Chapter II
Chapter II
Chapter II
BAB I
PENDAHULUAN
masyarakat
dunia.
Siaran-siaran
yang
ditampilkan
keagamaan.
Seperti yang diungkapkan oleh amaerican jewish commites institute
for american pluralisme (di kutip dari www.theatlantic.com/issues/97
may/garbner.htm), bahwa televisi bukan hanya berfungsi untuk memberikan
hiburan saja,tetapi televisi juga menyampaikan nilai nilai dan pesan yang
tanpa disadari diserap dan kemudian diadopsi oleh penontonnya, khususnya
anak anak muda. Hal senada juga diungkapkan oleh Judith Van Evra
(dikutip dari www.aber.ac.UK/media/documents/short/cultiv.html). Yakni
bahwa anak anak muda yang dianggap kurang berpengalamanlebih
bergantung kepada televisi untuk mendapatkan informasi dibandingkan
dengan orang dewasa.
Siaran yang disajikan oleh televisi swasta kebanyakan bersifat
hiburan seperti sinetron (sinematografi elektronik), kuis, infotainment, dll.
Siaran hiburan ini sangat digemari oleh penonton. Sinetron merupakan
suatu tayangan yang berisikan tentang kehidupan manusia yang dianggap
mewakili citra atau identitas komunitas tertentu yang ditata sedemikian rupa
sehingga hasilnya menarik perhatian dan memikat hati penontonnya. Hal ini
memungkinkan bertambahnya durasi atau jam tayang sinetron-sinetron
lokal. Kebanyakan sinetron-sinetron yang kita lihat di televisi bertemakan
tentang dunia remaja, percintaan, persahabatan dan kekayaan.
Sinetron remaja Jomblo ditayangkan di RCTI setiap hari minggu
pukul 22:00 WIB. Dalam sinetron remaja Jomblo bercerita tentang
persahabatan empat orang yang terdapat pada satu fakultas di Universitas
Negeri Bandung. Nama tokoh utama yang ada dalam sinetron ini adalah
Agus, Doni, Bimo dan Olive. Ke empat orang ini adalah jomblo sejati.
Hal ini menyebabkan mereka senasib sepenanggungan dan sering
berjalan besama serta bercerita tentang kehidupan mereka sehari hari.
Dalam sinetron ini diceritakan tentang persaingan mencari pacar. Di
kampus mereka ada seorang wanita yang bernama Asri. Olive, yang
sifatnya pendiam dan pemalu menaruh hati terhadap Asri selama tiga tahun
dan Olive tidak pernah punya keberanian untuk mengatakan cintanya
kepada Asri.
Olive mengagumi Asri secara diam diam dan ketiga sahabatnya
tidak tahu bahwa Olive punya pujaan hati. Doni, mengenal Asri secara tidak
sengaja di kampus. Dari perkenalan ini Doni dan Asri bersahabat. Doni
tidak tahu bahwa Asri yang dikenalnya adalah pujaan hati sahabatnya
sendiri,Olive. Secara kebetulan Asri bertamu kerumah Doni malam
malam dan ketika itu mereka melangkah terlalu jauh dan melakukan
hubungan badan. Belakangan Doni tahu dari Agus bahwa Asri adalah
pujaan hati Olive. Ketika Olive tahu bahwa Doni dan Asri tahu telah resmi
pacaran amarah Olive memuncak. Olive menuduh Doni mengkhianati
persahabatan mereka karena memacari Asri secara diam diam, sedangkan
Doni merasa tidak bersalah dan menuduh Olive tidak serius mencintai Asri
karena tidak pernah mengatakan cinta kepada Asri
Karena doni secara diam diam memacari Asri, maka Olive
memutuskan untuk memusuhi Doni. Dalam kisah selanjutnya diceritakan
bahwa Olive lulus sebagai asisten dosen dan secara kebetulan Doni
mengulang mata kuliah tersebut. Olive, yang menaruh dendam terhadap
Doni, berusaha menjatuhkannya di dalam kelas. Tetapi Doni maklum akan
sikap Olive. Tetapi akhirnya Olive sadar bahwa permusuhannya dengan
doni tidak berguna dan Olive memaafkan Doni. Suatu hari, Doni dijebak
oleh seorang wanita yang mengaku hamil karena ulah Doni.Asri yang tahu
hal ini langsung memutuskan Doni. Setelah dicek kebenarannya, Doni tidak
pernah melakukannya. Kehidupan Doni kembali jomblo. Keempat orang ini
kembali bersahabat dan memutuskan jomblo adalah kehidupan yang paling
baik bagi mereka.
Pengaruh sinetron di televisi bagi remaja di Kabanjahe sangat besar
sekali. Hal ini terlihat dari cara berpakaian dan cara berpacaran mereka.
Mereka mengadopsi hal hal baru yang ada dalam sinetron sehingga
membuat para orang tua resah karena anak mereka mulai tidak terkendali.
Seperti yang dikatakan oleh kepala sekolah SMU swasta GBKP Kabanjahe
kepada penulis sewaktu mengadakan pra penelitian siswa siswi yang
mereka didik mulai mengalami perubahan sikap dan perilaku disebabkan
oleh sinetron di televisi. Hal ini sangat jelas terlihat dari sebagian besar cara
berpakaian siswi di sekolah yang suka memakai rok di atas lutut dan
mewarnai rambut mereka. Dan juga ada siswa suka menindik salah satu
telinga mereka.
Hal ini mereka tiru dari menonton sinetron televisi. Mayoritas
remaja di SMU swasta GBKP Kabanjahe hanya melihat dan meniru sisi
negatif dari sinetron yang mereka tonton.
Remaja adalah manusia yang berjiwa muda tentu saja sangat
memperhatikan
pergaulan
dan
perkembangan
yang
sedang
terjadi.berdasarkan hal ini tentu saja remaja menjadi sasaran dalam sinetron
Jomblo. Pada usia remaja mulai tampak tanda tanda perkembangan jiwa
seperti fase pencarian identitas diri, fase genetikal dari perkembangan
2.
2.
3.
2.
1. Teori Kultivasi
1.1.1. Sejarah dan perkembangan teori kultivasi
Atas dedikasi terhadap kebebasan, kejujuran, dan keadilan dalam
media, George Gerbner mempelopori lahirnya teori kultivasi. Meskipun
banyak teoritikus telah ikut serta membuktikan kebenaran dari analisis
world in itself. Dunia rekayasa ini membujuk heavy viewers untuk membuat
asumsi tentang kekerasan, masyarakat, tempat, dan kejadian khayalan
lainnya yang tidak sesuai dengan kenyataan dalam kehidupan sebenarnya.
Dalam hal ini televisi bertindak sebagai agen sosialisasi yang
mendidik penonton pada versi yang berbeda dari kenyataan. Latar belakang
teori kultivasi meyatakan bahwa penonton cenderung menaruh kepercayaan
terhadap televisi ketika mereka menonton televisi lebih sering. Fokus
penelitian ini terletak pada heavy viewers. Sedangkan Light Viewers
mempunyai banyak sumber sumber lain untuk mempengaruhi pemikiran
mereka terhadap realitas daripada heavy viewers yang sumber utama
informasinya hanya program televisi.
Para teoritikus mencoba untuk membuktikan pemikiran seputar
peristiwa kekerasan. Penyelidikan DR. Wade Kenny menunjukan contoh
dimana seorang anak yang merupakan heavy viewers mempercayai bahwa
tak masalah baginya dipukul bila hal ini memang harus terjadi padanya.
Contoh lainnya adalah semakin bertambahnya ketakutan berjalan sendirian
di malam hari dan tidak percaya pada semua orang secara umum. Teoritikus
kultivasi membedakan antara efek first order (kepercayaan khalayak
tentang kehidupan dunia seperti kelaziman dari kekerasan) dan efek
second order (sikap- sikap khusus seperti hukum dan tata tertib atau
keamanan pribadi). Gerbner membuktikan bahwa media massa mengolah
sikap- sikap dan nilai-nilai yang sudah ada dalam suatu kebudayaan : media
memelihara dan menyebarkan nilai-nilai ini di antara anggota- anggota dari
10
suatu
kebudayaan,
kemudian
mengikatnya
bersama-sama
(www.aber.ac.uk ).
Gerbner melihat televisi telah mendominasi lingkungan simbolis
kita.
Gerbner membuktikan
bahwa kekerasan
yang
sangat sering
11
12
2.
mengenai pengertian komunikasi. Hal ini tentu saja disebabkan oleh sudut
pandang dan latar belakang pengetahuan yang berbeda dari para ahli.
Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris communication berasal
dari kata latin communicatio dan bersumber dari kata communis yang
berarti sama. Sama di sini maksudnya adalah sama makna. Itulah sebabnya,
komunikasi pada prinsipnya harus bersifat dua arah dalam rangka
pertukaran ide dan informasi menuju pada terbentuknya pengertian bersama.
Berdasarkan pada pengertian di atas, para ahli mulai mencoba
memberikan definisinya. Menurut Carl I. Hovland, Ilmu komunikasi adalah
upaya
yang
13
Televisi
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda yaitu Tele yang berarti
jauh dan Visi yang berarti penglihatan. Dengan demikian televisi dapat
diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh dalam hal ini mempunyai
pengertian melihat gambar ataupun mendengar suara yang diproduksi di
suatu tempat melalui suatu alat / perangkat (Wahyudi, 1986 : 49).
Sebagai media elektronik, televisi memiliki ciri ciri seperti yang
diebutkan
(Effendy,
komunikatornya
1984
melembaga,
24)
yakni
pesannya
berlangsung
bersifat
umum,
satu
arah,
sasarannya
14
4.
Sinetron di Televisi
Paket sinetron cukup banyak digemari pemirsa dan berbagai lapisan
dua bagian.
Pertama awal masa remaja yaitu berlangsung kira kira dari umur
13 tahun-16 tahun atau 17 tahun. Kedua, akhir masa remaja yang bermula
dari usia 17 tahun sampai 18 tahun, yaitu uasia matang secara hukum.
Perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu yang terwujud dalam
gerakan (sikap) tidak saja badan atau ucapan perilaku dibagi atas dua yaitu :
1.
15
c.
d.
2.
Prilaku terbuka, yaitu prilaku yang langsung dapat dilihat seperti jalan,
lari, tertawa, menulis dan lain-lain. Perilaku ini terdiri atas :
a.
b.
c.
16
kemungkinan
hasil
penelitian
yang
akan
dicapai
(Nawawi,1998:40).
Dalam penelitian ini ditetapkan kerangka konsep metodologi penelitian
dalam bentuk kelompok variabel sebagai berikut :
1.Variabel bebas ( X )
Adalah varriabel yang menjadi pendahulu atau penyabab dari variabel
lain, atau yang mempengaruhi munculnya variabel lain ( Y ). Variabel X
dalam penelitian ini adalah sinetron Jomblo. Seperti yang dikatakan
Gerbner, aspek yang perlu diperhatikan dalam proses belajar yaitu :
a. Attention
Yaitu tahap yang menjelaskan bahwa kita dapat mempelajari sesuatu
bila kita
17
b. Capacity
Yaitu jumblah frekwensi menonton khalayak terhadap sinetron
remaja jomblo. Dalam hal ini peneliti menggolongkan remaja ke
dalam tiga ketegori yaitu :
- Heavy Viewers, remaja yang menonton lebaih dari 4 kali
- Moderate Viewers, remaja yang menonton sebanyak 3 4 kali
- Light Viewers, remaja yang menonton sebanyak 1 2 kali
c. Focussing Strategic
Yaitu cara khalayak menonton sinetro remaja Jomblo, dalam hal ini,
peneliti mengkategorisasikan remaja yang menonton di ruamah,
berdasarkan cara ketika menonton sinetron tersebut seperti sambil
makan, tidur dan duduk
d. Involvement
Yaitu keterlibatan orang lain yang berada disekitar khalayak ketika
menonton sinetron Jomblo seperti dengan orang tua, adik, teman,dll.
2. Variabel Terikat ( Y )
Adalah variabel yang muncul setelah adanya variabel pendahulu atau
variabel bebas ( X ) dan masih mempunyai kaitan gejala dengan Y.
Variabel Y dalam penelitian ini adalah prilaku remaja, yaitu perubahan
prilaku remaja setelah menonton sinetron remaja Jomblo.
18
3. Variabel Antara ( Z )
Adalah variabel yang berada diantara variabel bebas dan variabel terikat,
yang berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat. Variabel Z dalam penelitian ini adalah
karakteristik responden, yaitu jenis kelamin, umur, uang saku dan kelas.
1.7. Model Teoritis
Model teoritis dalam penelitian ini sesuai dengan teori kultivasi, yaitu :
Variabel bebas ( X )
Sinetron remaja jomblo
- attention ( perhatian)
- capacity ( frekwensi)
- focusing strategic
(cara menonton)
- involvement
(keterlibatan orang lain)
Variabel Anteseden ( Z )
- jenis kelamin
- umur
- uang saku
- kelas
Keterangan :
X : Variabel bebas
Y : Variabel terikat
Z : Variabel antara
: Kuat lemahnya hubungan
19
variabel terikat ( Y )
perubahan perilaku
- Mengoleksi vcd /
kaset sinetron jomblo
- Menghafal
/
menyanyikan theme
song
sinetron
jomblo
- Menindentikkan diri
dengan tokoh pemain
yang
ada
dalam
sinetron jomblo
penelitian
maka
berdasarkan
kerangka
untuk
konsep
dibuatlah
Variabel Teoritis
1. Variabel Bebas ( X )
Variabel Operasional
1. Sinetron Jomblo :
Sinetron remaja
a. Figur pemain
jomblo.
b.
Gaya pemain
c.
1. Prilaku tertutup
a. Efek afektif
- Perasaan yang timbul ketika
menonton sinetron Jomblo.
b. Efek behavioral
- Terjadi proses peniruan dan
timbulnya prilaku prilaku baru.
c. Efek kognitif
2. Prilaku terbuka
20
Jenis kelamin
Umur
Uang saku
Kelas
21
22
3. Variabel antara ( Z )
Karakteristik responden merupakan nilai nilai yang dimiliki oleh
individu yang membedakannya dengan individu lain.
1.10. Hipotesa
Hipotesa adalah suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul
(Arikunto, 1998 : 67). Hipotesa dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Ho : Tidak terdapat hubungan antara pengaruh sinetron remaja Jomblo
dengan prilaku remaja.
Ha : Terdapat hubungan antara pengaruh sinetron remaja Jomblo dengan
prilaku remaja
3. Populasi dan sampel
a.
Populasi
Populasi adalah keseluruhan penelitian yang dapat terdiri dari
23
Tabel 1
Kelas
I
Jumlah
172
II
128
Total
300
Sumber : Bagian Tata Usaha SMU Swasta GBKP Kabanjahe TA. 2006-2007
b.
Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan
24
2. Accidental Sampling
Dimana cara pengambilan sampel dilakukan secara accidental, yaitu
menjadika siapa saja yang ada atau kebetulan ditemui dan memenuhi
kriteria yang ditentukan menjadi sampel atau responden, sampai jumlah
sampel terpenuhi.
c. Teknik Pengumpulan Data
Data dibagi atas dua yaitu :
1. Data Primer
-
25
2. Data sekunder
-
yang satu
26
Z hitung =
rs
1/ n 1
Keterangan :
z
: nilai t hitung
rs
: Jumlah sampel
Untuk mengetahui kuat lemahnya korelasi digunakan skala Guilford
sebagai berikut :
Kurang dari 0.20
0.20 0.40
0.40 0.70
0.70 0.90
27