Anda di halaman 1dari 1

Abstrak

Latar belakang: Kanker lidah (141 ICD-9) merupakan keganasan intra-oral


yang paling sering terjadi di negara Barat. Pada beberapa dekade terakhir,
angka kejadian dan angka mortalitas kanker lidah telah dilaporkan
meningkat baik di Eropa maupun di Amerika Serikat, yang mana tidak
disertai dengan peningkatan signifikan dari angka ketahanan hidup.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan epidemiologi dan kecenderungan
angka bertahan hidup dari kanker lidah di Australia Selatan selama periode
24 tahun mulai dari 1977 hingga 2001.
Metode: Data berbasis populasi untuk kanker lidah disediakan oleh Central
Cancer Registry Unit of Epidemiology Branch of the South Australian
Department of Health. Angka kejadian-berbasis usia dan angka mortalitas
untuk pria dan wanita juga dihitung. Analisa angka ketahanan hidup KaplanMeier dibuat berdasarkan periode waktu, usia, jenis kelamin, dan sub-lokasi
di lidah. Analisa cox regresi digunakan untuk menentukan faktor yang
mempengaruhi angka ketahanan hidup.
Hasil:Selama periode 24 tahun, 611 kasus kanker lidah (298 pria, 213
wanita) telah dilaporkan, dengan mayoritas dari jenis kanker ini adalah
karsinoma sel skuamosa. Usia mayoritas pada saat diagnosis ditegakkan
adalah 65-69 tahun pada pria dan 60-64 tahun pada wanita. Lima puluh
kasus (8.18% dari semua kasus kanker lidah) terjadi pada pasien berusia di
bawah 40 tahun. Sub-lokasi kanker lidah yang paling sering adalah letak
yang tidak spesifik di lidah (48.45%), batas lateral lidah (25.53%), dan
basal lidah (18.49%). Insiden-berbasis usiadan angka mortalitas untuk
wanita di Australia Selatan relatif rendah dan stabil, dan tidak ada
perkembangan yang signifikan dari angka ketahanan hidup kanker lidah
pada periode ini. Prediktor angka ketahanan hidup yang signifikan adalah
jenis kelamin, usia, dan sub-lokasi dari lidah, di mana pria, usia tua, dan
lokasi di basal lidah seringkali dikaitkan dengan angka ketahanan hidup
yang lebih rendah.
Kesimpulan: Kanker lidah merupakan masalah kesehatan yang penting
yang terkait dengan angka ketahanan hidup yang rendah. Deteksi dini dan
penegakan diagnosis yang cepat sangat penting untuk meningkatkan angka
ketahanan hidup dari keganasan ini.

Anda mungkin juga menyukai