MAKALAH
UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH
Termodinamika Teknik
yang dibina oleh Bapak Suprayitno, S.T., M.T.
Oleh:
Kelompok 2
1. Hariyanto
2. Moch Rokimin
3. Muh Ilham Aryakusuma
4. Novita Dwi Anggraeni
5. Rachmad Khairujik
6. Rendi Dwi Sampurno
7. Risca Awalia Purnamasari
8. Risky Kurniawan
9. Rizqa Purnama Putra
10. Rudi Anggoro
11. Sabdha Purna Yudha
110511427012
110511427018
110511406747
110511427008
110511427020
110511406751
110511406750
110511406752
110511406749
110511427004
110511427006
Q out = CV ( T 4 - T1 )
Perbandingan kompresi:
rv
V1
V2
( )
rc
V3
V2
T3
T2
( ) ( )
=
Efisiensi Diesel :
QQ
Q
out
2
T 3T
CP
Q
C (T T 1 )
=1 out =1 V 4
Q
W
d= =
Q
V1
V2
k1
=T 1 r v k1
Proses 2 -3 : Tekanan K
T 3 =T 2
V3
=T 2 r c =T 1 r v k1 r c
V2
V 3 k1
V3 V3 V3 V2 V2 V2
1 rC
T 4=T 3
dimana
= = x = x =r C x =
V4
V4 V1 V1 V2 V2 V1
rV rV
r C k1
r C k1
k1
T 4=T 3 =T 1 r V r C =T 1 r C k1
rV
rV
T 2 , T 3, T 4
T 1 r C k T 1
(r C k 1)
(r C k 1)
d =1
=1
=1 k1
k (T 1 r V k1 r C T 1 r V k1 )
k (r V k1 r C r V k1 )
r V k (r C 1)
rC
( k 1)
k (r C 1)
1
d= 1 k1
rV
1
=1- r V k1 )
adalah terletak pada nilai suku yang ada didalam kurung dimana nilainya selalu lebih besar
dari satu. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa jika perbandingan kompresi antara mesin
bensin dan mesin diesel sama maka efisiensi mesin bensin lebih tinggi dibanding mesin
diesel (
V > d
perbandingan kompresi yang lebih tinggi tanpa khawatir akan terjadi pembakaran sebelum
waktunya sehingga efisiensi mesin diesel lebih tinggi dari mesin otto. Selain itu, proses
pembakaran mesin diesel lebih sempurna karena mesin diesel beroprasi pada putaran lebih
rendah maka mesin diesel menjadi pilihan untuk keperluan mesin dengan power besar seperti
mesin lokomotif, kapal laut, truk, dan lain lain.
Prinsip kerja mesin diesel mirip seperti mesin bensin. Perbedaannya terletak pada
langkah awal kompresi atau penekanan adiabatik (penekanan adiabatik = penekanan yang
dilakukan dengan sangat cepat sehingga kalor atau panas tidak sempat mengalir menuju atau
keluar dari sistem. Sistem untuk kasus ini adalah silinder. Kalau dalam mesin bensin, yang
ditekan adalah campuran udara dan uap bensin, maka dalam mesin diesel yang ditekan hanya
udara saja. Penekanan secara adiabatik menyebabkan suhu dan tekanan udara
meningkat.Selanjutnya injector atau penyuntik menyemprotkan solar. Karena suhu dan
tekanan udara sudah sangat tinggi maka ketika solar disemprotkan ke dalam silinder dan solar
langsung terbakar. Tidak perlu memakai busi lagi. Perhatikan besarnya tekanan yang
ditunjukkan pada diagram di bawah.
Diagram ini menunjukkan siklus diesel ideal atau sempurna. Mula-mula udara ditekan
secara adiabatik (a-b), lalu dipanaskan pada tekanan konstan - penyuntik atau injector
menyemprotkan solar dan terjadilah pembakaran (b-c), gas yang terbakar
mengalami pemuaian adiabatik (c-d), pendinginan pada volume konstan - gas yang terbakar
dibuang ke pipa pembuangan dan udara yang baru, masuk ke silinder (d-a).
Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan solar. Zat kerja biasanya menyerapkalor
pada suhu yang tinggi (QH), melakukan usaha alias kerja (W), lalu membuang kalor sisa pada
suhu yang lebih rendah (QL). Karena energi kekal, maka QH = W + QL.
Motor diesel dikategorikan dalam motor bakar torak dan mesin pembakaran dalam
(internal combustion engine) (biasanya disebut sebagai motor bakar saja). Prinsip kerja
motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi mekanis. Energi kimia di dapatkan
melalui proses reaksi kimia (pembakaran) dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di
dalam silinder (ruang bakar). Penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu
atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki satu
torak.Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakar dan udara akan mendorong torak yang
dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga torak dapat
bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan diubah menjadi gerak
rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya gerak rotasi poros engkol juga diubah
menjadi gerak bolak-balik torak pada langkah kompresi. Karena prinsip penyalaan bahan
bakarnya akibat tekanan maka motor diesel juga disebut Compression Ignition Engine.
Diagram P-V Motor Diesel 2 Langkah dan 4 Langkah
Siklus motor diesel merupakan siklus udara pada tekanan konstan. Pada
umumnya jenis motor bakar diesel dirancang untuk memenuhi siklus ideal diesel yaitu
seperti siklus otto tetapi proses pemasukan kalornya dilakukan pada tekanan konstan.
Perbedaannya mengenai pemasukan sebanyak qm pada siklus diesel dilaksanankan pada
tekanan konstan.
Gambar Diagram P-V Motor Diesel 2 langkah:
Keterangan:
1-2 = Langkah
kompresi tekanan
bertambah, Q = c
(adiabatic)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja V bertambah, P turun (adiabatic)
4-5 = Awal Pembuangan
5-6 = Awal Pembilasan
6-7 = Akhir Pembilasan
Gambar Diagram P-V Motor Diesel 4 langkah:
Keterangan:
1.1 = Langkah isap pada P = c (isobarik)
1.2 = Langkah kompresi , P bertambah, Q = c (adiabatik)
2-3 = Pembakaran, P naik, V = c (isokhorik)
3-4 = Langkah kerja P bertambah, V = c (adiabatik)
4-1 = Pengeluaran kalor sisa pada V = c (isokhorik)
1-0 = Langkah buang pada P = c
Untuk
mempunyai efisiensi
dibandingkan dengan
siklus
otto.
DAFTAR RUJUKAN
Nakoela Soenarta dan Shoichi Furuhama. (1995). Motor Serba Guna, Jakarta :
Penerbit PT Pradnya Paramita.
J. Trommel Mans. (1991). Mesin Diesel, Jakarta : Penerbit PT Rosda Jayaputra.
Anonim. (1979). Diesel Manual Handbook, Tokyo : Mitsubishi Motors.
Anonim. (1995). Materi Pelajaran Engine Group Step 2, Jakarta : PT Toyota Astra
Motor.
Anonim. (1995). New Step 1 Training Manual, Jakarta : PT Toyota Astra Motor