Anda di halaman 1dari 7

1.

Apa yang pertama kali terlintas dalam benak Anda saat PKM Unair yang lolos PIMNAS
tahun ini hanya berjumlah 6 buah?
Jawaban: Jujur, secara pribadi saya kaget tidak percaya melihat tim Unair yang lolos ke
PIMNAS XXV hanya 6 tim. Padahal saya sedikit mendapatkan bocoran dari seseorang bahwa
Unair yakin akan meloloskan sebanyak 60 tim karena nilai dari 60 tim tersebut diatas rata-rata.
Dan bila dilihat dari jumlah tim yang didanai PKMnya (PKMK, PKMM, PKMKC, PKMT, dan
PKMP), Unair berada di peringkat 2 setelah Unnes dangan jumlah 272 tim yang didanai. Secara
hitungan matematis, seharusnya Unair dapat mengirimkan sedikitnya 30 tim. Namun untung tak
dapat diraih, malang tak dapat ditolak, pengumuman DIKTI tersebut bak kapal pesiar yang
menghantam pulau kecil Unair dan tidak menyisahkan bekas sedikitpun. Harapan menjadi juara
umum pupus saat itu juga. Saya pun termasuk salah satu korban dari tabrakan besar tersebut.
Namun, semua itu sudah keputusan dan saya beserta teman-teman yang lain mencoba untuk
ikhlas.
2. Sempat merebak isu bahwa 6 PKM yang lolos itu hanya sebagai jatah untuk Unair,
mengingat kebetulan tiap jenis PKM 1 perwakilan. Bagaimana pendapat Anda?
Jawaban: Sebenarnya, saya tidak memikirkan hal tersebut. yang hanya saya pikirkan adalah 6
tim tersebut adalah tim terbaik di masing-masing PKM. Saya berpikir apakah ini merupakan
permainan dari DIKTI atau ada yang tega menyaboatse nilai-nilai kami. Tetapi saat itu juga kami
sadar bahwa yang lolos tersebut benar-benar tim terbaik dan pantas untuk lolos ke ajang Pimnas.
Sama seperti tahun lalu saat saya lolos meskipun hanya kebetulan.. hehe..
3. Menurut analisa Anda, mengapa hal di atas bisa terjadi?
Jawaban: saya tidak berani menebak apakah ada yang salah dalam proses penilaian Monev
ataukah ada sebab lain. Karena saya baru pertama kali mengikuti monev dari DIKTI. Mungkin
saja memang nilai PKM teman-teman dari universitas lain jauh lebih tinggi daripada nilai kami.
Atau bisa saja semangat kami kurang dalam menyambut penilaian monev dari DIKTI. Atau bisa
saja karena terlalu semangat dan percaya diri sehingga kami kurang berdoa sehingga apa yang
kita usahakan tidak ada nilainya. Wallahualam.

4. Bagaimana pendapat Anda tentang usaha BEM Unair membentuk Tim 8 dan Supporter
PIMNAS?
Jawaban: Bagus, sangat bagus sekali. Ini kedua kalinya BEM Unair mendukung acara pimnas
yang saya ketahui. Sebelumnya pada tahun 2010, BEM mengirimkan 2 delegasi untuk
menyemangati kita. Salah satunya adalah mas Agung Sanjaya sebagai ketua seismic. Meskipun
hanya 2 orang, tetapi udah cukup bagi kami dalam melakukan perlombaan meskipun hasilnya
tidak memuaskan. Untuk tahun ini saya sangat appreciate dengan ide BEM untuk membentuk
tim 8 dan supporter PIMNAS. Karena hanya 6 tim saja yang berhasil memasuki perlombaan
level tertinggi se nasional ini. Dengan adanya supporter dan tim 8, mereka (delegasi pimnas)
dapat optimis kembali setelah sebelumnya mendapatkan cemoohan dari selentingan mahasiswa
yang apatis dengan kegiatan PIMNAS. Semoga tahun depan di PIMNAS XXVI di Unlam, Unair
dapat mengirim supporter lagi meskipun kemungkinan itu kecil.
5. Menurut Anda, sejauh ini bagaimana minat mahasiswa Unair terhadap PKM?
Jawaban: setiap manusia pasti punya naluri untuk memilih apa yang ia suka dan akan
meninggalkan apa yang tidak ia suka. Termasuk urusan PKM pula ada mahasiswa yang giat
untuk mengerjakan PKM karena ingin merasakakn atmosfer PIMNAS, ada yang hanya ingin
mendapatkan uangnya saja, ada yang mengerjakan PKM karena terpaksa atau dipaksa oleh
senior bahkan kemahasiswaan dan dosen, ada yang acuh tak acuh, ada yang apatis, bahkan ada
yang menolak adanya PKM secara sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan. Menurut saya
perbedaan tersebut wajar-wajar saja dan sah karena menyangkut keinginan dan minatnya. Hal itu
yang tidak boleh kita ganggu gugat karena itu hak pribadi. Sebagai negara yang menganut HAM,
saya rasa semua manusia harus menghormati apa yang mereka pilih kecuali bila bertentangan
dengan agama, norma-norma masyarakat dan peraturan-peraturan yang berlaku. Oke, back to the
topic. Sejauh yang saya lihat terdapat beberapa kluster. Karena Unair memiliki 3 kampus, maka
kluster saya bagi 3. Kluster yang pertama adalah kluster dimana mahasiswanya sangat rajin
untuk membuat PKM dan bila di total jumlahnya paling banyak diantara kampus yang lain.
Kluster 1 ditempati oleh kampus A. setiap mahasiswa baru di kampus A wajib untuk membentuk
tim PKM dan di damping senior-seniornya. Kluster yang kedua dimana mahasiswanya cukup
rajin dalam membuat PKM meskipun ada sedikit mahasiswa yang keberatan untuk mengerjakan
PKM. Kluster kedua ini ditempati oleh mahasiswa kampus c. Di kampus c terdapat sebuah

fakultas yang selalu mengirimkan PKM dan jumlahnya terbanyak daripada fakultas yang lain.
Fakultas itu adalah Fakultas Sains dan Teknologi (FST). Dan kluster terakhir dimana mahasiswamahasiswanya cenderung acuh tak acuh dan apatis bahkan ada yang menolak dengan adanya
PKM meskipun ada pula yang membuat PKM adalah kampus b. untuk kampus b ini saya belum
tau penyebabnya mengapa sedikit sekali mahasiswanya yang mengirim PKM. Apakah karena
publikasinya yang kurang, atau minatnya yang kurang dan atau ada kegiatan yang lain, saya
tidak berani menjawabnya. Wallahualam.
6. Menurut Anda sebagai perwakilan IKAPIMNAS, bagaimana bentuk perhatian pihak
rektorat terhadap PKM di Unair, terutama bagi para pemenang PIMNAS?
Jawaban: setiap tahun, bentuk perhatian para pemenang PIMNAS, terutama bagi yang
mendapatkan penghargaan setingkat emas dalam kategori presentasi tetap-tetap saja. Mereka
selalu diiming-imingi jalan-jalan ke luar negeri dalam bentuk studi banding. Kalaupun saya
boleh usul, seharusnya dana yang disediakan oleh pihak rektorat digunakan untuk pengembangan
produk-teman-teman sehingga mampu diterima oleh masyarakat luas sehingga ilmu yang mereka
dapatkan tidak berhenti begitu saja. Saya yakin mahasiswa saat ini, terutama mahasiswa yang
menjuarai pimnas tidak mau seperti anggota DPR yang berplesiran ke luar negeri,
menghamburkan anggaran tetapi tidak ada efek apa-apa kepada masyarakat luas. Saya yakin
mahasiswa saat ini berpegang teguh pada salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu
pengabdian kepada masyarakat atas ilmu yang telah mereka peroleh. Maka dari itu, bila ada
mahasiswa yang mendapatkan penghargaan setingkat emas dan tidak berkeinginan untuk ke luar
negeri saya mohon kabulkan itu. Karena mungkin saja dana yang telah disediakan dapat
bermanfaat bagi masyarakat luas tanpa perlu plesiran ke luar negeri dengan nama studi
banding

7. Bagaimana tanggapan dan saran Anda untuk mahasiswa, BEM dan rektorat Unair dalam
memajukan PKM?
Jawaban: secara umum, mahasiswa, BEM dan rektorat harus saling mendukung kegiatan pimnas
yang dimulai dari sosialisasi PKM setelah pengumuman dari DIKTI mengenai penerimaan PKM
yang didanai dikeluarkan. Setelah sosialisasi, perlu diadakannya pelatihan pembuatan PKM bagi

mahasiswa baru maupun lama yang diawasi langsung oleh TPKU atau TPKF di masing-masing
fakultas. Setelah itu baru dimulai untuk pembuatan PKM secara langsung oleh mahasiswa.
Disinipun pihak TPKU yang mewakili rektorat Unair dan Seismik yang mewakili BEM harus
turun tangan untuk membenahi setiap PKM yang telah selesei dibuat oleh mahasiswa sehingga
mampu menghasilan PKM yang berkualitas. Untuk mahasiswa, telah saya terangkan sebelumnya
bahwa mahasiswa dibagi menjadi 3 yaitu mahasiswa yang aktif dalam PKM, mahasiswa yang
acuh tak acuh, dan mahasiswa yang skeptic bahkan menolak adanya PKM, harus lebih bisa
berpikir kembali tujuan utama untuk diadakan PKM ini oleh DIKTI. Jangan sampai mahasiswa
menyalahgunakan kesempatan ini untuk melakukan hal yang berada diluar tujuan penggunaan
PKM, terutama masalah penggunaan dana. dan sekedar mengingatkan bahwa tujuan diadakannya
PKM itu berlangsung dalam jangka panjang, jadi penggunaan dana PKM seharusnya
dioptimalkan dan tidak berlebihan sehingga tidak menimbulkan kerugian sepihak.
8. Apa harapan Anda untuk PIMNAS di masa depan?
Jawaban: secara singkat harapan saya untuk PIMNAS semoga semakin meriah dengan
mengefisiensikan biaya yang dikeluarkan dalam penyelenggaraan PIMNAS. Sistem apapun yang
digunakan oleh DIKTI dalam menjaring PKM yang berkualitas dan berhak untuk masuk
PIMNAS, saya harap sistem tersebut juga mengatur bagaimana cara pengawasan terhadap PKM
yang didanai maupun yang masuk PIMNAS dapat dipertahankan oleh mahasiswa dalam jangka
panjang.
9. Jargon PIMNAS tahun depan adalah Unair Juara PIMNAS. Seberapa persen keyakinan
Anda bahwa hal itu dapat terjadi? Tolong dijelaskan berdasarkan analisa SWOT.
Jawaban: Sejujurnya, jargon tersebut terlontar secara spontan oleh tim 8 tanpa menganalisisnya
terlebih dahulu. Mungkin karena saat itu euphoria delegasi unair sangat cetaar membahana
karena kaget masuk dalam posisi 4 besar dengan memboyong 6 tim merupakan hal yang sangat
ajaib. Untuk kali ini saya akan menganalisanya dengan logika apakah Unair mampu untuk
menjadi Juara PIMNAS selanjutnya.
Setiap perhelatan PIMNAS yang saya ikuti dari tahun 2010-2012, semakin banyak delegasi
pimnas dari Unair yang ikut PIMNAS, peringkat Unair dikancah PIMNAS semakin turun. Bisa
dilihat dari tahun 2010, Unair mengirim 16 delegasi akan tetapi peringkat unair masih 14

besar. Tahun 2011, Unair mengirim 13 delegasi pada PIMNAS di Makassar. Alhasil, Unair
menempati peringkat 6 besar. Danp ada tahun 2012, Unair hanya mengirim 6 tim tetapi masuk
jajaran 4 besar PIMNAS. Bila tahun depan Unair mengirimkan 2 tim delegasi dalam PIMNAS,
apakah Unair mampu menjadi juara umum? Itu MUSTAHIL. Selain kualitas PKM, kuantitas
PKMpun harus mendukung untuk menuju Unair Juara Umum bila dilihat selama 3 tahun
terakhir, peralihan juara pimnas di rebut oleh UGM dan Unibraw. Meskipun Unnes memegang
perolehan tertinggi tim terbanyak yang mengikuti PIMNAS, tetapi itu belum tentu dapat
memenangkan mereka. Saya ingatkan bahwa semua hal akan terjadi di dalam PIMNAS.
Universitas terkuatpun belum tentu bisa menjadi juara umum dan tim terlemah dan tidak
diperhitungkanpun dapat menjadi juara umum. Maka dari itu saya tidak bisa memperhitungkan
bagaimana analisa SWOT yang tepat. Yang saya inginkan bahwa metode pelatihan bagi tim yang
lolos di PIMNAS akan lebih baik untuk sering diintesifkan. Kelemahan tim unair dalam 3 tahun
terakhir adalah bagaimana cara presentasi yang baik dan bagaimana cara menjawab dengan
tepat. Hal itu butuh dilatih berkali-kali sehingga kemampuan aktualisasi diri tiap peserta dalam
melakukan presentasi tidak ada keraguan sama sekali.
10. Apa saran Anda untuk mewujudkan impian itu?
Jawaban: Saran saya sebagai berikut:
a. Berlatih lebih giat dalam presentasi
b. Perhatikan pertanyaan-pertanyaan yang dikeluarkan oleh tim TPKU dalam latihan
presentasi. Mungkin saja juri memberikan pertanyaan yang sama seperti yang dilontarkan
c.
d.
e.
f.

oleh tim TPKU


Perhatikan secara detail kelemahan serta kelebihan PKM yang telah dibuat.
Berlatihlah untuk menjawab dengan singkat dan tepat
Jangan sekali-kali meremehkan tim lain karena itu adalah sumber kegagalan.
Catat dan analisis setiap pertanyaan yang dikeluarkan oleh juri pada tim lain sehingga
bila pertanyaan tersebut dilontarkan pada tim kalian, kalian sudah siap dengan

jawabannya
g. Percaya diri dengan apa yang kalian buat dan presentasikan
h. Banyak-banyak berdoa sebelum dan sesudah PIMNAS
i. Apapun yang kalian peroleh, bersyukurlah karena itu yang terbaik buat kalian.

11. Sebagai seseorang yang pernah menjadi pemenang PIMNAS, menurut Anda apa esensi
PIMNAS untuk mahasiswa, almamater, masyarakat dan bangsa?
Jawaban: sebenarnya, saya bukan pemenang pimnas. Karena saya hanya beruntung dalam
perolehan nilai sehingga tidak sengaja mendapatkan medali. Bila ditanyakan esensi PIMNAS
untuk mahasiswa, almamater, masyarakat, dan bangsa, saya bingung untuk menjawabnya.
Selama yang saya ketahui esensi utama dari PIMNAS adalah meningkatkan kreatifitas
mahasiswa dalam mengolah ide dan merepresentasikannya ke dunia nyata. Selama mahasiswa
tersebut mempergunakan event PIMNAS ini untuk memberikan terbaik buat almamater dan
masyarakat, maka hal tersebut sudah mampu untuk menjawab pertanyaan ini. Akan tetapi
sebagian besar mahasiswa tidak tahu esensi PIMNAS termasuk juga saya. Apabila mahasiswa
mampu untuk menjaga dan mempertahankan ide yang telah ditelurkan dan mendapatkan support
dari DIKTI berupa dana hibah kepada masyarakat, maka secara perlahan hal tersebut akan
berefek positif pada lingkungan sekitar.
12. Sudahkah itu tercapai? Bila belum, adakah saran dari Anda agar esensi itu bisa tercapai?
Jawaban: belum tercapai. Saran saya adalah :
a. Perhatikan tujuan semula sebelum membuat PKM. Bila tujuan tersebut hanya iseng atau
hanya ingin mencari uang secara cuma-Cuma, maka dia telah keluar dari esensi PIMNAS
b. Bila telah mendapatkan dana, maka pergunakan itu hanya dan untuk kegiatan PKM
tersebut. ingat, setiap kegiatan aka nada pertanggung jawabannya. Bila tidak
dipertanggungjawabkan di DUNIA, maka akan dimintai pertanggungjawaban di
AKHIRAT.
c. Bila lolos PIMNAS, maka dalam setiap presentasi kalian upayakan bahwa setiap
presentasi kalian adalah bertujuan untuk kesejahteraan masyarakat karena hilir setiap
PKM adalah untuk mencari ide-ide yang cemerlang untuk membangun masyarakat yang
berintelektual dan madani.
d. Setelah PIMNAS usai, maka setiap PKM yang dijalankan haruslah ada kelanjutannya.
Bila berbentuk penelitian, maka hasil penelitiannya bisa dimasukkan kedalam jurnal atau
dikembangkan lagi. Bila berbentuk kewirausahaan, maka usaha tersebut harus diteruskan
sehingga dapat membuat lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya

Inilah sedikit jawaban yang bisa saya tulis. Bila ada salah kata atau jawaban yang tidak sesuai
dengan pertanyaan, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Karena kebenaran hanya milik
ALLAH dan kesalahan selalu ada disisi manusia. Wallahualam bisshowab

Anda mungkin juga menyukai