Gerakan Mahasiswa
Revolusioner:
non-komersil.
Pengantar
Pada tahun 1968, seorang Marxist dari Belgia, Ernest Mandel
berbicara di depan 33 perguruan tinggi di Amerika Serikat dan Kanada, dari
Harvard ke Berkeley dan dari Montreal ke Vancouver. Lebih dari 600 orang
memadati Education Auditorium di New York University pada tanggal 21
September 1968 untuk menghadiri "Majelis Internasional Gerakan
Mahasiswa Revolusioner". Presentasi Mandel di tempat itu dipandang sebagai
kejadian yang sangat menonjol oleh majelis dan salah satu saat penting dari
seluruh perjalanannya. Pidato dan beberapa kutipan dari diskusi yang
mengikutinya menjadi dua bagian pertama dari pamflet ini.
BAB I
Gerakan Mahasiswa Revolusioner:Teori dan
Praktek
Rudi Dutshcke, pemimpin mahasiswa Berlin dan
sejumlah tokoh mahasiswa lainnya di Eropa, telah
menjadikan konsep menyatunya teori dan praktek (teori
dan praktek yang revolusioner tentunya) sebagai gagasan
sentral aktivitas mereka. Ini bukan pilihan yang sewenangwenang. Persatuan teori dan praktek ini dapat dibilang
pelajaran yang paling berharga dari rekaman sejarah yang
diukir oleh revolusi-revolusi yang telah berlalu di Eropa,
Amerika dan bagian dunia lainnya
Tradisi historis yang mengandung gagasan ini
dimulai dari Babeuf melalui Hegel dan sampai ke Marx.
Penaklukan ideologis ini berarti bahwa pembebasan
manusia harus diarahkan pada usaha yang sadar untuk
merombak tatanan masyarakat, untuk mengatasi sebuah
keadaan di mana manusia didominasi oleh kekuatan
ekonomi pasar yang buta dan mulai menggurat nasib
dengan tangannya sendiri. Aksi pembebasan yang sadar
ini tidak dapat dijalankan secara efektif, dan tentunya
tidak dapat berhasil, jika orang belum menyadari dan
mengenal lingkungan sosial tempatnya hidup, mengenal
kekuatan sosial yang harus dihadapinya, dan kondisi
sosial ekonomi yang umum dari gerakan pembebasan itu.
Sama seperti persatuan antara teori dan praktek
merupakan penuntun yang mendasar bagi setiap gerakan
pembebasan saat ini, begitu pula Marxisme mengajarkan
bahwa revolusi, revolusi yang sadar, hanya dapat berhasil