Anda di halaman 1dari 7

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur hanya kepada Allah SWT, atas
petunjuk dan anugerah-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Program Diploma III Keperawatan dengan judul Asuhan Keperawatan pada
Klien An L dengan Diagnosa Medis Combustio.
Dalam proses penyusunan laporan ini, tidak lepas dari bantuan semua pihak
dan penulis telah banyak mendapatkan ilmu ilmu keperawatan serta bimbingan
penulisan, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan
setinggi tingginya kepada :
1. Bapak La Ode Jumadi Gaffar, SKp, MBA, Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Muhammadiyah Banjarmasin.
2. Bapak Maharuddin S.Kep, Ns, selaku Penguji Teoritis.
3. Ibu Yuliani Budiarti, S.Kep, Ns, Penguji Asuhan Keperawatan.
4. Bapak Drs. H. Nurdin. U, selaku Penguji Penulisan Laporan
5. Keluarga klien An L yang bersedia memberikan waktunya kepada penulis
untuk pembuatan laporan Asuhan Keperawatan ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah
Banjarmasin.
7. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu dengan doa restu yang tak ternilai harganya.
8. Semua sahabatku yang kucinta, selalu memberikan motivasi dan doa.
Semoga bantuan dan kebaikan yang telah diberikan kepada penulis mendapat
imbalan dari Allah SWT.

Banjarmasin, Juli 2004

Penulis

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN ANAK AR


DENGAN BRONCHOPNEUMONIA DI RUANG AR-RAZI
RUMAH SAKIT ISLAM BANJARMASIN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Kelulusan Semester IV

Oleh
Eka Norsaputera
NPM : 02005 K

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


BANJARMASIN
PROGRAM D III KHUSUS RUMAH SAKIT 2002 / 2003

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari hasil asuhan keperawatan yang di berikan kepada An. L dengan
diagnosa medik Combustio pada tanggal 26 Juni 2004 sampai tanggal 1 Juli 2004
diruang Nusa Indah Rumah Sakit Umum Ulin Banjarmasin, Dapat disimpulkan
sebagai berikut:
Dari pengkajian yang dilakukan pada An. L semua data baik data subjektif
maupun data objektif dapat digali dan dikumpulkan sesuai dengan tujuan khusus
yang ingin di capai, karena keluarga klien sangat kooperatif sehingga komunikasi
dapat berjalan dengan baik.
Secara teoritis, diagnosa keperawatan yang mungkin muncul waktu tahap
resusitasi pada klien dengan diagnosa Combustio yaitu :
1. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan keracunan karbon
monoksida, inhalasi asap dan obstruksi saluran napas atas.
2. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan edema dan
efek inhalasi asap
3. Kurang volume cairan berhubungan dengan peningkatan permeabilitas
kapiler dan kehilangan lewat evaporasi dari luka bakar
4.

Hipotermia berhubungan dengan gangguan mikrosirkulasi kulit dan luka


yang terbuka

5. Nyeri yang berhubungan dengan cedera jaringan dan saraf serta dampak
emosional cedera

6. Resiko peningkatan terhadap cedera berhubungan dengan perfusi jaringan


respons stress, immobilitas, dan kehilangan integritas kulit
7. Resti terhadap infeksi berhubungan dengan cedera luka bakar, respon
kerusakan imun, prosedur invasif, immobilitas.
8. Resti terhadap inefektif koping individu / keluarga berhubungan dengan
nyeri ansietas, ketakutan , dan kekurangan informasi
(Smeltzer, 2000 : 1929 133)
Sedangkan secara teoritis diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
waktu tahap akut pada klien dengan diagnosa combustio adalah sebagai berikut :
1.

Kelebihan volume cairan yang berhubungan dengan pemulihan kembali


integritas kapiler dan perpindahan cairan dari kompartemen intertisial ke
dalam kompartemen intravaskuler.

2.

Resiko terhadap infeksi berhubungan dengan hilangnya barier kulit dan


terganggunya respons imun

3.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan keadaan


hipermetabolisme dan kesembuhan luka

4.

Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan dengan luka bakar yang


terbuka

5.

Nyeri berhubungan dengan serabut saraf yang terbuka, kesembuhan luka


dan penanganan luka

6.

Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan edema serta rasa nyeri


pada luka bakar dan kontraktur persendian

7.

Koping individual tidak efektif yang berhubungan dengan perasaan takut


dan ansietas cemas, berduka dan dependensi pada pemberi perawatan

8.

Perubahan proses keluarga berhubungan dengan luka bakar

9.

Kurang pengetahuan mengenai prosedur penanganan luka bakar


(smeltzer 2000 : 1949 1954)

Sedangkan dari pengkajian pada An. L hanya ditemukan 5 diagnosa,


sedang diagnosa keperawatan lainnya tidak dapat ditegakan karena tidak ada data
yang menunjang. Diagnosa keperawatan yang ditemukan pada An. L adalah :
1. Resiko tinggi kekurangan cairan berhubungan dengan peningkatan
kebutuhan metabolik
2. Nyeri (akut) berhubungan dengan kerusakan kulit, serabut saraf yang
terbuka.
3. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan trauma termal
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan hilangnya barier kulit.
5. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan
penanganan luka bakar.
Faktor yang menjadi kendala dalam merumuskan diagnosa keperawatan
adalah karena tidak ada data yang menunjang.
Rencana keperawatan dirumuskan mengacu kepada perencanaan teoritis
dan berdasarkan pada masalah keperawatan yang muncul pada An.L. Rencana
keperawatan disusun menurut prioritas diagnosa keperawatan, yaitu :
1. Implementasi keperawatan dilakukan Resiko tinggi kekurangan cairan
berhubungan dengan peningkatan kebutuhan: status metabolik dan
kehilangan lewat evaporasi luka bakar.
2. Gangguan rasa nyaman : nyeri (akut) berhubungan dengan kerusakan
kulit, serabut saraf yang terbuka, manipulasi jaringan luka.
3. Kerusakan integritas jaringan kulit berhubungan dengan trauma termal
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan terganggunya sistem imun
sekunder hilangnya barier kulit.
5. Koping keluarga tidak efektif berhubungan dengan kurang pengetahuan
(kebutuhan belajar) sekunder tentang penanganan luka bakar.

berdasarkan rencana yang telah disusun. Implementasi dilakukan pada


tanggal 26 Juni 2004. faktor yang mendukung dalam pelaksanaan
Implementasi adalah :
1. Alokasi waktu yang diberiakan oleh pihak pendidikan tidak terbatas, sehingga
asuhan keperawatan yang diberikan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
yang disusun.
2. Pihak rumah sakit yang telah memberikan kepercayaan kepada mahasiswa
untuk melakukan tindakan keperawatan.
3. Keluarga klien sangat kooperatif, memudahkan dalam pelaksanakan
implementasi.
Faktor yang menjadi kendala dalam pelaksanaan implementasi adalah :
1. Ilmu pengetahuan dari mahasiswa tentang asuhan keperawatan anak dengan
combustio yang terbatas, sehingga hasil asuhan yang diberikan tidak
maksimal.
2. Tidak ada penanganan khusus pada klien luka bakar seperti tempat perawatan,
peralatan dan penanganan luka bakar secara khusus.
Dari evaluasi yang dilakukan, dua masalah keperawatan yang muncul
pada An. L dua masalah keperawatan sudah teratasi, tapi tiga masalah
keperawatan belum teratasi.
A. Saran
1. Untuk pelayanan keperawatan dan Rumah sakit
Kepada pihak Rumah Sakit khususnya ruang Nusa Indah agar setiap klien
dilakukan pemeriksaan penunjang dan memperhatikan fasilitas dan tempat
perawatan klien luka bakar. Agar perumusan diagnosa keperawatan dapat
dilakukan secara cepat dan akurat.

2. Untuk pihak pendidikan


Kepada pihak pendidikan mohon lebih bersikap supervisor dalam melakukan
bimbingan kepada mahasiswa dalam praktek dilapangan, agar praktek
lapangan yang dilakukan mahasiswa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai,
karena kenyataan sekarang dalam dunia kerja keperawatan kebanyakan masih
mengandalkan keterampilan yang mantap terhadap kenyataan dilapangan
disamping terpaku pada suatu yang teoritis.
3. Untuk mahasiswa keperawatan
Kepada

mahasiswa

agar

selalu

meningkatkan

pengetahuan

dan

memperbanyak pengalaman keterampilan supaya dapat memberikan asuhan


keperawatan secara komprehensif, juga agar lebih berorientasi pada keadaan
klien.
4. Untuk keluarga klien
Kepada keluarga klien setelah pulang dari perawatan rumah sakit hendaknya
untuk tetap mengontrol perkembangan kesehatan klien pada fasilitas
pelayanan kesehatan di wilayah tempat tinggal, untuk mencapai prognosis
yang baik serta mencegah komplikasi lebih lanjut yang dapat memperparah
sakit klien.

Anda mungkin juga menyukai