Modul 2 Sken 3
Modul 2 Sken 3
Pucat
Kulit
Curah Jantung
Tekanan Darah
Tonus
Simpatis aktif
Denyut
Jantung
Vasokonstriks
i perifer
Meningkatka
n sekresi
epineprin
dan kelenjar
adrenalin
Kulit
Dingin
Kelenja
r
Keringa
t
Keringat
HUBUNGAN USIA
DENGAN PENYAKIT
Telah ditemukan beberapa faktor yang dikenal
sebagai faktor resiko yang meningkatkan
kerentanan terhadap terjadinya aterosklerosis.
Ada faktor yang tidak dapat diubah dan faktor
yang dapat diubah
Umur termasuk faktor yang tidak dapat diubah
Kerentanan terhadap aterosklerosis meningkat
seiring bertambahnya usia
Hubungan perokok
dengan penyakit serta
kandunganya
Perbedaan nyeri
dada CVS dan
NON CVS
Berkaitan
dengan
Cardiovascul
ar
Berkaitan
dengan
penyakit
paru
Karakteristik Nyeri
Dada
Angina
Karakteristik
Non-Angina
Retrosternal
Lokasi
Penyebaran
Lengan Kanan
Deskripsi Nyeri
Tajam, seperti
ditusuk tusuk,
seperti disayat sayat
Intensitas
menyiksa
Bermenit-menit
Waktu
Faktor Risiko
Pernapasan, sikap
tubuh, gerakan
Istirahat,
Dihilangkan Oleh
Apa saja
MENGAPA NYERI
MENJALAR KE
LENGAN?
JANTUN
G
TUMBUH DARI
LEHER DAN
DADA BAGIAN
ATAS
MEDULA
SPINALIS
SEGMEN C-3
SAMPAI T-5
SERABUT
NYERI
VISERAL
SEPANJANG
SARAF
SENSORIK
SIMPATIS
Pertolongan
pertama
Pemberian O2
Pemberian obat-obatan vasodilator
Hubungan enzim
pada penyakit
sesuai skenario
CK
SGO
T
LDH
ENZI
M
Nilai normal
aman
Kol. Total
< 200
Kol. LDL
< 130
Kol. HDL
> 60
Trigliserida
< 200
risiko
> 240
> 190
< 35
> 400
Interpretasi EKG
Alur Diagnostik
Anamnesis
Pemeriksaan Fisis
- inspeksi
- palpasi
- perkusi
- auskultasi
Elektrokardiografi
Gambaran EKG
Normal
Abnormal
Rontgen
INFARK MIOKARD
DEFINISI
Perkembangan cepat dari nekrosis otot jantung yang disebabkan oleh ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen. Klinis sangat mencemaskan karena sering berupa serangan mendadak
umunya pada pria 35-55 tahun tanpa gejala pendahuluan.
EPIDEMIOLOGI
Salah satu diagnosa yang paling umum pada pasien yang dirawat di rumah skait di negara-negara
barat. Di Amerika Serikat, kurang lebih 1,5 juta infark miokard terjadi setiap tahunnya. Mortalitas infark
miokard akut kurang lebih 30% dengan lebih separuh dari kematian terjadi sebelum pasien/sesudah
pasien masuk rumah sakit. Meskipun harapan hidup sesudah perawatan di rumah sakit telah meningkat
selama dua dekade terakhir, tambahan 5-10% pasien yang selamat meninggal pada tahun pertama sejak
sesudah infark miokard dan jumlah infark miokard setiap tahun di Amerika Serikat sebagian besar tetap
tidak berubah sejak awal tahun 1970-an. Risiko mortalitas berlebihan dan infark miokard non fatal
rekuren menetap pada pasien yang sembuh.
ETIOLOGI
Menurut Alpert (2010), infark miokard terjadi oleh penyebab yang heterogen, antara lain
Secara spontan terjadi karena ruptur plak, fisura atau diseksi plak ateosklerosis. Selain itu,
peningkatan kebutuhan dan ketersediaan oksigen dan nutrien yang inadekuat memicu
munculnya infark miokard. Hal-hal tersebut merupakan akibat dari anemia, aritmia dan
hiper/hipotensi.
Pertanda biokimiawi infark miokard (contihnya troponin) 3 kali lebih besar dari nilai normal
akibat pemasangan percutaneous coronary interventation (PCI) yang memicu terjadinya infark
miokard.
Akibat pemasangan stent trombosis
Peningkatan kadar troponin 5 kali lebih besar dari nilai normal. Kejadian ini berhubungan
dengan operasi bypass koroner.
PATOFISIOLOGI
NSTEMI
SUPLAI
OKSIGEN
MENURUN
KEBUTUHAN
OKSIGEN
MIOKARD YANG
DIPERBERAT OLEH
OBSTRUKSI
KORONER
TROMBOSIS
AKUT PADA
ARTERI
KORONER
ATAU PROSES
VASOKONSTRIK
SI KORONER
RUPTUR
PLAK
YANG TAK
STABIL
LOKASI
RUPTUR
PLAK; SEL
MAKROFAG
DAN
LIMFOSIT T
hsCRP di hati
TNF-
IL-6
PENATALAKSANAAN
Pasien NSTEMI harus ostirahat di tempat tidur dengan pemantauan EKG untuk
devisi segmen ST dan irama jantung. Empat komponen utama terapi harus
dipertimbangkan pada setiap pasien NSTEMI, yaitu :
1. TERAPI ANTIISKEMIA
. Nitrat
. Penyekat Beta
4.
TERAPI ANTIKOAGULAN
Deltaparin
Enoksaparin
. KOMPLIKASI
o.
o.
o.
o.
Ruptura jantung
o.
Aneurisma ventrikal
o.
Tromboembolisme
o.
Perkarditis
PROGNOSIS
Prognosis lebih buruk pada wanita, bertambahnya usia, meningkatkanya
disfungsi ventrikel, distrimia ventrikel dan infark berulang. Indikator lain dari
prognosis lebih buruk adalah keterlambatan dalam reperfusi berhasil,
remodelling LV, infark anterior, jumlah lead menunjukkan elevasi ST, blik
cabang berkas dan tekanan darah sistolik < 100 mmHg dengan takikardi > 100
per menit.
Prognosis yang lebih baik berhubungan dengan reperfusi awal, infark
dinding inferior, pengobatan jangka pendek dan jangka panjang beta-blocker,
aspirin, statin dan ACE inhibitor. Lanjut usia dengan MI akut pada
peningkatan risiko komplikasi dan harus ditangani secara agresif.
INFARK MIOKAR
DENGAN ELEVASI ST
DEFINISI
Infark miokard akut dengan elevasi ST merupakan bagian dari spektrum sindrom
koroner akut yang terdiri dari angina pektoris tak stabil, IMA tnpa elevasi ST dan IMA
dengan elevasi ST. bentuk infark ini terjadi sesudah ruptur plak aterosklerosis dan
trombosis yang menyebabkan oklusi total pembuluh darah (tidak ada aliran darah).
Terlihat seluruh nekrosis di seluruh dinding miokardium.
PATOFISIOLOGI
STE
MI
TROMBUS ARTERI
KORONER TERJADI
SECARA CEPAT PADA
LOKASI INJURI
VASKULAR
PLAK
ATEROSKLEROSI
S MENGALAMI
FISUR, RUPTUR
ATAU ULSERASI
DAN JIKA
KONDISI LOKAL
ATAU SISTEMIK
MEMICU
TROMBOGENESI
S
TROMBUS
MURAL
OKLUSI ARTERI
KORONER
LOKASI
RUPTUR
PLAK
AKTIVITAS
TROMBOSIT
TROMBOKSAN A2
PERUBAHAN KONFORMASI
GLIKOPROTEIN IIb/IIa
KONVER
SI
FUNGSI
RESEPTOR
MEMPUNYAI
AFINITAS TINGGI
TERHADAP
SEKUEN ASAM
AMINO PADA
PROTEIN ADHESI
YANG LARUT
IKATAN SILANG
PLATELET DAN
AGREGASI
FAKTOR VON
WILLEBRAND
dan
FIBRINOGEN
2
PLATELET
KASKADE
KOAGULASI
FAKTOR
VII dan
X
PAJANAN TISSUE
FACTOR PADA SEL
ENDOTEL YANG
RUSAK
KONVERSI
PROTOMBIN
MENJADI TROMBIN
MENGKONVERSI
FIBRINIGEN
MENJADI FIBRIN
PEMBENTUKAN TROMBUS
PADA KASKADE KOAGULASI
ARTERI
KORONER
Keadaan
yang
jarang;
STEMI
OKLUSI OLEH
TROMBUS
OKLUSI
ARTERI
KORONER
AGREGRAT
TROMBOSIT
dan FIBBRIN
EMBOLI
KORONER,
ABNORMALIT
AS
KONGENITAL
, SPASME
KORONER
dan
BERBAGAI
PENYAKIT
INFLAMASI
SISTEMIK
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ekg
Cardiac Spesific Troponin
Creatinine Kinase (Ckmb)
Mioglobin
Lactic Dehydrogenase (Ldh)
PENATALAKSANAAN
1.
OKSIGEN
2.
NITROGLISERIN (NTG)
3.
Morfin
Aspirin
Penyekat Beta
KOMPLIKASI
Disfungsi ventrikular
Gangguan hemodinamik
Syok kardiogenik
Infark ventrikel kanan
Aritmia
Gagal jantung kongestif
Perikarditis
PROGNOSIS
KLASIFIKASI KILLIP : berdasarkan pemeriksaan fisik bedside sederhana; S3 gallop, kongesti paru
dan syok kardiogenik
TIMI risk score adalah sistem prognostik paling akhir yang menggabungkan anamnesis
sederhana dan pemeriksaan fisis yang dinilai pada pasien STEMI yang mendapat terapi
trombotik.
Penyakit jantung
koroner
Definisi
Sekelompok sindrom yang berkaitan erat
yang disebabkan oleh ketidakseimbangan
kebutuhan O2 miokardium dan aliran darah.
Faktor mempermudah
terjadinya arterosklerosis
Hiperten
si
Low
density
lipoprotei
n
meningka
t
Faktor
keturun
an
Diabetes
melitus
Faktor
mempermu
dah
Merokok
Epidemiologi
Semua usia :
Arterosklero
sis berat
dan kronis
penyempita
n lumen
arteri
koronaria
penyakit
jantung
iskemik
GINA PEKTORIS
TAK
STA
1 juta pasien dirawat di
rumah sakit karena angina
pektoris tak stabil, dimana 68% kemudian mndapat
serangan infark.
Yang dimaksud angina tak stabil:
1. Pasien dengan angina yang masih baru
dalam 2 bulan, dimana angina frekuensi
cukup sering dan cukup berat
2. Angina yang sebelumnya stabil , tapi
serangan berikutnya bertambah berat
3. Pasien dengan serangan angina pada
waktu istirahat
GAMBARAN KLINIS
PEMERIKSAAN
PENUNJANG
RUPTUR
PLAK
PATOGENESI
S
VASOSPAS
ME
EROSI
PADA
PLAK
TANPA
RUPTUR
PENATALAKSANAAN
Terapi umum
Terapi
medikamentosa:
obat anti
iskemia, obat
antiagregasi
trombosit, obat
antitrombin