Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang timbul sejak lahir, dan merupakan salah satu
penyebab kebutaan pada anak yang cukup seringdijumpai. Prognosis visus tergantung dari jenis
katarak (unilateral/bilateral, total partial) ada tidaknya kelainan mata yang menyertai katarak,
tindakan operasi (waktu operasi, teknik operasi, komplikasi operasi) dan rehabilitasi tajam
penglihatan pasca operasi.
GEJALA DAN TANDA
Gejala yang paling sering dan mudah dikenali adalah leukokoria. Gejala ini kadang-kadang tidak
terlihat jelas pada bayi yang baru lahir karena pupil miosis. Bila katarak binocular, penglihatan
kedua mata buruk, orang tua biasanya membawa anak dengan keluhan anak kurang melihat,
tidak focus, atau kurang bereaksi terhadap sekitar. Gejala lain yang dapat dijumpai antara lain
fotofobia, strasbismus, nistagmus.
EVALUASI
PELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC)
PENATALAKSANAAN
PELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC)
Penderita segera rujuk ke fasilitas tertier untuk pemeriksaan dan penanganan selanjutnya.
Bila kekeruhan total atau sentral harus segera dioperasi. Bila kekeruhan sangat minim
atau hanya sebagian, baik bilateral atau unilateral, operasi mungkin tidak perlu atau dapat
ditunda. Rehabilitasi tajam penglihatan dapat diberikan dengan pemberian kaca mata atau
lensa kontak atau pemasangan lensa tanam.
REKOMENDASI
REKOMENDASI PRA-OPERASI
Pasien diberi penjelasan mengenai keadaan penyakitnya, risiko operasi, prognosis tajam
penglihatan dan perawatan rehabilitasitajam penglihatan pasca operasi.
Pasien/orang tua menanatangani informed consent.
REKOMENDASI PASCA-OPERASI
Bila setelah dilakukan 3 kali tindakan di atas berturut-turut tiap 2 minggu tetapi masih
berair dan banyak sekret, lakukan probing dalam narkose.
Bila tes anel masih menunjukkan regurgitasi, lakukan pematahan konkha inferior.
Bila setelah dilakukan tindakan di atas mata masih berair dan banyak sekret, rujuk ke
TEC.
Mata berair, merah, silau, sakit, selalu terbuka, tidak dapat menutup mata.
Penglihatan mungkin buram.
EVALUASI
PELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC)
Dengan lup dan senter, pasien disuruh menutup kelopak matanya dan terlihat tidak
seluruh bola mata tertutup kelopak todak dapat menutup
Kornea mungkin masih jernih atau keruh
Dengan slit lamp, periksa keadaan kornea, apakah masih jernih, atau terdapat infiltrate,
atau ulkus kornea
Periksa juga apakah ada kekenduran pada tepi kelopak bawah (laxity)
PENATALAKSANAAN
PELAYANAN KESEHATAN MATA PRIMER (PEC)
Bila kornea masih jernih, beritetes air mata buatan sesering mungkin. Rapatkan kelopak
atas dan bawah dengan plester bila pasien tidur.
Bila sudah terjadi keratitis atau ulkus kornea, beri terapi sesuai terapi keratitis atau ulkus
kornea dan lakukan blefarorafi, atau rujuk ke TEC
Lakukan pemasangan bebat emas pada kelopak atas, jahitkan pada tarsus, berat beban
disesuaikan agar kelopak atas dapat menutup.
Pada kelopak bawah, bila sudah terdapat laxity atau ektropion, lakukan pemendekan tepi
kelopak bawah dengan atau tanpa penguat fascia lata atau bahan sintetik atau tulang
rawan telinga.