RINGKASAN
Trepanasi pada kuda atau pada hewan besar digunakan terutama dalam pengobatan
empiema sinus kronis, penyakit gigi, neoplasia, dan nekrosis conchal atau septum. Pemilihan
jenis trephine tergantung pada prosedur indikasi. Anestesi umum biasanya diperlukan tetapi
dalam beberapa keadaan saja, analgesia lokal dan obat penenang mungkin lebih praktis.
Bagian yang akan dibedah dipotong dan siap untuk operasi aseptik, dan kemudian dilakukan
sayatan kulit melingkar dan dibuat sedikit lebih besar dari diameter trephine. Sinus maksilaris
frontal dan caudal memiliki jaringan subkutan sedikit, tetapi sinus maksilaris rostoral
memiliki levator otot maxillaris yang seharusnya terlihat jelas sebelum trepanasi.
Trepanasi pada kuda atau pada hewan besar biasanya sering dilakukan. Kuda
memiliki tiga pasang sinus di kepalanya yaitu: Sinus frontalis, sinus maksilaris, Sinus
sphenopalatine. Trepanasi biasa dilakukan di sinus tersebut dan pada sinus choncho frontalis
juga.
SUMMARY
KATA PENGANTAR
Puji syukur senantiasa penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa. Dengan
segala rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya, akhirnya paper yang berjudul TEKNIK
OPERASI TREPANASI dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Sebagai tugas kelompok
di semester 6 ini, mata kuliah Ilmu Bedah Veteriner, penulis berharap paper ini dapat
berguna sebagai acuan dalam pembelajaran.
Dengan begitu, sangatlah berguna paper ini sebagai wahana untuk mencapai
kompetensi dasar mengenai memahami lebih lanjut. Walau paper ini masih jauh dari
sempurna,
mengembangkan pengetahuan yang lebih banyak lagi mengenai hal tersebut. Tidak lupa
penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu secara tidak langsung
terselesainya paper ini. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan
bagi kinerja selanjutnya.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Ringkasan/Summary.....................................................................................................
Kata pengantar...............................................................................................................
ii
Daftar Isi.......................................................................................................................
iii
Daftar Gambar..............................................................................................................
iv
Daftar Lampiran...........................................................................................................
I
II
III
IV
V
Pendahuluan..............................................................................................
Tujuan Dan Manfaat Tulisan.......................................................................
Tinjauan Pustaka.........................................................................................
Pembahasan................................................................................................
Simpulan Dan Saran...................................................................................
Daftar Pustaka..............................................................................................................
Lampiran Jurnal
DAFTAR GAMBAR
1
1
2
3
8
vi
1.
2.
3.
4.
3
4
5
6
DAFTAR LAMPIRAN
1. Modified frontonasal sinus flap surgery in standing horses: surgical findings and
outcomes of 60 cases (2005)
2. Maxillary sinus-floor elevation: an animal model (2007)
3. Method of intracranial pressure monitoring and cerebrospinal fluid sampling in swine
(2007)
4. Sinoscopic Treatment of Rostral Maxillary and Ventral Conchal Sinusitis in 60 Horses
(2009)
PENDAHULUAN
Trepanasi adalah operasi membuka suatu rongga yang berdinding keras, misalnya
tulang, dengan menggunakan alat trepan. Misalnya pada operasi sinus di daerah kepala atau
operai pada liang (rongga) sumsum tulang. Trepanasi sering dilakukan pada hewan besar,
antara lain untuk membuka sinus maxillaris mayor, sinus maxillaris minor, sinus choncho
frontalis, sinus frontalis, rongga hidung, dan rongga-rongga pada rahang bawah.
Trepanasi pada kuda atau pada hewan besar digunakan terutama dalam pengobatan
empiema sinus kronis, penyakit gigi, neoplasia, dan nekrosis conchal atau septum. Pemilihan
jenis trephine tergantung pada prosedur indikasi. Anestesi umum biasanya diperlukan tetapi
dalam beberapa keadaan saja, analgesia lokal dan obat penenang mungkin lebih praktis.
Bagian yang akan dibedah dipotong dan siap untuk operasi aseptik, dan kemudian dilakukan
sayatan kulit melingkar dan dibuat sedikit lebih besar dari diameter trephine. Sinus maksilaris
frontal dan caudal memiliki jaringan subkutan sedikit, tetapi sinus maksilaris rostoral
memiliki levator otot maxillaris yang seharusnya terlihat jelas sebelum trepanasi.
2.1 untuk mengetahui struktur anatomi kepala dan leher hewan besar.
2.2 untuk mengetahui teknik operasi trepanasi kepala dan leher hewan besar.
TINJAUAN PUSTAKA
Trepanasi (juga dikenal sebagai trepanning, trephining trephination, atau lubang bor)
adalah operasi dengan membuat lubang yang dibor atau dikorek ke dalam tengkorak,
sehingga mengekspos duramater untuk mengobati masalah kesehatan yang berhubungan
dengan penyakit intrakranial (Wikipedia, 28 Juli 2008).
Macam pendekatan dalam ilmu bedah telah dijelaskan kompartemen sinus individu.
Namun, adanya eksposur diperlukan dalam kompartemen sinus, rute frontonasal melalui
sinus conchofrontal (CFS) lebih bagus pendekatannya dibandingkan dengan pendekatan
maksila lateral (Lane 1993; Schumacher dan Crossland 1994, Schumacher et al. 1998, 2000;
Freeman2003)
PEMBAHASAN
Trepanasi pada kuda atau pada hewan besar biasanya sering dilakukan. Kuda
memiliki tiga pasang sinus di kepalanya yaitu:
1. Sinus Frontalis : terdapat di bagian dorsal tengkorak, diantara mata. Jalur drainase menuju
hidung melalui caudal sinus maxillaris.
2. Sinus Maxillaris : terdapat diantara tulang maxilla di atas akar gigi. Masing-masing terdiri
atas dua komponen yaitu sinus maxillaris rostralis di bagian depan dan sinus maxillaris
caudalis yang terletak di belakangnya. Kedua sinus tersebut tidak saling berhubungan.
Seiring dengan bertambahnya umur, sinus maxillaris semakin membesar. Trepanasi os
maxilaris untuk ekstraksi geraham premolar 3 pada rahang atas. Batas-batas bedah sinus
maksilaris didefinisikan untuk memberikan paparan maksimum dengan perlindungan saluran
infra-orbital dan saluran nasolacrimal.
Batas rostral : Garis dari ujung rostral dari crista fasialis ke foramen infra-orbital.
Trepanasi dilakukan 2,5 cm medial dari ujung distal dari crista fasialis.
Batas punggung: Jalur dari foramen infra-orbital dengan canthus medial mata.
Batas caudal: Jalur dari canthus medial mata pada caudal dari crista fasialis (sejajar
dengan batas rostral). Trepanasi dilakukan 4 cm dorsal ke ujung distal dari crista
fasialis dan 2,5 cm medial.
3. Sinus Sphenopalatine adalah sinus kecil yang terletak di medial sinus maxillaris caudalis.
Gambar 2. Alat Trepanasi. Galt trephine (A); Michele trephine (B); Steinmann pin with
Jacobs chuck (C).
Gambar 3. Posisi portal lavage bawah mata dan posisi relatif sinus pembukaan (A),
Trepanasi (5 cm) diposisikan mengikuti refleksi dari kulit dan periosteum (B)
Teknik Operasi
Apabila yang sakit sebelah kiri maka hewan dibaringkan kesebelah kanan atau
dibaringkan ke bagian yang sehat. Selanjutnya bulu-bulu di tempat operasi dibersihkan,
didesinfeksi dan di anestesi lokal. Bila deperlukan dapat juga dengan anastesi umum. Insisi
pada kulit dilakukan sejajar dengan arah serabut otot, sepanjang penampung tepat kurang
lebih 5 cm. Di bawah kulit terdapat fascia, periosteum, dan paling dalam adalah tulang.
Selanjutnya periosteum dipisahkan dan trapan diletakkan agak miring di atas tulang. Trepan
diputar searah dengan jarum jam dengan tekanan tertentu agar potongan tulang tidak jatuh ke
dalam rongga. Setelah lubang tulang terbentuk, dilakukan sesuai dengan tujuan dari para
trepanasi sinus maxillaris minor.
Trepanasi Sinus Maxillaris Mayor
Trepanasi sinus maxxliaris mayor biasanya dilakukan untuk tujuan : 1. Pengobatan
emphyema, neoplasma dan tumor pada maxillaris mayor; 2. Membantu dalam usaha
pencabutan gigi molaris VI pada kuda; dan 3. Untuk tujuan operasi diagnostik.
Lokasi operasi trepanasi sinus maxillaris mayor adalah pada sudut yang dibentuk oleh
garis yang sejajar dengan crista fascialis berjarak satu lebar jari di atas crista fascialis, dengan
garis yang tegak lurus crista fascialis berjarak dua lebar jari dari ujung crista fascialis.
Gambar 4. Trepanasi sites untuk frontal sinus,rostral maxillary sinus (2 sites), chonchal
Maxillary
Bone Flap Technique
Teknik ini lebih unggul dari teknik trepanasi karena memungkinkan paparan
maksimum dari sinus, yang memungkinkan visualisasi yang lebih baik dan manipulasi bedah
dalam sinus, dan menghilangkan kebutuhan untuk membuka beberapa trephine. Teknik ini
dapat digunakan untuk pemeriksaan sinus frontal, sinus maksilaris dan cavum nasal.
Batas-batas wilayah yang akan dioperasikan harus ditentukan dan dipersiapkan untuk
operasi aseptik, maka rostral, ventral, batas caudal di incisi, dibedah, dan peri-osteum di
incisi juga. Osteotomy dilakukan pada tiga sisi agar flap pada tulang perlahan-lahan
meningkat dan sehingga semua sinus bisa divisualisasikan. Setelah operasi, flap
dikembalikan ke site aslinya, maka lapisan ditutup pertahap.
Trepanasi tidak hanya untuk membuka suatu rongga yang dibatasi oleh tulang,
melainkan dapat juga untuk trepanasi jaringan lemak di bawah kulit, misalnya pada kulit
kelopak mata bawah dengan tujuan operasi pengobatan entropion dan ectrop. Kebanyakan
kasus yang memerlukan trepanasi adalah sinusitsi pada kuda atau hewan besar lain.
DAFTAR PUSTAKA
1
G. C. Quinn, j. A. Kidd & j. G. Lane. 2005. Modified frontonasal sinus flap surgery in
standing horses: surgical findings and outcomes of 60 cases. University of cambridge.
4
5
6
7