Anda di halaman 1dari 3

Penggabungan usaha menurut Floyd A.

Beams yang dikemukakan adalah sebagai


berikut :
1. Coast Adventage (manfaat biaya ) seringkali lebih murah bagi perusahaan
untuk memperoleh fasilitas yang dibutuhkan melalui penggabungan
dibandingkan melalui pengembangan.
2. Lower Risk (Resiko Lebih Rendah ) membeli lini produk dan pasar yang telah
didirikan biasanya lebih kecil resikonya dibandingkan dengan pengembangan
produk baru dan pasarnya
3. Avodance of Takeovers ( Mencegah pengambilalihan ) Beberapa perusahaan
bergabung untuk mencegah pengakusisian di antara perusahaan tersebut
Alasan lain perusahaan-perusahan mungkin memilih menggabungkan usaha
untuk memperoleh manfaat dari segi pajak , penundaan pembayaran bunga ,
pengurangan suku bunga perpanjang tanggal jatuh tempo hutang atau
pertukaran aktiva dan sekuritas dengan hutang . selain alasan diatas perusahan
yang menggabungkan usaha juga untuk Go Public.
Berdasarkan Akte notaries Saal Burnella, SH no 66 tanggal 29 Desember 2000 PT
Timur Jaya Coldstorage melakukan penggabungan usaha dengan empat perusahaan
yaitu :
1.
2.
3.
4.

PT
PT
PT
PT

Putra Marine Coldstorage Di Jakarta Utara


Safitrindo Dwisentosa di Jakarta Utara
Cilamaya Subur di Tanggerang
Benur Alam Samudra di Pati Jawa Tengah

Berdasarkan akte notaris Saal Burnella, SH no 66 tanggal 29 Desember


2000 Pengabungan usaha tsb pelaksanaannya secara efektif dilakkan pada
tanggal 29 Desember 2000 penggabungan tersebut telah Memperoleh
persetujuan dari Badan Kordinasi Penanaman Modal (BKPM) dengan surat
persetujuan nomor : 307/III/PMDN/ 2000 tanggal 29 desember 2000. Sejak
tanggal itu PT Timur jaya bertindak sebagai badan usaha yang tetap, mengambil
alih seluruh kegiatan usaha dan nilai buku aktiva, kewajiban dan modal
perusahaan-perusahaan yang bergabung. Keempat perusahaan yang bergabung
dilikuidasi setelah penggabungan usaha . Tujuan utama penggabungan usaha PT
Timur Jaya Coldstorage adalah:

a. Terutama untuk menciptakan kekuatan , kemampuan dan synergy usaha


untuk menghadapi persaingan yang semakin ketat pada era globaliasi baik
b.
c.
d.
e.

secara internal maupun eksternal.


Mengoptimalkan efisiensi , produktivitas dan kinerja perusahaan
Memperkuat struktur dan posisi keuangan
Meningkatkan profesionalisme sumber Daya Manusia (SDM)
Memaksimalkan , memperluas penitrasi dan pangsa pasar
Penggabungan usaha dapat dilakukan dengan berbagai cara baik dengan

perolehan langsung harta benda satu perusahaan atau beberapa perusahaan


dan perusahaan yang mengambil alih tersebut tetap dipertahankan identitas
serta melanjutkan usahanya. Ada penggabungan usaha dengan membentuk
perusahaan baru untuk membeli ( mengambil alih ) harta dan mengakui hutanghutang dari dua atau lebih perusahaan yang telah ada. Biasnya perushaan
mengeluarkan uang tunai, modal saham (surat berharga ) atau kedua-duanya
sebagai alat pembayaran atas kekayaan bersih yang siserahkan oleh
perusahaan-perusahaan lain. Dalam hal pembayaran melebihi jumlah di atas
nilai pasar dari kekayaan bersih yang diserahkan, selisih lebih tsb diakui dan
dicatat sebagai pembayaran goodwiil. Pembangunan usaha dapat dipengaruhi
oleh metode akuntansi yang diterapkan untuk mencatat transaksi
penggabungan usaha yaitu , metode pembelian (purchase method) dan metode
penyatuan kepentingan (Pooling of interst method) metode-metode tersebut
mencatat bagaiman pertukaran uang tunai dengan saham biasa, saham biasa
dengan saham biasa, perolehan aktiva, hutang, modal sham, pendapatan dan
alokasi biaya yang timbul akibat adanya penggabungan usaha
Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) menyusun standar Akuntansi Keuangan
(SAK) No. 22 sebagai pedoman resmi yang digunakan dalam penyusunan
laporan keuangan untuk akuntansi penggabungan usaha , Standar ini mengatur
bagaimana perlakuan akuntansi dan pengungkapan yang harus diterapkan
terhadap penggabungan usaha dalam laporan keuangan.
Berdasarkan akte notaris Saal Burnella, SH no 66 tanggal 29 Desember
2000 PT Timur Jaya Coldstorage melakukan penggabungan usaha dengan
empat perusahaan yaitu : PT Putra Marine Coldstorage Di Jakarta Utara, PT
Safitrindo Dwisentosa di Jakarta Utara, PT Cilamaya Subur di Tanggerang, PT
Benur Alam Samudra di Pati Jawa Tengah dan perusahaan yang tetap

dipertahan kan adalah PT Timur Jaya Coldstorage yang berkantor pusat di Jalan
Yos Sudaro KM 8,8 Medan , sedangkan empat perusahaan yang bergabung
dilikuidasi. Timur Jaya Coldstorage yang bertindak sebagai badan usaha tetap
mengambil alih seluruh kegiatan usaha , nilai buku aktiva, kewajiaban dan modal
perusahaan-perusahaan yang bergabung.
Penggabungan usaha tsb dimaksudkan untuk menyatukan seluruh
kepentingan-kepentingan para pemegang saham dan pembangun badan usaha
dan penggabungan badan usaha tidak ditunjukan untuk menghilangkan hak-hak
dari pemegang saham masing-masing perushaan. Oleh karena itu metode, tata
cara dan aturan-aturan dibuat sedemikian rupa untuk mengakomodir tujuantujuan tsb.
Dalam hal ini penggabungan usaha metode yang dipakai adalah penyatuan
kepentingan (Pooling of interest) dimana harta aktiva dan kwajiban yang
diperoleh dari badan-badan usaha yang bergabung yang telah dinyatakan sesuai
dengan prinsip-prinsip akintansi dan telah diadakan penyesuaian diteruskan
pada buku-buku badan usaha yang memperoleh aktiva tsb , begitu juga dengan
goodwill , laba ditahan , pendapatan dan biaya-biaya dari perusahaanperusahaan yg bergabung , ini berarti dasar perlakuan akuntansi yang harus
digunakan perusahaan adalah mengacu pada PSAK no22 paragraf 86-89.
Dalam ketentuan itu dijelaskan bahwa suatu penyatuan kepemilikan
(uniting of interests) harus dilakuan dengan menguanakan metode penyatuan
kepemilikan (Pooling of interest method) Dalam penerapan metode penyatuan
kepemilikan , unsur-unsur lapoan keuangan dari perusahaan yang bergabung
untuk periode terjadinya penggabungan tsb dan untuk periode perbandingan
yang diungkapkan , harus dimasukan dalam laporan keuangan gabungan
seolah-olah perusahaan tsb bergabung sejak permulaan periode yang disajikan
tsb.
Apabila selisih antara jumlah yang dibukukan sebagai modal saham yang
diterbitkan ditambah kopensasi pembelian lainya dalam bentuk kas atau pun
aktiva lainnya dengan jumlah saham yang diperoleh, harus disesuikan terhadap
ekuitas atau modal sendiri. Pengeluaran yang terjadi sehubungan dengan
penyatuan kepemilikan harus diakui sebagai beban pada periode terjadinya.

Anda mungkin juga menyukai