PENGANTAR
Alat gerak pada manusia dan hewan tingkat tinggi adalah tulang dan otot.
Tulang disebut alat gerak pasif, terdiri dari 206 tulang yang saling berhubungan menyusun
sistem rangka
sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena kemampuannya berkontraksi sehingga dapat
menggerakkan tulang.
2. RANGKA:
Rangka manusia dewasa dibangun oleh 206 ruas tulang dengan bentuk dan ukuran yang
bervariasi sesuai dengan fungsinya.
Rangka berfungsi sebagai:
1. Formasi bentuk tubuh. Tulang-tulang penyusun tubuh menentukan bentuk dan ukuran tubuh.
2.
3.
4.
Bekerja sebagai pengungkit. Tulang digunakan sebagai pengungkit untuk berbagai macam
aktivitas selama pergerakan.
5.
Penyokong berat badan serta daya tahan untuk menghadapi pengaruh tekanan. Tulangtulang menyokong berat badan, memelihara sikap tubuh tertentu (misalnya : sikap tegak
pada tubuh manusia).
6.
Rangka manusia dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu apendikuler dan
aksial.
1.
Rangka apendikuler merupakan kelompok tulang yang menyusun anggota gerak atas dan
bawah, terdiri atas 126 ruas tulang.
2.
Rangka aksial merupakan kelompok tulang yang terletak di sumbu tubuh, yaitu pada tulang
tengkorak,tulang belakang,tulang rusuk dan tulang dada, terdiri dari 80 tulang
Tengkorak manusia tersusun dari 22 buah tulang yang merupakan gabungan tulang-tulang
tempurung kepala (kranium) dan tulang muka.
Tulang tempurung kepala tersusun dari tulang dahi (frontal) tulang kepala belakang
(osipital) tulang ubun-ubun (parietal) tulang pelipis (temporal). tulang baji (sphenoid) tulang
tapis (ethmoid)
Di bagian bawah tempurung kepala terdapat rongga khusus yang disebut foramen magnum.
Foramen magnum berfungsi sebagai tempat masuk dan keluarnya pembuluh syaraf serta
darah yang kemudian menuju ke sumsum tulang belakang.
Tulang-tulang muka membentuk rongga mata untuk melindungi mata, membentuk rongga
hidung serta langit-langit, dan memberi bentuk wajah.
Tulang muka terdiri dari tulang rahang atas (maksila) tulang rahang bawah (mandibula)
tulang pipi (zygomatik) tulang air mata (lakrimal) tulang hidung (nasal) tulang langit-langit
(palatum). tulang gigi ( os. dental)
Tulang belakang berada di bagian tengah tubuh yang berfungsi untuk menopang seluruh
tubuh, melindungi organ dalam tubuh, serta merupakan tempat pelekatan tulang rusuk.
Tulang belakang terdiri dari 33 ruas yang terdiri (7 12 5 5 4)
a. 7 ruas tulang leher (vetebrata servikalis)
b. 12 ruas tulang punggung (vetebrata dorsalis)
c. 5 ruas tulang pinggang (vetebrata lumbalis)
d. 5 ruas tulang kelangkang (vertebrae sacralis)
e. 4 ruas tulang ekor ( vertebrae Coxae)
Tulang leher atas yang berhubungan dengan tempurung kepala disebut Tulang atlas.
Tulang kelangkang (sakrum) merupakan fusi dari lima segmen tulang belakang, Kedepan
melindungi usus dan organ kelamin yaitu tulang duduk (Ischium) tulang usus ( Illium)
Tulang kemaluan ( pubis) Sedangkan tulang ekor (koksi) merupakan fusi dari empat segmen
terkahir tulang belakang.
Tulang dada terdiri dari 3 bagian yaitu hulu (manubrium) badan (korpus) taju pedang
(xiphoid prosesus). Kepala tulang dada merupakan tempat melekatnya tulang selangka dan
tulang rusuk pertama.
Badan tulang dada merupakan tempat melekatnya 6 (enam ) tulang rusuk sejati dan 3 ruas
palsu yang menempel pada rusuk sejati paling bawah .
4. Tulang rusuk
Tulang rusuk digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu tulang rusuk sejati, tulang rusuk
palsu, dan tulang rusuk melayang.
Tulang rusuk sejati berjumlah 7 pasang. Ujung depan tulang sejati melekat pada tulang dada,
sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang punggung.
Tulang rusuk palsu berjumlah 3 pasang. Ujung depan tulang rusuk palsu melekat pada
tulang rusuk di atasnya, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.
Tulang rusuk melayang berjumlah 2 pasang. Ujung depan tulang melayang tidak melekat
pada tulang manapun, sedangkan ujung belakang melekat pada segmen tulang belakang.
Tulang anggota gerak atas terdiri dari tulang bahu, tulang lengan atas, dan tulang lengan
bawah.
Tulang bahu terdiri dari tulang selangka (klavikula) tulang belikat (scapula). Tulang
selangka bagian depan melekat pada bagian hulu tulang dada. Tulang belikat menjadi tempat
pelekatan tulang lengan atas.
Jumlah tulang lengan 30 buah, terdiri dari 1 buah tl lengan atas, 2 tl lengan bawah, 8 tulang
pergelangan, tangan dan 19 tl telapak dan jari tangan ( 5 tulang telapak, 14 tl jari tangan),
lihat gambar di bawah
Tulang lengan atas (humerus) berhubungan dengan tulang lengan bawah (radius-ulna), yaitu
pada tulang hasta (ulna) dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil
berhubungan dengan tulang pergelangan tangan (karpus), kemudian dengan tulang telapak
tangan (metacarpus), dan tulang jari tangan (falanges).
1.
Lengan dan tangan : 30 buah ( terdiri atas 1 buah tulang lengan atas, 2 buah tulang
alengan bawah, 8 buah tulang pergelangan tangan, 19 buah tulang telapak dan jari
jari )
Tulang anggota gerak bawah terdiri dari tulang pinggul yang tersusun dari tulang duduk
(iscium), tulang usus (ilium), serta tulang kemaluan (pubis) yang terletak di kanan dan kiri.
Pada tulang pinggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum.
Tulang paha berhubungan dengan tulang betis (fibula) dan tulang kering (tibia).
Pada persendian antara tulang paha, tulang betis, dan tulang kering, terdapat tulang
tempurung lutut (patela).
Tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan tulang pergelangan kaki (tarsus),
kemudian tulang telapak kaki (metatarsus), dan tulang jari kaki (falanges).
3.TULANG
a. Pengantar
Secara histology (struktur jaringan), tulang merupakan jaringan ikat yang khusus.
Matriks tulang disusun oleh garam-garam organik yang yang mengalami mineralisasi,
terutama kalsium fosfat. Jaringan tulang memiliki suatu system kanal (saluran).
Melalui saluran ini suplai darah untuk masing-masing sel tulang dapat tercukupi.
Tulang memperlihatkan suatu corak pertumbuhan yang khusus dan memiliki daya
regenerasi (pemulihan diri) yang besar.
Oleh karena itu, jika tulang mengalami cidera atau infeksi akan terjadi penyembuhan.
b.Bentuk-bentuk tulang, terdiri dari tulang pipa, tulang pendek, tulang pipih , dan tulang
tidak beraturan
Diafise merupakan bagian tengah tulang yang memanjang dan di tengahnya terdapat
rongga,
epifise merupakan bagian ujung tulang yang tersusun dari tulang rawan.
Pada metafise terdapat cakra epifise, yaitu bagian tulang pipa yang memiliki kemampuan
unutk tumbuh memanjang.
Bagian tengah tulang pipa memiliki rongga yang di dalamnya berisi sumsum tulang.
Sumsum tulang merah merupakan tempat pembentukan sel darah merah, sedangkan
sumsum tulang kuning merupakan tempat pembentukan sel-sel lemak.
Tulang pipa umumnya ditemukan pada tulang paha, tulang betis, dan tulang hasta.
2. Tulang pendek
Tulang pendek merupakan tulang-tulang yang lebih kecil dan tidak ada perbedaan yang
nyata antara ukuran panjang dan lebarnya.
Tulang seperti ini ditemukan pada ruas tulang belakang, tulang telapak tangan dan kaki.
3. Tulang pipih
Sebaliknya, tulang sejati bersifat tidak lentur dan berwarna lebih gelap.
Jaringan ikat ini mengandung sel-sel yang berasal dari mesoderm atau mesenkim (jaringan
ikat embrional) dan dikelilingi oleh suatu matriks yang disekresi oleh sel dari jaringan ikat
itu sendiri.
Seluruh sel-sel jaringan ikat membentuk oval dan banyak dari sel tersebut memiliki
tonjolan-tonjolan kecil. Matriks memiliki dua komponen utama yaitu substansi dasar yang
tak terbentuk dan serat-serat.
Pada orang dewasa tulang rawan terdapat pada telinga, ujung hidung, dan ruas antar tulang
belakang, antar ruas tulang rusuk dan tulang dada, sendi-sendi tulang, dan pada cakra efifis.
Kondrosit merupakan sel-sel bulat yang besar dengan sebuah nukleus bening dan dua buah
atau lebih nukleolus (anak inti sel).
Kondrosit terdapat dalam ruang-ruang di dalam tulang rawan yang di sebut lakuna.
Suatu ruang yang bening terlihat diantara kapsul adan dinding sel diakibatkan karena
adanya penyusutan kondrosit selama hidupnya yang segera dipecah untuk membentuk
kondrosit-kondrosit yang matang.
Di dalan suatu lakuna, pada umumnya terdapat 2 buah atau lebih sel tulang rawan.
Tulang rawan dibedakan menjadi 3 yaitu tulang rawan hialin,tulang rawan elastin, tulang
rawan fibrosa ( serat)
a. Kartilago hyalin
Tulang rawan hialin berwana putih ke biru-biruan atau bening pada keadaan segar.
Tulang rawan hialin terdapat pada semua rangka janin yang belum menjadi tulang, tulang
rawan iga, tulang rawan sendi dari persendian-persendian, dan tulang-tulang rawan pada
saluran pernapasan.
b. Kartilago Elastin
Tulang rawan elastin berwarna buram kekuningan, serta bersifat fleksibel dan elastis.
Sel-selnya sama dengan sel tulang rawan hialin dan dapat berdiri sendiri atau berkelompok.
Tulang rawan elastin terdapat pada telinga luar dan epligotis (tulang rawan yang menutup
celah menuju trakea.
c. Kartilago fibrosa
Tulang rawan ini dikelilingi oleh sebuah kapsul dari matriks tulang rawan dan dapat
dijumpai pada ruas tulang belakang.
Tulang sejati sering disebut sebagai tulang, tersusun dari sel-sel tulang yang sangat kompak
pada permukaanya.
Sel-sel tulang banyak menganduk matriks yang terdiri dari senyawa kalsium dan fosfat yang
membuat tulang menjadi keras.
Sel-sel tulang merupakan sel-sel penyusun jaringan ikat khusus yang berasal dari sel-sel
mesenkim, sel ini banyak terdapat karena adanya peningkatan suplai darah dan membentuk
calon sel-sel tulang (osteogenik atau osteoprogenitor).
Selain itu terdapat juga osteoklas yang merupakan sel-sel besar berinti banyak serta
berfungsi memindahkan matriks dari tulang lama dan menyisakan ruang untuk membentuk
tulang baru.
Matriks penyusun tulang memiliki berat sekitar 65% berat seluruh tulang.
Kolagen : Berbentuk seperti serabut. Kolagen yang diikat oleh sel tulang akan memberikan
cirri tulang yang keras, dan bila tulang tidak memiliki kolagen tulang akan menjadi rapuh.
Mineral : Mineral yang umum terdapat di dalam matriks berupa kalsium fosfat dan kalsium
karbonat yang umumnya terdapat di matriks. Mineral tersebut akan menentukan kelenturan
tulang, namun hanya konsentrasi kalsium yang menyebabkan tulang menjadi keras.
Di dalam kartilago tersebut akan diisi oleh osteoblas. Osteoblas merupakan sel-sel
pembentuk tulang keras. Osteoblas akan mengisi jaringan sekelilingnya dan membentuk
osteosit (sel-sel tulang).
Sel-sel tulang dibentuk secara konsentris (dari arah dalam ke luar).
Setiap sel-sel tulang akan mengelilingi pembuluh darah dan serabut saraf, membentuk
sistem Havers.
Disekitar saluran hvers terdapat lamela konsentrik berupa matriks berbentuk cincin yang
mengandung kalsium.
Diantara lamela konsentrik terdapat zona kosong yang disebut kanalikuli, berupa saluran
kecil berisi cairan ekstraseluler.
Selain itu, di sekeliling sel-sel tulang ini terbentuk senyawa protein pembentuk matriks
tulang. Matriks tulang akan mengeras karena adanya garam kapur (CaCO3) dan garam
fosfat (Ca3(PO4)2).
Di dalam tulang terdapat sel-sel osteoklas. Sel-sel ini berfungsi menyerap kembali sel tulang
yang sudah rusak dan dihancurkan. Adanya aktivitas sel osteoklas, tulang akan berongga.
Rongga ini kelak akan berisi sumsum tulang.
Osteoklas membentuk rongga sedangkan osteoblas terus membentuk osteosit baru ke arah
permukaan luar.
Tulang yang sedang berkembang dibungkus oleh jaringan ikat yang disebut periosteum.
Proses ini dibedakan menjadi dua, yaitu osifikasi intramembranosa dan osifikasi
intrakartilagenosa.
Osifikasi intramembranosa disebut juga penulangan langsung (osifikasi primer). Proses ini
terjadi pada tulang pipih, misalnya tulang tengkorak. Penulangan ini terjadi secara langsung
dan tidak akan terulang lagi untuk selamanya.
4. SENDI
a. Sendi merupakan hubungan antar tulang sehingga tulang mampu digerakkan. Hubungan antara
dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasi.
Cairan sinovial, merupakan cairan pelumas pada ujung-ujung tulang yang terdapat pada
bagian kapsul sendi.
Tulang rawan hialin, merupakan jaringan tulang rawan yang menutupi kedua ujung tulang
yang membentuk persendian. Perlindungan ini penting untuk menjaga benturan yang keras.
1. Diartrosis, merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerak yang sangat bebas.
Persendian ini memiliki komponen pendukung seperti kapsul sendi dan cairan sinovial.
Berdasarkan arah pergerakannya dikelompokkan menjadi lima, yaitu : sendi peluru, putar,pelana,
engsel dan luncur
Sendi putar, merupakan persendian yang memungkinkan gerak berputar atau rotasi. Sendi
putar terdapat diantara tulang tengkorak dan tulang atlas.
Sendi peluru, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke segala arah. Sendi
peluru dapat ditemukan pada hubungan antara lengan atas dengan gelang bahu / tulang
belikat, dan tulang paha dengan tulang pinggul.
Sendi pelana, merupakan persendian yang memungkinkan beberapa gerakan rotasi, namun
tidak ke semua arah. Sendi pelana dapat ditemukan pada jari-jari tangan dan telapak tangan.
Sendi engsel, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan satu arah. Sendi engsel
dapat ditemukan pada siku dan lutut.
Sendi luncur/ sendi geser, merupakan persendian yang memungkinkan gerakan rotasi pada
satu bidang datar saja. Sendi luncur dapat ditemukan pada pergelangan tangan dan kaki,
ruas ruas tulang belakang dan tulang selangka.
Sinartrosis sinfibrosis merupakan sinartrosis yang tulangnya dihubungkan oleh jaringan ikat
serabut, contoh : hubungan antar sendi tulang tengkorak. Hubungan atara tulang tengkorak
disebut sutura.
Gerak ekstensi lebih lanjut hingga melebihi posisi anatomi tubuh disebut hiperekstensi.
5. OTOT
a. Otot terdiri dari
sel-sel yang terspesialisasi untuk kontraksi, yaitu mengandung protein kontraktil yang dapat
berubah dalam ukuran panjang dan memungkinkan sel-sel untuk memendek. Sel-sel tersebut
sering disebut serabut-serabut otot. Perhatikan gb. anatomi otot manusia berikut :
Antagonis: cara kerja dari dua otot yang satu berkontraksi dan yang lain relaksasi.
Untuk menghasilkan suatu gerak, otot bekerja berpasangan dengan otot lain.
Saat suatu otot berkontraksi, otot yang bersangkutan akan menggerakan tulang yang
dilekatinya ke suatu arah.
Gerak fleksi terjadi karena bisep berkontraksi dan trisep dan berileksasi.
Sebaliknya gerak ekstensi terjadi karena bisep berileksasi dan trisep berkontraksi.
Otot bisep disebut fleksor, karena saat berkontraksi terjadi gerak fleksi.
Sedangkan, otot trisep disebut ekstensor, karena saat berkontraksi terjadi ekstensi.
c. Jenis Otot
otot vertebrata dan manusia dibedakan menjadi 3 jenis otot, yaitu : otot rangka, otot polos
dan otot jantung
1. Otot rangka
Otot rangka jika dilihat menggunakan mikroskop terlihat seperti sel-sel otot berbentuk
serabut-serabut halus panjang.
Otot rangka mengandung banyak inti sel dan tampak garis-garis terang diselingi garis-garis
gelap yang melintang. Oleh sebab itu otot ini juga disebut otot lurik atau otot serat lintang.
Sel-sel serabut otot bersatu dalam suatu kelompok membentuk berkas-berkas yang disebut
fasikuli.
Gabungan otot membentuk kumparan yang disebut empal atau ventrikel otot.
Bagian ujung fentrikel otot mengecil, liat, dan keras disebut tendon.
Ujung tendon melekat pada ujung yang tidak bisa digerakkan disebut origo.
Sedangkan, otot yang melekat pada tulang yang dapat digerakkan disebut insersi.
Gerak otot rangka merupakan gerak yang disadari sehingga otot rangka disebut juga otot
sadar.
Otot rangka dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok berdasarkan mioglobin pigmen
otot penyusunnya, yaitu merah dan putih.
2. Otot polos
Terdiri dari sel-sel otot yang berbentuk gelendong dengan satu intisel yang terletak di
tengah.
Pengamatan dengan menggunakan mikroskop menunjukkan bahwa otot polos tidak
memiliki garis-garis melintang seperti otot rangka.
aktivitasnya lambat, namun geraknya beruntun sehingga mampu berkontraksi dalam waktu
lama dan tidak cepat mengalami kelelahan.
Gerak otot polos dikontrol oleh saraf tak sadar, sehingga disebut gerak tidak sadar.
Otot polos dapat dijumpai pada dinding penyusun organ-organ bagian tubuh dalam.
Merupakan otot yang hanya dijumpai pada dinding jantung dan vena kava yang memasuki
jantung.
Pada setiap percabangan sel otot jantung terdapat jaringan ikat yang disebut diskus
interkalaris.
Otot jantung mampu berkontraksi secara ritmis dan terus menerus sebagai akibat dari
aktivitas sel otot jantung yang berpautan.
Kontraksi dan rileksasi otot jantung menyebatkan serambi dan bilik jantung menyempit dan
melebar sacara berirama yang menimbulkan denyut jantung.
Dengan adanya kontraksi dan rileksasi, darah kita dapat dipompa kepembuluh-pembuluh
darah dan dialirkan ke seluruh tubuh.
Dalam keadaan normal, kontraksi otot jantung dapat terjadi 72 kali setiap menit.
Pada prinsipnya gerak pada otot rangka sama dengan otot polos dan jantung.
Serabut halus sel otot rangka atau miofibril mengandung filament protein yaitui filamen
halus dan kasar.
Filamen halus dibangun oleh dua untai aktin dan satu untai protein regulator berupa
tripomiosin dan triponin kompleks yang membelit masing-masing untaian aktin.
Kombinasi filamen kasar dan halus ini menyebabkan adanya pola terang dan gelap pada
otot rangka.
Setiap unit pola terang dan pola gelap disebut sarkomer, yang merupakan unit fungsional
yang mendasar pada kontraksi otot.
Sarkomer satu dan lainnya dibatasi oleh garis z. filament halus melekat pada garis Z dan
mengarah ke tengah sarkomer.
Tumpang tindihnya filament halus dan kasar disebut pita A, namun tidak seluruh filamen
tumpang tindih.
Pita A yang hanya mengandung filamen kasar di bagian tengah disebut zona H.
Daerah ujung dekat sorkomer dimana hanya dijumpai filamen halus saja disebut pita I. Pada
sel-sel otot yang sedang istirahat, tempat pengikatan myosin pada filamen halus dihambat
oleh protein regulator tropomiosin. Protein regulator yang lain yaitu troponin kompleks
mengontrol posisi tropomiosin pada filamen halus.
Pada binaragawan atau orang yang bekerja berat, akan terjadi pembesaran serat otot atau
penambahan massa total berat otot yang disebut hipertrofi. Hipertropi terjadi akibat dari
peningkatan aktin dan miosin dalam stiap serat otot, karena otot sering digunakan atau
berkontraksi.
Merupakan gangguan yang paling umum terjadi pada tulang seperti patah atau retak tulang.
Apabila terjadi fraktura (patah tulang) akan terbentuk zona fraktura yang runcing dan tajam.
Pada zona tersebut timbul rasa sakit karena pergeseran tulang yang akan mengakibatkan
pembengkakkan bahkan pendarahan.
1.
Fraktura sederhana, merupakan fraktura yang tidak melukai otot yang ada di sekitarnya.
2.
Fraktura kompleks, merupakan fraktura yang melukai otot atau organ yang ada di
sekitarnya, bahkan dapat muncul ke permukaan kulit.
3. Greenstick, merupakan fraktura sebagian yang tidak memisahkan tulang menjadi dua
bagian.
4.
b. Gangguan fisiologis
Gangguan ini merupakan kelainan fungsi hormon atau vitamin.
2.
Osteoporosis, merupakan gangguan pada tulang karena massa tulang yang menurun sehinga
tulang menjadi rapuh. Osteoporisis terjadi karena ketidak seimbangan hormone kelamin
pada pria atau wanita.
3.
4.
Kelainan akibat suatu penyakit. Penyakit seperti tuberkulosis tulang dan penyakit tumor
dapat mengakibatkan tekanan fisik dan fisiologis terhadap mekanisme gerak tubuh.
c. Gangguan persendian,
dapat terjadi karena sendi tidak berfungsi dengan normal. Jenis gangguan sendi
dikelompokkan menjadi empat bagian, yaitu :
1.
Gangguan yang disebabkan karena kelainan tulang belakang dikelompokkan menjadi empat
kelompok, yaitu :
1.
2.
3.
Lordosis, melengkungnya tulang belakang di arah pinggang ke arah depan sehingga kepala
tertarik ke arah belakang.
4.
Subluksasi, gangguan tulang belakang pada segmen leher sehingga posisi kepala tertarik ke
arah kiri atau kanan.
Otot berperan penting dalam aktivitas gerak manusia, sehingga gangguan pada otot akan
mempengaruhi aktivitas gerak.
Gangguan pada otot dapat terjadi dalam beberapa bentuk seperti berikut :
1.
Atrofi, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau kehilangan kemampuan
untuk berkontraksi. Gangguan ini dapat disebabkan oleh virus.
2.
Hipertrofi, merupakan otot yang berkembang menjadi lebih besar dan kuat. Hal ini
disebabkan aktivitas otot yang kuat sehingga diameter serabut-serabut otot membesar.
Hernia abdominalis, merupakan soberknya dinding otot abdominal sehingga usus memasuki
bagian sobekan tersebut.
3. Tetanus merupakan otot yang mengalami kekejangan karena terus menerus berkontraksi
sehingag tidak mampu lagi berkontraksi, disebabkan luka yang terinfeksi bakteri clostridium
tetani.
4.
Distrofi otot, merupakan pernyait kronis yang menyebabkan gangguan gerak, disebabkan
cacat genetik.
5.
Mistenia grafis, merupakan otot yang secara berangsur-angsur melemah dan menyebabakan
kelumpuhan.
Invertebrata juga memiliki sistem rangka untuk melindungi tubuh mereka yaitu
eksoskeleton yan terdiri dari shell (cangkang) dan body case (kepingan yang disatukan sendi
yang fleksibel).
Endoskeleton terususun dari tulang, dan otot berkerja sama dengan tulang untuk membentuk
sistem gerak.
Burung merupakan contoh hewan yang beradaptasi dengan baik untuk dapat bergerak di
udara,
karena ia memiliki sayap dan bulu yang berfungsi untuk mengangkat tubuh di udara, rangka
yang ringan, ramping dan pipih, dan sistem tulang dan otot yang kuat untuk menggerakkan
sayap.
Bulu burung, selain berfungsi untuk terbang juga berfungsi untuk menahan panas sehingga
menjaga tubuh burung tetap hangat.
Sedangkan tulang burung memiliki struktur yang teradaptasi untuk terbang seperti paruh
yang lebih ringan daripada rahang pada hewan mamalia,
tulang dada yang pipih dan luas tempat otot terbang melekat, tulang berongga dan ringan
yang memiliki struktur bersilang, sayap yang tersusun dari tulang-tulang yang lebih sedikit
dari tulang tangan manusia,
tulang belakang bergabung untuk memberi bentuk rangka yang padat, terutama ketika
mengepakan sayap saat terbang
Bentuk tubuh ikan yang aerodinamis pada hewan dalam air dapat mengurangi hambatan
ketika bergerak dalam air.
Ekor dan sirip ekor yang lebar untuk mendorong gerakan dalam air.
Ikan juga memiliki sirip tambahan untuk mencegah gerakan yang tidak diinginkan.
Ada juga gelembung renang untuk mengatur gerakan vertikal pada ikan sehingga dapat
bergerak.
Susunan otot dan tulang belakang ikan yang fleksibel juga membantu ekor ikan untuk
mendorong melawan air sehingga dapat mudah bergerak dalam air.
Daftar Rujukan
1. http://idkf.bogor.net/yuesbi/e-DU.KU/edukasi.net/SMP/Biologi/Sistem%20Gerak%20pada
%20Manusia/PRODUK/materi02.html
2.http://biologigonz.blogspot.com/2011/09/resume-sistem-gerak.html
3.http://seven-supersub.blogspot.com/2011/02/sistem-gerak-pada-manusia.html
4.http://biologiklaten.files.wordpress.com/2013/02/rpp-kelas-xi-smt-1-2.pdf
5. Biologi 2, untuk SMA dan MA , kelas XI. Esis, Erlangga
6. http://perpustakaancyber.blogspot.com/2012/12/macam-macam-gerak-pada-manusia.html
t.http://pi-patologia.blogspot.com/
7.http://seoranganakmanusia.blogspot.com/2009/01/jogja-part-iv-workshop-social-service.html
8. http://toriq29.wordpress.com/tag/apa-yang-dimaksud-mikrosefalus/
9. http://dc149.4shared.com/doc/aIR-wE-I/preview.html
10.http://penyakitgout.com/penyakit-gout-artritis/