Asuhankep Print
Asuhankep Print
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah
Oleh : KELOMPOK 4
Auliya Khoirunnisa
Fiera Riandini
Galuh Tyas Wijiastuti
Iqbal Sapta Nugraha
N.Wini Apriliyani
Tingkat 2-B
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN TEORI
Malnutrisi adalah keadaan dimana tubuh tidak mendapat asupan gizi yang cukup,
malnutrisi dapat juga disebut keadaaan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan di
antara pengambilan makanan dengan kebutuhan gizi untuk mempertahankan kesehatan.
Ini bisa terjadi karena asupan makan terlalu sedikit ataupun pengambilan makanan yang
tidak seimbang. Selain itu, kekurangan gizi dalam tubuh juga berakibat terjadinya
malabsorpsi makanan atau kegagalan metabolik.
Malnutrisi adalah suatu keadaan di mana tubuh mengalami gangguan terhadap
absorbsi,pencernaan,dan penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan,perkembangan dan
aktivitas. (I Dewa Nyoman, 2002).
2.2 Klasifikasi Malnutrisi
Ada empat bentuk malnutrisi :
a. Under Nutrition : kekurangan konsumsi pangan secara relative maupun absolut untuk
periode tertentu.
b. Specific Defisiency : kekurangan zat gizi tertentu, misalnya kekurangan vitamin A,
yodium, Fe, dan lain-lain.
c. Over Nutrition :kelebihan konsumsi pangan untuk periode tertentu
d. Imbalance : karena disproporsi zat gizi, misalnya : kolesterol terjadi karena tidak
seimbangnya LDL (Low Density Lipoprotein), HDL (High Density Lipoprotein) dan
VLDL (Very Low Density Lipoprotein). (I Dewa Nyoman, 2002)
2.3 Etiologi
2.3.1 Penyebab langsung
Kurangnya asupan makanan dapat disebabkan oleh kurangnya jumlah makanan
yang diberikan,kurangnya kualitas makanan yang diberikan dan cara pemberian
makanan yang salah. Adanya penyakit:Terutama penyakit infeksi,mempengaruhi
jumlah asupan makanan dan penggunaan nutrien oleh tubuh.
2.3.2 Penyebab tidak langsung
a. Kurangnya ketahanan pangan keluarga: Keterbatasan keluarga untuk
menghasilkan atau mendapatkan makanan.
b. Kualitas perawatan ibu dan anak.
c. Buruknya pelayanan kesehatan.
d. Sanitasi lingkungan yang kurang
2.4 Patofisiologi
Sebenarnya malnutrisi merupakan suatu sindrom yang terjadi akibat banyak faktor.
Faktor-faktor ini dapat digolong-kan atas tiga faktor penting yaitu : tubuh sendiri (host),
agent (kuman penyebab), environment (lingkungan).Memang faktor diet (makanan)
memegang peranan penting tetapi faktor lain ikut menentukan.
Dalam keadaan kekurangan makanan, tubuh selalu
berusaha
untuk
sangat
berlebihan
dan
akan
mengakibatkan
kematian.
(https://ml.scribd.com/doc/.../makalah-MALNUTRISI).
Bagan Patofisiologi
Budaya pantangan bahan makanan
tertentu, tingkat kepadatan penduduk
yang tinggi, keadaan sosial, dan
Malabsorbsi,
infeksi, anoreksia
Kegagalan melakukan
sintesis protein dan kalori
Kemiskin
an
Katabolisme
karbohidrat:
glukosa (inadekuat)
Keadaan
umum lemah
Resiko
Infeksi
diare
Turgor kulit
menurun dan
keriput
Kerusakan
integritas
kulit
Keterlambatan
pertumbuhan
dan
perkembangan
Risiko
gangguan
keseimbangan
cairan: kurang
dari kebutuhan
Gangguan
kebutuhan
nutrisi: kurang
dari kebutuhan
1.
2.
3.
4.
TANDA
Kulit yang kering dan bersisik
Gusi bengkak dan berdarah
Gigi yang membusuk
Berat badan kurang
GEJALA
5.
rendah
6.
Perut kembung
1. Pusing
2. Kelelahan dan kekurangan energi
3. Sistem kekebalan tubuh yang
(yang
mengakibatkan
infeksi)
4. Sulit untuk berkonsentrasi dan
mempunyai reaksi yang lambat
5. Kelemahan pada otot
6. Terdapat masalah pada fungsi
organ tubuh
7. Tulang yang mudah patah
2.6
Komplikasi
2.6.1 Hipotermi
Hipotermia adalah suatu kondisi dimana mekanisme tubuh untuk pengaturan
suhu kesulitan mengatasi tekanan suhu dingin. Hipotermia juga dapat
didefinisikan sebagai suhu bagian dalam tubuh di bawah 35 C.Tubuh manusia
mampu mengatur suhu pada zona termonetral, yaitu antara 36,5-37,5 C. Di luar
suhu tersebut, respon tubuh untuk mengatur suhu akan aktif menyeimbangkan
produksi panas dan kehilangan panas dalam tubuh.Gejala hipotermia ringan
adalah penderita berbicara melantur, kulit menjadi sedikit berwarna abu-abu,
detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan terjadi kontraksi otot sebagai
usaha tubuh untuk menghasilkan panas. Pada penderita hipotermia moderat, detak
jantung dan respirasi melemah hingga mencapai hanya 3-4 kali bernapas dalam
satu menit. Pada penderita hipotermia parah, pasien tidak sadar diri, badan
menjadi sangat kaku, pupil mengalami dilatasi, terjadi hipotensi akut, dan
pernapasan sangat lambat hingga tidak kentara (kelihatan).
2.6.2 Hipoglikemi
Hipoglikemia adalah suatu keadaan dimana kadar gula darah hingga dibawah
60 mg/dl. Padahal kinerja tubuh,terutam otak dan sistem syaraf,membutuhkan
glukosa dalam darah yang berasal dari makanan berkarbohidrat dalam kadar yang
cukup. Kadar gula darah normal adalah 80-120 mg/dl pada kondisi puasa,100-180
mg/dl pada kondisi setelah makan.
2.6.3 Infeksi
Infeksi adalah kolonalisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap
organisme inang, dan bersifat pilang membahayakan inang. Organisme
penginfeksi, atau patogen, menggunakan sarana yang dimiliki inang untuk dapat
memperbanyak diri, yang pada akhirnya merugikan inang. Patogen mengganggu
fungsi normal inang dan dapat berakibat pada luka kronik, gangrene, kehilangan
organ tubuh, dan bahkan kematian. Respons inang terhadap infeksi disebut
peradangan. Secara umum, patogen umumnya dikategorikan sebagai organisme
mikroskopik, walaupun sebenarnya definisinya lebih luas, mencakup bakteri,
parasit, fungi, virus, prion, dan viroid.
7
BAB III
8
PEMBAHASAN
Pengkajian fisik :
1) Pengkajian secara umum dilakukan dengan metode head to too yang meliputi: keadaan
umum dan status kesadaran, tanda-tanda vital, area kepala dan wajah, dada, abdomen,
ekstremitas dan genito-urinaria.
2) Fokus pengkajian pada klien dengan Marasmus-Kwashiorkor adalah pengukuran
antropometri (berat badan, tinggi badan, lingkaran lengan atas dan tebal lipatan kulit).
Tanda dan gejala yang mungkin didapatkan adalah:
a) Penurunan ukuran antropometri
b) Perubahan rambut (kusam, kering, halus, jarang dan mudah dicabut)
c) Gambaran wajah seperti orang tua (kehilangan lemak pipi), edema palpebra
d) Tanda-tanda gangguan sistem pernapasan (batuk, sesak, ronchi, retraksi otot
intercostal)
e) Perut tampak buncit, hati teraba membesar, bising usus dapat meningkat bila terjadi
diare.
f) Edema tungkai
g) Kulit kering, hiperpigmentasi, bersisik dan adanya crazy pavement dermatosis
terutama pada bagian tubuh yang sering tertekan (bokong, fosa popliteal, lulut, ruas
jari kaki, paha dan lipat paha)
Riwayat psikososial :
Usia, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan
Persepsi terhadap kondisi penyakit
Mekanisme koping dan system pendukung
Pengkajian pengetahuan klien dan keluarga
1) Pemahaman tentang penyebab/perjalanan penyakit
2) Pemahaman tentang pencegahan, perawatan dan terapi medis
Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan yang tidak
adekuat, anoreksia dan diare.
10
2)
3)
3.3 Perencanaan
a) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan asupan
yang tidak adekuat, anoreksia dan diare.
Tujuan: klien akan menunjukan peningkatan status gizi
Kriteria:
1) Keluarga klien dapat menjelaskan penyebab gangguan nutrisi yang dialami klien,
kebutuhan nutrisi pemuluhan, susunan dan pengolahan makanan sehat seimbang.
2) Dengan bantuan perawat, keluarga klien dapat mendemonstrasikan pemberian diet
(per sonde/ per oral) sesuai program dietetik.
Intervensi:
1. Pantau pemasukan makanan setiap hari
Rasional: Mengidentifikasi kekuatan atau defisiensi nutrisi
2. Timbang berat badan, ukur lingkar lengan atas dan tebal lipatan kulit setiap pagi
Rasional: Menilai perkembangan masalah klien.
3. Lakukan kebersihan mulut setiap habis makan
Rasional: Rasa tak enak, bau dan penampilan adalah pencegah utama terhadap nafsu
makan dan dapat membuang mual dan muntah.
4. Jelasakan kepada keluarga tentang penyebab malnutrisi, kebutuhan nutrisi pemulihan,
susunan menu dan pengolahan makanan sehat seimbang, tunjukan contoh jenis
sumber manakan ekonomis sesuai status sosial ekonomi klien
Rasional: Meningkatkan pemahaman keluarga tentang penyebab dan kebutuhan
nutrisi untuk pemulihan klien sehingga dapat menerusakan upaya terapi dietetik yang
telah ditentukan selama hospitalisasi.
5. Tunjukan cara pemberian makanan per sonde, beri kesempatan keluarga untuk
melakukannya sendiri.
Rasional: Meningkatkan pertisipasi keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi
klien, mempertegas peran keluarga dalam upaya pemulihan status nutrisi klien
b) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan peurunan asupan peroral dan
peningkatan kehilangan cairan akibat diare.
Tujuan: klien menunjukan keadaan hidrasi yang adekuat
11
Kriteria:
1) Asupan ciran adekuat sesuai kebutuhan ditambah defisit yang terjadi
2) Tidak ada tanda dan gejala dehidrasi (tanda-tanda vital dalam batas normal, frekuensi
defekasi 1x/24 jam dengan konsistensi padat atau semi padat)
Intervensi:
1. Kaji perkembangan keadaan dehidrasi klien
Rasional: Menilai perkebangan masalah klien
2. Kaji status hidrasi, ubun-ubun, mat, turgor kulit dan membran mukosa
Rasional: Indikator tidak langsung dari status hidrasi/derajat kekurangan
3. Monitor tanda-taanda vital
Rasional: Indikator keadekuatan volume sirkulasi dan mengetahui keadaan umum pasien
4. Lakukan atau observasi pemberian cairan per infus/ sonde/ oral sesuai program rehidrasi
Rasional: Upaya rehidrasi perlu dilakukan untuk mengatasi masalah kekurangan volume
cairan.
5. Jelaskan kepada keluarga upaya rehidrasi dan pertisipasi yang diharapkan dari keluarga
dalam pemeliharaan patensi pemberian infus/selang sonde
Rasional: Meningkatkan pemahaman keluarga tentang upaya rehidrasi dan peran
keluarga
6. Pantau masukan dan pengeluaran cairan
Rasional: Keseimbangan cairan negatif terus menerus menurunkan haluaran renal dan
konsentrasi urine dan menunjukan terjadinya dehidrasi
7. Kolaborasi dalam pemberian intra vena ssesuai indikasi
Rasional: Diberikan untuk hidrasi yang umum
c) Gangguan pertumbuhan dan perkembangan berhubungan dengan asupan kalori
dan protein yang tidak adekuat.
Tujuan: Klien akan mencapai pertumbuhan dan perkembangan sesuai standar usia.
Kriteria:
1) Pertumbuhan fisik (ukuran antropometrik) sesuai standar usia.
2) Perkembangan motorik, bahasa/ kognitif dan personal/sosial sesuai standar usia.
Intervensi:
1. Ajarkan kepada orang tua tentang standar pertumbuhan fisik dan tugas-tugas
perkembangan sesuai usia anak
Rasional: Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang keterlambatanpertumbuhan dan
perkembangan anak
2. Lakukan pemberian makanan/ minuman sesuai program terapi diet pemulihan.
Rasional: Diet khusus untuk pemulihan malnutrisi diprogramkan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan anak dan kemampuan toleransi sistem pencernaan
12
BAB IV
PENUTUP
2.7 Kesimpulan
Mal nutrisi adalah suatu keadaan dimana tubuh mengalami gangguan dalam
penggunaan zat gizi untuk pertumbuhan perkembangan dan aktivitas. Malnutrisi
dapat disebabkan oleh kurangnya asupan makanan maupun adanya gangguan
terhadap absorbs, pencernaam dan penggunaan zat gizi dalam tubuh. Selain itu, mal
nutrisi bisa disebabkan apabila asupan kalori yang berlbih dari kebutuhan harian, dan
mengakibatkan penyimpanan energy dalam bentuk bertanbahnya jaringan adipose.
Masalah nutrisi yang terjadi pada anak antara lain malnutrisi kurang energy protein
(kwashiorkor, marasmus, marasmik-kwashiorkor), malnutrisi vitamin, mineral.
Komplikasi yang akan terjadi pada klien malnutrisi, yaitu : hipoglikemi, syok,
diare, ISPA, cacingan dan lain-lain. Pengkajiannya terdiri dari 3 jenis yaitu
pengkajian anamnesa, pemeriksaan fisik, dan pengkajian berpola. Salah satu
diagnosanya adalah Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan asupan yang tidak adekuat, anoreksia dan diare. Perencanaannya salah
satunya yaitu Pantau pemasukan makanan setiap hari.
13
2.8 Saran
Sebagai perawat harus mengetahui konsep dasar penyakit maupun teori asuhan
keperawatan dengan benar sehingga bisa menangani klien malnutrisi.
DAFTAR PUSTAKA
Supariasa, I Dewa Nyoman . penilaian status gizi . 2002 . Jakarta : Penerbit buku
kedokteran EGC
Doengoes, Marylinn E, 2000, Rencana Asuhan Keperawatan, ( Edisi 3 ),
Jakarta : EGC
http://eksihastarini.blogspot.com/2011/08/asuhan-keperawatan-protein-calori.html.
Diakses tanggal 27 Oktober 2014 pukul 16.00 WIB
https://ml.scribd.com/doc/.../makalah-MALNUTRISI
Dipublikasikan
oleh Julie
14
15