Anda di halaman 1dari 24

TAKE HOME TEST

PPWK
WAHYU SEPTIANA

1.

Deskripsikan lokasi tugas anda masing-masing, kemudian jawablah pertanyaan


berikut ini :
Kelurahan Medokan Semampir merupakan daerah di wilayah Surabaya Timur yang

terletak di perbatasan Rungkut dan semolowaru. Daerah ini juga berbatasan langsung dengan
sungai Wonokromo. Daerah ini mempunyai luas wilayah sekitar 186.7 Ha dengan ketinggian
daratan sekitar 2 m. Disebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kelurahan Semolowaru, di
sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Wonokromo namun ada juga yang menyebutnya
Sungai Brantas,

disebelah barat berbatasan dengan Kelurahan Nginden Jangkunagn

dan

disebelah timur berbatasan dengan Wonorejo.

a.

Apa permasalahan yang anda identifikasikan di lokasi tugas anda? Sebutkan dan
jelaskan masing-masing sesuai materi yang telah anda dapatkan (minimal 5 masalah).
Jawab :
No
.
1

Tentang
Fasilitas
Pemerintahan dan
Pelayanan Umum

Fasilitas Olahraga

Hidrologi

Masalah
Seperti terlihat pada gambar
disamping,
bahwa
belum
tersedianya tempat parkir di
kantor kelurahan, sehingga
para
staf
dan
tamu
memarkirkan
kendaraan
mereka sembarangan dan mengakibatkan area parkir tidak
terlihat rapi.
Di daerah terdapat beberapa
fasilitas
olahraga
yaitu
lapangan sepak bola, namun
kondisi
sangat
memprihatinkan. Dan juga di
daerah Kelurahan Medokan
Semampir belum ada fasilitas
olahraga lainnya.
Permasalahan hidrologi yang terjadi di wilayah Kelurahan
Medokan Semampir ini adalah banyaknya eceng gondok di
perairan sungai yang mengindikasikan bahwa sungai

tercemar logam berat.

Fasilitas
Keamanan

Fasilitas
Kebudayaan,
Pertemuan, dan
Hiburan

Kurang efektifnya fasilitas


keamanan di dearah ini salah
satunya
disebabkan
oleh
malfungsinya
pos-pos
kampling. Ada beberapa pos
kampling yang beralih fungsi
menjadi gudang penyimpanan
barang-barang yang dimiliki oleh warga kampung.
Di
daerah
ini
belum
mempunyai gedung pertemuan
atau
hiburan
tersendiri
sehingga
masyarakat
menggunakan balai kelurahan
untuk
menyelenggarakan
acara-acara mereka.

b. Apa potensi yang anda identifikasikan ? Sebutkan dan jelaskan masing-masing sesuai
materi yang telah anda dapatkahn (minimal 5 potensi).

No

Tentang

Potensi

.
1

Fisiografis

Fasilitas
Pendidikan

Fasilitas

Daerah
ini
mempunyai
banyak potensi pada perairan
sungainya.
Sungai
Wonokromo yang berbatasan
langsung dengan dearah
Kelurahan
Medokan
Semampir
ini
sangat
berpotensi untuk dijadikan sebagai wisata air.
Di Semampir ini banyak
terdapat fasilitas pendidikan
yang mudah di akses, selain
itu dalam satu jalan terdapat
beberapa sekolah sekaligus,
yaitu SMP 30, SMA 20,
Sekolah Alam, STIKES dan masih banyak yang lainnya.

Di
Kelurahan
Medokan
Semampir terdapat balai-balai
Pemerintahan dan
RW yang bisa dijadikan
Pelayanan Umum
multifungsi.
Mengingat
persediaan lahan yang sempit
dan sewa tanah mahal,
umumnya balai RW di Kelurahan Medokan Semampir tidak
hanya dijadikan tempat pertemuan warga satu RW saja, tetapi
juga difungsikan sebagai Posyandu.
Jaringan
Kabel
Potensi jaringan telepon di kelurahan
Semampir adalah sistem jaringan
Telpon
telepon yang telah berjalan dengan
baik. Jaringan telepon juga sudah
tersebar merata ke seluruh wilayah
kelurahan Seammapir. Kabel-kabel
primer jaringan telepon tertata rapi,
serta kondisi rumah kabel cukup
terawat. Kondisi telepon umum di
lingkungan Semampir cukup baik.

c.

Bagaimana fakta yang anda identifikasikan di lokasi tugas anda? Jelaskan sesuai
materi yang telah anda dapatkan.

1.1. Fisiografis
Data fisiografis merupakan data yang menggambarkan suatu wilayah dari segi fisiknya,
seperti dari ketinggian tanah, luas wilayah, letak wilayah, dan iklimnya. Dalam makalah ini, data
fisiografis kami terdiri atas Geologi, Batas Wilayah, Orbitasi, Topografi, Hidrologi, serta
Klimatologi. Kami menggunakan data sekunder untuk Geologi, Batas Wilayah, Orbitasi,
Topografi, dan Klimatologi; serta menggunakan data primer untuk Hidrologi melalui survey
lapangan.
1.1.1. Geologi

Ketinggian Daratan

Luas Wilayah

186.7 Ha

Penggunaan Tanah
a. Perumahan

176 Ha

b. Perdagangan

0.24 Ha

c. Perkantoran

0.2 Ha

d. Industri

0 Ha

e. Lain-lain

9.56 Ha

2 meter

Dari data diatas dapat dilihat bahwa Kelurahan Medokan Semampir memiliki
ketinggian daratan 2 meter dari permukaan laut. Dengan luas wilayah 186.7 Ha, penggunaan
tanah di Kelurahan Medokan Semampir cukup beragam dengan didominasi untuk area
perumahan sebanyak 176 Ha. Hal ini wajar mengingat Kelurahan Medokan Semampir
merupakan kawasan padat penduduk.
1.1.2. Batas Wilayah

Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat

: Kelurahan Semolowaru
: Sungai Brantas
: Kelurahan Nginden Jangkungan

Sebelah Timur

: Kelurahan Wonorejo

1.1.3. Orbitasi

Jarak Dari Pusat Pemerintah Kecamatan


Jarak Dari Pusat Pemerintahan Kota
Jarak Dari Pusat PemerintahanPropinsi
Jarak Dari Pusat Ibukota Negara

: 2 Km
: 12 Km
: 15 Km
: 670 Km

1.1.4. Topografi

Wilayah Kelurahan Medokan Semampir terdiri atas dataran dan tidak memiliki
perbukitan/pegunugan. Lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kontur Wilayah Kelurahan Medokan Semampir

No
1
2

Uraian
Dataran
Perbukitan / pegunungan

Luas (ha)
186.77
Tidak ada

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir


1.1.5. Hidrologi

Untuk hidrologi, kami melakukan survey lapangan untuk mengetahui keadaan sungai
yang menjadi batas selatan Kelurahan Medokan Semampir, kemudian keadaan sumur di rumah
warga, dan saluran air/got yang terdapat pada areal pemukiman. Berikut hasil survey kami.
a. Sungai Brantas
Sungai ini memiliki tembok/tanggul tinggi yang membatasinya dengan ruas jalan di
sebelah sungai. Hingga saat survey, aliran dan debit air pada sungai brantas tampak
normal. Oleh warga sekitar, sungai ini kadang-kadang digunakan sebagai tempat untuk
memancing.

Gambar 1. Sungai Brantas yang Melalui Kelurahan Medokan Semampir

b. Sumur
Ketersediaan air tanah yang menjadi sumber air sumur pada Kelurahan Medokan
Semampir masih terbilang cukup baik. Sumur galian dengan kedalaman sekitar 2-3 meter
sudah bisa mendapatkan air tanah.

Gambar 2. Keadaan sumur di salah satu rumah warga

c. Saluran air/got
Saluran air yang terdapat pada Wilayah Kelurahan Medokan Semampir cukup besar dan
aliran airnya lancar. Namun kamingnya masih banyak sampah yang bertebaran di got.
Saluran air ini terletak di Semampir AWS Gg. 3, sebelum Kelurahan Semolowaru.

Gambar 3. Saluran Air di Salah Satu Sudut Wilayah Kelurahan Medokan Semampir

1.1.6. Klimatologi
Tabel 2. Klimatologi Kelurahan Medokan Semampir

No
1
2
3
4
5

Uraian
Curah hujan (mm/tahun)
Jumlah bulan hujan (bulan)
Kelembapan (%)
Suhu rata-rata harian (derajat celsius)
Tinggi tempat dari permukaan laut (mdl)

Nilai
178,1
10
48,1-95
22,3-33,3
2

Sumber: Badan Pusat Statistik

1.2. Kependudukan
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Sedangkan kependudukan adalah hal -hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, serta mobilitas, dll. Dengan menggunakan data sekunder yang
kami peroleh dari Kantor Kecamatan Sukolilo dan Kantor Kelurahan Medokan Semampir,
berikut data yang dapat kami sajikan;
1.2.1. Berdasarkan Usia

Dilihat dari usia, penduduk Kelurahan Medokan Semampir mayoritas merupakan umur
produktif. Kelompok usia balita memiliki angka paling tinggi yaitu sebanyak 3.159 jiwa. Hal ini
cukup menunjukkan bahwa di Kelurahan Medokan Semampir memiliki angka kelahiran yang
tinggi. Untuk kelompok usia 60 tahun ke atas memiliki jumlah paling sedikit yaitu sebanyak 458

jiwa. Untuk lebih lengkapnya, penduduk Kelurahan Medokan Semampir berdasar kelompok
usia bisa dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Kelompok Usia

No

Kelompok Usia

Jumlah

(Thn)

Penduduk

1.

0-5

3.159

2.

6-9

1.093

3.

10-16

1.602

4.

17

1.535

5.

18-25

2.797

6.

26-40

3.926

7.

41-59

2.505

8.

60+

458

Total

17.075

Sumber: Data Kecamatan Sukolilo


1.2.2. Jenis Kelamin

Jika dilihat dari jenis kelamin, penduduk Kelurahan Medokan Semampir memiliki
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yag seimbang tidak berbeda jauh. Lebih lengkapnya
terdapat pada Tabel 4.

Tabel 4. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenis Kelamin

No
.

Kriteria

Jumlah
Penduduk

1.

Laki-laki

8.697

2.

Perempuan

8.376

Total

17.073

Sumber: Data Kecamatan Sukolilo


1.2.3. Pendidikan

Sebagian besar penduduk Kelurahan Medokan Semampir, yaitu sebanyak 12.840 jiwa
sudah mengeyam pendidikan meskipun yang mencapai tahap sarjana baru 591 jiwa. Untuk lebih
lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No
.

Jenjang Pendidikan

Jumlah
Penduduk

1.

Taman Kanak-kanak

3.120

2.

Sekolah Dasar

3.356

3.

SMP/SLTP

2.519

4.

SMU/SLTA

3.024

5.

Akademi (D1-D3)

230

6.

Sarjana (S1-S3)

591

Total

12.840

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir

1.2.4. Pekerjaan

Dari total 17.516 penduduk Kelurahan Medokan Semampir yang melakukan pekerjaan,
sebanyak 6.894 merupakan mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan jumlah pekerjaan yang
paling banyak terdapat pada Kelurahan Medokan Semampir. Selanjutnya Ibu Rumah Tangga
sebanyak 4.133 menempati terbanyak kedua. Kemudian sebanyak 3.469 penduduk Kelurahan
Medokan Semampir memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta. Pengangguran / penduduk
Kelurahan Medokan Semampir yang belum bekerja ada sebanyak 1.915.
Untuk berikutnya, data lengkap mengenai pekerjaan penduduk Kelurahan Medokan
Semampir dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenis Pekerjaan

No

Jenis Pekerjaan

Jumlah
Penduduk

1.

PNS

145

2.

TNI

60

3.

POLRI

4.

Pegawai Swasta

5.

Pensiunan/ Purnawirawan

143

6.

Wiraswasta

204

7.

Tani/Ternak

8.

Pelajar/Mahasiswa

9.

Buruh/Pembantu

10.

Dagang

99

11.

Nelayan

12

12.

Ibu Rumah Tangga

4.133

13.

Belum Bekerja

1.915

Total

17.516

8
3.469

6.894
432

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir


1.2.5. Agama
Mayoritas agama yang dipeluk oleh warga Kelurahan Medokan Semampir adalah agama Islam.
Kemudian Protestan di nomor 2, dan Katolik di nomor berikutnya. Secara keseluruhan ada 5 jenis agama
yang dianut oleh penduduk Kelurahan Medokan Semampir. Untuk lebih lengkapnya bisa dilihat pada
Tabel
Tabel 7. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Agama yang Dianut

No
.
1.

Agama
Islam

Jumlah
Penduduk
13.946

2.

Protestan

3.

Katolik

942

4.

Hindu

201

5.

Budha

215

Total

1.769

17.073

Sumber: Data Kelurahan Medokan Semampir

2.

Jelaskan :
a. Perbedaan antara : perencanaan kota, perancangan kota, perancangan arsitektur.
Sebutkan minimal 5 perbedaan.

No
.
1

Jenis
Perbedaan
Definisi

Perancangan Kota

Perencanaan Kota

Perancangan Arsitektur

Berkaitan erat dengan


kebijakan dalam
perancangan fisik
kota, yang melibatkan
sekelompok orang
dalam suatu kurun
waktu tertentu,
disamping juga
berkaitan erat dengan
rnanajemen
pembangunan fisik
kota, baik dalam
lingkungan alarni,
maupun linakungan
binaan (Shirvani).

Suatu
implementasi
rencana kota

Berfokus pada
bangunan secara
individual

Berkaitan dengan
tata ruang
(ekonomi, sosial,
budaya), tetapi
biasanya tidak
berkaitan dengan
kualitas visual
lingkungan.

Jangka
Waktu
Pelaksanaan

Jangka waktu
pelaksanaan hasil
perancangan kota
mempunyai jangka
waktu yang lebih lama

Jangka waktu
pelaksanaan hasil
perencanaan kota
mempunyai jangka
waktu yang apa?

Jangka waktu
pelaksanaan hasil
perancangan arsitektur
mempunyai jangka
waktu yang sebentar

Anonim/
Non-anonim

Perancangan kota
sering dilakukan
secara anonim

Perencanaan kota

Perancangan arsitektur
dilakukan non-anonim
(nama arsitek
ditonjolkan)

Lingkup
Kerja

Skala yang digunakan


lebih mendetail. Dia
dapat termasuk seni
dari perancangan
perkotaan dan unsur
arsitektur dan
arsitektur lansekap.

Lingkungan binaan
perspektif munisipal
dan metropolitan,
tingkatannya kurang
mendetail.

Skalanya lebih detil


dari perancangan kota;
perancangan arsitektur
digunakan untuk desain
bangunan, lingkungan,
atau struktur fisik
lainnya.

Fokus

Perhatian kolektif

Pengorganisasian atau

Menciptakan

pengaturan distribusi
penggunaan tanah
dalam wilayah yang
telah dibuat atau
dimaksudkan untuk
dibuat.

keseimbangan dan
koordinasi antara nilai
estetika, kegunaan, dan
kekuatan bangunan.

Proses perkembangan kota secara sistematis. Jawaban dilengkapi gambar.

Zaman Peradaban

b.

serius untuk ruang


tiga-dimensi dan
pemikiran sebanyak
mungkin terhadap area
publik antara atau di
bawah gedung.

Kota Pada Periode Klasik

Bidang

Kota Pada Zaman Pra Sejarah

Kota Industri
Kota Abad Pertengahan

Kota Modern

Kota Utopian

1. Pra Sejarah

Gambar: Manusia pra sejarah tinggal di gua


Sebelum mengenal peradaban, kehidupan manusia (homo sapiens) dilakukan dengan cara
mengeksplorasi alam. Untuk mencari makanan mereka langsung mencari dari alam dengan cara
memetik buah-buahan di hutan, berburu binatang untuk mendapatkan daging, mencari ikan di
sungai atau danau, menggali tanah untuk mencari umbi-umbian. Tempat tinggal dibuat dengan
memanfaatkan alam; yaitu tinggal di gua; di atas pohon; atau membuat tenda dari kulit binatang
(cara hidup nomaden).
2. Mengenal Peradaban
Setelah mengenal alat (batu, besi, roda) manusia mampu membudidayakan makanan dengan
cara bercocok tanam, beternak, memelihara ikan. Surplus makanan menyebabkan terjadinya
segregasi masyarakat; muncul kelompok petani, pedagang, prajurit dan pemimpin (awal
kehidupan kota yang dipimpin penguasa).

Wilayah kekuasaan di luar tempat tinggalnya ditandai dengan menhir yang ditempatkan
pada batas-batas wilayah.
3. Kota pada Periode Klasik
Diawali dengan penguasaan kelompok satu terhadap kelompok lain yang melahirkan
hegemoni kekuasaan oleh raja dan bangsawan, militer, kelompok agama, rakyat. Masing-masing
membangun kota sesuai dengan kepentingannya.

Hegemoni raja : pendopo istana Raja Xerxes di Persepolis; taman bergantung Baylonia.
Kelompok militer : kota kolonial Romawi di Timgad Afrika Utara; Miletus di Yunani; yang

dirancang untuk memudahkan pergerakan kavaleri.


Kelompok agama : kuil Parthenon di bukit Acropolis; zygurat di Ur Turki.
Rakyat atau kelompok masyarakat: forum dan stoa pada masa kejayaan Romawi.
Kota-kota yang dirancang dan dibangun berdasarkan hegemoni penguasa berlangsung

selama ribuan tahun, sejak dibangunnya kota-kota tertua di dunia (7 000 SM) sampai kota-kota
sebelum abad pertengahan.

4. Kota Abad Pertengahan


Kota-kota abad pertengahan mulai dibangun pada abad ke-11 sampai abad ke-13 yang
ditujukan untuk kepentingan kegiatan perdagangan, pemasaran dan pertanahan.

Kota abad pertengahan Toledo, Spanyol

Kota abad pertengahan yang tumbuh menjadi besar, antara lain adalah :

Florence yang merupakan tempat kedudukan dari kekuatan politik;


Venesia yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia;
Siena yang terbagi menjadi beberapa kelompok politik yang menguasai topografi tertentu

yang disatukan oleh sebuah piazza berbentuk kerang bernama Piazza del Campo;
Paris yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia.

5. Kota Industri
Periode ini diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh Thomas New Conen
kemudian disempurnakan dan dipatenkan oleh James Watt pada tahun 1796; menandai
dimulainya revolusi industri di Inggris, yang berarti tenaga manusia dapat dibantu atau
digantikan oleh mesin-mesin.

Sebuah konsep kota baru untuk menjawab permasalah yang ditimbulkan revolusi industri
diusulkan oleh Ebenezer Howard. Ia ingin mengatasi kepadatan kota-kota industri dengan
membangun garden city di luar wilayah terbangun agar penduduk dapat hidup kembali ke
alam.
6. Kota Modern
Referensi perkembangan kota modern adalah kota-kota di Amerika Serikat. Walaupun
awalnya berasal dari kota kecil yang lebih besar dari benteng pertahanan untuk
mempertahankan diri dari serangan orang Indian, namun lambat laun mengalami
perkembangan yang mengesankan, dengan membangun perumahan baru, jaringan jalan
berpola grid, pusat-pusat bisnis dan pusat pemerintahan.
Salah satu kota modern di Amerika Serikat adalah New York yang awalnya adalah
permukiman orang Belanda yang dinamakan New Amsterdam. Kota semakin berkembang
setelah dibangunnya kanal-kanal baru, jaringan tram, industri, pusat bisnis Manhattan yang
kelak menjadi pusat perdagangan dunia.

Kota New York; kota modern dengan pencakar langitnya.

7. Kota Utopian
Pada awal abad ke-20 muncul pemikiran para visioner untuk mengatasi masalah-masalah
perkotaan yang semakin kompleks.

Edgar Chambless, seorang Amerika mengusulkan kota dengan bangunan-bangunan


menerus yang bagian atapnya dapat dilewati kendaraan. Di Inggris diperkenalkan dengan

nama Motopia.
Pada tahun 1910, seorang Perancis bernama Eugene Henard mempublikasikan The
Cities of The Future, yang mengusulkan jaringan jalan, jaringan jalan bawah tanah, dan

pesawat yang bisa mendarat di atap bangunan.


Seorang futuris italia bernama Antonio SantElia menggagas sebuah metropolis bernama
La Citta Nuova, sebuah kota berbasis pergerakan transportasi vertikal maupun

horisontal.
Richrad Buckminster Fller dengan teori dymaxion yang menghasilkan bangunanbangunan dan kota berbentuk kubah yang bisa dibangun dimana dan kapan saja.

Inteligent city yang dibangun oleh Mitshubishi di Jepang,


Gagasan pembangunan floating city dan flying city

Floating City

Flying City
3.

Jelaskan

proses

perkembangan

perencanaan

kota di

Indonesia mulai

pra

kemerdekaan sampai sesudah kemerdekaan. Buat dalam bentuk diagram, kemudian


jelaskan dengan narasi.

Masa VOC Dan


Penjajahan Belanda

Masa PD II Tahun 1950an

Masa Pada Tahun 19501960

Masa Tahun 1970-2000

a. Masa VOC dan Penjajahan BelandaMasa Tahun 2000-an

Secara teknis, perencanaan fisik di Indonesia sudah dimulai sejak masa VOC di abad 17 yaitu
dengan telah adanya De Statuten Van 1642, yaitu ketentuan perencanaan jalan, jembatan, batas
kapling, pertamanan, garis sempadan, tanggul-tanggul, air bersih dan sanitasi kota.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terjadi 2 hal yang dapat dikatakan sebagai dasar
perencanaan kota, yaitu: munculnya Regeringsregelement 1854 (RR 1854), berisi sistem
pemerintahan dengan penguasa tunggal di daerah residen, dan diundangkannya Staatblad 1882
Nomor 40 yang memberikan wewenang kepada residen untuk mengadakan pengaturan
lingkungan dan mendirikan bangunan di wilayah (gewent) kewenangannya.

Sejak tahun 1905 yaitu sejak diundangkannya Decentralisatie Besluit Indische Staatblad
1905/137, maka perencanaan kota lebih eksplisit sehubungan dengan pemberian kewenangan
otonomi bagi kota praja untuk menyusun perencanaan kotanya.Usaha tersebut diikuti dengan
munculnya kewenangan bagi kabupaten (province regentschap) untuk mengatur penataan ruang.
Beberapa Peristiwa yang cukup berpengaruh pada masa tersebut yaitu Revolusi industri, politik
kulturstelsel pada masa Van den Bosch, Politik Etis dan terbitnya perangkat institusi dan
konstitusi.

b. Masa Perang Dunia II (1950)


Pada tahun 1948 diterbitkan peraturan perencanaan pembangunan kota sebagai peraturan
pokok perencanaan fisik kota khususnya untuk kota Batavia, wilayah Kebayoran dan Pasar
Minggu, Tanggerang, Bekasi, Tegal, Pekalongan, Cilacap, Semarang, Salatiga, Surabaya,
Malang, Padang, Palembang dan Banjarmasin.
Muncul gagasan-gagasan tentang pembangunan kota baru, baik kota satelit seperti wilayah
Candi di Semarang maupun Kebayoran Baru di Jakarta, serta kota baru mandiri seperti
Palangkaraya di Kalimantan Tengah dan Banjar Baru di Kalimantan Selatan. Pembangunan
nasional pada saat itu mendapat bantuan dari negara-negara maju.

c. Masa Tahun 1950-1960


Perkembangan penduduk kota-kota, khususnya di Jawa dan Sumatera berdampak terhadap
berbagai segi, baik fisik, budaya, sosial dan politik.

Konflik regional;

Pembangunan nasional semakin kompleks;

Peningkatan tenaga ahli perencanaan wilayah dan kota.

d. Masa Tahun 1970-2000

Kompleksitas pembangunan nasional, regional dan lokal semakin meningkat;

Pengaruh metode-metode dan teknologi negara maju

Peningkatan program transmigrasi untuk membuka lahan-lahan pertanian baru di luar


Jawa

Pembangunan yang sentralistik

Industrialisasi mulai digalakkan ditandai dengan munculnya kawasan-kawasan industri

Munculnya UU Tata Ruang Nomor 24 Tahun 1992;

Standarisasi hirarki perencanaan dari yang umum, detail dan terperinci untuk tiap daerah
tingkat I dan II.

e. Masa Tahun 2000an

Berlakunya Otonomi Daerah;

Kabupaten dan Kota berlomba-lomba meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);

Tingginya wacana partisipasi masyarakat dan pemberdayaan masyarakat.

Tingginya wacana perkembangan berkelanjutan (sustainable development)

Anda mungkin juga menyukai