Bab 2
Bab 2
BAB II
STUDI KEPUSTAKAAN
A. Konsep Terkait
1. Motivasi
a. Pengertian.
Motivasi secara umum sering diartikan sebagai sesuatu yang ada pada diri
seseorang yang dapat mendorong, mengaktifkan, menggerakkan dan
mengarahkan perilaku seseorang. Motivasi itu ada dalam diri seseorang
dalam wujud niat, harapan, keinginan dan tujuan yang ingin dicapai.
Motivasi ada dalam diri manusia terdorong oleh karena adanya keinginan
untuk hidup, keinginan untuk memiliki sesuatu, keinginan akan
kekuasaan, keinginan akan adanya pengakuan, sehingga secara singkat
motivasi dapat diartikan sebagai dorongan atau
dicapai
dengan
perilaku
tertentu
dalam
usahanya.
(http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/02/06/teori-teori-motivasi/)
Motivasi merupakan dorongan (misal: ide, emosi, ataupun kebutuhan
fisik) yang menyebabkan seeseorang mengambil suatu tindakan. Motivasi
dapat berasal dari motif sosial,tugas, atau fisik.motivasi sosial dibutuhkan
untuk berhubungan, penampilan sosial, atau harga diri. Individu secara
umum mencari orang lain untuk membandingkan pendapat, kemampuan,
dan emosi (Potter, 2005 ).
13
14
Motivasi
Kebutuhan
Tingkah laku
Tujuan
sudut
pandangnya,
yaitu
behavioral,
cognitive,
15
1) Teori Behavioral
Pada tahun 1943, Hull mengemukakan Drive Reduction Theory yang
menyatakan bahwa kebutuhan biologis dan pemuasan kebutuhan
biologis adalah penting dan menempati posisi sentral dalam seluruh
kegiatan manusia, sehingga stimulus dalam belajar pun hampir selalu
dikaitkan dengan kebutuhan biologis, walaupun respon yang muncul
mungkin bermacam-macam bentuknya (Budiningsih, 2005).
Masih menurut Hull, suatu kebutuhan biologis pada makhluk hidup
menghasilkan suatu dorongan (drive) untuk melakukan aktivitas
memenuhi kebutuhan tersebut, sehingga meningkatkan kemungkinan
bahwa makhluk hidup ini akan melakukan respon berupa reduksi
kebutuhan (need reduction response). Menurut teori Hull, dorongan
(motivators of performance) dan reinforcement bekerja bersama-sama
untuk membantu makhluk hidup mendapatkan respon yang sesuai
(Wortman, 2004). Lebih jauh Hull merumuskan teorinya dalam
bentuk persamaan matematis antara drive (energi) dan habit (arah)
sebagai penentu dari behaviour (perilaku) dalam bentuk:
Behaviour = Drive x Habit
Karena hubungan dalam persamaan tersebut berbentuk perkalian,
maka ketika drive = 0, makhluk hidup tidak akan bereaksi sama
sekali, walaupun habit yang diberikan sangat kuat dan jelas (Berliner
& Calfee, 1996).
16
2) Teori Cognitive
Pada tahun 1957 Festinger mengajukan Cognitive Dissonance Theory
yang menyatakan jika terdapat ketidakcocokan antara dua keyakinan,
dua tindakan, atau antara keyakinan dan tindakan, maka kita akan
bereaksi untuk menyelesaikan konflik dan ketidakcocokan ini.
Implikasi dari hal ini adalah bahwa jika kita dapat menciptakan
ketidakcocokan dalam jumlah tertentu, ini akan menyebabkan
seseorang mengubah perilakunya, yang kemudian mengubah pola
pikirnya, dan selanjutnya mengubah lebih jauh perilakunya (Huitt,
2001).
3) Teori Psychoanalytic
Salah satu teori yang sangat terkenal dalam kelompok teori ini adalah
Psychoanalytic Theory (Psychosexual Theory) yang dikemukakan
oleh Freud (1856 - 1939) yang menyatakan bahwa semua tindakan
atau perilaku merupakan hasil dari naluri (instinct) biologis internal
yang terdiri dari dua kategori, yaitu hidup (sexual) dan mati
(aggression). Erik Erikson yang merupakan murid Freud yang
menentang
pendapat
Freud,
menyatakan
dalam
Theory
of
17
4) Teori Humanistic
Teori yang sangat berpengaruh dalam teori humanistic ini adalah
Theory of Human Motivation yang dikembangkan oleh Abraham
Maslow (1954). Maslow mengemukakan gagasan hirarki kebutuhan
manusia, yang terbagi menjadi dua kelompok, yaitu deficiency needs
dan growth needs. Deficiency needs meliputi (dari urutan paling
bawah) kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan akan
cinta dan rasa memiliki, dan kebutuhan akan penghargaan. Dalam
deficiency needs ini, kebutuhan yang lebih bawah harus dipenuhi
lebih dulu sebelum ke kebutuhan di level berikutnya. Growth needs
meliputi kebutuhan kognitif, kebutuhan estetik, kebutuhan aktualisasi
diri, dan kebutuhan self-transcendence. Menurut Maslow, manusia
hanya dapat bergerak ke growth needs jika dan hanya jika deficiency
needs sudah terpenuhi. Hirarki kebutuhan Maslow merupakan cara
yang menarik untuk melihat hubungan antara motif manusia dan
kesempatan yang disediakan oleh lingkungan (Atkinson, 1983).
5) Teori Social Learning
Social Learning Theory (1954) yang diajukan oleh Julian Rotter
menaruh perhatian pada apa yang dipilih seseorang ketika dihadapkan
pada
sejumlah
menjelaskan
alternatif
pilihan,
atau
bagaimana
arah
akan
tindakan,
bertindak.
Rotter
Untuk
mencoba
18
dilihat
19
dan
lingkungan
sehingga
dapat
meningkatkan
atau
2. Kehamilan
a. Pengertian Kehamilan
Menurut
Federasi
Obstetri
Ginekologi
Internasional,
kehamilan
20
migrasi
spermatozoa
dan
ovum,
terjadi
konsepsi
dan
dan
21
22
perawatan ANC
23
24
25
26
27
diinginkan.
28
29
(4) Anak
(a) Jenis kelamin.
(b) Hidup atau tidak.
Bila meninggal umur berapa dan sebabnya meninggal,
berat badan waktu lahir. Pertanyaan ini sangat
mempengaruhi prognosa persalinan dan pimpinan
persalinan, karena jalannya persalinan yang lampau
adalah
hasil
ujian
dari
segala
faktor
yang
mempengaruhi persalinan.
f) Kehamilan sekarang
(1) Hamil muda
(a) Keluhan mual, muntah, perdarahan, sakit kepala.
(b) Pemeriksaan pertama kali kehamilan, dimana dan
frekuensi.
(c) Apakah sudah imunisasi TT1, bila sudah tanggal berapa,
TT2 tanggal berapa, interval pemberian 4 mg.
(d) Apa sudah mulai merasa pergerakan anak.
(2) Hamil lanjut
(a)
Keluhan
pusing,
muntah,
oedem,
nyeri
perut,
penglihatan kabur.
(b) Merasakan gerakan janin pertama kali pada umur
kehamilan berapa.
30
31
2) Pemeriksaan :
a) Pemeriksaan umum
(1)
Bagaimana
keadaan
umum,
kesadaran
keadaan
Pemeriksaan Fisik.
(1) Kepala : dilihat kebersihan dan kelainan pada kepala.
(2) Muka :
(a) Kelopak mata : oedema atau tidak.
(b) Konjungtiva : anemis atau tidak.
(c) Sklera : ikterik atau tidak.
(d) Apakah ada doasma gravidarum.
(3) Mulut dan lidah.
(a) Bersih apa tidak.
(b) Apakah ada caries, epulis dan stomatis.
(4) Hidung : Apakah ada polip.
(5) Kalenjar tiroid.
32
33
34
Letak TFU
TFU belum dapat teraba dari luar
TFU 1-2 jari diatas symphisis
TFU pertengahan antara symphisispusat
TFU 3 jari dibawah pusat
TFU setinggi pusat
TFU 3 jari diatas pusat
TFU pertengahan pusat-px
TFU setinggi px
TFU 3 jari dibawah px
35
kehamilan
5
6
7
8
9
2. Leopold II
Untuk menentukan di mana letaknya punggung
anak dan di mana letaknya bagian-bagian kecil,
caranya :
a. Kedua tangan pindah ke samping.
b. Tentukan di mana punggung anak.
Punggung
anak
terdapat
di
pihak
yang
kecil
yang
biasanya
terletak
36
3. Leopold III
Untuk menentukan apa yang terdapat di bagian
bawah dan apakah bagian bawah anak ini sudah
atau belum terpegang oleh pintu atas symphysis.
a. Digunakan satu tangan saja.
b.Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari
lainnya.
c.Cobalah apakah tangan bawah
masih bisa
digoyangkan.
4. Leopold IV
Untuk menentukan apa yang menjadi bagian bawah
dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam
rongga panggul.
a. Bila kedua tangan itu convergent (bertemu) hanya
bagian
rongga.
b. Jikakedua tangan itu sejajar, maka separuh dari
kepala masuk ke dalam rongga panggul.
c. Jika kedua tangan divergent, maka bagian
terbesar dari kepala masuk ke dalam rongga
panggul dan ukuran terbesar dari kepala sudah
melewati PAP.
37
(c) Auskultasi
1. Dari anak : denyut jantung janin, frekwensi,
teratur/tidak.
2. Dari ibu : bising rahim, bunyi aorta, bising usus
3. Puncktum maksimum terletak di mana
(2) Pemeriksaan Panggul Luar
(a) Distentia Spinarum : 23-26 cm
(b) Distentia Cristarum : 26-29 cm
(c) Conjungga Externa : 18-20 cm
(d) Lingkar Panggul
: 80-90 cm
(3) Anogenitalia
(a) Inspeksi
1. Apakah ada luka perut di perineum
2. Keadaan vagina : warnanya, varices vagina, flour
albus,
candiloma
38
39
2. Reduksi
3. Pregnant test
(2) USG
3) Diagnosis/ kesimpulan
Setelah melakukan pemeriksaan dengan seksama, hasil akhir harus
menjawab pertanyaan berkaitan dengan keadaan hamil sebagai
berikut :
a) Bagaimana keadaan kesehatan umum ibu.
b) Apakah primigravida / multigravida
c) Bagaimana keadaan jalan lahir
d) Apakah benar hamil
e) Berapa umur kehamilan saat ini
f) Apakah janin hidup
g) Apakah janin tinggal / kembar
h) Bagaimana letak janin
i) Apakah Intrauterin / Ekstrauterin
4) Diagnosis banding.
a) Pseudosiosis
Terdapat amenorea, perut membesar, tetapi tanda-tanda
kehamilan lain dan reaksi kehamilan negative, uterus sebesar
40
biasa.
Wanita
tersebut
mengaku
dirinya
hamil
tetapi
kehamilan negatif.
5) Prognosis.
a) Kehamilan normal dengan resiko rendah. Sikap yang diambil :
(1) Lanjutkan pemeriksaan rutin sesuai dengan jadwal.
(2) Pemberian obat suportif seperti vitamin dan Fe.
41
hingga
42
43
44
4.
45
46
kehamilannya untuk
untuk
memanfaatkan
pemeriksaan
kehamilan,
maka
diharapkan ibu yang tidak bekerja lebih banyak memeriksakan diri dan
kehamilannya secara lengkap.
5) Pengetahuan
Pengetahuan merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu obyek tertentu. Penginderaan
47
2005).
Menurut
Notoatmodjo
(2005)
tingkat
aplikasi, analisis,
sintesis, dan
evaluasi.
Tingkat
terhadap
perawatan
antenatal
(ANC)
cenderung
akan
48
pilihan
lain
sedangkan
fasilitas
terkadang
sangat
49
50
51
B. Penelitian Terkait
1. Penelitian yang dilakukan oleh Umy Habibah pada tahun 2004 dengan judul
Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Dengan Kelengkapan Kunjungan
Pelayanan Antenatal Di Puskesmas Pembina Kebon Jeruk Jakarta Barat
2004, penelitian ini menggunakan desain cross sectional, jumlah sampel
sebanyak 144 orang. Hasil penelitiannya adalah bahwa hanya 48,6%
responden yang melakukan kunjungan pelayanan antenatal lengkap.
Responden yang melakukan kunjungan pelayanan antenatal ada sebanyak
85,4% yang berada pada umur aman reproduksi (20-35 tahun), 52,8% yang
berada pada paritas kategori aman (1-4), 37,5% yang jarak kehamilan
dengan kehamilan sebelumnya masuk kedalam kategori aman (2 tahun),
60,4% ibu yang tidak bekerja/sebagai IRT dan ada sebanyak 90,3% ibu yang
memiliki suami dengan jenis pekerjaan karyawan dan 9,7% yang berprofesi
sebagai wiraswasta. Variabel yang memiliki hubungan bermakna dengan
kelengkapan kunjungan pelayanan antenatal yaitu pekrjaan ibu hamil dan
pekerjaan suami.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Jenny dan Rika Fatmadona pada tahun 2004
dengan judulFaktor-faktor Yang Mempengaruhi Pemanfaatan Pelayanan
ANC Di Puskesmas Cikundul Kota Sukabumi tahun 2004, penelitian ini
menggunakan desain studi cross sectional dengan sampel sebanyak 70
orang. Hasil penelitiannya adalah bahwa 66% responden memenuhi target
pemanfaatan pelayanan ANC, 68% responden yang berumur 20-35 tahun,
sebanyak 57% responden berpendidikan SLTP, sebanyak 79% responden
52
53
54
berhubungan makna adalah umur ibu hamil, kondisi fisik ibu hamil, umur
kehamilan waktu bayi dilahirkan, paritas, dan jarak tempuh ibu hamil dari
tempat
tinggalnya
ke
pelayanan
antenatal
puskesmas.
Sedangkan
55
Faktor pemungkin:
Faktor penguat:
a.sarana/fasilitas di tempat
pelayanan
b.jarak ke tempat
pelayanan
a.Perilaku petugas
b.Dukungan
keluarga/orang terdekat
c.Ekonomi
(penghasilan/pendapatan)
d.Paritas
d.Pengetahuan, pengalaman
e.Sikap
Motivasi ibu
hamil untuk
melakukan ANC
secara rutin
a.Motivasi
tinggi
b.Motivasi
rendah
56