Dosen Pembimbing :
Ir. Joke Pratilastiarso, MT
NIP. 19620920.198803.1.002
Endro Wahjono, S.ST, MT
NIP. 19681109.199103.1.012
PROYEK AKHIR
Lexi Yustisia
NRP. 7307.040.020
Dosen Pembimbing :
Ir. Joke Pratilastiarso, MT
NIP. 19620920.198803.1.002
Endro Wahjono, S.ST, MT
NIP. 19681109.199103.1.012
Dosen Pembimbing :
ABSTRAK
Banyak pemadaman listrik dilakukan di daerah daerah
secara bergilir. Pemadaman listrik ini dilakukan karena kapasitas
beban sudah melebihi kapasitas yang telah ditentukan Kebutuhan
energi listrik untuk mensupply peralatan elektronik semakin
meningkat. Namun energi listrik yang disalurkan oleh PLN kepada
konsumen tidak selamanya berjalan dengan baik, sewaktu waktu
bisa padam. Maka perlu diupayakan sumber energy listrik alternatif.
Dalam proyek akhir ini Uninterruptible Power Supply (UPS) yang
berbasis mikrokontroller dimanfaatkan sebagai catu daya peralatan
elektronik supaya dapat bekerja dalam kondisi sumber energi listrik
dari PLN padam. Dalam UPS digunakan peralatan penyearah yang
berupa bridge rectifier bertujuan untuk menyearahkan tegangan AC
menjadi tegangan DC. Kemudian keluaran dari rectifier digunakan
sebagai masukan dari buck konverter I yang bertujuan menurunkan
tegangan yang semula 220Vdc menjadi 100Vdc dan diturunkan lagi
oleh buck konverter II menjadi 55Vdc untuk mencharger 4 buah
accu 12Vdc. Kemudian terdapat rangkaian boost konverter untuk
menaikkan tegangan yang masukannya dari accu 48Vdc dengan
keluaran 110Vdc dan terdapat rangkaian inverter yang digunakan
untuk merubah tegangan DC menjadi tegangan AC, yang kemudian
dari outputan inverter terhubung trafo step up yang berfungsi untuk
menaikkan tegangan masukkan sebesar 110V dan keluaran sebesar
220V menjadi tegangan rumah tangga dan dengan daya 900VA.
ii
ABSTRACT
Many electric extinction in area by have innings. This
electric extinction because the load capacity already exceeds the
capacity that has been determined. Electrical energy needs to supply
electronic equipment is increasing. But the electrical energy
supplied by PLN to consumers do not always go well, at any time
could extinction. Then necessary that the electrical energy source
alternative. In this final project Uninterruptible Power Supply (UPS)
based microcontroller is used as the power supply of electronic
equipment in order to work in conditions of energy sources of PLN
extinction. In the UPS be used equipment in the form of bridge
rectifier rectifier which aims to be is unidirectional from AC voltage
into DC voltage. Then the output of the rectifier is used as the input
of the buck converter I which was originally aimed at lowering the
voltage 220Vdc to 100Vdc and lowered again by the buck converter
II into 4 pieces mencharger 55Vdc to 12Vdc batteries. Then there is
a boost converter circuit to increase the input voltage of 48Vdc
batteries with output of 110Vdc and there is a series of inverters
used to convert DC voltage into AC voltage, then the inverter is
connected outputan step up transformer that serves to raise the
voltage of 110V and output enter for into household 220V voltage
and power 900VA
iii
DAFTAR ISI
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
x
xi
1
1
2
2
2
2
3
3
3
4
4
4
5
6
6
7
8
vii
12
13
14
16
16
18
23
25
26
26
27
28
30
31
32
34
36
37
39
41
41
41
42
44
45
47
47
49
viii
55
60
64
69
71
75
76
77
77
78
79
80
81
82
83
85
86
86
87
BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ..................................................... 89
5.2. Saran................................................................ 89
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
77
79
80
81
83
84
85
86
87
DAFTAR GAMBAR
xi
3
5
6
9
9
10
10
11
12
12
13
14
15
16
17
17
18
19
19
20
20
23
25
25
27
31
32
32
34
36
38
39
42
43
43
44
45
47
49
50
50
51
52
54
55
57
61
69
70
76
76
78
78
xi
79
80
81
82
82
83
84
85
86
BAB I
PENDAHULUAN
Tujuan Khusus
Merancang UPS yang dapat menjaga nilai keluaran
yang tetap.
Memahami konsep perancangan dan aplikasi dari
pembuatan sistem Battery Charger, yang
sumbernya berasal dari PLN sebagai sumber
energi untuk pengisian accu yang diaplikasikan
sebagai supply energi untuk mensuplai beban
900VA.
1.4. METODOLOGI
Untuk mencapai tujuan proyek akhir ini maka ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut:
1.4.1
Studi Literatur
Perencanaan Sistem
Pada pembuatan proyek akhir
perancangan sistem meliputi :
ini
menggunakan
1.4.2.1 Kontroller
PLN
Buck
Converter I
Buck
Converter II
Boost
Converter
Accu
Mikrokontroller
Inverter
Beban
1.4.7
KONFIGURASI SISTEM
RELEVANSI
PENDAHULUAN
Pada bab ini akan membahas tentang hal hal yang melatar
belakangi pemilihan judul, tujuan dari Proyek Akhir, batasan
masalah, sistematika penulisan, serta tinjauan pustaka.
BAB II
TEORI PENUNJANG
PENUTUP
BAB II
TEORI PENUNJANG
2.1
Rangkaian Penyearah
______________________
1,2
10
11
2.2
______________________
1,2
Lidia Dwi Yuliani,Rancang Bangun AC-DC Battery Charger Pada Penyediaan Daya
Cadangan Rumah Tangga,Proyek Akhir, 2007, hal.5
12
2.3
Optocoupler
______________________
3
Ibid hal.15
13
______________________
3
Ibid hal.16
14
______________________
5,6
Bose,Bimal K.,Modern power electronic and AC drives , Prentice Hall PTR, 2002.
hal.21
15
______________________
7
Ibid hal.22
16
2.6
Boost Konverter
______________________
8
17
Mode 1 :
di
dt
(2.1)
Vs
t I1
L
(2.2)
______________________
,10
(2.3)
18
B)
Mode 2
di2
E
dt
i 2 (t )
Vs E
t I2
L
(2.4)
Dengan I2 adalah arus mula saat mode 2 dan sistem stabil bila arus
turun dan memenuhi kondisi :
di2
0 untuk
dt
Vs < E
(2.5)
______________________
,10
19
Mode 1
______________________
14,15
20
B)
Mode 2
_____________________
12,13
21
Vs L
atau t1
I 2 I1
I
L
t1
t2
I
VS
(2.6)
(2.7)
Vs Va L
atau t1
I
t2
I .L
Va V S
(2.8)
(2.9)
VS .t1 (Va Vs )t 2
L
L
(2.10)
Va V S
1 k Vs
Va
V
T
S
t2 1 k
(2.11)
(2.12)
22
t1
t1. f
T
Dengan substitusi k
t1
Va Vs
Va Vs IL
Va . f
Va . f
Vs
(2.13)
Periode switcing : T
T
Ia
1 k
(2.14)
1
t1 t 2
f
IL
IL
IL.Va
Vs Va Vs Vs .(Va Vs )
(2.15)
(Va Vs )Vs Vs .k
fLVa
fL
(2.16)
1
c
t1
Ia.dt
1
c
t1
Ic.dt
(2.17)
Ia.t1
c
(2.18)
Vc
Ia (Va Vs )
Va. f .c
(2.19)
23
Vc
Ia.k
f .c
(2.20)
2.7
Desain Induktor
(2.21)
24
Rc
Rg
lc
c Ac
(2.22)
lg
(2.23)
0 Ac
Dimana,
lc
Ac
= core permeability
lg
ni ( Rc R g )
Biasanya , Rc << Rg
disederhanakan sebagai berikut :
(2.24)
dan persamaan (2.25) dapat
ni R g
_________________________
24
(2.25)
25
ni BAc R g
Apabila
_________________________
25,26
(2.26)
26
lg
(2.27)
2.7.2 Induktansi
Nilai induktansi L harus ditentukan. Induktansi dapat
diperoleh dengan persamaan berikut
n 2 0 Ac n 2
L
Rg
lg
(2.28)
nAW
(2.29)
WA K u
(2.30)
W A K u nAW
(2.31)
27
lW
AW
(2.32)
lW n(MLT )
(2.33)
n( MLT )
AW
_________________________
27
(2.34)
28
Ac2WA
L2 I 2
2 max
(MLT) BmaxRKu
(2.35)
Ac2W A
Kg
( MLT )
(2.36)
Wire Resistivity
= 1,74.10-6 (-cm)
b.
I=I+I(A)
c.
Inductance
L(H)
d.
Winding Resistance
R()
e.
Ku = 0,5
f.
Bmax = 0,25(tesla)
g.
Copper Loss
Pcu = 10mw-1,5w
29
o=4.10-7
h.
i.
= Aw (cm2)
=MLT (cm2)
Kg
Dimana R
2
* L2 * I max
108 (cm 5 )
(2.37)
Pcu
, Pcu 1,5W 0,75W
2
I max
(2.38)
2
Bmax
* R * Ku
lg
2
o * L * I max
2
max
* Ac
10 4
(2.39)
L * I max
10 4
Bmax * Ac
(2.40)
30
Aw
2.8
K u xW A
n
(cm 2 )
(2.41)
Inverter
31
2.8.1
______________________
16
32
(2.42)
dan
I T io , puncak
(2.43)
______________________
17
ibid hal. 30
33
1
0
0 =
0 =
0 =
1
1
(2.46)
2 +
2
( )2
(2.47)
( 2 ) 0 + 2( )2 ( )2
(2.48)
2( 2 )
(2.49)
0 =
(2.50)
0 =
=1,3,5,..
4
sin
(2.51)
sin() +
sin(3) +
sin(5) +
(2.52)
4
2
= 0.9
(2.53)
=1,3,5 2 + 2
4
2 + 2
4
sin
sin +
5 2 + 5 2
4
3 2 + 3 2
sin 5 5 +
(2.54)
sin 3 3 +
(2.55)
34
4
2 + 2
sin
(2.56)
Dimana:
= 1 /
2.9
(2.57)
Charger Otomatis
______________________
17
35
3.
4.
Pada Gambar 2.27 berikut ini adalah beberapa data komponen yang
digunakan dalam pembuatan charger otomatis.
KOMPONEN
JUMLAH
UKURAN
GR1
R1,R3,R4
Q1,Q2
BT 151 SCR
LD1,LD2
LED merah,biru,hijau,putih
36
R2,R5
D1
Dioda 1N4002
D2
T1
Trafo CT 5 A
37
38
39
ATMega16
______________________
17
Datasheet of ATmega16
http://www.alldatasheet.com/datasheet-pdf/pdf/78532/ATMEL/ATMEGA16.html
40
41
2.10.3. Timer/Counter
AVR ATMega16 memiliki tiga buah timer yaitu
Timer/Counter 0 (8 bit), Timer/ Counter 1 (16 bit) dan timer/Counter
2 ( 8 bit ).
2.10.3.1. Timer/Counter 0
Timer/Counter 0 adalah 8 bit Timer/Counter yang
multifungsi. Deskripsi untuk Timer/Counter 0 pada ATMega 16
adalah sebagai berikut:
a. Sebagai Counter 1 kanal.
b.Timer dinolkan saat match compare (auto reload).
c. Dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glitch free.
d. Frekuensi Generator.
e. Prescaler 10 bit untuk timer.
f. Interupsi timer yang disebabkan timer overflow dan match
compare. Pengaturan Timer/Counter 0 diatur oleh TCCR0
(Timer/Counter control Register 0).
2.10.3.2. Timer/Counter 1
Timer/Counter 2 adalah 16 bit Timer/Counter yang
memungkinkan program pewaktuan lebih akurat. Berbagai fitur dari
Timer/Counter adalah :
a. Desain 16 bit (juga memungkinkan 16 bit PWM).
b. Dua buah compare unit.
c. Dua buah register pembanding.
d. Satu buah input capture unit.
e. Timer dinolkan saat match compare (auto reload).
f. Dapat menghasilkan gelombang PWM dengan glitch free.
g. Periode PWM yang dapat diubah ubah.
h. Pembangkit frekuensi.
i. Empat buah sumber interupsi (TOV1,OCF1A,OCF1B, dan
ICF1 ). Pengaturan timer /counter 1 diatur melalui register
TCCR1A dan TCCR1B.
42
43
______________________
16
44
low
high
selalu tetap.
Dutycycle =
100%..............................(2.58)
low
45
Battery / Accu
______________________
17
ibid hal. 13
46
47
2.12
Transformator
______________________
17
ibid hal. 14
48
V1
N2
V2
N1
(2.59)
Dengan:
V2 : tegangan sekunder (V)
V1 : tegangan primer (V)
N2 : jumlah lilitan sekunder
N1 : jumlah lilitan primer
Didalam transformator terjadi dua prinsip yaitu pada kumparan
primer terjadi hukum Oersted dan pada kumpan sekunder terjadi
hukum Faraday,yang mana bunyi dari kedua hukum adalah sebagai
berikut :
menurut
fungsi
waktu akan
menghasilkan
49
______________________
17
ibid hal. 30
50
51
BAB III
PERENCANAAN DAN PEMBUATAN PERANGKAT KERAS
3.1
52
53
Vs VS 2
Vs 220 2
Vs 311,13V
Vs
R
311.13
R
4
R 77.7825 80
I
Vdc Vm
Vm
4 fCR
311.13
4 x50 x80 x1000u
Vdc 311.13 19.445625
Vdc 291.68V
Vdc 311.13
Vdc
R
291.68
Idc
80
Idc 3.646 A
Idc
54
1
2 (4 fCR 1)
1
RF
2 (4.50.1000 .80 1)
RF 0.0416
RF 4,16%
RF
55
Vm
2 fRC
311.13
Vr( pp)
291
2.50.
.1000
3.64
V ( pp) 27.533Volt
Vr( pp)
56
Vo
Vin
100
290
= 0,35
IL =
= Io = 1,875 A
IL = 0,2 IL
= 0,2 1,875
= 0,375
Nilai Induktor:
=
=
1
40
290 100
100
290
0,375
= 4,37
Capasitor Output
Vo = 4% x Vo = 0,04 . 100 = 4 V
Co =
=
=
IL
8 .f. Vo
0,375
8 .40 .10 3 .4
0,375
2048000
=18,3 F
57
induktor
Buck
D = 0,35
L = 4,37 mH
Kemudian dilakukan perhitungan arus yang mengalir
pada induktor sebagai berikut
Perubahan Arus:
IL = 0,2 IL
= 0,2 1,875
= 0,375
Arus maksimum induktor:
Imax = IL +
IL
2
= 1,875 +
= 2,063
0,375
2
58
IL
IL 2 +
2
2
1,8752 +
3,5 +
0,375
2
2
0.035
3
= 1,87 A
Prosedur mendesain induktor dapat diikuti dengan langkahlangkah berikut :
A. Menentukan ukuran inti besi(core size)
Pada desain induktor ini spesifikasi sebagai berikut:
Ac = 2,25 cm2
Diameter = 1,5 cm
B = 0,25 T
B. Menentukan jumlah lilitan
n=
L Imax
Bmax Ac
=
=
x sisi
4,37.10 3 .2,063
0,25 .2,25
9,015 10 3
0,615
104
104
59
=
=
2
1,875 0,85.10 9
2290
= 2,75
0,35(1/40000 )
22,75.10 9
8,75.10 6
5,5.10 9
= 795,455
60
Vo
Vin
55
100
= 0,55
IL =
= Io = 5 A
IL = 0,2 IL
= 0,2 5
=1
Nilai Induktor:
1
=
=
1
4
100 55
55
100
= 0,619
Capasitor Output
Vo = 4% x Vo = 0,04 . 55 = 2,2 V
Co =
=
IL
8 .f. Vo
1
8 .40 .10 3 .2,2
61
1
704000
= 1,42 F
induktor
Buck
D = 0,55
L = 0,619 mH
Kemudian dilakukan perhitungan arus yang mengalir
pada induktor sebagai berikut
62
Perubahan Arus:
IL = 0,2 IL
= 0,2 5
= 1
Arus maksimum induktor:
IL
Imax = IL +
=5+
1
2
= 5,5
IL 2 +
52 +
25 +
IL
2
2
2
3
0,25
3
=5A
Prosedur mendesain induktor dapat diikuti dengan
langkah-langkah berikut :
A. Menentukan ukuran inti besi(core size)
Pada desain induktor ini spesifikasi sebagai
berikut:
Ac = 2,25 cm2
63
Diameter = 1,5 cm
B = 0,25 T
B. Menentukan jumlah lilitan
n=
=
L Imax
Bmax Ac
x sisi
0,619.10 3 .5,5
0,25 .2,25
104
= 60,52 61 lilitan
C. Menentukan ukuran kawat
Dari hasil perhitungan telah didapatkan nilai arus efektif
(IL rms) yang melewati induktor sebesar 5 Ampere. Sehingga
digunakan kawat dengan diameter 0,7 mm
Desain Snubber untuk Buck Konverter
Adapun desain snubber untuk rangkaian Buck konverter
adalah sebagai berikut:
=
=
Tfall IGBT 1MBH60D = 850 nS
Maka dapat ditentukan nilai komponen snubber yang
digunakan,
=
=
2
50,85.10 9
2100
= 21,25
0,55(1/40000 )
221,25.10 9
= 161,76
64
= 48 V
Vout
= 110 V
Iout
= 60 A
= 40 kHz
= 0.25 T
Ac
= 1.82 cm = 3.25cm2
= 0.56 cm
65
=1
48
110
= 56%
b. Nilai Induktor
= 0.4 = 0.4
= 0.4 12.78
=
=
110 + 0.7
= 11.78
48
1
+
1
48
1
110 + 0.7 48
40 103
110 + 0.7
11.8
= 53.92
= 12.78
= +
110 + 0.7
= 15.08
48
11.78
= 15.08 +
= 20.97
2
2
66
12.78
=
= 22.82
0.56
. 2 2
17.082 12.782
= 11.33
.
=
h. Kapasitansi Output
=
0.11
67
= 1442
Desain Induktor
Banyak faktor yang mempengaruhi untuk mendesain
peralatan magnetic. Puncak flux density inti tidak boleh saturasi.
Puncak ac flux density juga harus cukup kecil, untuk memenuhi
jumlah banyak putaran pada inti. Pokok bahasan ini yang sangat
berpebgaruh adalah area untuk menggulung kawat (wire cross
section area) harus seluas mungkin, untuk mengurangi gulungan
resistor dc dan rugi tembaga. Tetapi apabila kawat terlalu padat, hal
ini tidak dapat diterima karena dapat menyebabkan efek permukaan
kawat (proximity effect).
a. Jumlah Lilitan
=
53.92 106 20.97
=
0.25 3.25 104
= 14
2
3
15.082 +
=
11.78
2 3
= 15.46
Dari Irms = 15.46 A maka digunakan kawat AWG 12
68
c. Panjang kawat
=
+ 40%
543.52 109
120
= 49
=
2 2
= 142.86
69
70
tegangan
keluaran
Vrms
inverter
71
= 220 V
Vin
= 110 V
Iout
= Pout/Vout
= 900/220
=4A
Pin
Iin
= Pin/Vin
= 1125/110
10,227 A
72
b=
h=
3 1,5
9,9
0,6561
5,54
0,6561
3 1,5 1125
9,9
170,45 = 5,54
= 8,45
A=bxh
= 5,54 x 8,45
= 46,82
Np =
Ns =
45 .
45 .
45 110
46,82
45 220
46,82
= 105,72
= 211,45
, = (1,5 5/mm2 )
10,227
5
= 2,045
73
3,14
2,045 = 1,61
4,1
5
, = (1,5 5/2 )
= 0,82
3,14
0,82 = 1,02
74
75
BAB IV
PENGUJIAN DAN ANALISA
Pada bab IV dibahas tentang pengujian terhadap sistem yang
dibangun disertai dengan analisa. Pengujian sistem menyangkut
beberapa hal sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pengujian Rectifier
Pengujian Buck Converter dan driver penyulutnya
Pengujian Boost Converter dan driver penyulutnya
Pengujian inverter satu phase.
Pengujian charger otomatis
Pengujian Trafo Step Up
Pengujian sistem secara keseluruhan.
Variac 1 phasa
Osiloskop
Beban lampu
Voltmeter AC
Amperemeter AC
Amperemeter DC
76
4.1
Pengujian Rectifier
77
Vin (V)
Iin (A)
Vout (Vdc)
Iout (A)
60
0.4
79.6
0.18
120
0.58
161
0.25
180
0.8
247
0.32
220
0.9
302
0.35
4.2
78
79
Vin(Vdc)
Iin(A)
Vo(Vdc)
Io(A)
Pin(W)
Po(W)
0.2
302
0.10
102
0.19
30.1
19.38
0.3
302
0.12
119
0.21
30.1
24.99
0.4
302
0.13
141
0.24
39.13
33.84
0.5
302
0.15
162
0.25
45.15
40.5
0.6
302
0.19
185
0.28
57.19
51.8
Buck Konverter II
80
Vin(V)
Iin (A)
Vo(Vdc)
Io (A)
Pin(W)
Po(W)
0.3
100
0.10
56
0.15
10
8.4
0.4
100
0.11
58
0.16
11
9.28
0.5
100
0.12
62
0.17
12
10.54
0.6
100
0.13
67
0.18
13
12.06
81
Vo (Vdc)
Icharger (A)
54.2
53
82
83
Vin (Vdc)
0.2
48
0.35
79
0.18
16.8
14.22
0.3
48
0.5
105
0.2
24
21
0.32
48
0.6
110
0.22
28.8
22
0.4
48
0.91
135
0.24
43.68
32.4
0.5
48
1.4
151
0.3
67.2
45.3
84
Vin(Vdc)
Iin (A)
Vo (V)
Io (A)
Pin (W)
Po (W)
40
0.9
41
0.85
36
34.85
80
1.2
85.8
1.25
96
107.25
120
1.5
129.9
1.55
180
201.35
85
Tabel 4.7 Penunjukan data pada trafo dengan beban motor 1 fasa
138W/220V
Vin (V)
Iin (A)
Vo (V)
I (A)
Pin (W)
Po (W)
30
0.2
60.6
0.3
18.18
40
0.25
81.5
0.32
10
26.08
50
0.35
109
0.35
17.5
38.15
60
0.45
125
0.38
27
47.5
86
1.
Iin (A)
Vo (V)
Io (V)
Pin (W)
Po (W)
80
0.05
53
0.04
2.12
120
0.1
53.2
0.09
12
10.11
160
0.22
53.5
0.2
35.2
10.66
180
0.28
53.5
0.25
50.4
13.38
220
0.36
54
0.3
79.2
16.2
87
Vin (Vdc)
Iin (A)
Vo (V)
Io (A)
52
219
Pin
(W)
260
Po (W)
219
88
89
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
90
91
DAFTAR PUSTAKA
92
93
LAMPIRAN
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V1.25.3 Standard
Automatic Program Generator
Copyright 1998-2007 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project :
Version :
Date
: 07/06/2011
Author : F4CG
Company : F4CG
Comments:
Chip type
Program type
Clock frequency
Memory model
: ATmega16
: Application
: 11,059200 MHz
: Small
94
: 256
*****************************************************/
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
#include <stdio.h>
//#asm
// .equ __lcd_port=0x18 ;PORTb
//#endasm
//#include <lcd.h>
int a,i;
float vout,duty1,duty2,c,b;
//unsigned char dis[16];
interrupt [TIM0_COMP] void timer0_comp_isr(void)
{
TCNT0=0;
i++;
if(i==20)
{
PORTC.0=0;
95
//PORTC.1=0;
//PORTC.2=0;
PORTC.3=0;
#asm("nop")
i=0;
PORTC.0=0;
PORTC.1=1;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;
}
if(i==10)
{
//PORTC.0=0;
PORTC.1=0;
PORTC.2=0;
//PORTC.3=0;
#asm("nop")
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=0;
PORTC.3=1;
96
PORTC.4=1;
// output boost
PORTC.5=1;
TCNT1H=0xFF;
// frekuensi 40 Khz
TCNT1L=0x03;
}
interrupt [TIM1_COMPA] void timer1_compa_isr(void)
{
PORTC.4=0;
}
interrupt [TIM1_COMPB] void timer1_compb_isr(void)
{
PORTC.5=0;
}
97
void main(void)
{
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
TCCR0=0x05;
//frekuensi 50 Hz inverter
TCNT0=0x00;
OCR0=0x0A;
//frekuensi 50 Hz inverter
98
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x01;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0xFF;
OCR1AL=0xBD;
OCR1BH=0xFF;
OCR1BL=0xBD;
OCR1AH;
TIMSK=0x1E;
//interupt timer1
#asm("sei")
//lcd_init(16);
//lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("TUGAS AKHIR"); delay_ms(1500);
99
b=read_adc(0);
duty1=b*1.01/1025*275;
if(duty1>=222)
duty1=222;
if(duty1<=100)
duty1=100;
OCR1A=duty1+0xFEEB;
c=read_adc(1);
duty2=c*1.01/1025*275;
if(duty2>=230)
duty2=230;
if(duty2<=100)
duty2=100;
OCR1B=duty2+0xFEEB;
100
//
a=read_adc(0);
//
vout=a*250.0/1024;
//
//
lcd_gotoxy(0,0);
//
lcd_puts(dis);
//
sprintf(dis,"1)%5.2f
2)%5.2f",duty1*100/278,duty2*100/278);
//
lcd_gotoxy(0,1);
//
lcd_puts(dis);
};
101
BIODATA PENULIS
Nama
: Lexi Yustisia
TTL
Alamat
Telepon : (0332)428502
HP
: 085236064046
: hiphuraaa@gmail.com
LAMPIRAN
/*****************************************************
This program was produced by the
CodeWizardAVR V1.25.3 Standard
Automatic Program Generator
Copyright 1998-2007 Pavel Haiduc, HP InfoTech s.r.l.
http://www.hpinfotech.com
Project :
Version :
Date : 07/06/2011
Author : F4CG
Company : F4CG
Comments:
Chip type
: ATmega16
Program type
: Application
Clock frequency : 11,059200 MHz
Memory model
: Small
External SRAM size : 0
Data Stack size : 256
*****************************************************/
#include <mega16.h>
#include <delay.h>
#include <stdio.h>
//#asm
// .equ __lcd_port=0x18 ;PORTb
//#endasm
//#include <lcd.h>
int a,i;
float vout,duty1,duty2,c,b;
//unsigned char dis[16];
interrupt [TIM0_COMP] void timer0_comp_isr(void)
{
TCNT0=0;
i++;
101
102
if(i==20)
{
PORTC.0=0;
//PORTC.1=0;
//PORTC.2=0;
PORTC.3=0;
#asm("nop")
i=0;
PORTC.0=0;
PORTC.1=1;
PORTC.2=1;
PORTC.3=0;
}
if(i==10)
{
//PORTC.0=0;
PORTC.1=0;
PORTC.2=0;
//PORTC.3=0;
#asm("nop")
PORTC.0=1;
PORTC.1=0;
PORTC.2=0;
PORTC.3=1;
}
}
// Timer 1 overflow interrupt service routine
interrupt [TIM1_OVF] void timer1_ovf_isr(void)
{
PORTC.4=1;
// output boost
PORTC.5=1;
TCNT1H=0xFF; // frekuensi 40 Khz
TCNT1L=0x03;
}
interrupt [TIM1_COMPA] void timer1_compa_isr(void)
{
PORTC.4=0;
}
interrupt [TIM1_COMPB] void timer1_compb_isr(void)
{
PORTC.5=0;
103
}
#define ADC_VREF_TYPE 0x40
// Read the AD conversion result
unsigned int read_adc(unsigned char adc_input)
{
ADMUX=adc_input | (ADC_VREF_TYPE & 0xff);
// Start the AD conversion
ADCSRA|=0x40;
// Wait for the AD conversion to complete
while ((ADCSRA & 0x10)==0);
ADCSRA|=0x10;
return ADCW;
}
void main(void)
{
PORTC=0x00;
DDRC=0xFF;
TCCR0=0x05;
TCNT0=0x00;
OCR0=0x0A;
//frekuensi 50 Hz inverter
//frekuensi 50 Hz inverter
TCCR1A=0x00;
TCCR1B=0x01;
TCNT1H=0x00;
TCNT1L=0x00;
ICR1H=0x00;
ICR1L=0x00;
OCR1AH=0xFF;
OCR1AL=0xBD;
OCR1BH=0xFF;
OCR1BL=0xBD;
OCR1AH;
104
ADCSRA=0x87;
TIMSK=0x1E;
//interupt timer1
#asm("sei")
//lcd_init(16);
//lcd_gotoxy(0,0); lcd_putsf("TUGAS AKHIR"); delay_ms(1500);
//lcd_gotoxy(0,1); lcd_putsf("4 D4 ELIN");
//delay_ms(3000);
//lcd_clear();
while (1)
{
b=read_adc(0);
duty1=b*1.01/1025*275;
if(duty1>=222)
duty1=222;
if(duty1<=100)
duty1=100;
OCR1A=duty1+0xFEEB;
c=read_adc(1);
duty2=c*1.01/1025*275;
if(duty2>=230)
duty2=230;
if(duty2<=100)
duty2=100;
OCR1B=duty2+0xFEEB;
//
a=read_adc(0);
//
vout=a*250.0/1024;
//
sprintf(dis,"Vout: %6.2fV ",vout);
//
lcd_gotoxy(0,0);
//
lcd_puts(dis);
//
sprintf(dis,"1)%5.2f
2)%5.2f",duty1*100/278,duty2*100/278);
//
lcd_gotoxy(0,1);
//
lcd_puts(dis);
};
}
105
BIODATA PENULIS
Nama
Nama
TTL
Alamat
: Lexi Yustisia
: Probolinggo,19 Februari 1987
: Perum Kembang Permai ii 1314, Bondowoso (68219)
Telepon : (0332)428502
HP
: 085236064046
Email
: hiphuraaa@gmail.com
99
ABSTRAK
Banyak pemadaman listrik dilakukan di
daerah daerah secara bergilir. Pemadaman listrik
ini dilakukan karena kapasitas beban sudah melebihi
kapasitas yang telah ditentukan. Kebutuhan energi
listrik untuk mensupply peralatan elektronik semakin
meningkat. Namun energi listrik yang disalurkan
oleh PLN kepada konsumen tidak selamanya
berjalan dengan baik, sewaktu waktu bisa padam.
Maka perlu diupayakan sumber energy listrik
alternatif. Dalam proyek akhir ini Uninterruptible
Power Supply (UPS) yang berbasis mikrokontroller
dimanfaatkan sebagai catu daya peralatan elektronik
supaya dapat bekerja dalam kondisi sumber energi
listrik dari PLN padam. Dalam UPS digunakan
peralatan penyearah yang berupa bridge rectifier
bertujuan untuk menyearahkan tegangan AC
menjadi tegangan DC. Kemudian keluaran dari
rectifier digunakan sebagai masukan dari buck
converter yang bertujuan menurunkan tegangan
yang semula 220Vdc menjadi 55Vdc untuk
mencharger accu 48Vdc. Kemudian terdapat
rangkaian boost converter untuk menaikkan
tegangan dari keluaran accu menjadi 110Vdc, dan
terdapat inverter yang digunakan untuk merubah
tegangan DC menjadi tegangan AC, yang kemudian
dari outputan inverter terhubung trafo step up yang
berfungsi untuk menaikkan tegangan menjadi
tegangan rumah tangga sebesar 220Vac. Dengan
daya maksimum 900VA UPS ini dapat mensupply
beban selama 2 jam pada saat listrik dari PLN
padam.
Kata kunci : UPS, rectifier, boost converter,
inverter, travo step up
1. PENDAHULUAN
Dengan bertambahnya kebutuhan manusia maka
teknologi juga akan semakin berkembang, Fenomena
ini akan semakin memacu konsumsi energi listrik.
Setiap kebutuhan manusia banyak menggunakan
peralatan - peralatan elektrik yang lebih praktis dan
efisien, sehingga semakin tinggi tingkat konsumsi
energi listrik maka pihak PLN (Pembangkit Listrik
B. Buck converter
Buck converter adalah konverter daya yang
digunakan untuk merubah suatu tegangan DC
masukan (Va) ke tegangan keluaran DC yang lebih
kecil (Vs). Seperti halnya tranformator pada
tegangan AC. Komponen yang digunakan untuk
menjalankan fungsi penghubung tersebut tidak lain
adalah switch (solid state electronic switch) seperti
misalnya Thyristor, MOSFET, IGBT, GTO.
Berikut gambar 3 merupkan skematik buck
chopper.
I ave
Vave
R
(2)
I rms
Vrms
R
(3)
Gambar 4. mosfet mode-off kondisi mode 2
C. Battery/Accu
Baterai atau sering disebut sel kering, adalah salah
satu komponen
pendukung dalam kendaraan
bermotor, baik mobil atau motor, semua memerlukan
accu untuk dapat menghidupkan mesin kendaraan
(mencatu arus pada dinamo stater kendaraan). Accu
mampu mengubah tenaga kimia menjadi tenaga
listrik.
Dikenal dua jenis elemen yang merupakan
sumber arus searah (DC) dari proses kimiawi, yaitu
elemen primer dan elemen sekunder. Elemen primer
terdiri dari elemen basah dan elemen kering. Reaksi
kimia pada elemen primer yang menyebabkan
elektron mengalir dari elektroda negative (katoda) ke
elektroda positif (anoda) tidak dapat dibalik arahnya.
Maka jika muatannya habis, maka elemen primer
tidak dapat dimuati kembali
dan memerlukan
penggantian bahan pereaksinya (elemen kering).
Sehingga dilihat dari sisi ekonomis elemen primer
dapat dikatakan cukup boros. Contoh elemen primer
adalah batu baterai (dry cells).
Elemen sekunder dalam pemakaiannya harus
diberi muatan terlebih dahulu sebelum digunakan,
yaitu dengan cara mengalirkan arus listrik. Akan
tetapi tidak seperti elemen primer, elemen sekunder
dapat dimuati kembali berulang kali. Elemen
sekunder ini lebih dikenal dengan accu. Dalam
sebuah accu berlangsung proses elektrokimia yang
reversible (bolak-balik) dengan efisiensi yang tinggi.
Yang dimaksud dengan proses elektrokimia reversible
yaitu di dalam accu saat dipakai berlangsung proses
pengubahan
kimia
menjadi
tenaga
listrik
(discharging). Sedangkan saat diisi atau dimuati,
terjadi proses tenaga listrik menjadi tenaga kimia
(charging).
Besar ggl yang dihasilkan satu sel aki adalah 2
Volt. Sebuah aki mobil terdiri dari enam buah aki
yang disusun secara seri, sehingga ggl totalnya
adalah 12 Volt. Accu mencatu arus untuk
menyalakan mesin (motor dan mobil dengan
menghidupkan dinamo stater) dan komponen listrik
lain dalam mobil. Pada saat mobil berjalan accu
dimuati
(diisi) kembali sebuah dinamo (disebut
dinamo jalan) yang dijalankan dari putaran mesin
mobil atau motor. Pada accu kendaraan bermotor arus
yang terdapat di dalamnya dinamakan dengan
kapasitas accu yang disebut Ampere Hour/AH
(Ampere-jam). Contohnya untuk accu dengan
kapasitas arus 60 AH, maka aki tersebut dapat
mencatu arus 60 Ampere selama 1 jam atau 1
Ampere selama 60 jam.
D. Boost Converter
Prinsip Kerja Boost Converter , gambar dibawah
ini menunjukkan gambar rangkaian dasar Boost
Converter.
Mode 2
Mode 2 dimulai pada saat M1 di off-kan pada t
= t1. Arus yang mengalir melalui Sw akan mengalir
melalui L, C, beban, dan diode Dm. Arus induktor
akan turun sampai transistor di on-kan kembali pada
siklus lebih lanjut. Energi yang tersimpan pada
induktor L dipindahkan ke beban.
VO
dimana:
Vo= Tegangan Output, V
Vs = Tegangan Input, V
k = Duty Cycle
t1 = waktu untuk mode 1, detik
t2 = waktu untuk mode 2, detik
Boost Converter dapat menaikkan tegangan
keluaran tanpa memerlukan trafo. Karena memiliki 1
buah transistor . Arus masukan kontinyu namun arus
puncak yang tinggi mengalir melalui transistor.
1
2
Vdc dt
T 0
Vo RMS
(6)
1
Vdc 2 dt Vdc 2 dt
2 0
Vo RMS
1
Vdc 2 2 Vdc 2 Vdc 2
2
VoRMS
1
2
2 Vdc
2
Vo RMS
(7)
(8)
(9)
Vo RMS Vdc
(10)
Vo
4Vdc
Vo t
n 1, 2 , 3,...
4Vdc
sin nt
n
(11)
(12)
V1
4Vdc
0.9Vdc
(13)
I o n1,3...
4Vdc
n R 2 nL
sin nt n
(14)
Io
Gambar
6.
maka
tegangan
4Vdc
R L
2
sin t
(15)
Dimana:
tan 1 L / R
(2.28)
0 = untuk 0
(4)
0 = untuk 2
(5)
F. Sensor Tegangan
Sensor tegangan menggunakan resistor
pembagi tegangan dipasang secara paralel antara
R2
R1+R2
Vin
(16)
G. Transformator
Transformator adalah suatu alat listrik yang
dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari
satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik
yang lain. Melalui suatu gandengan magnet dan
berdasarkan
prinsip
induksi-elektromagnet.
Trnsformator digunakan secara luas,baik dalam
bidang tenaga listrik maupun elektronika.
Penggunaan transformator dalam sistem tenaga
memungkinkan terpilihnya tegangan yang sesuai dan
ekonomis untuk tiap-tiap keperluan misalnya
kebutuhan akan tegangan tinggi dalam pengiriman
daya listrik jarak jauh.
Dalam
bidang
elektronika,tranformator
digunakan antara lain sebagai gandengan impedansi
antara sumber dan beban;untuk memisahkan satu
rangkaian dari rangkaian yang lain;dan untuk
menghambat arus searah sambil tetap melakukan
atau mengalirkan arus bolak-balik antara rangkaian.
V1
N2
V2
N1
(17)
Dengan:
V2
V1
N2
N1
:
:
:
:
Gambar 7. Transformator
HASIL
PENELITIAN
SIMULASI
MELALUI
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] Afif, Salakhudin, Rancang Bangun Inverter
Satu Fase Sebagai Daya Cadangan Rumah
Tangga, Tugas Akhir, Teknik Elektro
Continuous
powergui
Scope 6
Scope 2
AND
AND
Saturation
Scope 10
Saturation 2
AND
I out Inverter
Saturation 4
2200uF1
+
v
-
+ v
-
L1
V_out2
L2
C1
Diode 5
+
C2
V_out4
i_in1
Display7
100
Display6
Diode4
+ v
-
<SOC (%)>
V_in1
<Current (A)>
i
+ -
I out Inverter 2
+
v -
IGBT2
E
IGBT3
Scope 4
Linear Transformer
Vout Inverter
107.8
V out Inverter
50.46
S_io1
Pulse
Pulse
Generator 1 Generator 2
Pulse 3
[2]
+v
R 53.78 ohm
Display4
Display 2
2.323
Display10
Mosfet3
80.84
Display 3
+v
Voltage Measurement
Vout2
71.78
Display5
1.302
i
+ -
Iout 2
Voltage Measurement1
i_out
Diode 7
Display8
IGBT1
IGBT
i
+ -
50.46
<Voltage (V)>
+ v
-
V_out5
Diode 1
Diode2
Pulse 1
Mosfet1
Battery
AC Voltage Source 1
Scope 7
Repeating
Sequence 2
i
+ -
Iout 1
Scope 9
Scope
Repeating
Sequence 1
Mosfet
D
Diode3
Repeating
Sequence
Diode
RMS2
Pulse
Pulse
Generator Generator 3
Saturation 5
rms signal
1.175
I out Inverter 1
5.086
Scope 8
10
Constant 2 Gain 2
Iin _ups
0.56
Scope 1
Saturation 3
Constant 1 Gain1
Scope 5
Saturation 1
107.8
Gain
Iout _Inverter
Pulse 2
10
Constant
0.55
10
0.35
Pulse 4
Oleh :
LATAR BELAKANG
Kebutuhan manusia yang semakin meningkat dan
terbatasnya cadangan listrik sehingga sering dilakukan
pemadaman listrik secara tiba tiba.
Perencanaan Sistem
PLN
Switch
Rectifier
Buck
Converter 1
Buck
Converter 1I
Charger
Accu
Inverter
Trafo
Beban
Switch
Boost
Converter
Mikrokontroller
Batasan Masalah
Output UPS ini dapat menghasilkan tegangan
keluaran sebesar 220Vac.
Daya keluaran UPS maksimumnya dibatasi
sebesar 900VA.
Di harapkan UPS dapat mensupply beban sampai
dengan 1 jam.
Gambar hardware dan Hasil data rectifier satu fasa dengan 2 lampu pijar 100W/220V
yang dipasang secara paralel
Dari hasil data di atas pada tegangan 220V maka tegangan output
pada rectifier sebesar 302Vdc, sedangkan pada perhitungan teori
outputan rectifier sebesar 291.68Vdc. %Error sebesar 3.5%
5
Gambar hardware dan Hasil data Buck Konverter I dengan 2 lampu pijar 100W/220V
yang dipasang secara paralel
Dari hasil data di atas pada tegangan input buck konverter sebesar 302Vdc dari
hasil outputan rectifier dengan duty cycle 0.2, dengan keluaran buck sebesar 102
Vdc, tapi di dalam teori pada perencanaan keluaran buck konverter sebesar
100Vdc dengan duty cycle 0.3, %Error adalah 3% pada duty cycle dan 0.2% pada
tegangan output buck konverter I
Gambar hardware dan Hasil data Buck Konverter II dengan 2 lampu pijar 100W/220V
yang dipasang secara paralel
Pada data diatas disebutkan pada tegangan output buck konverter sebesar 56Vdc
dengan duty clcle 0.1, tapi dalam teori perencanaan hasil tegangan output sebesar
55Vdc dengan duty cycle 0.5. %Error sebesar 1% pada tegangan output buck
konveter.
7
Gambar hardware dan Hasil data Boost Konverter dengan 2 lampu pijar 100W/220V
yang dipasang secara paralel
Pada data diatas disebutkan pada tegangan output Boost Konverter sebesar
110Vdc dengan duty clcle 0.32. Dalam teori perencanaan hasil tegangan output
sebesar 110Vdc dengan duty cycle 0.56
8
Gambar hardware dan Hasil data Inverter dengan 2 lampu pijar 250W/220V yang
dipasang secara paralel
Gambar hardware dan Hasil data Trafo Step Up dengan perbandingan 1 :2 dengan beban
motor 1 fasa 138W/220V
10
Kesimpulan
Pada pengujian rectifier, input rectifier yang berasal dari PLN
menghasikan output sebesar 302 Vdc.
Pada pengujian Buck Konverter I, dengan input dari rectifier
sebesar 302 Vdc diharapkan dapat menurunkan tegangan
sebesar 100 Vdc, maka diperlukan disain induktor yang baik.
Komponen elektronik kebanyakan tidak mampu atau tidak
sesuai dengan datasheet, misalnya IGBT tipe 1MBH60D
didatasheet tertera arus maksimum sebesar 60A tapi
kenyataannya dilapangan hasilnya berbeda.
Untuk sumber pada driver penyulutan buck converter I dan
buck konverter II yang sebesar 12 V, sumber harus terpisah.
Karena apabila diintegrasikan penyulutan pada buck konverter
I dan buck konverter II tidak berjalan dengan baik.