SKRIPSI
Oleh :
LUKMAN
NPM/NIMKO: 02015177/47510230716
JURUSAN DA'WAH
1428 H / 2007 M
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
SKRIPSI
Oleh :
LUKMAN
NPM/NIMKO: 02015177/47510230716
Pembimbing:
Khairul Fuad, MA
Mengetahui :
Ketua STID Mohammad Natsir
2
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
PENGESAHAN
dalam sidang ujian skripsi (munaqasyah) STID Mohammad Natsir pada tanggal 11
April 2007. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh
Gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada jurusan Da'wah Program Studi Komuniksi
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Penguji,
Anggota :
Pembimbing Merangkap Penguji Pembaca Merangkap Penguji
3
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Syari’at Islam Melalui Peraturan Daerah” (Studi Kasus Desa Padang Kec.
sebagian persyaratan menjadi Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) pada Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir,
sejauh yang saya ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari karya ilmiah
yang dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di
lingkungan Sekolah Tinggi Ilmu Da'wah Mohammad Natsir maupun perguruan tinggi
sebagaimana mestinya. Apabila dikemudian hari skripsi saya ini terbukti merupakan
tiruan atau duplikasi karya orang lain, maka skripsi ini dinyatakan batal dan gelar
Mengetahui :
4
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
MOTTO:
tΛÏδ≡tö/Î) ÿϵÎ/ $uΖøŠ¢¹uρ $tΒuρ y7ø‹s9Î) !$uΖøŠym÷ρr& ü“Ï%©!$#uρ %[nθçΡ ÏµÎ/ 4œ»uρ $tΒ ÈÏe$!$# zÏiΒ Νä3s9 tíuŸ°
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan
∩⊆⊆∪ tβρãÏ≈s3ø9$# ãΝèδ y7Í×‾≈s9'ρé'sù ª!$# tΑt“Ρr& !$yϑÎ/ Οä3øts† óΟ©9 tΒuρ
5
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi rabbil 'alamîn, puja dan puji hanyalah untuk Allah 'Azza Wajalla
yang senatiasa memberikan kasih sayang yang tak terkira kepada penulis. Dan
dengan izinNya jualah penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Shalawat dan salam tetap tercurahkan kepada baginda
Rasulullah shallallahu 'alai wasallam, keluarga beliau, serta para sahabat yang mulia.
Terselesaikannya penulisan skripsi ini bukanlah kerja penulis semata tapi berkat
bantuan dan dorongan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima
1. Kedua orang tuaku, Ayahanda Ma'sa, dan Ibunda Nurma, yang selalu
2. Mujahidahku, yang kucintai karena Allah Rina Suriyani Maulida atas do’a
4. Ketua STID Mohammad Natsir, Bapak Ulil Amri Syafri, MA, yang
penulisan ini.
5. Bapak Khairul Fuad, MA, selaku pembimbing penulis dalam penulisan skripsi
6
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
7. Bapak Andi Patabai Pabokori, atas hadiah bukunya, Kepala desa Padang,
Bapak Andi Rukman, tokoh agama dan tokoh masyarakat serta seluruh warga
8. Yang aku cintai karena Allah, akh Imam Taufiq Al-Khotob, S.Sos.I dan akh
S.Sos.I, dan Mustafa, SE, yang selalu mengingatkan dan memotivasi penulis.
Demikianlah kata pengantar ini penulis sajikan, tentunya dalam penulisan ini
tidak luput dari kesalahan dan tentu saja masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
Akhirnya kepada Allah jualah kita berserah diri dan memohon semoga kita
7
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
DAFTAR TRANSLITERASI
1. Konsonan
ا - ط th
ب b ظ zh
ت t ع ‘
ث ts غ gh
ج j ف f
ح h ق q
خ kh ك k
د d ل l
ذ dz م m
ر r ن n
ز z و w
س s h
ش sy ء `
ص sh ي y
ض dh
8
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ا =â
ي =î
و =û
Contoh:
= تthậgût
= ا
اad dînul kâmil
4. Syaddah (tasydid)
= hith-thah
5. Kata Sandang
Kata sandang dalam system penulisan arab dilambangkan dengan huruf alif
lam ()ال, namun transliterasinya dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh huruf
9
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………………….. ii
MOTTO………………………………………………………………………….. v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………... vi
DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. x
BAB I : PENDAHULUAN……………………………………………………… 13
DAERAH…………………………………………………………………………. 32
10
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
A. Ibadah Mahdhah…………………………………………….
B. Muamalah…………………………………………………...
11
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
4.2. Analisis………………………………………………………………..
5.1. Kesimpulan…………………………………………………………..
Lampiran-Lampiran
12
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
BAB I
PENDAHULUAN
banyak dilakukan oleh umat Islam sendiri, dan saat ini sudah sangat
memprihatinkan. Padahal kita mengetahui bahwa Allah Swt. menurunkan al- Islam,
sebagai pedoman hidup. Tapi pada kenyataannya sebagian besar kaum muslimin
tidak menjalankan apa yang telah diatur dalam Islam. Ini disebabkan karena
Untuk itulah, al- Islam yang berisi aqidah, Syari’at dan akhlak wajib dida'wahkan
baik secara kultural maupun struktural, dengan tujuan agar umat manusia hanya
beribadah dan berhukum kepada hukum Allah. Sebab tujuan dari penciptaan manusia
dan jin itu sendiri adalah semata-mata untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah
kepadaKu” (Q.S. Azd-Dzariyat/51 : 56).
Ketika mengomentari arti ibadah Syeikh Bin Baz mengutip pendapat Syeikhul
"Ibadah adalah suatu kata yang pengertiannya mencakup segala yang dicintai
oleh Allah dan diridhoiNya, baik perkataan dan perbuatan lahir maupun bathin.
Hal ini menunjukan bahwa ibadah itu mengharuskan ketundukan mutlak kepada
13
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Lebih lanjut Syeikh bin Baz mengatakan, kehidupan seseorang haruslah berjalan
sesuai Syari’at Allah, menghalalkan apa yang dihalalkan Allah dan mengharamkan
apa yang diharamkan-Nya. Dia harus tunduk dalam perilaku, perbuatan dan semua
sikapnya kepada Syari’at Allah, menjauhi dari keinginan jiwa dan dorongan
nafsunya. Tidaklah disebut hamba Allah, orang yang tunduk pada Tuhannya hanya
pada sebahagian aspek kehidupannya saja lantas tunduk kepada makhluk pada aspek
yang disyari’atkan Allah Swt, oleh sebab itu Dia mengutus para nabi dan rasul-Nya
untuk mengingatkan manusia agar hanya beribadah kepada Allah dan menjauhi
|Nθäó≈©Ü9$# (#θç7Ï⊥tGô_$#uρ ©!$# (#ρ߉ç6ôã$# Âχr& »ωθß™§‘ 7π¨Βé& Èe≅à2 ’Îû $uΖ÷Wyèt/ ô‰s)s9uρ
“Dan sesungguhnya kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk
menyerukan): “Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah thaghut...” (Q.S. An-
Nahl/16:36).
1
Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Kewajiban Menerapkan Syari’at Islam, terj.
Muhammad Thalib, Jogjakarta : Wihdah Press, 2003, Cet. I, hal. 18.
2
Ibid., hal.19
3
Thogût adalah setiap sembahan selain Allah seperti syetan, dukun, patung dan siapa saja yang
menyeru pada kesesatan. Lihat Muhammad Ali Ash-Shobuni, Shafwatu tafasir, Beirut : Darul qur’anul
karim, 1981, Cet. IV, Jilid 2, hal.126.
14
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Allah berfirman :
ôÏΒ äοuzσø:$# ãΝßγs9 tβθä3tƒ βr& #øΒr& ÿ…ã&è!θß™u‘uρ ª!$# |Ós% #sŒÎ) >πuΖÏΒ÷σãΒ Ÿωuρ 9ÏΒ÷σßϑÏ9 tβ%x. $tΒuρ
3 öΝÏδÌøΒr&
“Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mu’min dan tidak (pula) bagi
perempuan yang mu’min, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu
ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain), tentang urusan
mereka...”(Q.S. Al-ahzab/33:36)4.
Demikian pula Rasulullah Saw jauh hari telah mengingatkan kita akan wajibnya
."ِ #ِ %
ُ &ِ'(َ*+ِ ُ َا, َه.ُ /ِ 10 2َ 3014
َ 5ُ آ7ُ 4
َ ُ َا89ِ :ُ2;َ
“Salah seorang diantara kamu tidak beriman sebelum hawa nafsunya mengikuti
apa yang aku bawa”5.
Di sini sangat jelas bahwa iman seseorang tidak sempurna kecuali jika beriman
kepada Allah, rela kepada keputusannya dalam masalah kecil maupun besar,
4
Ketika menafsirkan “an yakuna lahum alhiyaratu min amrihim” Muhammad Ali Ash-Shobuni
mengutip keterangan Ibnu Katsir, bahwa ayat ini bersifat umum bagi semua urusan, maka apabila
Allah dan rasul-nya menetapkan sesuatu maka tidak ada perslisihan, pilihan, pendapat, dan perkataan
selainnya. Ibid. hal. 527
5
An-Nawawy berkata hadits ini shahih dan menyebutkan dalam kitabnya “Al-Arba’in”
meriwayatkannya dari kitab “Al-Hujjah”, diriwayatkan oleh As-syeeikh Abu Fath Nashr bin Ibrahim
Al-Magdisi As-Syafi’i. Lihat Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Op. Cit. hal 32. Lihat juga
Shalih bin Ghanim As-Sadlan, Aplikasi Syari’at Islam, Jakarta: 2002, Darul Falah, terj. Kathur
Suhardi, Cet. I, hal. Xi. Yang mengutip dari Syarhus-sunnah, Al-Baghawy, 1/213. menurut
Muhaqqiqnya, isnad hadis ini dha’if karena kedha’ifan Nu’aim bin Hammad Al- Khuza’y.
15
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
berhukum kepada syari’at-Nya dalam segala masalah, baik yang berkaitan jiwa, harta,
dan kehormatan6.
Selain ayat-ayat, hadis dan keterangan ulama diatas masih banyak ayat lain yang
muka bumi ini dan menjadikannya sebagai sumber hukum. Maka dari sini penerapan
Syariat Islam bagi umat Islam merupakan sesuatu yang mendesak untuk segera
dilaksanakan7.
awal masuknya Islam ke Nusantara, ia telah mengalami pasang surut. Salim Segaf
bernegara9.
dimulai sejak awal kemerdekaan RI. Upaya penerapan Syari’at Islam melalui jalur ini
ditandai dengan perdebatan ideologis yang sengit oleh sebahagian anggota Badan
6
Syeikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz, Op. Cit. hal. 20
7
Salim Segaf Al-Jufri, et. al., Penerapan Syariat Islam di Indonesia, Jakarta : PT. Globalmedia
Cipta Publishing, 2004, Cet. I, hal. 15-16
8
Muhammad Iqbal adalah kandidat doktor di IAIN Jakarta, dalam tulisannya yang berjudul “Para
Snouck Melayu dan Syari’at Islam”, (Gatra.Com, 16 Mei 2001). Ibid, hal. 9
9
Seperti kerajaan Pasai, Gresik, Demak, Gowa, Ternate, Banten, Cirebon, Kalimantan Selatan,
Mataram dan Surakarta sudah menerapkan syariat Islam dalam sistem ketatanegaraan. Ibid. hal. 53-
54
16
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
“nasionalis sekuler” berdebat masalah dasar negara apa yang akan diberlakukan di
Untuk mencari jalan keluar dari kebuntuan itu akhirnya dibentuklah satu panitia
kecil yang terdiri dari sembilan orang yang mewakili dua kelompok dalam BPUPKI
sehingga dikenal dengan nama Panitia Sembilan12, diketuai oleh Soekarno dengan
perdebatan yang panjang, akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945 dicapai kompromi
dalam bentuk Rancangan Pembukaan UUD dengan menambahkan tujuh kata pada
pemeluknya”. Klausul ini dikemudian hari terkenal dengan nama Piagam Jakarta (The
10
BPUPKI adalah badan yang dibentuk oleh pemerintahan pendudukan Jepang pada tanggal 29
April 1944 beranggotakan 68 orang, yang bertugas merumuskan dasar negara Indonesia. Lihat Umar
Basalim, Pro-Kontra piagam Jakarta di Era Reformasi, Jakarta : Pustaka Indonesia Satu, 2002, Cet.I,
hal. 21.
11
Ibid. hal. 16
12
Nasionalis Islam diwakili empat orang yaitu : Abikoesno Tjokrosoejoso (tokoh Partai Serikat
Islam Indonesia), Abdul Kahar Muzakkir (pemimpin Muhammadiyah), Haji Agus Saalim (pendiri
Partai Penyadar), dan K.H. Abdul Wahid Hasyim (pemimpin NU)., Sedangkan yang mewakili
nasionalis sekuler adalah : Soekarno, Mohammad Hatta, A.A. Maramis, Ahmad Soebardjo dan
Muhammad Yamin. Ibid. hal. 25.
17
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Jakarta Charter) yang pada akhirnya Rancangan Pembukaan UUD tersebut, diterima
secara aklamasi oleh seluruh anggota BPUPKI pada tanggal 16 Juli 194513.
Hilangnya tujuh kata dalam Piagam Jakarta, serta kata Allah diganti dengan
Tuhan dan kata muqaddimah diubah menjadi pembukaan dianggap sebagai kekalahan
yang menyakitkan dan membuat kekecewaan yang sangat dalam bagi umat Islam.
Maka pada tanggal 7 dan 8 November 1945 tokoh-tokoh Islam yang dipimpin oleh
Setelah pemilu tahun 1955 isu Syari’at Islam kembali menggema di gedung
kembali “tujuh kata” dalam Piagam Jakarta kedalam kostitusi permanen Indonesia,
yang kembali mengundang pro dan kontra serta perdebatan yang sengit antara
kelompok sekuler dan kelompok Islam. Akan tetapi, untuk kali yang kedua Syari’at
13
Salim Segaf Al-Jufri, et. al., Op. Cit. hal. 7-8. Lihat juga Ibid. hal 25-28.
14
PPKI adalah badan yang dibentuk menggantikan BPUPKI beranggotakan 15 orang, untuk
mengesahkan (antara lain ) Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar. Ibid. hal. 35
15
Mohammad Natsir lahir di Jembatan Berukir Alahan Panjang, Solok, Sumatra Barat, pendiri
Partai masyumi dan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Lihat Thohir Luth, Mohammad Natsir
Dakwah dan Pemikirannya, Jakarta : Gema Insani Press, 1999, Cet. I, hal. 21 dan 41
16
Hendra Gunawan, M. Natsir Darul Islam, Jakarta : Media Da’wah, 2000, Cet. I, hal. 4
18
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Islam ditolak dari parlemen dengan keluarnya dekrit Presiden 5 Juli 1959, bahkan
hingga lengsernya Presiden Soekarno pada tahun 1965 Syari’at Islam tak lagi dibahas
di parlemen. Ini pun terus berlangsung pada masa Orde Baru yang pada akhirnya isu
Piagam Jakarta hilang dari pentas nasional tahun 1968 karena tindakan represip
berdirinya Negara Islam Indonesia (NII). Kemudian diikuti oleh Abdul Kahhar
keinginan yang kuat untuk mendirikan negara Islam, maka pada tanggal 7 Agustus
195319 ia juga melakukan hal yang sama. Sedangkan di Aceh para ulama yang
dipimpin oleh Daud Beureueh20 juga memproklamirkan bahwa Aceh dan sekitarnya
17
Rifyal Ka’bah, Politik & Hukum dalam al-Qur’an, Jakarta : Khaerul Bayan, 2005, Cet. I, hal.
108
18
Nama lengkapnya adalah Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, lahir tanggal 7 Januari 1905 di
Cepu, sebuah kota kecil yang menjadi perbatasan antara Jawa Timur dan jawa Tengah dan
memproklamasikan NII pada tanggal 7 Agustus 1949 di Desa Malambong, Kabupaten Tasik Malaya
Jawa Barat. Lihat Al Chaidar, Pemikiran Politik Proklamator Negara Islam Indonesia S.M. Karto
Soewirjo, Jakarta : Darul Falah, 1999, Cet. II, hal. 14 dan 96
19
Abdul Kahhar Muzakkir adalah salah satu anggota panitia sembialan, Kekecewaan terhadap
TNI disebabkan karena usulannya agar TKR (Tentara Kemerdekaan Rakyat) yang dibentuknya diberi
jatah satu devisi dalam TNI di tolak oleh TNI. Lihat Hendra Gunawan, OP. Cit. hal. 7-11
20
Nama lengkapnya Tgk. Muhammad Daud Beureueh lahir tanggal 23 September 1899 dan wafat
tahun 1987. lihat M. Nur El Ibrahimy, Peranan Tgk. M. Daud Beureu-eh dalam Pergerakan Aceh,
Jakarta : Media Da’wah, 2001 (Edisi Revisi), hal. 28.
19
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
menjadi bagian dari NII, tepatnya tanggal 21 September 1953 karena kekecewaan
terhadap pemerintah dan tekad yang kuat untuk menerapkan hukum Islam di Aceh.
Setelah sekian puluh tahun isu penerapan Syari’at Islam hilang dari pentas
nasional, maka pada era reformasi yang ditandai dengan lengsernya Presiden
Soeharto dari tampuk kekuasaannya tanggal 21 Mei 1998, penerapan Syari’at Islam
luar parlemen. Seperti yang terjadi di parlemen ketika sidang tahunan MPR RI
tanggal 7-18 Agustus 2000, dimana Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (F-PPP)
masuknya kembali “tujuh kata” dalam Piagam Jakarta kedalam rumusan Pasal 29
ayat (1) UUD 1945. Tapi usulan ini pun kembali mendapat penentangan dan pro-
kontra dikalangan anggota dewan maupun masyarakat secara umum yang pada
Tidak berhasilnya usulan perubahan Pasal 29 UUD 1945 terutama ayat (1) tidak
Indonesia (MMI), Front Hizbullah, Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), Milisi
21
Umar Basalim, Op. Cit. hal. 127 dan 240.
20
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Indonesia (DDII), Pelajar Islam Indonesia (PII). Serta masih banyak lagi ormas,
yayasan dan lembaga da’wah yang turut menyeuarakan penerapan Syari’at Islam22.
Sudah menjadi fakta historis bahwa sejak abad ke-14 Islam di Sulawesi Selatan
sudah menjadi anutan para raja dan rakyatnya. Syari’at Islam menjadi dasar orientasi
dan way of life. Jika dilihat dari sisi philosofis, Islam di Sulawesi Selatan telah
menjadi sistem nilai kehidupan bermasyarakat. Aktualisasi Islam sebagai nilai dasar
bertebaran dalam khasanah budaya masyarakat Sulawesi Selatan. Dengan kata lain
Islam telah membudaya dan secara turun temurun telah berasimilasi dalam sistem
bahwa masyarakat disana mayoritas beragama Islam dan dikenal sangat religius.
secara formal. Dengan kata lain dilihat dari sisi historis, philosofis dan sosiologis,
22
Salim Segaf Al-Jufri, et al., Op. Cit. hal. 8. Lihat juga Ibid. hal. 152
23
Selain Sulawesi Selatan ada pula Aceh, Tasikmalaya, Banten, Sukabumi, Cianjur, Minang, dan
Kalimantan Selatan. Lihat Eman Mulyaman, “Dari bulukumba belomba Tegakkan Syari’at”, Sabili,
Edisi 20 TH.XII, 21 April 2005, hal. 105
21
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
keharusan sejarah.24
Sulawesi Selatan mengadakan seminar dan dialog terbuka Syari’at Islam sebagai
respon terhadap dinamika politik tanah air dan besarnya animo masyarakat untuk
pemberlakuan Syari’at Islam secara legal formal. Dari dialog ini kemudian
Makassar.25
Maka pada tanggal 19-21 Oktober 2000 FUI Sulawesi Selatan menggelar
Kongres Umat Islam pertama se-Sulawesi Selatan yang bertempat di Asrama Haji
khusus secara konstitusional, demokratis dan tetap dalam bingkai Negara Kesatuan
24
H.M. Sirajuddin, at. al. Ikhtiar Menuju Darussalam, Jakarta: KPPSI Sulawesi Selatan dan
Pustaka Ar-Rayhan, 2005, hal. 3 dan 61
25
Ibid., hal. xxi
26
Website: http://www.wanita-muslimah@yahoogroups.com/20 Februari 2006
22
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ketua fraksi. Rekomendasi tersebut diantar dan dijelaskan langsung kepada pimpinan
DPR-RI pada tanggal 25 April oleh wakil ketua DPRD Sulawesi Selatan beserta
2001.
Kesepakatan di atas ternyata juga mendapat respon baik oleh Paguyuban lintas
fraksi Sulawesi Selatan DPR-RI terlihat dengan dibentuknya kelompok kerja (pokja)
dengan SK tanggal 18 Mei 2001 yang antara lain bertugas melakukan pengkajian
Pada tanggal 29-31 Desember 2001, masyarakat Islam Sulawesi Selatan kembali
mengadakan Kongres Umat Islam yang kedua di Makassar, sebagai penegasan atau
otonomi khusus di daerah Sulawesi Selatan29. Pada tanggal 26-28 Maret 2005, KPPSI
27
H.M. Sirajuddin, at. al. Op. Cit. hal. 62
28
H.M Sirajuddin, Sekertaris Majelis Syuro KPPSI Sulawesi Selatan, “Penegakan Syari’at Islam
di Sulawesi Selatan”. Website: http://www. Fajar.co.id/20 februari 2006
29
Umar Basalim, Op. Cit. hal. 241.
23
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Bulukumba yang melahirkan beberapa rekomendasi yang pada intinya meminta dan
Sulawesi Selatan untuk menerbitkan perda tentang keagamaan dan anti maksiat.
Ketiga, Para ulama, cendikiawan muslim, muballig/da’i dan tokoh umat agar
da’wah bil hal dan tauladan. Keempat, Para pakar hukum Islam, ulama ahli fiqhi
bersama sehingga merupakan ijtihad jama’i. Kelima, Mendirikan shalat lail dan witir
setiap malam untuk memohon pertolongan Allah Swt, berupa petunjuk, bimbingan
30
Fauzan Al-Anshari, “Pesan dari Bulukumba”, Sabili, Op. Cit. hal. 110
24
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dan membuka hati umat, para pemimpin untuk berjuang menegakkan Syari’a Islam
secara kaffah31.
respon yang sangat baik dari masyarakat Sulawesi Selatan. Hal itu dapat dilihat dari
Kabupaten Maros saat ini sudah terlihat berlangsungnya penerapan Syari’at Islam.
Sebagai contoh, apabila adzan dzuhur berkumandang, seluruh pegawai kantor Bupati
Islam33.
berjarak kurang lebih 153 km dari ibu kota propinsi Sulawesi Selatan, dengan jumlah
penduduk 370.728 jiwa yang mayoritasnya beragama Islam, sebanyak 99,88 persen.
31
H.M Sirajuddin, Loc. Cit.
32
Umar Basalim, Op. Cit. hal. 245.
33
Empat perda itu adalah : (1). Perda Nomor : 03 Th. 2002, Tentang larangan, Pengawasan,
Penertiban dan Penjualan Minuman Beralkohol. (2). Perda Nomor : 02 Th. 2003. Tentang Pengelolaan
Zakat Profesi, Infaq, dan Shadaqah. (3). Perda Nomor : 05 Th. 2003, Tentang Berpakaian Muslim dan
Muslimah. (4). Perda Nomor : 06 Th. 2003, Tentang Pandai Baca Al Qur’an Bagi Siswa dan Calon
Pegawai. Lihat Mahrus Andris (Ed.), H.A. Patabai Pabokori Mengawal Buluikumba Ke Gerbang
Syari’at Islam, Makassar : Karier Utama, 2005, Cet. I, hal. 79-80.
25
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Luas wilayah Bulukumba sekitar 1.154,67 km2 yang terbagi dalam 10 Kecamatan,
Setelah pemberlakuan empat perda tersebut tahun 2003 lalu, Bulukumba telah
menunjukan perkembangan yang sangat pesat dimana masjid-masjid kian hidup oleh
guru-guru yang beragama Islam memakai busanah muslim dan muslimah. Bahkan
dan penyimpangan sosial pun sangat tinggi. Namun setelah mencanangkan diri
sebagai kabupaten yang menerapkan Syari’at Islam, angka 30 persen tersebut dapat
didongkrak menjadi 100 persen bisa baca Alqur’an, tingkat kriminalitas menurun
hingga 80 persen35.
34
H. Usman Jasad, at. al. Membumikan Al-Qur’an di Bulukumba, Makassar: hal. 49
35
Andi Nur Aminah, Bulukumba Menuju Penerapan Syari’at Islam, Republika, Jakarta, 27 maret
2005
36
Bupati Bulukumba adalah H.A. Patabai Pabokori, lahir di kabupaten Bone 1 Juni 1952,
pendidikan APDN dan UNHAS 1977. Memimpin Bulukumba 2 Periode (1995-2000, 2000-2005).
Lihat “Patabai Pabokori Menyelesaikan Konflik dengan Silaturrahmi”, website: http://www.tribun-
timur.com/15 April 2005.
26
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Pembinaan dan Pengembangan Seni Berbusana Islami. Selain itu, yang juga menjadi
percontohan ini diharapkan bisa menjadi pelopor pembelakuan Syari’at Islam dalam
salah satunya adalah Desa Padang, yang diresmikan sendiri oleh Bupati Bulukumba
H.A. Patabai Pabokori pada tanggal 11 Agustus 2004. Desa Padang yang berjarak
sekitar 12 km dari kota Bulukumba ini adalah desa yang sangat pro aktif
melaksanakan empat perda yang telah dikeluarkan pemerintah Kabupaten itu. Bahkan
untuk melancarkan pemberlakuan empat perda tersebut, Kepala Desa Padang Andi
Dengan diberlakukannya Perdes ini sejak awal 2006 penduduk desa semakin
merasa aman dan tentram, karena tidak ada lagi pemabuk, penjudi dan pencurian,
37
Mahrus Andis (Ed.), Op. Cit, hal.44 dan 76
38
Lihat Peraturan Desa Padang Kec. Gantarang Kab. Bulukumba No. 05 tahun 2006, Bab I, Pasal
I, hurup e.
27
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Dari sini penulis melihat, sangat pentingnya penerapan Syariat Islam melalui
kemudian mencoba untuk meneliti penerapan Syari’at Islam melalui Konstitusi, yang
akan dideskripsikan dalam sebuah karya tulis berupa skripsi dengan judul;
“Penerapan Syari’at Islam Melalui Peraturan Daerah” (Studi Kasus Desa Padang
Bulukumba. Desa Padang merupakan salah satu dari 12 desa yang telah dijadikan
Padang?
2. Apa saja kendala dan persoalan dalam penerapan Peraturan Daerah Syari’at
39
Andi Rukman, Kepala Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 31 Juli 2006
28
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
lapangan (field reseach) yang bersifat deskriptif analitis, yaitu suatu bentuk penelitian
29
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Bab Pertama : Pedahuluan yang berisi ; latar belakang masalah, pembatasan dan
Bab Kedua : Tinjauan tentang Syari’at Islam dan Perda; pengertian Syari’at
penyusunan perda.
30
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Bab Ketiga : Gambaran umum Desa Padang meliputi; kodisi sosial, letak
Perda
31
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
BAB II
Syaria’at Islam merupakan keseluruhan dari ajaran agama Islam (addînul kâmil)
sebagai jalan hidup yang digariskan oleh Allah Swt, seperti yang disampaikan kepada
nabi Muhammad Saw. Inilah yang disebut Syeikh Abdurrahman Taaj (mantan
Syeikhul Azhar) sebagai jalan yang menjamin terciptanya kebahagiaan manusia, baik
sangatlah jelas tertulis dalam banyak ayat Al-Qur’an dan hadist-hadist Rasulullah
ÿϵÎ/ $uΖøŠ¢¹uρ $tΒuρ y7ø‹s9Î) !$uΖøŠym÷ρr& ü“Ï%©!$#uρ %[nθçΡ ÏµÎ/ 4œ»uρ $tΒ ÈÏe$!$# zÏiΒ Νä3s9 tíuŸ°
“Dia telah menSyari’atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah
diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah kami wahyukan kepadamu dan
apayng kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan isa : tegakkanlah din (agama)
dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya...” (Q.S. Asy-Syura/42 : 13).
40
Mas’adi Sulthani, "Sosialisasi Pemahaman Syari’at Islam", Media Da’wah, Jumadil Awal 1427
H/ Juni 2006, hal. 33
32
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Kata Syari’at terbentuk dari kata bahasa Arab =>2?@A/ (D?@A– @?عC2 – @?عA yang
dua pengertian, yaitu: Pertama, Syari’at adalah jalan yang lurus, firman Allah Ta’ala:
tβθßϑn=ôètƒ Ÿω tÏ%©!$# u!#uθ÷δr& ôìÎ7®Ks? Ÿωuρ $yγ÷èÎ7¨?$$sù ÌøΒF{$# zÏiΒ 7πyèƒÎŸ° 4’n?tã y7≈oΨù=yèy_ ¢ΟèO
“Kemudian kami jadikan jalan yang lurus kepadamu, maka ikutilah jalan itu
(Q.S. Al-Jatsiah: 18).
Kedua, Syari’at adalah tempat (sumber) mengalirnya air yang dipakai untuk minum,
sebagaimana perkataan orang Arab, “Maka unta itu berjalan, ketika unta itu
Dalam memberikan pengertian Syari’at Islam dari segi terminologi, para fuqoha
Syari’at adalah yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw yang bersumber
pada wahyu Allah. Hal ini adalah tidak lain sebagai bagian dari ajaran Islam.
41
Muhammad Yunus, Kamus Arab-Indonesia, Jakarta: PT.Hidakarya Agung, 1989, hal. 195.
42
Muhammad Ali As-Sayis, Sejarah Fiqih Islam, terj. Nurhadi AGA, Jakarta: Pustaka Al-
Kautsar, 2003, Cet. I, hal. 5.
33
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dari wahyu Allah dan sebagainya. Peraturan-peraturan lahir itu mengenai cara
makhluk.43
Bahwa arti Syari’at itu sesungguhnya menetapkan batas tegas bagi orang-
Syari’at Islam ialah segala yang diSyari’atkan Allah untuk para hambanya
dari hukum-hukum yang telah dibawa oleh seorang nabi Allah Alaihimus
disebut dengan far’yah 'amaliah lalu dihimpun dalam ilmu fiqhi; atau cara
beraqidah, yang disebut dengan pokok aqidah, dan dihimpun ilmu kalam, dan
43
Mohd. Idris Ramulyo, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: Sinar grafika (edisi revisi), 2004, Cet.
I. hal. 8
34
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
kehidupan.44
Melihat makna Syari’at Islam di atas, baik makna secara etimologi maupun
kemanfaatan. Tafsir Abu Su-’ud yang diberi komentar oleh Al-Fakhrur Razi,
menyebutkan bahwa orang yang menjalankan Syari’at Allah Swt tak ubahnya laksana
seorang berjalan menuju mata air, dimana ia akan mendapatkan kehidupan yang
bersih, secara lahir yang berdampak pada kebugaran bathinnya. Sumber air membawa
pada kehidupan fisik yang segar dan bersih, sedangkan Syari’at Allah membawa
Maslahat manusia tidak terlepas dari tiga kategori kebutuhan yaitu maslahat
Yang dimaksud dengan maslahat utama ialah kebutuhan pokok manusia yang
harus dilindungi oleh hukum yaitu yang disebut al-maqâsidus syar’îyah; melidungi
44
H. Muhammadiyah Djafar, Pengantar Ilmu Fighi, Jakarta: Kalam Mulia, 1993, cet. I, hal. 22-
24.
45
Mas’adi Sulthani," Sosialisasi Pemahaman Syari’at Islam", Media Da’wah, Op. Cit. hal. 34
46
Susunan sub-sub judul dalam pembahasan ini mengacu pada susunan sub judul dalam buku
Garis-Garis Besar Syari’at Islam yang ditulis oleh Mawardi Noor, et. al. Jakarta : Khaerul Bayan
Press, 2005, cet. III.
35
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dîn (agama), melindungi nafs (jiwa), melindungi mal (harta), melindungi aql (akal)
Syari’at Islam adalah berbagai masalah yang dibutuhkan manusia agar hidup mereka
dapat berjalan dengan mudah dan praktis. Sebagai contoh, kita mengenal tentang
hukum rukshoh (keringanan) dalam kondisi tertentu, juga dalam bidang muamalat
telah diatur tentang kebolehan jual beli saham. Dalam pernikahan diatur tentang
perceraian, dan dalam bidang pidana adanya ketentuan tentang diyat (ganti rugi
darah), serta masih banyak masalah-maslah penting lainnya yang diatur dalam
Syari’at Islam.
untuk menunjang kelangsungan hidup agar terasa indah dan nyaman. Seperti
diSyari’atkannya hukum bersuci (taharah) bagi tubuh dan pakaian, Syari’at melarang
membeli barang yang sedang dalam proses tawar menawar dengan orang
Semua maslahat kebutuhan manusia tersebut terdapat dan telah diatur dalam
Syari’at Islam. Dalam kehidupan ini seorang hamba mestilah menjalankan segala
yang diperintahkan dan dilarang oleh Allah di dalam Syari’at karena semua
perbuatan-perbuatan yang dilakukan seorang Muslim tersebut bernilai ibadah. Hal itu
47
Daud Rasyid, Indahnya Syari’at Islam, Jakarta : Usamah Press, 2003, Cet. I, hal. 35.
36
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
‘ibadatan yang artinya patuh, tunduk dan merendahkan diri. Yang dimaksud disini
adalah ketundukan dan kepatuhan kepada Allah. Ibadah dalam makna ketundukan ini
ada dua macam; pertama ibadah taskhiriyah dan kedua ibadah ikhtiyariyah atau
ibadah 'ammah dan ibadah khashshah. Ibadah taskhiriyah adalah ketundukan seluruh
makhluk secara umum baik itu manusia, jin, malaikat, binatang dan seluruh alam
raya, kepada hukum dan ketetapan Allah yang bersifat penciptaan. (Q.S. Al-
ialah ibadah dalam arti ketundukan makhluk, yaitu jin dan manusia, terhadap hukum-
hukum yang diperintahkan, berupa hukum Syari’at yang diwahyukan kepada para
Abdul Wahab Khalaf membagi ibadah tasyri’iyah kepada dua kategori; ibadah
yang bersifat murni sebagai hak Allah semata yang disebut ibadah mahdhah seperti
shalat, shaum, do’a. Sedangkan ibadah yang tidak murni sebagai hak Allah saja
diantaranya berupa warisan, hubungan kepada keluarga dan kenegaraan yang disebut
ibadah ghayru mahdhah atau muamalah. Jadi jelas bahwa ibadah tidak boleh
dipahami hanya sebagai ucapan-ucapan kebaktian ritual kepada Allah Swt semata,
melainkan mencakup segala ruang lingkup perbuatan manusia secara lahir maupun
batin48.
48
Jeje Zainuddin, “Pengantar Fiqih Ibadah”, Makalah, , Bekasi: Materi Kuliah Semester 2 STID
Mohammad Natsir, 2005, tidak diterbitkan, hal. 4
37
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
A. Ibadah Mahdhah
Ajaran Syari’at Islam, mencakup aturan-turan antara hamba dengan Khaliq yang
disebut ibadah Mahdhah yaitu perbuatan atau tatanan yang sudah jelas dan tidak
tidak ada jalan untuk dibandingkan dengan konsep-konsep yang diajukan oleh
manusia dalam bentuk dan aliran apapun juga.49 Ibadah mahdhah meliputi antara lain
shalat, puasa, zakat dan haji. Hal ini ditegaskan Nabi Saw. dalam salah satu hadistnya
ن
َ (َW9َ ْ ِم َر,X
َ َوZ
YL
َ ْ+[آَ( ِة وَا0 +ا
“ Islam dibangun oleh lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan kecuali
Allah dan Nabi Muhammad sebagai utusan Allah; mendirikan shalat;
menunaikan zakat; menunaikan haji; dan puasa pada bulan Ramadhan”. (HR
al-Bukhari).
1. Shalat
Shalat adalah kewajiban dari Allah Swt kepada setiap Muslim yang telah akil
baligh sebanyak lima kali sehari semalam dan telah ditentukan waktu serta kaifiyah
pelaksanaannya (Q.S An-Nisa/4: 103). Shalat merupakan tiang pokok dinul Islam,
shalat yang benar akan dapat mewujudkan kesuburan iman dan taqwa dalam hati,
sebab ketika shalat sudah ditegakkan dengan ikhas dan benar mengikuti tuntunan
49
Mas’adi Sulthani," Sosialisasi Pemahaman Syari’at Islam", Media Da’wah, Op. Cit. hal. 33
38
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
sunnah nabi Saw maka ia akan dapat mencegah dari perbuatan keji dan mungkar
Rincian shalat yan wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim adalah : shalat Subuh
Shalat adalah kewajiban yang tidak boleh ditinggalkan dengan alasan apapun, baik
dalam waktu yang lapang, maupun sempit, apakah dalam perjalanan, perang, ataupun
sakit shalat tetap harus ditegakkan. Orang yang sengaja meninggalkan shalat tanpa
ada udzur (halangan) yang dibenarkan oleh Allah dan rasul-Nya, maka ia kafir51.
Kaum Muslimin sangat dianjurkan untuk shalat secara berjama’ah sebab memiliki
banyak keutamaan dari shalat yang dilakukan sendiri-sendiri, salah satunya Allah
2. Zakat
Zakat adalah kewajiban yang dibebankan kepada setiap Muslim apabila telah
memiliki harta benda seukuran nisab (batas minimal) dan haul (jangka waktu)
50
Abu Bakar Al-Jazairi, Ensiklopedi Muslim, terj. Fadhli Bahri, Lc., Jakarta : Darul Falah, 2005
Cet. 1X, hal. 298-299
51
Abu Bakar Ba’asyir, “Mengenal Dasar-Dasar Dinul Islam”, Materi Untuk Membuat Buku,
Jakarta, 2005, hal. 280
52
Abu Bakar Al-Jazairi, Op. Cit. hal. 322-323
39
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
At-Taubah/9 :103).
kafir. Sementara itu siapa yang menolak membayarnya karena kikir, ia berdosa dan
zakat diambil darinya dengan paksa, sedangkan siapa yang mengumumkan perang
karena menolak membayar zakat, ia diperangi hingga ia tunduk pada perintah Allah
Harta benda yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah emas, perak, tanaman dan
menerima pembagian zakat, ada delapan kelompok: orang fakir, orang miskin, amil
zakat, muallaf, memerdekakan budak, orang berhutang, fisabilillah, dan ibnu sabil
(Q.S. At-Taubah/9 : 60). Selain itu dalam Islam juga diSyari’atkan zakat fitrah yaitu
berpuasa atau orang yang secara hukum diwajibkan berpuasa namun karena alasan
syara’ diperbolehkan tidak berpuasa seperti, anak kecil, orang sakit, menyusui dan
lain sebagainya (Fathul Bari III: 367 no. 1503).54 Setiap individu wajib
mengeluarkan zakat fitrah sebesar setengah atau satu sha’(empat genggam dua
53
Abu Bakar Al-Jazairi, Op. Cit. hal. 395
54
Tim Penyusun DDII, Panduan Zakat Infaq dan hadaqah, Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia,
Jakarta , hal. 23.
40
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
telapak tangan) gandum atau semisal dengan itu yang termasuk makanan pokok
(Muslim II: 678 no. 985). Waktu mengeluarkan zakat fitrah adalah dengan datangnya
malam idhul fitri dan haram hukumnya mengeluarkan zakat fitrah hingga diluar
3. Puasa
Puasa adalah menahan dengan niat ibadah dari makan, minum, hubungan suami-
istri dan semua hal yang membatalkan puasa sejak terbitnya fajar hingga terbenam
matahari. Allah mewajibkan berpuasa bagi kaum Muslimin satu bulan penuh pada
bulan Ramadhan, ia termasuk salah satu rukun Islam yang harus diketahui dan
bahwa orang yang mengingkarinya menjadi murtad dari Islam (Q.S. Al-Baqarah/2:
183-185). Awal bulan Ramadhan ditentukan dengan melihat hilal, tanggal satu
Ramadhan walaupun hanya bersumber dari satu orang laki-laki yang adil, terpercaya,
atau dengan menyempurnakan bilangan bulan Sya’ban menjadi 30 hari (Fathul Bari
Para ulama sepakat bahwa puasa wajib dilaksanakan oleh orang Muslim, yang
berakal sehat, baliqh dan mukim (tidak sedang bepergian) dan untuk perempuan
harus dalam keadaan suci dari darah haid dan nifas (Q.S. Al-Baqarah/2: 184).
Seseorang yang berpuasa akan batal puasanya ketika ia makan dan minum dengan
sengaja, muntah dengan sengaja, dan jima’. Selain puasa wajib pada bulan
Ramadhan, Islam juga mensyari’atkan beberapa puasa sunnah yaitu: enam hari pada
55
Abdul ‘Azhim bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz, Jakarta : Pustaka as-Sunnah, 2006, Cet. I, hal
419-439
41
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
bulan Syawal, hari Arafah selain jama’ah haji, hari Asy-Syura dan sehari
sebelumnya, puasa Senin dan Kamis, tiga hari setiap bulan qamariyah, puasa nabi
Islam mengharamkan puasa pada hari raya idul fitri dan idul Adha, hari-hari
tasyriq, bagi orang yang sakit parah, menjalani haid dan nifas.56
4. Haji
Haji ialah sengaja pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah: tawaf, sa’i, wukuf
di Arafah dan semua ibadah-ibadah yang berkaitan dengan ibadah haji sebagai
pelaksanaan perintah Allah dan mengharapkan ridhaNya. Haji termasuk rukun Islam
kelima yang diwajibkan oleh agama dan sudah menjadi ketetapan di dalam Syari’at
apa bila ada orang yang mengingkari wajibnya maka ia jadi kafir dan murtad dari
Islam.57
Menunaikan ibadah haji ke Makkah wajib bagi tiap-tiap muslin yang sudah
baligh, berakal sehat dan ada kemampuan sekali seumur hidup (Q.S. Ali Imran/3 : 96-
97). Haji mempunyai empat rukun, yaitu ihram, tawaf, sa’i, dan wukuf di Arafah. Jika
salah satu dari empat rukun tersebut tidak dikerjakan maka hajinya tidak sah. Ihram
adalah niat untuk melaksanakan haji disertai dengan memakai pakain tidak berjahit
dan mengucapkan talbiyyah yang dimuali dari miqat. Tawaf adalah berjalan
mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh kali tanpa ada jeda, dan orang yang tawaf harus
56
Ibid. hal. 385-413
57
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah 5, Terj. Kahar Masyhur, Jakarta: Kamam Mulia, 1990, Cet. 1, hal.
32
42
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
suci dan menutup aurat. Rukun haji yang ketiga adalah sa’i yaitu berjalan antara Safa
dan Marwa pulang pergi dengan niat ibadah, sa’i dilakukan setelah tawaf sebanyak
tujuh babak. Yang terakhir adalah wukuf di Arafah yaitu hadir di tempat yang
bernama Arafah sesaat atau lebih dengan niat wukuf sejak setelah dzuhur tanggal 9
tiga hari. Selain itu ada juga umrah yang pelaksanaannya sama dengan haji hanya
B. Muamalah
Yang juga termasuk dalam cakupan ajaran Syari’at Islam adalah hubungan
lingkungannya, atau yang dikenal dengan nama muamalah. Yaitu segala sesuatu yang
menyangkut hal-hal sesama manusia dan makhluk lain disekitarnya yang pada
58
Abu Bakar Al-Jazairi, Op. Cit. hal. 435-447
59
Mas’adi Sulthani," Sosialisasi Pemahaman Syari’at Islam", Media Da’wah, Loc. Cit.
43
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
aturan yang bersifat alami bagi alam semesta serta sunnatullah untuk menjadikan
kehidupan semakin bernilai dan mulia. Pernikahan merupakan hubungan batin yang
hakiki, penuh kejujuran, kerja sama dalam kehidupan dan penuh kasih sayang untuk
Islam telah memotivasi kepada pernikahan dalam berbagai bentuk (Q.S. Ar-
Ra’ad/13 : 38), (Q.S. Ar-Rum/30: 21), (Q.S. An-Nahl/16: 72).60 Laki-laki Islam
boleh mengawini wanita Yahudi dan Nashrani (Q.S. Al-Maidah/5: 5), tapi dilarang
menikahi wanita musyrik, yaitu wanita yang menyembah selain Allah atau
untuk terlebih dahulu meminang, yaitu permintaan untuk menikah yang disampaikan
kepada pihak wanita dan walinya. Wanita yang boleh dipinang setidaknya memiliki
dua syarat: tidak ada halangan syar’i yang menghambuat pernikahan dan tidak ada
laki-laki lain yang telah meminangnya dengan sah. Islam juga mengharamkan
meminang wanita yang sedang menjalani iddah, baik iddah karena wafat maupun
karena talak. Ketika meminang laki-laki boleh melihat calon istrinya maupun
sbaliknya sebatas yang terbiasa terlihat yaitu wajah dan telapak tangan.61
60
Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak, Terj. Zainal Abidin,
Lc., Jakarta: Darul Haq, 2004, Cet. I hal. 11-12
61
Ibid. hal. 35-39
44
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Talak ialah terurainya ikatan nikah dengan perkataan yang jelas seperti suami
berkata pada istrinya “engkau aku ceraikan” ataupun dengan bahasa sindiran.
Sedangkan istri yang cerai dari suaminya maka ia harus menebus dirinya dengan
sejumlah uang yang ia serahkan kepada suaminya, yang demikian ini disebut
khulu’.62
Ketika suatu masalah atau konflik menimpa kehidupan rumah tangga seorang
Muslim dimana suami tidak berdaya lagi memperbaiki istrinya, atau sebaliknya sang
istri tak mampu lagi meluruskan suaminya dimana segala media perdamaian telah
diupayakan tapi tidak bisa menyatukan mereka lagi maka Syari’at Islam menetapkan
hukum agar istri menyerahkan sebagian hartanya untuk menebus dirinya ataupun
suami diperbolehkan mentalak istrinya tentunya dengan cara yang ma’ruf (Q.S. Al-
Baqarah/2 : 229).63
Talak bisa jadi hukumnya wajib jika madharat yang menimpa salah satu dari
suami-istri tidak bisa dihilangkan kecuali dengan talak, karena Rasulullah Saw
bersabda kepada orang yang mengeluh pada baliau tentang keburukan akhlak istrinya,
“ceraikan dia.” (H.R. Abu Daud, hadis ini shahih). Talak juga bisa jadi diharamkan
karena menimbulkan madharat pada salah satu dari suami-istri dan tidak
menghasilkan manfaat yang lebih baik dari madharatnya atau manfaatnya sama
62
Abu Bakar Al-Jazairi, Op. Cit. hal. 605
63
Mawardi Noor, et. al., Garis-Garis Besar Syari’at Islam, Jakarta : Khairul Bayan Press, 2005,
Cet. 3. hal. 12
45
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dengan madharatnya.64 Jalan talak ini tidak lain sebagai upaya pengobatan sehingga
ia dapat diulang sampai tiga kali dalam periode yang berbeda. Maka dari itu, panjang
pulalah masa untuk berpikir kemungkinan untuk rujuk. Namun apabila setelah tiga
kali talak kemudian ingin rujuk kembali, maka pihak laki-laki harus melalui satu
syarat yakni setelah bekas istri dinikahi oleh laki-laki lain tanpa bermaksud tahlil
1.2. Poligami
Poligami adalah beristri banyak. Sudah menjadi fakta histories bahwa fenomena
beristri banyak telah ada jauh sebelum datangnya Islam. Diriwayatkan dalam
perjanjian lama bahwa Nabi Daud mempunyai 100 orang istri dan nabi Sulaiman
mempunyai 700 orang istri serta 300 orang gundik.66 Demikian pula bangsa Persia
melakukan poligami dimana tidak ditemukan dalam tatanan sosial mereka suatu
aturan yang melarang poligami. Demikian halnya dengan tatanan yang berlaku bagi
bangsa Romawi, cukuplah kita ketahui bahwa Raja Saila telah mengawini empat
orang wanita dalam waktu yang sama, demikian pula Kaisar dan diikuti putranya
Bumbay.67
64
Abu Bakar Al-Jazairi, Op Cit. hal. 598
65
Mawardi Noor, et. al. Op Cit. hal.12
66
Yusuf Qaradhawi, Fatwa-Fatwa Kontemporer, Penj. As’ad Yasin, Jakarta: Gema Insani Press,
2000, Jilid I, Cet. 6, hal. 683
67
Ahmad Al Hufy, Mangapa Rasulullah Berpoligami, Jakarta: Pustaka Azzam, 2001, Cet. 1, hal.
45
46
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Islam datang dengan peraturannya tersendiri. Dalam hal ini pembatasan untuk
menikahi wanita maksimal empat orang serta mensyaratkan harus bisa berlaku adil
(Q.S. An-nisa /4:3). Islam adalah agama yang sesuai fitrah dan memperhatikan
orang yang memiliki keinginan besar untuk mendapatkan keturunan tetapi istrinya
mandul, ada pula orang yang kuat nafsu seksualnya sedangkan istrinya tidak begitu
semangat terhadap laki-laki, dan ada kalanya pula jumlah wanita lebih banyak
daripada kaum laki-laki. Sehingga dalam kondisi seperti ini adalah merupakan
kemaslahatan bagi masyarakat dan bagi kaum wanita itu sendiri kalau mereka
dimadu.68
Al-Qur’an telah menjelaskan jenis harta yang dilarang mengambilnya dan jenis
harta yang boleh diambil dengan jalan yang baik. Diantara harta yang halal untuk
diambil ialah harta pusaka atau dikenal dengan harta waris. Didalam Al-Qur’an dan
hadis telah diatur cara pembagian harta waris dengan seadil-adilnya (Q.S. Al-
Hak memperoleh warisan dalam Islam diatur berdasarkan: pertama, nasab, yaitu
kekerabatan. Artinya ahli waris ialah ayah dari pihak yang diwarisi, atau anak-
68
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Penj. Abu Sa’id Al Falahi, Jakarta : Rabbani
Press, 2000, Cet. 1, hal. 215-216
69
Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2005, Cet. 38. hal. 346
47
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
anaknya, dan jalur sampingnya seperti saudara dan anak-anak mereka (Q.S. An-
Nisa/4: 11,33). Kedua, pernikahan, yaitu akad yang benar terhadap istri kendati
suaminya belum menggauli dan berduaan dengannya (Q.S. An-Nisa/4: 12). Suami-
istri bisa saling mewarisi dalam talak raj’i dan talak tiga jika suami mentalak istrinya
ketika ia sakit dan meninggal dunia karena sakitnya tersebut. Ketiga, wala’, yaitu
Orang meninggal yang tidak memiliki ahli waris maka yang menjadi ahli warisnya
sisa setelah dibayarkan hutang, biaya pengurusan mayit, zakat dan wasiatnya. Adapun
Sikap Islam terhadap harta adalah bagian dari sikapnya terhadap kehidupan
dunia. Dalam memandang dunia, Islam selalu bersikap pertengahan dan seimbang.
yang baik adalah rangsangan bagi jiwa dan sarana berhubungan dengan Allah.
70
Abu Bakar Al-Jazairi, Op Cit. hal. 624-626
48
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Menurut Islam, harta adalah sarana untuk memperoleh kebaikan, sedangkan segala
sarana untuk memperoleh kebaikan adalah baik. Harta dalam konteks Al-Qur’an
orang lain, mencuri, merampok, mengemis, riba dan mengganggu keamanan serta
71
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, terj. Zainal Arifinn, Jakarta: Gema Insani
Press, 1997, Cet.2, hal.74
72
Mawardi Noor, et al. Op. Cit. hal. 22
49
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dalam menginfakan di jalan Allah. Menjauhi kemewahan, tidak boros, tidak kikir
terutama mencakup empat macam tindakan: (1) menjamin kesesuaian dengan kode
etik Islam dari tiap pribadi lewat pendidikan, dan bila perlu lewat paksaan. (2)
Menciptakan kondisi sehat dalam pasar guna menjamin fungsinya yang baik. (3)
oleh mekanisme pasar dengan bimbingan dan peraturan maupun campur tangan
sosial.74
Yang membedakan Islam dan materialisme ialah bahwa Islam tidak pernah
memisahkan ekonomi dan etika seorang Muslim baik individu ataupun kelompok.
Dalam lapangan ekonomi atau bisnis, disatu sisi Islam memberikan kebebasan untuk
73
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Op. Cit. hal. 135
74
Muhammad Nejatullah Siddiqi, Pemikiran Ekonomi Islam, Terj. A.M. Saefuddin, Jakarta:
Media Da’wah, 1986, Cet. 1, hal. 42-43
50
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
mencari keuntungan sebesar-besarnya. Namun disisi lain, ia terikat dengan iman dan
bermacam-macam model jual beli dan melakukan tukar menukar. Kemudian Nabi
membenarkan sebagiannya, dan melarang sebagian yang lain karena tidak sesuai
dengan tujuan dan jiwa Syari’at Islam. Larangan ini berkisar pada beberapa sebab,
antara lain karena membantu kemaksiatan, ada unsur penipuan, karena adanya
tindakan zalim oleh salah satu pihak yang mengadakan transaksi dan sebagainya.76
Penipuan adalah akar kehancuran umat terdahulu, seperti kaum Nabi Syu’aib
riba (QS. Al-Baqarah/2:275,278-279). Prinsip jual beli dalam Islam adalah saling
3. Hukuman (Al-‘Uqubat)
Hukuman syar’i adalah zawajir (pencegahan) yang disiapkan Allah Swt untuk
menghalangi terjadinya kasus pelanggaran terhadap sesuatu yang dilarang Allah dan
manusia membuat diri lupa akan ancaman akhirat. Oleh karena itu Allah Swt
75
Yusuf Qardhawi, Norma dan Etika Ekonomi Islam, Op Cit. hal. 51
76
Yusuf Qardhawi, Halal dan Haram dalam Islam, Op Cit. hal 293
51
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
menkut-nakuti mereka dengan siksa yang menyakitkan. Ini semua agar hal-hal yang
Islam menSyari’atkan bentuk hukuman di dunia dalam dua jenis, yaitu An-
Nashiyah (bentuk hukuman yang sudah ada nash-nya) dan at-Tafwidhiyah (bentuk
pertama, mempersiapkan manusia untuk menjadi warga yang baik dan produktif bagi
dunia dan akhirat yang akan terwujud bila ada jaminan atas hal-hal individu dan
masyarakat dengan cara seadil-adilnya, dengan saling berwasiat dalam kebaikan dan
mencegah kejahatan.
Dengan demikian sasaran yang ingin dicapai oleh Syari’at Islam melalui
77
Imam Al-Mawardi, Al-Ahkam As-Sulthaniyyah: Hukum-Hukum Penyelenggaraan Negara
dalam Syari’at Islam, Penj. Padli Bahri, Jakarta: Darul Falah, 2006, Cet. 2. hal. 362
52
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
(hudud) ialah:
3.1. Murtad
Murtad adalah tindakan seorang Muslim, baik dengan perkataan maupun
Seperti menghalalkan sesuatu yang haram hanya berdasar ta’wil, menolak Syari’at
Islam dan menggantinya dengan hukum ciptaan manusia. Jadi pada dasarnya murtad
mendustakan agama.
kelak dihari Kiamat kekal dalam Neraka (Q.S. Al Maidah/5: 54, Al-Baqarah/2: 217).
Fuqaha berdasarkan hadis rasulullah Saw; “Barang siapa mengganti agamanya maka
sebelum dilakukan hukuman mati harus terlebih dahulu diberi kesempatan untuk
bertaubat.79
78
Abdurrahman Madjrie dan Fauzan Al-Anshari, Qishas Pembalasan yang Hak, Jakarta: Khaerul
Bayan, 2003, Cet. 1. hal. 9-10
79
Disarikan dari : Fauzan Al-Anshari dan Halawi Makmun, Hukum Murtad, Jakarta: Lembaga
Kajian Syari’at Islam, 2005.
53
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
wanita seperti masukknya batang pemoles celak mata kedalam botolnya, atau seperti
masuknya tali timba kedalam sumur atau seperti seorang suami menggauli istrinya
yang dihalalkan oleh Allah Swt. (berdasarkan Hadis yang diriwatkan Abu daud dan
Ad-Daru Quthny).80
Syari’at Islam menetapkan hukuman bagi pezina yang sudah pernah menikah dan
telah melakukan persetubuhan dalam pernikahan itu (Muhshan) dengan rajam yaitu
dilempar dengan batu yang ukurannya paling besar sekepalan tangan sampai mati.
Sedangkan hukuman bagi pezina yang belum menikah atau sudah menikah tetapi
belum persetubuhan dalam pernikahan itu (gairu Muhshan) didera 100 kali dan
Adapun penuduh zina yang tidak bisa mendatangkan empat orang saksi maka
didera 80 kali dan kesaksiannya tidak boleh diterima selamanya (QS. An-Nur/24: 4-
9). Suami atau istri yang menuduh pasangannya melakukan zina, keduanya
melakukan Al-Li’an (sumpah yang dibuat oleh suami atau istri terhadap pasangannya
dan ditolak pula dengan sumpah) di depan hakim yang mengakibatkan perceraian
80
Fauzan Al-Anshari dan Abdurrahman Madjrie, Hukuman Bagi Pezina dan Penuduhnya, Jakarta:
Khairul Bayan Press, 2005, Cet. 2, hal. 10-11.
81
Fauzan Al-Anshari, KUHP Syariah dan Penjelasannya, Jakarta:Departemen Data dan Informasi
Majelis Mujahidin Indonesia, 2005, hal. 9-10.
54
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Mencuri adalah suatu tindak kejahatan mengambil harta orang lain dengan cara
sembunyi, baik dari pandangan pemilik harta yang dicuri atau dari pihak lain menurut
anggapan orang yang mencurinya. Mencuri jelas perbuatan haram dan termasuk dosa
potong tangan bila telah memenuhi syarat-syaratnya berupa jumlah barang yang
dicuri sampai nishabnya senilai ¼ dinar emas atau 3 dirham perak. Tingkatan
hukuman pelaku sariqah adalah: Untuk kejahatan pertama dipotong tangan kanannya.
Kejahatan kedua dipotong kaki kirinya. Kejahatan ketiga dipotong tangan kirinya.
Untuk kejahatan keempat dipotong kaki kanannya. Dan untuk kejahatan kelima
(hirabah) didefinisikan oleh para ulama sebagai tindakan seseorang yang mengambil
barang orang lain dengan cara anarkis dan menimbulkan suasana yang mencekam,
apabila membuat suasana mencekam atau membuat orang lain takut keluar rumah.
Dan hukuman terhadap pelaku kejahatan hirabah ini ada empat macam yaitu: hukum
bunuh, hukum bunuh dengan salib, hukum potong tangan dan kaki secara bersilang,
dan hukuman dengan diasingkan. Dalam hal pemilihan hukuman terhadap seorang
82
Disarikan dari : Fauzan Al-Anshari dan Abdurrahman Madjrie, Hukuman Bagi Pencuri, Jakarta
: Khairul Bayan Press, 2005, Cet. 2.
55
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
muharib terdapat perbedaan dikalangan fuqaha, ada yang mengatakan bahwa seorang
imam atau qadi boleh memilih salah satu dari empat hukuman tersebut untuk
Kharm adalah segala minuman atau sejenisnya yang menyebabkan peminum atau
pemakainya dapat mabuk karenanya atau tidak sadar alias hilang akal sehatnya. Salah
satu jenis khamr adalah miras, bahkan sebagian ulama memasukkan narkoba karena
40 kali dan maksimal 80 kali (Q.S. Al-Maidah/5:90-91). Bagi peminum khamr lebih
dari tiga kali maka hukumannya tidak lagi dicambuk, melainkan harus dihukum mati
(dipancung). Demikian pula dengan pihak-pihak yang terkait seperti penjual atau
pengedar maka mereka ini dihukum sama dengan peminum atau penggunanya.84
berdasarkan saksi yang cukup maka dikenakan hukuman qishash, yaitu dibunuh pula.
Sementara itu penyebab kematian karena salah sasaran (qatlu syibhi al-‘amd)
dikenakan hukuman dengan membayar diyat kepada wali korban dan tambahan
hukuman ta’zir. Sedangkan pembunuhan karena tidak sengaja maka dia pun
83
Fauzan Al-Anshari dan Halawi Makmun, Pidana Terorisme, Jakarta : Lembaga Kajian Syari’at
Islam, 2005, hal. 16-18, 35.
84
Disarikan dari : Fauzan Al-Anshari dan Abdurrahman Madjrie, Hukuman Bagi Konsumen Miras
dan Narkoba, Jakarta : Khairul Bayan Press, 2005, Cet. 2
56
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
membayar diyat kepada wali korban dan bisa dikenakan hukuman ta’zir. Adapun
memandangnya sebagai kewajiban yang mutlak harus dilaksanakan. Bagi korban atau
ahli warisnya, Islam memberi alternhatif berupa menuntut qishash atau memberi
maaf. Bentuk pemaafan bisa berupa denda atau damai, boleh juga dengan memaafkan
sama sekali tanpa konpensasi apapun, dan memaafkan itu lebih baik dalam
hukumnya dianggap sebagai pelanggaran terhadap hak Allah, yakni yang berkaitan
dengan kehormatan jiwa dan anggota tubuh manusia disebut pelanggaran hak hamba.
Hukum terhadap pelanggaran hak Allah disebut Hudud (Had) (QS. Al-
Maidah/5:48).86
3.7. Ta’zir
85
Disarikan dari : Abdurrahman Madjrie dan Fauzan Al-Anshari, Qishash Pembalasan yang Hak,
Jakarta : Khairul Bayan Press, 2003, Cet. 1.
86
Mawardi Noor, et. al. Op. Cit. hal. 28.
57
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
menurut istilah syar’i adalah hukum yang diSyari’atkan atas tindakan maksiat atau
tindakan kejahatan lainnya yang tidak ada ketentuan hududnya atau kifaratnya.
Kemaksiatan itu baik terhadap hak Allah seperti meninggalkan shalat lima waktu,
maupun kemaksiatan terhadap hak manusia seperti mencuri yang nilainya yang
Yang berhak menetapkan dan melaksanakan hukum ta’zir adalah Waliyul Amri
atau wakilnya, bentuknya bisa berupa pemukulan atau penahanan yang menurut
4. Akhlak Islami
Secara etimotogi kata ”akhlak” berasal dari akar bahasa Arab "khuluk" yang
berarti tabiat, muruah, kebiasaan, fithrah, naluri dan lain-lain. (Lisanul ’Arab 1/889-
892). Secara epistemologi Syar'i, kata akhlak adalah seperti yang dikatakan oleh Al
terdapat dalam jiwa yang baik, yang darinya keluar perbuatan secara mudah dan
otomatis tanpa terpikir sebelumnya. Jika perilaku dibenarkan oleh akal dan syariat
maka ia dinamakan akhlak yang mulia, namun jika sebaliknya maka ia dinamakan
Demensi akhlak yang mulia dalam Islam mencakup beberapa hal ; Pertama,
Akhlak kepada Allah Swt dengan cara mencintai-Nya, mensyukuri nikmat-Nya, malu
87
Ibid, hal. 30.
58
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
kepada-Nya untuk berbuat maksiat, selalu bertaubat, bertawakkal, takut akan adzab-
Nya dan senantiasa berharap akan rahmat-Nya. Kedua, akhlak kepada Rasulullah
Saw dengan cara beradab dan menghormatinya, mentaati dan mencintai beliau,
sunnah-sunnah beliau dan lebih mencintai beliau daripada diri kita sendiri serta
keluarga kita. Ketiga, akhlak terhadap Al-Qur`an dengan cara membacanya dengan
mengamalkannya dalam kehidupan riil. Keempat, akhlak kepada makhluk Allah Swt
mulai diri sendiri, orangtua, kerabat, handaitaulan, tetangga dan sesama mukmin
sesuai dengan tuntunan Islam. Kelima, akhlak kepada orang kafir dengan cara
membenci kekafiran mereka, tetapi tetap berbuat adil kepada mereka berupa
membalas kekejaman mereka atau memaafkannya dan berbuat baik kepada mereka
secara manusiawi selama hal itu tidak bertentangan dengan syariat Islam serta
mengajak mereka kepada Islam. Keenam, akhlak terhadap makhluk lain termasuk
Akhlak Islam adalah akhlak Nabi yang bersumber dari Al Qur’an. Beberapa
prinsip yang membedakan akhlak Islam dengan akhlak yang lainnya (etika atau
59
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
a. Malu
Rasa malu merupakan bagian akhlak Nabi Saw yang harus dijadikan teladan
bagi kaum Muslimin. sifat pemalu menurut pengertian para ulama selalu bertolak
kepada sifat-sifat tercela, pantang menolak kebenaran dan takut mengkebiri hak-hak
orang lain. Selalu melakukan kebaikan dan menghargai pelaku kebaikan. Umron bin
terbuka. Untuk itu lebih pantas lagi bagi manusia untuk malu kepada Allah Yang
Maha Mengetahui atas segala sesuatu. Nabi Saw bersabda; “Maka Allah lebih berhak
untuk manusia malu kepada-Nya daripada manusia malu kepada orang lain.” (H.R.
88
Pusat Informasi dan Komunikasi Indonesia. Website:http://www. Al- Islam.org/19 Oktober
2006
60
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Bukhari) 89.
b. Tawadhu’
selalu rendah hati baik di hadapan Allah maupun di depan manusia. Sikap yang
c. Sabar
kebahagiaan bagi hamba Allah Swt. Sabar termasuk sebagian dari iman. Dengan
1. Sabar dalam suka dan duka. Sabar seperti ini dijelaskan oleh rasulullah Saw dalam
“Keistimewaan orang mukmin itu karena semua urusannya selalu baik dan hal
itu tidak terdapat pada orang lain. Apabila ia mendapat nikmat dan dia
bersyukur maka baginya kebaikan. Tatkala ia ditimpa musiba dan dia bersabar,
maka kebaikan pulalah baginya.(HR. Muslim)
89
Muhammad Ali Hasyimi, Apakah Anda Berkepribadian Muslim, Terj. H. Salim Basyarahil,
Jakarta: Gema Insani Press, 1999, cet 13. 29
90
Ibid. hal. 85
61
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
“Dan sungguh kami akan berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan,
kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan berikanlah berita
gembira kepada orang-orang yang sabar.”(Al-Baqarah/2:155)
“…Dan kami jadikan sebagian kamu cobaan bagi sebagian yang lain. Maukah
kamu bersabar?;dan adalah Tuhanmu Maha Melihat.”(Q.S. Al-Furqan/: 20).91
Petunjuk Syari’at Islam dalam hal muamalah sudah sangat jelas dengan
tujuannya yaitu untuk mencapai sebuah kemaslahatan, tata tertib hak, serta
peningkatan taraf hidup. Oleh sebab itu sebagian besar Syari’at Islam ditetapkan
diserahkan kepada para pemikir (Mujtahid) Islam disetiap waktu dan tempat.92
a. Pertanggungjawaban Perdata
91
Majdi Al-Hilali, 38 Sifat Generasi Unggulan, Terj.LESPISI, Jakarta: Gema Insani Press, 2000,
Cet. 2, hal. 54
92
Mawardi Noor, et al. Op. Cit. hal. 47
62
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Dalam fikih Islam, kata dhaman (jaminan) atau tadhmin (hal yang mewajibkan
kitab hukum modern. Pewajiban jaminan atas seseorang mengandung arti pengenaan
hukuman atasnya untuk membayar ganti rugi yang diderita orang lain akibat
perbuatannya. Pembayaran ganti rugi itu ada dua macam, yaitu: yang sudah
dijelaskan nashnya dalam Syari’at, misalnya diyat (denda) dan irsy (ganti rugi); dan
yang tidak dijelaskan nash-nya dalam Syari’at, yang keputusannya diserahkan kepada
hakim.93
Tanggungjawab perdata baru ada jika telah terjadi kerusakan yang ditimbulkan
karena pelanggaran atas suatu hak orang lain yang sudah jelas. Para fuqaha membagi
hak kepada hak Allah dan hak hamba. Hak Allah merupakan sesuatu yang
sedangkan hak hamba adalah sesuatu yang bertalian dengan kepentingan khusus
seseorang dan pelanggaran atas hak ini boleh digugurkan pemiliknya atau ia
Pengambilan harta orang lain dengan cara kekerasan dan tanpa ijin, sehingga
benda itu menjadi rusak. Maka menjadi kewajiban orang yang merampas itu untuk
yang mengobati orang lain, padahal ia tidak ahli dalam pengobatan sehingga
93
Ibid, hal. 48
63
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Pendek kata, Nabi Saw bersabda: “Tidak ada kerusakan kerugian) dan tidak
pula menimbulkan kerusakan .” Ini menjadi kaidah umum bagi pelaksanaan hukum
para fuqaha berkata; ”kerugian harus ditiadakan’, “Kerugian harus ditolak sejauh
mungkin”, “Kerusakan yang bersifat khusus (bagi orang tertentu) boleh dilakukan
dalam upaya menghindarkan kerugian yang bersifat umum (bagi orang banyak)”.94
b. Pertanggungjawaban Pidana
dilarang atau tidak melakukan suatu perbuatan yang diperintahkan Syari’at. Dengan
demikian tindak pidana adalah hanya merupakan suatu perbuatan yang dilarang oleh
Syari’at.95
Jarimah dibagi menjadi tiga, yaitu jarimah hudud, jarimah qishash, jarimah
ta’zir. Jarimah hudud adalah jarimah yang diancam hukuman hudud, yaitu hukuman
94
Ibid, hal. 50
95
Topo Santoso, Menggagas Hukum Pidana Islam, Bandung: As-Syamil Press & Grafika, 2001,
Cet 2. hal. 132
64
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
yang telah ditentukan macam dan jumlahnya yang menjadi hak Allah. Yang tidak
bisa dihapuskan baik oleh perseorangan (korban) maupun masyarakat yang diwakili
oleh negara. Termasuk jarimah hudud adalah zina, qadzab (menuduh orang lain
qishash atau hukuman diyat, yaitu hukuman yang telah ditentukan batasannya. Akan
tetapi korban bisa juga memberi maaf, dimana hukuman tersebut dapat terhapuskan.
pembunuhan semi sengaja (al-qathl syibhu al-‘amdi), pembunuhan tidak sengaja (al-
ini Syari’at tidak menentukan macam-macam hukuman untuk tiap jarimah, tetapi
beratnya, jadi hakim diberi kebebasan untuk menentukan dan memilih hukuman yang
sesuai untuk diterapkan terhadap seseorang. Termasuk dalam bentuk jarimah ta’zir
96
Buletin Dakwah, No. 29 tahun XXIX, 19 Juli 2002
65
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
a. Penegakkan Imamah
berfirman:
óΟä3ΖÏΒ Í÷ö∆F{$# ’Í<'ρé&uρ tΑθß™§9$# (#θãè‹ÏÛr&uρ ©!$# (#θãè‹ÏÛr& (#þθãΨtΒ#u tÏ%©!$# $pκš‰r'‾≈tƒ
“Hai orang-orang yang beriman taatilah Allsh dsn tsstilsh rasul dan ulil amri
diantara kalian.”(QS. An-Nisa/4:59)
Jika imamah telah diketahui sebagai hal yang wajib menurut Syari’at, maka
Mukminin. Ia adalah seorang pemimpin yang diangkat oleh kaum Muslimin dngan
Ada empat sendi kekuatan terpenting yang menjadi ciri dan tugas pokok dan
suku, ras sebagaimana lazimnya dikenal manusia sebagai “negara”. Islam berada
jauh diatas semua itu. Disini Islam bermaksud mempersatukan manusia dengan
97
Imam Al Mawardi, Op Cit. hal. 1-2
66
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
aqidah yang menjadi panutan seluruh manusia berdasarkan keimanan. Aqidah inilah
yang menjadi alat pemersatu yang mengikat mereka (QS. Al-Hujurat/49:10; Al-
Jaminan ini meliputi dua segi, yaitu material dan moral. Material yakni saling tolong
meolong dalam bidang materi, sedangakan moral, yakni saling menasehati dalam
pemerintahan yang baik, karena ia adalah jalan untuk melihat kebenaran, mengetahui
pendapat yang matang dan diperintahkan oleh Syari’at (QS. Ali Imran/3:159; An-
senantiasa dicari dan diupayakan manusia adalah ketentraman atas hak-hak mereka
Nahl/16:90; Al-An’am/6:152).98
Ahlul Halli wal-Aqli adalah para ulama mujtahid dan para ahli yang menguasai
ilmu tauhid dan Syari’at. Dengan ilmu itu mereka dapat memilih dan menentukan
seorang khalifah. Mereka yang duduk dalam kategori ini harus memiliki kriteria-
kriteria yang legal, yaitu: (1). Adil dengan segala syarat-syaratnya. (2). Ilmu yang
luas, yang membuatnya mampu mengetahui siapa yng berhak menjadi imam sesuai
98
Mawardi Noor, et al. Op. Cit. hal. 56-58
67
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
mampu memilih siapa yag paling tepat menjadi imam dan paling efektif, serta paling
Pada dasarnya kewajiban dan tugas-tugas imam sangat banyak tapi meskipun
demikian dapat dibatasi pada dua tugas yang mencakup tugas-tugas lainnya, yaitu:
menjaga agama dan mengatur kehidupan dunia.” Sedangkan Ibnu Taimiyah berkata,
Di sini terlihat bahwa Syari’at Islam sudah menetapkan dasar tanggung jawab
Shad/38:26).100
99
Imam Al Mawardi, Op Cit. hal. 3
100
Shalih bin Ghanim As-Sadlan, Op. Cit. hal. 6-7
68
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
lingkungan pemerintahan daerah dan disebut kepala wilayah.101 Maka pada tingkat
daerah ini dikenal ada dua macam peraturan perundang-undangan yang mempunyai
sifat mengatur, yaitu Peraturan Daerah (selanjutnya disebut perda) dan Keputusan
Kepala Daerah.
satuan pemerintahan teritorial tingkat lebih rendah yang berhak mengatur dan
pemerintah daerah atau salah satu unsur pemerintah daerah yang berwenang membuat
tahun 2000 adalah merupakan peraturan untuk melaksanakan aturan hukum diatasnya
101
Abdul Latief, Hukum dan Peraturan Kebijaksanaan Pada Pemerintahan Daerah, Yogyakarta :
UII Press, 2005. Cet. 1. hal. 62
102
UUD 1945 Pasal 18, ayat 2: “Pemerintah daerah provinsi, daerah kabupaten, dan mengatur dan
mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan”. M. Alfan Alfian
M, Ed. Bagaimana Memenangkan Pilkada Langsung?, Jakarta: Akbar Tanjung Institute, 2005, Cet. 1.
hal. 35-36
103
Abdul Latief, Op Cit. hal. 58
104
TAP MPR No. III Tahun 2000, Pasal 3, Ayat 7
69
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
balik antara perda dan masyarakat. Pembuatan perda memiliki perbedaan sifat
substansi materi sebab muatan perda dibuat kadang dalam rangka penyelenggaraan
otonomi, pembantuan maupun substansi perda sebagai penjabaran lebih lanjut dari
komunikasi dan demokrasi antara perda itu sendiri dengan masyarakat, maka
pembuatannya.105
atau tidak. Dasar yuridis sangat penting dalam pembuatan perda karena akan
105
Syamsul Bachrie, “Keberadaan Peraturan Daerah dan Permasalahannya”, Jurnal Clavia
Fakultas Hukum Universitas 45 makassar, Vol. 5, No.2, 2004, hal 211
106
Tata urut perundang-undangan Republik Indonesia adalah: (1) UUD 45; (2) Ketetapan MPR
RI; (3) Undang-Undang. (4) Peraturan pemerintah pengganti undang-undang (perpu); (5) Peraturan
pemerintah; (6) Keputusan Presiden; (7) Peraturan daerah.
70
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Kalau tidak, maka perturan perundang-undangan itu akan batal demi hukum atau
4. Keputusan Mentri Dalam Negri No. 21, 22, 23, dan 24 tahun 2003
atau kesadaran hukum masyarakat. Hal ini berarti bahwa perda yang dibuat harus
bersangkutan. Pada prinsipnya hukum yang dibentuk harus sesuai dengan hukum
yang hidup (living law) dalam masyarakat, dan jika tidak sesuai dengan tata nilai,
107
Abdul Latief, Op Cit. hal.54-56
108
Peraturan Daerah dan Permasalahannya, website: http:// www.iri-indonesia.org/ 21 Februari
2006
109
Abdul Latief, Op Cit. hal.59
71
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
keyakinan dan kesadaran masyarakat tidak akan ada artinya. Tidak mungkin dapat
bangsa tiada lain berisi nilai-nilai moral dan etika yang pada dasarnya berisi nilai-
nilai yang baik dan tidak baik. Nilai yang baik adalah pandangan dan cita-cita yang
dijunjung tinggi dari suatu daerah tertentu. Di dalamnya ada nilai kebenaran,
berdasarkan asas desentralisasi dan asas pembantuan.111 Jadi pada prinsipnya perda
110
Syamsul Bachrie, “Keberadaan Peraturan Daerah dan Permasalahannya”, Jurnal Clavia
Fakultas Hukum Universitas 45 makassar, Op Cit. hal. 218-219
111
Abdul Latief, Op Cit. hal. 148
112
Dalam pasal 7 ayat (1) UU No. 22 Tahun 1999 disebutkan: Kewenagan daerah mencakup
kewenangan dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negri,
pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, agama, serta kewenangan bidang lainnya. Penjelasan
ayat ini berbunyi antara lain: khusus dibidang keagamaan sebagian kegiatannya dapat ditugaskan oleh
pemerintah kepada daerah sebagai upaya meningkatkan keikut sertaan daerah dalam
mnumbuhkembangkan kehidupan beragama.
72
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
tinggi, Kedua, perda tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, perda lain
UU No. 32 tahun 2004 yang menyebutkan bahwa kewenangan yang ada pada kepala
atau DPRD.114
Rancangan perda baik hasil prakarsa kepala daerah maupun prakarsa DPRD,
catatan akhir fraksi, persetujuan anggota DPRD terhadap draf raperda yang kemudian
disampaikan kembali oleh pimpinan DPRD kepada kepala daerah untuk ditetapkan
sebagai perda. Penandatanganan perda yang telah disetujui dilakukan oleh kepala
113
Syamsul Bachrie, “Keberadaan Peraturan Daerah dan Permasalahannya”, Jurnal Clavia
Fakultas Hukum Universitas 45 Makassar, Op Cit. hal. 220-222.
114
UU No. 32 tahun 2004, Pasal 140 ayat (1) menyebutkan, Rancangan perda dapat berasal dari
DPRD, Gubernur, atau Bupati/Wali Kota.
115
UU No. 10 Tashun 2004 Pasal 40 ayat (11-14)
116
UU No. 5 Tahun 1974, Pasal 44 ayat (2).
73
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Dalam konsep hukum, perda tersebut telah mempunyai kekuatan hukum materil
terhadap pihak yang menyetujuinya sejak ditandatangani. Oleh sebab itu rumusan
hukum yang ada dalam raperda tersebut sudah tidak dapat diganti secara sepihak.
Pengundangan dalam lembaran daerah adalah tahapan yang harus dilalui agar
raperda mempunyai kekuatan hukum mengikat kepada publik. Dalam konsep hukum,
maka draf raperda sudah menjadi perda yang berkekuatan hukum formal dan sudah
dapat diterapkan.117
117
Website: http://www.iri-indonesia.org/ 21 Februari 2006
74
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
BAB III
Desa Padang merupakan pemekaran dari desa Dampang sekitar tahun 1980-an.
Saat ini tahun 2007 desa tersebut dipimpin oleh Andi Rukman sebagai kepala desa
Hampir semua warga desa Padang hidup derngan mata pencaharian sebagai
bertani atau berkebun karena sebagian besar lahan di desa Padang adalah areal
persawahan.
Kondisi sosial budaya masyarakat desa Padang yang mayoritas suku Bugis,
Makassar, masih sangat kental dengan semangat kebersamaan dan kekeluargaan. Satu
sama lain saling menolong dan memperhatikan sehingga hampir tidak ada masalah
yang tidak diselesaikan bersama. Bahkan hampir seluruh warga desa Padang satu
dengan yang lainnya saling kenal, sehingga ketika kita mencari seseorang di desa
Padang maka dengan mudah kita akan dapat menemukannya. Hal itu sebagaimana
Contoh lain yang dapat dilihat dari kondisi sosial warga desa Padang yang sangat
menonjol adalah seperti yang diceritakan A. Rukman selaku Kepala Desa Padang
118
H. Ramalang, Tokoh Masyarakat Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 31 Juli 2006
75
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
bahwa, sikap kepedulian terhadap sesama masyarakat sangat tinggi. Sebagai contoh,
bila ada seorang warga mengadakan suatu hajatan seperti walimahan, sunatan,
maupun kegiatan-kegiatan lainnya, maka warga lainnya tanpa diminta dengan suka
rela akan membantu baik itu berupa materi, tenaga, maupun pikiran. Mereka
Dari segi tingkat pendidikan maka kondisi riil warga desa Padang masih sangat
rendah. Rata-rata mereka hanya mengenyam pendidikan tingkat SD, SLTP sampai
beberapa orang saja. Tingkat kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan pun
masih rendah. Ini dapat diketahui dengan banyaknya anak usia sekolah yang tidak
Desa Padang adalah salah satu dari 20 desa/kelurahan yang ada di kecamatan
utara, sebelah timur dengan desa Bontoraja, sebelah selatan dengan desa Barombong,
dan sebelah barat dengan desa Bontomancinna. Luas wilayah desa Padang sekitar
Jumlah penduduk desa Padang maencapai 3621 jiwa dan tersebar di empat dusun
yang ada di desa Padang yaitu: Dusun Palimassang 914 jiwa (243 KK), Dusun
119
Andi Rukman, Kepala Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 31 Juli 2006
76
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Borongcinranae 972 jiwa (271 KK), Dusun Bontobulaeng 697 jiwa (181 KK), Dusun
Wilayah desa Padang 100 persen berada di daerah perbukitan pada ketinggian
500 sampai dengan 700 meter di atas permukaan laut dengan tingkat kemiringan
tanah 10-40 derajat. Terdapat satu aliran sungai yang terbentang membelah dua Desa
padang yang dapat mengairi sawah-sawah yang terdapat di desa Padang. Sementara
Sejak dulu desa Padang dan Kabupaten Bulukumba secara umum dikenal sebagai
daerah yang memiliki nuansa religius yang kental. Sentuhan ajaran Islam yang
dibawa oleh ulama besar dari Sumatra yang bergelar Dato’ Tiro di daerah Bulukumba
keyakinan untuk hidup zuhud, suci lahir batin, selamat dunia akhirat, dalam kerangka
Bahkan Kepala Desa Padang mengatakan bahwa dulu pada masa kemerdekaan
desa Padang merupakan tempat atau basis gerakan DI/TI yang dipimpin oleh Kahhar
Muzakkir, dan di desa ini pula sering dijadikan tempat pelaksanaan hukum hudud
120
Sumber : Kantor Kecamatan Gantarang
121
Usman Jasad, Et. al., Membumikan Al-Qur’an di Bulukumba, Makassar : 2005. hal. 50
122
Andi Rukman, Op. Cit.
77
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Meskipun demikian bukan berarti masyarakat Desa Padang dari masa awal
agamanya, bahkan sebelum adanya perda syaria’at Islam yang diterapkan Pemda
Kabupaten dan sebelum ditetapkannya Desa Padang sebagai salah satu desa
sangat memperihatinkan walaupun warga Desa Padang 100 persen beragama Islam.
Beberapa tokoh masyarakat dan tokoh agama (H. Abdul Malik, H.Ramalang, H.
kemauan menjalankan ajaran agama oleh masyarakat antara sebelum dan sesudah
diterapkannya 4 perda syari’at ini atau sesudah ditetapkannya Desa Padang sebagai
Sebelum adanya perda yang bersifat mengikat itu, maka dapat digambarkan
kondisi sebagian besar warga Desa Padang dari kaum wanita tidak memakai hijab
ketika keluar rumah. Sementara itu terdapat banyak warga yang belum bisa membaca
penduduk masih bisa disaksikan setiap hari, dan kemauan warga untuk hadir di
masjid mengerjakan sahalat berjama’ah sangat minim bahkan majelis ta’lim dan dan
Maka setelah adanya perda ini, pemahaman masyarakat akan ajaran agamanya
dan kemauan menjalankan perintah syari’at dan meninggalkan hal-hal yang dilarang
oleh agama semakin meningkat. Sekarang kita dapat menyaksikan kondisi sebaliknya
di mana TPA anak-anak maupun TPA orang tua ada disetiap masjid. Tidak ada lagi
78
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
kaum wanita yang menghadiri suatu keramaian atau keluar rumah dalam keadaan
tidak memakai hijab. Majelis-majelis ta’lim dibentuk sendiri oleh warga kemudian
mencari guru atau ustadz. Jama’ah masjid pun semakin ramai melaksanakan shalat
berikut :
4. Memberikan kartu keaktifan shalat berjama’ah di masjid bagi santri TPA. Dan
bagi santri yang telah mendapatkan tanda tangan kehadiran 100 kali dari
Imam masjid, Kepala Desa atau Tokoh Agama akan mendapatkan hadiah.
5. Nama-nama jalan, lorong dan papan nama penduduk disetiap rumah ditulis
79
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
6. Membentuk Majelis Ta’lim disetiap masjid dan mushallah dan ditingkat desa,
Adapun majelis ta’lim yang telah terbentuk sejak tahun 2004 adalah :
N Nama Jumlah
Pembina Tempat Ket.
o Majelis Ta’lim Pertemuan
1 Masjid Takwa
1 Attakwa Drs. Abdurrahman
Kali/Bulan Palimassang
Mushallah Al-
1
2 Al-Ijtihad Ust. Abd. Khalik Ijtihad
Kali/Bulan
Palimassang
Masjid Nurul
1
3 Hasanah Ust.A.Muh.Arsal Hasanah
Kali/Bulan
Bontobulaeng
Masjid Babul
1
4 Ar-Rahman Ust.A.Muh.Arsal Rahman
Kali/Bulan
Borongcinranae
1 Rumah Kepala
5 PKK Desa Ust.H.Musakkir
Kali/Bulan Desa Padang
diproses dari bahan asli pertanian yang mengandung karbohidrat dengan cara
125
Arsip desa Padang
80
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dahulu atau tidak, menambahkan bahan lain atau tidak, maupun yang diproses
terkecuali bagi mereka yang mendapatkan izin tertulis dari bupati, dengan
3. Izin Penjualan minuman beralkohol ini hanya diberikan kepada ; (a) hotel, (b)
Restoran, (c) Bar. Dan tempat-tempat ini kalau menjual minuman beralkohol
maka tidak boleh dekat dengan tempat ibadah, sekolah, rumah sakit,
4. Dalam hal kadar kandungan alkohol ethanol maka minuman berakohol ini
diperjualbelikan.
81
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
6. Setiap orang atau badan usaha yang melanggar peraturan daerah ini dikenakan
Perda No. 02 Tahun 2003, tentang pengelolaan zakat profesi, infaq dan shadaqah
dalam Kabupaten Bulukumba. Perda ini disahkan oleh Bupati Bulukumba tanggal 25
1. Zakat profesi adalah bagian pendapatan yang disisihkan dari hasil pekerjaan
oleh seorang muslim atau badan sesuai dengan ketentuan agama, dan
adalah harta yang dikeluarkan seseorang atau badan diluar zakat untuk
kemaslahatan umat.
126
Lihat Perda Kabupaten bulukumba No. 03 tahun 2002
82
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
5. Selain mengeluarkan zakat bagi PNS dan Pejabat Negara mereka juga
7. Petugas yang lalai dalam mengumpulkan zakat. Infaq dan shadaqah seperti
3 (tiga) bulan atau denda Rp. 50.000.000,- (limah puluh juta). 127
Kabupaten Bulukumba. Perda ini disahkan oleh Bupati Bulukumba pada tanggal 25
Islami yaitu menutup aurat. Sebagai pelaksanaan perintah ajaran agama Islam,
pihak lain.
127
Lihat Perda Kabupaten Bulukumba No. 02 Tahun 2003
83
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
2. Busana muslim untuk laki-laki yaitu; (a) memakai celana panjang atau pendek
3. Busana muslim untuk perempuan adalah; (a) memakai baju lengan panjang
yang menutupi pinggul. (b) memakai rok atau celana panjang yang menutupi
sampai mata kaki. (c) memakai kerudung yang menutupi rambut, telinga,
anjuran.
masing-masing.
oleh mahasiswa atau pelajar dikenakan sanksi yang bertingkat yaitu; ditegur
128
Lihat Perda Kabupaten Bulukumba No. 05 Tahun 2003
84
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Perda No. 06 Tahun 2003, tentang Pandai Baca Al-qur’an Bagi Siswa dan Calon
Pengantin dalam Kabupaten Bulukumba. Perda ini disahkan oleh Bupati Bulukumba
2. Setiap siswa yang menamatkan suatu jenjang pendidikan atau pasangan calon
3. Sekolah mulai tingkat SD, SLTP, SMU agar menambah jam pelajaran agama
4. Selain belajar di sekolah, pihak sekolah juga mewajibkan bagi siswanya yang
belum pandai baca Al-qur’an untuk belajar pada instusi atau lembaga lain.
belum bisa baca Al-qur’an maka yang bersangkutan belum dapat diterima
85
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Bulukumba sebagai pusat pelayanan di bagian selatan Sulawesi Selatan yang berbasis
kabupaten Bulukumba akan kondisi umat Islam yang sangat jauh dari ajaran
agamanya, yaitu :
Pertama: Kondisi umat Islam di Indonesia khususnya di Sulsel ini, dari segi
jumlah, kuantitasnya kita mayoritas kurang lebih 97 % beragama Islam tapi dari segi
kualitas, dari tingkat keimanan dan ketaqwaan di Sulsel ini perlu mendapatkan
perhatian khusus. Salah satu contoh yang dapat kita lihat adalah tingkat buta aksara
pemerintah, ternyata banyak ditemui di antara mereka yang tidak bisa baca Al-qur’an.
dalam hal menutup aurat. Dapat digambarkan kira-kira di Sulawesi Selatan ini hanya
129
Lihat Perda Kabupaten Bulukumba No. 06 Tahun 2003
130
H.M. Sirajuddin, at. al. Ikhtiar Menuju Darussalam, Jakarta: KPPSI Sulsel dan Pustaka Ar-
Rayhan, 2005, hal. 277
86
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
membayar zakat. Padahal zakat ini punya potensi cukup besar bahkan jika terkumpul
semua akan melebihi PAD. Dari perhitungan yang dilakukan Departemen Agama,
Bulukumba berpotensi memiliki harta zakat sembilan kali lipat dari PAD, baik
pembangunan.
Maka sejak tahun 1998, atas dukungan tokoh agama dan ORMAS Islam, 8
131
Andi Patabai Pabokori, Kepala Dinas Pendidikan Sulsel/ Bupati Bulukumba Periode 1995-
2005, Wawancara, Makassar, 19 Juli 2006
132
Mahrus Andris (Ed.), H.A. Patabai Pabokori Mengawal Buluikumba Ke Gerbang Syari’at
Islam, Makassar : Karier Utama, 2005, Cet. I, hal. 77
87
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
syari’at Islam.
Karena itu, melalui beberapa kajian dan atas dukungan lembaga-lembaga keagamaan,
Upaya yang dilakukan Pemda Bulukumba ini berhasil meramu 8 aspek kegiatan
yang terbingkai dalam Crash Program Pemda tersebut, menjadi kebijakan politis
Sosialisasi berasal dari kata social yang berarti living together in organized
133
Ibid,hal. 78, Lihat Juga H.M. Sirajuddin, et. al., Op. Cit. hal. 277-282
134
Mahrus Andris (Ed.), Op. Cit. hal. 78
88
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
suatu masyararakat. Sedangkan kultur itu sendiri dapat merupakan ‘cara hidup’ dari
pemerintahan dari tingkat kabupaten sampai tingkat desa, ataupun diadakan untuk
pemerintahan sebagai orang yang pertama melaksanakan perda ini, sehingga dapat
dicontoh oleh masyarakat, seperti dalam hal pakaian muslim, seluruh pejabat wanita
masyarakat dan para khatib untuk menyampaikan dan menjelaskan tentang 4 perda
89
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
syari’at ini, dan bagi tiap perda dilakukan strategi yang berbeda.
Strategi yang dilakukan dalam penegakan Perda Nomor : 03 Th. 2002, Tentang
Th. 2003. Tentang Pengelolaan Zakat Profesi, Infaq, dan Shadaqah adalah :
136
Andi Patabai Psabokori, Loc. Cit.
137
Sumber Data : Kantor Departemen Agama Kabupaten Bulukumba
90
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
1. Tauladan/contoh dari atas, artinya keluarga pejabat yang harus terlebih dahulu
melaksanakannya, seperti contoh berbusana muslimah.
2. Sosialisasi (turun langsung ke sekolah-sekolah dan masyarakat)
3. Lomb-lomba busana muslim mulai tingkat SD, SLTP, SLTA, majelis taklim,
dan umum
4. Pemberian bantuan pakaian muslim
Th. 2003, Tentang Pandai Baca Al Qur’an Bagi Siswa dan Calon Pegawai adalah :
1. Pembentukan TPA/TKA
2. Perbaikan kesejahtraan guru/pembina TPA dengan mengangkat menjadi guru
kontrak dengan SK bupati
3. Menetapkan Kebijakan tentang persyaratan pandai baca Al-qur’an kepada :
(a) Calon pegawai negri sipil, (b) Calon siswa SLTP,SLTA, dan perguruan
tinggi, (C) Pegawai yang akan naik pangkat maupun yang dipromosikan, (d)
Calon kepala desa, perangkat desa, BPD, (e) Calon pengantin dan calon
jama’ah haji.
4. Mengembangkan sekolah-sekolah Arab dan Madrasa Diniyah
5. Membentuk sekolah model Islami ditingkat TK, SD, SLTP, dan SLTA.
6. Menetapkan kebijakan mata pelajaran Al-qur’an sebagai muatan lokal dan
menambah jam pelajaran agama menjadi 4 jam setiap minggu.138
138
H.M. Sirajuddin, at. al., Op. Cit. hal. 367-371
91
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
BAB IV
DI DESA PADANG
Minuman beralkohol atau khamr adalah segala minuman atau sejenisnya yang
menyebabkan peminum atau pemakainya dapat mabuk karenanya, atau tidak sadar
atau hilang akal sehatnya. Hal ini kemudian berakibat pada timbulnya berbagai
kehidupan bermasyarakat.
rumah-rumah penduduk, tapi juga di jalan-jalan. Ini tentu saja sangat mengganggu
warga masyarakat lainnya. Hal ini juga berimbas pada maraknya aksi pencurian,
perkelahian dan berbagai tindakan yang melanggar hukum lainnya, yang tentunya
92
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Pemerintah desa Padang melakukan berbagai usaha dan berbagai macam bentuk
sosialisasi serta strategi dalam rangka penerapan perda tentang larangan peredaran
93
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Hasil yang dicapai setelah penerapan perda ini sangat mengembirakan, bukan
hanya bagi pemerintah setempat, tapi juga seluruh warga desa Padang merasakan
kejahatan dan kemaksiatan di desa Padang menurun drastis hingga 99 %, ia tidak lagi
menemukan warga yang mabuk-mabukan, tidak lagi kedengaran adanya warga yang
kehilangan harta bendanya karena dicuri, warga desa merasa aman dalam
beraktivitas. Tentunya hal ini akan semakin menciptakan keamanan dan ketertiban
ditengah-tengah masyarakat.144
mengatakan bahwa dampak positif dari penerapan perda miras ini lebih cepat
dirasakan oleh masyarakat sebab warga desa sudah merasa sangat terganggu oleh
142
Tuak adalah minuman yang beralkohol yang dibuat dari nira aren dengan cara fermentasi
(diragikan). Lihat Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cet.10, hal. 1074
143
Sumber Data : Kantor Desa Padang
144
H. Napang, Op. Cit.
145
H. Paremma, Tokoh Masyarakat Desa Padang, Wawancara, Desa padang, 29 Juli 2006
94
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
terhadap pelanggaran perda ini, tetap saja pemerintah desa Padang maupun warga
secara sembunyi-sembunyi, ataupun membawa minuman terlarang ini dari luar desa.
Kendala lainnya adalah pemahaman warga tentang keharaman dan bahaya miras yang
belum merata. Hal ini sebagaimana diungkapkan Andi Rukman, Kepala Desa
Padang.146
adalah ajaran yang terkait dengan hubungan antara manusia dengan Allah. Sementara
ajaran horisontal adalah ajaran yang terkait dengan hubungan sesama manusia. Dua
Di antara ajaran yang bersifat horisontal adalah penunaian zakat, infaq, dan
shadaqoh. Namun ajaran ini belum dipraktekkan secara maksimal. Kondisi ini
maksimalnya sosialisasi zakat, infaq dan shadaqah dalam arti yang sebenar-benarnya
kepada masyarakat luas. Faktor kedua, adalah faktor struktural, yaitu sedikitnya
lembaga yang mampu menunjukkan pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah secara
146
Andi Rukman, Kepala Desa Padang, Wawancara, Desa padang, 31 Juli 2006
95
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
mutashaddiq.147
Mengingat hal itu, maka pengelolaan yang profesional adalah suatu keharusan,
mengingat potensi zakat, infaq dan shadaqah di masyarakat sangat besar. Oleh sebab
itu dalam upaya pengelolaan dan pemanfaatan potensi zakat, infaq dan shadaqah ini,
perda tentang pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah, pada tahun 2003. Perda ini
diharapkan dapat menjadi payung hukum dalam pengelolaan zakat, infaq dan
shadaqah.
Perda No. 02 Tahun 2003 tentang pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah ini
mendapat respon positif dari masyarakat, salah satunya dari pemerintah desa Padang.
Karena keseriusannya dalam pengelolaan dan pemanfaatan zakat, infaq dan shadaqah
ini, maka desa Padang dijadikan salah satu desa pelopor pengelolaan zakat, infaq dan
shadaqah di Bulukumba.
pemerintah desa membentuk unit khusus yang disebut Unit Pengumpul Zakat (UPZ)
sebagai hasil musyawarah desa. Mereka juga menunjuk Imam Desa (pembantu PPN)
desa Padang sebagai ketua. UPZ inilah bersama aparat desa, tokoh masyarakat dan
147
H. Abdul Muhit, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, Jakarta: Bazis Provinsi DKI
Jakarta, 2006, Cet.I, hal.103
96
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
1. Kepala desa menginstruksikan kepada para da’i dan khatib yang ada di desa
Padang maupun yang didatangkan dari luar untuk menyampaikan dan
menjelaskan tentang kewajiban, tujuan dan fungsi zakat, infaq dan shadaqah
kepada para jama’ah.
2. Membentuk tim da’wah keliling dari masjid ke masjid atau dari rumah ke
rumah.
3. Melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi dan pesantren yang ada di
Bulukumba untuk memberi pemahaman kepada masyarakat.
4. Membagikan buku-buku tentang zakat kepada warga.
5. Mendatangi secara pribadi warga yang masih enggan membayar zakat dan
Selain bentuk-bentuk sosialisasi di atas, pemerintah desa dan UPZ desa Padang
Hasil pendataan muzakki dan mustahik di desa Padang per tahun 2005, dapat
148
Juarding, S.Ag, Anggota UPZ Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 29 Juli 2006
149
Arsip Desa Padang
97
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Meskipun berbagai usaha dan upaya telah dilakukan pemerintah desa dalam
menunaikan zakat, infaq dan shadaqah ini, tetap saja itu tidak serta merta membuat
zakat. Ada beberapa faktor yang menjadi kendala masyarakat dalam melaksanakan
perda ini, sebagai mana dijelaskan H. Abdul Malik, salah satu tokoh agama di desa
Padang, bahwa faktor utama mengapa masih ada warga yang enggan mengeluarkan
zakat atau infaq dan shadaqah, adalah karena masih sangat minimnya tingkat
Faktor lain adalah adanya pemahaman masyarakat yang beranggapan bahwa jika
telah menunaikan zakat fitrah maka tidak ada lagi kewajiban zakat selain itu (zakat
mal).150
bahwah salah satu penyebab masih adanya warga yang enggan membayar zakat infaq
150
H. Abdul Malik, Tokoh Agama Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 29 Juli 2006
98
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dan shadaqah ini adalah karena sebagian dari mereka adalah penggarap sawah orang
lain.151
kemauan warga untuk mengumpulkan zakatnya melalui satu jalur yaitu melalui UPZ
desa dan meningkatnya pemasukan pembayaran zakat warga setiap panen tiba.
Dimana jika biasanya hanya sekitar 50 persen warga yang mau membayar zakat,
sekarang menjadi 90 persen, bahkan menurut Juarding, salah satu anggota UPZ desa
Padang, kalau dulu zakat mal warga yang terkumpul tidak mencapai 10 juta rupiah
Adapun pendistribusian zakat infaq dan shadaqah ini dilakukan dua kali dalam
setahun atau setiap selesai panen warga. Pembagian kepada masyarakat dilakukan
151
Rusni, Mahasiswa Asal Desa Padang, Wawancara, Makassar, 22 Juni 2006
152
Juarding, S.Ag, Op. Cit.
99
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Salah satu perbedaan sistem Islam dengan sistem Kapitalis adalah dalam hal
salah satu ungkapan kepribadian, sebagai unsur penarik lawan jenis dan karena itu
jauh dari tujuan ekonomis apalagi yang mengarah pada pelecehan penciptaan
ketaatan dan ketundukan kepada Allah, karena itu berpakaian bagi seorang
muslim memiliki nilai ibadah. Dan dalam berpakaian iapun mengikuti aturan
(dengan tolok ukur apa dan seberapa banyak dia berbuat dalam memenuhi
takwanya.153
memuliakan manusia sebagai makhluk yang memang telah Allah ciptakan sebagai
153
Website : http://majelis.mujahidin.or.id/ 11 Maret 2006
100
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
makhluk yang mulia. Sebaliknya dengan tidak mengikuti cara berpakaian sesuai yang
Pakaian yang dikenakan oleh seorang muslim haruslah memenuhi syarat tertentu,
yakni:
1. Menutup aurat;
Aurat laki-laki adalah antara pusar dan lutut, berdasarkan riwayat ‘Aisyah:
Dari ‘Amr bin Syu’aib dari Bapaknya dari kakeknya, beliau menuturkan bahwa
Rasulullah Saw bersabda: “Jika ada di antara kalian yang menikahkan pembantu,
baik seorang budak ataupun pegawainya, hendaklah ia tidak melihat bagian tubuh
antara pusat dan di atas lututnya.” [HR. Abu Dawud, no. 418 dan 3587].
1. Menutup aurat;
101
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
2. Menetapi jenis dan model yang ditetapkan syara’ (memakai jilbab, khumur,
5. Tidak tabarruj;
keberadaan wanita di tempat umum atau di tempat khusus. Kedua, keberadaan wanita
di hadapan mahram atau bukan dan ketiga, di hadapan suami atau bukan. Sedangkan
penampilan wanita dibedakan antara tempat khusus dan tempat umum. Misalnya di
dalam rumah sendiri seorang wanita boleh membuka jilbabnya dan hanya memakai
mihnahnya, kecuali jika ada tamu laki-laki non muhrim. Adapun di tempat umum
a. Kewajiban menutup aurat, seluruh tubuh kecuali muka dan telapak tangan.
(khimar) dan jilbab (pakaian luar yang luas (seperti jubah) yang menutup
pakaian harian yang biasa dipakai wanita di dalam rumah (mihnah), yang
102
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Melihat aturan berpakaian dalam Islam tersebut serta manfaat yang ditimbulkan
muslim dan muslimah dan bagi warga masyarakat umum yang beragama Islam
bersifat himbauan.155 Maka pemerintah desa Padang pun dalam melaksanakan perda
ini mengambil langkah-langkah nyata dan lebih memperketat aturan ini dalam
berbusana muslim.
154
Ibid
.
155
Perda Kabupaten Bulukumba No. 05 Tahun 2003, Pasal 5. Tentang Berpakaian Muslim dan
Muslimah
103
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
kepala desa.156
5. Bagi warga yang tidak berbusanah muslim tidak akan dilayani keperluannya
di kantor desa.
Meskipun penduduk desa Padang 100 % beragama Islam, tidak berarti mereka
Andi Rukaman, dari 3.261 jiwa penduduk desa Padang hanya 10 % yang berhijab
sebelum adanya perda No. 05 tahun 2003 ini. Tetapi sejak diterapkannya perda
tentang aturan berpakaian muslim dan muslimah ini, penduduk desa Padang yang
156
“Kader Muslimah” adalah pembinaan khusus bagi para remaja putri yang ada di desa Padang,
yang ditangani langsung oleh Kepala Desa. Mereka diundang dengan surat resmi dari desa. Dan bagi
mereka yang tidak ikut akan dikenakan sanksi administrasi (dipersulit keperluannya di kantor desa).
157
Arsip Desa Padang
158
Andi Rukman, Op. Cit.
104
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Syari’at hijab dalam Islam dan tidak adanya sanksi yang tegas atas pelanggaran
peraturan tersebut. Faktor lainnya adalah keengganan atau kurang mampunya warga
untuk membeli jilbab, dan juga warga desa Padang adalah petani yang kesehariannya
berada di sawah atau kebun sehingga mereka merasa kurang nyaman memakai jilbab,
sebagaimana yang diungkapkan ibu Rahmi Kurniati, salah seorang warga desa
Padang.159
Yang membacanya merupakan suatu ibadah, dan merupakan petunjuk bagi manusia
yang aman, damai dan sejahtra. Namun aktualisasi nilai-nilai al-Qur’an dalam
kehidupan tidak akan terwujud dengan sendirinya tanpa ada kesungguhan usaha
konkrit, tanpa ada usaha yang sistematis dan terorganisir dengan baik dari umat Islam
159
Rahmi Kurniati, Warga Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 31 Juli 2006
160
Manna Al-Qatthan, Mabahits fi ‘Ulumil Qur’an, hal. 21, 9
161
Usman Jasad, et. al., Membumikan Al-Qur’an di Bulukumba, Makassar : 2005. hal. 3
105
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Dalam hal ini pemerintah Desa Padang sangat peduli dan merespon baik adanya
Perda No. 06 Tahun 2003 tentang pandai baca tulis al-Qur’an bagi siswa dan calon
menindaklanjuti perda ini maka pemerintah Desa Padang melakukan usaha-usaha dan
Perda No.06 Tahun 2003 ini memberi ketegasan bahwa, Pertama, bagi setiap
siswa tingkat SLTP, dan SMU dan Perguruan Tinggi tidak akan diterima disekolah
yang ingin dimasukinya jika siswa tersebut belum bisa membaca al-Qur’an atau
belum memiliki izjaza TKA-TPA. Kedua, bagi calon pengantin, tidak akan diberi
5. Mengadakan lomba baca tulis al-Qur’an setiap pelaksanaan hari besar Islam.
Dalam memperlancar proses pengajaran baca al-Qur’an ini maka pemerintah desa
memberikan perhatian yang sangat bersar terhadap para ustadz/guru mengaji yang
106
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
desa.
107
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Muttakin Muttaqin
Pagentungan
14 TPA Orang Tua Rumah
Nurul Hikmah Penduduk
2004 42 Orang -
Dusun
Palimassang
Sejak diterapkannya perda ini, dan dijadikannya desa Padang sebagai salah satu
desa percontohan desa muslim maka dapat dilihat perkembangan yang sangat pesat
dalam hal kemampuan baca al-Qur’an, dimana warga semakin memahami dan
menyadari akan kewajiban sebagai seorang muslim untuk bisa membaca al-Qur’an
dan menanamkan kecintaan terhadap al-Qur’an kepada anak-anak mereka sejak dini.
Menurut H. Leleng, imam desa Padang, bahwa sejak diterapkannya perda baca al-
Qur’an ini tahun 2003, hampir semua warga desa Padang baik anak-anak maupun
orang tua sudah bisa baca al-Qur’an.162 Padahal menurut Andi Rukman, sebelum
diterapkannya perda ini warga desa padang yang bisa baca tulis al-Qur’an hanya
sekitar 20 persen sementara setelah diterapkannya perda ini, yang bisa membaca al-
Andi Rukman lebih lanjut menjelaskan bahwa kendala utama penerapan perda ini
adalah kurangnya ustadz atau guru mengaji yang secara kontinyu dan serius
162
H. Leleng, Imam Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 29 Juli 2006
108
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
menangani hal ini.163 Bahkan ada TPA yang ditutup karena tidak adanya tenaga
4.2. Analisis
salah satu sarana atau strategi yang sangat baik dalam penegakan Syari’at Islam di
Bulukumba dengan 4 perda Syari’at Islam. Hal inilah yang akan penulis analisa
a. Kelebihan
Jika suatu perintah diwujudkan dalam sebuah peraturan yang sifatnya mengikat
dan pelanggaran terhadapnya adalah suatu pelanggaran hukum. Tentu hal ini akan
larangan mengkonsumsi minuman beralkohol dalam Islam yang telah diatur melalui
perda dan telah diterapkan di desa Padang. Tentunya memiliki kelebihan atau
ini dimasyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau
163
Andi Rukman, Op. Cit.
164
H.Leleng, Op.Cit.
109
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
diberlakukan oleh pihak yang berwenang, maka peraturan tersebut akan mudah
penolakan dari masyarakat, ditambah lagi aturan tersebut legal baik menurut agama
masyarakat.
Kedua, Pemerintah Desa Padang dapat menjatuhkan sanksi terhadap warga yang
melakukan pelanggaran. Sudah diketahui bersama bahwa suatu peraturan yang tidak
ada sanksinya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Maka dengan dijadikannya
larangan peredaran dan penjualan minuman beralkohol ini sebagai hukum positif,
memberikan sanksi kepada warga yang tidak mau mentaati larangan tersebut dapat
dilakukan, tanpa takut akan adanya penentangan dan perlawanan dari masyarakat.
Sebab selain menjadi larangan dalam agama yang mesti ditaati oleh setiap muslim,
larangan ini juga sudah menjadi larangan terhadap warga desa Padang sebagai warga
negara.
Seperti yang dikatakan oleh Andi Rukman bahwa sejak tahun 2005 telah
diterapkan sanksi terhadap warga yang melanggar aturan ini, yaitu hukum cambuk
Selama rentan waktu 2005 hingga sekarang (2006) sudah ada lima warga yang
165
Andi Rukman, Op. Cit.
110
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ini juga akan mendapatkan sanksi berupa sanksi moral. Sebab ketika ada warga yang
Ketiga, Pemerintah Desa Padang dapat membuat aturan-aturan baru yang dapat
mendukung dan memperkuat perda yang sudah ada. Kadang suatu peraturan daerah
yang dibuat oleh Pemda kabupaten tidak secara detail menyebutkan teknis
aturan lainnya yang dapat mendukung terlaksananya perda tersebut dengan baik serta
Dalam hal ini Kepala Desa Padang, Andi Rukman, mengakui telah membuat
aturan-aturan berupa peraturan desa (perdes) yang dapat mendukung penerapan perda
ini di desanya. Adapun peraturan desa yang dibuat berkenaan dengan perda larangan
peredaran dan penjualan miras adalah perdes No. 05 Th. 2006 tentang pelaksanaan
hukum cambuk. Dimana dalam perdes ini dimuat aturan yang mempertegas dan lebih
merinci apa yang telah diatur dalam perda larangan peredaran dan penjualan
b. Dampak/ Pengaruh
166
Ibid.
111
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Padang, dapat diketahui bahwa perubahan atau pengaruh diterapkannya perda ini
larangan peredaran dan penjualan minuman keras, banyak pemuda-pemuda desa yang
hukum cambuk terhadap pelanggaran perda ini, maka tidak ditemukan lagi ada
yang biasa dipakai untuk pesta minuman keras pun sudah tidak ada lagi.167
Kedua, warga merasa aman dalam beraktivitas, hal ini hampir dirasakan oleh
semua warga desa Padang, dimana sebelumnya warga sangat merasa tergtanggu
dengan ulah beberapa warga yang suka mabuk-mabukan baik di jalan-jalan maupun
rumah dan warung-warung. Hal ini diungkapkan oleh Lilis Henrika Utami, salah
seorang pelajar di desa Padang, demikian pula beberapa warga lainnya yang penulis
interviu, bahwa sejak diberlakukannya perda minuman keras ini mereka sudah merasa
167
H. Andi Umar, Warga Desa padang, Wawancara, Desa padang, 31 Juli 2006
112
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
aman dalam beraktivitas, tidak ada lagi gangguan dari preman-preman desa yang
suka mabuk-mabukan.168
minuman keras. Jenis minuman keras yang banyak dijumpai di desa Padang sebelum
adanya perda yang melarang peredaran dan penjualan minuman keras adalah jenis
tuak, hal ini disebabkan karena hampir semua warga yang memiliki pohon aren bisa
membuatnya, yaitu nira aren difermentasi atau diragikan, dan harganya pun relatif
dilakukan pemerintah desa Padang serta adanya hukuman yang tegas terhadap warga
yang melanggar menjadikan desa Padang bebas dari minuman keras, setidaknya
demikianlah asumsi yang diungkapkan kepala desa Padang, Andi Rukman. Bahwa
kalaupun ada warga yang menjual minuman keras, itu sangat sedikit dan dilakukan
secara sembunyi-sembunyi.169
paling dirasakan warga desa Padang dengan diterapkannya perda-perda Syari’at Islam
Dimana sebelumnya warga desa sangat merasa tidak nyaman dengan maraknya
kriminal lainnya. Bahkan menurut H. Abdul Malik, bahwa bukan hanya warga desa
168
Lilis Henrika Utami, Warga Desa padang, Wawancara, Desa padang, 31 Juli 2006
169
Andi Rukman, Op. Cit.
113
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Padang yang merasa aman dengan semakin terciptanya ketentraman dan keamanan di
desa Padang, tetapi desa tetangga pun merasa aman, karena sebelumnya desa Padang
Kendala dan kelemahan akan senantiasa menyertai penerapan suatu aturan yang
perda tentang larangan peredaran dan penjualan minuman keras di desa Padang
Seperti yang diungkapkan Kepala desa Padang Andi Rukman, bahwa penegakan
perda minuman keras ini menghadapi beberapa kendala dan kelemahan, diataranya
adalah:
Diakui oleh kepala desa Padang, tokoh-tokoh agama serta tokoh masyarakat
desa Padang, bahwa yang menjadi kendala utama warga desa Padang dalam
melaksanakan perda minuman keras ini, adalah minimnya pengetahuan mereka akan
keharaman dan bahaya minuman beralkohol. Bahkan ada sebagian warga yang
menjadikannya sebagai mata pencaharian, dengan memproduksi tuak dari nira aren.
170
H. Abdul Malik, Op. Cit.
114
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Walaupun pemerintah desa Padang telah membuat peraturan desa (perdes) yang
mengatur tentang sanksi terhadap pelanggaran perda minuman keras ini, tetapi sanksi
tersebut belum sepenuhnya sesuai hukum hudud dalam Syari’at Islam, sebab warga
desa Padang. Ini juga menjadi kendala pemerintah desa Padang dalam memberantas
minuman keras di desa Padang, bahwa ada penjualan miras yang dilakukan warga
secara sembunyi-sembunyi atau ada warga yang membeli minuman terlarang tersebut
2. Analisis Terhadap Perda No. 02 Th. 2003, Tentang Pengelolaan Zakat Profesi,
a. Kelebihan
Jika suatu perintah diwujudkan dalam sebuah peraturan yang sifatnya mengikat
dan pelanggaran terhadapnya adalah suatu pelanggaran hukum. Tentu hal ini akan
perintah membayar zakat, infaq dan shdaqah dalam Islam yang telah diatur melalui
171
Lihat Peraturan Desa Padang No. 05 Th. 2006, Pasal 12. Tentang Pelaksanaan Hukum
Cambuk.
172
Andi Rukman, Op. Cit.
115
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
perda dan telah diterapkan di desa Padang. Tentunya memiliki kelebihan atau
ini dimasyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau
diberlakukan oleh pihak yang berwenang dan punya otoritas, maka peraturan tersebut
akan lebih mudah diterapkan dan dilaksanakan serta akan sangat kecil kemungkinan
adanya penentangan atau penolakan dari masyarakat, ditambah lagi aturan tersebut
Kedua, Pemerintah Desa Padang dapat menjatuhkan sanksi terhadap warga yang
melakukan pelanggaran. Dan sudah diketahui bahwa suatu peraturan yang tidak ada
sanksinya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Maka dengan dijadikannya
kewajiban membayar zakat, infaq dan shadaqah dalam Islam ini sebagai hukum
positif, maka untuk memberikan sanksi kepada warga yang tidak mau membayar
zakat, infaq dan shadaqah dapat dilakukan, tanpa takut akan adanya penentangan dan
perlawanan dari masyarakat. Sebab selain sebagai kewajiban agama yang mesti
dilaksanakan oleh setiap muslim, kewajiban ini juga sudah menjadi kewajiban warga
Seperti yang diakui oleh Ibu Rahmi Kurniati, bahwa sejak adanya perda tentang
pengelolaan zakat ini, ia sudah membayar zakat setiap selesai panen, sebab selain
sudah menjadi kewajiban agama juga akan mendapat sanksi dari pemerintah desa,
116
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
yaitu kita tidak akan dilayani jika ada keperluan di kantor desa. seperti mau mengurus
surat-surat.173
Ketiga, Pemerintah Desa Padang dapat membuat aturan-aturan baru yang dapat
mendukung dan memperkuat perda yang sudah ada. Kadang suatu peraturan daerah
yang dibuat oleh Pemda kabupaten tidak secara detail menyebutkan teknis
aturan lainnya yang dapat mendukung terlaksananya perda tersebut dengan baik serta
Dalam hal ini Kepala Desa Padang mengakui telah membuat aturan-aturan baru
yang mendukung penerapan perda pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah ini di Desa
Padang, meskipun belum maksimal, tapi dia telah membuat aturan bahwa warga yang
belum membayar zakat atau infaq dan shadaqahnya tidak akan dilayani keperluannya
di kantor desa serta tetap akan dikenakan denda sesuai jumlah zakat yang belum
dibayar.174
b. Dampak/ Pengaruh
Sebagai sebuah peraturan, perda pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah tentu saja
Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga desa Padang, dapat diketahui bahwa
perubahan atau pengaruh diterapkannya perda ini terhadap diri mereka, antara lain:
173
Rahmi Kurniati, Op. Cit.
174
Andi Rukman, Op. Cit.
117
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Pertama, Warga yang tidak pernah membayar zakat mal sudah mulai membayar
zakat mal. Sebelum adanya keharusan membayar zakat mal dalam bentuk peraturan
daerah, banyak diantara warga desa Padang yang belum membayar zakatnya, bahkan
warga yang mau membayar zakat mal ini bisa dihitung jari. Ini bisa terjadi
Seperti yang diungkapkan ibu Rahmi Kurniati, bahwa dia sudah mulai
mengeluarkan zakat setiap selesai panen sejak adanya peraturan keharusan membayar
zakat mal.175
Kedua, warga mengumpulkan zakatnya melalui satu jalur yaitu melalui Unit
Pengumpul Zakat (UPZ) desa. Diakui oleh H. Leleng, ketua UPZ desa Padang,
bahwa selama ini warga yang mengeluarkan zakatnya, baik zakat fitra maupun zakat
mal langsung dibagikan kepada fakir miskin yang dikenalnya, sehingga kurang
dalam peraturan daerah, dan diberlakukan di desa Padang semua warga desa yang
inigin mengeluarkan zakatnya, baik zakat fira maupun zakat mal harus melalu UPZ
desa.
Ketiga, Pendataan muzaki dan mustahik serta penditribusian zakat sudah teratur.
Salah satu kemajuan yang dicapai dalam pengelolaan zakat melalui perda di desa
Padang ini adalah pendataan terhadap para muzakki (wajib zakat) dan mustahiq (yang
175
Rahmi Kurniati, Op. Cit.
118
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
berhak menerima zakat) disetiap dusun sudah teratur, sehingga dapat dilakukan
warga. Seiring dengan dijadikannya kewajiban zakat dalam Islam menjadi peraturan
daerah yang mesti diikuti oleh warga setempat, serta gencarnya sosialisasi kewajiban
semakin memotivasi warga desa untuk membayar zakat, yang artinya semakin
sebelumnya.
Diakui oleh Andi Rukman dan H. Leleng bahwa pemasukan zakat sejak
diberlakukannya perda zakat ini menjadi dua kali lipat. Kalau sebelum ada perda
zakat ini pemasukan zakat tidak mencapai 10 juta dalam setahun sekarang sudah
mencapai 20 juta.176
Kendala dan kelemahan akan senantiasa menyertai penerapan suatu aturan yang
perda tentang Pengelolaan Zakat, infaq dan shadaqah di desa Padang kabupaten
176
Andi Rukman dan H. Leleng, Op. Cit.
119
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Seperti yang diungkapkan Andi Rukman, bahwa dalam penegakan perda zakat,
infaq dan shadaqah ini di desa Padang, mengalami beberapa kendala dan kelemahan,
diataranya adalah:
masih sangat minim, bahkan ada anggapan warga bahwa zakat yang dikeluarkan
menjadi kendala utama penegakan perda zakat ini, sehingga kesadaran warga untuk
membayar zakat, infaq dan shadaqah pun sangat rendah. Karena sebagaian mereka
Sanksi dalam suatu aturan merupakan salah satu unsur terlaksananya peraturan
tersebut dengan baik. Maka inilah yang menjadi salah satu kelemahan perda
pengelolaan zakat, infaq dan shadaqah yang diterapkan di desa Padang, yaitu belum
adanya sanksi yang tegas. Diakui oleh Kepala desa Padang bahwa memang sudah ada
sanksi yang diterapkan tapi itu hanya sanksi administrasi saja, belum ada sanksi yang
benar-benar tegas.
Ketiga, Jumlah zakat dari hasil pertanian ditentukan sendiri oleh warga. Ini juga
adalah salah satu kekurangan dalam pelaksanaan perda zakat di desa Padang, dimana
pada saat panen warga sendiri yang menentukan jumlah zakat yang dikeluarkan tanpa
disaksikan oleh anggota Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa. Hal ini sangat
120
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
pemerintah desa Padang bisa memenej hasil pengumpulan zakat, infaq dan shadaqah
warga. Tidak hanya mengumpulkan zakat lalu membagikannya kepada fakir miskin
dan du’afa, karena hal seperti ini sudah dapat dilakukan oleh muzakki sendiri.
Tapi yang diharapkan disini bagaimana pemerintah desa Padang bisa lebih
pengembangan dibidang ekonomi seperti pinjaman tanpa kredit dan sitem bagi hasil.
Kelima, Sebagian warga adalah penggarap sawah orang lain. Ini juga kendala
yang dihadapi warga dalam melaksanakan perda zakat ini, dimana mereka akan
3. Analisis Terhadap Perda No. 05 Th. 2003, Tentang Berpakaian Muslim dan
Muslimah
a. Kelebihan
Jika suatu perintah diwujudkan dalam sebuah peraturan yang sifatnya mengikat
dan pelanggaran terhadapnya adalah suatu pelanggaran hukum. Tentu hal ini akan
perintah berpakaian muslim dan muslimah dalam Islam yang telah diatur melalui
perda dan telah diterapkan di desa Padang. Tentunya memiliki kelebihan atau
121
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ini dimasyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau
diberlakukan oleh pihak yang berwenang, maka peraturan tersebut akan mudah
penolakan dari masyarakat. Ditambah lagi aturan tersebut legal baik menurut agama
Kedua, Pemerintah Desa Padang dapat menjatuhkan sanksi terhadap warga yang
melakukan pelanggaran. Dan sudah diketahui bahwa suatu peraturan yang tidak ada
sanksinya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Maka dengan dijadikannya
kewajiban berpakaian muslim dan muslimah dalam Islam ini sebagai hukum positif,
pemerintah dapat memberikan sanksi kepada warga yang melanggar, tanpa takut akan
adanya penentangan dan perlawanan dari masyarakat. Sebab selain kewajiban agama
yang mesti dilaksanakan oleh setiap muslim, kewajiban ini juga sudah menjadi
Seperti yang diakui oleh Ibu Meliani, ketika perda berpakaian Muslim dan
Muslimah ini diterapkan di desa Padang pada tahun 2003, tidak ada warga yang
menentang atau menolaknya. Karena hal ini memang kewajiban agama mereka.
Apalagi ada sanksi bagi yang tidak mentaatiya berupa tidak akan dilayani di kantor
122
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Jika dulu warga desa Padang belum mengenakan hijab atau yang sudah tapi
masih setengah-setengah, kadang pakai, kadang tidak. Sekarang mereka semua sudah
berhijab ketika keluar rumah, baik ke pasar maupun untuk menghadiri suatu acara. 177
Ketiga, Pemerintah Desa Padang dapat membuat aturan-aturan baru yang dapat
mendukung dan memperkuat perda yang sudah ada. Kadang suatu peraturan daerah
yang dibuat oleh Pemda kabupaten tidak secara detail menyebutkan teknis
aturan lainnya yang dapat mendukung terlaksananya perda tersebut dengan baik serta
Dalam hal ini Kepala Desa Padang mengakui telah membuat aturan-aturan baru
yang mendukung penerapan perda berpakaian Muslim dan Muslimah ini di Desa
Padang, seperti aturan bahwa warga yang tidak berpakaian Muslim dan Muslimah
Muslim akan didukung dan dibantu sepenuhnya oleh pemerintah setempat. Baik
tersebut.
177
Meliani, Warga Desa Padang, Wawancara, Desa Padang, 31 Juli 2006
178
Andi Rukman, Op. Cit.
123
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
b. Dampak/ Pengaruh
Sebagai sebuah peraturan, perda berpakaian Muslim dan muslimah tentu saja
diketahui bahwa perubahan atau pengaruh diterapkannya perda ini terhadap diri
Pertama, mereka yang selama ini malu untuk berhijab, sudah dapat mamakai
hijab dengan bebas tanpa merasa malu, sebab kewajiban hijab ini sudah menjadi
peraturan pemerintah yang berlaku kepada semua warga Desa Padang. Kita ketahui
bahwa sesuatu yang berlaku umum akan dianggap biasa dan tidak lagi kelihatan
asing.
Kedua, warga malu keluar rumah tanpa mengenakan hijab, meskipun, hijab yang
Seperti masih terdapat warga yang mengenakan jilbab yang ketat, sempit, dan kecil.
hijab, dia tidak lagi merasa malu untuk memakai jilbab, bahkan sekarang terjadi
sebaliknya, dia merasa malu untuk keluar rumah tanpa mengenakan hijab, sebab
Ketiga, Warga semakin termotivasi dan terdorong untuk memakai hijab. Dengan
124
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Tentunya hal ini menimbulkan motivasi dan dorongan tersendiri bagi warga yang
dinyanyikan pun bernuansa islami. Sejak dari awal diterapkannya perda yang
mengatur pakaian muslim dan muslimah di desa Padang, pemerintah desa telah
membuat aturan bahwa tidak akan memberi izin kepada warga yang ingin
Kelima, Maraknya lomba-lomba busana Muslim. Salah satu dampak positif yang
ditimbulkan dari penerapan perda tentang berpakaian muslim dan muslimah di desa
Padang adalah maraknya lomba-lomba busana muslim, sebagai salah satu sarana
mengenalkan busana-busana yang sesuai Syari’at Islam kepada warga, yang tentunya
Lomba-lomba busana muslim ini bukan hanya diadakan tingkat TPA atau TKA
saja, tapi tingkat ibu-ibu PKK dan majelis ta’lim pun diadakan, sehingga menambah
aturan untuk berhijab bagi warga desa Padang dan adanya sanksi-sanksi yang
diberlakukan bagi warga yang tidak berhijab, serta semakin semaraknya syi’ar Islam
125
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
di desa Padang, tentu saja semakin memotivasi dan mendorong warga untuk berhijab.
dan muslimah ini warga desa Padang yang memakai hijab hanya kurang lebih 10 %,
tetapi setelah perda ini diberlakukan warga desa Padang yang berhijab sudah
mencapai 70 %.180
berpakaian Muslim dan Muslimah ini di desa Padang, mengalami beberapa kendala
menjadi kendala utama penegakan perda hijab ini, sehingga kesadaran warga untuk
berhijab pun rendah ata pun melaksanakan tapi baru sebatas karena hal tersebut
Kedua, Tidak ada sanksi yang tegas. Diakui oleh Kepala desa Padang bahwa
memang sudah ada sanksi yang diterapkan tapi itu hanya sanksi administrasi saja.
Belum ada sanksi yang benar-benar tegas yang diterapkan kepada warga yang
melanggar.
180
Andi Rukman, Op. Cit.
126
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ketika harus memakai jilbab turun ke sawah, ditambah lagi pemahaman akan
merupakan problem yang dihadapi hampir seluruh warga negara Indonesia tak
kewajiban berhijab bagi seorang muslim. Sehingga menjadi pemandangan yang ganjil
ketika warga selalu dihimbau untuk menutup aurat tapi di rumah, mereka selalu
TV.
4. Analisis Terhadap Perda No. 06 Th. 2003, Tentang Pandai Baca al-Qur’an Bagi
a. Kelebihan
Jika suatu perintah diwujudkan dalam sebuah peraturan yang sifatnya mengikat
dan pelanggaran terhadapnya adalah suatu pelanggaran hukum. Tentu hal ini akan
perintah untuk belajar membaca al-Qur’an dalam Islam yang telah diatur melalui
perda dan telah diterapkan di desa Padang. Tentunya memiliki kelebihan atau
127
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ini dimasyarakat. Sudah dimaklumi bahwa ketika sebuah peraturan ditetapkan atau
diberlakukan oleh pihak yang berwenang dan punya otoritas, maka peraturan tersebut
akan mudah diterapkan dan dilaksanakan serta akan sangat sedikit kemungkinan
adanya penentangan atau penolakan dari masyarakat, ditambah lagi aturan pandai
baca al-Qur’an ini legal baik secara agama maupun hukum positif di Indonesia.
Kedua, Pemerintah Desa Padang dapat menjatuhkan sanksi terhadap warga yang
melakukan pelanggaran. Dan sudah diketahui bahwa suatu peraturan yang tidak ada
sanksinya tidak akan dapat berjalan dengan baik. Maka dengan dijadikannya
kewajiban pandai baca al-Qur’an ini sebagai hukum positif, maka untuk memberikan
sanksi kepada warga yang tidak mau belajar membaca al-Qur’an dapat dilakukan,
tanpa takut akan adanya penentangan dan perlawanan dari masyarakat. Sebab selain
sebagai kewajiban agama yang mesti dilaksanakan oleh setiap muslim, kewajiban ini
Ketiga, Pemerintah Desa Padang dapat membuat aturan-aturan baru yang dapat
mendukung dan memperkuat perda yang sudah ada. Kadang suatu peraturan daerah
yang dibuat oleh Pemda kabupaten tidak secara detail menyebutkan tekhnis
aturan lainnya yang dapat mendukung terlaksananya perda tersebut dengan baik serta
Dalam hal ini di desa Padang telah diterapkan aturan bagi warga yang ingin
menikah. Yaitu tidak akan diberi surat keterangan nikah atau surat nikahnya akan
128
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
ditahan hingga ia bisa membaca al-Qur’an. Dan kemampuan baca al-Qur’an ini
dibuktikan didepan kepala desa atau Pembantu Pencatat Nikah (PPN), seperti yang
surat pendek, tilawah al-Qur’an, dan kaligrafi sangat didukung dan dibantu
sepenuhnya oleh pemerintah setempat. Baik bantuan berupa materi maupun fasilitas-
b. Dampak/ Pengaruh
Sebagai sebuah peraturan, perda pandai baca al-Qur’an tentu saja akan
Berdasarkan wawancara dengan beberapa warga desa Padang, dapat diketahui bahwa
perubahan atau pengaruh diterapkannya perda ini terhadap diri mereka, antara lain:
Pertama, Orang tua tidak malu untuk belajar membaca al-Qur’an. Sebelum ada
perda tentang pandai baca al-Qur’an di desa Padang belum ada TPA khusus orang tua
(TPA-O) dan tidak didapati ada orang tua yang belajar membaca al-Qur’an, namun
setelah diterapkannya perda pandai baca al-Qur’an ini tahun 2003, setidaknya telah
berdiri tiga TPA orang tua dengan jumlah santri 187 jiwa dan telah mewisuda kurang
lebih 90 santri.
Diakui oleh H.Napang, bahwa ketika perda ini diterapkan para orang tua yang
belum bisa membaca al-Qur’an tidak merasa malu lagi untuk belajar membaca al-
181
Andi Rukman, Op. Cit.
129
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Qur’an, termasuk dirinya yang baru bisa membaca al-Qur’an setelah diterapkannya
perda ini.182
sosialisasi perda pandai baca al-Qur’an bagi siswa dan calon pengantin ini,
mendorong para pengurus masjid dan mushalla untuk mendirikan TPA atau TKA,
Begitu pula setiap hari-hari besar Islam selalu diadakan lomba-lomba yang dapat
memotivasi para santri untuk lebih giat dan bersemangat dalam belajar membaca al-
Qur’an. Seperti lomba tilawah al-Qur’an, tahfidz surat-surat pendek dan kaligrafi.
semakin ramainya TPA, TKA dan semakin semaraknya lomba-lomba yang diadakan
antar TPA, memberikan motivasi tersendiri pada warga yang belum bisa membaca al-
Qur’an untuk mau belajar membaca al-Qur’an meskipun usia mereka sudah lanjut.
dengan semakin banyaknya TPA dan TKA yang didirikan, dan semakin antusiasnya
warga desa belajar membaca al-Qur’an, baik anak-anak maupun para orang tua. Maka
Hal ini diakui oleh Kepala desa Padang dan beberapa tokoh agama yang penulis
wawancarai, bahwa sebelum diberlakukan perda pandai baca al-Qur’an, warga yang
182
H. Napang, Op. Cit.
130
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
bisa membaca al-Qur’an hanya sekitar 20 %, TPA-TPA pun sangat jarang, apalagi
Kendala dan kelemahan akan senantiasa menyertai penerapan suatu aturan yang
perda tentang Pandai baca al-Qur’an bagi siswa dan calon pengantin di desa Padang
Seperti yang diungkapkan Andi Rukman, bahwa dalam penegakan perda pandai
baca al-Qur’an bagi siswa dan calon pengantin ini di desa Padang mengalami
Pertama, Kurangnya tenaga pengajar atau guru mengaji. Ini adalah kendala
utama yang dihadapi pemerintah desa Padang dalam menegakkan perda pandai baca
atau penyelesaian kendala kurangnya guru mengaji ini, dengan melakukan kerjasama
dengan beberapa pesantren atau Perguruan Tinggi Islam yang ada di Bulukumba
dalam pemberantasan buta aksara al-Qur’an. Namun hal tersebut kurang maksimal
karena sifatnya hanya insidental saja, sedangkan yang dibutuhkan adalah keseriusan
Kedua, Belum ada sanksi yang tegas. Seperti perda-perda lainnya, perda pandai
baca al-Qur’an pun belum mempunyai sanksi yang tegas terhadap warga yang
183
Andi Rukman, Op. Cit.
131
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
sanksi. Tapi itu hanya berlaku bagi warga yang ingin menikah atau anak-anak sekolah
rendah.
menjadi kendala penegakan perda pandai baca al-Qur’an, sehingga kesadaran warga
untuk belajar atau memaksa anaknya untuk belajar membaca al-Qur’an masih rendah,
bahkan masih ada diantara mereka yang bersikaf acuh tak acuh terhadap pendidikan
132
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
kewajiban bagi setiap Muslim. Hal ini bukanlah pekerjaan mudah yang bisa dianggap
yang tidak sedikit. Oleh karena itu, dalam usaha penerapan syari’at Islam di
dimana sebagian kegiatan keagamaan ini dapat dilaksanakan oleh pemerintah daerah
Salah satu perda yang dapat disusun oleh pemerintah daerah dalam rangka
133
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
berlandaskan syari’at Islam. Seperti yang telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten
Bulukumba dengan menyusun dan menerapkan perda tentang larangan peredaran dan
penjualan minuman beralkohol, perda pengelolaan zakat profesi, infaq dan shadaqah,
perda berpakaian muslim dan muslimah, dan perda pandai baca al-Qur’an bagi siswa
Salah satu dari 12 desa Muslim yang telah terbentuk adalah desa Muslim Padang.
Sebagai salah satu daerah otonom, pemerintah desa Padang dapat melakukan
sosialisasi dan strategi-strategi yang sesuai dengan keadaan atau kebutuhan daerahnya
serta dapat membuat aturan-aturan desa yang dapat membantu terlaksananya perda-
Padang telah mengubah wajah desa Padang yang sebelumnya dipenuhi perilaku
dan tentram. Penurunan tindak kriminal, kekerasan dan konsumsi minuman keras di
desa Padang mencapai 99 %, sehingga bisa dikatakan bahwa desa Padang telah bebas
Dalam mengawal penerapan perda ini pun pemerintah desa Padang telah
menetapkan sanksi atas warga desa yang melakukan pelanggaran berdasarkan hukum
134
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Islam (hukum cambuk), walaupun ada pilihan hukuman lainnya yang semuanya
tentang keharaman dan bahaya miras sangat minim dan masih adanya warga yang
Penegakan perda pengelolaan zakat profesi, infaq dan shadaqah, telah membawa
warga desa Padang kepada sikaf peduli terhadap sesama, sadar akan kewajiban
sebagai umat Muslim dalam hal membayar zakat. dimana sebelumnya mereka tidak
yaitu melalui Unit Pengumpul Zakat (UPZ) desa, memudahkan pemerintah desa
pembagian zakat ini berupa modal usaha, tunjangan atau hibah, sesuai golongan atau
keadaan penerimanya.
Adapun kendala yang dihadapi dalam penegakkan perda zakat ini adalah tidak
ada sanksi yang tegas serta mekanisme pengumpulan zakat yang belum tertata secara
kesadaran hampir seluruh warga desa Padang untuk menjalankan salah satu
kewajiban sebagai seorang Muslim yaitu dalam hal menutup aurat. Sehingga sangat
sulit menemukan warga desa Padang yang tidak berhijab. Dalam penerapan perda ini
135
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
dilakukan berbagai macam strategi untuk memotipasi dan menyadarkan warga agar
mau melaksanakan peraturan. Walaupun belum ada sanksi yang tegas atas
pelanggaran perda ini tapi setidaknya sudah diberlakukan sanksi administrasi bagi
Sedangkan yang menjadi kendala utama dalam pemberlakuan perda hijab ini
adalah warga desa Padang hidup sebagai petani sehingga merasa tidak nyaman
memakai hijab di sawah, kendala lainnya adalah gencarnya media massa (TV)
aurat)
Penegakan perda pandai baca al-Qur’an bagi siswa dan calon pengantin, perda ini
bukan hanya memotivasi para siswa dan calon pengantin untuk belajar membaca al-
Qur'an tapi hampir seluruh warga desa Padang juga termotivasi untuk belajar
membaca al-Qur’an. Dari yang masih berusia balita hingga yang sudah lanjut usia.
Salah satu faktor yang menyebabkkan warga desa Padang sangat antusias dan
dengan senang hati melaksanakan perda ini, adalah selain karena ini sudah menjadi
kewajiban bagi setiap umat Islam, juga karena wisuda santri-santri TPA, baik wisuda
TPA anak-anak maupun TPA orang tua selalu dihadiri oleh Bupati.
menegakkan perda ini adalah kurangnya tenaga pengajar dan tidak ada sanksi yang
136
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
tersebut tidak hanya memajukan hal-hal yang diatur dalam perda tersbut, akan tetapi
hal pemahaman, motivasi dan kesadaran beragama. Hal lainnya adalah warga desa
bagi mereka.
Hasil signifikan yang telah dicapai dari penerapan perda syari’at Islam di desa
Padang, menunjukan bahwa penegakan syari’at Islam melalui perda sangatlah urgen
dan strategis dalam menegakan syari’at Islam. Karena ketika syari’at Islam dijadikan
hukum positif, masyarakat akan lebih mudah menerima, begitu pula pemerintah
setempat akan lebih leluasa dan mempunyai otoritas untuk memaksakannya kepada
masyarakat. Untuk itulah peluang dan kesempatan menegakan syari'at Islam ini harus
Meskipun telah banyak hasil yang dicapai dalam menegakan syari’at Islam
melalui perda ini, tetap saja perda-perda tersebut belum sepenuhnya bisa dikatakan
seabagai perda syari’at Islam karena disana sini masih terdapat banyak kekurangan,
seperti dalam hal pemberian sanksi yang belum sepenuhnya sesuai dengan hukum
hudud dalam Islam, dan juga cakupan perda tersebut yang masih sangat terbatas.
Syari’at Islam kepada masyarakat umum yang masih sangat awam akan kewajiban
137
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
DAFTAR PUSTAKA
Al-Jazairi, Abu Bakar, Ensiklopedi Muslim, terj. Fadhli Bahri, Lc., Jakarta : Darul
Falah, 2005 Cet. 1X
Al-Jufri, Salim Segaf et. al, Penerapan Syariat Islam Di Indonesia, Jakarta :PT.
Globalmedia Cipta Publishing, 2004, cet. I
Al-Maghribi bin as-Said al-Maghribi, Begini Seharusnya Mendidik Anak, Terj. Zainal
Abidin, Lc., Jakarta: Darul Haq, 2004, Cet. I
As-Sayis, Muhammad Ali, Sejarah Fiqih Islam, terj. Nurhadi AGA, Jakarta: Pustaka
Al-Kautsar, 2003, Cet. I,
Ash Shiddieqi, T.M. Hasbi, Syari’at Islam adalah Syari’at Dunia dan Kemanusiaan,
Semarang: Ramadhani, 1972.
As-Sadlan, Shaleh bin Ghanim, Aplikasi Syari’at Islam, terj. Kathur Suhardi, Jakarta:
Darul Falah, 2002, Cet. I.
Ash-Shobuni, Muhammad Ali, Shafwatu tafasir, Beirut : Darul qur’anul karim, 1981,
cet. IV, jilid 2,.
138
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Az-Zuhaili, Wahbah, Syari’at Islam Solusi Universal, terj. H.M. Ridwan Yahya,
Jakarta: Pustaka Nawaitu, 2004. Cet I
Aziz, Syeikh Abdul bin Abdullah bin Baz, Kewajiban Menerapkan Syari’at Islam,
terj. Muhammad Thalib, Jogjakarta : Wihdah Press, 2003, cet. I,
‘Azhim, Abdul bin Badawi al-Khalafi, Al-Wajiz, Jakarta : Pustaka as-Sunnah, 2006,
Cet. I
Djafar, H. Muhammadiyah, Pengantar Ilmu Fighi, Jakarta: Kalam Mulia, 1993, cet.
I.
…………, Hukuman Bagi Konsumen Miras dan Narkoba, Jakarta : Khairul Bayan
Press, 2005, Cet. 2
…………, Hukuman Bagi Pencuri, Jakarta : Khairul Bayan Press, 2005, Cet. 2.
Gunawan, Hendra, M. Natsir Darul Islam, Jakarta : Media Da’wah, 2000, cet. I
139
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Ka’bah, Rifyal, Politik & Hukum dalam al-Qur’an, Jakarta : Khaerul Bayan, 2005,
cet. I,
Muhit, H. Abdul,MM, Manajemen ZIS Bazis Provinsi DKI Jakarta, Jakarta: Bazis
Provinsi DKI Jakarta, 2006, Cet.I,
…………., Norma dan Etika Ekonomi Islam, terj. Zainal Arifinn, Jakarta: Gema
Insani Press, 1997, Cet.2
………….., Halal dan Haram dalam Islam, Penj. Abu Sa’id Al Falahi, Jakarta :
Rabbani Press, 2000, Cet. 1
Ramulyo, Mohd. Idris, Asas-Asas Hukum Islam, Jakarta: Sinar grafika (edisi revisi),
2004, cet. I.
Rasjid, Sulaiman, Fiqih Islam, Bandung : Sinar Baru Algensindo, 2005, Cet. 38
Rasyid, Daud, Indahnya Syari’at Islam, Jakarta: Usama Press, 2003, Cet. I
Sabiq, Sayyid, Fikih Sunnah 5, Terj. Kahar Masyhur, Jakarta: Kamam Mulia, 1990,
Cet. 1
Santoso, Topo, Menggagas Hukum Pidana Islam, Bandung: As-Syamil Press &
Grafika, 2001, Cet 2
140
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
Sirajuddin, H.M., at. al. Ikhtiar Menuju Darussalam, Jakarta: KPPSI Sulsel dan
Pustaka Ar-Rayhan, 2005,
Tim Penyusun DDII, Panduan Zakat Infaq dan hadaqah, Dewan Da’wah Islamiyah
Indonesia, Jakarta
MAKALAH
Abu Bakar Ba’asyir, “Mengenal Dasar-Dasar Dinul Islam”, Materi Untuk Membuat
Buku, Jakarta, 2005
Rifyal Ka’bah, Da’wah dan Sosialisasi Syari’at Islam, Makalah, 21 Desember 2005
MAJALAH/KORAN
KITAB UNDANG-UNDANG
141
April 16,
SKRIPSI LUKMAN BIN MA’SA
2008
WEBSITE
http://www.tribun-timur.com
http://www.majelis.mujahidin.or.id
http://www.wanita-muslimah@yahoogroups.com
http://www.Fajar.co.id.
http:// www.iri-indonesia.org
http://www.Al-islam.org
142