Anda di halaman 1dari 9

NAMA PRAKTIKAN

1. Tiur Nova Aditya (4314030018)

NAMA PARTNER

2. Ulima Larisa Syafwi (4314030019)


3. Widya Isti Anggarini (4314030029)
4. Zahra Jihad Puteri D.(4314030030)
5. Maudy Rachma (4313030013)

TGL. SELESAI PRAKTIKUM

: 08 SEPTEMBER 2015

TGL. PENYERAHAN LAPORAN

: 15 SEPTEMBER 2015

N I L A I

KETERANGAN

: .................................................
..................................................
..................................................

PULSE AMPLITUDE MODULATION ( PAM )


1. TUJUAN
1. Mengerti prinsip dari PAM.
2. Memberikan gambaran tentang fungsi dari PAM.
3. Mengerti tentang fungsi rangkaian hold dan pengaruh frekuensi sampling
terhadap sinyal yang di terima.
2. DIAGRAM RANGKAIAN

Gambar 1

Gambar 2

Gambar 3
3. ALAT DAN KOMPONEN
1.
2.
3.
4.
5.
6.

1 Pulse Amplitude Modulator SO 35 37-7G.


1 Pulse Amplitude Demulator SO 35 37 -7H.
1 DC Power Supply +15 V SO 35 38-8D.
1 Function Generator SO 5127-2R.
1 Dual Trace Osilloscope / Digital Storage OSC.VC 6041.
3 BNC to Banana cable.

4. DASAR TEORI
Pada umumnya kita mengenal system analog untuk mentransmisikan suara,
misalnya dalam jalur telepon dan informasi lainnya. Tetapi system analog semakin
hari semakin terasa kekurangannya dengan meningkatnya jumlah permintaan
sambungan serta jauhnya jarak antara pemancar dan penerima. Sebuah pemancar
analog, misalnya sebuah microfon memancarkan sinyal yang jauh lebih besar
daripada noise, umumnya 60 dB.
Dengan merambatnya sinyal sepanjang saluran transmisi, sinyal teredam dan
noise menjadi tinggi, sehingga perbandingan S/N semakin jauh semakin kecil. Bisa
juga digunakan penguat/amplifier pada jarak-jarajk tertentu untuk menekan redman,
tetapi sebenarnya tiap amplifier menambahkan noise pada sinyal. Sehingga output
dari amplifier memiliki S/N yang lebih buruk daripada S/N inputnya. Akibatnya S/N
menurun terus sampai akhirnya sinyal lenyap dalam noise. Dalam pengembangannya
dihasilkan system transmisi PAM (Pulse Amplitude Modulation) yang terdiri atas
proses sampling.

Gambar 4
Teori sampling dari Niquist menyatakan jika sebuah fungsi continue f(t) tidak
mengandung frekuensi lebih besar daripada f (Hz), maka level-level dari fungsi itu
dapat digambarkan dengan sempurna tidak cacat dalam interval waktu tidak kurang
dari f/2 detik. Berarti jika spectrum sebuah sinyal mempunyai batas atas frekuensinya
sebesar f/Hz dan jika frekuensi sampling sekurang-kurangnya 2f, tidak ada informasi
yang hilang dalam proses sampling itu.
Dalam parakteknya sebuah sinyal analog dilewatkan pada sebuah LPF
sehingga frekuensi tertinggi yang dimilikinya adalah f. Sinyal analog yang telah
difilter ini kemudian disampel oleh pulsa periodic dengan frekuensi sample sebesar 2
f. Hasilnya adalah sinyal PAM.

Gambar 5

5. DATA PERCOBAAN
TP 1
A

= 2,6 Vpp
F

= 0,2 KHz

TP 2
A

= 5,2 Vpp
F

= 0,2 KHz

TP 3

= 5 Vpp
F

TP 4

= 0,2 KHz

= 3 Vpp
F

TP 5

TP 6

TP 7

= 0,2 KHz

= 4 Vpp
Fs = 4 KHz

TP 8
A

= 4 Vpp
Fs = 8 KHz

TP 9
A

= 4 Vpp
Fs = 11 KHz

TP 7

= 1,4Vpp
F

= 2 KHz

TP 8
A

= 1,4Vpp
F

6. ANALISA DATA

= 2 KHz

Amplitude pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh sinyal pemodulasi.


Amplitude pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan amplitude sinyal
pemodulasi. Semakin besar amplitude sinyal pemodulasi maka semakin besar pula
amplitudo pulsa pembawa. Pembentukan sinyal termodulasi PAM dapat dilakukan
dengan melakukan pencuplikan (sampling), yaitu mengalikan sinyal pencuplik
dengan sinyal informasi. Proses ini akan menghasilkan pulsa pada saat pencuplikan
yang besarnya sesuai dengan sinyal informasi (pemodulasi).
TP 1 merupakan input filter sedangkan TP 2 merupakan hasil frekuensi
sampling, sementara TP 3 adalah output dari sinyal PAM dimana sinyal dari
informasi telah melalui proses sampling sehingga terlihat pada gambar sinyal tersebut
berbentuk sinyal sinusoida yang telah terbagi-bagi dalam beberapa kotak.
Pada TP 5 dan TP 6, saat TP 5 menghasilkan output 1, maka pada saat yang sama TP
6 menghasilkan output 0 dengan amplitude dan tegangan puncak ke puncak sama
besar.
7. KESIMPULAN

Gelombang pembawa (carrier) yang digunakan pada Pulse Amplitudo


Modulator (PAM) adalah gelombang kotak (digital) yang digunakan sebagai

sinyal sampling.
Semakin tinggi frekuensi sinyal sampling maka semakin akurat dan presisi
keluaran yang dihasilkan.

8. REFRENSI

Anda mungkin juga menyukai