Anda di halaman 1dari 3

KRISIS UTANG DAN PENYESUAIAN STRUKTURAL

Masalah internasional yang muncul dalam krisis keuangan meksiko tahun 1982 menyebar
dengan cepat di seluruh dunia. Terutama masalah yang di negara amerika latin dan sejumlah
negara afrika dan timur eropa. Krisis hutang di amerika latin ditangani lewat program-program
reformasi domestic terutama pada kebijaka ekonomi anggaran. IMF dan bank dunia di daulat
sebagai pihak yang bertugas membawa Negara amerika latin keluar dari krisis. Dua lembagaini
memeberikan bantuan finansial sekaligus mendorong pemerintah yang ada untuk menerapkan
paket

kebijakan penyesuaian structural. Paket kebijakan ini berorientasi pada kebijakan

pengetatan anggaran dan reformasi struktural pada liberalisasi pasar.


Krisis utang LDC (Negara-negara yang kurang berkembang) selama tahun 1980 memiliki
dampak pada sejumlah besar Negara-negara berkembang dan kemudian juga memiliki
konsekuensi besar pada kebijakan ekonomi LDC. Dari segi impor LDC perlu mengedepankan
adanya substitusi impor berupa tariff terhadap impor dan mensubsidi bagi industry-industri
local.melindungi para produsen local dan membatasi impor yang mahal. LDC dalam kegiatan
pembangunan ekonomi telah dibiayai melalui pinjaman berdaulat yaitu pinjaman pemerintah

Ketika meksiko memberitahu Negara berdaulat tahun 1982 yang tidak bisa lagi membayar
hutang yang besar,federalmeluncurkanupaya bersama untuk mengatasi krisis sehingga dapat
mencegah kerusakan pada system perbankan amerika. IMF menerima tanggung jawab untuk
bekerja mencari solusi. Pengaturan untuk menangani krisis utang meksiko menjadi modal diikuti
dengan debitur LDC lainnya. Doktrin penyesuaian structural berarti bahwa Negara debitur
memberi bantuan keuangan membentuk IMF atau bank duniadimana harus berkomitmen dalam
reformasi ekonomi dan structural yang ketat. Negara-negara berkembang dalam mengatasi
pembangunan
negaranya.

ekonomi hanya dapat dilakukan melalui strategi pembangunan nasional

Beberapa LDC menuduh bahwa permintaan untuk penyesuaian structural adalah bentuk baru
imperialisme kapitalis, pendekatan dasar ini segera menetapkan posisi Negara-negara industry
dan IMF terhadap LDC dan pembangunan ekonomi. Pemerintah harus deregulasi dan privatisasi
dalam pembangunan ekonomi serta pergeseran dari substitusi impor ke ekspor, penyesuaian
structural adalah bahwa pemerintah harus mengejar kebijakan fiscal dan moneter serta berhatihati dan harus menjaga anggaran berimbang untuk menghilangkan inflasi. Ini sangat penting
mengingat ekonomi harus mendapatkan harga yang tepat.

TEORI DARI NEGARA PEMBANGUNAN


Pada akhir tahun 1980 dan awal 1990 teori Negara berkembang muncul untuk menantang
neoliberal yang menjelaskan industrialisasi yang pesat dan sukses ekonomi industry baru,
dimana neoliberal adalah paham ekonomi yang mengutamakan system kapitalis perdagangan
bebas, ekspansi pasar,deregulasi atau penghilangan campur tangan pemerintah dan
penguranganperan Negara dalam layanan social. Interpretasi keberhasilan ekonomi neoliberal
yang luar biasa dari perusahaan (Korea Selatan,Taiwan,Hongkong,dan Singapura) adalah bahwa
ekonomi ini telah dikerjakan sesuai pasar. Strategi pembangunan ekonomi, pasar merupakan
daripada kebijakan pemerintah yang telah dilakukan untuk menentukan jalan pembangunan, teori
ini diterapkan didalam pemerintah asia timur.
Dengan adanya pernyataan tersebut, paham neoliberal di tentang oleh Negara berkembang
dengan alasan karena akan mendatangkan ketidaksamarataan antara pemilik modal dan
masyarakat yang tidak memiliki modal. Hal tersebut juga ditantang oleh ahli teori Negara
pembangunan yang berpendapat bahwa keberhasilan suatu pembangunan ekonomi adalah karena
peran penting yang dimainkan oleh Negara dan kebijakan industry yang ada dalam proses
pembangunan ekonomi.
Meskipun banyak Negara berkembang telah sangat dipengaruhi oleh agenda neoliberal
pertumbuhan ekspor yang dipimpin dan reformasi structural telah membuat pasar sesuai
reformasi cenderung sangat pragmatis dan belum siap untuk mengadopsi sepenuhnya penekanan
neoliberal di pasar terbuka dan non gangguan pada perekonomian Negara.

Pada kenyataannya, Tujuan akhir dari pembangunan dan pengembangan ekonomi selalu
mencapai otonomi ekonomi dan kemerdekaan politik. Negara ingin mengontrol perekonomian
nasional mereka sebnyak mungkin dan tidak ingin posisi mereka mengalami pembagian kerja
internasional yang hanya akan ditentukan semata-mata oleh permainan bebas kekuatan pasar.

Anda mungkin juga menyukai