Anda di halaman 1dari 24

Fakultas Kedokteran UNPA

Draft OSCE DMSHIS

Draft OSCE EMS-NBSS

DMS
TOPIC 1: Dermatological
examination
CLIENT ASSESMENT
1.
2.
3.
4.

5.

Sapa pasien dengan ramah, perkenalkan diri


Perhatikan kesan klinis awal: terlihat sakit ga?
Berikan penjelasan yang cukup kepada pasien
tentang pemeriksaan yang akan kita lakukan
Tempatkan pasien pada tempat dengan
pencahayaan yang cukup, terutama cahaya
matahari/cahaya lampu
Minta pasien untuk melepaskan pakaian

EXAMINATION THE SKIN, HAIR, NAIL, &


MUCOUS MEMBRANE
Pemeriksaan kulit DuLu CanTik

6. Distribution of lession
Periksa permukaan kulit & menilai keluasan:

Lokasi: localized (hanya 1) , regional (lebih luas


namun menumpuk pada daerah tertentu),
general (hampir seluruh badan 80%) /
universal (seluruh tubuh 100%)

Karakter pola : simetri (2 sisi, kiri kanan sama,


mis. atopic dermatitis)/ asimetri ( 1 sisi, mis.
Cellulitis), bilateral ( 2 sisi tubuh, contoh di
tangan, mis. Psoriasis, autoimun)/ unilateral (1
sisi tubuh, mis. Congenital, epidermal nevus),
dermatomal (mengikuti dermatom, mis. Herpes
zoster)

7. Location of lession

Tentukan lokasi lesi dari kulit kepala sampai


telapak kaki secara berturut-turut(sesuai
anatomical region)
Karakteristik lokasi: flexural (daerah flexor, mis.
Atopic dermatitis), extensor ( daerah extensor,
mis. eczema),intertriginous (daerah lipatan,
mis. Infeksi jamur), glabrous (daerah yang
banyak kelenjar suboroid dahi, dada,
punggung), palms (mis. Ptiriasis rubra pilaris),
soles (mis. ICD) dan exposed area (mis.
Polymorph light eruption).

8. Characteristic of lession
Tentukan karakteristik lesi dengan inspeksi:

Jumlah lesi: Soliter/multiple


Jika multiple: discrete
(terpisah)/confluence ( menyatu)???

Bentuk lesi:

Annular : seperti cincin

Iris
: bentuk seperti telor mata sapi

Arciform

Linear : garis (bekas garukan)

Round : bentuk koin

oval

umbilicated: seperti umbilikus (menonjol


tapi tengahnya cekung), dll.

arrangement of multiple lesions:


a. herpetiform : group vesicle (herpes)
b. zosteriform : vessicle/bullae di
dermatom seperti pita
c. annular
d. arciform
e. linear
f.
serpiginous : seperti ular
g. corymbiform
: central cluster/lesi
besar, ada lesi satelit di sampingnya
h. polycyclic : gabung lesi bulat-bulat
Ukuran lesi :
Ukur lesi dengan perkiraan ..cm X cm X cm
atau ukuran spesifik: milier (kecil-kecil), gutata
(sebesar tetesan air), nummular (sebesar koin)
Border lesi: well-defined (batas tegas/ jelas
bisa dibedakan dengan kulit normal)/ ill-defined
(tidak jelas) ?
Dengan palpasi:

Elevated/ plane/ depressed dari kulit sekitarnya

Kering/ basah

Consistency and feel lesion: soft, hard , seperti


adonan, kuat, mobile/ tender

9. Types of skin lession


Tentukan :
a. Lesi kulit primer
1. Macule : flat, tidak nonjol, ada
perubahan warna hyperpigmented ,
hypopigmented, depigmented
2. Papule : tonjolan padat, solid, elevated,
< 0,5cm
3. Plaque : kumpulan papule d, > 1 cm
4. Pustule : berisi nanah (purulent
exudates)
5. Nodule
6. Cyst
: ada kantong berisi semisolid
7. Wheal : ada bengkak yang terlokalisasi,
mis. Urticaria: alergi makan
udang bibir menjadi tebal
8. Vessicle : berisi cairan jernih dan bening,
<0,5 cm
9. Bullae : ukuran lebih besar dari vessicle,
0,5 cm
b. Lesi kulit sekunder
1. Erosion : hilang sebagian / semua
epidermis
2. Excoriation: hilangnya lebih dalam sampai
ke bagian papilary dermis
3. Fissure : pecah-pecah
4. Scar athrophy / hyperthropy
5. Ulcer
: borok, lebih dalam dari erosi
dan excoriation
6. Scale
: kulit lepas, bersisik
7. Crust
: cairan tubuh yang mengering
crusta serousa (warna kuning),
crusta medica mentosa (mis. Cacar air
terus dibedakin), crusta
sanguinolenta (darah yang mengering)
c. Lesi kulit spesfifik
1. Comedone : keratin +sebum, dilated
pilosebaceous (white, black)

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS


2.

Telengiectasis
: dilatasi pembuluh
kapiler
3. Canaliculi : kemasukan cacing
4. Milia
: ada kista/ kantung kecil
Pemeriksaan rambut
10. Periksa: distribusi, tekstur dan rontok/ga?
Pemeriksaan kuku
11. Periksa: warna, permukaan, tekstur & tanda-tanda
spesifik kuku:

Pitting nail
: melekuk

Splinter hemorrhage
: pendarahan bawah
kuku

Leukonichia

Onychodystrophy: bentuk kuku salah

Oncycholysis
: kuku mau lepas

Subungual hyperkeratosis: kuku naik ke atas,


ada jamur dibawah
Pemeriksaan membran mukosa yang berhubungan
dengan keluhan utama
12. Inspeksi membran mukosa: konjungtiva, oral,
genital, & daerah anal apakah ada erithema, erosi,
excoriation, ulkus, dll.?

GENERAL EXAMINATION IN
DERMATOLOGY
13. Pemeriksaan fisik secara umum diindikasikan
dengan clinical presentation & DD, terutama untuk
vital sign, lymphadenopathy, &/atau joint

DESCRIPTION OF THE PHYSICAL


EXAMINATION

Buat kesimpulan dari hasil pemeriksaan


menggunakan pola:
> Dermatolodical status :
a. Distribution
: ..
b. Location
: ..
c. Characteristic of lession : ..
d. Type of lession
:
Simpulkan hasil pemeriksaan hair, nail, mucous
membrane dan general physical examination
General status :

TOPIC 2: history taking ENT


A. Client assessment
1.
2.
3.

Sapa pasien dan perkenalkan diri


Pasien seharusnya memberikan cukup penjelasan
tentang history taking
Jelaskan mengenai history taking (tujuan, hasil
review)

B. Identifying data
4.

Tanya dengan sopan: identitas pasien

Nama

Usia

Jenis kelamin

Suku

Pendidikan

Pekerjaan

Status pernikahan

Alamat

C. History of present illness, with


particular regard to onset, evolution
and precipitating factors
5.

Keluhan utam: ada yang bisa saya


bantu?/keluhannya apa?

Telinga
6.

External otitis (nyeri telinga)

Telinga yang mana/telinga bagian mana?


Unilateral atau bilateral?

Kapan terjadi? sudah berapa lama?

Ada nyeri/ sakit telinga?

Ada cairan yang keluar dari telinganya ga?

Gatal di lubang telinga?

Gejala terkait - demam?, sakit kepala?,


penurunan pendengaran?, lemas otot wajah?
kalo ada berarti udah sistemik

Riwayat: berenang, mengorek telinga

Riwayat pengobatan: konsumsi obat?


7. Otitis media (berair, bisa juga disertai nyari
telinga)

Ada sakit/nyeri dibelakang telinga ga?

Ada sakit/nyeri tekan pada trogus/ bengkak


belakang telinga ga?

Daun telinga bengkak/ berubah/ berganti


posisi?

Riwayat konsmsi obat?

Telinga bagian mana? Unilateral atau bilateral?

Cairan telinga?

Kapan terjadi? Durasi (berapa lama)?

Terus-menerus atau kadang-kadang?

Nyeri telinga ga?

Predisposing factors? (berenang, mengorek


telinga)

Karakteristik cairan: mukus (lendir),


mucopurulent (lendir + nanah), purulent
(nanah), serous (cairan bening)?

Berkaitan dengan otalgia (nyeri telinga) ga?

Cairannya bau/ ga?

Gejala terkait demam?, sakit kepala?,


penurunan pendengaran?, pusing?, lemas
wajah?, nyeri di bagian belakang telinga?,
diplopia (pandangan ganda)?

Riwayat trauma telinga atau operasi?


8. Serumen

Telinga bagian mana? Unilateral atau bilateral?

Riwayat: berenang, mengorek telinga?

Riwayat konsumsi obat?

Telinga penuh/ telinganya kerasa penuh ga?

Nyeri telinga

penurunan pendengaran, sakit kepala?

Hidung
9.

Epistaksis/ mimisan (berdarah)

Hidung bagian mana? Unilateral atau bilateral?

Anterior, posterior, atau diffuse (campuran)?

Spontan atau post-traumatic?

Sudah berapa lama? Kapan terjad/sejak kapan?

Pertama kali, sebelumnya pernah mengalami


ga/sudah sering/ berulang?

Darah yang keluar banyak ga? sering ganti


ga/ ganti tissue berapa kali?

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

Hidung tersumbat, cairan hidung/ ingus, bersin,


hidung gatal?

Masalah terkait: flu, buang ingus terlalu keras/


kencang, medical problem seperti hypertensi,
minum obat pengencer darah, minum obat
antikoagulan, tanda dari blood dyscrasia
(mudah berdarah)/ kelainan darah, renal
disease, benjolan?

Riwayat dari trauma hidung atau operasi,


mengorek hidung?

Riwayat pengobatan
10. Rhinosinusitis

Hidung tersumbat?

Cairan hidung?

Hidung gatal?

Bersin?

Hidung bagian mana? Unilateral atau bilateral?

Post nasal drip : dahal ngalir di belakang


tenggorokan, susah keluar seperti merasa
menelan lendir hidung/ingus?

sudah berapa lama?, sejak kapan?

Konstan (tetap) atau akibat cuaca/ musim


tertentu?

Sakit saat sujud? (sakit pada posisi tertentu)

Sakit di wajah?

Gejala terkait: sakit tenggorokan, asma, sakit


kepala

Konsumsi obat

Riwayat pengobatan
11. Laringitis

Sakit tenggorokan?

Kapan terjadi/ sejak kapan? Sudah berapa


lama?

Terus-menerus/ kadang-kadang?

Progress/ perkembangan penyakitnya gimana?

Sulit menelan?

Perubahan suara? suara sengau?

Tidur ngorok/mendengkur?

Riwayat menelan benda asing?

Riwayat menelan benda-benda korosif (baygon,


alkohol dll)?

Suara serak?

Sulit bernafas?

Infeksi saluran pernapasan atas?

Pattern of time of day woriened?

Terpapar zat kimia?

Riwayat trauma, operasi dengan general


anastesi, operasi leher dan dada, status
thyroid, endo tracheal intubation?

Riwayat konsumsi obat?


12. Nasopharyngeal tumor (awalnya berdarah
sedikit-sedkit)

Sejak kapan? Sudah berapa lama?

Semakin lama, makin parah ga?

Perubahan suara? Suara sengau?

Suara serak mimisan dari hidung?

Hidung tersumbat?

Cranial nerve paralysis : CN 3, 4, 6 gerakan


bola mata
CN 9, 10 sulit nelan

Benjolan di leher?
Keluhan di telinga: keluar cairan, berasa penuh,
penurunan pendengaran
Sakit kepala?
Sulit menelan?
Gejala terkait: penurunan berat badan?
Sulit bernafas?
Riwayat konsumsi obat

D. General history of present illness


related to chief complaint, with
particular attention to constitutional &
prodromal symptom
13. Acute illnes syndrome (demam, berkeringat,
menggigil, sakit kepala, mual, muntah, dll)?
14. Chronic illnes syndrome (letih, anorexia,
penurunan berat badan, lelah)?
15. Riwayat terdahulu yang berhubungan dengan
keluhan utama ? sudah pernah sakit ini
sebeumnya?
16. Riwayat medis keluarga Ada anggota keluarga
mengalami gejala yang sama/ penyakit serupa ga?
17. Review identitas, keluhan utama, & hasil
anamnesis

TOPIC 3: orthopaedic PHYSICAL


examination
A. Ketika klien datang ke ruang
pemeriksaan
1.
2.

Gaya berjalan (abnormal, seperti: pincang)


Bentuk dan postur (kurus/ obese, forward/ side
bending)

B. Client assessment
1.
2.
3.
4.

5.

I.

Sapa pasien
Perkenalkan diri dengan ramah
Tanya identitas pasien: nama, riwayat medis dan
jenis kelamin
History taking:

Gejala (sakit, kaku, bengkak, deformitas,


lemah, instability, change in sensibility, loss in
function)?

Riwayat terdahulu (penyakit sebelumnya/


kecelakaan)?

Riwayat keluarga?

Latar belakang sosial?


Jelaskan prosedur dan berikan jawaban yang detail
ketika pasien bertanya dengan kata-kata yang
sederhana
General condition examination
Local condtion examination

EKRIMITAS
Catatan: selalu bandingkan anatar kedua sisi
(kiri,kanan)!!!!

A. Look
1.
2.
3.

Bentuk
Benjolan (ukuran, tepi)
Kulit

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

4.

Warna (pucat, kebiruan, merah)


Luka
Ulkus
Bekas luka
Deformitas (angular, shortening, rotation)

B. Feel
1.

Kulit
Hangat/ dingin?
Lembab/ kering?
Normal sensation?
Jaringan lunak

Benjolan (nyeri tekan, konsistensi,


mobilitas, surface, pulse)
Tulang dan sendi

Outlines?

Penebalan synovium?

Cairan sendi >>> ? karakteristik: bening


= normal, merah pekat = tumor
Pulsasi bagian distal limb pada arteri dorsal
pedis/ tibialis poeterior
Distal sensibility

2.

3.

4.
5.

C. Move
1.

Active movement dan ROM dari sendi yang


trlibat digerakin sendiri oleh pasien
Passive movement dan ROM dari sendi yang
terlibat di gerakin oleh pemeriksa
Apakah ada false movement (gerakan yang ga
seharusnya) ?
Apakah ada nyeri saat bergerak?
Apakah ada muscle spasm?

2.
3.
4.
5.

II.

SPINE
A. Look
1.

Postur saat berdiri


Lurus/ curved? dilihat dari samping
lurus ga?? & dari belakang seimbang
ga??
Catatan:
Yang jadi patokan pas ngelihjat dari
samping: lubang telinga bahu siku
pelvic head of tibia malleus lateral .
Yang jadi patokan pas ngelihat dari
belakang: bahu jarak tangan pelvic
posture (soinalnya lurus ga???)

3.

B. Feel
1.

Kulit
Hangat/ dingin?
Lembab/ kering?
Normal sensation?
2. Jaringan lunak

Benjolan (nyeri tekan, konsistensi,


mobilitas, surface, pulse)
3. Nyeri tekan cara: lakukan palpasi pada
spinal, dimulai dari C7 (minta pasien
menundukan kepala, lalu cari spinal yang
paling menonjol di daerah leher = letak C7),
tekan dengan lembut satu persatu
4. Fungsi sensori (normal, hyperesthesia,
dysaesthesia, hypoaesthesia, anaesthesia)

C. Move

Sendi-sendi spinal minta pasien fleksi/ekstensi


ke samping (kanan & kiri)

2.

Kulit
Warna (pucat, kebiruan, merah)
Luka
Ulkus
Bekas luka

Fleksi minta pasien untuk membungkuk ke


depan

Benjolan (ukuran dan tepi)

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

Catat dan laporkan hasil pemeriksaan fisik

TOPIC 4: wound care & dressing


1. Sapa pasien dan perkenalkan diri

Menyapa dengan ramah dan sopan


Tanya identitas pasien: nama, riwayat medis, dan
jenis kelamin
Jelaskan prosedur kepada pasien dan berikan
jawaban yang detail ketika pasien bertanya
dengan kata-kata yang sederhana

2. Persiapan alat-alat

Scissor (steril & non-steril)

Forceps (steril &non-steril)

Ekstensi ke belakang

Rotasi minta pasien untuk merotasikan


batang tubuhnya ke kanan & kiri

ada sakit ga saat bergerak?

D. Motor function ----> pada


ekstrimitas

Muscle tone
Kekuatan
Reflex

Physiological reflexes
Biceps jerk (C5-6)
Ankle jerk (S1)
Patellar reflex

Pathological reflex
Babinsky sign

Anatomical
Surgical

Normal saline dalam container


Antiseptic dalam container (povidone iodine 3%,
chlorhexydine)
Kasa steril
Sarung tangan steril ( steril & non)
Kidney basin

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

Lepas sarung tangan, simpan di decontamination


container
Cuci tangan dengan larutan antisepctic

7. Dokumentasi rekam medis pasien:

3.

Plester
Disposal container

Dressing removal

(cnth. Ngelepasin kasa beksa


jahitan)

Langkah non-steril !!!!!

Cuci tangan dengan larutan antiseptic di ward


bowl

Pakai sarung tangan non-steril

Gently remove the post operative dressing

Buang dressing ke container

4.

Tanggal dan waktu


Penemuan saat prosedur
Respon pasien terhadap prosedur
Nama dokter yang melakukan

Topic 5: wound toilet &


debridement of open fracture
PREPARATION
Minor surgical test:

Needle holder gunting untuk megang jarum


(ujungnya pendek)

Surgical blades p isau

Blade holder pengait pisau

Tissue dissector (metzenbau) gunting jaringan


Scissor

Wound assessment IMPORTANT!!!!!


Langkah non-steril
Inspeksi luka:

Obsevasi tanda-tanda infeksi (kemerahan,


diffuse swelling)

Observasi cairan yang keluar dari luka (serous


fluid (bening), sero-sanguinous (kuning), darah,
pus(hijau))

Palpasi luka (area sekitar luka), tanda-tanda


infeksi (tenderness, fluctuation, active
discharging)

5. Bersihkan dan tutup luka

Langkah steril!!!!!!!
Ganti dengan sarung tangan steril
Jika tanda infeksi ( - ):

Basahi luka dengan normal saline dan larutan


antiseptic, dari central ke area perifer
(encircling)

Tutupi luka dengan kasa steril yang kering


Jika tanda infeksi ( + ):

Hilangkan semua jahitan (kulit dan subkutan)

Bersihkan luka dari pus

Basahi luka dengan normal saline dan larutan


antiseptic, dari perifer ke central (encircling)

Jaga luka tetap terbuka

Tutupi luka dengan moisten steril gauze

Kumpulkan pus di sterile container untuk tes


kultur

6. Langkah terakhir

Kumpulkan semua disposal ke container


Cuci tangan (masih pakai gloves) dengan larutan
antiseptic

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

Tissue forceps (anatomical (yang ompong) &


surgical (bergigi))

A & antiseptic equipments:


Povidone iodine (3%)
Physiologic saline (for dilution)
Surgical masks
Surgical caps
Sterile surgical gloves
Sterile drap (kain sundel bolong)

Supportive equipment :
Lamp

PROSEDUR
1.
2.
3.

Anatomical
Surgical
Arterial clamps

Menyapa pasien
Perkenalkan diri
Tanya identitas pasien: nama, umur,riwayat medis, &
jenis kelamin
4. Jelaskan prosedur secara singkat dan jelas, & berikan
jawaban yang detail ketika pasien bertanya dengan
kata-kata yang sederhana
5. Menilai tipe luka:

Luka bersih: luka lingkungan steril (cnth. bekas


operasi)

Luka bersih-terkontaminasi: cnth. luka kena meja

Luka yang terkontaminasi: cnth. forcebite

Luka kotor: cnth. terjadi di tempat lumpur/kandang


hewan
Note:

Sebenarnya luka kotor, kulit dan jaringan subkutan


seharusnya dibiarkan terbuka (situation suture)
jangan di jahit!!!! dan stitches later (scondary
suture)

Untuk luka bersih/ luka bersih-terkontaminasi,


lakukan primary suture

6. Metode suture:

Local anesthetic set:

Disposable syringe
Xylocaine injection

Simple suture/ interrupted


Simple running suture
Mattress suture
Subcuticular suture

Suture material:
Absorbable (untuk kulit)
Nonabsorbable (untuk jaringan subkutan)

7. Technical steps:

Pakai clean hand goves sebelumnya lepaskan


semua aksesoris yang di pake di tangan, cuci
tangan 7 langkah
Lakukan traction pada fraktur immobilization
cara: diluruskan, disesuaikan dengan posisi axis

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS


tulang secara anatomi, tarik dengan lembut tapi
kuat, minta bantuan!

Bersihkan area sekitar luka dengan kasa + iodine


pegang kasa pake vena clamps!, bersihkan dari
area perifer ke central secara melingkar (10 cm)

Beri lokal anastesi dengan xylocaine injection


lakukan di pinggir luka, dengan injeksi intracutan
sudut 180 o di tiap sisi luka cek!!! apakah sudah
baal atau belum (pakai pinset anatomis)

Irigasi luka dengan larutan saline botol ditekan


& dialirkan pada sudut 45o terhadap luka

Scrubbing bagian luka (tengah) dengan kasa +


povidone iodine (harus 1 arah, agak ditekan,
buang kasa ke kidney basin)

Irigasi kembali dengan normal saline (larutan NaCl)


botol ditekan & dialirkan pada sudut 45o
terhadap luka

Pakai hand gloves sterile

Gunakan povidone iodine pada daerah luka secara


sentrifugal

Gunakan kasa steril untuk menggunakan povidone


iodine di bagian luka (satu arah, buang kasa ke
kidney basin)

Pasang sterile drap untuk memperluas area


sterile

Lakukan wound edge excision (kulit & jaringan


subkutan potong/ bersihkan)
Tangan kanan: pegang gunting/ blade
Tangan kiri: pegang pinset cyrugis

Lakukan prosedur hemostatic (jika ada


indikasi !!!) untuk menghentikan
pendarahan/bleeding, dengan 3 cara :
1. Tekan/ kompres area bleeding dengan kasa
2. Pakai clamps (arteri/vena): untuk jepit
pembuluh darah
3. Ligasi (needle holder)

Realignment & immobilization of the fracture


(lihat skill station of fracture immobilization)

Gunakan kasa lembab (saline) peras idone


(cara: pake pinset + gunting) kemudian terapkan
kasa kering diatasnya, tutup pakai plester
8. Dokumentasi rekam medis pasien:
a. Tanggal dan waktu dilakukan tindakan
b. Nama/jenis tindakan
c. Respon pasien + hasil temuan (ex: jenis fraktur)
d. Nama dokter

Topic 6: wood splinting procedure


(bidai/spalk)
ASSESSMENT
1. Menilai pasien apakah ada indikasi diperlukan
splinting/ ga?

PLANNING
2. Pilih tipe dan ukuran wood splinting
IMPLEMENTATION
3. Sapa pasien
4. Perkenalkan diri dengan ramah dan sopan

5.

Tanya identitas pasien: nama, riwayat medis dan jenis


kelamin
Jelaskan prosedur dan berikan jawaban yang detail
ketika pasien bertanya dengan kata-kata yang
sederhana

6.

APPLYING
7. Pemeriksaan fisik:
Look & ask:

warna kulit & perfusi (aliran darah)


Luka
Deformitas (angulation &shortening)
Bengkak

Feel:
Palpasi ektrimitas untuk menilai sensorik (fungsi saraf)
dan nyeri tekan (injuri jaringan lunak/fraktur)
Note:
Sakit, nueri tekan, bengkak, & deformitas dengan
abnormal movement adalah tanda positif untuk
fraktur

Circulation:
Menilai pulsasi distal dengancara mengecek capillary
refill pada jari

8. Fraktur paha (thight)

Menilai status neurovaskular


Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di ankle
dan traksi di pinggul/ hip)
Letakkan kayu bidai di posterior dari paha, dari
bokong menuju ke kaki
Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal
ke proksimal
Re-assess status neurovaskular

9. Fraktur betis (leg)

Menilai status neurovaskular


Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di ankle
dan traksi di pinggul/hip)
Letakkan kayu bidai di posterior dari betis (leg),
dari lutut menuju ke kaki
Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal
ke proksimal
Re-assess status neurovaskular

10.Fraktur tangan & pergelangan tangan


(forearm and wrist)

Menilai status neurovaskular


Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di finger
dan traksi di arm)
Letakkan kayu bidai di anterior dari forearm , dari
siku menuju ke finger
Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal
ke proksimal
Re-assess status neurovaskular

11.Fraktur arm

Menilai status neurovaskular


Lakukan traksi longitudinal (dengan traksi di
shoulder dan traksi di forearm)
Letakkan kayu bidai di posterior dari arm , dari
shoulder menuju ke siku
Balut (rolling) dengan elastic bandage dari distal
ke proksimal

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

10

Re-assess status neurovaskular


12. Dokumentasi rekam medis pasien:
a. Tanggal dan waktu splinting insertion
b. Tipe & ukuran splinting
c. Respon pasien terhadap prosedur
d. Nama dokter yang melakukan

Topic 7: traction immobilization

?????????????

Topic 8: basic surgical skills


(instrument & knotting)
INSTRUMENT (kalo ga salah part ini
waktu skills ga di lakuin langsung
knotting, tapi buat jaga-jagahehehe)
Persiapan
1. Cek semua instrument
2. Pastikan semua instrument di sterile container dalam
3.
4.
5.
6.

keadaan steril
Buka bungkus sterile surgical blade dan letakkan di
area steril
Cuci tangan dengan antiseptic
Keringkan dengan handuk
Pakai sarung tangan steril

KNOTTING (SIMPUL)
1. Reef Knot

Handling Instrument (sesuai apa yang


terjadi di skills OOT dari modul!!!!)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

(lihat gambar bagian alat-alat, topik 4 & 5)


Kenali nama setiap alat dan fungsinya
Saat akan menggunting, gunakan jari telunjuk
tangan kiri sebagai base, sehingga tidak terjadi
tremor.
Ketika menggunting jaringan atau jahitan, lebih baik
ditahan dengan menggunakan jari telunjuk kiri.
Pegang klem ateri sama seperi pegang gunting
Jepit dengan menggunakan ujungnya.
Kunci klemnya.
Needle holder cara pegang sama seperti pegang
gunting
Pegang dengan ujung needle holder pada needle
bagian 1/3 proximal atau 2/3 distalnya
forceps (pinset) , ada 2: bergigi (anatomis) untuk
kulit, fascia. Yang tidak bergigi (silurgis), untuk
pembuluh darah, pokonya buat jaringan yang rapuh
pegang seperti pensil , dengan telunjuk dan jempol.
Scalpel : untuk memasangkan blade nya jangan
menggunakan tangan langsung, pakai klem atau
apapun lah. Pegangnya seperti pensil, jari kelingking
bisa untuk nahan ke jaringannya

Cara:

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

13

11

14

2. Surgical Knot

KNOTTING PAKAI INSTRUMENT


1. Reef Knot
Cara:

12

10

11

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

12

LOCAL ANAESTHESIA

SUTURING
Client assesment
1.
2.
3.
4.

5.

6.
5
6

7.

Sapa pasien dan perkenalkan diri


Cek rekam medis: identifikasi pasien dan indikasi
menilai lesi/daerah yang akan dioperasi
Berikan penjelasan prosedur secara singkat dan jawab
setiap pertanyaan yang diajukan pasien dengan
bahasa yang mudah dimengerti
Minta pasien untuk melepas pakaiannya untuk
memberikan area operasi yang baik atau minta pasien
untuk memakai hospital gown
Minta pasien untuk menggosok daerah operasi
dengan sabun & air/ terutama surgical soap
Biarkan pasien berbaring di atas meja,
sampaimendapat posisi yang nyaman.

Planning
8.

Cek semua instrumen yang dibutuhkan: 1 yang steril


dan 1 yang tidak steril
9. Jangan menyentuh instrumen steril dengan tangan
tidak steril dan sebaliknya
10. Pilih ukuran dan jenis material suture secara spesifik
11. Cuci tangan dengan bersih dengan sabun antiseptik
dan keringkan dengan handuk steril
12. Gunakan sarung tangan steril

Implementation

7
8

2. Surgical knot

LOCAL ANAESTHESIA AND SUTURING

13. Cuci daerah operasi dengan kasa antiseptik secara


menyeluruh
14. Tutup area dengan sterile drape
15. Berikan anastesi lokal dan tunggu selama beberapa
menit supaya efektif
16. Membuat sayatan dengan menggunakan scalpel
17. Membuat diseksi
18. Lakuan haemostasis ligastion bila diperlukan
19. Ambil needle holder dan pegang dengan benar
20. Masukan jarum ke needle holder
21. Mulai penjahitan: Interupted suture
Tempatkan secara perlahan di sudut kanan tepi luka

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS


22. Ikat simpul dengan hati-hati dan simpan di satu sisi
dari luka
23. Potong ujung jahitan sekitar 0,5 cm untuk
memudahkan saat mengangkatnya
24. Saat melepaskan suture, potong dengan tepat pada
permukaan jaringan
25. Practise making Continuous sutures: place a single
suture and ligation but only cut the short end of the
suture
26. Lanjutkan jahitan sepanjang luka biarkan menegang
dengan cara asisten memegang suture dengan
ketegangan yang sama
27. Take care not to purse-string the wound by too much
tension
28. Hati-hati supaya tidak mengahasilkan terlalu banyak
ketegangan dengan menggunakan panjang suture
yang pendek
29. Kunci jahitan pada akhir anastomosis dengan simpul
mati
30. Practise making Mattress sutures: baik vertikal atau
horizontal
31. Practise making Subcuticular sutures

13

3) HORIZONTAL MATTRESS SUTURE

4) CONTINUOUS SUTURE (RUNNING SUTURE)

Evaluation
32. Evaluasi apakah semua luka sudah dijahit
33. Evaluasi apakah masih ada perdarahan
34. Tutup luka denagn kasa steril/plester

Dokumentasi
a.
b.
c.
d.
e.

Tanggal dan waktu operasi


Diagnsis dan jenis operasi
Tipe dan ukuran suture
Kesulitan yang dihadap
Nama operator dan tanda tangan

5) SUBCUTICULAR SUTURE

Jenis-jenis:
1) SIMPLE INTERUPTED SUTURE

2) VERTICAL MATTRESS SUTURE

HIS
TOPIC 1: history taking OF
HEMATOLOGY PROBLEM
INTRODUCTION
Fakultas Kedokteran UNPAD 2010
Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS


Menyapa pasien & perkenalkan diri jangan lupa
tanya identitas

1.

HISTORY TAKING

Tanya keluhan utama pasien ada yang bisa


saya bantu/keluhannya apa?
Kategorikan keluhan apakah termasuk anemia,
bleeding, & malignancy
2. Tanya lebih detail untuk tiap gejala:

Sejak kapan?, muncul secara tiba-tiba/


bertahap?

Keluhan muncul secara spontan/ setelah


kejadian tertentu?

Ini pertama kali terjadi atau sebelumnya


pernah mengalami?

Tanya perubahan/ progress gimana


perkembangan sakitnya dari awal terjadi
sampai sekarang?

Apa yang membuat keluhan jadi membaik/


memburuk? kalo kerasa sakit biasanya
ngapain biar rasa sakitnya berkurang?,
sakitnya jadi makin parah pada saat ngapain
aja?
3. Simpulkan riwayat yang cocok dengan beberapa
pola penyakit yang dikenali

1.

SYMPTOM
Anemia
1.

Tanya keluhan lain


Lemah, pusing, pucat (saat bercermin/
pendapat orang), mudah marah, malas makan
(anorexia), letih, sulit konsentrasi

Sesak
nafas
saat
beraktivitas,
jantung
berdebar,
orthopnoe,
pergelangan
kaki
membengkak, sakit kepala, sering BAK

Menstruasi tidak teratur


2. Tanya faktor penyebab

Riwayat prematur (khusus anak-anak)

Riwayat jaundice

Gbere

Riwayat perdarahan (purpura/ bercak merah,


hematemesis/ muntah darah, perdarahan pada
pencernaan (BAB berdarah???), perdarahan
pada gusi, perdarahan pada hidung .

Adanya infestasi hewan parasit, alergi,


konsumsi obat/ produk rumah tangga yang
dapat
menekan
hematopoiesis
atau
menyebabkan hemolysis, pica (memakan hal
aneh, makan tanah, dll), pernah terpapar
radiasi

Sering terkena infeksi saluran pernafasan (&


infeksi
lainnya),
ada
penyakit
jantung,
gastrointestinal, endokrin, atai penyakit ginjal,
nyeri
tulang
&
bengkak
pada
sendi,
pembesaran lymph node

Asupan makanan (susu, daging, sayuran, dll.)

Mati rasa, ulkus, stomatitis/ sariawan

Riwayat sosial mengenai etnik, geografis (bisa


diperkirakan dari alamat), sosioekonomi (bisa
diperkirakan dari pekerjaan)

14

Pernah bepergian ke daerah endemik malaria?


Riwayat
keluarga
(mengenai
anemia,
perdarahan)
Riwayat medis (mengenai obat, transfusi)

Perdarahan (bleeding)
1.

Tanya
lebih
lanjut
mengenai
manifestasi
perdarahan:

Perdarahan superficial di kulit & membran


mukosa atau perdarahan yang massive:
petechiae (bercak merah <0,5 cm), purpura
(bercak
merah
>0,5
cm),
ecchymoses
(>purpura), hematemesis (muntah darah),
melena (BAB hitam), hematochezia (BAB
berdarah), hemarthrosis, perdarahan pada
gusi,
perdarahan
pada
subkonjungtival,
perdarahan pada tali pusar (umbilical cord), &
menometrorrhagia.

Serangan perdarahan (onset of bleeding):


berulang ga?, cepat?, perdarahan kronis atau
lama dari tali pusar?, setelah cabut gigi?,
tonsillectomy?, khitan/sunat?, operasi.

Single/multiple site?
2. Riwayat:

Injuri/trauma

Perdarahan lama setelah khitan/sunat, cabut


gigi atau trauma lainnnya

Riwayat keluarga

Riwayat kesehatan (transfusi & obat)

Malignancy
1.

Gejala:
Pallor
(pucat),
mudah
lelah,
demam,
perdarahan, mudah memear, infeksi, night
sweat
(berkeringat
pada
malam
hari),
penurunan berat badan

Pembesaran lymph node

Abdominal distension (perut tegang/ kram)

Nyeri tulang, arthralgia, jalannya ga stabil/


pincang

Muntah, sakit kepala, gangguan pernafasan

Ada masa/ benjolan di bagian tertentu

Penurunan kesadaran
2. Riwayat:

Riwayat keluarga

Paparan terhadap obat, radiasi, & zat kimia

KESIMPULAN
Contoh: jadi dari hasil obrolan tadi ibu/ bpk kemungkinan
mengalami anemia/ perdarahan/ malignancy, untuk
memastikannya perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut

Topic 2: CLINICAL EXAMINATION


OF HEMATOLOGY PROBLEM
PHYSICAL EXAMINATION
Anemia
1.

Pemeriksaan awal:
Apakah pasien terlihat sakit/sehat? Jika sakit,
bagaimana sakitnya? Bagaimana posisinya?

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

2.
3.

4.

5.

Level kesadaran
Pernafasan (RR & usaha untuk bernafas,
cyanosis)

Sirkulasi/Peredaran darah (BP, HR/ PR)

Suhu tubuh

Mengukur berat badan & tinggi badan Cuma


sebutin aja
Tampilan khusus: facies cooley
Tanda-tanda anemia:
1. Rambut:

Rambut kering, mudah rontok (pada kasus


IDA)
2. Mata

Konjungtiva:
Pucat/ga?
Sedikit
pendarahan
pada
konjungtiva
menjadi tanda signifikan dari perdarahan.

Sclera berwarna putih.


Sclera berwarna kuning menjadi tanda
pertama dari clinical jaundice
3. Mulut:

Warna bibir, pucat/ga?

Mukopsa mulut: pucat/ga?

Lidah: halus & merah (tanda megaloblastic


anemia)

Stomatitis angularis, oral patch (tanda oral


candilosis/candidiasis)
4. Jantung

Identifikasi tanda tachycardia

Normal HR berubah dari 70-170 X/menit ke


120-140 X/menit segera setelah lahir.
80-140 X/menit pada umur 1 tahun,
80-130 X/menit pada umur 2 tahun,
80-120 X/menit pada umur 3 tahun &
70-115 X/menit pada setelah 3 tahun
90
X/menit pada umur 10 tahun,
Pada
saat
remaja
menurun
samapai
60-100 X/menit

Auscultation untuk menemukan systolic


heart murmur di semua area katup sebagai
tanda anemia parah. Dengarkan dengan
pasien dalam posisi duduk & supinasi
5. Kuku: pucat, cyanosis/normal, spoon nail
(koilonychia)
6. Telapak tangan: pucat/normal
7. Kulit: pucat/keabu-abuan (tanda hemosiderosis,
kulit kering
8. Tampilan khusus: facies cooley
Mengestimasi tingkat keparahan anemia:
a. Anemia
ringan/sedang:
terlihat
pada
konjungtiva,
mukosa
mulut,
kuku,
&
palmarmanus, kulit
b. Anemia parah: gangguan fungsi jantung &
membutuhkan penanganan yang segera
Identifikasi apakah anemianya disertai dengan
lymphadenopathy,
hepatomegaly
atau
splenomegaly

15

melena, hematochezia, hemarthrosis (akumulasi


darah pada sendi), perdarahan pada gusi,
perdarah pada subkonjungtival, perdarahan dari
tali pusar, metrorrhagia & massive bleeding
2. Identifikasi tempat perdarahan:

Single/multiple, gusi, perdarahan pada hidung,


sendi, luka operasi, khitan.sunat, atau lokasi
lainnya

Simetrik/asimetrik

Membran mukosa, hemarthroses, deformitas


pada sendi

Malignancy
1.

Pemeriksaan awal:
Identifikasi tanda:

Demam, tachycardia, mudah marah

Anemia

Perdarahan

Skin infiltrates, bengkak pada periorbital,


papiledema, adenopathy, tanda pembesaran
mediastinal
(dyspnea,
venectation,
leher
bengkak),
hepatomegaly,
splenomegaly,
pembesaran tasticular, nyeri tulang, tanda
infeksi, masa di abdominal & masa lainnya
2. Hepatomegaly (posisi tidur)

Normalnya liver tidak teraba atau dapat teraba


sebagai masa superficial 1-2 cm dibawah right
costal margin, dengan batas tajam

Prosedur:
a. Tempatkan tangan kiri dibelakang perut
bagian kanan pasien dibawah ribs 11 & 12
b. Ingatkan pasien untuk relax
c.
Tentukan arcus costratum: tarik garis lurus
dari midclavicila (pertengahan), papillae
mammae hingga ke costa melayang
d. Tempatkan tangan kanan di atas perut
kanan pasien. Lakukan perabaan dan tekan
memakai 3 jari / finger tip pada lateral
rectus abdominis (bawah) ke arah arcus
costratum

Perdarahan
1.

Identifikasi tipe perdarahan: purpura, petechiae,


ecchymoses, hematoma, epistaxis, hematemesis,

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

16

Keys of steps:
Tarik garis dari mid clavicula ke arcus costalis (hepar diukur d
perpotongan tsb ke umbilikus) tangan kiri taro di bawah cos
11 & 12 pasien tangan kanan mempalpasi dari lateral rec
abdominis inferior ke atas kalo udah keraba, ukur perpotong
ke arah umbilikus pake meteran tanya sakit ga? ge
palpasi ke arah xypjoid processus, ukur ke arah umbilikus
HASIL: reguler, ujung tajam, kenyal, ukuran cm.
Mid clavicula lina
e.

Minta pasien untuk tarik nafas, kemudian


minta untuk mengeluarkan nafas, saat itu
pula kita tekan perlahan lanjutkan proses
tersebut
secara
vertical
sampai
menemukan tonjolan

Lateral rectus abdominis


Umbilikus
3.

Jika teraba semua, batas normal liver


adalah
lembut,
tajam
&
regular,
permukaannya halus & sedikit tender
g. Menilai besar liver (dalam cm):

Ukurannya

Permukaannya kasar atau tidak

Nyeri?

Batasnya tajam/tumpul? dan regular


tidak
h. Ambil pita ukur, tempatkan dari titik arcus
costarum
menuju
umbilikus,
ukur
panjangnya.

Dari titik yang sudah diukur, arahkan ke


xyphoid processus

Ukur dari titik xyphoid ke batas hepar


dibawahnya

Splenomegaly
Normal spleen:

f.

Splenomegaly:

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

f.

g.

17

bagian kiri bawah costal margin melewati


umbilikus sampai SIAS
Caranya: bagi daerah menjadi 8 bagian
dengan jari tangan, schuffner 1-4 brrada di
atas pusar, sedangkan 5-8 berada dibawah
tali pusar
Susuri insisura spleen (lekukan di limfa) dari
bawah ke atas hingga batas costa 10

Keys of steps:
Tarik garis dari anterior axillary ke arcus cosralis palpasi
dari bagian inferior axillary anterior setelah spleen teraba,
cari incisura lienaris buat mastiin kalo bener spleen, JANGAN
DILEPAS! tanya ada nyeri ga? tentukan schuffnernya
HASIL: ga da tenderness, schuffner

Prosedur pemeriksaan spleen:


a. Tangan kiri ditempatkan di bawah ribs kiri
pasien, di bawah costa 11-12
b. Tentukan batas costa 10 tarik garis dari
maxillary line hingga batas costa 10
c. Mulai raba dan tekan memakai 3 jari/ finger
tip memastikan adanya pembesaran spleen

Axillary
anterior

SIAS
(supina iliaca anterior superior)
4.

Lymph node
Prosedur

Topic 3: blood smear


d.

Minta pasien untuk menarik nafas, buang lalu


kita tekan perlahan
e. Rasakan adanya pembesaran spleen lalu
nilai:

Permukaan: kasar, tidak?

Nyeri?

Contour

Spleen enlargment (schuffner I-VIII)


garis imajiner schuffner I-VIII: garis dari
Fakultas Kedokteran UNPAD 2010
Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS


Basophil
Eosinophil
Neutrophil band
Neutrophil
segmented
Lymphocytes
Monocytes

0-1
1-6
3-5
4070
3045
2-10

18

Granule: purple/ blue


Orange 2 lobus
Pink, lengkung padat
Bersegmen, filamen
Purple/ blue
Bleu/ grey, vacuole

Topic 4: differential count


A. Set of laboratory equipment and
reagents for the procedures
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Microscope
Prepared blood smears/ stained normal blood
smear
Immersion oil
Xylol
Tissue paper
Differential blood cells sheet
Examiner guide
Blood cell atlas

N. band

N.

segmented

B. Procedure
Assessment
1.

Menilai persiapan blood semar

Planning
2.
3.

Cek instrument dan alat-alat yang akan digunakan


Cuci tangan dengan menggunakan sabun
antiseptik, gunakan gloves

Implementation
4.

Identifikasi pasien : nama, medical record, umur


dan jenis kelamin

Procedure
5.

Letakan slide di mikroscope stage dan jepit dengan


clips
6. Gunakan perbesaran yang rendah ( 10X) lensa
objectif untuk menentukan batas smear
7. Tentukan area yang tidak tersentuh/ numpuk
8. Teteskan minyak imersi (1 tetes) di tengah slide
9. Tempatkan perbesaran 100x di posisi slide
10. Gunakan makrometer dan mikrometer sampai sel
dapat terlihat dengan jelas
11. Naikan kondensor (buka diafragma) untuk cahaya
maksimum
12. Amati WBC
Series
%
Fakultas Kedokteran UNPAD 2010
Perfecten

Eosinophil
Basophil

Characteristic
Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

Monocyte
Lymphocuye
13. Hitung sel ke 1 100, di setiap kotak, jumlah 10
sel

19

Usia

Jenis kelamin

Suku

Pendidikan

Pekerjaan

Status pernikahan

Alamat
5. Klasifikasi pekerjaan (berhubungan dengan faktor
resiko):
1. Legislator, senior official, & manager
2. Professionals
3. Technician
4. Clerical
5. Service and sales
6. Agricultural and fishery
7. Production craftsman
8. Plant machine operator and assembler
9. Cleaner, laborers
10. Worker and classifiable:
a. Student
b. Housewife
c. Retired person
d. Unemployed person

C. History of present illness


6.

14. Jika selesai, lepaskan slide


15. Bersihkan sisa minyak di slide dan lensa objectif
menggunakan xylol
16. Bersihkan blood smear dengan xylol & letakan di
tempat penyimpanan yang tepat

Cleaning and safety


17. a. Letakan blood smear slide ke tempat semula
b. Lepaskan sarung tangan
c. Cuci tangan dengan sabun antiseptic

Test result
Basophil : ..
%
Eosinophil
: ..
%
Neutrophil bands:
%
Neutrophil segmented: %
Lymphocyte
: ..
%
Monocytes
: ..%

Topic 5: history taking in allergic


and immunologic diseases
A. Client assesment
1.
2.
3.

Sapa pasien dengan ramah , perkenalkan diri


Berikan penjelasan tentang history taking minta
izin
Jelaskan tujuan history taking

B. Identifying data
4.

Tanyakan dengan sopan: identitas pasien

Nama

Chief complaint:
a. Keluhan utama?
b. Sejak kapan?
c. Terjadinya hilang timbul/ terus menrus?
d. Jika hilang timbul, apa yang menyebabkan
timbul?
e. Apakah ada faktor yang pencetus:

Obat

Makanan

Zat kimia

Stress

Debu rumah

Kontak dengan benda panas/ dingin

Terpapar suhu panas/ dingin

Radiasi uv

Infeksi
f.
Sudah pernah diobati? Jika sudah ada
perbaikan ga?

D. General history of present illnes


related to chief complaint
a.

Acute illnes syndrome:

Umum : Demam, menggigil, letih, pusing,


pingsan

Kulit : Urtikaria (bentol), kemerahan, gatal

Wajah : menyeringai, menggosok hidung


akibat gatal (allergic salute)

Mata : gatal, berair, mata merah, pandangan


kabur, silau terhadap cahaya,
kotoran
mata

Hidung
: hidung tersumbat, bersin,
hidung meler (berair), gatal

Mulut : bernafas lewat mulut, ada luka/ lecet


di mulut

Tenggorokan: batuk, gatal, suara serak, seperti


tercekik

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

Dada : nafas pendek, sesak nafas, nafas


cepat, ngorok/ dengkur, nafas bunyi,
sakit/ nyeri dada

Perut : kram perut, mual, muntah ,diare

Genital : erosi/ luka


b. Chronic illnes syndrome

Lemas, nafsu makan berkurang, berat badana


turun, lesu

Pertumbuhan dan perkembangan : bandingkan


dengan anak seusia

E. Past history related to Chief


complaint, especially allergic/ atopic
history
Sejauh yang pasien tahu, pasien punya alergi ga
sebelumnya?
8. Jika iya, pada saat terjadi apa reaksi alergi muncul:

Kulit : kemerahan, bentol, gatal

Mata : merah, bengkak, gatal, berair

Hidung
: tersumbat/ berair, gatal,
bersin

Telinga
: berasa penuh, pendengaran
berkurang, gatal, berair, nyeri, merah

Tenggorokan : suara serak, nyeri tengggorokan

Dada : nafas bunyi , berat di dada, batuk


9. Apakah mengganggu aktivitas sehari-hari?

Mild : tidak mengganggu

Moderate: menggangu, tapi tidak mengancam


jiwa

Severe
: menggangu & mengancam
jiwa
10. Seberapa sering mengganggu aktivitas

Tidak pernah

Kadang-kadang

Sering, sepanjang waktu


11. yang menyebabkan alergi bertambah parah :

tempat (a)
: indoor/ outdoor (apakah
sama)

tempat (b)
: rumah, sekolah, kantor

waktu : pagi, siang, malam, sepanjang hari

bulan
: bulan-bulan tertentu/ sepanjang
tahun

cuaca : musim kering/ hujan

polusi udara: debu, asap rokok, asap makanan,


asap kendaraan

inhallatant allergen
: debu rumah, bulu
kucing, bulu anjing, tanaman, jamur

makanan
: telor, susu, makanan laut,
kacang-kacangan, buah-buahan,
bir, wine

kimia
: parfum, alat kosmetik, detergen,
sabun, bedak, cologne

pengalaman stress: sedang ujian


12. sudah pernah test allergi oleh dokter ? jika iya,
alergi jenis apa :

inhallant allergent

food allergent
13. sudah pernah diobati alerginya? Jika iya, obat apa?

Antihistamin

Steroid (oral/topical)

20

lainnya
Tidak tahu

F. Riwayat Keluarga
14. Adakah anggota keluarga (ayah, ibu, saudara
kandung) punya alergi/ gejala yang sama?
Misalnya: asthma, hidung berair/ meler, gatalgatal, alergi makanan

Topic 6: physical examination in


allergic and immunologic
diseases

7.

A. CLIENT ASSESSMENT
1. Perhatikan tampilan klinis awal pasien
Apakah pasien terlihat sakit?
Berdasarkan tampilan:
Verbal contact ::pasien masih bisa berbicara
dengan baik atau tidak? Jika
terganggu artinya ada penurunan kesadaran.
Wajah
: bengkak (allergy makanan),
menyeringai, menggosok-gosok hidung
(allergy salute/ rhinitis)
Mata
: edema pada kelopak mata, mata
merah berair (conjunctiva allergy)

Hidung
: hidung meler, bersin, sniffing
(mengendus)

Bibir
: edema pada bibir

Suara
: sengau,serak

Tenggorokan
: batuk, stridor(suara ngorok),
sesak nafas
Informed consent: jadi bu, karena pada anak ibu
ditemukan kelainan kulit dan pernafasan maka saya
akan melakukan pemeriksaan fisik,, silahkan pakaian
anak ibu dibuka kemudian berbaring di meja
pemeriksaan.

B. PHYSICAL EXAMINATION
1. General appearance
a. Posisi
: normal
b. Kesadaran: composmentis
c. Dyspnea : + (ada kerja otot tambahan seperti
d.
e.
f.
g.

cuping hidung)
Cyanosis : Edema
:+
Masih bisa bicara dengan jelas walaupun
dengan suara serak atau sengau
Bagaimana keadaan pasien?
Tentukan derajat keparahan penyakit pasien
berdasarkan :
Review iwayat dan
presentasi tampilan klinis awal

Tidak sakit
Mild
: tidak mengganggu aktivitas.

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

21

Moderate : mengganggu aktivitas, tapi


tidak mengancam jiwa.
Severe
: mengganggu aktivitas dan
mengancam jiwa,
ditandai dengan adanya:
Sesak nafas

Edema yang menyeluruh


Dehidrasi
Penurunan kesadaran
Kejang
2. Initial measurement
a. Respirasi:
Type : abdominothoracal (anak-anak),
thoracoabdominal
(dewasa)
Frequency (rate/minute): regular/ irregular
(cek dengan cara menempatkan tangan di
antara thorac dan abdomen)
Tekanan darah
Denyut nadi: frekuensi (rate/minute), volume
dan equality (regular/ irregular)
Suhu (menempatkan thermometer pada
ketiaknya)

Open-mouthed face

Dennie-Morgan infra-orbital fold ada lipatan


di infraorbital
Allergic shiner

b.
c.
d.

3. Kulit
Bercak-barcak/ kemerahan
Edema (tender non pitting)
4. Kepala

6. Mata
Secret

: serous,mucoid,mucopurulent

Perhatikan distribusi & tekstur rambut, atau


kerontokan

5. Wajah
Edema (tender non pitting)

Palpebrae: edema, blepharospasm

Conjunctivae bulbi: watery, hyperemia, edema,


blood vessel injection

Menyeringai

Menggosok-gosok hidung (allergic salute)

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

22

Auskultasi (cara: tempatkan bagian diafragma


stetoskop): suara paru, vesicular breathing sound
(normal), rales (wheezing, stridor)

12.Jantung
Suara jantung (cara: tempatkan bagian bel
stetoskop di IC 5, sejajar midclavicula, tepat
dibawah putting): regular/ irregular
13.

Abdomen
Epigastric retraction

14.

Conjungtiva tarsal on evertion:


edema,hyperemia,visible blood vessel,pinpoint
papils

7. Hidung

Sniffing
Pigmented transverse nasal crease

Anogenital

Edema, hyperemia, erosion, excoriation


15. Extremitas:

Dingin, lembab

Sendi: normal (passive movement)

Cek capillary refill:


Cara: tangan diangkat sejajar jantung ,
keadaan pronasi tekan ujung jari sampai
pucat lepaskan
Normal: kembali pinks up kurang dari 2 detik
>2 detik = poor perfusion

Topic 7: pe investigation ent


N
O

PROSEDUR
Preparation

Cuci tangan dengan sabun antiseptik dan keringkan dengan tissue


Gunakan masker

Nasal enlargement
Flaring or nlae nasi (bradening of nasal bridge)
pernafasan cuping hidung,
Secret : watery, serous, mucoid,
mucopurulent
Mucous : pale-bluish

8. Mulut
Bibir: edema, tender

Gunakan head lamp


Gunakan hand glove

Client assessment
Penilaian awal: kesadaran dan derajat keparahan pasien
Ppenilaian fisik
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
Posisi pasien: duduk di kursi pemeriksaan dengan nyaman, tegak
dan tidak menyender
Posisi pemeriksa : susuk berhadapan dan bersebelahan dengan
pasien

Pemeriksaan wajah
Inspeksi, palpasi, dan perkusi pada sinus frontal dan maxilla

Pemeriksaan telinga

9.

Dental malocclution
High arched palate
Lidah : geographic tongue, edema
Leher

10.

Suprasternal retaraction
Supraclavicular retraction

Thorax
Inspeksi : bentuk dan pergerakannya simetrik/
asimetrik?,
barrel chest
intercostal retraction

11.Paru-paru

Mulai dengan inspeksi eksternal telinga menggunakan direct light


Tarik pinna kebelakang dan kedepan untuk melihat eardrum dan
telunjuk yang lain untuk menahan tragus. Gunakan head lump un
menginspeksi esternal auditory canal dan eardrum
Lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

Pemeriksaan dengan Otoscope

pegang otoscope seperti memegang pulpen dan biarkan kelingkin


di pipi pasien untuk fiksasi. Tangan satunya menarik pinna ke
belakang dan kedepan
lihat konsisi external auditory canal
lihat kondisi eardrum dan periksa poin of light nya

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

23

Semua orang yang terlibat dalam penanganan


jenazah harus memkai APD (Alat Proteksi Diri), dimulai
Rinne test
dari gown, masker, goggle, kemudian sepatu boots.
2. Gunakan double hand gloves
jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Cuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum
pegang garputala dengan satu tangan. Getarkan dan dengar oleh
menggunakan glove.
pemeriksa dan letakkan di tulang mastoid pasien sampai pasien
lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

tidak mendengar lagi suaranya


pindhkan ke external ear

1.

Prosedur

1.
tanya pasien apakan masih mendengar suara atau tidak 2.

Lakukan prosedur dengan cepat, jangan buang waktu!


Management jenazah di bangsal RS:

Informasikan ke ruang penanganan jenazah


lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya

Buka semua peralatan medis (infusion set,


catheter, nasogastric tube, dll), masukkan ke
Weber test
kantung plastik yang mengandung disinfektan dan
jelaskan prosedur yang akan dilakukan
perlakukan sebagai sampah medis.
pegang garputala dengan satu tangan. Getarkan dan dengar oleh

Tutup semua luka dengan waterproof plaster


pemeriksa dan tempatkan si tengah dahi pasien
(plaster tahan air).
tanya telinga mana yang dominan atau sama saja?>

Masukan jenazah ke kantung plastik transparan


dan kirim ke ruang penanganan jenazah dengan
Pemeriksaan hidung
menggunakan brangkar
Anterior rhinoscopy

Sprei, sarung bantal dan selimut direndam dalam


pegang nasal spekulum dnegan satu tangan, ibu jari di joint jari
cairan sodium hypochlorite selama 30 menit
telunjuk di hidung pasien dan jari yang lainnya memegang
sebelum dicuci.
spekulum. Masukkan sejajar dengan hidung laku putar dan buka ke

Disinfeksi blangkar dan peralatan lain yang kontak


atas. Jangan ke arah bawah
tubuh
dan
cairan
dari
jenazah
ihat secara cermat warna mukosa. Pada pasien alergi ada edema dengan
mukosa, terlihat pucat dan berwarna biru
menggunakan sodium hypochlorite.
3. Management di ruang penanganan jenazah :
ada cairan yang keluar tidak? Asal cairan itu keluar?

Gunting plastik yang membungkus jenazah secara


lihat middle dan inferior turbinate (hypertropy atau tidak)
vertikal di bagian tengah.

Semprot dengan lembut menggunakan sodium


lihat deep nose untuk melihat ada atau tidaknya polip dan tumor
hypochlorite, buka semua pakaian jenazah dan
lakukan prosedur yang sama pada sisi lainnya
segera rendam pada sodium hypochlorite.

Mandikan tubuh dengan sodium hypochlorite


Pemeriksaan oral cavity
diikuti dengan tata cara keagamaan, dapat
minta pasien untuk membuka mulutnya dan bernafas melalui mulut
dilakukan oleh petugas kesehatan, keluarga, atau
periksa smua permukaan mukosa dan gigi
tokoh agama dengan dibawah pengawasan dokter.

Besihkan rongga mulut dan lubang tubuh lainnya


elevasi lidah pasien untuk melihat dasr mulut
dengan menggunakan forceps atau peralatan lain
pegang tongue blade dengan satu tangan dan tekan lidah pasien yang sesuai.

Embalming (awetkan) dengan larutan formalin.


minta pasien untuk releks dan tetap pada posisinya

40% formaldehyde diencerkan dengan air


observasi tonsil, palate, dan faring
perbandingan
1:9
(10%
formaldehyde
Pemeriksaan leher
dibutuhkan untuk pengawetan jenazah).

Cairan formalin diinjeksikan kedalam pembuluh


inspeksi dan palpasi neck node
darah (phlebotomy) melalui vena malleolus
anterior atau vena femoralis. Setelah selesai
kemudian vena di ligasi kembali, kemudian
dijahit, dibalut dengan kapas/ kasa berformalin
dan ditutup dengan waterproof plaster (plaster
Client Assessment
tahan air).
1. Berikan penjelasan yang cukup mengenai prosedur

Tutup semua lubang tubuh dengan kapas


pada keluarga jenazah pa/bu, jadi jenazah anak
berformalin.
bapa/ibu bisa menularkan penyakit. Oleh karena itu ,

Tutup luka atau lesi kulit dengan kapas/ kasa


sebelum dibawa pulang akan dilakukan tindakan
berformalin dan tutup dengan waterproof plaster
khusus terlebih dahulu supaya tidak menularkan
(plaster tahan air).
penyakit

Bungkus tubuh:
2. Jelaskan tujuan dari prosedur

Muslim
: masukkan pada kantung plastik
3. Kelurga tidak boleh melakukan kontak kulit dengan
transparan, kemudian bungkus
dengan
kulit jenazah
kain kafan.

Topic 8: infectious corpse


management

Preparation
Fakultas Kedokteran UNPAD 2010
Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Draft OSCE EMS-NBSS

goggle dan masker dari belakang kemudian cuci


tangan lagi.

Non-Muslim
: gunakan pakaian kemudian
masukkan ke kantung plastik transparan. Bisa
juga dimasukkan ke dalam peti.
Buka alat pelindung diri dimulai dari gown
bersamaan dengan glove lalu cuci tangan. Buka

24

Disinfeksi ruangan dengan sodium hypochlorite.

Fakultas Kedokteran UNPAD 2010


Perfecten

Draft OSCE DMS-HIS

Anda mungkin juga menyukai