Awal Juli 2014, ketika Reza sedang membuka facebook terlintaslah sebuah posting-an
dari halaman Prof. Yohanes Surya dan mengabarkan akan ada seleksi Tim Olimpiade Fisika
Indonesia yang akan bertanding di Asian Physics Olympiad 2014 yang akan diselenggarakan
di Singapura.
(Di rumah)
Reza : Wiiiiiih.. Asyiknya jika aku bisa ikut... tapi.... ah mana mungkin aku bisa masuk,
malah nanti bisa malu-maluin sekolah lagi! (berbicara sendiri dengan raut muka
mengeluh)
Reza : Ah sudahlah.. abaikan aja, OSP aja gak lulus..
Setelah Reza mengabaikan kabar berita tersebut, di Bulan Agustus saat Ramadan tiba-tiba
seseorang meneleponnya.
Nila
: Assalamualaikum, Za?
Reza
Nila
: Aku Nila, tadi aku baca page Pak Yo tentang seleksi APhO, kamu tau?
Reza
: Hmm.. belum sih.. (pura-pura tak tahu) emang kenapa? (terdengar penasaran)
Nila
Reza
Nila
Reza
Nila
: Dengan kemampuanmu saat ini, aku yakin kamu bisa! Jika aku bisa kaya kamu,
aku yang akan ikut! Gak akan aku suruh-suruh kamu! (Dengan nada sedikit
membentak)
Reza
Nila
Reza
: Waalaikumussalam.
Sejak saat itu Reza semakin bingung dan terus menimbang-nimbang. Akhirnya, ia pun
membuat keputusan dan menghubungi Ms. Yayuk gurunya.
Reza
Ms. Yayuk
Reza
: Reza lihat ada seleksi TOFI untuk APhO 2014 di page Pak Yohannes Surya.
Ms. Yayuk
Reza
Ms. Yayuk
Reza
: Benar, Miss?? Ok, nanti Reza kirim alamatnya. Makasih ya Ms. Yayuk! (terlihat
senang)
Ms. Yayuk
Reza
Ms. Yayuk
Saat libur Ramadan pun, Reza pergunakan waktu untuk mengasah lagi kemampuan
Fisikanya.
(Saat masuk ke sekolah, siang hari. Reza pun dipanggil ke ruang guru)
Reza
Ms. Yayuk
Reza
Ms. Yayuk
Reza
: (mengisi formulir)
Ms. Yayuk
Reza
Ms. Yayuk
Reza
Ms. Yayuk
: Di sini tertulis, 12 peserta yang lolos akan dibina selama sebulan dan setelah
itu akan disaring 8 besar dan akan mengikuti karantina hingga Mei 2014, Reza
mau terima konsekuensinya?
Reza
: Ya seandainya Reza lolos, Reza pasti berusaha supaya bisa belajar materi
sekolah di sana. Gak akan Reza abaikan kok. (meyakinkan)
Ms. Yayuk
Reza
: Iya Miss, ini udah beres. (memberikan kertas formulir). Udah kan, Miss?
Ms. Yayuk
Reza
Ms. Yayuk
: Waalaikumussalam..
: Mr sudah persiapkan hotelnya, nanti Reza tinggal bayar aja. Bisa kan check
in sendiri?
Reza
Mr. Ridwan
: Ya udah nanti Mr suruh Mr. Dendy atau Mr. Riki untuk dampingi Reza.
Reza
Mr. Ridwan
: Gimana persiapannya?
Reza
: Alhamdulillah Mr, udah coba latihan dari soal-soal TOFI tahun 1998-2002.
(terlihat meyakinkan)
Mr. Ridwan
Reza
: Iya Mr silakan.
: Siap, Za? Bawa apa aja? Jangan banyak-banyak loh.. Kita kan di hotel
(bergurau)
Reza
: Haha.. Siap Mr, Cuma beberapa buku aja kok. Sama baju ganti.
(memperlihatkan isi tas.
Mr. Dendy
: Bagus-bagus.. Kata Ms. Indri, kita berangkat jam 11-an, kita shalat Jumat di
tol. (menatap laptopnya)
Reza
: Siap, Mr!
Ms. Osi
Reza
Ms. Farida
Reza
Ms. Farida
: Yang punyanya Pak Yohanes Surya, ya? Good luck aja deh! (mengacungkan
jempolnya)
Reza
Mr. Dendy
: Oh ya, Ok! Za, pamitan dulu gih sana sama guru-guru trus sama tementemen!
Reza
Setelah itu, Reza dan Mr. Dendy pun berangkat menuju Gedung Sure di Jl. Scientia, Serpong.
Mereka tiba di Surya pukul 16.30.
Supir
: Pak, saya langsung tinggal ya? Gak ada barang yang ketinggalan kan?
(melihat ke belakang mobil)
Mr. Dendi
Reza
Mr. Dendi
Reza
: Bangunannya kayak lilitan toroida atau mungkin solenoida yang di ujungujungnya kelihatan garis-garis medan magnetnya, Mr! Tuh lihat kan, Mr?
(menerangkan dengan pasti) Oh gini ya Mr! Dulu sih cuma liat di TV aja!
Hahaha..
Mr. Dendi
: Haha iya, Za! Keren banget konsepnya pun Fisika banget! Yuk kita masuk!
Reza
: Ayo, Mr!
Mr. Dendi
: Za, lihat! Tuh ada jalan bidang miring buat naik ke lantai atas selain tangga!
(menunjuk jalan miring memutar) Kita gak akan pegel! Keren banget! Bentar
ya, Za!
Reza
: Iya, Mr!
Mr. Dendi
Satpam
Satpam
Mr. Dendi
Pak Hendra
Mr. Dendi
Pak Hendra
Mr. Dendi
Pak Hendra
Mr. Dendi
Pak Hendra
: Ok terima kasih. Nah Reza, kamu besok kumpul di sini jam 7 boleh bawa
kalkulator.
Reza
Mr. Dendi
Pak Hendra
Mr. Dendi dan Reza pun keluar ruangan dan menuju halaman Gedung Sure. Di sana Mr.
Dendi sudah janjian dengan alumni Al Irsyad yang kebetulan sekolah di sana. Mereka sedang
duduk di taman gedung itu.
Mr. Dendi
Riri&Risna
: Eh Mr. Dendi! (terlihat antusias) Ke mana aja nih, Mr? (bersalaman) Eh, Za!
Gimana kabarnya?
Reza
Riri
Mr. Dendi
Risna
Reza
Risna
Mr. Dendi
Riri
: Oh di sana Mr! Dekat perempatan, ikutin jalan ini aja. (menunjuki arah jalan)
Mr. Dendi
Risna
: Iya, Mr! Nanti main ya ke kost-an Risna! Deket kok di belakang Gedung
Sure ini!
Mr. Dendi
Riri&Risna
: Waalaikumussalam.
Kemudian mereka pun mencari hotel yang sudah di-booking-kan oleh sekolah.
(Masuk ke Hotel xxx)
Resepsionis 1 : Selamat sore, Pak! Ada yang bisa kami bantu?
Mr. Dendi
Resepsionis 1 : Sebentar kami cari dulu. (Melihat database komputer) Maaf pak sepertinya
tidak ada. Apa bapak mau pesan kamar? Ada kamar kosong kok!
Mr. Dendi
Reza
Setelah itu mereka pergi ke hotel yang lain dan menerima jawaban yang sama. Ada satu hotel
yang kosong, namun biayanya sangat mahal. Uang yang diberikan sekolah tidak mencukupi.
Sudah 2 jam mencari hotel, akhirnya mereka memutuskan untuk membeli makanan terlebih
dahulu.
Mr. Dendi
: Za, kayaknya kita tidur di masjid aja deh. Udah malam juga nih. Sekarang
kita ke Giant cari peralatan mandi, Mr gak bawa hehe.
Reza
: Iya ayo Mr, Reza kira sudah di-booking hotelnya. Jadi, Reza juga gak bawa
apa-apa. (tertawa karena ingat perkataan Mr. Dendi saat di sekolah)
Mr. Dendi
: Tapi Mr usahakan kost-an deh, tadi Mr minta Riri sama Risna cari kost-an di
sini.
Reza
: Oke Mr. Di mana aja jadi. Mau lomba aja susah ya, Mr? Hahaha
Mr. Dendi
: Iya nih, tapi yang penting Reza nyaman kan besok tes nya.
Reza
: Oke Mr! Ini bakal jadi pengalaman yang lucu. (tertawa kecil)
Kemudian setelah selesai belanja, mereka pun kembali lagi ke gedung Sure dan menuju
sebuah masjid di belakang kampus itu. Mereka pun sholat Magrib dan beristirahat di sana.
Reza yang kelelahan berjalan mencari hotel akhirnya tertidur. Mr Dendi iseng memfoto saya
yang sedang tertidur dan meng-upload nya ke BBM dengan status Pejuang AIS.
(Saat di masjid telepon Reza berdering)
Ms. Putri
: Halo Assalamualaikum?
Reza
Ms. Putri
Reza
Ms. Putri
Reza
Ms. Putri
Reza
Ms. Putri
: Wah.. parah, hati-hati ya Za! Miss mau bicara dulu sama guru-guru yang lain.
Assalamualaikum.
Reza
: Waalaikumussalam.
Mr. Dendi
: Siapa, Za?
Reza
Mr. Dendi
Reza
Mr. Dendi
: Gak apa-apa, Za. Biar mereka juga bingung! Suruh siapa gak dibooking,
guru-guru pada ribut saling nyalahin..
Riri
Mr. Dendi
Riri
: Eh eh... ya udah, gimana kalau pake kost-an Riri aja? Nanti Riri pindah dulu
ke kost-an sebelahnya?
Mr. Dendi
Riri
Mr. Dendi
Reza
Akhirnya mereka pun mendapatkan tempat untuk tidur. Reza pun segera beristirahat untuk
persiapan tes esok hari. Keesokkan harinya, Reza mengerjakan tes selama 8 jam yang terdiri
dari 8 soal yang dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama waktu dimulai dari 08.00-12.00,
kemudian dilanjut sesi kedua dari jam 13.00-17.00. Perasaan Reza pun campur aduk dari
mulai tegang, takut, pesimis, dll pun menghantuinya, ditambah kecemasan akan hari esok
adalah hari diumumkannya para siswa yang lolos.
(Keesokan harinya di kelas)
(Pak Hendra bersama 7 guru yang lain membahas soal yang diberikan kemarin)
Pak Hendra
: Ok, sekarang kita break dulu. Oh iya, karena peserta yang datang melebihi
perkiraan kami, jadi sesi moderasi akan diikuti oleh 30 besar siswa. Setelah ini
akan saya tempel di pintu ruangan ini. (Keluar ruangan)
Reza
: (Reza pun bertanya-tanya dalam hati apakah dia lolos atau tidak. Dia pun
pesimis dan memperkirakan di sana tidak tercantum namanya. Namun dia
akhirnya ia pun ingin melihat siapa 30 besar itu.)
Waaaah Mr!! Aku masuk 30 besar!! (terlihat tak percaya dengan pandangan
berkaca-kaca)
Mr. Dendi
: Wah iya, Za! Selamat ya! Nanti kita ke sini lagi kan? (ikut bergembira) Tak
sia-sia perjuanganmu, Nak!
Reza
: Iya Mr, makasih. Nanti ada sesi moderasi. Sholat dulu yuk Mr?
Mr. Dendi
: Yuk Za!
Mereka pun pergi untuk sholat Zuhur, kemudian kembali lagi ke ruangan tersebut. Sesi
moderasi ternyata cukup alot. Untuk juri yang lain, Reza tidak berhasil menambah poin tapi
saat dengan Pak Zainul..
Pak Zainul
: Ok, Reza. Kamu di soal ini saya beri 0.5 poin. Kamu sudah berusaha mencari
jawaban yang benar dari soal ini. Ada yang mau diubah?
Reza
: (Rezapun melihat kunci jawabannya dan berharap juri salah dalam menilai)
Hmmm.. oh iya pak, bukankah persamaan ini saya benar? Saya cari momen
inersianya?
Pak Zainul
Reza
Pak Zainul
Reza
: Oh tidak pak, terima kasih. (Reza terlihat sangat senang menerima 1 poin dari
skor maksimum 10 poin)
Siswa B
: Aku 36.
Siswa C
Reza
Sesi Moderasi pun akhirnya selesai dijalankan. Reza cukup pesimis karena melihat beberapa
peserta yang lain menerima poin yang tinggi. Dari surat edaran tercantum angka 11 besar
yang akan mengikuti tahap selanjutnya. Itupun membuat Reza pesimis.
Pak Hendra
Para peserta
: (Memasuki kelas)
Pak Hendra
: Selamat siang!
Para peserta
Pak Hendra
: Ok sekarang saya akan bacakan peserta yang lolos ke tahap selanjutnya. Yang
tidak disebutkan jangan patah semangat ya! Kalian bisa lebih baik lagi di masa
yang akan datang!
Para peserta
: Iya Pak!
Pak Hendra
Reza
: Yah sesuai prediksiku takkan lolos. (Reza pun sedih karena tidak disebutkan
namanya)
Pak Hendra
: Untuk tahun ini, kami ambil 12 siswa karena peringkat 11 dan 12 sangat tipis
poinnya. Dan... peringkat 12 adalah Mohamad Reza Nurrahman dari SMA Al
Irsyad Kota Baru Parahyangan.
Reza
Mereka pun saling bersalaman dan menyatakan selamat. Reza pun pulang dengan rasa
gembira luar biasa. Saat hadir di sekolah semua guru menyatakan selamat kecuali kepala
sekolah.
(Saat upacara)
Ms. Indri
: Saya sangat bangga, karena siswa kita menang dalam lomba debat dan pidato
bahasa Inggris tingkat Kabupaten. Mereka adalah...... (Semua juara
disebutkan) Saya harap semuanya bisa seperti mereka. (memberikan
penghargaan)
Reza
: (Sangat sedih, karena kepala sekolah pun tak peduli kepadanya dan bahkan
tidak tahu kabar bahagia keberhasilannya di tingkat nasional.)
Ms. Indri
Mr. Ripa
Ms. Indri
: Oh iya selamat juga untuk Reza. Silakan ada pesan apa sama teman-teman
yang lain?
Reza
Minggu depan pun Reza akan mengikuti pelatihan selama satu bulan, ternyata timbul
masalah lagi. Guru-guru yang tidak terlalu dekat dengannya mengira Reza memilih tinggal
kelas dengan keputusan pelatihan itu. Reza pun terlihat sedih, tertekan. Perkataan itu pun
Reza dengar langsung dari mulut Ms. Indri.
Ms. Indri
: Reza, kamu kan pelatihan satu bulan. Kamu yakin? Gini loh, kalau kamu
lolos Miss Indri pesimis kamu bisa naik kelas. Tapi terserah sih. Oh iya, besok
kamu berangkat ke Surya sama orang tua ya! Maaf sekolah tidak bisa
memberikan transportasi sama uang jajan. Miss hanya bisa memberikan izin
aja. (pergi)
Reza
: Iya Miss terima kasih! (Reza pun tercengang mendapat pesan seperti itu)
Semua masalah terus datang pada Reza, namun ternyata jalan keluar pun beriringan datang
menyelesaikan. Apalagi yang akan terjadi lagi setelah ini pada Reza??? Mestakung akan
menjawabnya!