dilakukan pemberian
cairan melalui infus.
Demam diusahakan diturunkan dengan kompres dingin, atau pemberian
antipiretika
Pencegahan.
Pencegahan dilakukan dengan MENGHINDARI GIGITAN NYAMUK di
sepanjang siang hari (pagi sampai sore) karena nyamuk aedes aktif di siang hari
(bukan malam hari). Hal tersebut dapat dilaksanakan dengan menghindari
berada di lokasi-lokasi yang banyak nyamuknya di siang hari, terutama di
daerah yang ada penderita DBD nya. Bila memang sangat perlu untuk berada di
tempat tersebut KENAKAN PAKAIAN YANG LEBIH TERTUTUP, celana
panjang dan kemeja lengan panjang misalnya. GUNAKAN CAIRAN/KRIM
ANTI NYAMUK (MOSQUITO REPELLANT) yang banyak dijual di tokotoko, pada bagian badan yang tidak tertutup pakaian.
Awasi lingkungan di dalam rumah dan di halaman rumah. Buang atau timbun
benda-benda tak berguna yang menampung air, atau simpan sedemikian rupa
sehingga tidak menampung air. Taburkan serbuk abate (yang dapat dibeli di
apotik) pada bak mandi dan tempat penampung air lainnya, juga pada parit /
selokan di dalam dan di sekitar rumah, terutama bila selokan itu airnya tidak /
kurang mengalir. Kolam / akuarium jangan dibiarkan kosong tanpa ikan, isilah
dengan ikan pemakan jentik nyamuk. Semprotlah bagian-bagian rumah dan
halaman yang merupakan tempat berkeliarannya nyamuk, dengan obat semprot
nyamuk (yang banyak dijual di toko-toko) BILA TAMPAK NYAMUK
BERKELIARAN DI PAGI / SIANG / SORE HARI.
Bila ada salah seorang penghuni yang positif atau diduga menderita DBD,
segera semprotlah seluruh bagian rumah dan halaman dengan obat semprot
nyamuk di pagi, siang dan sore hari, sekalipun penderita tersebut sudah dirawat
Mitras home > Mitras info > Mini library > Current page:
Demam
Berdarah
Apa yang dimaksud
dengan penyakit demam
berdarah ?
Apa tanda-tanda dan
gejala demam
berdarah ?
Bagaiman cara
penularan demam
berdarah ?
Tempat-tempat
bagaimana yang
memungkinkan
berkembang biak
nyamuk Aedes Aegypti ?
Bagaimana cara
pencegahan yang dapat
dilakukan untuk
menghindari terjadinya
demam berdarah?
k
e
m
b
al
i
k
6. Pelihara ikan di
kolam
7. Taburkan Abate
bila sulit di kuras
e
:
[
H
o
m
e]
[
T
e
n
t
a
n
g
T
el
e
m
e
d
i
k
a
]
[
P
e
n
el
it
ia
n
T
el
e
m
e
d
i
k
a
]
[
K
o
t
a
k
S
a
r
a
n
]
[I
b
u
H
a
m
il
]
[
B
a
yi
0
1
2
b
u
la
n
]
[
P
e
n
y
a
k
it
M
e
n
u
la
r]
[
S
it
u
s
W
e
b
T
e
r
k
ai
t]
Ku
st
a
::
Sif
ili
s
::
G
on
or
e
::
M
al
ari
a
::
D
e
m
a
m
Be
rd
ar
ah
::
In
fe
ks
i
Sa
lu
ra
n
Pe
rn
af
as
an
At
as
::
Tu
be
rk
ul
os
is
::
Ra
bi
es
::
Di
ar
e
::
S
u
m
b
er
re
fe
re
ns
i
di
k
ut
ip
d
ar
i
b
u
k
u
D
e
p
ar
te
m
e
n
K
es
e
h
at
a
n
R
e
p
u
bli
k
In
d
o
n
es
ia
Di
re
kt
or
at
Je
n
d
er
al
Pe
m
bi
n
aa
n
K
es
e
h
at
a
n
M
as
ya
ra
ka
t
"
M
e
n
g
e
n
al
B
e
b
er
a
p
a
Pe
n
ya
ki
t
B
er
b
a
h
ay
a
Di
D
ae
ra
h
Pe
rk
ot
aa
n"
1
9
9
2,
B
u
k
u
Pe
d
o
m
a
n
K
er
ja
P
us
ke
s
m
as
Jil
id
II
I
su
b
b
a
b
"P
e
m
b
er
a
nt
as
a
n
Pe
n
ya
ki
t
M
e
n
ul
ar
"
1
9
9
2"
.
Situs web ini disediakan hanya untuk informasi yang bertujuan pendidikan kesehatan. Nasehat dan keputusan dari dokter mutlak dibutuhk
memiliki kondisi yang sama seperti yang dijelaskan.Segala akibat dari tindakan yang telah dilakukan di luar tanggung jawab kami.
Copyright2002 biomed.ee.itb.ac.id
SUPLEMEN
IKLAN
ARTIKEL
TOPIK
BERITA UTAMA
TAJUK RENCANA
BANDUNG RAYA
JABAR & BANTEN
NUSANTARA
EKONOMI
OLAHRAGA
ARTIKEL
APA SIAPA
SURAT PEMBACA
SEKILAS BANDUNG
SEKILAS
JABARLAINNYA
EKONOMI SINGKAT
OLAHRAGA RINGKAS
MANAJEMEN QOLBU
EDISI 2003-2004
ARSIP
HALAMAN DEPAN
PR CETAK TERBARU PR CYBER
MEDIAKONTAK REDAKSI
Tentang
PUSDALDUKKES
Info Penyakit
Kesehatan Lingkungan
Kesehatan Jiwa
Obat untuk
Gizi / Kadarzi
bencana banjir
Pelayanan
Pasien Tidak
Mampu di RS
3. Cara Penularan
Penyakit Demam Berdarah ditularkan oleh nyamuk Aedes
ng mengandung virus Dengue. Ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti:
rwarna hitam dan belang- belang ( loreng) putih pada seluruh
rkembangbiak di tempat penampungan air ( TPA) dan barangrang yang memungkinkan air tergenang seperti: bak mandi,
mpayan, drum, vas bunga, ban bekas, dll.
Kewaspadaan Masyarakat
la masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga
gan dengan gejala diatas segera dibawa ke Puskesmas untuk
Pencegahan Penyakit
ncegahan dilakukan dengan :
mberantasan Sarang Nyamuk dengan cara ; Menguras , menutup,
engubur barang bekas yang dapat menjadi tempat perindukan
[Top]
MALARIA
engigil 15 - 60 menit
4. Cara Penularan
Penyakit Malaria ditularkan melalui gigitan nyamuk
s yang mengandung parasit:
asmodium falciparum penyebab malaria tropika.
asmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana
asmodium malarie penyebab malaria quartiana
asmodium ovale jarang ditemukan di Indonesia
ri-ciri penyakit malaria adalah : sewaktu mengigit akan
k sudut sekitar 45 derjat.
Kewaspadaan Masyarakat
la masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga
gan dengan gejala diatas segera dibawa ke Puskesmas untuk
Pencegahan Penyakit
ncegahan dilakukan dengan :
mberantasan Sarang Nyamuk yang dapat menjadi tempat
rindukan nyamuk.
mberian ikan kepala pada tempat jentik nyamuk anopheles tinggal
rvasasi tempat perindukan nyamuk anopheles.
nggunaan kelambu
enggunakan revelen sewaktu keluar / bekerja di luar rumah pada
erah endemis malaria.
TUBERKULOSIS
Kewaspadaan Masyarakat
la masyarakat menjumpai anggota keluarga atau tetangga
gan dengan gejala diatas segera dibawa ke Puskesmas untuk
an dahak si penderita.
Pencegahan Penyakit
ncegahan dilakukan dengan :
[Top]
HIV/AIDS
jala mayor : berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
are khronis lebih dari 1 bulan
mam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
nurunan kesadaran dan gangguan neurologis.
Kewaspadaan Masyarakat
ntuk menghindari tertular HIV/AIDS maka masyarakat harus
ari hubungan seks secara bebas atau memakai kondom sewaktu
n hubungan seksual. Bagi pemakai narkoba dengan jarum suntik,
k memakai jarum suntik secara beramai-ramai.
Pencegahan Penyakit
[Top]
ANTHRAX
wan sakit yang dimasak kurang sempurna atau spora dalam daging
an dengan bahan atau produk (daging, darah dsb) yang berasal dari
it tersebut melalui luka pada kulit sekalipun sangat kecil luka
anthrax diobati dengan anti biotik yang paling tepat untuk setiap
mam diturunkan dengan kompres dingin atau dengan pemberian
12. DIARE
ng mempengaruhi diare :
6. MALARIA=
lebih dari 2
mingguDisentr
i= diare
disertai darah
dengan
ataupun tanpa
lendirKholera
= diare dimana
tinjanya
terdapat bakteri
Cholera
Tatalaksana
penderita
diare yang
tepat dan
efektif :
Tatalak
sana
penderi
ta diare
di
rumah
M
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n
p
e
m
b
e
r
i
a
n
c
a
i
r
a
n
r
u
m
a
h
t
a
n
g
g
a
(
k
u
a
h
s
a
y
u
r
,
a
i
r
t
a
j
i
n
,
l
a
r
u
t
a
n
g
u
l
a
g
a
r
a
m
,
b
i
l
a
a
d
a
b
e
r
i
k
a
n
o
r
a
l
i
t
)
M
e
n
e
r
u
s
k
a
n
p
e
m
b
e
r
i
a
n
m
a
k
a
n
a
n
y
a
n
g
l
u
n
a
k
d
a
n
t
i
d
a
k
m
e
r
a
n
g
s
a
n
g
s
e
r
t
a
m
a
k
a
n
a
n
e
k
s
t
r
a
s
e
s
u
d
a
h
d
i
a
r
e
.
M
e
m
b
a
w
a
p
e
n
d
e
r
i
t
a
d
i
a
r
e
k
e
s
a
r
a
n
a
k
e
s
e
h
a
t
a
n
b
i
l
a
d
a
l
a
m
3
h
a
r
i
t
i
d
a
k
m
e
m
b
a
i
k
a
t
a
u
:
1.
bu
2.
mu
3.
ras
4.
tid
5.
de
6.
ada
7.
8.
Pening
katan
kejadia
n
kesakit
an/kem
atian
karena
diare
secara
terus
meneru
s
selama
3 kurun
waktu
berturut
-turut
(jam,
hari,
minggu
). Pening
katan
kejadia
n/kemat
ian
kasus
diare 2
kali
/lebih
dibandi
ngkan
jumlah
kesakit
an/kem
atian
karena
diare
yang
biasa
terjadi
pada
kurun
waktu
sebelu
mnya
(jam,
hari,
minggu
). CFR
karena
diare
dalam
kurun
waktu
tertentu
menunj
ukkan
kenaika
n 50%
atau
lebih
dibandi
ngkan
priode
sebelu
mnya.
9.
1. masa
pra
KLB
Informa
si
kemung
kinan
akan
terjadin
ya KLB
/ wabah
adalah
dengan
melaks
anakan
Sistem
Kewasp
adaan
Dini
secara
cermat,
selain
itu
melaku
kakuka
n
langkah
-langkh
lainnya
:
1. M
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n
k
e
w
a
s
p
a
d
a
a
n
d
i
n
i
d
i
p
u
s
k
e
s
m
a
s
b
a
i
k
S
K
D
,
t
e
n
a
g
a
d
a
n
l
o
g
i
s
t
i
k
.
2. M
e
m
b
e
n
t
u
k
d
a
n
m
e
l
a
t
i
h
T
I
M
G
e
r
a
k
C
e
p
a
t
p
u
s
k
e
s
m
a
s
.
3. M
e
n
g
i
n
t
e
n
s
i
f
k
a
n
p
e
n
y
u
l
u
h
a
n
k
e
s
e
h
a
t
a
n
p
a
d
a
m
a
s
y
a
r
a
k
a
t
4. M
e
m
p
e
r
b
a
i
k
i
k
e
r
j
a
l
a
b
o
r
a
t
o
r
i
u
m
5. M
e
n
i
n
g
k
a
t
k
a
n
k
e
r
j
a
s
a
m
a
d
e
n
g
a
n
i
n
s
t
a
n
s
i
6.
l
a
i
n
T
im
Gerak
Cepat
(TGC)
:
Sekelo
mpok
tenaga
kesehat
an yang
bertuga
s
menyel
esaikan
pengam
atan
dan
penang
gulanga
n
wabah
di
lapanga
n sesuai
dengan
data
penderi
ta
puskes
mas
atau
data
penyeli
dikan
epideo
mologis
.
Tugas /
kegiata
n:
P
e
n
g
a
m
a
t
a
n
:
pe
Pe
Pe
Pel
P
e
n
c
e
g
a
h
a
n
d
e
h
i
d
r
a
s
i
d
e
n
g
a
n
p
e
m
b
e
r
i
a
n
o
r
a
l
i
t
b
a
g
i
s
e
t
i
a
p
p
e
n
d
e
r
i
t
a
y
a
n
g
d
i
t
e
m
u
k
a
n
d
i
l
a
p
a
n
g
a
n
.
P
e
n
y
u
l
u
h
a
h
n
b
a
i
k
p
e
r
o
r
a
n
g
m
a
u
p
u
n
k
e
l
u
a
r
g
a
M
e
m
b
u
a
t
l
a
p
o
r
a
n
t
e
n
t
a
n
g
k
e
j
a
d
i
a
n
w
a
b
a
h
d
a
n
c
a
r
a
p
e
n
a
n
g
g
u
l
a
n
g
a
n
s
e
c
a
r
a
l
e
n
g
k
a
p
Pemben
tukan
Pusat
Rehidra
si
U
n
t
u
k
m
e
n
a
m
p
u
n
g
p
e
n
d
e
r
i
t
a
d
i
a
r
e
y
a
n
g
m
e
m
e
r
l
u
k
a
n
p
e
r
a
w
a
t
a
n
d
a
n
p
e
n
g
o
b
a
t
a
n
.
Tugas
pusat
rehidra
si :
1. Meraw
at dan
membe
rikan
pengob
atan
penderi
ta diare
yang
berkunj
ung.
2. Melaku
kan
pencata
tan
nama ,
umur,
alamat
3.
4.
5.
6.
7.
8.
lengkap
, masa
inkubas
i, gejala
diagnos
a dsb.
Membe
rikan
data
penderi
ta ke
Petugas
TGC
Mengat
ur
logistik
Menga
mbil
usap
dubur
penderi
ta
sebelu
m
diterapi
.
Penyul
uhan
bagi
penderi
ta dan
keluarg
a
Menjag
a pusat
rehidras
i tidak
menjadi
sumber
penular
an
(lisolisa
si).
Membu
at
laporan
harian,
minggu
an
penderi
ta diare
yang
dirawat.
(yang
diinfus,
tdk
diinfus,
rawat
jalan,
obat
yang
digunak
an dsb
9.
10. [Top]
11.
12. INFEK
SI
SALU
RAN
NAFAS
AKUT
(ISPA)
13.
I.
Defenis
i
14. ISPA
adalah
penyaki
t infeksi
pada
saluran
pernafa
san atas
maupun
bawah
yang
disebab
kan
oleh
masukn
ya
kuman
mikroor
ganism
e
(bakteri
dan
virus)
kedala
m
organ
saluran
pernafa
san
yang
berlang
sung
selama
14 hari.
Pneum
onia
adalah
proses
infeksi
akut
yang
mengen
ai
jaringa
n paru.
15.
II.
Klasifi
kasi
dan
Diagno
sis
dalam
Penang
ulanga
n
P2ISP
A
1. Kalsifik
asi
Pnemo
nia dan
bukan
pnemon
ia
Dalam
penentu
an
klasifik
asi
penyaki
t
dibedak
an atas
2
kelomp
ok,
yaitu :
K
e
l
o
m
p
o
k
u
m
u
r
2
b
u
l
a
n
<
5
t
a
h
u
n
,
k
l
a
s
i
f
i
k
a
s
i
d
i
b
a
g
i
a
t
a
s
:
p
n
e
m
o
n
i
a
b
e
r
a
t
,
p
n
e
m
o
n
i
a
d
a
n
b
u
k
a
n
p
n
e
m
o
n
i
a
.
K
e
l
o
m
p
o
k
u
m
u
r
<
2
b
u
l
a
n
,
k
l
a
s
i
f
i
k
a
s
i
d
i
b
a
g
i
a
t
a
s
:
p
n
e
m
o
n
i
a
b
e
r
a
t
d
a
n
b
u
k
a
n
p
n
e
m
o
n
i
a
.
2. Diagno
sis
Diagno
sis
pnemon
ia pada
balita
didasar
kan
pada
adanya
batuk
dan
atau
kesukar
an
bernafa
s
disertai
peningk
atan
frekwe
nsi
nafas(n
afas
cepat)
sesuai
umur.
Penentu
an
nafas
cepat
dilakuk
an
dengan
cara
menghi
tung
frekwe
nsi
pernafa
san
dengan
menggu
nkan
sound
timer.
Batas
nafas
cepat
adalah :
p
a
d
a
a
n
a
k
u
s
i
a
2
b
u
l
a
n
<
1
t
a
h
u
n
f
r
e
k
w
e
n
s
i
p
e
r
n
a
f
a
s
a
n
s
e
b
a
n
y
a
k
5
0
k
a
l
i
p
e
r
m
e
n
i
t
a
t
a
u
l
e
b
i
h
p
a
d
a
a
n
a
k
u
s
i
a
1
t
a
h
u
n
<
5
t
a
h
u
n
f
r
e
k
w
e
n
s
i
p
e
r
n
a
f
a
s
a
n
s
e
b
a
n
y
a
k
4
0
k
a
l
i
p
e
r
m
e
n
i
t
a
t
a
u
l
e
b
i
h
p
a
d
a
a
n
a
k
u
s
i
a
k
u
r
a
n
g
2
b
u
l
a
n
f
r
e
k
w
e
n
s
i
p
e
r
n
a
f
a
s
a
n
s
e
b
a
n
y
a
k
6
0
k
a
l
i
p
e
r
m
e
n
i
t
a
t
a
u
l
e
b
i
h
.
D
iagnosi
s
pnemon
ia berat
didasar
kan
pada
adanya
batuk
dan
atau
kesukar
an
bernafa
s
disertai
nafas
sesak
atau
penarik
an
dinding
dada
sebelah
bawah
ke
dalam
pada
anak
usia 2
bulan <5
tahun.
Untuk
kelomp
ok
umur
kurang
2 bulan
diagnos
is
pnemon
ia berat
ditandai
dengan
adanya
nafas
cepat,
yaitu
frekwe
nsi
pernafa
san
sebanya
k 60
kali per
menit
atau
lebih,
atau
adanya
penarik
an yang
kuat
pada
dinding
dada
sebelah
bawah
ke
dalam.
Rujuka
n
penderi
ta
pnemon
ia berat
dilakuk
an
dengan
gejala
batuk
atau
kesukar
an
bernafa
s yang
disertai
adanya
gejala
tidak
sadar
dan
tidak
dapat
minum.
Pada
klasifik
asi
bukan
penmon
ia maka
diagnos
isnya
adalah :
batuk
pilek
biasa
(comm
on
cold),
pharyn
gitis,
tonsiliti
s, otitis
atau
penyaki
t nonpnemon
ia
lainnya.
I
I
I
.
E
t
i
o
l
o
g
i
1. Etiologi
ISPA
Etiologi
ISPA
terdiri
dari
lebih
300
jenis
bakteri,
virus
dan
riketsia.
Bakteri
penyeb
eb ISPA
antara
lain
darin
genus
Strepto
kokus,
Stafilok
okus,
Pnemo
kokus,
Hemofi
llus,
Bordete
lla dan
Korino
bakteri
um.
Virus
penyeb
eb ISPA
antara
lain
adalah
golonga
n
Mikoso
virus,
Adenov
irus,
Korona
virus,
Pikorna
virus,
Mikopl
asma,
Herpes
virus.
2. Etiologi
Pnemo
nia
Penyeb
ab
pnemon
ia pada
balita
sukar
ditegak
kan
karena
dahak
sukar
diperol
eh.
Menuru
t
publika
si
WHO
bahwa
penyeb
ab
pnemon
ia
adalah
Strepto
kokus
pnemon
ia dan
Hemopi
llus
inluenz
ae.
3.
IV.
Penceg
ahan
4. Penceg
ahan
penyaki
t
pnemon
ia dapat
dilakuk
an
dengan
Pengad
aan
rumah
dengan
ventilas
i yang
memad
ai
Perilak
u hidup
bersih
dan
sehat
Pening
katan
gizi
balita
V.
Deteksi
Dini
oleh
Masya
rakat /
Kader
Bila
kader/
masyar
akat
menem
ukan
balita
dalam
keadaa
n batuk,
sukar
bernafa
s segera
dibawa
ke
Puskes
mas/UP
K
terdekat
untuk
mendap
atkan
pengob
atan.
VI.
Pengob
atan
Semua
penderi
ta
pnemon
ia
diberi
antibiot
k.
VII.
Sistem
Kewas
padaan
Dini
Bila
terjadi
peningk
atan
kasus
pada
suatu
wilayah
segera
dilakuk
an
interve
nsi oleh
Puskes
mas
dengan
melaku
kan
care
seeking
(kunjun
gan
rumah)
dan
melaku
kan
pengob
atan.
[Top]
KUSTA
1.
Etiolog
i
Penyaki
t kusta
disebab
kan
oleh
kuman
kusta
(Mycob
acteriu
m
leprae)
yang
menyer
ang
syaraf
tepi
dengan
tanda di
kulit
2. Cara
Penula
ran
Penyaki
t ini
dapat
ditulark
an
melalui
udara
yang
mengan
dung
kuman
leprae
yang
dihirup
oleh
manusi
a atau
bersent
uhan
langsun
g
dengan
luka
penderi
ta kusta
tipe
basah.
3.
Jenis/T
ype
Penyak
it
Kusta
1. Tipe
MB
(Tipe
Basah),
Merupa
kan tipe
yang
dapat
menula
rkan
kepada
orang
lain.
Dengan
tanda tanda :
B
e
r
c
a
k
k
e
p
u
t
i
h
a
n
a
t
a
u
k
e
m
e
r
a
h
a
n
t
e
r
s
e
b
a
r
m
e
r
a
t
a
d
i
s
e
l
u
r
u
h
b
a
d
a
n
.
D
e
n
g
a
n
a
t
a
u
t
a
n
p
a
p
e
n
e
b
a
l
a
n
p
a
d
a
b
e
r
c
a
k
P
a
d
a
p
e
r
m
u
k
a
a
n
b
e
r
c
a
k
,
s
e
r
i
n
g
m
a
s
i
h
a
d
a
r
a
s
a
b
i
l
a
d
i
s
e
n
t
u
h
d
e
n
g
a
n
k
a
p
a
s
.
T
a
n
d
a
t
a
n
d
a
p
e
r
m
u
l
a
a
n
s
e
r
i
n
g
b
e
r
u
p
a
p
e
n
e
b
a
l
a
n
k
u
l
i
t
k
e
m
e
r
a
h
a
n
p
a
d
a
c
u
p
i
n
g
t
e
l
i
n
g
d
a
n
m
u
k
a
.
2. Tipe PB
( Tipe
Kering)
Tipe ini
tidak
menula
r tetapi
dapat
menim
bulkan
cacat
bila
tidak
segera
diobati.
Tandatandany
a:
bercak
putih
seperti
paru
yang
mati
rasa,
artinya
bila
bercak
tersebut
disentu
h
dengan
kapas
tidak
terasa
atau
kurang
terasa.
3.
4.
Pengob
atan
4. Penyaki
t kusta
dapat
diobati
dan
bukan
penyaki
t
turunan
/kutuka
n.
Tipe
MB
lama
pengob
atan :
12 - 18
bulan.
Tipe PB
lama
pengob
atan : 6
-9
bulan
Pengob
atan
Kusta
dapat
dilakuk
an pada
Puskes
mas/Ru
mah
Sakit/
UPK
yang
melaku
kan
pengob
atan
kusta.
Semua
pengob
atan
kusta di
Puskes
mas/UP
K/Rum
ah Sakit
di dapat
secara
gratis.
5.
5.
Kewas
padaan
Masya
rakat
6. Bila
masyar
akat /
tetangg
a
dilingk
ungan
tetangg
a
terdekat
menem
ukan
gejala
atau
tanda
penyaki
t
tersebut
diatas
segera
dibawa
ke
Puskes
mas/UP
K/Rum
ah Sakit
untuk
mendap
at
pengob
atan.
7.
8. [Top]
9.
10. LEPTO
SPIRO
SIS
11.
I.
Defenis
i
12. Leptosp
irosis
adalah
penyaki
t yang
disebab
kan
oleh
infeksi
bakteri
Leptosp
ira
berbent
uk
spiral
yang
menyer
ang
hewan
dan
manusi
a dan
dapat
hidup
di air
tawar
selama
lebih
kurang
1 bulan.
Tetapi
dalam
air laut,
selokan
dan air
kemih
yang
tidak
diencer
kan
akan
cepat
mati.
13.
II.
Sumbe
r
Penula
ran
14. Hewan
yang
menjadi
sumber
penular
an
adalah
tikus
(rodent)
, babi,
kambin
g,
domba,
kuda,
anjing,
kucing,
serangg
a,
burung,
kelelaw
ar, tupai
dan
landak.
Sedang
kan
penular
an
langsun
g dari
manusi
a ke
manusi
a jarang
terjadi.
15.
III.
Cara
Penula
ran
16. Manusi
a
terinfek
si
leptospi
ra
melalui
kontak
dengan
air,
tanah
atau
tanama
n yang
telah
dikotori
oleh air
seni
hewan
yang
mender
ita
leptospi
rosis.
Bakteri
masuk
ke
dalam
tubuh
manusi
a
melalui
selaput
lendir
(mukos
a) mata,
hidung,
kulit
yang
lecet
atau
atau
makana
n yang
terkont
aminasi
oleh
urine
hewan
terinfek
si
leptospi
ra.
Masa
inkubas
i
selama
4 - 19
hari.
17.
IV.
Gejala
Klinis
1. Stadiu
m
Pertam
a
D
e
m
a
m
m
e
n
g
g
i
g
i
l
S
a
k
i
t
k
e
p
a
l
a
M
a
l
a
i
s
e
M
u
n
t
a
h
K
o
n
j
u
n
g
t
i
v
i
t
i
s
R
a
s
a
n
y
e
r
i
o
t
o
t
b
e
t
i
s
d
a
n
p
u
n
g
g
u
n
g
G
e
j
a
l
a
g
e
j
a
l
a
d
i
a
t
a
s
a
k
a
n
t
a
m
p
a
k
a
n
t
a
r
a
4
9
h
a
r
i
G
ejala
yang
Kharakt
eristik
K
o
n
j
u
n
g
t
i
v
i
t
i
s
t
a
n
p
a
d
i
s
e
r
t
a
i
e
k
s
u
d
a
t
s
e
r
o
u
s
/
p
o
r
u
l
e
n
(
k
e
m
e
r
a
h
a
n
p
a
d
a
m
a
t
a
)
R
a
s
a
n
y
e
r
i
p
a
d
a
o
t
o
t
o
t
o
t
2. Stadiu
m
Kedua
T
e
r
b
e
n
t
u
k
a
n
t
i
b
o
d
i
d
i
d
a
l
a
m
t
u
b
u
h
p
e
n
d
e
r
i
t
a
G
e
j
a
l
a
y
a
n
g
t
i
m
b
u
l
l
e
b
i
h
b
e
r
v
a
r
i
a
s
i
d
i
b
a
n
d
i
n
g
k
a
n
d
e
n
g
a
n
s
t
a
d
i
u
m
p
e
r
t
a
m
a
A
p
a
b
i
l
a
d
e
m
a
m
d
e
n
g
a
n
g
e
j
a
l
a
g
e
j
a
l
a
l
a
i
n
t
i
m
b
u
l
k
e
m
u
n
g
k
i
n
a
n
a
k
a
n
t
e
r
j
a
d
i
m
e
n
i
n
g
i
t
i
s
.
S
t
a
d
i
u
m
i
n
i
t
e
r
j
a
d
i
b
i
a
s
a
n
y
a
a
n
t
a
r
a
m
i
n
g
g
u
k
e
d
u
a
d
a
n
k
e
e
m
p
a
t
.
K
omplik
asi
Leptosp
irosis
P
a
d
a
h
a
t
i
:
k
e
k
u
n
i
n
g
a
n
y
a
n
g
t
e
r
j
a
d
i
p
a
d
a
h
a
r
i
k
e
4
d
a
n
k
e
6
P
a
d
a
g
i
n
j
a
l
:
g
a
g
a
l
g
i
n
j
a
l
y
a
n
g
d
a
p
a
t
m
e
n
y
e
b
a
b
k
a
n
k
e
m
a
t
i
a
n
.
P
a
d
a
j
a
n
t
u
n
g
:
b
e
r
d
e
b
a
r
t
i
d
a
k
t
e
r
a
t
u
r
,
j
a
n
t
u
n
g
m
e
m
b
e
n
g
k
a
k
d
a
n
g
a
g
a
l
j
a
n
t
u
n
g
y
a
n
g
d
a
p
a
t
m
e
n
g
i
k
a
b
a
t
k
a
n
k
e
m
a
t
i
a
m
e
n
d
a
d
a
k
.
P
a
d
a
p
a
r
u
p
a
r
u
:
b
a
t
u
k
d
a
r
a
h
,
n
y
e
r
i
d
a
d
a
,
s
e
s
a
k
n
a
f
a
s
.
P
e
r
d
a
r
a
h
a
n
k
a
r
e
n
a
a
d
a
n
y
a
k
e
r
u
s
a
k
a
n
p
e
m
b
u
l
u
h
d
a
r
a
h
d
a
r
i
s
a
l
u
r
a
n
p
e
r
n
a
f
a
s
a
n
,
s
a
l
u
r
a
n
p
e
n
c
e
r
n
a
a
n
,
g
i
n
j
a
l
,
s
a
l
u
r
a
n
g
e
n
i
t
a
l
i
a
,
d
a
n
m
a
t
a
(
k
o
n
j
u
n
g
t
i
v
a
)
.
P
a
d
a
k
e
h
a
m
i
l
a
n
:
k
e
g
u
g
u
r
a
n
,
p
r
e
m
a
t
u
r
,
b
a
y
i
l
a
h
i
r
c
a
c
a
t
d
a
n
l
a
h
i
r
m
a
t
i
.
V
.
P
e
n
c
e
g
a
h
a
n
embias
akan
diri
dengan
Perilak
u Hidup
Bersih
dan
Sehat
(PHBS)
1. Menyi
mpan
makana
n dan
minum
an
dengan
baik
agar
terhind
ar dari
tikus.
2. Mencuc
ui
tangan
dengan
sabun
sebelu
m
makan.
3. Mencuc
ui
tangan,
kaki
serta
bagian
tubuh
lainnya
dengan
sabun
setelah
bekerja
di
sawah/
kebun/s
ampah/t
anah/se
lokan
dan
tempattempat
yang
tercema
r
lainnya.
4. Melind
ungi
pekerja
yang
berisiko
tinggi
terhada
p
leptospi
rosis
(petuga
s
kebersi
han,
petani,
petugas
pemoto
ng
hewan,
dan
lainlain)
dengan
menggu
nakan
sepatu
bot dan
sarung
tangan.
5. Menjag
a
kebersi
han
lingkun
gan
6. Membe
rsihkan
tempattempat
air dan
kolam
renang.
7. Menghi
ndari
adanya
tikus di
dalam
rumah/
gedung.
8. Menghi
ndari
pencem
aran
oleh
tikus.
9. Melaku
kan
desinfe
ksi
terhada
p
tempattempat
tertentu
yang
tercema
r oleh
tikus
10. Mening
katkan
penang
kapan
tikus.
11.
VI.
Pengob
atan
Pengob
atan
dini
sangat
menolo
ng
karena
bakteri
Leptosp
ira
mudah
mati
dengan
antibiot
ik yang
banyak
di
jumpai
di pasar
seperti
Penicill
in dan
turunan
nya
(Amox
ylline)
Strepto
mycine,
Tetracy
cline,
Erithtro
mycine.
Bila
terjadi
kompli
kasi
angka
lematia
n dapat
mencap
ai 20%.
Segera
berobat
ke
dokter
terdekat
.
VII.
Kewas
padan
oleh
Kader /
Masya
rakat.
Bila
kader /
masyar
akat
dengan
gejalagejala
diatas
segera
memba
wa ke
Puskes
mas /
UPK
terdekat
untuk
mendap
at
pengob
atan
VIII.
Sistem
Kewas
padaan
Dini
Analisa
data
penderi
ta
Leptosp
irosis
yang
dilapor
kan
oleh
Rumah
Sakit
(SARS)
ke
Dinas
Kesehat
an
Propins
i DKI
Jakarta
IX.
Penang
gulang
an
KLB
Penang
gulanga
n KLB
dilakuk
an pada
daerah
yang
penderi
ta
Leptosp
irosis
cenderu
ng
mening
kat (per
jam/har
i/mingg
u/bulan
)
dengan
pengam
bulan
darah
bagi
penderi
ta
dengan
gejala
demam,
sekitar
20
rumah
dari
kasus
indeks.
Copy Right 2002 All Right Reserved : Dinas Kesehatan DKI Jakarta
email : binprog@centrin.net.id
Jl. Kesehatan No. 10 Jakarta - Indonesia
HALAMAN DEPAN
KE ATAS
PR CYBER MEDIA