Anda di halaman 1dari 4

SOSIALISASI PROGRAM

Sosialisasi
Hendropuspito (1989:177) dalam arti luas menjelaskan sosialisasi
adalah proses suatu usaha masyarakat menghantar warganya masuk
kedalam kebudayaan. Dengan kata lain, masyarakat melakukan suatu
rangkaian kegiatan tertentu untuk menyerah terimakan kebudayaan
dari satu generasi ke generasi berikutnya.
sosialisasi

adalah

suatu

proses

pembelajaran

seseorang

yang

dilakukan terus menerus, sepanjang hidup manusia dan sosialisasi


akan terhenti jika manusia itu sudah tidak hidup lagi.
Tipe sosialisasi
Ada dua tipe sosialisasi. Kedua tipe sosialisasi tersebut adalah sebagai
berikut.

Formal
Sosialisasi

tipe

ini

terjadi

melalui

lembaga-lembaga

yang

berwenang menurut ketentuan yang berlaku dalam negara,

seperti pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.


Informal
Sosialisasi tipe ini terdapat di masyarakat atau dalam pergaulan
yang bersifat kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat,
sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok sosial yang ada
di dalam masyarakat.

Tujuan Pokok Sosialisasi


Arifin (2007:104) menyatakan tujuan pokok sosialisasi adalah :
1. Individu harus diberi ilmu pengetahuan (ketrampilan) yang
dibutuhkan bagi kehidupan kelak dimasyarakat
2. Individu harus mampu berkomunikasi secara
mengembangkan kemampuannya.
3. Pengendalian fungsi-fungsi organik
latihan-latihan mawas diri yang tepat.

yang

efektif

dipelajari

dan

melalui

4. Bertingkah atau selaras dengan norma atau tata nilai dan


kepercayaan pokok yang ada pada lembaga atau kelompok
khususnya dan masyarakat umumnya.
Untuk melakuakan sosialisasi mengenai suatu program maka kita
harus dapat menyusun strategi komunikasi, agar program tersebut
dapat

dimengerti

dan

berjalan

dengan

baik.

Strategi

komunikasinya meliputi:
1. Mengenal Khalayak
Sebelum menentukan stratgei, kita harus mengetahui bahwa
mengenal khalayak haruslah merupakan langkah pertama bagi
seseorang komunikator dalam usaha komunikasi yang efektif.
Sebagaimana yang telah dijelaskan bahwa proses komunikasi
khalayak sama sekali tidak pasif melainkan aktif dan bersifat
heterogen sehingga antara komunikator dan komunikan bukan
saja terjadi saling berhubungan melainkan juga terjadi proses
saling mempengaruhi oleh komunikan.
2. Pesan atau Materi
Isi pesan dalam strategi komunikasi

mengenai

sangat

menentukan efektivitas komunikasi. Wilbur Schramm (dalam


Effendy) mengatakan bahwa agar komunikasi yang dilancarkan
dapat lebih efektif, maka pesan yang disampaikan harus
memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa

sehingga dapat menarik perhatian sasaran dimaksud.


Pesan harus menggunakan tanda-tanda yang tertuju
kepada pengalaman yang sama antara sumber dan

sasaran, sehingga sama-sama dapat dimengerti.


Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak
sasaran

dan

menyarankan

memperoleh kebutuhan itu.


Pesan
harus
menyarankan

beberapa

cara

untuk

sesuatu

jalan

untuk

memperoleh kebutuhan tadi, yang layak bagi situasi


kelompok di mana sasaran berada pada saat ia gerakkan
untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki.
3. Menetapkan Metode

Dalam dunia komunikasi metode dapat dilihat dari dua aspek


yaitu menurut cara pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya.
Hal tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, bahwa aspek pertama
direalisasikan dalam dua bentuk, yaitu metode redundancy
(repetition / di ulang-ulang) dan canalizing (mendalam). Sedang
yang kedua (menurut bentuk isinya) dikenal metode seperti
informatif, persuasif, edukatif, dan kursif.
4. Media dan Saluran Komunikasi
Media komunikasi berdasarkan bentuknya, antara lain di bawah
ini:

Media cetak
berbagai macam barang yang di cetak, yang dimana
dapat digunakan sebagai sarana penyampaian pesan
informasi, seperti contohnya: surat kabar/koran, brosur,

bulletin dsb.
Media Audio
penerimaan

informasi

yang

tersampaikan

dengan

menggunakan indra pendengaran, seperti contohnya:

Radio dsb.
Media visual (media yang di pandang)
penerimaan
pesan
informasi
yang

tersampaikan

menggunakan indra penglihatan, misalnya: TV, foto dsb.


Media audio visual
suatu media komunikasi yang dapat dilihat sekaligus
didengar, jadi untuk mengakses pesan informasi yang
disampaikan, digunakan indra penglihatan dan indra
pendengaran, seperti contohnya : Televisi, video dsb

Saluran komunikasi dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

Saluran interpersonal
saluran yang melibatkan pertemuan tatap muka (sumber
dan penerima) antara dua orang atau lebih. Misalnya
rapat atau pertemuan kelompok, percakapan langsung,

pembicaraan dari mulut ke mulut, dsb.


Saluran media massa

alat-alat penyampai pesan yang memungkinkan sumber


mencapai suatu audiens dalam jumlah besar, yang dapat
menembus batasan waktu dan ruang. Misalnya radio,
televisi, film, surat kabar, buku, dsb.
Jadi, sosialisasi program merupakan penyampaian pesan kepada
khalayak untuk mengubah sikap dan pengetahuan seseorang yang
berkaitan dengan suatu program tertentu.

SUMBER:
https://riinezz.wordpress.com/2012/06/21/saluran-komunikasi/
http://ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id/site/wpcontent/uploads/2013/04/DANA%20PRIATAMA
%2006.56443.08669.02%20EJOURNAL%20(04-30-13-04-43-58).pdf
http://www.pengertianku.net/2014/09/mengetahui-pengertian-mediakomunikasi-dan-fungsinya-lengkap.html
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:XgZzJ6pyXsJ:jurnalilkom.uinsby.ac.id/index.php/jurnalilkom/article/view/47/4
1+&cd=1&hl=id&ct=clnk&gl=id
https://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi

Anda mungkin juga menyukai