Anda di halaman 1dari 49

CASE REPORT

"Parkinson"
Oleh: dr. Pamela Actinina
Pembimbing : dr. Ansye Momole
Dokter Internsip
RSUD BELITUNG TIMUR
2015

Status pasien
Nama

: Ny. E

Umur

: 60 tahun

Jenis kelamin

: Perempuan

Alamat

: Manggar

Pekerjaan

: Pensiunan

Status

: Menikah

Tanggal MRS
Tanggal pemeriksaan

: 2 Agustus 2015
: 2 Agustus 2015

Keluhan utama
Tangan kiri bergetar sejak 1 tahun

SMRS.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Pasien datang ke IGD RSUD dengan keluhan


tangan kiri yang bergetar dan telah
dirasakan sejak 1 tahun yang lalu. Awalnya
tangan bergetar hanya sedikit, namun lama
kelamaan getaran pada tangan kiri makin
memberat
sampai
dirasa
menganggu
aktivitas pasien. Tangan bergetar sepanjang
hari secara terus menerus. Pasien merasa
lelah karena tangan bergetar terus menerus
sepanjang hari walaupun sedang istirahat.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Terkadang pasien juga merasa nyeri


pada tangan kirinya. Lama kelamaan
tangan kiri juga dirasa menjadi agak kaku
dan pegal. Pasien juga merasa agak susah
berjalan karena merasa tidak seimbang
saat berjalan. Gangguan aktifitas yang
paling dirasakan pasien adalah saat ingin
mengancing baju atau mengikat sesuatu
barang, hal itu menjadi susah dilakukan
karena tangan yang bergetar dan kaku.

Riwayat Penyakit
Sekarang

Tidak ada kesulitan dalam menelan,


pola BAB dan BAK pasien. Riwayat pernah
terkena infeksi otak disangkal. Pasien tidak
mempunyai riwayat trauma khususnya
kepala. Pasien juga menyangkal pernah
keracunan bahan bahan kimia seperti
pestisida dan sebagainya.

Riwayat Penyakit Dahulu


Pasien mempunyai riwayat darah tinggi
yang tidak terkontrol sejak lama. Riwayat
kencing manis disangkal.

Riwayat Penyakit
Keluarga
Tidak ada dalam keluarga pasien yang
mengalami gejala seperti ini. Riwayat darah
tinggi, kencing manis dalam keluarga
pasien disangkal.

Riwayat Sosial dan


Kebiasaan

Pasien tidak merokok, namun meminum 1


2 gelas kopi per hari.

III. PEMERIKSAAN FISIK


Pemeriksaan Umum
Keadaan Umum
:
Tekanan Darah
:
Nadi
:
Suhu
:
Pernafasaan
:

Tampak sakit ringan


150/80 mmHg
80x/menit
36,7oC
20x/menit

Kepala
Ekspresi wajah
: Datar.
Rambut : hitam dan putih yang menyebar
Bentuk : Normocephali
Mata
Konjungtiva
: pucat (-/-)
Sklera
: ikterik (-/-)
Kedudukan bola mata
: ortoforia / ortoforia
Pupil
: bulat isokor 3mm/3mm.

Telinga
Selaput pendengaran
: tidak dinilai
Lubang
: lapang
Penyumbatan
: -/ Serumen
: +/+
Perdarahan
: -/ Cairan
: -/
Mulut
Bibir
: Sianosis (-)
luka (-)

Leher
Trakhea terletak ditengah
Tidak teraba benjolan/KGB yang membesar
Kelenjar Tiroid: tidak teraba membesar
Kelenjar Limfe: tidak teraba membesar

Thoraks:

Abdomen:

Ekstremitas
Akral Teraba hangat pada keempat
ekstremitas. edema (-).

Status Neurologis
GCS

: E4 V5 M6 = 15

Rangsang Meningeal :
Kaku kuduk
Laseque
Kernig
Brudzinski I
Brudzinski II

:
:
:
:
:

(-)
>70/>70
>135/>135
(-)
(-/-)

Nervus Cranialis
N I (Olfactorius)
Subyektif
: tidak dilakukan
N II (Opticus)

N.III, IV, VI ( Okulomotorik, Trochlearis,


Abduscen )

N V (Trigeminus)

N VII (Fasialis)

Sistem Motorik Tubuh

Sistem Motorik Tubuh

Refleks

Gerakan Involunter

Tes Sensorik

Fungsi Autonom
Menurut anamnesis tidak ada gangguan pola
BAB maupun BAK
Keseimbangan dan koordinasi

IV. PEMERIKSAAN
PENUNJANG

Tidak dilakukan pemeriksaan

Usulan Pemeriksaan Penunjang:


CT Scan
MRI

V. RESUME
Seorang perempuan berumur 60 tahun datang ke IGD
RSUD dengan keluhan tangan kiri pergelangan tangan
bergetar sejak kurang lebih 1 tahun yang lalu. Awalnya
getaran sedikit, makin lama makin memberat sampai
mengganggu aktivitas sehari hari seperti mengancing
baju maupun mengikat suatu barang. Tangan kiri juga
dirasakan nyeri dan menjadi kaku, kemudia menjadi
sulit untuk menggerakkan jari jemari tangan kiri.
Berjalan menjadi agak susah karena dirasa tidak
seimbang.
Pada pemeriksaan neurologis didapatkan kesadaran
compos mentis, E4V5M6. Muka datar tanpa ekspresi,
lengan dan jari jemari tangan kiri nampak fleksi, resting
tremor pada pergelangan tangan kiri, rigiditas +.

VI. Diagnosis
Diagnosis klinis

Parkinson Syndrome Dengan gejala resting


tremor +, rigiditas+, bradikenesia +
Diagnosis etiologi

:Idiopatik.
Diagnosis topis
: Substansia nigra
Diagnosa patologis : Degeneratif

VII. Penatalaksanaan
Non medikamentosa
Edukasi
Pasien serta keluarga diberikan pemahaman
mengenai penyakitnya, misalnya pentingnya
meminum obat teratur dan menghindari jatuh.
Menimbulkan rasa simpati dan empati dari
anggota keluarganya sehingga dukungan fisik
dan psikik mereka menjadi maksimal.
Medikamentosa

Levodopa 3 x 1 tab
Trihexyphenidyl 2 x 2gr
Amlodipine 1x10 mg

IX. Prognosis
Ad vitam

: Ad bonam
Ad fungsionam
: Dubia ad malam
Ad Sanationam
: Dubia ad malam

ANALISA KASUS
Parkinson Syndrome adalah salah satu
contoh kasus dalam bidang neurologi yang
sering kita jumpai. Penyakit ini adalah
penyakit
neurodegeneratif
terbanyak
nomer dua di dunia setelah penyakit
Alzheimer. Walaupun banyak dijumpai,
namun
banyak
pasien
yang
tidak
mengenali gejala dari penyakit ini dan
mengakibatkan datang terlambat ke rumah
sakit saat penyakit sudah dalam stadium
menengah keatas.

Biasanya pasien datang ke rumah sakit apabila sudah


ada gangguan fungsional seperti tangan yang bergetar
sehingga aktifitas sehari hari menjadi terganggu.
Tangan bergetar atau tremor pada kasus parkinson
juga khas, yaitu resting tremor. Tremor hanya terjadi
saat posisi istirahat, saat kita menggerakkan tangan
kita tremor berkurang sampai berhenti. Ini yang
menjadi salah satu tanda patognomonik dari penyakit
parkinson
Pasien datang dengan keluhan tangan kiri bergetar
sejak kurang lebih 1 SMRS. Dari inspeksi pertama kali
pasien datang dengan tubuh yang agak membungkuk,
langkah kecil kecil, dengan tangan kiri yang di
fleksikan dan bergetar pada pergelangan tangan
kirinya, mukanya datar tanpa ekspresi seperti muka
topeng. Dari situ kita dapat memikirkan kemungkinan
pasien ini menderita parkinson sindrom.

Setelah itu dilakukan anamnesis dari mulai


identitas Ny E dengan umur 60 tahun yang
merupakan
umur
rata
rata
penderita
parkinson (40-60tahun). Pasien mengeluh
tangan kiri yang bergetar sejak 1 tahun lalu,
pasien baru datang berobat karena merasa
getarannya menjadi memberat. Dahulu hanya
kecil lama kelamaan getaran semakin hebat
sehingga dirasa mengganggu aktifitas pasien.
Pasien belum pernah pergi ke dokter
sebelumnya atau meminum obat sebelumnya.
Pasien juga mengeluh tangannya menjadi
kaku lama kelamaan dan merasa kesulitan
saat mengancingkan baju atau mengikat suatu
barang.

Penyebab dari parkinson sindrom umumnya


adalah idiopatik (parkinson primer), diduga ada
faktor genetik dan faktor lingkungan yang
mempengaruhi. Namun pasien menyangkal
pernah keracunan bahan bahan kimia seperti
pestisida dan lain lainnya. Pasien juga
menyangkal pernah menderita penyakit infeksi
di otak maupun trauma di kepala yang
merupakan
penyebab
dari
parkinson
sekunder.Penyebab parkinson sekunder yang
paling sering adalah pasca stroke. Banyak
pasien yang mengalami stroke dan tidak jarang
mereka datang kembali dengan penyakit
parkinson. Maka dari itu wajib ditanyakan
apakah ada riwayat stroke pada pasien.

Pada pasien ditemukan trias parkinson yaitu


tremor, rigiditas, dan akinesia. Salah satu ciri
khas dari penyakit parkinson adalah tangan
tremor (bergetar) jika sedang beristirahat.
Tremor terdapat pada jari tangan, tremor
kasar pada sendi metakarpofalangis, kadangkadang tremor seperti menghitung uang
logam
atau
memulung-mulung
(pill
rolling).Tremor ini menghilang waktu istirahat
dan menghebat waktu emosi terangsang
(resting/ alternating tremor).

Kaku juga ditemukan pada pasien saat lengan dan jari


jarinya digerakkan. Kekakuan ini bisa terjadi selain di
tangan contohnya di leher. Pasien juga merasa pegal
sekitar leher. Maka dari itu jalannya menjadi
membungkuk dan dirasa tidak seimbang karena
tubuhnya terasa kaku.
Rigiditas disebabkan oleh peningkatan tonus pada otot
antagonis dan ototprotagonis dan terdapat pada
kegagalan inhibisi aktivitas motoneuron ototprotagonis
dan otot antagonis sewaktu gerakan. Meningkatnya
aktivitas alfa motoneuron pada otot protagonis dan
otot antagonis menghasilkan rigiditas yang terdapat
pada seluruh luas gerakan dari ekstremitas yang
terlibat.

Pada akinesia ditandai dengan gerakan


pasien yang serba melambat. Pasien
menjadi sulit juga melakukan gerakan halus
seperti mengancingkan baju, mengikat
sepatu. Salah satu tanda pada parkinson
juga mikrografia yaitu tulisan tangan lama
kelamaan menjadi mengecil. Namun karena
tangan yang terkena adalah tangan kiri, hal
ini belum tampak terlihat. Wajah pasien
juga menjadi datar tanpa ekspresi.

Tatalaksana pada kasus ini adalah diberi preparat


levodopa
(Dopamin
precursor)
dan
Trihexylphenidyl (Antikolinergik)
Pada pasien ini diberikan levodopa karena levodopa akan
masuk ke blood brain barrier, masuk ke otak dan akan
berubah menjadi dopamin, dimana dopamin pada kasus
parkinson kadarnya rendah. Diharapkan dengan terapi ini
akan meningkatkan kadar dopamin sehingga gejala
ekstrapiramidal berkurang.
Pemberian antikolinergik dimaksudkan untuk mengurangi
gejala tremornya karena pada kasus pasien ini gejala
tremor paling dominan. Tremor ini terjadi karena ketidak
seimbangan antara Dopamin yang berkurang dengan
asetilkolin yang lebih dominan. Sehingga pemberian
antikolinergik ini akan menurunkan asetilkolin yang
berfungsi membangkitkan dan membuat kadar dopamin
dan asetilkolin lebih seimbang.

Pasien diberi terapi levodopa dan dilihat


perkembangannya apakah gejala berkurang
atau tidak. Pada parkinson gejala akan sangat
berkurang setelah diberi terapi levodopa,
maka dari itu pasien harus rutin kontrol untuk
melihat perkembangan penyakitnya dan
penyesuaian dosis maupun apakah diperlukan
obat obatan lain seperti Dopamin agonis,
MAOB inhibitor, COMT inhibitor yang akan
menaikkan kadar dopamin dan membuat
terapi levodopa makin meningkat efeknya.

DAFTAR PUSTAKA
Sjahrir

H, Nasution D, Gofir A. Parkinsons Disease & Other


Movement Disorders.
PustakaCedekiadanDepartemenNeurologi FK USU Medan.
2007. Hal 4-53.
Sudoyo AW, Setiyohadi B, Alwi I. Penyakit Parkinson.
BukuAjarIlmuPenyakitDalamJilid III. FKUI. 2007. Hal 1373-1377.
Price SA, Wilson LM, Hartwig MS.
GangguanNeurologisdenganSimtomatologiGeneralisata.
PatofisiologiKonsepKlinis Proses-proses PenyakitVol 2.
PenerbitBukuKedokteran EGC. 2006. Hal 1139-1144.
Harsono. Penyakit Parkinson. BukuAjarNeurologisKlinis.
PerhimpunanDokterSpesialisSaraf Indonesia dan UGM. 2008.
Hal 233-243.
Duus Peter. Diagnosis TopikNeurologiAnatomi, Fisiologi,
TandadanGejalaEdisi II. PenerbitBukuKedokteran EGC. 1996.
Hal 231-243.

TEORI
Penyakit

Parkinson yaitu bagian dari


Parkinsonism yang secara patologi ditandai
olehdegenerasi ganglia basalis terutama di
substansia nigra pars kompakta (SNC) yang
disertaiadanya
inklusi
sitoplasmi
keosinofilik (Lewy bodies).
Parkinsonism adalah suatu sindroma yang
ditandai oleh tremor waktu istirahat,
rigiditas,bradikinesia dan hilangnya reflex
postural akibat penurunan kadar dopamine
dengan berbagaimacam sebab

Etiologi
Penyakit parkinson terjadi ketika sel saraf atau neuron
di dalam otak yang disebut substantia nigra mati atau
menjadi lemah.
Faktor Resiko
Usia meningkat pada usia lanjut
Ras orang kulit putih lebih sering daripada orang Asia
dan Afrika.c.
Genetik
Lingkungan
Toksin, penggunaan pestisida, infeksi.e.
Cedera kranioserebral
masih belum jelas.f.
Stres emosional

GAMBARAN KLINIS
remor saat istirahat2.
Rigiditas
Akinesia / bradikinesia
Kedipan mata berkurang
Wajah sepert itopeng
Cara berjalan : langkah kecil-kecil
Kegelisahan motorik (sulit duduk atau

berdiri)4.
Hilangnya reflex postural (lost ofpostural
reflex)

KriteriaDiagnostik (KriteriaHughes):
Possible : terdapat salah satu gejala utama
yaitu tremor istirahat, rigiditas,bradikinesia,
kegagalan reflex postural.
Probable : bila terdapat 2 gejala utama atau
1 dari 3 gejala pertama yang tidaksimetris.Definite : bila terdapat kombinasi tiga dari
empat gejala atau dua gejala dengan
satugejala lain yang tidak simetris.

Tanda khusus :
Meyersonssign:Tidak dapat mencegah
mata berkedipkedip bila daerah glabela
diketuk berulang. Ketukanberulang
((2x/detik) pada glabela membangkitkan
reaksi berkedip-kedip (terus menerus)

PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT SCAN
MRI

PENATALAKSANAAN
AnticholinergikBenztropine (Cogentin),

trihexyphenidyl (Artane)
Carbidopa/levodopa
COMT inhibitorsEntacapone (Comtan),
Tolcapone (Tasmar)
Dopamine agonisBromocriptine (Parlodel),
Pergolide (Permax), Pramipexole (Mirapex).
MAOBinhibitorSelegiline (Eldepryl),
Rasagaline (Azilect).
Amantadine (Symmetrel)

Anda mungkin juga menyukai