Anda di halaman 1dari 7

Geriatri

Geriatri adalah cabang kedokteran yang berkenaan dengan diagnosa dan pengobatan atau
kadang-kadang hanya pengelolaan dari kondisi dan gangguan yang terjadi pada usia tua.
Istilah geriatri juga mengacu pada perawatan medis untuk orang tua pada umumnya.
Geriatri berbeda, namun terkait, dengan bidang lain yaitu gerontologi (yang melibatkan studi
tentang perubahan yang terjadi dalam pikiran dan tubuh selama proses penuaan).
Geriatri penting karena orang dewasa tua mungkin bereaksi terhadap penyakit dan kondisi secara
berbeda dengan orang dewasa muda. Ada juga beberapa kondisi yang secara khusus terkait
dengan penuaan. Misalnya, masalah kesehatan yang biasanya ditemukan di usia tua mencakup
inkontinensia, sering terjatuh, masalah memori, dan efek samping yang disebabkan oleh obatobatan.

Geriatri dan Gerontologi

Gerontologi adalah bidang studi yang mempelajari aspek sosial, psikologi dan biologi dari
proses penuaan. Hal ini berbeda dengan geriatri, yang merupakan cabang dari ilmu kedokteran
yang mempelajari penyakit pada lanjut usia (lansia). Istilah geriatri ini berasal dari bahasa
Yunani geron yang berarti orang tua dan iatros yang berarti penyembuh alias dokter atau
dukun (hehe).
Adalah Dr. Ignatz Leo Nascher, mantan Kepala Klinik Rawat Jalan di rumah sakit Mount Sinai
(New York City) dan mbahnya ilmu geriatri di Amerika yang memperkenalkan istilah ini di
tahun 1909. Geriatri memiliki asal kata yang sama dengan Jara (dalam bahasa Sansekerta)
yang berarti tua.
Meski ilmu ini sudah diperkenalkan sejak 1909, namun perkembangannya tidak sepesat ilmu
kedokeran yang lain. Katakanlah ilmu biologi molekuler, saat ini sebagian universitas terkenal di
negeri ini demam dengan ilmu tersebut. Bisa jadi, penghargaan kita terhadap generasi
pendahulu kita perlu diperbaharui.
Konotasi jompo atau orang yang tidak berdaya, amat lekat pada lansia. Barangkali, bila
semakin banyak kelompok lansia yang cukup kaya untuk membiayai kesehatannya, ilmu geriatri
ini akan lebih berkembang (hehenakal ya!).
Di Amerika, ahli geriatri adalah dokter keluarga atau dokter penyakit dalam yang memperoleh
pelatihan sesuai kualifikasi ilmu geriatri. Pada pokoknya, dokter untuk lansia ini bekerja di level
komunitas. Sedangkan di Inggris, sebagian besar ahli geriatri adalah ahli geriatri yang bekerja di

rumah sakit, meskipun memiliki perhatian pula terhadap geriatri komunitas. Pelayanannya
meliputi pelayanan orthogeriatrics (fokus pada osteoporosis dan penanganan komplikasinya),
psychogeriatrics (fokus pada demensia dan depresi pada geriatri) dan rehabilitasi.
Di Indonesia memiliki sejarah yang kurang lebih sama. Adalah Prof Supartondo, ahli penyakit
dalam yang merintis bidang ini. Guru besar FKUI ini, merekrut ahli penyakit dalam dari berbagai
divisi seperti reumatologi (Prof Harry Isbagio), pulmonologi (dr Asril Bahar), kardiologi (Prof)
dan ginjal hipertensi (Dr Suhardjono) untuk membangun divisi Geriatri. Saat ini sudah ada 2
orang ahli geriatri di FKUI yang secara khusus mendalami bidang ini, Dr. Czeresna Heriawan
dan Dr. Siti Setiati.

Sabtu, 27 Desember 2008


GERIARTRI

Menua (menjadi tua = aging) adalah suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan
kemampuan jaringan untuk memperbaiki diri/mengganti diri dan mempertahankan struktur dan
fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap jejas (termasuk infeksi) dan
memperbaiki kerusakan yang diderita. Proses menua atau aging process merupakan proses
alamiah yang akan dialami oleh setiap makhluk hidup di dunia ini. Hingga sekarang belum ada
definisi yang memuaskan mengenai proses menua ini. Definisi yang paling sederhana ialah
"menjadi tua", sedangkan definisi yang lebih kompleks dari Stehler: "Proses menua merupakan
perubahan yang berhubungan dengan waktu, bersifat universal, intrinsik, terjadi kerusakan yang
progresif, yang mengakibatkan penurunan adaptasi terhadap lingkungan sehingga menyebabkan
hilangnya kemampuan organisme untuk bertahan hidup".
Sedangkan menurut Harman, proses menua ialah penjumlahan semua perubahan yang
terjadi dengan berlalunya waktu. Perubahan ini menjadi penyebab atau berkaitan erat dengan
meningkatnya kerentanan tubuh terhadap penyakit yang berakhir dengan kematian.
Menua adalah suatu proses menghilangnya kemampuan jaringan untuk memperbaiki atau
mengganti diri serta mempertahankan struktur dan fungsi normalnya. Banyak teori mengenai
proses menua ini.

Teori yang menjelaskan tentang sebab-sebab menua antara lain:


1. Teori Genetik clock Tiap spesies mempunyai di dalam nukleusnya suatu jam
genetic yang telah diputar menurut suatu replikasi tertentu.
2. Mutasi somatik (teori Error Catastrophe) Proses menua dipengaruhi oleh faktor
lingkungan yang menyebabkan terjadinya mutasi somatik (radiasi dan zat-zat kimia)
Terjadi kesalahan dalam proses transkripsi (DNARNA), maupun dalam proses translasi
(RNAprotein/enzim).
3. Rusaknya sistem imun tubuh (with incised Auto-Antibodies) Mutasi yang berulang atau
perubahan protein pasca-translasi, dapat menyebabkan berkurangnya kemampuan sistem
imun tubuh mengenali dirinya sendiri (self recognition).
4. Teori menua karena metabolisme Pada tahun 1935, McKay et al. (terdapat dalam
Goldstein, et al, 1989), memperlihatkan bahwa pengurangan intake kalori pada rodentia
muda akan menghambat pertumbuhan dan memperpanjang umur
5. Kerusakan akibat radikal bebas Radikal bebas dapat terbentuk di alam bebas, dan di
dalam tubuh kita jika fagosit pecah, dan sebagai produk sampingan di dalam rantai
pernafasan di dalam mitokondria (Oen, 1993). Radikal bebas dapat juga dinetralkan
menggunakan senyawa non-enzimatik, seperti: vitamin C (asam askorbat), provitamin A
(Beta-Karoten), dan vitamin E (Tocopherol).
Batasan usia lanjut di Indonesia menurut WHO South East Asia Regional Office
(Organisasi Kesehatan Dunia untuk Regional Asia Selatan dan Timur) adalah usia lebih dari 60
tahun. Selain istilah usia lanjut, istilah yang sering muncul adalah geriatri. Tidak jarang pasien
usia lanjut disalahartikan sebagai pasien geriatri, padahal pasien usia lanjut belum tentu geriatri.
Sebaliknya, pasien geriatri sudah pasti berusia lanjut.
a. DEP.KES RI
1. 60 69 th usia lanjut

2. 70 th usia lanjut resiko tinggi


b. WHO :
1. 60 64 th transition to elderly person
2. 65 79 th old
3. 80 th old old
c. Menurut Bould et al (1989)
1. 65 74 th young old
2. 75 84 th old old
3. 85 th oldest old
Konsep "Menua Sehat"
Tujuan hidup manusia adalah menjadi tua, tetapi tetap sehat (healthy aging). Healthy
aging artinya menjadi tua dalam keadaan sehat. Dalam hal ini, yang terpenting adalah promosi
kesehatan dan pencegahan penyakit yang juga harus dimulai sedini mungkin dengan cara dan
gaya hidup sehat. Prevensi yang dimaksudkan adalah mencegah agar proses menua tadi tidak
disertai dengan proses patologik.
Healthy aging akan dipengaruhi oleh
1. faktor-faktor:Endogenic aging, dimulai dengan cellular aging lewat tissue dan
anatomical aging ke arah proses menuanya organ tubuh. Proses ini seperti jam yang terus
berputar.
2. Exogenic factor, dibagi dalam penyebab lingkungan (environtment) di mana seseorang
hidup dan faktor sosio-ekonomi, sosio budaya, atau yang paling tepat disebut gaya hidup
(life style). Faktor exogenic aging tadi, kini lebih

Asesmen Geriartri
Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin untuk menilai aspek
medik, fungsional, psikososial dan ekonomi penderita usia lanjut dalam rangka menyusun
rencana program pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen Geriatrik ada
2 macam yaitu :
1. Asesmen geriatrik administrative
2. Asesmen geriatrik klinik
Uji Klinis tentang Asesmen Geriatrik
1. Hendrik et al (1984) Asesmen Geriatrik mempunyai efek terhadap pencegahan
mortalitas, rehospitalisasi dan mengurangi kunjungan ke dokter.
2. Rubenstein et al (1984) Asesmen geriatrik menunjukkan keuntungan dengan biaya
lebih murah dibandingkan pendekatan perawatan rumah sakit konvensional pada frail
elderly.
3. Applegate et al (1990) Pengkajian geriatrik memberikan perbaikan fungsi dan
menurunkan resiko perawatan di nursing home.
4. Stuck et al (1995) Program asesmen geriatrik dirumah dapat memperlambat timbulnya
keterbatasan dan menurunkan angka perawatan di institusi kesehatan.

Penanganan Holistik (Hadi Martono, 1999; Kane et al, 1999)


Mengingat sifat dan karakteristik penderita usia lanjut seperti disebutkan di atas, maka
penanganannya harus bersifat holistik, yaitu:
1. Penegakan diagnosis: berbeda dengan tata cara diagnosis yang dilaksanakan pada
golongan usia lain, penegakan diagnosis pada penderita usia lanjut dilaksanakan dengan

tata cara khusus yang disebut dengan asesmen geriatrik. Cara ini merupakan suatu
analisis multidimensional dan sebaiknya dilakukan oleh suatu tim geriatrik.
2. Penatalaksanaan penderita: penatalaksanaan penderita juga dilaksanakan oleh suatu tim
multidisipliner yang bekerja secara interdisipliner dan disebut sebagai "tim geriatri". Hal
ini perlu mengingat semua aspek penyakit (fisik-psikis), sosial-ekonomi, dan lingkungan
harus mendapat perhatian yang sama. Susunan dan besar tim bisa berbeda-beda
tergantung pada tingkatan pelayanan. Di tingkat pelayanan dasar, hanya diperlukan tim
"inti" yang terdiri dari dokter, perawat, dan tenaga sosiomedik.
3. Pelayanan kesehatan vertikal dan horisontal: aspek holistik dari pelayanan geriatri harus
tercermin dari pemberian pelayanan vertikal, yaitu pelayanan yang diberikan dari
Puskesmas sampai ke pusat rujukan geriatri tertinggi, yaitu di rumah sakit provinsi.
Pelayanan kesehatan horizontal adalah pelayanan kesehatan yang diberikan merupakan
bagian dari pelayanan kesejahteraan menyeluruh. Dengan demikian, ada kerjasama lintas
sektoral dengan bidang kesejahteraan lain, misalnya agama, pendidikan/kebudayaan, olah
raga, dan sosial.
4. Jenis pelayanan kesehatan: sesuai dengan batasan geriatri seperti tersebut di atas, maka
pelayanan kesehatan yang diberikan harus meliputi aspek promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitasi dengan memperhatikan aspek psiko-sosial serta lingkungan.
Tugas masing-masing anggota tim adalah sebagai berikut:

Asesmen lingkungan/sosial: petugas sosio-medik

Asesmen fisik: dokter/perawat.

Asesmen psikis: dokter/perawat/psikolog-psikogeriatris.

Asesmen fungsional/disabilitas: dokter/terapis rehabilitasi.

Asesmen psikologik: dokter-psikolog/psikogeriatri.

Dengan tata cara asesmen geriatric yang terarah dan terpola, maka kemungkinan
terjadinya "mis/under diagnosis" yang sering didapatkan pada praktik geriatri dapat dihindari
atau dieliminasi sekecil mungkin.
Karakteristik Pasien Geriatri
1. Penurunan kapasitas fungsional yang meliputi : fisik, psikologik, sosial, ekonomi
2. Multi patologik
3. Presentasi penyakit tidak spesifik
4. Cepat memburuk bila tidak segera diobati
5. Resiko komplikasi penyakit dan terapi
6. Perlu program rehabilitasi
Pasien geriatri memiliki beberapa ciri khas, yaitu: multipatologi, tampilan gejala dan
tanda penyakit tidak khas, daya cadangan faali menurun, biasanya disertai gangguan status
fungsional. Sedangkan di Indonesia pada umumnya disertai dengan gangguan nutrisi.
Multipatologi berarti penyakit yang dialami oleh seseorang pada saat yang sama lebih
daripada satu. Misalnya seorang pasien wanita yang menderita nyeri sendi (osteoartritis) yang
disertai dengan pengeroposan tulang (osteoporosis). Atau seorang penderita dengan penyakit
kencing manis, darah tinggi, ganggua

Anda mungkin juga menyukai