Oleh:
Aidillah Putri
1010070100197
Pembimbing
dr. Lidya Dewi, Sp.PD
DEFINISI
Diabetes
KLASIFIKASI ETIOLOGIS DM
DM
PREVALENSI DM TIPE II
Wanita
Tahun
Tahun
> laki-laki
PATOGENESIS DM TIPE 2
PATOFISOLOGI
FAKTOR RISIKO
Obesitas
(kegemukan)
Hipertensi
Riwayat Keluarga Diabetes Melitus
Dislipidemia
Umur
Riwayat persalinan
Faktor Genetik
Alkohol dan Rokok
DIAGNOSIS
Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan
penurunan BB yang tidak dapat dijelaskan sebabnya
Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata
kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus
vulvae pada wanita.
Darah kapiler
Darah kapiler
Bukan
Belum
DM
DM
pasti DM
<100
100-199
200
<90
90-199
200
<100
100-125
126
<90
90-99
100
PENATALAKSANAAN
Tujuan Penatalaksanaan:
Jangka pendek : hilangnya keluhan dan tanda DM,
mempertahankan rasa nyaman dan tercapainya target
pengendalian glukosa darah.
Jangka panjang: tercegah dan terhambatnya
progresivitas penyulit mikroangiopati, makroangiopati
dan neuropati.
Tujuan akhir pengelolaan adalah turunnya morbiditas
dan mortalitas DM.
EDUKASI
Pengetahuan tentang
a. pemantauan glukosa darah mandiri
b. tanda dan gejala hipoglikemia serta cara
mengatasinya
Komposisi makan:
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total
asupan energi
Lemak dianjurkan sekitar 20-25% kebutuhan kalori.
Tidak diperkenankan melebihi 30% total asupan energi
Protein dibutuhkan sebesar 10-20% total asupan energi
Natrium < 1 sendok teh per hari
Serat 25 gram/hari
LATIHAN JASMANI
Prinsip
Frekuensi
: jumlah olahraga perminggu sebaiknya
dilakukan dengan teratur 3-5 kali per minggu
Intensitas
: ringan dan sedang
Durasi
: 30-60 menit
Jenis : latihan jasmani endurans (aerobic) untuk
meningkatkan kemampuan kerdiorespirasi seperti
jalan, jogging, berenang dan bersepeda.
TERAPI FARMAKOLOGI
Obatnya
PENGHAMBAT GLUKONEOGENESIS
Obatnya
PENGHAMBAT GLUKOSIDASE
DPP-IV INHIBITOR
Obat
2. Suntikan
Jenisnya berupa insulin dan agonis GLP-1.
Insulin diperlukan pada keadaan:
- penurunan BB yang cepat
- hiperglikemia berat yang disertai ketosis
- ketoasidosis diabetic
- hiperglikemia hiperosmolar non ketotik
- hiperglikemia dengan asidosis laktat
- gagal dengan kombinasi OHO dosis optimal
- stress berat (infeksi sistemik, operasi besar, IMA, stroke)
- kehamilan dengan DM/ diabetes mellitus gestational
yang tidak terkendali dengan perencanaan makanan
- kontraindikasi atau alergi terhadap OHO
Fungsi insulin
menaikkan pengambilan glukosa ke dalam
selsel sebagian besar jaringan
menaikkan penguraian glukosa secara
oksidatif
menaikkan pembentukan glikogen dalam
hati dan otot serta mencegah penguraian
glikogen
menstimulasi pembentukan protein dan
lemak dari glukosa.
b. Komplikasi Kronis
- Komplikasi makrovaskuler
trombosis otak, penyakit jantung koroner (PJK), gagal
jantung kongetif, dan stroke.
- Komplikasi mikrovaskuler
nefropati, diabetik retinopati (kebutaan), neuropati,
dan amputasi
Pencegahan
Pencegahan Premordial
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Pencegahan Tersier
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: Ny. R
Umur
: 50 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Pekerjaan
: Ibu rumah tangga
Alamat
: Koto baru
Tanggal/jam masuk: 27-07-2015/ 16.00 WIB
Ruangan
: Siti Nurbaya 5
Anamnesis
Keluhan Utama: muntah sejak 8 jam yang lalu
Keluhan Penyakit Sekarang:
Muntah sejak 8 jam yang lalu, frekuensi lebih
dari 15 kali, berisi apa yang dimakan/diminum,
jumlah lebih kurang gelas, tidak berdarah.
Muntah terjadi secara tiba-tiba tanpa pencetus,
sore kemarin pasien makan mie instan saja
tanpa makan nasi siangnya.
Badan terasa letih dan lesu sejak 1 minggu yang
lalu dan pasien mengurangi aktifitasnya
Sakit perut sejak 1 hari yang lalu, sakit disertai
rasa mendesak sampai ke ulu hati
Sakit kepala sejak 1 hari yang lalu
Demam
dingin
Sering merasa haus dan rasa ingin minum
BAK frekuensi sering dalam jumlah banyak
dan warna yang normal
Berat badan terasa menurun
Kesemutan pada ujung-ujung jari kaki dan
tangan
Pandangan sedikit kabur
Terdapat luka yang sulit sembuh pada kedua
lutut dan sekitar daerah payudara kiri, luka
sudah mulai mengering
Bengkak
Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Keadaan umum
: sakit sedang
Kesadaran
: compos mentis kooperatif
Tekanan darah
: 110/60 mmHg
Nadi
: 80x permenit
Nafas
: 20x permenit
Suhu
: 36,6 0C
Berat badan
: 60 kg
Tinggi badan
: 165 cm
Thoraks
Paru
I: bentuk dada normal simetris kiri dan kanan (statis dan dinamis)
P: tidak ada nyeri tekan, fremitus taktil normal kanan dan kiri sama
P: sonor dikedua lapang paru
A: suara nafas vesicular, rhonki -/-, wheezing -/Jantung
I: iktus kordis tidak terlihat
P: iktus kordis kuat angkat
P: Batas kanan linea sternalis dextra RIC IV
Batas kiri linea midclavicularis sinistra RIC VI
Batas atas linea sternalis sinistra RIC II
Batas pinggang linea parasternalis sinistra RIC III
A: bunyi jantung I dan II murni regular, bising (-), suara tambahan
(-)
Abdomen
I: sikatrik (-), distensi (-)
P: nyeri tekan epigastrium (+), nyeri lepas (-), tidak ada
pembesaran hepar dan lien, bimanual (-/-), ballottement
(-/-), nyeri ketok CVA (-/-)
P: timpani
A: bising usus normal, 6x/menit
Anggota gerak
Terdapat luka yang sulit sembuh pada kedua lutut
Oedema pada lutut kiri
Regio cruris dextra post amputasi
Oedema tungkai (-), pitting oedema (-), akral hangat,
sianosis (-),
Pulsasi arteri
Dextra
A. dorsalis pedis
: tidak dapat dinilai
A. tibialis posterior: tidak dapat dinilai
A. poplitea : teraba
Sinistra
A.dorsalis pedis
: teraba
A. tibialis posterior: teraba
A. poplitea : teraba
Pemeriksaan Refleks
Refleks fisiologis
: +/+
Reflek patologis
: -/ Reflek sensitivitas rasa raba halus dan kasar : +/+
Pemeriksaan Laboratorium
Hemoglobin : 12,2 gr/dL N: 11,5 16,5 gr/dL
Hematokrit : 34,7 % () N: 37-45 %
Leukosit : 24.800/uL ()N: 4.000-11.000/uL
Trombosit
: 183.000/uL
N:150-400 x 103/uL
GD sewaktu (GDR) : 310 mg% () N: <180 mg%
Diagnosis Kerja
Diagnosis primer : Diabetes melitus tipe II tidak
terkontrol, normo weight dengan post op amputasi regio
cruris dextra
Diagnosis sekunder
: sepsis
gastritis
Diagnosis Banding DM: Hiperglikemia reaktif
Penatalaksanaan
Nonfarmakologi
Edukasi
Terapi gizi medis
Penentuan status gizi berdasarkan IMT
IMT= BBkg/ (TBmeter)2
IMT= 60/(1,65) 2 = 60/2,72= 22 BB normal (IMT 18,5-22,9)
Klasifikasi status gizi berdasarkan IMT
- BB kurang <18,5
- BB normal 18,5-22,9
- BB lebih
23,0
dengan resiko 23-24,5
obes I
25-29,9
obes II 30
Koreksi:
umur diatas 40 tahun -5% x 1462,5 = -73 kalori
Aktivitas sedang
+20% x 1462,5
= 293 kalori
Stress metabolik
+10 % x 1462,5
= 146 kalori
= (1462,5 73 + 293 + 146) kalori
= 1828,5 kalori = 1829 kalori
Jadi total kebutuhan kalori perhari Ny. R 1829 kalori
Untuk mempermudah perhitungan dalam konsultasi
gizi digenapkan menjadi 1800 kalori
Distribusi makanan
Karbohidrat 60% = 60% x 1800 kalori = 1080 kalori
dari karbohidrat yang setara dengan 270 gram
karbohidrat (1080 kalori : 4 kalori/gram karbohidrat)
Protein 20% = 20% x 1800 kalori = 360 kalori dari
protein yang setara dengan 90 gram protein (360
kalori : 4 kalori/gram protein)
Lemak 20% = 20% x 1800 kalori = 360 kalori dari
lemak yang setara dengan 40 gram lemak (360 kalori
: 9 kalori/gram lemak)
Makanan
Latihan
jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur (3-4 kali
seminggu) selama kurang lebih 30 menit yang
disesuaikan dengan kemampuan dan kondisi
penyakit penyerta. Sebagai contoh olahraga ringan
jalan santai.
Untuk menentukan intensitas latihan digunakan
Maximum Heart Rate (MHR)= 220 umur. Setelah
MHR didapatkan, dapat ditentukan Target Heart
Rate (THR). Pada pasien Ny. R berusia 50 tahun
disasarkan sebesar 75%, maka THR=75% x (22050)=120. Dengan demikian Ny.R dalam melakukan
latihan jasmani, sasaran denyut nadinya sekitar
120/menit.
Farmakologi
IVFD RL 8 jam/kolf
Ranitidine injeksi 2x1 ampul
Domperidon injeksi 3x1 ampul
Ceftriaxon injeksi 2x1
Ciprofloxacine infuse 2x100
Regular insulin 3x5 unit
Nucral syrup 3x1
Paracetamol tablet 3x1
Anjuran
Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan rontgen thorak
Pemeriksaan GDP dan GD 2 jam PP
FOLLOW UP
Kamis, 30 Juli 2015
S: Mual (+) muntah (-)
Nafsu makan menurun
Badan terasa lemas, nyeri pada perut
Oedema pada lutut kiri, sakit jika digerakkan
BAB tidak ada, BAK lancar
O: Keadaan umum: sakit sedang
Kesadaran : compos mentis kooperatif
Tekanan darah : 100/70 mmHg
Nadi : 82x permenit
Nafas : 20x permenit
Suhu : 36,6 0C
Pemeriksaan Labor : GDP 179 mg%
GD 2 Jam PP 256 mg%
PEMBAHASAN KASUS
Ny.R usia 50 tahun datang ke bangsal interne
wanita dengan keluhan muntah sejak 8 jam
yang lalu. Muntah frekuensi lebih dari 15 kali,
berisi apa yang dimakan/diminum, jumlah lebih
kurang gelas. Badan terasa letih dan lesu,
sakit perut, sakit kepala, demam, sering merasa
haus dan rasa ingin minum. BAK frekuensi
sering, berat badan terasa menurun, kesemutan
pada ujung-ujung jari kaki dan tangan,
pandangan sedikit kabur, terdapat luka yang
sulit sembuh pada kedua lutut dan sekitar
daerah payudara kiri, luka sudah mulai
mengering. Lutut kiri bengkak, merah, terasa
hangat dan sakit jika digerakkan.
DAFTAR PUSTAKA
Noor, Restyana. Diabetes Melitus Tipe 2, jurnal J
MAJORITY, Volume 4 Nomor 5, Februari 2015
Ozougwu
Jc, dkk. 2013. The pathogenesis dan
pathophysiology of type 1 and type 2 diabetes mellitus.
Journal of physiology and pathophysiology 4(4):46-57.
Rudianto, Ahmad, dkk, 2011. Kosensus pengendalian dan
pencegahan diabetes mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta:
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PERKENI)
Sudoyo, Aru W, dkk. 2010. Buku Ajar Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Interna Publising.
Suyono S. 2007. Penatalaksanaan diabetes mellitus
terpadu. Jakarta: Penerbit FKUI.
TERIMA KASIH