Mola Hidatidosa
Oleh
Ruwaida Anis
Pembimbing residen:
dr. Acholder TP Sirait
Pembimbing Supervisor:
Dr. dr Sharvianty Arifuddin, Sp. OG (K)
Definisi
atau
seluruh
vili
korialis
mengalami
dari
vili
korialis
yang
berbentuk
KLASIFIKASI
Mola Hidatidosa Komplit
Mola Hidatidosa Parsial
pada
korion tanpa adanya fetal
dan membran amnion.
Histologis :
degenerasi hidrofik
edema dari struma vili korialis
tidak ada pembuluh darah pada vili
korialis
proliferasi dari epitel trofoblas
tidak adanya fetus dan amnion
Tipe Androgenetik
Homogen
Heterozygot
mikroskopis :
proliferasi medium pada elemen
elemen trofoblas.
Pembuluh darah fetal dapat terlihat
dan berisi eritrosit di dalamnya.
DIAGNOSIS
Anamnesis
Mola hidatidosa komplit
perdarahan pervaginam,
hiperemesis,
gejala gejala dari
hipertiroid seperti
jantung berdebar,
berkeringat banyak,
tremor dan penurunan
berat badan
- Mola hidatidosa
partial
perdarahan dari vagina
Gerakan bayi bisa
dirasakan atau tidak
mirip dengan keluhan
keluhan abortus inkomplit
atau missed abortion
Pemeriksaan fisik
Tekanan darah diatas 140 / 90 dan disertai
proteinuria yang menunjukan gejala preeklampsia
sebelum usia kehamilan 20 minggu.
Nyeri pada pelvis.
Tinggi fundus uteri lebih besar daripada umur
kehamilan.
Dapat ditemukan atau tidak ditemukan denyut
jantung janin
Pemeriksaan penunjang
Laboratorium
Kadar serum - hCG:
lebih dari 100,000 mIU/mL
Darah lengkap dan fungsi
pembekuan darah : dapat
terjadi anemia dan
koagulopati
Fungsi hati dan ginjal
Kadar T4, T3, TSH di
dalam darah yang
terkadang meningkat
Serum inhibin A dan
activin A : meningkat 7
10 kali lipat dari pada
kehamilan normal.
Radiologi
Ultrasonografi : badai
salju.
Lanjutkan dengan foto X
ray Thorax
Mola hidatidosa
mola invasiv
(gambaran badai salju)
Histopatologi
DIAGNOSA BANDING
PENATALAKSANAAN
2.evaluasi berkelanjutan
untuk memantau proliferasi dari trofoblas
dan kemungkinan menjadi ganas
Persiapan :
pemeriksaan pelvis,
pemeriksaan darah lengkap,
kimia darah termasuk di dalamnya tes fungsi
hepar, ginjal, dan tiroid, kadar serum - hCG
dalam darah,
foto X ray thorax dan USG pelvis.
Evakuasi
Vakum aspirasi
Persiapkan darah dan dipasang
infus pada pasien.
Gunakan obat yang berfungsi
untuk dilatasi serviks
Setelah sebagian besar
jaringan telah diaspirasi
dilanjutkan dengan kuret
Kuret
Pasien dikuret dengan
menggunakan kuret tajam
untuk mengelurkan sisa
jaringan yang keci;l
Setelah selesai semua
evakuasi baru dilanjutkan
dengan pemberian oksitosin.
Evaluasi
Setelah selesai dilakukan evakuasi,
dilakukan pengamatan terhadap kadar
serum hCG setiap minggu sehingga tidak
terdeteksi sehingga 3 kali berturut-turut
kemudian dipantau setiap 1 bulan selama
6bulan
KOMPLIKASI
perforasi uterus dan perdarahan terutama
pada saat dilakukan kuret.
penyakit trofoblas ganas
insufisiensi respirasi akut
hipertiroidisme hingga tirotoksikosis,
preeklampsia hingga eklampsia
PROGNOSA
Pasien dengan pasca kehamilan mola yang menjalani
perawatan yang diperlukan rata-rata memiliki tingkat
kesembuhan hampir 100% dan sering tergolong
dalam golongan pengobatan beresiko rendah.
Dalam 1400 pasien hanya 8% sahaja yang mendapat
pengobatan kemoterapi. 98% pasien, pasca
kehamilan mola tidak akan berulang. Namun pada
pasien yang terjadi kehamilan mola yang berulang,
60-80% pasien akan tetap akan terjadi histology yang
sama.