PPWK
WAHYU SEPTIANA
1.
terletak di perbatasan Rungkut dan semolowaru. Daerah ini juga berbatasan langsung dengan
sungai Wonokromo. Daerah ini mempunyai luas wilayah sekitar 186.7 Ha dengan ketinggian
daratan sekitar 2 m. Disebelah utara wilayah ini berbatasan dengan Kelurahan Semolowaru, di
sebelah selatan berbatasan dengan Sungai Wonokromo namun ada juga yang menyebutnya
Sungai Brantas,
dan
a.
Apa permasalahan yang anda identifikasikan di lokasi tugas anda? Sebutkan dan
jelaskan masing-masing sesuai materi yang telah anda dapatkan (minimal 5 masalah).
Jawab :
No
.
1
Tentang
Fasilitas
Pemerintahan dan
Pelayanan Umum
Fasilitas Olahraga
Hidrologi
Masalah
Seperti terlihat pada gambar
disamping,
bahwa
belum
tersedianya tempat parkir di
kantor kelurahan, sehingga
para
staf
dan
tamu
memarkirkan
kendaraan
mereka sembarangan dan mengakibatkan area parkir tidak
terlihat rapi.
Di daerah terdapat beberapa
fasilitas
olahraga
yaitu
lapangan sepak bola, namun
kondisi
sangat
memprihatinkan. Dan juga di
daerah Kelurahan Medokan
Semampir belum ada fasilitas
olahraga lainnya.
Permasalahan hidrologi yang terjadi di wilayah Kelurahan
Medokan Semampir ini adalah banyaknya eceng gondok di
perairan sungai yang mengindikasikan bahwa sungai
Fasilitas
Keamanan
Fasilitas
Kebudayaan,
Pertemuan, dan
Hiburan
b. Apa potensi yang anda identifikasikan ? Sebutkan dan jelaskan masing-masing sesuai
materi yang telah anda dapatkahn (minimal 5 potensi).
No
Tentang
Potensi
.
1
Fisiografis
Fasilitas
Pendidikan
Fasilitas
Daerah
ini
mempunyai
banyak potensi pada perairan
sungainya.
Sungai
Wonokromo yang berbatasan
langsung dengan dearah
Kelurahan
Medokan
Semampir
ini
sangat
berpotensi untuk dijadikan sebagai wisata air.
Di Semampir ini banyak
terdapat fasilitas pendidikan
yang mudah di akses, selain
itu dalam satu jalan terdapat
beberapa sekolah sekaligus,
yaitu SMP 30, SMA 20,
Sekolah Alam, STIKES dan masih banyak yang lainnya.
Di
Kelurahan
Medokan
Semampir terdapat balai-balai
Pemerintahan dan
RW yang bisa dijadikan
Pelayanan Umum
multifungsi.
Mengingat
persediaan lahan yang sempit
dan sewa tanah mahal,
umumnya balai RW di Kelurahan Medokan Semampir tidak
hanya dijadikan tempat pertemuan warga satu RW saja, tetapi
juga difungsikan sebagai Posyandu.
Jaringan
Kabel
Potensi jaringan telepon di kelurahan
Semampir adalah sistem jaringan
Telpon
telepon yang telah berjalan dengan
baik. Jaringan telepon juga sudah
tersebar merata ke seluruh wilayah
kelurahan Seammapir. Kabel-kabel
primer jaringan telepon tertata rapi,
serta kondisi rumah kabel cukup
terawat. Kondisi telepon umum di
lingkungan Semampir cukup baik.
c.
Bagaimana fakta yang anda identifikasikan di lokasi tugas anda? Jelaskan sesuai
materi yang telah anda dapatkan.
1.1. Fisiografis
Data fisiografis merupakan data yang menggambarkan suatu wilayah dari segi fisiknya,
seperti dari ketinggian tanah, luas wilayah, letak wilayah, dan iklimnya. Dalam makalah ini, data
fisiografis kami terdiri atas Geologi, Batas Wilayah, Orbitasi, Topografi, Hidrologi, serta
Klimatologi. Kami menggunakan data sekunder untuk Geologi, Batas Wilayah, Orbitasi,
Topografi, dan Klimatologi; serta menggunakan data primer untuk Hidrologi melalui survey
lapangan.
1.1.1. Geologi
Ketinggian Daratan
Luas Wilayah
186.7 Ha
Penggunaan Tanah
a. Perumahan
176 Ha
b. Perdagangan
0.24 Ha
c. Perkantoran
0.2 Ha
d. Industri
0 Ha
e. Lain-lain
9.56 Ha
2 meter
Dari data diatas dapat dilihat bahwa Kelurahan Medokan Semampir memiliki
ketinggian daratan 2 meter dari permukaan laut. Dengan luas wilayah 186.7 Ha, penggunaan
tanah di Kelurahan Medokan Semampir cukup beragam dengan didominasi untuk area
perumahan sebanyak 176 Ha. Hal ini wajar mengingat Kelurahan Medokan Semampir
merupakan kawasan padat penduduk.
1.1.2. Batas Wilayah
Sebelah Utara
Sebelah Selatan
Sebelah Barat
: Kelurahan Semolowaru
: Sungai Brantas
: Kelurahan Nginden Jangkungan
Sebelah Timur
: Kelurahan Wonorejo
1.1.3. Orbitasi
: 2 Km
: 12 Km
: 15 Km
: 670 Km
1.1.4. Topografi
Wilayah Kelurahan Medokan Semampir terdiri atas dataran dan tidak memiliki
perbukitan/pegunugan. Lebih detailnya dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Kontur Wilayah Kelurahan Medokan Semampir
No
1
2
Uraian
Dataran
Perbukitan / pegunungan
Luas (ha)
186.77
Tidak ada
Untuk hidrologi, kami melakukan survey lapangan untuk mengetahui keadaan sungai
yang menjadi batas selatan Kelurahan Medokan Semampir, kemudian keadaan sumur di rumah
warga, dan saluran air/got yang terdapat pada areal pemukiman. Berikut hasil survey kami.
a. Sungai Brantas
Sungai ini memiliki tembok/tanggul tinggi yang membatasinya dengan ruas jalan di
sebelah sungai. Hingga saat survey, aliran dan debit air pada sungai brantas tampak
normal. Oleh warga sekitar, sungai ini kadang-kadang digunakan sebagai tempat untuk
memancing.
b. Sumur
Ketersediaan air tanah yang menjadi sumber air sumur pada Kelurahan Medokan
Semampir masih terbilang cukup baik. Sumur galian dengan kedalaman sekitar 2-3 meter
sudah bisa mendapatkan air tanah.
c. Saluran air/got
Saluran air yang terdapat pada Wilayah Kelurahan Medokan Semampir cukup besar dan
aliran airnya lancar. Namun kamingnya masih banyak sampah yang bertebaran di got.
Saluran air ini terletak di Semampir AWS Gg. 3, sebelum Kelurahan Semolowaru.
Gambar 3. Saluran Air di Salah Satu Sudut Wilayah Kelurahan Medokan Semampir
1.1.6. Klimatologi
Tabel 2. Klimatologi Kelurahan Medokan Semampir
No
1
2
3
4
5
Uraian
Curah hujan (mm/tahun)
Jumlah bulan hujan (bulan)
Kelembapan (%)
Suhu rata-rata harian (derajat celsius)
Tinggi tempat dari permukaan laut (mdl)
Nilai
178,1
10
48,1-95
22,3-33,3
2
1.2. Kependudukan
Penduduk adalah warga negara Indonesia dan orang asing yang bertempat tinggal di
Indonesia. Sedangkan kependudukan adalah hal -hal yang berkaitan dengan jumlah, struktur,
umur, jenis kelamin, agama, serta mobilitas, dll. Dengan menggunakan data sekunder yang
kami peroleh dari Kantor Kecamatan Sukolilo dan Kantor Kelurahan Medokan Semampir,
berikut data yang dapat kami sajikan;
1.2.1. Berdasarkan Usia
Dilihat dari usia, penduduk Kelurahan Medokan Semampir mayoritas merupakan umur
produktif. Kelompok usia balita memiliki angka paling tinggi yaitu sebanyak 3.159 jiwa. Hal ini
cukup menunjukkan bahwa di Kelurahan Medokan Semampir memiliki angka kelahiran yang
tinggi. Untuk kelompok usia 60 tahun ke atas memiliki jumlah paling sedikit yaitu sebanyak 458
jiwa. Untuk lebih lengkapnya, penduduk Kelurahan Medokan Semampir berdasar kelompok
usia bisa dilihat pada tabel berikut;
Tabel 3. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Kelompok Usia
No
Kelompok Usia
Jumlah
(Thn)
Penduduk
1.
0-5
3.159
2.
6-9
1.093
3.
10-16
1.602
4.
17
1.535
5.
18-25
2.797
6.
26-40
3.926
7.
41-59
2.505
8.
60+
458
Total
17.075
Jika dilihat dari jenis kelamin, penduduk Kelurahan Medokan Semampir memiliki
jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yag seimbang tidak berbeda jauh. Lebih lengkapnya
terdapat pada Tabel 4.
No
.
Kriteria
Jumlah
Penduduk
1.
Laki-laki
8.697
2.
Perempuan
8.376
Total
17.073
Sebagian besar penduduk Kelurahan Medokan Semampir, yaitu sebanyak 12.840 jiwa
sudah mengeyam pendidikan meskipun yang mencapai tahap sarjana baru 591 jiwa. Untuk lebih
lengkapnya bisa dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Komposisi Penduduk Kelurahan Medokan Semampir Berdasarkan Jenjang Pendidikan
No
.
Jenjang Pendidikan
Jumlah
Penduduk
1.
Taman Kanak-kanak
3.120
2.
Sekolah Dasar
3.356
3.
SMP/SLTP
2.519
4.
SMU/SLTA
3.024
5.
Akademi (D1-D3)
230
6.
Sarjana (S1-S3)
591
Total
12.840
1.2.4. Pekerjaan
Dari total 17.516 penduduk Kelurahan Medokan Semampir yang melakukan pekerjaan,
sebanyak 6.894 merupakan mahasiswa. Jumlah tersebut merupakan jumlah pekerjaan yang
paling banyak terdapat pada Kelurahan Medokan Semampir. Selanjutnya Ibu Rumah Tangga
sebanyak 4.133 menempati terbanyak kedua. Kemudian sebanyak 3.469 penduduk Kelurahan
Medokan Semampir memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta. Pengangguran / penduduk
Kelurahan Medokan Semampir yang belum bekerja ada sebanyak 1.915.
Untuk berikutnya, data lengkap mengenai pekerjaan penduduk Kelurahan Medokan
Semampir dapat dilihat pada Tabel 6.
No
Jenis Pekerjaan
Jumlah
Penduduk
1.
PNS
145
2.
TNI
60
3.
POLRI
4.
Pegawai Swasta
5.
Pensiunan/ Purnawirawan
143
6.
Wiraswasta
204
7.
Tani/Ternak
8.
Pelajar/Mahasiswa
9.
Buruh/Pembantu
10.
Dagang
99
11.
Nelayan
12
12.
4.133
13.
Belum Bekerja
1.915
Total
17.516
8
3.469
6.894
432
No
.
1.
Agama
Islam
Jumlah
Penduduk
13.946
2.
Protestan
3.
Katolik
942
4.
Hindu
201
5.
Budha
215
Total
1.769
17.073
2.
Jelaskan :
a. Perbedaan antara : perencanaan kota, perancangan kota, perancangan arsitektur.
Sebutkan minimal 5 perbedaan.
No
.
1
Jenis
Perbedaan
Definisi
Perancangan Kota
Perencanaan Kota
Perancangan Arsitektur
Suatu
implementasi
rencana kota
Berfokus pada
bangunan secara
individual
Berkaitan dengan
tata ruang
(ekonomi, sosial,
budaya), tetapi
biasanya tidak
berkaitan dengan
kualitas visual
lingkungan.
Jangka
Waktu
Pelaksanaan
Jangka waktu
pelaksanaan hasil
perancangan kota
mempunyai jangka
waktu yang lebih lama
Jangka waktu
pelaksanaan hasil
perencanaan kota
mempunyai jangka
waktu yang apa?
Jangka waktu
pelaksanaan hasil
perancangan arsitektur
mempunyai jangka
waktu yang sebentar
Anonim/
Non-anonim
Perancangan kota
sering dilakukan
secara anonim
Perencanaan kota
Perancangan arsitektur
dilakukan non-anonim
(nama arsitek
ditonjolkan)
Lingkup
Kerja
Lingkungan binaan
perspektif munisipal
dan metropolitan,
tingkatannya kurang
mendetail.
Fokus
Perhatian kolektif
Pengorganisasian atau
Menciptakan
pengaturan distribusi
penggunaan tanah
dalam wilayah yang
telah dibuat atau
dimaksudkan untuk
dibuat.
keseimbangan dan
koordinasi antara nilai
estetika, kegunaan, dan
kekuatan bangunan.
Zaman Peradaban
b.
Bidang
Kota Industri
Kota Abad Pertengahan
Kota Modern
Kota Utopian
1. Pra Sejarah
Wilayah kekuasaan di luar tempat tinggalnya ditandai dengan menhir yang ditempatkan
pada batas-batas wilayah.
3. Kota pada Periode Klasik
Diawali dengan penguasaan kelompok satu terhadap kelompok lain yang melahirkan
hegemoni kekuasaan oleh raja dan bangsawan, militer, kelompok agama, rakyat. Masing-masing
membangun kota sesuai dengan kepentingannya.
Hegemoni raja : pendopo istana Raja Xerxes di Persepolis; taman bergantung Baylonia.
Kelompok militer : kota kolonial Romawi di Timgad Afrika Utara; Miletus di Yunani; yang
selama ribuan tahun, sejak dibangunnya kota-kota tertua di dunia (7 000 SM) sampai kota-kota
sebelum abad pertengahan.
Kota abad pertengahan yang tumbuh menjadi besar, antara lain adalah :
yang disatukan oleh sebuah piazza berbentuk kerang bernama Piazza del Campo;
Paris yang tumbuh menjadi pusat perdagangan dunia.
5. Kota Industri
Periode ini diawali oleh penemuan mesin uap pada tahun 1712 oleh Thomas New Conen
kemudian disempurnakan dan dipatenkan oleh James Watt pada tahun 1796; menandai
dimulainya revolusi industri di Inggris, yang berarti tenaga manusia dapat dibantu atau
digantikan oleh mesin-mesin.
Sebuah konsep kota baru untuk menjawab permasalah yang ditimbulkan revolusi industri
diusulkan oleh Ebenezer Howard. Ia ingin mengatasi kepadatan kota-kota industri dengan
membangun garden city di luar wilayah terbangun agar penduduk dapat hidup kembali ke
alam.
6. Kota Modern
Referensi perkembangan kota modern adalah kota-kota di Amerika Serikat. Walaupun
awalnya berasal dari kota kecil yang lebih besar dari benteng pertahanan untuk
mempertahankan diri dari serangan orang Indian, namun lambat laun mengalami
perkembangan yang mengesankan, dengan membangun perumahan baru, jaringan jalan
berpola grid, pusat-pusat bisnis dan pusat pemerintahan.
Salah satu kota modern di Amerika Serikat adalah New York yang awalnya adalah
permukiman orang Belanda yang dinamakan New Amsterdam. Kota semakin berkembang
setelah dibangunnya kanal-kanal baru, jaringan tram, industri, pusat bisnis Manhattan yang
kelak menjadi pusat perdagangan dunia.
7. Kota Utopian
Pada awal abad ke-20 muncul pemikiran para visioner untuk mengatasi masalah-masalah
perkotaan yang semakin kompleks.
nama Motopia.
Pada tahun 1910, seorang Perancis bernama Eugene Henard mempublikasikan The
Cities of The Future, yang mengusulkan jaringan jalan, jaringan jalan bawah tanah, dan
horisontal.
Richrad Buckminster Fller dengan teori dymaxion yang menghasilkan bangunanbangunan dan kota berbentuk kubah yang bisa dibangun dimana dan kapan saja.
Floating City
Flying City
3.
Jelaskan
proses
perkembangan
perencanaan
kota di
Indonesia mulai
pra
Secara teknis, perencanaan fisik di Indonesia sudah dimulai sejak masa VOC di abad 17 yaitu
dengan telah adanya De Statuten Van 1642, yaitu ketentuan perencanaan jalan, jembatan, batas
kapling, pertamanan, garis sempadan, tanggul-tanggul, air bersih dan sanitasi kota.
Pada masa pemerintahan Hindia Belanda terjadi 2 hal yang dapat dikatakan sebagai dasar
perencanaan kota, yaitu: munculnya Regeringsregelement 1854 (RR 1854), berisi sistem
pemerintahan dengan penguasa tunggal di daerah residen, dan diundangkannya Staatblad 1882
Nomor 40 yang memberikan wewenang kepada residen untuk mengadakan pengaturan
lingkungan dan mendirikan bangunan di wilayah (gewent) kewenangannya.
Sejak tahun 1905 yaitu sejak diundangkannya Decentralisatie Besluit Indische Staatblad
1905/137, maka perencanaan kota lebih eksplisit sehubungan dengan pemberian kewenangan
otonomi bagi kota praja untuk menyusun perencanaan kotanya.Usaha tersebut diikuti dengan
munculnya kewenangan bagi kabupaten (province regentschap) untuk mengatur penataan ruang.
Beberapa Peristiwa yang cukup berpengaruh pada masa tersebut yaitu Revolusi industri, politik
kulturstelsel pada masa Van den Bosch, Politik Etis dan terbitnya perangkat institusi dan
konstitusi.
Konflik regional;
Standarisasi hirarki perencanaan dari yang umum, detail dan terperinci untuk tiap daerah
tingkat I dan II.