Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Produksi kue kering pada industri kecil maupun rumahan sudah
banyak kita jumpai. Pada sebuah industri tingkat kualitas produk
merupakan inti dari sebuah produksi. pada zaman yang sudah modern
ini permintaan konsumen atas produk dengan kualitas terbaik adalah
syarat lolosnya hasil produksi ke pasaran. Pada industri kue, hasil kue
yang tidak matang atau terlalu matang akan invalid untuk diperjual
belikan. Pada era yang sudah modern ini, banyak sekali pihak yang
merancang dan membuat alat untuk menseleksi hasil produk yang layak
jual

dan

tidak.

Namun,

kebanyakan

masih

belum

bisa

untuk

dipergunakan dalam industri kue. Karena variable dari kue tersebut


tidak bergantung pada berat atau ukuran kue.
Oleh karena itu perlu adanya pengembangan inovasi teknologi
khususnya dengan memanfaatkan sensor warna untuk membantu
industry kue kering dalam menyeleksi hasil kue yang akan dipasarkan.
Sensor warna mampu mendeteksi tingkat kematangan dari kue
dengan melihat gelap terangnya kue. Penelitian ini akan diaplikasikan
pada software dan hardware pada indutri kue, untuk membantu
pengguna atau user dalam menseleksi kue yang layak jual maupun
tidak. Maka dari itu kami tertarik untuk membuat alat tersebut dengan
memanfaatkan sensor warna yaitu, Implementasi Sensor Warna Pada
Industri Kue Nastar Berbasis Mikrokontroller
Seluruh

system,

baik

hardware

maupun

software

sebagai

penyeleksi kue layak jual ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya.


Sudah dapat menggantikan alat-alat yang sudah ada dengan lebih
aplikatif.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut :
1. c
2. V
3. V
1

1.3 TUJUAN
Tujuan dari pelaksanaan ini adalah :
Saat ini perkembangan teknologi didunia industri besar atau
rumahan sudah sangat kompeten. Setiap perusahaan berlomba-lomba
untuk meningkatkan kualitas produksinya.
Untuk menyeleksi kue yang layak dijual maupun tidak, maka perlu
dirancanglah

suatu

perangkat

yang

lebih

baik

dari

perangkat

sebelumnya. Dengan adanya alat penyeleksi kue layak jual ini dapat
meningkatkan kualitas penjualan di industri kue kering.
1.4 MANFAAT
Design Project ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :
1. Dapat diaplikasikan dalam dunia industri kecil maupun besar
2. Menambah pengetahuan bahwa alat
1.5 BATASAN MASALAH
Batasan masalah yang terdapat pada penyusunan design project ini
adalah sebagai berikut :
1. Alat yang akan dibuat hanya dapat menyeleksi kue layak jual
maupun tidak
2. Belum banyak di terapkan lingkungan industri

BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Mikrokontroler
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer lengkap dalam satu serpih (chip).
Mikrokontroler lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena sudah terdapat atau
berisikan ROM (Read-Only Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa bandar
masukan maupun keluaran, dan beberapa peripheral seperti pencacah/pewaktu, ADC
(Analog to Digital converter), DAC (Digital to Analog converter) dan serial komunikasi.
Salah satu mikrokontroler yang banyak digunakan saat ini yaitu mikrokontroler AVR. AVR
adalah mikrokontroler RISC (Reduce Instuction Set Compute) 8 bit berdasarkan arsitektur
Harvard. Secara umum mikrokontroler AVR dapat dapat dikelompokkan menjadi 3
kelompok, yaitu keluarga AT90Sxx, ATMega dan ATtiny. Pada dasarnya yang
membedakan masing-masing kelas adalah memori, peripheral, dan fiturnya Seperti
mikroprosesor pada umumnya, secara internal mikrokontroler ATMega16 terdiri atas unitunit fungsionalnya Arithmetic and Logical Unit (ALU), himpunan register kerja, register
dan dekoder instruksi, dan pewaktu beserta komponen kendali lainnya. Berbeda dengan
mikroprosesor, mikrokontroler menyediakan memori dalam serpih yang sama dengen
prosesornya (in chip).
Mikrokontroler ini menggunakan arsitektur Harvard yang memisahkan memori
program dari memori data, baik bus alamat maupun bus data, sehingga pengaksesan
program dan data dapat dilakukan secara bersamaan (concurrent). Secara garis besar
mikrokontroler ATMega16 terdiri dari :
1. Arsitektur RISC dengan throughput mencapai 16 MIPS pada frekuensi 16Mhz. 1.
Memiliki kapasitas Flash memori 16Kbyte, EEPROM 512 Byte, dan SRAM 1Kbyte
2. Saluran I/O 32 buah, yaitu Bandar A, Bandar B, Bandar C, dan Bandar D. 3. CPU
yang terdiri dari 32 buah register. 2. User interupsi internal dan eksternal
3. Bandar antarmuka SPI dan Bandar USART sebagai komunikasi serial
4. Fitur Peripheral
Dua buah 8-bit timer/counter dengan prescaler terpisah dan mode compare
Satu buah 16-bit timer/counter dengan prescaler terpisah, mode compare, dan

mode capture
Real time counter dengan osilator tersendiri
Empat kanal PWM dan Antarmuka komparator analog
8 kanal, 10 bit ADC
Byte-oriented Two-wire Serial Interface
Watchdog timer dengan osilator internal

Gambar 2.1 Blok Diagram ATmega16


5. Konfigurasi pena (pin) mikrokontroler Atmega16 dengan kemasan 40- pena dapat
dilihat pada Gambar 2.2. Dari gambar tersebut dapat terlihat ATMega16 memiliki 8
pena untuk masing-masing bandar A (Port A), bandar B (Port B), bandar C (Port C),
dan bandar D (Port D).

Gambar 2.2 Konfigurasi PIN pada ATmega 16


6. Deskripsi Mikrokontroler Atmega16
VCC (Power Supply) dan GND(Ground)
PORT A (PA7..PA0)
PORT A berfungsi sebagai input analog pada konverter A/D. PORT A juga sebagai
suatu port I/O 8-bit dua arah, jika A/D konverter tidak digunakan. Pena - pena port
dapat menyediakan resistor internal pull-up (yang dipilih untuk masing-masing bit).
Port A output buffer mempunyai karakteristik gerakan simetris dengan keduanya sink
tinggi dan kemampuan sumber. Ketika pena PA0 ke PA7 digunakan sebagai input dan
secara eksternal ditarik rendah, penapena akan memungkinkan arus sumber jika
resistor internal pull-up diaktifkan. Pena Port A adalah tri-stated manakala suatu

kondisi reset menjadi aktif, sekalipun waktu habis.


PORT B (PB7..PB0)
Port B adalah suatu bandar I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit). Port B output buffer mempunyai karakteristik gerakan
simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pena.
Port B yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
diaktifkan. Pena Port B adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
PORT C (PC7..PC0)
Port C adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit). Port C output buffer mempunyai karakteristik gerakan
simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pena
port C yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
5

diaktifkan. Pena port C adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
PORT D (PD7..PD0)
Port D adalah suatu port I/O 8-bit dua arah dengan resistor internal pull-up (yang
dipilih untuk beberapa bit). Port D output buffer mempunyai karakteristik gerakan
simetris dengan keduanya sink tinggi dan kemampuan sumber. Sebagai input, pena
port D yang secara eksternal ditarik rendah akan arus sumber jika resistor pull-up
diaktifkan. Pena port D adalah tri-stated manakala suatu kondisi reset menjadi aktif,
sekalipun waktu habis.
RESET (Reset input)
XTAL1 (Input Oscillator)
XTAL2 (Output Oscillator)
AVCC adalah pena penyedia tegangan untuk bandar A dan Konverter A/D.
AREF adalah pena referensi analog untuk konverter A/D.

2.2 DC TT Motor
Merupakan motor DC 3-6V berukuran kecil namun memiliki torsi menegah sampai
9Kg pada tegangan input 6V DC.

Gambar 2.3 DC TT Motor


2.3 Motor Driver L293D

Gambar 2.4 Top View Motor Driver L293D


IC L293D adlah IC yang didesain khusus sebagai driver motor DC dan dapat
dikendalikan dengan rangkaian TTL maupun mikrokontroler. Motor DC yang dikontrol
dengan driver IC L293D dapat dihubungkan ke ground maupun ke sumber tegangan positif
karena di dalam driver L293D sistem driver yang digunakan adalah totem pool. Dalam 1
unit chip IC L293D terdiri dari 4 buah driver motor DC yang berdiri sendiri sendiri dengan
kemampuan mengalirkan arus 1 Ampere tiap drivernya.Sehingga dapat digunakan untuk
membuat driver H-bridge untuk 2 buah motor DC.

Gambar 2.5 Motor Driver L293D Block Diagram

2.4 LED RGB

Gambar 2.6 Tampilan LED RGB

LED RGB merupakan LED yang mampu menghasilkan warna-warna dari hasil
kombinasi warna Red (merah), Green (hijau), dan Blue ( biru). Yang mana warna keluaran
warna dari led ini dapat kita atur dengan memberikan nilai input pada masing-masing kakikaki led untuk warna R-G-B. Adapun pada pembahasan kali ini akan Kita gunakan LED
RGB Clear Common Cathode. LED ini memiliki 4 pin yang terdiri 3 pin untuk
mengontrol warna R-G-B dan 1 pin sebagai common cathode, sehingga katoda dari
masing-masing kaki R-G-B dibuat menjadi satu pada kaki ini.
2.5 LDR
LDR (Light Dependent Resistor), ialah jenis resistor yang berubah hambatannya
karena pengaruh cahaya. Bila cahaya gelap nilai tahanannya semakin besar, sedangkan
cahayanya terang nilainya menjadi semakin kecil.
LDR (Light Dependent Resistor) adalah jenis resistor yang biasa digunakan sebagai
detector cahaya atau pengukur besaran konversi cahaya. Light Dependent Resistor, terdiri
dari sebuah cakram semikonduktor yang mempunyai dua buah elekrtroda pada
permukaannya.
Resistansi LDR berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang
mengenainya. Dalam keadaan gelap resistansi LDR sekitar 10 M dan dalam keadaan
terang sebesar 1 k atau kurang. LDR terbuat dari bahan semikonduktor seperti cadmium
sulfide. Dengan bahan ini energy dari cahaya yang jatuh menyebabkan lebih banyak
muatan yang dilepas atau arus listrik meningkat. Artinya resistansi bahan telah mengalami
penurunan.
LDR digunakan untuk mengubah energy cahaya menjadi energy listrik. Saklar
cahaya otomatis dan alarm pencuri adalah beberapa contoh alat yang menggunakan LDR.
Akan tetapi karena responnya terhadap cahaya cukup lambat, LDR tidak digunakan pada
situasi di mana intensitas cahaya berubah secara drastis. Sensor ini akan berubah nilai
hambatannya apabila ada perubahan tingkat kecerahan cahaya.
Pada saat gelap atau cahaya redup, bahan dari cakram tersebut menghasilkan
elektron bebas dengan jumlah yang relative kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron
untuk mengangkut muatan elektrit. Artinya pada saat cahaya redup, LDR menjadi
konduktor yang buruk, atau bisa disebut juga LDR memiliki resistansi yang besar pada saat
gelap atau cahaya redup.
Pada saat cahaya terang, ada lebih banyak elektron yang lepas dari atom bahan
semikonduktor tersebut. Sehingga akan lebih banyak elektron untuk mengangkut muatan
8

elektrit. Artinya pada saat cahaya terang, LDR menjadi konduktor yang baik, atau bisa
disebut juga LDR memiliki resistansi kecil pada saat cahaya terang. Penerapan laindari
sensor LDR ini ialah alarm Pencuri.
Misalnya untuk rangkaian system alarm cahaya (menggunakan LDR) yang aktif
ketika terdapat cahaya. Ketika kita akan mengatur kepekaan LDR (Light Dependent
Resistor) dalam suatu rangkaian maka kita perlu menggunakan potensiometer. Kita atur
letaknya agar ketika mendapat cahaya maka buzzer atau bell akan berbunyi dan ketika
tidak mendapat cahaya maka buzzer atau bell tidak akan berbunyi.

Gambar 2.7 Tampilan LDR


2.6 Solenoid
Solenoid adalah salah satu jenis kumparan terbuat dari kabel panjang yang dililitkan
secara rapat dan dapat diasumsikan bahwa panjangnya jauh lebih besar daripada
diameternya. Dalam kasus solenoid ideal, panjang kumparan adalah tak hingga dan
dibangun dengan kabel yang saling berhimpit dalam lilitannya, dan medan magnet di
dalamnya adalah seragam dan paralel terhadap sumbu solenoid.
Kuat medan magnet untuk solenoid ideal adalah:

di mana:

adalah kuat medan magnet,

adalah permeabilitas ruang kosong,

adalah kuat arus yang mengalir,


dan adalah jumlah lilitan.
Jika terdapat batang besi dan ditempatkan sebagian panjangnya di dalam solenoid,

batang tersebut akan bergerak masuk ke dalam solenoid saat arus dialirkan. Hal ini dapat
dimanfaatkan untuk menggerakkan tuas, membuka pintu, atau mengoperasikan relai.

Gambar 2.8 Kumparan solenoid

BAB III
METODE PERANCANGAN
3.1 Cara Kerja Sistem Perancangan
Sensor warna bekerja sebagai sensor pendekteksi kue yang
hangus disbanding yang lain, sensor warna akan diletakan
menggantung diatas konveyor dan disampingnya diletakan selonoid
untuk mendorong kue yang tidak layak. Warna umum dari nastar adalah
kuning cerah, jika ada warna yang lebih gelap (gosong), maka sensor
warna akan mendektesinya dengan nilai PWM terntentu, jika terlalu
gelap maka sinyal akan cenderung gelap, data akan dikirim sensor
warna kepada MCU untuk meng-react solenoid dan segera mer-retract
selonoid kembali.
3.2 Perancangan dan Pembuatan Software

10

Tombol On Motor konveyor berjalan, system Microcontroller dan


sensor aktif kue diletakan diatas konveyorSensor warna
mendeteksi jika ada yang gosong jika ada yang gosong logika 1
dari sensor masuk ke Micro Micro memberikan logika 1 ke
selonoid.
3.3 Spesifikasi Perancangan
Setiap alat pasti mempunyai spesifikasi yang berbeda-beda,
spesifikasi ada 2 jenis yaitu spesifikasi elektronik dan spesifikasi
mekanik. Berikut spesifikasinya :
3.3.1 Spesifikasi Elektronik
- Menggunakan daya 12V/5A
- AVR Studio 4
- Mikrokontroller ATmega16
- Driver Motor L293D
- LDR
- LED RGB
- Motor DC TT 5V
3.3.2 Spesifikasi Mekanik
- Selonoid
- USB Downloader (alat yang digunakan untuk memasukkan
program ke mikrokontroller
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Daftar komponen dan Anggaran Biaya
NO

NAMA
ATMEGA 16
PCB POLOS
Timah
Capasitor
LDR
RGB LED
DC TT Motor
TOTAL :

JUMLAH
1
1
5
2
1
1
2

SATUAN
Buah
Buah
Meter
Buah
Buah
Buah
Buah

HARGA(Rp)
46000
4000
2000
200
3000
3000
15000

TOTAL (Rp)
46000
4000
10000
400
3000
3000
30000

4.2 Jadwal Kegiatan


No Kegiatan
1
Studi Literatur
2
Perencanaan System

Bulan 1 Bulan 2 Bulan 3 Bulan 4 Bulan 5

11

Percobaan system
elektronik
Percobaan system mekanik
Perakitan system mekanik
Perakitan Komponen
elektronik
Perakitan komponen
3

mekanik
Tahap pembuatan dan
pengumpulan alat
Laporan akhir percobaan

DAFTAR RUJUKAN

12

Anda mungkin juga menyukai