SKRIPSI
Oleh:
IZAH ULYA QADAM
06110125
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang
Untuk memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar
Strata Satu Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd.I)
Oleh:
IZAH ULYA QADAM
06110125
HALAMAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh:
IZAH ULYA QADAM
06110125
Telah Disetujui
Pada tanggal 09 Juli 2010
Oleh:
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Izah Ulya Qadam (06110125)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 30 Juli 2010
dengan nilai: A
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada tanggal:
Panitia ujian
Ketua Sidang,
Sekretaris Sidang,
Penguji Utama,
Pembimbing,
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, MA
NIP. 19620507 199503 1 001
HALAMAN PERSEMBAHAN
HALAMAN MOTTO
)11 :
Kepada Yth.
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Di
Malang
:
:
:
:
Pembimbing,
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam
naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
serta ucapan Alhamdulillaahhirobbilaalamiin, akhirnya dengan izin Allah SWT
penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Implementasi Metode
Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam
Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas VII MTs Negeri Lawang Malang sebagai
salah satu persyaratan guna mendapatkan gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan
Islam di Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim
Malang.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW yang membawa cahaya kebenaran, sehingga mengeluarkan umat manusia
dari zaman kegelapan ke masa yang terang benderang yaitu agama Islam.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak yang
telah memberi informasi dan inspirasi, sehingga dapat menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Abah )Drs. H. Ahmad Choiron, M.Ag(, ibu )Hj. Masruah, S.Ag( yang dengan
ketulusan hati membesarkan, mendidik, merawat, dan senantiasa mencurahkan
segalanya baik tenaga, dukungan maupun iringan doa yang tiada putus. Dan
adikku (Husni Mubarok) yang tanpa henti memberi semangat dan dukungan
kepada penulis.
2. Prof. Dr. H. Imam Suprayogo selaku Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang.
3. Dr. H. M. Zainuddin, MA selaku Dekan Fakultas Tarbiyah.
4. Drs. H. Moh. Padil, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan PAI.
5. Dr. H. Nur Ali, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang dengan sabar dan
tulus memberikan bimbingan dan arahan serta masukan-masukan yang sangat
berarti kepada penulis selama penyusunan skripsi ini.
10
6. Dr. H. Mudjab, M.Ag selaku dosen wali selama kuliah yang dengan butiranbutiran kalimat yang bermakna dan berinpirasi hingga penulis dapat menyusun
skripsi ini.
7. H. Achmad Said, M.Ag selaku kepala MTs Negeri Lawang Malang yang telah
memberikan izin bagi peneliti untuk melakukan penelitian di Mts Negeri
Lawang Malang.
8. Bapak Wardi, S.Ag, selaku guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak yang telah
memberi kesempatan dan kepercayaan bagi penulis untuk melakukan
penelitian di kelas VII D
9. Siswa dan siswi kelas VII D MTs Negeri Lawang Malang yang telah
menerima peneliti dengat hangat dan penuh cinta kasih dan juga memberikan
masukan-masukan yang nantinya sangat bermanfaat di hari kemudian
khususnya dalam proses belajar mengajar.
10. Teman-teman seperjuangan di PAI angkatan 2006 atas kebersamaan, semangat
dan kerjasamanya selama 4 tahun ini.
11. Seluruh sahabat-sahabati PM11 khususnya Kawah Chondrodimuka yang
telah memberikan banyak inspirasi dan inovasi serta sejuta keilmuan sehingga
penulis seperti ini dan tetap bersemangat. Jazakunnallah atas semuanya.
12. Seluruh warga Wisma Catalonia, khususnya Inoeng, Bonche, Yuyun dan
Vin-Toot, thank for all. Jazakumullah khoirul jaza.
13. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu yang telah membagi
banyak pengalaman berharga bagi penulis.
Semoga Allah SWT membalas semua amal ibadah yang telah dilakukan
dengan ikhlas atas bantuan dan bimbingan pihak-pihak tersebut selama penulisan
skripsi ini. Penulis menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang sempurna. Akhir
kata, penulis berharap agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada
umumnya dan bagi penulis pada khususnya.
Penulis
11
DAFTAR ISI
12
13
14
15
DAFTAR TABEL
16
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Tahapan atau Siklus Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ............. 76
17
DAFTAR LAMPIRAN
Kalender Pendidikan......................................................................................... 68
Pekan Efektif ..................................................................................................... 6
Program Tahunan) ........................................................................................... 68
Program Semester ............................................................................................. 68
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ..................................................... 68
Modul Pembelajaran ........................................................................................ 68
Presensi Siswa ................................................................................................. 68
Lembar Observasi Kreativitas ......................................................................... 68
Perhitungan Skor Peningkatan Nilai Kreativitas ............................................. 68
Daftar Nilai Pre Test ........................................................................................ 68
Rekap daftar nilai............................................................................................... 68
Lembar Observasi Hasil Belajar Pre Test.......................................................... 68
Kunci Jawaban Pre Test .................................................................................... 68
Soal-soal Pada Siklus I ..................................................................................... 68
Soal-soal Pada Siklus II ................................................................................... 68
Soal-soal Pada Siklus III .................................................................................. 68
Kunci Jawaban Siklus I ................................................................................... 68
Kunci Jawaban Siklus II .................................................................................. 68
Kunci Jawaban Siklus III .................................................................................. 68
Pedoman Wawancara dengan Guru Mata Pelajaran Aqidah Akhlak ............... 68
Pedoman Wawancara dengan Kepala MTs Negeri Lawang ........................... 68
Pedoman Wawancara dengan Waka Madrasah Urusan Kurikulum ................ 68
18
Pedoman Wawancara dengan Siswa Kelas VII D MTs Negeri Lawang ........ 68
Data Guru dan Karyawan MTs Negeri Lawang ............................................... 68
Data Siswa MTs Negeri Lawang ..................................................................... 68
Data siswa kelaas VII D MTsNegeri Lawang ................................................. 68
Sarana dan Prasarana MTs Negeri Lawang ..................................................... 68
Dokumentasi berupa Foto-Foto Pembelajaran ................................................. 68
Surat Izin Penelitian dari Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang .................................................................................................. 68
Surat Keterangan Penelitian dari MTs Negeri Lawang Malang........................ 68
Biodata Penulis (Riwayat Hidup) .................................................................... 68
19
ABSTRAK
Qadam, Izah Ulya. 2010. Implementasi Metode Cooperative Learning Dalam
Meningkatkan Kreativitas Siswa Dalam Pelajaran Aqidah Akhlak
Kelas VII MTs Negeri Lawang Malang. Skripsi, Jurusan Pendidikan
Agama Islam, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang. Dr. H. Nur Ali, M.Pd
Kata Kunci: Cooperative Learning, Kreativitas, dan Aqidah Akhlak
Fenomena pendidikan di Indonesia dewasa ini lebih banyak pada
pembelajaran yang bersifat kompetitif dan individualitis. Dalam sistem
pembelajaran ini siswa harus berjuang untuk memperoleh sebuah nilai yang bagus
sebagai akhir dari perjuangannya. Para siswa pun harus saling berkompetisi,
bahkan siswa terkadang tidak sehat dalam keikutsertaan dalam kompetisi ini.
Ketika keadaan seperti ini masih berkelanjut, maka individualitis berkembang
tanpa ada hubungan sosial dan kerjasama dalam meraih prestasi siswa. Sehingga
kreativitas peserta didik tidak berkembang dengan baik dan bahkan bisa
mematikan kreativitas siswa. Untuk menghindari hal-hal tersebut pembelajaran
Cooperative learning sebagai tawaran alternatif karena dapat mengarahkan siswa
untuk meningkatkan motivasi, kreativitas, imajinatif, dan etos keilmuan serta
berkembangnya potensi anak yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya.
Sehingga nilai-nilai Islami dalam proses belajar terwujud dengan motode yang
manusiawi, menyenangkan dan mengarahkan anak didik.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan proses
perencanaan, pelaksanaan dan penilaian dengan implementasi metode
Cooperative learning dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran
Aqidah Akhlak kelas VII MTs Negeri Lawang Malang.
Metode penelitian yaitu menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK).
Tahapan penelitian ini berupa siklus yang meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengann
menggunakan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun data yang
bersifat kuantitatif dianalisis dengan menggunakan rumus presentase:
X 100%
Base Rate
20
menunjukkan bahwa pada siklus I penilaian sebesar 38%, sikus II sebesar 76%,
dan siklus III sebesar 92% , jadi peningkatan sebesar 54% point. Dan juga
perolehan nilai belajar siswa terjadi peningkatan juga dengan perolehan pada
siklus I nilai rata-rata 71,5, siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
rata-rata 81,2. Jadi, peningkatan sebesar 9,7 point. Indikator peningkatan ditandai
siswa dapat mengungkapkan ide atau pendapatnya, memiliki rasa ingin tahu yang
besar terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak, siswa berani untuk mengkritisi
terhadap permasalahan dalam mata pelajaran Aqidah Akhlak, dan lain-lain.
Saran yang disampaikan peneliti bersifat konstruktif yang dapat diberikan
demi terwujudnya dan berkembangnya pembelajaran di kelas. Pertama, Bagi guru
dapat mengimplementasikan implementasi metode Cooperative learning dapat
meningkatkan kreativitas siswa dengan mengemasnya dalam pembelajaran yang
menarik dan menggunakan strategi atau model yang bervariasi. Kedua, Bagi siswa
ciptakan suasana belajar lebih hidup, inovatif dan kreatif. Ketiga, Perlu diadakan
penelitian serupa yang mengkaji metode Cooperative learning dalam
meningkatkan kreativitas siswa pada jenjang pendidikan yang berbeda.
21
ABSTRACT
X 100%
Base Rate
22
the acquisition value of student learning also increased with the acquisition in the
first cycle the average value of 71.5, the second cycle the average value of 74.9,
and in cycle III, the average value of 81.2. Thus, an increase of 9.7 points.
Indicators marked increase in students can express ideas or opinions, have a great
curiosity towards learning Aqidah of Virtue, the students dared to criticize the
problems in the subject Aqidah of Virtue, and others.
Suggestions submitted by researchers as constructive that can be given for
realization and development of classroom learning. First, teachers can implement
for the implementation of cooperative learning methods can enhance students'
creativity with an attractive packaging in the learning and use strategies or models
that vary. Second, create an atmosphere for students to learn more vibrant,
innovative and creative. Third, similar studies should be conducted to assess the
cooperative learning method in enhancing the creativity of students at different
educational levels
23
BAB I
PENDAHULUAN
24
mungkin akan menjadi belajar yang sangat efektif. Dalam buku Mendesain
Model Pembelajaran Inovatif Progresif, menyatakan bahwa belajar secara
individualities dan kompetitif jika disusun dengan baik, maka belajar tersebut
akan efektif dan merupakan cara memotivasi siswa untuk melakukan yang
terbaik. Meskipun demikian, terdapat beberapa kelemahan pada belajar
kompetitif dan individualitif seperti kompetisi siswa yang kadang tidak sehat.
Untuk menghindari hal-hal tersebut dan agar siswa dapat membantu siswa
yang lain untuk mencapai sukses, maka jalan keluarnya adalah dengan belajar
kooperatif.2
Di Indonesia adalah Negara dengan kuantitas penduduknya
beragama Islam. Yang seharusnya pendidikan agama Islam menjadi sebuah
primadona bagi masyarakat Indonesia. Seperti orang tua, peserta didik, dan
lain-lain. Dan yang seharusnya pendidikan agama Islam menjadi sebuah
momok pendidikan yang penting. Karena dalam pendidikan agama Islam,
banyak sekali uraian-uraian yang berhaluan atas berdasarkan al-Quan dan alHadist yang menjadi pegangan hidup seorang muslim sampai liang kubur dan
akan mendapatkan syafaatnya sampai kapan pun. Akan tetapi, daya tarik
masyarakat Indonesia sedikit sekali untuk memasukkan penerus keturunan
hidupnya ke lembaga-lembaga pendidikan Islam.
Kurang tertariknya masyarakat untuk memilih lenbaga-lembaga
pendidikan Islam sebenarnya bukan karena terjadi pergeseran nilai atau ikatan
keagamaannya yang mulai pudar, melainkan karena sebagai besar kurang
2
hal. 55
25
26
terus meningkat belakangan ini. Fenomena social yang sangat menarik ini
mestinya bisa dijadikan tema sentral kalangan pengelola lembaga pendidikan
Islam melakukan pembaharuan dan pengembangan.4
Pendidikan agama Islam merupakan kebutuhan manusia, karena
sebagai makhluk paedagogis, manusia dilahirkan dengan membawa potensi
dapat dididik dan mendidik sehingga mampu menjadi khalifah di bumi, serta
pendukung dan pemegang kebudayaan.5
Salah satu pesan dalam pendidikan agama Islam adalah
menjadikan pendidikan agama Islam sebagai mata pelajaran yang dapat
memacu siswa rajin dan pintar serta kreatif dan inovatif.6 Karena dalam logika
al-Quran manusia memiliki segala kelebihan yang potensial dan mereka
harus mengarahkan diri mereka sendiri untuk menerapkan kecenderungankecenderungan baik itu dalam perintis tindakan.7 Karena agama Islam selain
mengajarkan norma-norma, agama juga mendorong manusia berfikir dan
bertindak kretif. Allah SWT selalu mendorong manusia untuk berfikir.8
Sebagaimana firman Allah SWT :
Ibid., hal. 10
Abdul Majid dan Dian Andani, Pendidikan Agama Islam Kompetensi Konsep dan
Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2004), hal. 130
6
Muhaimin, Arah Baru Pendidikan Islam, Pemberdayaan Kurikulum Hingga
Refidinasi Islamisasi Pengetahuan (Bandung : Yayasan Nuansa Cendekia, 2003), hal. 185
7
Rifaat Syauqi Nawawi, dkk, Metodologi Psikologi Islam (Yogyakarta : Pustaka
Pelajar, 2002), hal. 15
8
Fuad Nashori dan Diana Mucharam, Mengembangkan Kreatifitas dalam Perspektif
Psikologi Islam (Yogyakarta : Menara Kudus, 2002), hal. 27
5
27
Artinya :
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir. )Q.S. Al-Baqoroh : 219).9
Menengok dari firman Allah SWT diatas bahwasanya manusia di
Bumi ini banyak sekali permasalah-permasalahan yang mana hanya ada satu
kunci untuk membukanya yaitu berfikir untuk memecahkan suatu masalah.
Dan Islam adalah agama rahmat lil alamin bagi umatnya yang tidak hanya
berfikir secara rasio saja tetapi juga hati nurani dalam menyelesaikan
persoalan-persoalan didepannya.
Kreativitas merupakan salah satu kemampuan intelektual atau
berfikir manusia. Meski tidak menjamin seseorang untuk bertindak kreatif,
namun dengan dasar-dasar suatu pengetahuan, maka seseorang dapat
melengkapi atau mengembangkan sistem pengetahuan yang ada, membuat
analogi-analogi untuk merencanakan pemecahan suatu masalah atau
mentransformasikan ke dalam situasi yang baru.10
Proses pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan
aktivitas dan kreativitas peserta didik, melalui berbagi interaksi dan
pengalaman belajar. Namun dalam hal pelaksanaannya yang dilaksanakan
justru menghambat aktivitas dan kretivitas peserta didik.11
Pengembangan kreativitas dalam sistem pendidikan sangat penting
karena sistem pendidikan perlu disesuaikan dengan pembangunan dari segala
Al-Quran dan Terjemahan Juz 1-15 (Kudus : Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah,
2004), hal. 34
10
Suharnan, Psikologi Kognitif, (Surabaya: Srikandi, 2005), hal. 392-393
11
E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kretifitas dan
Menyenangkan (Bandung : Remaja Rosdakarya, 2007), hal. 164
9
28
Garis-Garis
Besar
Haluan
Negara
(GBHN)
1993
12
29
sedangkan anak aktif dan kreatif dan belajar.14 Dewasa ini, muncul bermacammacam keanekaragaman jenis belajar. Namun diantara berbagai jenis kegiatan
belajar tersebut tidak tercantum belajar kreatif. Demikian pula ragam
pemecahan masalah, tidak mencakup pemecahan masalah secara kreatif.15
Sampai sekarang ini, masih banyak kecenderungan dalam masyarakat kita,
bahwa anak yang baik adalah anak yang patuh dan memiliki disiplin kuat.
Begitu pula dalam pendidikan, proses pendidikan bukan mendorong anak
didik pada penemuan jati diri, kreativitas melainkan wawasan yang dekat ke
proses domestifikasi subyek didik.16
Agar kreativitas dapat tumbuh pada diri peserta didik, maka dalam
proses pendidikan harus melibatkan peserta didik secara aktif. Karena anak
didik merupakan subyek utama dalam pendidikan. Dialah yang belajar setiap
saat.17 Menurut teori pengajaran, keikutsertaan secara aktif dari peserta didik
dalam kegiatan belajar mengajar merupakan konsekuensi logis dari pengajaran
yang sebenarnya. Bahkan merupakan faktor penting dalam hakikat kegiatan
belajar mengajar. Sebab, suatu pengajaran tidak akan berlangsung dengan
berhasil tanpa keaktifan peserta didik.18
Oleh karena itu, para peserta didik untuk mengubah paradigma
dalam proses pembelajaran, dari yang bersifat teacher centered menjadi
14
Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif (Jakarta :
Rineka Cipta, 2000), hal. 62-63
15
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada, 2004), hal.
VII
16
Abdullah Ahmad Niam, dkk, Pemikiran Islam Kontemporer (Yogyakarta : Jendela,
2007), hal. 12
17
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta : Rineka Cipta, 2002), hal. 46
18
Subadijah, Pengembangan dan Inovasi Kurikulum (Jakarta : PT. Raja Grafindo,
1996), hal. 32
30
..
19
31
Artinya :
Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. )QS. Ar-Rad : 11(20
Jika dilihat dari firman Allah SWT diatas bahwasanya, kita bisa
merubahnya dengan salah satu satu model pembelajaran sebagai alternatif
utama yaitu dengan model pembelajaran cooperative learning. Istilah
Cooperative learning dalam pengertian bahasa Indonesia dikenal dengan
sebutan pembelajaran kooperatif. Menurut Slavin cooperative learning adalah
suatu model pembelajaran dimana siswa belajar dan bekerja dalam kelompokkelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur
kelompok heterogen.21 Model ini didasari falsafah homo homini socius, yang
menekankan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang berkecenderungan
untuk hidup bersama.22 Model pembelajaran kooperatif yang bertujuan agar
peserta didik dapat belajar secara kelompok bersama teman-temannya dengan
cara saling menghargai pendapat dan memberi kesempatan kepada orang lain
untuk menggemukakan gagasannya dengan menyampaikan pendapat mereka
secara berkelompok.23 Dengan demikian, hubungan kerjasama antar siswa
dengan siswa yang lainnya merupakan suatu kebutuhan yang sangat penting.
Model ini bisa diterapkan dalam pembelajaran, termasuk dalam mata pelajaran
pendidikan Islam, salah satunya pendidikan agama Islam dalam mata
pelajaran Aqidah Akhlak. Selama ini, proses belajar mengajar dalam pelajaran
21
32
ini, begitu monoton dan siswa pasif, bosan, jenuh, bahkan terhambat
kreativitasnya ketika seorang guru mengajar. Sehingga siswa kurang kepekaan
sosial, dan sering kali hanya mencakup dataran kognitif saja, tanpa sentuhan
afektik apalagi psikomotorik, sehingga sangat menghambat kreativitas peserta
didik.
Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Wakhidah Nurul
Milati, tahun 2007, dengan judul skripsinya
Implementasi Cooperative
24
33
34
pendidikan agama Islam dipengaruhi pula oleh sikap yang kreatif untuk
memilih dan melaksanakan berbagai pendekatan dan metode pembelajaran.
Proses
pembelajaran
yang
dilaksanakan
sebelum
peneliti
yang
mana
peran
siswa
selama
pembelajaran
saling
B. Rumusan Masalah
1.
35
2.
3.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang hendak dicapai
adalah :
1.
Untuk
mengetahui
proses
perencanaan
dengan
menggunakan
Untuk
mengetahui
proses
pelaksanaan
dengan
menggunakan
36
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk:
1. Peserta didik, agar dapat termotifasi sehingga mereka dapat belajar
dengan menyenangkan dan sekreatif mungkin.
2. Para pendidik di lembaga-lembaga pendidikan Islam agar dapat
menggunakan karya ini, khususnya pendidik yang membimbing mata
pelajaran Aqidah Akhlak, agar dapat menambah pengetahuan dalam
strategi pembelajaran.
3. Lembaga pendidikan, khususnya untuk lebih meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
4. Para pembaca, diharapkan dapat memahami dan bermanfaat sebagai
bahan pedoman untuk dalam kegiatan pendidikan terutama mata
pelajaran pendidikan agama Islam.
5. Peneliti, diharapkan semoga karya yang akan dibuat menjadi sarana
belajar, dan semoga di lain kesempatan agar lebih memperdalam kajian
hasanah keilmuan.
E. Definisi Operasional
Untuk menjaga dan sebagai antisipasi timbulnya kesalah pahaman serta
pengaburan pemahaman makna dan sekaligus memberikan arah kepada penulisan
skripsi ini, maka sebelum membahas lebih lanjut tentang skripsi ini, maka
ditegaskan dahulu definisi operasional yang terdapat dalam judul skripsi
Implementasi
Metode
Cooperative
Learning
Dalam
Meningkatkan
37
Cooperative Learning
Pembelajaran dengan menggunakan metode cooperative learning
merupakan pembelajaran secara bersama-sama satu dengan yang lainnya
untuk mencapai keberhasilan suatu pembelajaran. Dalam hal ini siswa
lebih ditekankan dalam keaktifan, tidak hanya guru saja yang yang
menjadi sentralnya.
2.
Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk berkreasi dengan sebuah ideide yang baru yang merupakan esensial dalam pemecahan masalah.27
Dalam hal ini, kemampuan siswa untuk berfikir secara secara mandiri
dengan kemampuan ide masing-masing untuk memperoleh suatu karya
atau hasil untuk tercapainya sebuah gagasan baru.
3.
27
38
F. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan yang digunakan dalam penulisan skripsi ini
menjadi beberapa bab, yang mana setiap babnya sendiri terdiri dari beberapa
sub bab yaitu :
Bab I pendahuluan. Dalam bab pendahuluan ini, akan memaparkan
ringkasan gambaran secara singkat apa yang terdapat dalan keseluruhan
penulisan ini. Pembahasan bab ini meliputi : Latar belakang masalah, rumusan
masalah, tujuan masalah, manfaat penelitian, definisi operasional, batasan
masalah, dan sistematika bahasan.
Bab II kajian teori. Bab ini berisi tentang teori-teori yang terkait
mengenai permasalahan dalam penelitian, yaitu meliputi : Kajian tentang
Cooperative Learning, dan teori tentang Kreativitas Siswa
Bab III metode penelitian. Pada bab ini memaparkan tentang
bagaimana penelitian dilakukan, meliputi : Jenis dan pendekatan penelitian,
kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber data, prosedur pengumpulan data,
teknik analisis data, pengecekan keabsahan data, dan tahapan penelitian.
Bab IV laporan hasil penelitian. Bab ini berisi tentang hasil penemuanpenemuan yang diperoleh oleh peneliti selama mengadakan penelitian.
Bab V pembahasan hasil penelitian. Bab ini berisi tentang : a) Proses
perencanaan dengan menggunakan cooperative learning dalam meningkatkan
kreativitas siswa dalam pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII Madrasah
Tsanawiyah Negeri Lawang, b) Proses pelaksanaan dengan menggunakan
cooperative learning dalam meningkatkan kreativitas siswa dalam pelajaran
39
40
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
(dalam metode
28
41
selama
beberapa
kali
pertemuan.
Mereka
diajarkan
31
42
menjadi kurang sehat bila tidak mampu, katakanlah dalam menjawab soal
yang diberikan guru. Sikap mental inilah yangn dirasa perlu untuk mengalami
improvement (perbaikan).32
Dengan
pendekatan
kelompok
diharapkan
dapat
ditumbuh
kembangkan rasa sosial yang tinggi pada diri setiap anak didik. Mereka dibina
untuk mengendalikan rasa egoisme dalam diri mereka masing-masing,
sehingga terbina sikap kesetiakawanan sosial di kelas. Mereka sadar bahwa
hidup ini saling ketergantungan seperti ekosistem dalam mata rantai
kehidupan. Tidak ada makhluk hidup yang terus menerus berdiri sendiri tanpa
keterlibatan makhluk lain, langsung atau tidak langsung, disadari tidak
disadari, makhluk lain ikut ambil bagian dalam kehidupan makhluk tertentu.33
Anak didik dibiasakan hidup bersama, bekerja sama dalam kelompok,
akan menyadari bahwa dirinya ada kekurangan dan kelebihan. Yang
mempunyai kelebihan dengan ikhlas mau membantu yang kekurangan.
Sebaliknya yang kekurangan dengan rela hati mau belajar dari yang
berlebihan, tanpa ada rasa minder. Persaingan yang positif pun terjadi di kelas
dalam rangka untuk mencapai prestasi belajar yang optimal. Inilah yang
diharapkan, yakni anak didik yang aktif, kreatif, dan mandiri.34
Model
pembelajaran
ini
akan
membantu
anak/siswa
dalam
43
membantu
keterampilan-keterampilan
interpersonal
kelompok.
e. Guru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.
Pelaksanaan model cooperative learning membutuhkan partisipasi dan
kerja sama dalam kelompok pembelajaran. Cooperative learning dapat
meningkatkan cara belajar siswa menuju belajar lebih baik, sikap tolong
35
36
Ibid, hal 13
Isjoni, Op.Cit, hal. 20
44
menolong dalam perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model belajar
mengajar cooperative learning adalah agar peserta didik dapat belajar secara
berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling menghargai
pendapat
dan
memperbaiki
kesempatan
kepada
orang
lain
untuk
Anita
Lie
dalam
bukunya
Cooperative
Learning:
Ibid, hal. 21
Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner : Perpaduan Indonesia-Malaysia (Yogyakarta :
Pustaka Pelajar, 2007), hal. 68
38
45
kelompok bisa dianggap cooperative learning.39 Oleh karena itu, ada beberapa
unsur-unsur dalam pembelajaran cooperative learning.
Menurut Isjoni mengutip pendapatnya menurut Lundgren, unsur-unsur
dasar dalam cooperative learning adalah sebagai berikut : 40
a.
b.
c.
d.
Para siswa harus membagi tugas dan berbagi tanggung jawab sama
besarnya diantara anggota kelompok.
e.
f.
g.
39
Anita Lie, Cooperative Learning : Mempraktikkan Cooperative Learning Di RuangRuang Kelas (Jakarta : PT Grasindo, 2004), hal. 31
40
Ibid,.
46
2.
3.
4.
41
47
Kelima,
Proses
kelompok.
Belajar
kooperatif
tidak
akan
JIGSAW
Investigasi
Pendekatan
Kelompok
Struktural
Tujuan
Informasi
Informasi
Informasi
Informasi
Kognitif
akademik
akademik
akademik
akademik
sederhana
sederhana
tingkat tinggi
sederhana
&
42
48
keterampilan
inkuiri
Tujuan
Kerja
Kerja
Kerja sama
Keterampilan
Sosial
kelompok
kelompok dan
dalam
kelompok &
dan kerja
kerja sama
kelompok
keterampilan
kompleks
sosial
sama
Struktur
Kelompok
Kelompok
Kelompok
Bervariasi,
Tim
belajar
belajar
belajar
berdua,
heterogen
heterogen
heterogen
bertiga,
dengan 4-5
dengan 5-6
dengan 5-6
kelompok
orang
orang anggota
orang anggota
dengan 4-5
anggota
menggunakan
homogen
orang
pola
anggota
kelompok
asal &
kelompok
ahli
Pemilihan
Biasanya
Biasanya guru
Biasanya siswa
Biasanya
Topik
guru
Tugas
Siswa dapat
Siswa
Siswa
Siswa
Utama
Menggunaka
Mempelajari
menyelesaikan
menerjakan
n lembar
materi dalam
Inkuiri
Tugas-tugas
kegiatan &
kelompok
kompleks
yang
guru
49
saling
ahli
diberikan
membantu
kemudian
secara sosial
untuk
membantu
dan kognitif
menuntaskan
anggota
materi
kelompok asal
belajarnya
mempelajari
materi itu
Penilain
Tes
Bervariasi
Menyelesaikan
mingguan
dapat berupa
proyek dan
tes mingguan
menulis
Bervariasi
laporan, dapat
menggunakan
tes essay
Pengakuan
Lembar
Publikasi lain
Lembar
pengetahuan
pengakuan &
& publikasi
publikasi lain
Bervariasi
lain
50
b.
c.
d.
Tahap
penghitungan
skor
perkembangan
individu,
43
kemampuannya.
dengan
cara
Perhitungan
menjumlahkan
skor
kelompok
masing-masing
51
skor
rata-rata
yang
dikategorikan
menjadi
dekat
dengan
pembelajaran model konvensional. Hal ini terbukti adanya tahap pertama pada
tipe STAD yaitu tahap penyajian materi. Hanya saja perbedaanya terletak pada
adanya pemberian penghargaan kelompok.
2. Jigsaw
Dalam jigsaw ini setiap anggota kelompok ditugaskan untuk
mempelajari materi tertentu. Kemudian siswa-siswa atau perwakilan
dan kelompoknya masing-masing bertemu dengan anggota-anggota
dan kelompok lain yang mempelajari materi yangn sama. Selanjutnya
materi tersebut didiskusikan mempelajari serta memahami setiap
masalah
yang
dijumpai
sehingga
perwakilan
tersebut
dapat
52
Dalam tipe Jigsaw ini keterlibatan guru hanya sebagai fasilitator saja
yang bertugas untuk mengarahkan dan juga memotivasi siswa untuk belajar.
Guru bukan lagi menjadi pusat kegiatan kelas, tetapi disini siswa yang
menjadi pusat kegiatan kelas atau lebih aktif dari pada guru.
3. Group Investigation (GI)
Pada
model
ini
siswa
dibagi
kedalam
kelompok
yang
jalannya
penyelidikan
mereka.
Pendekatan
model
group
investigation memerlukan norma dan struktur kelas yang lebih rumit dari pada
pendekatan yang lebih terpusat pada guru. Pendekatan ini memerlukan
mengajar siswa keterampilan komunikasi dan proses kelompok yang baik.
4. Rotating Trio Exchange
Pada model ini, kelas dibagi kedalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 3 orang, kelas ditata sehingga setiap kelompok dapat melihat
53
54
memahami
setiap
masalah
yang dijumpai
sehingga
44
55
dari
pertanyaan
yang diajukan
guru.
Langkah
metode
penelitian
yang
dikembangkan
untuk
56
Two stay two stray, yaitu metode dua tinggal dua tamu.
Pembelajaran ini diawali dengan pembagian kelompok selajutnya
memberi tugas yang harus didiskusikan jawabanya. Setelah itu
guru meminta setiap perwakilan 2 orang dari masing-masing
kelompok untuk meninggalkan kelompoknya untuk berdiskusi ke
kelompok yang lain. Sedangkan 2 orang yang tidak bertugas
menyajikan hasil kerja kelompoknya kepada 2 orang dari dari
kelompok lain (tamu).
f.
g.
yang
bertugas
untuk
mereview
dan
membuat
57
h.
baru.
Pasangan-pasangan
ini
wajib
j.
58
k.
l.
4.
NO
FASE
1.
Fase-1
Menyampaikan tujuan
59
2.
Fase-2
Menyajikan informasi
3.
Fase-3
Fase-4
Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
5.
membimbing
kelompok-kelompok
Fase-5
Evaluasi
6.
Fase-6
Memberikan
penghargaan
kelompok
60
5.
61
banyak
kesempatan
untuk
mengekspresikan
62
3) Selama
kegiatan
diskusi
kelompok
berlangsung,
ada
B. Kreativitas
1. Pengertian Kreativitas
Penjelasan mengenai pengertian kretivitas banyak sekali oleh para
ahli mengidentifikasikan dan mengembangkan kreativitas bahwa ada begitu
banyak definisi tentang kretifitas, tetapi tidak ada satu definisi pun yang dapat
diterima secara universal. Mengingat kompleksitas dari konsep kreatifitas,
agaknya hal ini tidak mungkin dan juga tidak perlu, karena kreatifitas dapat
ditinjau dari berbagai aspek, yang kendatipun berbeda-beda. Rhodes
menyebutkan adanya enpat jenis definisi tentang kreativitas sebagai Four Ps
of creativity : person, process, press, and product)empat P kretivitas : pribadi,
proses, dorongan dan produk).
Kebanyakan definisi kreatifitas berfokuskan pada salah satu dari
empat P ini yang saling berkaitan : pribadi kreatif yang melibatkan diri dalam
proses kreatif, dan dengan dukungan dan dorongan (press) dari lingkungan
63
sampai dengan
64
makna
social.
Sedangkan
menurut
Roger
49
65
Dikembangkannya
rasa
percaya
diri
para
siswa
dan
Memberikan
berkomunikasi
kesempatan
ilmiah
kepada
secara
seluruh
bebas
siswa
terarah;
untuk
aktivitas,
4.
5.
Sementara
itu,
Widada
(1994)
mengemukakan
bahwa
untuk
Dalam
Meningkatkan
Aktivitas,
66
67
52
68
untuk
melihat pemandangan,
membaca
majalah,
atau
53
69
permasalahan.
4. Verifikasi
Pada tahap akhir proses berfikir kreatif adalah melaksanakan
gagasan yang ditemukan itu untuk telah berhasil maka proses berfikir
kreatif selesai. Namun, jika ternyata gagal memecahkan masalah,
sambil
dievaluasi
bagaimana
hasil-hasilnya.
Jika,
maka
70
Terkait erat dengan mitos tentang pribadi kreatif adalah keyakinan yang
terlanjur mendarah daging bahwa kreatifitas adalah cermin kemampuan
intelektual. Terlalu banyak orang menganggap bahwa kreativitas sejati
adalah hak khusus orang-orang yang dikaruniai bakat. Namun, hal ini juga
merupakan pikiran penghambat yang mampu memangkas potensi kreatif.
Sebenarnya, riset membuktikan bahwa kita semua mempunyai daya untuk
menjadi kreatif dalam banyak bidang. Menurut Howard Gardner dari
Universitas Harvard dalam bukunya Frames of Mind dan dipopulerkan oleh
Thomas Armstrong dalam bukunya Seven Kinds of Smart, kita diberkahi tidak
hanya satu jenis kecerdasan umum, namun tujuh.54 Dalam hal ini, bahwa ada
tujuh jenis kreativitas, yaitu:
a. Verbal/linguistic : kemampuan memanipulasi kata secara lisan atau
tertulis.
b. Matematis/logis : kemampuan memanipulasi sistem nomor dan
konsep logis.
c. Spasial : kemampuan melihat dan memanipulasi pola dan
mendesaian.
d. Musical : kemampuan mengerti dan memanipulasi konsep music,
seperti ; nada, irama dan keselarasan.
e. Kinestetis-tubuh : kemampuan memanfaatkan tubuh dan gerakan,
seperti ; dalam olahraga atau tari.
f. Intrapersonal : kemapuan memahami perasaan diri sendiri, gemar
54
71
72
73
74
dan
sebagainya;
dalam
pemecahan
masalah
ciri-ciri
dari
kreativitas
mendominasi
dalam
aktivitas
75
3. Hambatan-Hambatan Kreatifitas
Menurut
Utami
Munandar,
hambatan-hambatan
dalam
harus
berfikir
logis,
kritis,
analitis,
dan
tidak
59
76
berlakunya tabu.
2) Kendala lingkungan dekat
Termasuk lingkungan dekat ialah lingkungan keluarga dan
lingkungan kerja.
3) Kendala perseptual
Kendala persepsual dapat berupa ; a) kesulitan untuk
mengisolasi
masalah,
b)
kecenderungan
untuk
terlalu
77
guru.
Hendaknya
guru
dalam
pembelajaran
dapat
mencapai
60
78
Ken
Robinson,
seorang
pendidik
ternama,
dikenal
karena
79
kreatif,
tetapi
sedikit
sekalli
anak
yang
dapat
peneliti
menugaskan
anak
membaca
teks
ilmu
63
80
meningkatkan
kreatifitas
seseorang
anak/siswa
dalam
81
pengaturan
ruang
kelas,
pada
umumnya
adakalanya
64
65
82
senang
sesuatu
menerima
untuk
hadiah
dapat
dan
kadang-kadang
memperolehnya
dan
itu
66
83
3. Pilihan
Kretivitas tidak akan berkembang jika anak/siswa hanya
dapat melakukan sesuatu dengan satu cara. Anak/siswa sebaiknya
diberi kegiatan belajar yang bersifat bebas dalam batas struktur
tertentu. Semisal, memberikan kesempatan pada anak/siswa untuk
menentukan atau memilih topik atau kegiatan belajar sampai batas
tertentu (setelah minimal yang dipersyaratkan sudah tercapai).
Dalam kelas merupakan tempat untuk menunjang siswa untuk
berkreativitas. Guru yang bertugas sebagai fasilitator dalam menilai seorang
anak/siswa hendaknya menghindari dari ucapan yang negatif. Yang penting
adalah bahwa siswa memahami kesalahan . kemudian dari sebuah kesalahan
itu mereka akan belajar. Seyogyanya anak pun jangan menutupi atau
menyembunyikan kesalahan-kesalahan bahkan merasa terganggu karena.
Kemudian pemberian reward kepada anak/siswa dalam hal ini sanngat
diperhatikan, jika tidak dapat menyebabkan kreativitas anak/siswa mati.
Kreatifitas tidak akan berkembang jika anak/siswa hanya dapat melakukan
satu cara atau satu jalan saja. Mereka memerlukan batasan dan garis besar
dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Tetapi, di dalam batas-batas ini,
hendaknya mereka dimungkinkan untuk membuat suatu pilihan.
84
68
Muhaimin, dkk, Kawasan dan Wawasan Studi Islam (Jakarta : Kencana, 2005), hal.
69
259
70
85
a.
b.
Melalui
hikmah
(filosofis)
di
mana
Tuhan
mengarahkan
diambil
sebagai
bukti-bukti
adanya
Tuhan
melalui
d.
71
86
87
88
atau
ide
yang
membutuhkan
banyak
personel
untuk
89
Artinya :
Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan
mendirikan shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat
antara mereka; dan mereka menafkahkan sebagian dari rezki yang Kami
berikan kepada mereka. )Q.S. Asy-Syuura : 38)74
Dalam ayat diatas dapat dijelaskan bahwa ada anjuran untuk
mengadakan musyawarah dalam segala urusan untuk memperoleh suatu
keputusan dari hasil musyawarah dalam mencari mufakat secara bersamasama, termasuk di dalamnya dalam urusan belajar atau mencari ilmu.
Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran secara bersama-sama,
sudah tentu terjadi suatu proses musyawarah untuk mencari suatu pemecahan
masalah secara bersama-sama antar satu sama lainnya.
Kreatifitas dalam kehidupan manusia sangat penting untuk melibatkan
segala aktifitas keseharian. Kreatifitas sangat bermanfaat untuk memecahkan
masalah persoalan-persoalan yang setiap hari menghadang kehidupan
manusia.
Agama diciptakan Tuhan agar kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Islam misalnya dilahirkan agar menjadi petunjuk bagi alam semesta
74
90
Artinya:
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu
berfikir. )Q.S. Al-Baqarah : 219)76
Kreatifitas manusia terbentang luas, terutama oleh adanya kenyataan
bahwa problem-problem manusia akan terus datang dan salah satu jalan
adalah memecahkannya. Kretifitas manusia didukung dan didorong oleh
agama agar kehidupan manusia menjadi lebih baik. Agama memberikan
kelapangan pada manusia untuk berkreasi dengan akal pikirannya dan dengan
hati nuraninya dalam menyelesaikan persoalan-persoalan hidup yang
alaminya. Dalam agama Islam dikatakan bahwa Tuhan hanya akan mengubah
nasib manusia jika manusia melakukan usaha untuk memperbaikinya. Allah
berfirman :77
75
91
Artinya:
)Siksaan( yang demikian itu adalah karena Sesungguhnya Allah sekali-kali
tidak akan meubah sesuatu nikmat yang telah dianugerahkan-Nya kepada
suatu kaum, hingga kaum itu meubah apa-apa yang ada pada diri mereka
sendiri dan Sesungguhnya Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.
(QS. Al-Anfal : 53).78
Dalam ayat lain Allah berfirman dalam surat Ar-Rad ayat 11
Artinya:
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. dan apabila Allah
menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, Maka tak ada yang dapat
menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia. )QS.
Ar-Rad : 11).79
78
79
92
80
93
menggunakan
teknik
kerja
kelompok
kecil
dalam
kemampuan
untuk
berfikir
kritis
kreatif,
kemampuan
94
85
95
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
86
Nizar Alam Hamdani, Dody Hermana, Classroom Action Research : Teknik Penulisan
Dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK), ( Kudus: Rahayasa Research and
Training, 2008), hal. 40
87
Ibid, hal. 42
96
88
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 2-3
89
Ibid., hal 3
Nizar Alam Hamdani, Dody Hermana, Op.Cit., hal. 44
90
97
91
Ibid., hal. 44
Ibid., hal 52
92
98
PELAKSANAAN
SIKLUS I
PERENCANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
PELAKSANAAN
SIKLUS II
PERENCANAAN
PENGAMATAN
REFLEKSI
SIKLUS
SELANJUTNYA
2.
93
Ibid., hal 52
99
4.
b.
Alat
pelatihan
dalam
jabatan,
membekali
guru
dengan
Ibid., hal. 45
Ibid., hal. 45-46
100
c.
d.
e.
f.
untuk
menaggulangi
berbagai
permasalahan
Ibid., hal. 46
Ibid., hal. 47
101
e. Adanya kerjasama.
f. Adanya refleksi.
Penelitian tindakan kelas mempunyai suatu perbedaan dengan penelitian
formal. Perbedaan esensi adalah keterlibatan guru dengan tujuan memperbaiki
proses belajar mengajar. 98
NO
PENELITIAN
PTK
NON-PTK
1.
2.
dan sampel
dan sampel
Kurang memperhatikan
ukuran/kerepresentatifan
sampel
3.
4.
5.
validitas isi
statistik
sebagai pembanding
keberhasilan
6.
98
Mempersyaratkan hipotesis
penelitian
Ibid., hal. 48
102
Tujuannya untuk :
Tujuannya untuk :
Menggembangkan pengetahuan
Memperbaiki praktik
umum (teori)
Tidak langsung memperbaiki
praktik pembelajaran, tetapi
melalui RDD
B. Kehadiran Peneliti
Peran peneliti dalam kehadirannya untuk penelitian tindakan kelas
bertindak sebagai partisipan aktif.100 Dalam hal ini, peneliti mempunyai
keterlibatan aktif dalam perencanaan, pelaksanaan, pengumpula data,
menganalisis di kelas dan juga melaporkan hasil penelitian.
C. Lokasi Penelitian
Peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di kelas VII D
yang berlokasi di Madrasah Tsanawiyah Negeri Lawang, yang beralamat di Jl.
Mandiri No. 9, Telp. (0341) 425401, Fax. 422910
Kecamatan Lawang
99
Ibid., hal. 49
Paul Suparno, Riset Tindakan Untuk Pendidik (Jakarta : Grasindo, 2007), hal. 45
100
103
D. Sumber Data
Secara garis besar data dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
dikategorikan menjadi dua jenis data, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif.
Sumber data pada penelitian tindakan kelas dibedakan menjadi dua macam :101
1. Data kulitatif, yaknni data abstrak (intangible).102 Data ini diperoleh
dari bentuk informasi yang berupa kalimat untuk memperoleh
gambaran
lebih mendalam
yang diperoleh
dari observasi,
101
Supardi, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : Bumi Aksara, 2008), hal. 131
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Publik Relation dan Komunikasi, (Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada, 2004), hal. 28
103
Ibid., hal 29
102
104
1. Metode Observasi
Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan
terhadap obyek dengan cara ini peneliti akan memperoleh data
secara obyektif karena obyek tidak mengetahui bahwa dirinya
sedang diteliti. Untuk memantau aktivitas setiap siswa selama
pembelajaran peneliti mengamati, mencatat dan juga terjun
langsung ke tempat lokasi tersebut terutamanya kelas VII D MTs
Negeri Lawang Malang.
2. Pendekatan Partisipatif
Pendekatan ini digunakan untuk lebih menjadikan suasana
dalam kegiatan belajar mengajar lebih hidup, sehingga peneliti
terlibat secara langsung atau berpartisipasi dalam hal pengumpulan
yang diinginkan dan terkadang pula mengarahkan tindakan atau
arahan yang mengarah kepada data yang di inginkan oleh peneliti.
3. Interview (wawancara)
Interview ini dimaksudkan untuk mengumpulkan data
melalui tanya jawab dengan obyek penelitian, sehingga data akan
lebih valid karena langsung diperoleh dari sumbernya.
4. Dokumentasi
Dokumentasi di sini untuk mengumpulkan data secara
tertulis dan tidak tertulis. Data ini berupa tulisan dan foto.
105
X 100%
Base Rate
104
Susilo, Paduan PTK (Yogyakarta: Pustaka Book Peblisher, 2007), hal. 12-13
105
M. Syamsun Niam, Op.Cit.., Abstak
106
Keterangan:
P
= Persentase peningkatan
Post rate
Base rate
H. Tahapan Penelitian
Tahapan dalam penelitian tindakan kelas yaitu :
1. Perencanaan Tindakan
Dalam penelitian tindakan kelas ini akan dipakai model siklus yang
dilakukan secara berulang-ulang dan berkelanjutan, sehingga diharapkan
semakin lama akan semakin menunjang hasil yang ingin dicapai.
Langkah-langkah kegiatan
106
Lexy .J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif (Jakarta: Rosdakarya, --), hal. 178
107
108
diberi
kesempatan
untuk
menjawab
atau
dianalisis
untuk
memastikan
bahwa
pencatatan
dengan
109
110
2) Kegiatan inti :
a) Menjelaskan materi tentang pengertian Riya.
b) Guru
membuat
kesepakatan
bahwa
selama
pelajaran
mereview
kegiatan
pembelajaran,
mengecek
111
aktifnya
dalam
belajar,
selanjutnya
guru
112
mereview
kegiatan
pembelajaran,
mengecek
113
aktifnya
dalam
belajar,
selanjutnya
guru
114
mereview
kegiatan
pembelajaran,
mengecek
115
aktifnya
menyimpulkan
dalam
pelajaran
belajar,
hari
ini
selanjutnya
guru
selanjutnya
guru
perbuatan
Riya
dan
Nifaq
dalam
kehidupan.
d) Guru menutup pelajaran dengan doa dan salam.
fenomena
116
BAB IV
PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN
107
117
108
109
Ibid.,
Ibid.,
118
sampai sekarang tahun 2003/2004 dengan jumlah murid kelas 1 = 206, kelas 2
= 197, kelas 3 = 190, sehingga jumlah keseluruhan menjadi 593.110
ini
110
111
Ibid.,
Ibid.,
119
3.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Madrasah Tsanawiyah Negeri Lawang merupakan
jajaran penyelenggara, pengelolaan, pengembangan dan keberhasilan dalam
mencapai visi dan misinya, adapun struktur organisasi MTsN Lawang
sebagai berikut :
120
KEPALA SEKOLAH
H. ACHMAD SAID, M. AG
KOMITE SEKOLAH
Drs. H. QISMUL HADI
TATA USAHA
LAILI AVIATI
Urusan Sarpras
Drs. Trijahyono
Budiharjo
Kordinator MGMP
Matematika
Dra. Diyah
Suryaningsih
Kordinator MGMP
Sosiologi
Kewarganageraan
WAKA MADRASAH
Urusan Kurikulum Urusan Hub. Kerjasama Masy.
Dra. Diyah
Tiyas Untoyo, S.Pd
Suryaningsih
Kordinator MGMP
Agama
Kordinator MGMP
IPA
Kordinator
MGMP IPS
Jauhardi, S. Pd
Nurul Proklamasinta,
Drs. Wardi
Kordinator MGMP B.
Indonesia
Drs. Imam Hujali
Kordinator MGMP
B. Inggris
Rokhana Idayani, S. Pd
S. Pd
Wali
Kelas
Guru Mata
Pelajaran
Guru
Pembimbing (BP)
112
Ibid.,
Tenaga Kependidikan
Lainnya
SISWA
121
Selanjutnya adalah deskripsi tentang struktur organisasi tata usaha Madrasah Tsanawiyah Negeri Lawang sebagai berikut :
KEPALA SEKOLAH
H. ACHMAD SAID, M. AG
KAUR TATA USAHA
LAILI AVIATI
BENDAHARA GAJI
Drs. SUTITO
BENDAHARA KMT
ERNA FIDIYAH, BA
INVENTARIS
MAX DJAJAPRAWIRA
PRESENSI
KOMARIA ULFAH
ADM. SURAT
KHOIRUL BANYAH
OPERATOR KOMPUTER
PERPUSTAKAAN
Drs. SASI EKANI W.
SECURITY
MUASIM
IMAM BASORI
KEBERSIHAN
IRVAN AGUNG MARETNO
Gambar 4.2 Struktur Organisasi Tata Usaha MTsN Lawang Tahun Ajaran 2009/2010113
113
Ibid.,
cxxii
cxxii
cxxiii
cxxiii
cxxiv
3. Pelaksanaan Tindakan
Pre Test dilaksakan pada hari Senin tanggal 5 April 2010 dengan
menggunakan pembelajaran konvensional yaitu dengan metode ceramah
seperti yang dilakukan pengajar sebelumnya.
Diawal pembelajaran peneliti datang bersama dengan guru mata
pelajaran Aqidah Akhlak kelas VII D yaitu Bapak Wardi untuk masuk kelas
tersebut. Kemudian Bapak Wardi mengenalkan peneliti dengan siswa kelas
VII
D,
selanjutnya
Bapak
Wardi
mempersilahkan
peneliti
untuk
cxxiv
cxxv
dikerjakan selama kurang lebih 20 menit. Tujuan diadakan pre test ini untuk
mengetahui efektifitas dari pembelajaran konvensional. Dalam mengerjakan
soal pre test siswa tampak kurang kreatif dan nilainya pun rendah. Kemudian
peneliti dalam hal ini sebagai guru mengakhiri pembelajaran dengan doa dan
mengucapkan salam.
4. Observasi
Pada observasi awal dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
kondisi kelas VII D selama proses pembelajaran sebelumnya. Selain itu juga
untuk mengetahui seberapa besar tingkat kreativitas siswa kelas VII D MTsN
Lawang Malang. Kemudian, dari hasil pre test dalam lembar observasi
kreativitas bahwa siswa kurang antusias dan juga kurang kreatif dalam mata
pelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini dapat diamati juga pada hasil belajar siswa
melalui pre test yang dilakukan peneliti untuk siswa kelas VII D di akhir
pembelajaran. Siswa kelas VII D dalam hal ini cenderung banyak diam
daripada bertanya, pasif, dan juga mereka takut untuk bertanya dan
mengungkapkan pendapat/idenya. Indikator lain menunjukkan bahwa
rendahnya kreatifitas siswa pada mata pelajaran Aqidah Akhlak adalah siswa
kurang berani untuk mengekspresikan pikiran-pikiran mereka dan juga dalam
menggungkapkan pendapatnya mereka belum berani bahkan mereka
cenderung malu.
5. Refleksi
Berdasarkan dari hasil pre test yang peneliti lakukan dapat diambil
kesimpulan bahwa pembelajaran konvensional dengan model ceramah dan
cxxv
cxxvi
sumber
belajar
lain,
seperti
Al-Quran
dan
cxxvi
cxxvii
2)
membuat
kesepakatan
bahwa
selama
pelajaran
cxxvii
cxxviii
aktifnya
dalam
belajar,
selanjutnya
guru
cxxviii
cxxix
cxxix
cxxx
cxxx
cxxxi
sumber
belajar
lain,
seperti
Al-Quran
dan
cxxxi
cxxxii
cxxxii
cxxxiii
mereview
kegiatan
pembelajaran,
mengecek
aktifnya
dalam
belajar,
selanjutnya
guru
cxxxiii
cxxxiv
cxxxiv
cxxxv
nilai dari siklus I dengan nilai rata-rata kelas 71,5 disiklus II nilai rataratanya adalah 74,9. Jadi, meningkat sebesar 3,4 (secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran I, III dan IV).
d. Refleksi Tindakan Siklus II (Senin, 26 April 2010)
Hasil penelitian tindakan kelas pada siklus II menunjukkan adanya
peningkatan kreativitas siswa kelas VII D dengan perolehan nilai skor 23
dari siklus I dengan perolehan nilai skor 18. Siswa VII D MTsN Lawang
Malang dalam pembelajaran Aqidah Akhlak sudah berani mengungkapkan
ide atau pendapatnya dan juga mereka mampu untuk menyesuaikan diri
dengan kelomopoknya dan juga menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa
ingin tahu yang cukup besar dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak.
Dalam hal ini sudah mengalami peningkatan yang baik dan kepedulian
mereka untuk bekerjasama dengan kelompoknya sudah mulai nampak
dibanding pada siklus I. Akan tetapi meskipun sudah ada peningkatan
minat dalam belajar yang baik, peneliti belum merasa puas. Sehingga
peneliti perlu adanya merevisi kembali seperti pada siklus I agar
pembelajaran Aqidah Akhlak dalam upaya terus meningkatkan kreativitas
siswa dapat meningkat.
3. Paparan Data dan Temuan Penelitian pada Siklus III
a. Perencanaan Tindakan Siklus III
Pada tahap perencanaan tindakan pada siklus III ini peneliti
menerapkan metode cooperative learning dengan model Numbered Heads
cxxxv
cxxxvi
sumber
belajar
lain,
seperti
Al-Quran
dan
cxxxvi
cxxxvii
c) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas (mengenai nilainilai negatif akibat perbuatan Riya dan Nifaq dalam
fenomena kehidupan).
d) Guru membagi siswa menjadi 5 kelompok (tiap kelompok
berjumlah 8 siswa). Tiap-tiap orang dalam tiap-tiap kelompok
diberi nomor 1-8.
e) Kemudian, guru memberi nama kelompok tiap masing-masing
kelompok.
f) Guru mengajukan beberapa pertanyaan yang harus dijawab
oleh tiap-tiap kelompok. Lalu, guru memberi kesempatan
kepada tiap-tiap kelompok untuk menemukan jawaban dengan
cara berdiskusi dari pertanyaan yang diajukan guru.
g) Langkah selanjutnya, guru memanggil siswa yang memiliki
nomor yang sama dari tiap-tiap kelompok untuk maju kedepan
(hal ini dilakukan terus menurus hingga semua siswa dengan
nomor yang sama dari masing-masing kelompok mendapat
giliran memaparkan jawaban atas pertanyaan guru).
h) Siswa diberi kesempatan untuk menjawab pertanyaan dari
guru.
3) Kegiatan akhir (20 menit):
a) Guru meminta kepada masing-masing kelompok mengajukan
pertanyaan kepada guru apabila ada pelajaran atau hal-hal
yang tidak dipahami dari pelajaran hari ini.
cxxxvii
cxxxviii
aktifnya
menyimpulkan
dalam
pelajaran
belajar,
hari
ini
selanjutnya
guru
selanjutnya
guru
cxxxviii
cxxxix
3. Al-Farobi
4. Abdul Qodir Jaelani
5. Ibnu Sina
Dalam pelaksanaannya peneliti menerapkan metode cooperative
learning dengan model numbered heads together sama halnya pada siklus
II. Pada siklus III dapat diketahui bahwa penerapan cooperative learning
dapat lebih mengoptimalkan proses pembelajaran Aqidah Akhlak kelas
VII D MTsN lawang Malang. Hal ditunjukkan bahwa siswa kelas VII D
sudah berani untuk mengungkapkan ide atau pendapatnya dan juga mereka
mampu untuk mengkritisi pendapat kelompok lain ketika presentasi dan
juga mereka menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa ingin tahu yang
cukup besar terhadap pelajaran Aqidah Akhlak.
Pada lembar observasi, menunjukkan kreativitas siswa meningkat
sebesar 2 point dengan perolehan nilai skor 25 dari siklus II dengan
perolehan nilai skor 23. Kemudian perolehan nilai siswa kelas VII D
MTsN Lawang Malang terjadi peningkatan juga. Perolehan nilai dari
siklus II dengan nilai rata-rata kelas 74,9 pada siklus III nilai rata-ratanya
adalah 81,2. Jadi, meningkat sebesar 6,3 (secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran I, III dan IV).
d. Refleksi Tindakan Siklus III (Senin, 03 Mei 2010)
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas pada siklus III,
menyatakan bahwa ada peningkatan kreativitas siswa kelas VII D MTsN
Lawang Malang. Hal ini ditunjukkan adanya peningkatan mulai dari siklus
cxxxix
cxl
I yang dimulai pada hari Senin tanggal 12 April 2010 sampai siklus III
pada hari Senin tanggal 03 Mei 2010 pada lembar observasi dengan nilai
skor 25 dari perolehan nilai skor 18 dengan peningkatan sebesar 7 point.
Lalu perolehan skor peningkatan nilai kreativitas pada siklus I sebesar
38%, siklus II sebesar 76%, dan siklus III sebesar 92% dengan
peningkatan sebesar 54%. Dan juga dalam penilaian hasil belajar siswa
kelas VII D mengalami peningkatan. Pada siklus I dengan perolehan nilai
rata-rata 71,5, pada siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
rata-rata 81,2. Dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dalam setiap
siklus dengan perolehan sebesar 9,7 (secara lengkap dapat dilihat pada
lampiran I, II, III dan IV).
Adapun indikator-indikator dalam keberhasilan tersebut adalah :
1. Siswa memiliki semangat dan ketarikatan dalam mengikuti mata
pelajaran Aqidah Akhlak.
2. Adanya kerjasama yang bagus dalam pembelajaran cooperative
learning.
3. Siswa dapat mengungkapkan ide atau pendapatnya, memiliki rasa
ingin tahu yang besar terhadap pembelajaran Aqidah Akhlak, siswa
berani untuk mengkritisi terhadap permasalahan dalam mata
pelajaran Aqidah Akhlak, dan lain-lain.
4. Perhitungan skor penilaian nilai kreativitas berdasarkan indikator
dalam lembar observasi menunjukkan bahwa pada siklus I
cxl
cxli
penilaian sebesar 38%, sikus II sebesar 76%, dan siklus III sebesar
92% , jadi peningkatan sebesar 54% point.
5. Rata-rata kelas siswa berdasarkan penilaian setiap siklus
mengalami peningkatan. Pada siklus I dengan perolehan nilai ratarata 71,5, pada siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III nilai
rata-rata 81,2. Jadi, peningkatan sebesar 9,7 point.
Untuk itu peneliti merasa cukup untuk melakukan penelitian
karena penerapan metode cooperative learning dalam meningkatkan
kreativitas siswa kelas VII D sudah mengalami peningkatan.
cxli
cxlii
BAB V
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
dan
juga
mereka
takut
untuk
bertanya
dan
mengungkapkan
cxlii
cxliii
cxliii
cxliv
2.
3.
4.
5.
Melibatkan
mereka
secara
aktif
dan
kreatif
dalam
proses
cxliv
cxlv
nilai skor 13. Kemudian perolehan nilai siswa kelas VII D terjadi peningkatan
juga. Perolehan nilai dari observasi awal dengan nilai rata-rata kelas 68,9 menjadi
71,5 pada siklus I. Jadi, meningkat sebesar 2,6.
Menindak lanjuti dari pelaksanaan dari siklus I peneliti melanjutkan
penelitian ketahap selanjutnya yaitu pada siklus II yang dilaksanakan pada tanggal
26 April 2010 pada jam 11.10 WIB-12.30 WIB. Peneliti menggunakan metode
cooperative learning dengan model numbered heads together. Peneliti merubah
metode cooperative learning dengan model two stay two stray kedalam metode
cooperative learning dengan model numbered heads together karena siswa kelas
VII D mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Maka peneliti merubahnya, dan
hasilnya cukup memuaskan. Dalam hal ini peneliti membentuk kelas menjadi 5
kelompok (tiap kelompok berjumlah 8 siswa). Tiap-tiap orang dalam tiap-tiap
kelompok diberi nomor 1-8. Kemudian, peneliti memberi nama kelompok tiap
masing-masing kelompok.
Pada siklus II antusiasme siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
sudah mulai terlihat. Siswa sudah berani untuk mengungkapkan ide atau
pendapatnya dan juga mereka mampu untuk menyesuaikan diri dengan
kelompoknya dan juga menyukai hal-hal baru dan memilliki rasa ingin tahu yang
cukup besar terhadap pelajaran Aqidah Akhlak. Dalam hal ini mereka sudah
mengalami peningkatan yang baik dan kepedulian untuk bekerja sama dengan
kelompoknya sudah mulai nampak.
Dalam pembelajaran kooperatif yang pada dasarnya untuk membantu
dalam menyelesaikan masalah secara bersama-sama, maka tanpa disadari pada
cxlv
cxlvi
Artinya :
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu Berlaku lemah lembut terhadap
mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka
menjauhkan diri dari sekelilingmu. karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah
ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu.
kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepadaNya. )Q.S. Al-Imron : 159)116
Al-Quran dan Terjemahan Juz 1-15 (Kudus : Toko Kitab Mubarokatan Toyyibah,
2004), hal. 71
116
cxlvi
cxlvii
cxlvii
cxlviii
sebesar 92%. Jadi meningkat menjadi 16% dari siklus II yaitu 76%. Pada lembar
observasi, menunjukkan kreativitas siswa meningkat 2 point dengan perolehan
nilai skor 25 dari siklus II dengan perolehan nilai skor 23. Kemudian perolehan
nilai belajar siswa kelas VII D MTsN Lawang Malang terjadi peningkatan juga.
Perolehan nilai dari siklus II dengan nilai rata-rata kelas 74,9 pada siklus III nilai
rata-ratanya adalah 81,2. Jadi, meningkat sebesar 6,3 point (secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran I, II, III dan IV).
Dalam pelaksanaan siklus I, siklus II, dan siklus III tampak terjadi
perubahan yang signifikan pada proses pembelajaran Aqidah Akhlak. Siswa lebih
aktif dan bersemangat dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak. Hal ini
ditunjukkan dengan antusisme siswa dalam mengikuti pembelajaran dan juga
kreativitas siswa tidak hanya dalam hal bertanya tetapi juga dilihat dari nilai-nilai
mereka baik yang sesuai dengan materi. Indikator pencapaian yang lalin adalah
mereka menunjukkan rasa ingin tahu yang tinggi dan juga roman muka tampak
senang dan berseri-seri dalam mengerjakan tugas yang peneliti (sekaligus guru)
memberi tugas kepada mereka.
Hasil wawancara peneliti yang dilakukan pada tanggal 03 Mei 2010 pada
jam 13.32 WIB yang dikatakan oleh salah satu siswa yang bernama Eka Hanny
Islamiyah, ketika ditanya bagaimana perasaanmu setelah belajar cooperative
learning? Dia menjawab, waaaah.seneng banget bu, jarang-jarang malah gak
pernah kita belajar kayak gini. Tiap kali belajar mesti laporan (presentasi), anakanak lain juga seneng bu. Bu.ngajar disini ja, anak-anak seneng kalo diajar
ibu kayak gitu (cooperative learning(.
cxlviii
cxlix
Peneliti sangat gembira bahkah senang sekali, ternyata antusisme siswasiswa kelas VII D MTsN Lawang Malang dalam pembelajaran Aqidah Akhlak
sangat baik. Bahkan penelitian tindakan kelas ini telah cukup berhasil dalam
meningkatkan kreativitas siswa. Hal ini ditunjukkan berdasarkan hasil
perhitungan skor penilaian nilai kreativitas berdasarkan indikator dalam lembar
observasi menunjukkan bahwa pada siklus I penilaian sebesar 38%, sikus II
sebesar 76%, dan siklus III sebesar 92% , jadi peningkatan sebesar 54% point.
Dan juga perolehan nilai belajar siswa terjadi peningkatan juga dengan perolehan
pada siklus I nilai rata-rata 71,5, siklus II nilai rata-rata 74,9, dan pada siklus III
nilai rata-rata 81,2. Jadi, peningkatan sebesar 9,7 point (secara lengkap dapat
dilihat pada lampiran I, II, III dan IV).
cxlix
cl
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan selama proses
observasi dan pelaksanakan dalam tiga siklus, hasil seluruh pembahasan serta
analisis yang telah dilakukan dapat peneliti simpulkan sebagai berikut :
1. Perencanaan
pembelajaran
dengan
menggunakan
metode
cl
cli
peneliti
(sekaligus
guru)
menempatkan
posisinya
sebagai
B. Saran
Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar proses
belajar mengajar pendidikan Agama Islam terutamanya mata pelajaran Aqidah
Akhlak agar lebih efektif dan lebih memberikan hasil yang optimal bagi siswa,
maka disini peneliti dengan rendah hati akan mengemukakan saran-saran yang
sekiranya bermanfaat, adapun saran-saran sebagai berikut:
cli
clii
1. Peserta didik, agar lebih belajar dan terus belajar dengan sesuka hati,
sekreatif mungkin dan juga buatlah belajar menjadi menyenangkan
dengan jalan yang tidak melanggar syariat Islam. Teruslah berkarya.
2. Para pendidik di lembaga-lembaga pendidikan Islam agar dapat
menggunakan karya ini, khususnya pendidik yang membimbing mata
pelajaran Aqidah Akhlak, agar dapat menambah pengetahuan dalam
strategi pembelajaran. Masih banyak model-model pembelajaran dalam
rangka meningkatkan kreativitas dan prestasi siswa.
3. Lembaga pendidikan, khususnya untuk lebih meningkatkan mutu
pendidikan di sekolah.
4. Para pembaca, diharapkan dapat memahami dan bermanfaat sebagai
bahan pedoman untuk dalam kegiatan pendidikan terutama mata
pelajaran pendidikan agama Islam.
5. Peneliti, diharapkan semoga karya yang akan dibuat menjadi sarana
belajar (khususnya pembelajaran dengan model cooperative learning)
dan semoga di lain kesempatan agar lebih memperdalam kajian hasanah
keilmuan. Peneliti adalah manusia dengan segala kekurangan dan
tempatnya salah dan lupa, yang mengharapkan menjadi manusia ulil
albab dan insan kamil, mengharap kepada siapa saja yang membaca
sekripsi ini untuk memberikan saran dan kritiknya kepada para peneliti.
Supaya dalam penyusunan sekripsi ini lebih bermanfaat bagi kami
maupun bagi para pembaca, Amien.
clii
cliii
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad, Abdullah Niam, dkk. 2007. Pemikiran Islam Kontemporer. Yogyakarta :
Jendela
Alam, Nizar Hamdani dan Dody Hermana. 2008. Classroom Action Research :
Teknik Penulisan Dan Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas
(PTK). Kudus: Rahayasa Research and Training
Al-Quran dan Terjemahan Juz 1-15. 2004. Kudus : Toko Kitab Mubarokatan
Toyyibah
Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Bumi Aksara
Bahri, Syaiful Djamarah. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif
Jakarta : Rineka Cipta
Bahri, Syaiful Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
-------, Aswan Zain. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta
Company Profile MtsN Lawang, Tahun 2008
Eko
Faktor
Yang
cliii
cliv
cliv
clv
clv
clvi
clvi
clvii
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas
: VII
Tahun Akademik
: 2009/2010
Jumlah
Pekan Tidak
Pekan
Efektif
Januari
Pebruari
Maret
April
Mei
Juni
Juli
Jumlah
21
19
No
Bulan
Pekan Efektif
1 JP
: 40 Menit
clvii
clviii
PROGRAM TAHUNAN
Nama sekolah
Mata pelajaran
Kelas/semester
Tahun Pelajaran
SMT
No
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
II
4.
4.1
4.2
4.3
4.4
5.
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
6.
6.1
6.2
6.3
6.4
7.
7.1
7.2
7.3
7.4
Materi
pokok
Alokasi
Waktu
Keterangan
6
2
1 JP = 40
Menit
1
1
6
1
1
2
1
1
4
1
1
1
1
6
2
2
1
1
clviii
clix
hari
Ulangan Harian
Ujian Tengah Semester
Remidi / Pengayaan
Cadangan
Ujian Semester
Jumlah JP
8
2
2
2
2
38
clix
clx
Standar Kompetensi /
Kompetensi Dasar
Men
husna (al- A
-Gaffar,
al-Fattah, al-Basit, alA
-Gafur, alQayyum, al-Barru, arR
-N
Menunjukkan bukti
kebenaran tanda-tanda
kebesaran Allah melalui
pemahaman terhadap 10
: MTsN Lawang
: AQIDAH AKHLAQ
Alokasi
Waktu
1
2
Februari
2 3 4
Maret
1 2 3 4
: VII
: 2009-2010
Juni
2 3 4
Menunjukkan perilaku
orang yang mengamalkan
Meneladani sifat-sifat
Allah yang terkandung
Ulangan Harian
Menjelaskan pengertian
malaikat Allah SWT
KELAS
TAHUN PELAJARAN
2
1
2
1
clx
clxi
N
o
Standar Kompetensi /
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
1
Menjelaskan sifat-sifat
malaikat Allah SWT
Menjelaskan tugas-tugas
malaikat Allah SWT
Menunjukkan dalil naqli
tentang adanya malaikat
Allah SWT
Menerapkan perilaku
beriman kepada malaikat
Allah SWT
Ulangan harian
Menjelaskan pengertian
alam jasmani dan alam
rohani
Menunjukkan dalil naqli
tentang alam jasmani
dan alam rohani
Menjelaskan pengertian
jin, iblis/setan
Menunjukkan dalil naqli
tentang jin, iblis/setan
1
2
Februari
2 3 4
1
1
clxi
clxii
No
Standar Kompetensi /
Kompetensi Dasar
Alokasi
Waktu
1
Menjelaskan
pengertian
syirik, dan nifaq
Mengidentifikasi
bentuk dan contohkufur, syirik, dan nifaq
Menunjukkan nilai-nilai
negatif akibat
perbuatan
syirik, dan nifaq
Membiasakan diri
menghindari perilaku
1
nifaq dalam kehidupan
sehari-hari
Ulangan Harian
Ujian Tengah Semester
Remidi / Pengayaan
Cadangan
Ujian Semester
Jumlah JP
2
2
2
2
2
38
Februari
2 3 4
2
2
2
2
2
clxii
clxiii
Nama Madarasah
: MTsN Lawang
Mata Pelajaran
: Aqidah Akhlak
Kelas/Semester
: VII/2
Alokasi Waktu
A. STANDAR KOMPETENSI
Menghindari Akhlak Tercela Kepada Allah SWT
B. KOMPETENSI DASAR
1. Menjelaskan pengertian Riya dan Nifaq
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan Riya dan Nifaq
3. Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan Riya dan Nifaq dalam
fenomena kehidupan.
4. Membiasakan diri menghindari perilaku perbuatan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
clxiii
clxiv
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai proses pembelajaran, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Riya dan Nifaq serta macam-macam dan
tingkatannya.
2. Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan Riya dan Nifaq
3. Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan Riya dan Nifaq dalam
fenomena kehidupan.
4. Membiasakan diri menghindari perilaku perbuatan tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
E. MATERI PEMBELAJARAN
Riya dan Nifaq
F. METODE PEMBELAJARAN
Metode cooperative learning dengan model two stray two stay dan
numbered head together.
clxiv
clxv
clxv
clxvi
aktifnya
dalam
belajar,
selanjutnya
guru
Pertemuan ke-2
4) Kegiatan awal (10 menit):
c) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.
d) Guru sedikit menanyakan keadaan mereka.
5) Kegiatan inti (50 menit):
j) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai Nifaq.
k) Siswa diminta menjawab secara individu.
l) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas (mengenai Nifaq)
clxvi
clxvii
clxvii
clxviii
Pertemuan ke-3
4) Kegiatan awal (10 menit):
c) Guru membuka pelajaran dengan salam dan doa.
d) Guru sedikit menanyakan keadaan mereka.
5) Kegiatan inti (50 menit):
i) Guru mengajukan pertanyaan kepada siswa mengenai nilai-nilai
negatif akibat perbuatan Riya dan Nifaq dalam fenomena
kehidupan.
j) Siswa diminta menjawab secara individu.
k) Guru menjelaskan materi yang akan dibahas (mengenai nilai-nilai
negatif akibat perbuatan Riya dan Nifaq dalam fenomena
kehidupan).
clxviii
clxix
clxix
clxx
H. ALAT/BAHAN/SUMBER BELAJAR
a. Kertas HVS
b. Nomor urut
c. Al-Quran dan Terjemahannya
d. Hidayat, Junaidi, dkk. 2009. Ayo Memahami Akidah dan Akhlak; Untuk
MTs/SMP Islam Jilid I Kelas VII. Jakarta: Erlangga
e. Supiatun, Siti, dkk. 2009. LKS Insan Cendekia Akidah Akhlak MTs
& SMP Plus; Berorientasi Pada Kurikulum 2006 (KTSP) Untuk Kelas 7
Semester Genab. Malang: Citra Mentari
I. PENILAIAN
a. Penilaian sikap, perilaku, serta wawasan yang luas.
b. Tes tulis dan kerjasama dalam kelompok.
c. Keaktifan siswa dalam bertanya dan menyampaikan pendapat atau ideide.
clxx
clxxi
Sifat Hati
Kadang-
Bukti
Solusi
Tidak
kadang
1.
Dusta
2.
Ingkar janji
3.
Tepat janji
4.
Khianat
5.
Amanat
No.
Nama Kelompok
Kompetensi
: Diskusi
Tingkat Kemampuan
1
1.
2.
3.
4.
6.
7.
clxxi
clxxii
Keterangan :
1.
2.
3.
4.
5.
Skala penskoran :
A (amat baik)
: 22-28
B (baik)
: 15-21
C (cukup)
: 8-14
D (kurang)
: 7 atau kurang
Rubrik :
A (amat baik), jika semua aspek/ kriteria kemampuan berdiskusi, dilakukan siswa
dengan amat baik dan mengesankan, dengan tidak memerlukan bimbingan atau
bantuan guru.
B (baik), jika terdapat satu aspek/kriteria kemampuan berdiskusi yang tidak dapat
dilakukan dengan baik oleh siswa, tetapi ia tidak memerlukan bimbingan atau
bantuan dari guru.
C (cukup), jika siswa belum menguasai dua aspek/kriteria berdiskusi, sehingga ia
masih memerlukan bimbingan atau bantuan oleh guru.
D (kurang), jika banyak (lebih dari dua) aspek/kriteria berdiskusi, sehingga ia
banyak memerlukan bimbingan atau bantuan oleh guru.
clxxii
clxxiii
AKHLAK TERCELA
KEPADA
ALLAH SWT
UNTUK MTs/SMP ISLAM
KELAS VII
SEMESTER II
By :
IZAH ULYA QADAM
clxxiii
clxxiv
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quran dan Terjemahannya
Hidayat, Junaidi, dkk. 2009. Ayo Memahami
clxxiv
clxxv
Pelajaran 6
AKHLAK TERCELA
KEPADA ALLAH SWT
Standar Kompetensi
Menghindari Akhlak Tercela Kepada Allah SWT
Kompetensi Dasar
Menjelaskan pengertian Riya dan Nifaq.
Mengidentifikasi bentuk dan contoh-contoh perbuatan Riya dan
Nifaq.
Menunjukkan nilai-nilai negatif akibat perbuatan Riya dan Nifaq
dalam fenomena kehidupan.
clxxv
clxxvi
Abstraksi
Akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada diri seseorang
dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan. Jika
tindakan spontan tersebut baik menurut pandangan agama maka akhlak
disebut akhlak mahmudah. Akan tetapi jika tindakan itu berupa
perbuatan jelek maka disebut akhlak madzmumah. Akhlak tercela
banyak sekali ragamnya diantaranya adalah riya dan nifaq.
Pembahasan
A. Riya )
clxxvi
clxxvii
termasuk
perbuatan
syirik
kecil
yang
sangat
Terjemahannya :
sedekahmu
(perasaan
dengan
si
menyebut-nyebutnya
penerima),
seperti
orang
dan
yang
bersih
(tidak
bertanah).
mereka
tidak
menguasai
clxxvii
clxxviii
Terjemahannya :
Poin penting!
Riya ada dua;
Riya Jali,
kebaikan
melakukan kebaikan
yang
disengaja
tujuan
mengagungkan
tidak
Allah
untuk
SWT,
clxxviii
orang lain.
clxxix
orang
kebanggan,
lain,
untuk
beribadah
dan
beramal
sholeh.
Artinya,
seseorang
( yang
menyembunyikan
kekafiran
dalam
hatinya
dan
SWT maupun
sesama
manusia.
Orang yang
clxxix
clxxx
melakukan
perbuatan
nifaq
disebut
munafiq.
Allah
SWT
Terjemahannya :
kepada
syaitan-syaitan
mereka[25],
mereka
Terjemahannya :
clxxx
clxxxi
:
)
Terjemahanya :
Orang
Islam
tidak
boleh
berdusta,
berkhianat,
dan
clxxxi
clxxxii
Terjemahannya :
Sesungguhnya orang-orang munafik itu (ditempatkan) pada
tingkatan yang paling bawah dari neraka. dan kamu sekali-kali
tidak akan mendapat seorang penolongpun bagi mereka. (Q.S.
An-Nisa : 145)
membayakan
kedamaian
dan
keutuhan
masyarakat.
Hidupnya penuh kebimbingan yang dapat menjadi
mengurangi keimanan.
Akan dikucilkan dalam kehidupan masyarakat.
clxxxii
clxxxiii
Terjemahannya :
clxxxiv
Tafakur
Menjauhkan sifat riya dari hati adalah usaha untuk ikhlas
beribadah kepada Allah SWT.
Keikhlasan beribadah akan mendapatkan pujian dari Allah SWT.
Pujian Allah SWT akan mendapatkan ridho-Nya. Dengan ridhoNya, akan kita raih kasih sayang dan kebahagian dunia akhirat.
Mengamalkan makna syahadat berarti mengamalkan ikrar itu
dalam kehidupan nyata, yaitu dengan tidak menghadirkan Tuhan
selain Allah SWT dalam hati, lisan, dan perbuatan, walaupun
menghadapi kesulitan hidup.
Gajah matimeninggalkan gading, harimau mati meninggalkan
belang dan manusia mati meninggalkan nama. Akhlak terpuji akan
selalu terkenang sepanjang masa dan akhlak buruk akan selalu
membawa malu sepanjang masa.
clxxxiv
clxxxv
Intisari
4
Riya
clxxxv
clxxxvi
Nifaq
Nifaq adalah perbuatan menyembunyikan kekafiran dalam
hatinya dan menampakkan keimanannya dengan ucapan dan
tindakan.
Nifaq ada dua yaitu nifaq Itiqodi dan nifaq Amali. Nifaq Itiqodi
yaitu melakukan perbuatan yang menyatakan dirinya beriman
kepada Allah SWT, sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan
sama
sekali.
Sedangkan,
Nifaq
Amali
yaitu
mengingkari
SELAMAT BELAJAR
clxxxvi
clxxxvii
NAMA SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
Tanggal KBM
12 Apr
26 Apr
03 Mei
2010
2010
2010
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
v
clxxxvii
clxxxviii
38
39
40
v
v
v
SYLVIAH INDAYANI
VANDY ARDA PRATAMA
ZULDA SALENA NUR ADHA
v
v
v
v
v
v
LAMPIRAN I
LEMBAR OBSERVASI KREATIVITAS
Sub
Variabel
Indikator
Observasi
Siklus I
Siklus II
Siklus III
Awal
a. Memiliki rasa
ingin tahu yang
besar terhadap
pembelajaran
Aqidah Akhlak
b. Menyukai halhal yang baru
dalam
Inovatif
pembelajaran
c. Mampu
mengungkapkan
gagasan yang up
to date
d. Mampu
menunjukkan
bermacammacam hasil
karya
clxxxviii
clxxxix
a. Lebih terbuka
terhadap
perbedaanperbedaan
13
18
23
25
pendapat yang
Flexibel
muncul
b. Mampu
menyesuaikan
diri dengan
kelompok
a. Semangat pada
setiap KBM
b. Lebih bebas
Exspresif
mengungkapkan
pendapat/ide
c. Kritis terhadap
permasalahan
Jumlah
Keterangan :
4 : Sangat baik
3 : Baik
2 : Cukup
1 : Kurang
clxxxix
cxc
LAMPIRAN II
PERHITUNGAN SKOR PENINGKATAN NILAI KREATIVITAS
Peningkatan Siklus I :
Post Rate - Base Rate
P=
X 100%
Base Rate
18 - 13
X 100%
13
5
X 100%
13
= 0, 38 X 100%
= 38%
Peningkatan Siklus II :
Post Rate - Base Rate
P=
X 100%
Base Rate
23 - 13
X 100%
13
10
X 100%
13
= 0, 76 X 100%
= 76%
X 100%
Base Rate
25 - 13
X 100%
13
cxc
cxci
12
=
X 100%
13
= 0, 92 X 100%
= 92%
LAMPIRAN III
Daftar Nilai Pre Test Siswa Kelas VII D MTsN Lawang Malang
NO
NAMA SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
NILAI
Pre Test
62
70
68
68
65
67
86
70
72
69
67
62
74
70
68
65
75
68
68
61
67
68
71
68
70
70
65
72
72
70
65
cxci
cxcii
32
33
34
35
36
37
38
39
40
74
68
75
70
65
70
65
68
68
2756
68.9
NEVRILA MANDALA
OKTAVIAN BUDI LAKSONO
PRESTI ANGGILIANA
RAMADHAN ARDINATA
RIZAH AMELIA ANWAR
SUCI EKASARI
SYLVIAH INDAYANI
VANDY ARDA PRATAMA
ZULDA SALENA NUR ADHA
JUMLAH
RATA-RATA
LAMPIRAN IV
Daftar Nilai Siswa Kelas VII D MTsN Lawang Malang
NO
NAMA SISWA
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Siklus I
62
70
70
70
68
69
85
76
81
74
67
70
77
69
76
68
69
75
70
68
61
67
70
68
69
NILAI
Siklus II
70
73
73
75
78
71
85
79
81
74
75
74
79
78
76
76
73
75
73
68
68
80
70
77
73
Siklus III
82
85
78
87
80
87
80
81
81
78
82
80
81
72
79
79
75
79
83
82
81
82
81
86
85
cxcii
cxciii
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
MAFATIKHUR ROKHMAH
MAUDY QOMARIYAH
MAULIDA VINA ROKHMATIKA
NABILLA YANUAR ISNAYNI
NADA WAHYUNINGSIH
NADILA YUNIAR SAFIRA
NEVRILA MANDALA
OKTAVIAN BUDI LAKSONO
PRESTI ANGGILIANA
RAMADHAN ARDINATA
RIZAH AMELIA ANWAR
SUCI EKASARI
SYLVIAH INDAYANI
VANDY ARDA PRATAMA
ZULDA SALENA NUR ADHA
JUMLAH
RATA-RATA
70
74
67
71
70
89
70
68
80
70
65
67
72
72
87
2861
71.5
72
74
72
68
78
87
71
77
79
69
74
77
76
67
83
2998
74.9
75
81
87
80
81
90
86
87
81
78
76
74
88
74
83
3247
81.2
cxciii
cxciv
cxciv
cxcv
Artinya :
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami
sependirian dengan kamu, Kami hanyalah berolok-olok." (Al-Baqoroh :
14)
cxcv
cxcvi
I. Berilah tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang paling benar !
1. Memperlihatkan kelebihan kita didepan orang lain dengan maksud ingin
dipuji termasuk sifat
a. Kufur
c. Syirik
b. Riya
d. Tawaduk
c. Sumah
b. Nifaq
d. Kufur
c. Riya Jali
b. Riya khauf
d. Riya Jani
c. Riya Jali
b. Riya khauf
d. Riya Jani
5. Kekuatan iman dan amal sholeh, akan menghindarkan kita dari, kecuali
a. Riya
c. Muhsin
b. Nifaq
d. Musyrik
a. An-Nisa : 142
c. Al-Maidah : 124
b. Al-Baqoroh : 142
d. At-Taubah : 124
cxcvi
cxcvii
c. Madzmumah
b. Karimah
d. Ahsan
c. Tercela
b. Termulya
d. Terindah
c. Nifaq
b. Riya
d. Semua benar
cxcvii
cxcviii
c. Khianat
b. Bohong
d. Ingkar
c. Murtadin
b. Munafiq
d. Mujtahidin
b. Dusta
d. Curang
6. ...
Arti potongan ayat diatas adalah sesungguhnya orang-orang itu benarbenar orang pendusta.
a. Riya
c. Syirik
b. Kufur
d. Munafiq
c. Nifaq Khofi
b. Nifaq Itiqodi
d. Nifaq Khasanah
c. Madzmumah
b. Terpuji
d. Musyrik
9. ).(
cxcviii
cxcix
a. Kufur
c. Syirik
b. Riya
d. Nifaq
cxcix
cc
c. Akhlak Madzmumah
b. Akhlak Karimah
d. Akhlak Ahsan
c. Nifaq
b. Riya
d. Semua benar
c. Riya Jali
b. Riya khauf
d. Riya Jani
c. Sumah
b. Nifaq
d. Kufur
c. Riya
b. Kufur
d. Jaly
b. Dusta
d. Curang
9.
Ayat diatas menjelaskan bahwa
a. Orang munafiq adalah orang yang tercela
b. Orang munafiq akan bertempat di neraka paling bawah
cc
cci
cci
ccii
GANDA
1. B
6. C
2. C
7. A
3. C
8. C
4. A
9. C
5. C
10. D
ISIAN
1. Riya adalah memperlihatkan amal kebajikan, agar dilihat dan dipuji orang
lain atau disebut juga pamer.
Ciri-ciri orang riya:
a. Sifat-sifat
yang
melekat
pada
diri
seseorang,
seperti
suka
ccii
cciii
GANDA
1. A
6. D
2. B
7. A
3. D
8. B
4. A
9. B
5. B
10. C
ISIAN
1. Bahasa : Habis.
Istilah : Ucapan, perbuataan atau sikap yang sesungguhnya bertentangan
dengan apa yang tersembunyi dalam hati.
2. Ada 2. Yaitu nifaq Itiqodi dan nifaq Amali.
3. Ciri-ciri orang munafiq ada 3:
a. Apabila berkata selalu berdusta.
b. Apabila berjanji tidak ditepati.
c. Apabila dipercaya selalu menghianati
4. Nifaq Itiqodi adalah melakukan perbuatan yang menyatakan dirinya
beriman kepada Allah SWT, sedangkan dalam hatinya tidak ada keimanan
sama sekali.
5. )
cciii
cciv
GANDA
1. C
6. D
2. D
7. C
3. C
8. B
4. C
9. B
5. C
10. D
ISIAN
1. Riya adalah memperlihatkan amal kebajikan, agar dilihat dan dipuji orang
lain atau disebut juga pamer.
Nifaq adalah ucapan, perbuataan atau sikap yang sesungguhnya
bertentangan dengan apa yang tersembunyi dalam hati.
2. Ada 2 macam. Yaitu riya jali dan riya khafi.
3. Ada 2 macam. Yaitu nifaq Itiqodi dan nifaq amali.
4. Dalil tentang riya
)
Artinya :
Allah SWT tidak akan menerima suatu amal yang didalamya terdapat riya
walaupun sekecil biji sawi
Artinya :
Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya Kami
cciv
ccv
ccv
ccvi
PEDOMAN WAWANCARA
DENGAN GURU MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK
ccvi
ccvii
PEDOMAN WAWANCARA
DENGAN KEPALA MTsN LAWANG
selama
ccvii
ccviii
PEDOMAN WAWANCARA
DENGAN WAKA MADRASAH URUSAN KURIKULUM
ccviii
ccix
PEDOMAN WAWANCARA
DENGAN SISWA KELAS VII D MTSN LAWANG
Akidah Akhlak ?
ccix
ccx
NO
NAMA LENGKAP
GELAR
JENIS
AKADEMI
KELAMI
ACMAD SAID
M.Ag
WARSI
Dra.
S.Pd
ROKHANA
IDAYANI
1954051319790310
02
1968070119930320
03
1962022319870320
03
1969050619980310
SAADIH SIDIK
S.Pd
DEWI MASITAH
Dra.
150384486
SRI MASDIENI
S.Pd
150392667
Dra.
S.Pd
Dra.
S.Pd
S.Pd
S.Pd
Drs.
9
10
11
12
13
DIYAH
SURYANINGSIH
TIYAS UNTOYO
ULUMIN
NADHIROH
SIH WIAJENG
NURUL
PROKLAMASINTA
ERNAWATI
WAHYU NURDIA
ASMU'I
02
1969042319950320
01
1961122319890310
01
1963042719920320
01
132136012
1971081719951220
01
1971121819970320
07
1969070319940310
05
ccx
ccxi
14
SUTITO
Drs.
15
ERNA FIDIAH
S.Pd
S.Pd
16
EMY
DWISTYOWATI
1967051119950310
01
1959120419870320
02
1967031219941220
04
1964082520031210
17
IMAM HUJALI
Drs.
18
INDAH AFIFA
S.Pd
19
UMI KULSUM
S.Ag
20
RUSMIATI
S.Pd
Dra.
Drs.
S.Pd
S.Pd
21
22
23
24
SASI EKANI
WARDATININGSIH
TRI TJAHJONO
BUDI RAHARDJO
SAIPUL HADI
HIMYATUL
AMANAH
01
1972080620031220
01
1966090419940310
02
132160062
1978060920050120
06
25
WARDI
S.Ag
26
MAHMIYAH
S.Pd
27
AHMAD SUNYOTO
S.Ag
28
SUPRAYITNO
S.Ag
S.Pd
S.Hum
A.Md
29
30
31
AHMAD
BAHAUDIN
HILMATUL AZZAH
TSANIYATI
ENY SETIYOWATI
150398471
1975043020071020
01
ccxi
ccxii
32
LAILI AVIATI
Dra.
MAX
33
DJAJAPRAWIRA
34
KOMARIA ULFAH
35
IMAM BASORI
36
MU'ASIM
IRVAN AGUNG
37
MARETNO
KHAIRUL
38
BARIYAH
IDA LAILATUL
39
FITRIYAH
M. CHOIRUL
40
ANWAR
1962042119910320
03
1966042419890310
03
150402720
PNS
PNS
KEMENAG
DIKNAS
GTT
PT
PTT
JUMLAH
11
14
17
23
25
40
ccxii
ccxiii
KELAS IX
KELAS VIII
KELAS VII
JUMLAH
100
101
104
97
102
139
306
337
201
201
241
643
ccxiii
ccxiv
JENIS
ASAL
NO
NAMA SISWA
Malang
Malang
Malang
Malang
AMIRUL MUKMININ
Malang
Malang
ASROL UKAMA
Malang
ATIYAH ARIFIANAH
Malang
DEWI MASITOH
Malang
10
DICKY APRIANTONI
Malang
11
Malang
12
Malang
13
Malang
14
Malang
15
Malang
16
Malang
17
FATIMATUZ ZAHRO
Pasuruan
18
Malang
19
HANIF
Malang
20
INSYIYAH FAJRIYATI
Malang
21
IZZATUL MUFIDAH
Malang
22
LAILATUL MUHIMMATUS S.
Malang
23
LILIS SURYANI
Malang
24
Malang
KELAMIN DAERAH
ccxiv
ccxv
25
Malang
26
MAFATIKHUR ROKHMAH
Malang
27
MAUDY QOMARIYAH
Malang
28
Malang
29
Malang
30
NADA WAHYUNINGSIH
Malang
31
Malang
32
NEVRILA MANDALA
Malang
33
Malang
34
PRESTI ANGGILIANA
Malang
35
RAMADHAN ARDINATA
Malang
36
Malang
37
SUCI EKASARI
Malang
38
SYLVIAH INDAYANI
Purwosari
39
Malang
40
Malang
ccxv
ccxvi
No
Fasilitas
Jumlah
Kondisi
R. Kepala Madrasah
Baik
R. Guru
Baik
R. Tata Usaha
Baik
R. BK
Baik
R. Kelas
16
Baik
Perpustakaan
Baik
Lab. Bahasa
Baik
Lab. IPA
Baik
Lab. Komputer
Baik
10
R. OSIS
Baik
11
R. UKS
Baik
12
R. PMR/ Pramuka
Baik
13
R. Kesenian
Baik
14
Tempat Ibadah
Baik
15
Koperasi
Baik
16
Kantin
Baik
17
Tempat Parkir
Baik
18
KM Guru
Baik
19
KM Siswa
13
Baik
20
Lapangan
Baik
21
Rumah Penjaga
Baik
22
Dapur
Baik
23
Gudang
Baik
ccxvi
ccxvii
FOTO-FOTO HASILPENELITIAN
ccxvii
ccxviii
ccxviii
ccxix
B. Foto-foto Wawancara
a. Wawancara dengan Bapak Wardi, S,Ag (Guru Aqidah Akhlak kelas
VII D MTsN Lawang Malang)
ccxix
ccxx
ccxx
ccxxi
ccxxi
ccxxii
BIODATA MAHASISWA
Nama
NIM
06110125
Fak/Jur
Tahun Masuk
2006
Alamat Rumah
No. Hp
081390632088
Malang, 09 Juli 2010
ccxxii