FK UNRAM
Etiologi
Gambaran klinis
Pemeriksaan radiologist
Pada foto roentgen terdapat penyambungan fraktur tetapi pada posisi yang tidak
sesuai dengan keadaan yang normal.
Terapi
Konservatif
Dilakukan refrakturisasi dengan pembiusan umum dan imobilisasi sesuai dengan fraktur yang
baru. Apabila ada kependekan anggota gerak dapat digunakan sepatu orthopedic.
Operatif
Osteotomi koreksi (osteotomi Z) dan bone graft disertai dengan fiksasi interna
Osteotomi dengan pemanjangan bertahap, misalnya pada anak anak.
Osteotomi yang bersifat baji
3. Pada ekstremitas bawah, pemendekan lebih dari 2 cm jarang dapat diterima pasien
dan prosedur pemanjangan ekstremitas dapat diindikasikan.
4. Harapan pasien (sering kali kosmetik) mungkin berbeda dari ahli bedah, mereka tidak
boleh ditolak
5. Diskusi awal dengan pasien dan petunjuk dari gambaran x-ray akan membantu
menentukan kebutuhan terapi dan mencegah salah paham.
2. DELAYED UNION
Delayed union adalah fraktur yang tidak sembuh setelah selang waktu 3 -5 bulan (3
bulan untuk anggota gerak atas dan 5 bulan untuk anggota gerak bawah). proses
penyembuhan tulang yang lebih lambat dari perkiraan penyembuhan biasanya.
Etiologi :
Biological :
a. Suplai darah inadekuat
Fraktur displaced yang jelek dari tulang panjang akan menyebabkan periosteum sobek
dan suplai darah intramedular terganggu. Tepi fraktur menjadi nekrosis dan
tergantung bentuk dari jembatan kalus. Jika daerah nekrosis luas, pada fraktur
comminuted, union dapat terhambat.
Pemeriksaan radiologist
Pengobatan
a. Konservatif
3. NONUNION
Pada sedikit kasus, delayed union dapat berangsur-angsur menjadi fraktur non-union,
menjadi mungkin bahwa fraktur tidak akan menyambung tanpa intervensi. Pergerakan dapat
diperoleh dari daerah fraktur dan nyeri berkurang; celah fraktur menjadi tipe pseudoarthrosis.
Disebut nonunion apabila fraktur tidak menyembuh antara 6 8 bulan dan tidak
didapatkan konsolidasi sehingga didapat pseudoarthrosis (sendi palsu). Pseudoarthrosis dapat
terjadi tanpa infeksi tetapi dapat juga terjadi sama sama dengan infeksi disebut infected
pseudoarthrosis. kegagalan lengkap fraktur untuk menyatu setelah waktu yang panjang dari
biasanya.
Beberapa jenis nonunion terjadi menurut keadaan ujung ujung fragmen tulang.
a. Hipertrofik
Ujung ujung tulang bersifat sklerotik dan lebih besar dari normal yang disebut
gambaran elephants foot. Memberi kesan osteogenesis masih aktif tapi tidak mampu
menjembatani celah fraktur. Garis fraktur tampak dengan jelas. Ruangan antar tulang
diisi dengan tulang rawan dan jaringan ikat fibrosa. Pada jenis ini vaskularisasinya
baik sehingga biasanya hanya diperlukan fiksasi yang rigid tanpa pemasangan bone
graft.
b. Atrofik (Oligotrofik)
Tidak ada tanda tanda aktivitas seluler pada ujung fraktur. Osteogenesis tampak
sudah berhenti. Ujung tulang lebih kecil dan bulat serta osteoporotik dan avaskular.
Ujung tulang meruncing atau berkumpul tanpa ada kesan pembentukan tulang baru.
Pada jenis ini disamping dilakukan fiksasi rigid juga diperlukan pemasangan bone
graft.
Gambaran klinis
disebut pseudoarthrosis.
Nyeri tekan atau sama sekali tidak ada.
Pembengkakan bisa ditemukan dan bisa juga tidak terdapat pembengkakan
sama sekali
Pada perabaan ditemukan rongga diantara kedua fragmen.
Pemeriksaan radiologist
Terapi
a. Konservatif
Non-union adakalanya symptomless, sedikit tanpa terapi atau paling sering dengan
removable splint. Walaupun jika terdapat gejala non-union, operasi bukan satusatunya cara; pada hipertrofik, fungsi penahan cukup dapat menginduksi union,
namun butuh terapi yang berlangsung lama. Getaran elektromagnetik dan getaran
frekuensi
rendah
ultrasound
juga
dapat
digunakan
untuk
merangsang
union/penyatuan.
b. Operatif
Pada hipertrofik dan tanpa deformitas, fiksasi rigid sendiri (internal ataupun external)
dapat mengarah ke union, dan sering juga ditambahkan bone graft. Pada atrofik,
fiksasi saja tidaklah cukup, diperlukan juga bone graft.
Pengobatan
REFERENSI:
Rasjad, Chairudin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. 5th Edition. Jakarta: Yarsif
Watampone.
Salter, Robert B. 1999. Textbook of Disorders and Injuries of the Musculoskeletal System. 3rd
Edition. Pennsylvania, USA: Williams & Wilkins.
Solomon, et all. 2001. Apleys System of Orthopaedics and Fractures 8th Edition. London:
Arnold.