Anda di halaman 1dari 11

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1

Sistem Pengamanan Pintu dengan Keypass Unlocker

2.2

Rangkaian Elektronika

2.2.1

Rangkaian Sistem Minimum

Minimum sistem mikrokontroler adalah sebuah rangkaian paling sederhana dari


sebuah mikrokontroler agar IC mikrokontroler tersebut bisa beroperasi dan
diprogram. Dalam aplikasinya minimum sistem sering dihubungkan dengan
rangkaian lain untuk tujuan tertentu. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
membuat minimum sistem mikrokontroler, yaitu :
1. Power supply
Semua komponen elektronika membutuhkan power supply atau sering
juga disebut catu daya. Mikrokontroler beroperasi pada tegangan 5 volt.
Biasanya pembuatan catu daya mikrokontroler menggunakan IC regulator
7805 agar tegangannya bisa stabil.

Gambar . Regulator 7805

2. Osilator (pembangkit frekuensi)

Pada dasarnya mikrokontroler memiliki sifat seperti manusia. Jika


manusia memiliki jantung untuk bisa hidup, maka mikrokontroler memiliki
osilator untuk bisa beroprasi. Mikrokontroler sendiri sudah memiliki osilator
internal yaitu sebesar 8Mhz tetapi kadang kala agar kinerja mikrokontroler
lebih cepat osilator internal tidak bisa menangani kasus tersebut. Oleh karena
itu, dibutuhkan osilator eksternal (kristal) yang nilainya lebih dari 8Mhz.
Perlu diperhatikan mikrokontroler hanya bisa beroprasi sampai 16 Mhz. Jadi
jika memilih krsital untuk avr tidak boleh lebih dari 16Mhz.

Gambar . Kristal 16 MHz

3. ISP
Minimum sistem mikrokontroler dibuat untuk di program. Prinsipnya
mikrokontroler bisa diprogram secara paralel atau secara seri. Pemrograman
mikrokontroler secara seri atau lebih dikenal dengan ISP tidak perlu
memerlukan banyak jalur data. Tetapi ISP memiliki kelemahan, jika salah
setting fuse bit yang memiliki fungsi fital misal pin reset di disable maka
alamat DEH sudah tidak bisa digunakan lagi. Untuk mengembalikan settingan
fuse bit tadi, harus menggunakan pemograman tipe paralel (high voltage
programming).
4. Rangkaian reset
Rangkaian reset sama fungsinya dengan rangkaian reset pada
komputer. Fungsi reset di mikrokontroler yaitu untuk merestart program,

sehingga kembali ke program awal. Penggunaan reset pada mikrokontroler


opsional, bisa dipakai atau tidak tergantung oleh pengguna.
Berikut gambar rangkaian minimum sistem mikrokontroler

Gambar . Rangkaian Sistem Minimum AVR ATMega16

2.2.2

Rangkaian LCD 16x2

Rangkaian I/O dari mikrokontroler mempunyai kontrol direksi yang tiap bitnya dapat
dikonfigurasikan secara individual, maka dalam pengkonfigurasian I/O yang
digunakan ada yang berupa operasi port, ada pula yang dikonfigurasikan tiap bit I/O.
Berikut ini akan diberikan konfigurasi dari I/O mikrokontroler tiap bit yang ada pada
masing-masing port yang terdapat pada mikrokontroler :

Port A
Port A dalam perancangan sistem digunakan untuk . . . dari 8 bit yang ada,
digunakan 7 bit untuk MSB difungsikan sebagai aktif low, sedangkan LSB

sebagai aktif high.


Port B
Port C
Port D

Salah satu alasan mengapa modul LCD digunakan adalah bahwa modul LCD relatif
jauh lebih sedikit memerlukan daya daripada modul-modul display berbasis LED.
Selain itu, desain LCD lebih kompak dan dimensinya juga lebih kecil.

Gambar . Rangkain LCD 16x2

2.2.3

Rangkaian Phone Keypad


Keypad merupakan tombol elektronik yang terdiri dari kombinasi beberapa

saklar yang terrangkai dalam bentuk kolom dan baris. Pada perancangan alat putar
ini, keypad digunakan sebagai alat untuk masukan nilai setpoint kecepatan putaran
alat putar keramik. Keypad yang digunakan adalah keypad 34 yang terdiri dari 3
kolom dan 4 baris (7 pin). Untuk mengetahui tombol mana yang sedang ditekan,
keypad diatur oleh mikrokontroler dengan cara memberikan bit bit logika pada
baris atau kolomnya. Keypad ini dihubungkan melalui kabel pin (7 pin) ke salah satu
port mikrokontroler. Rangkaian keypad ditunjukkan seperti Gambar 3.6 di bawah ini.

Gambar . Rangkaian Keypad 3x4

Keypad ini akan diaktifkan dan dideteksi oleh bit bit logika dari port port
mikrokontroller (PORT B1......7). Bagian kolom keypad akan diberi logika "0" oleh
mikrokontroller, sedangkan bagian baris akan diberi logika "1". Pada setiap port pada
mikrokontroler AVR ATMega16 telah terintegrasi rangkaian pull up resistor, sehingga
apabila salah satu baris dari keypad terhubung (short) dengan salah satu kolom, maka
akan memberikan logika "0" pada baris yang terhubung tersebut. Cara mendeteksi bit
bit untuk bagian baris tersebut menggunakan teknik scanning port.
2.3
2.3.1

2.4

Sistim minimum
Data Sheet Atmega16

LCD 16x2
LCD dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian depan LCD yang terdiri dari

banyak dot atau titik LCD dan mikrokontroler yang menempel pada bagian belakang
panel LCD yang berfungsi untuk mengatur titik-titik LCD sehingga dapat
menampilkan huruf, angka, dan simbol khusus yang dapat terbaca.
1.

Fungsi Pin-pin LCD

Modul LCD berukuran 16 karakter x 2 baris dengan fasilitas backlighting


memiliki 16 pin yang terdiri dari 8 jalur data, 3 jalur kontrol dan jalur-jalur catudaya,
dengan fasilitas pin yang tersedia maka lcd 16 x 2 dapat digunakan secara maksimal
untuk menampilkan data yang dikeluarkan oleh mikrokontroler, secara ringkas fungsi
pin-pin pada LCD dituliskan pada tabel 2.2

Tabel 2.2 Konfigurasi Pin LCD 16x2 (anonimc,2008)


Sedangkan secara umum pin-pin LCD diterangkan sebagai berikut :
Pin 1 dan 2
Merupakan sambungan catu daya, Vss, dan Vdd. Pin Vdd dihubungkan
dengan tegangan positif catu daya, dan Vss pada 0V atau ground. Meskipun data
menentukan catu 5 Vdc (hanya pada beberapa mA), menyediakan 6V dan 4,5V yang
keduanya bekerja dengan baik, bahkan 3V cukup untuk beberapa modul.
Pin 3
Pin 3 merupakan pin kontrol Vee, yang digunakan untuk mengatur kontras
display. Idealnya pin ini dihubungkan dengan tegangan yang bisa diubah untuk

10

memungkinkan pengaturan terhadap tingkatan kontras display sesuai dengan


kebutuhan, pin ini dapat dihubungkan dengan variabel resistor sebagai pengatur
kontras.
Pin 4
Pin 4 merupakan Register Select (RS), masukan yang pertama daari tiga
command control input. Dengan membuat RS menjadi high, data karakter dapat
ditransfer dari dan menuju modulnya.
Pin 5
Read/Write (R/W), untuk memfungsikan sebagai perintah write maka R/W
low atau menulis karakter ke modul. R/W high untuk membaca data karakter atau
informasi status dari registernya.
Pin 6
Enable (E), input ini digunakan untuk transfer aktual dari perintah-perintah
atau karakter antara modul dengan hubungan data. Ketika menulis ke display, data
ditransfer hanya pada perpindahan high atau low. Tetapi ketika membaca dari display,
data akan menjadi lebih cepat tersedia setelah perpindahan dari low ke high dan tetap
tersedia hingga sinyal low lagi.
Pin 7-14
Pin 7-14 adalah delapan jalur data/data bus (D0 sampai D7) di mana data
dapat ditransfer ke dan dari display.
Pin 16
Pin 16 dihubungkan ke dalam tegangan 5V untuk memberi tegangan dan
menghidupkan lampu latar/Back Light LCD.
2.

Pengelamatan LCD

11

Pengelamatan LCD dimulai dengan menghidupkan modul LCD, karakter


kursor pada LCD diposisikan pada awal baris pertama (alamat 00H). Masing-masing
sewaktu sebuah karakter dimasukkan, kursor bergerak ke alamat selanjutnya 01H,
02H, dan seterusnya. Sebuah alamat awal yang baru bergerak ke alamat selanjutnya,
harus dimasukkan sebagai sebuah perintah. Dengan cara mengirimkan sebuah
perintah Set Display Address, nilai 80H. Dengan dua line karakter, baris yang
pertama dari karakter, baris pertama mulai pada alamat 00H dan baris ke dua pada
alamat 40H. Hubungan antara tata letak alamat-alamat terlihat pada gambar 2.12
berikut ini :

Gambar . Pengalamatan LCD (anonimc,2008)

2.5

Phone Keypad

2.6

Sistim Input dan Output (I/O)

2.7

Pemrograman Microcontroller
Pemrograman mikrokontroler dapat dilakukan dengan salah satu cara yaitu

dengan bahasa C :
2.7.1 Pemrograman Bahasa C
Bahasa tingkat tinggi umumnya dikembangkan untuk tujuan umum, untuk
pemakaian secara luas. Bahasa C merupakan salah satu bahasa tingkat tinggi yang
banyak diminati. Sekali kita belajar bahasa C, kita dapat berpindah dengan mudah di
antara keluarga mikrokontroler, menulis software dengan lebih cepat dan kode yang

12

dibuat lebih mudah dimengerti dan di maintain. Namun harus dicatat, mikrokontroler
yang dimaksud harus memiliki C compiler yang ditulis untuknya. Dengan kata lain,
kita bisa membuat program dalam bahasa C untuk mikrokontroler AVR, bila tersedia
C compiler untuk AVR.
Saat ini, tidak sulit mencari C compiler untuk mikrokontroler yang beredar di
pasaran, walaupun harus sedikit menunggu untuk chip-chip keluaran terbaru. Satu
produk C compiler open source untuk mikrokontroler AVR yang cukup banyak
diminati adalah CV AVR.
2.8

Proteus
Proteus adalah sebuah software untuk mendesain PCB yang juga dilengkapi

dengan simulasi PSpice pada level skematik sebelum rangkaian skematik di-upgrade
ke PCB sehingga sebelum PCBnya di cetak kita akan tahu apakah PCB yang akan
kita cetak apakah sudah benar atau tidak. Proteus mampu mengkombinasikan
program ISIS untuk membuat skematik desain rangkaian dengan program ARES
untuk membuat layout PCB dari skematik yang kita buat. Software Proteus ini bagus
digunakan untuk desain rangkaian mikrokontroller.
Proteus juga bagus untuk belajar elektronika seperti dasar-dasar elektronika
sampai pada aplikasi pada mikrokontroller. Software Proteus ini menyediakan banyak
contoh aplikasi desain yang disertakan pada instalasinya. Sehingga memungkinkan
kita bisa belajar dari contoh-contoh yang sudah ada.
Fitur-fitur yang terdapat dalam Proteus adalah sebagai berikut :

Memiliki kemampuan untuk mensimulasikan hasil rancangan baik digital


maupun analog maupun gabungan keduanya.

Mendukung simulasi yang menarik dan simulasi secara grafis.

Mendukung simulasi berbagai jenis microcontroller seperti PIC 8051 series.

Memiliki model-model peripheral yang interactive seperti LED, tampilan


LCD, RS232, dan berbagai jenis library lainnya.

13

Mendukung instrument-instrument virtual seperti voltmeter, ammeter,


oscciloscope, logic analyser, dan lain-lainnya.

Memiliki kemampuan menampilkan berbagi jenis analisis secara grafis seperti


transient, frekuensi, noise, distorsi, AC dan DC, dan lain-lainnya.

Mendukung berbagai jenis komponen-komponen analog.

Mendukung open architecture sehingga kita bisa memasukkan program


seperti C++ untuk keperluan simulasi.

Mendukung pembuatan PCB yang di-update secara langsung dari program


ISIS ke program pembuat PCB-ARES.
ISIS dipergunakan untuk keperluan pendidikan dan perancangan. Beberapa

fitur umum dari ISIS adalah sebagai berikut :

Windows dapat dioperasikan pada Windows 98/Me/2k/XP dan Windows


terbaru.

Routing secara otomatis dan memiliki fasilitas penempatan dan penghapusan


dot.

Sangat powerful untuk pemilihan komponen dan pemberian properties-nya.

Mendukung untuk perancangan berbagai jenis bus dan komponen-komponen


pin, port modul dan jalur.

Memiliki fasilitas report terhadap kesalahan-kesalahan perancangan dan


simulasi elektrik.

Mendukung fasilitas interkoneksi dengan program pembuat PCB-ARES.

Memiliki fasilitas untuk menambahkan package dari komponen yang belum


didukung.
ARES (Advanced Routing and Editing Software) digunakan untuk membuat

modul layout PCB. Adapun fitur-fitur dari ARES adalah sebagai berikut :

Memiliki database dengan tingkat keakuratan 32-bit dan memberikan resolusi


sampai 10 nm, resolusi angular 0,1 derajat dan ukuran maksimum board
14

sampai 10 m.

ARES mendukung sampai 16 layer.

Terintegrasi dengan program pembuat skematik ISIS, dengan kemampuan


untuk menentukan informasi routing pada skematik.

Visualisasi board 3-Dimensi.

Penggambaran 2-Dimensi dengan simbol library.


Proteus lebih memiliki kelebihan pada desainnya yang sederhana, sangat

mudah dan bagus digunakan untuk perancangan rangkaian mikrokontroller yang akan
sangat membantu digunakan oleh mahasiswa yang mengambil mata kuliah
berhubungan dengan mikrokontroller. Kelebihannya yang lain adalah sebelum PCB
dicetak skematiknya bisa disimulasikan dulu. Desain-desainnya bisa digabungkan
dan masih banyak lagi kelebihan yang dimiliki Proteus.
2.9

Code Vision AVR (CVAVR)


Pemrograman mikrokontroller AVR lebih mudah dilakukan dengan bahasa

pemrograman C. Salah satu software pemrograman AVR mikrokontroller adalah


CodevisionAVR C Compiler versi 1. 253 yang selanjutnya dalam pembahasan
disebut CVAVR. Pada CVAVR terdapar code wizard yang sangat membantu dalam
proses inisaialisasi register dalam mikrokontroller dan untuk membentuk fungsifungsi interupt. Pada code wizard uintuk membuat inisialisasi cukup dengan meng
click atau memberi tanda check sesuai property dari desaik yang dikehendaki setelah
itu register yang ter inisislisasi dapat dilihat melalui program preview atau melalui
generate and save. Dengan menggunakan pemrograman bahasa-C diharapkan waktu
disain (deleloping time) akan menjadi lebih singkat. Setelah program dalam bahasa-C
ditulis dan dilakukan kompilasi tidak terdapat kesalahan (error) maka proses
download dapat dilakukan. Mikrokontroller AVR mendukung sistem download secara
ISP (In-System Programming).

15

Anda mungkin juga menyukai