Anda di halaman 1dari 39

Ilmu Ekonomi

A. Pengertian
Ekonomi berasal dari kata oikos artinya rumah tangga, dan nomos artinya aturan. Jadi
ekonomi secara bahasa artinya aturan rumah tangga. Sedangkan secara istilah Ilmu ekonomi
adalah ilmu yang mempelajari tentang cara manusia memenuhi kebutuhan hidup yang tidak
terbatas dengan sarana atau sumber daya yang terbatas.

B. Kebutuhan Manusia
1. Benda ekonomi adalah benda yang tidak banyak tersedia (langka) dan membutuhkan
pengorbanan untuk mendapatkannya.
Benda ekonomi terbagi atas 2 yaitu :

Tahan lama (durable goods) / consumtion durable good yaitu benda yang tidak
bisa habis sekali pakai
Tidak tahan lama (undurable goods)/ comsumtion undurable goods yaitu
benda habis sekali pakai

Manfaat barang ekonomi muncul


1.
2.
3.
4.

Bentuk
Tempat
Waktu
Ownership

2. Benda non ekonomi adalah benda yang banyak tersedia dan tidak membutuhkan
pengorbanan .

C. Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi


a. Mikro Ekonomi
Mikro ekonomi adalah ilmu ekonomi ekonomi yang mempelajari kegiatan
ekonomi secara terperinci, parsial, individu.
Unit mikro ekonomi :
Konsumen : kegiatannya mengurangi manfaat barang
Produsen : kegiatannya menambah manfaat barang

Unit ekonomi mikro terbentuk Circular Flow


Income ( gaji, upah, bunga, sewa, untung / laba )
Faktor produksi
(tanah, tenaga kerja, modal, skill)
Demand

Supply

Rumah tangga

Perusahaan

Barang dan Jasa


Konsumen
Megurangi utility

Pengeluaran (Ekspenditur)

Produsen
menambah utility

Y = C
Y : income
C : consumtion
Income yang dibelanjakan sama dengan penghasilan maka akan muncul
asumsi full employment. Pada saat full employment semua factor produksi bekerja,
serta diatur oleh demand dan supply yaitu mekanisme pasar secara otomatis.
Asumsi :
1. Kondisi ekonomi : full employment ( semua faktor produksi terpakai)
2. Kegiatan diatur oleh denand dan supply (konsumen dan produsen) atau mekanisme
pasar secara otomatis.
b. Makro Ekonomi

Y C
Memiliki dampak untuk perusahaan yaitu barang habis terjual, sedangkan bagi
rumah tangga factor produksinya teinya terpakai semupakai semua

Variable ekonomi bersifat fleksibel terdiri dari :

Upah
Harga

D. Prinsip-prinsip Ekonomi
1. Efisiensi yaitu ingin mendapatkan hasil yang besar dengan pengorbanan yang kecil
2. Opportunity cost (pilihan)
3. Efektif yaitu bekerja hanya ingin mendapatkan hasil saja tetapi tidak dengan
pengorbanan
E. Tingkah laku konsumen (Consumer Behavior)
Dalam menentukan manfaat barang dilakukan dengan metode :
1. Cardinal approach yaitu utility berdasarkan nilai angkanya
Contoh : Sutra Rp2.500.000, katun Rp350.000
Maka S > K
2. Ordinal approach yaitu utility berdasarkan rangking atau quality
Contoh : jeans lebih banyak digemari sedangkan wool lebih sedikit digemari.
Maka jeans > wol
Marginal utility adalah tambahan manfaat suatu barang akibat bertambahnya
suatu unit barang yang digunakan. Semakin banyak barang yang dimiliki semakin
besar Quality semakin menurun total utility nya, maka barang tersebut tidak berguna
karema MU = (-)
MU = U
X
U max dipenuhi saat MU = 0
Quality
(Q)
1
2
3
4

Total Utility (TU)


1000
1500
1500
1450

Marginal Utility = u = TUn 1


q
Q
500
0
-50

Ordinal approach dikembangkan dalam indifference curve.


Indifference curve adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah barang yang
dimiliki konsumen dengan kepuasan yang sama (cateris paribus).

TU

Q1

Q2

P1

P2

M = P1.Q1 + P2.Q2

300
300
300

10
15
30

30
20
10

5
5
5

2
2
2

100 (efisiensi)
115
170

30

AU max / optimal combination

25

B u

10

indifference curve

Budget line
10

20

30

Budget line adalah suatu garis atau kurva yang menunjukkan kombinasi
barang yang dibeli konsumen dengan pengeluaran yang konstan, dengan asumsi
cateris paribus.
Disaat budget line bersinggungan dengan indifference curve didapatkan U Max
Budget line
M = P1.Q1 + P2.Q2
Contoh :
M = 110 P1 = 5

P2 = 2

Misal : Q2= 0
Q1 = M = 110 = 22
P1

Q1 = 0
Q2 = M = 110 = 55
P2

C
55

Budget line

B
D U1

U2
22

Perubahan Budget line (BL)


5

1. Jika harga salah satu komoditi berubah maka BL berputar keatas atau
kebawah.dengan perubahan harga komoditi tersebut diperoleh ordinary demand
curve.
Perubahan dari A ke B disebut price consumtion curve dalam indifference curve.
Angel curve adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah barang yang diminta
konsumen pada berbagai macam tingkat pendapatan
M
P02

Price consumption curve


A
B
U1
U2

Q1b

M
P11

Q1a

M
P01

P1a
B
P11
A
P10
Ordinary DC

Q1b

Q1a

2. Jika M (income)berubah maka permintaan barang mengalami perubahan.


Perubahan ini dihubungkan dengan permintaan barang, diperoleh turunan engel
curve. Perubahan ini dalam indifference curve disebut income consumption curve.
Misal : M naik dari M10 ke M11
M2 = 100

P10 = 2

M1 = 200

P20 = 4

Q2
6

M/P10

M/P20

income consumtion curve

Q2b

Q2a

U2
U1

Q1a

Q1b

200 = M2

M/P10 M/P11

Engel Curve

100 = M1

Q1a

Q1b

Konsumen bisa bertingkah laku katena adanya anggapan (asumtion)

Adanya barang yang bisa dipilih (choice)


Dapat dibandingkan (comparable)
Akal sehat (rasionality)
Konsisten (consistency)
Perpindahan (transivity)

PERMINTAAN, PENAWARAN DAN HARGA


KESEIMBANGAN
A. PERMINTAAN
Adalah banyaknya jumlah barang yang diminta oleh konsumen pada berbagai tingkat
harga dan waktu tertentu.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan (demand) :
7

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Harga barang sendiri


Harga barang pengganti
Income
Selera
Jumlah penduduk
Expectation

Qd = f (PS , PP , M , S , E)
Cateris paribus : PP = m = s = e = o
Qd = f (PS )
Maka : P , Qd
P, Qd
Slope DC = , tan ADB = P/Q = +/- = -

2.5

P=2.5

P = 100 4q
q = 100/4 P
q = 25 0,25 P
misal :

p =10
q = 22,5

misal : p = 50
q = 12,5

slope DC dilihat
1. Secara mutkal (absolute) marjinal
Q = 2 5 = -3 = -2
P 2,5 1 2,5 1

Maksudnya : P 1 rupiah , Q 2 unit


2. Secara relative berdasarkan elastisitas (%)
Elastisitas yaitu respon suatu variable karena berubahnya variable lain.
E = x/x
y/y
E price/ E demand = q/q
p/p
= q x p
p

x q

= -3/1,5 x 1/5
= -3/7,5
=-2/5
Artinya : p 5% , q 2%

B. PENAWARAN
Permintaan adalah banyaknya jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen pada
berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.
Supply curve adalah suatu kurva yang menunjukkan barang yang ditawarkan dalam berbagai
tingkat harga.
Slope supply = bernilai + = q/p = tan AEB = AE/EB = Q/P = +/+ = +
P,Q P,Q

Faktor-faktor yang mempengaruhi supply :

Harga barang itu sendiri (Ps)


Harha barang lain (Pp)
Biaya produki (cost of production)
Teknologi
Tujuan perusahaan
Ekspektasi
Qs = f ( Ps, Pp, C, T, Ty, E)
9

Qs = f (Ps)
Q = 200 + 0.05 p
Misal : p = 100
Es = Q /P

q = 205
X

P/Q = 0.05 X 100/205 = 5/ 205

< 1 = normal

C. HARGA KESEIMBANGAN
Excess supply

P2

PE
P3
P1
System jatah

QE QD

QS

E = equilibirium
Qe = Qd = Qs
Pe = harga keseimbangan
P1 < Pe

excess demand , maka muncul rasional (system jatah)

P2 > Pe

excess supply P P3

Keseimbangan bisa berubah dengan bergesernya demand dan supply.

P2

P1

10

Q1

Q2

Q3

Contoh :
Qd = 100 0.25 p
Qs = 25 + 0,05 p
Qd = Qs
100 0.25p = 25 + 0.05p
75 = 0.05Pp + 0,25 p
75 = 0.3p
P = 250
Qd = 100 0,25 (250)
= 100 62,5
Q = 37,5

ELASTISITAS
Elastisitas ( E ),adalah respon perubahan suatu variable terhadap perubahan
variable lain.
1.

2.

Elastisitas demand
Slope =
Ed = qx/qx
px/px
Elastisitas supply
Slope = +
Es = qx/qx
11

3.

4.

px/px
Elastisitas silang
Slope = atau +
E = qx/qx
px/px
Elastisitas income
Em > 1
Em < 1
Em < 0
Em = qx/qx
mx/mx

Slope , kiri atas kekanan bawah


Slope + , kiri bawah kekanan atas

Koefisien elastisitas permintaan


1. Ed > 1 (elastic elasticity of demand)
Ed = q/q
p/p
q/q > p/p
Terdapat pada barang kebutuhan sekunder, barang industry, luxury

12

P1B
P
P1A
Q
Q1 B

Q1 A

2. Ed < 1 (inelastic elasticity of demand)


Ed = q/q
p/p
Terdapat pada barang primer.
Contoh : Ed < 1 -1/5

P1B
P
P1A
Q
Q1B

Q1A

3. Ed (perfect elasticity)
Ed = q/q
p/p

P1A = P1B
A

Q1

Q1B

13

4. Ed = 0 (perfect inelastisity)
Contoh : garam
Ed = q/q
p/p

P1B

P1A

Q1A = Q1B
5. Ed = 1 (unitary)
p = q

P1B

P1A

Q1B

Q1A

Kalau kurva demand berubah maka DC bergerak kekiri atau kekanan dan tidak
berlaku hukum demand

Shift in demand curve

14

Kurva demand adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah barang yang diminta
dalam berbagai tingkat harga.
.
Ed/price = q/q
p/p
Contoh : Ed price = -5/2

P1

p 2% , q 5 %

Q1
Ed price = -1/2

Q
p 2% , q 1%

P1
P
Q1

Koefisien elastisitas penawaran


Elastisitas penawaran adalah rasio persentase jumlah barang yang ditawarkan
produsen akibat berubahnya harga.
Es = q/q
p/p
Contoh :

Es = 5/2

p 2 % , q 5%

P1B
15

P1A

AQ

Q1A

Es = -1/2

p 2% , q 1%

P1B

P1A

Q1A

Q1B

Koefisien elastisitas penawaran ( elasticity supply )

Es
Es
Es
Es
Es

P1A = P1B

> 1
barang industry
< 1
pertanian
= 1 unitary

perfect elastisitas
= 0 perfect elasticity

P1B

P1A

Q1B

Q1A

Q1A= Q1B

16

P
10
15
18
20

A
B
C
D

Q
100
125
160
200

20
15
10
5
100

125

160

200

Elastisitas pendapatan (Em)


Elastisitas pendapatan adalah rasio persentase jumlah barang yang diminta akibat
bertambahnya pendapatan.
Em = q/q
p/p
Koefisien elastisitas pendapatan

Em > 1 superior
Em < 1 normal
Em < 0 inferior

Contoh :

Em = 1.5 = 3/2

m 2% , q 3%

Em = 0.9 = 9/10 m 9% , q 10%


Em = -1/2

m 2% , q 1 %

Elastisitas silang (cross elasticity)


Ec = qx/qx
py/py
17

Py (teh) maka Q (teh) mengakibatkan Qx (gula) = komplementer = Ec


Py (teh) maka Q (teh) mengakibatkan Qx (kopi) = substitusi = Ec +

KEBIJAKAN HARGA
Kebijakan harga antara lain :

Ceiling price (harga maximum)


Floor price (harga minimun)
Subsidi
Quota
Kebijakan harga dipasar bebas

1. Ceiling Price
P
18

P1

SC

Pe

Pm
DC
Qs
D=S

Qe

Q = Qe

Qe

dititik E

P = Pe
P = Pe tidak layak bagi konsumen, maka government menetapkan P > Pe , Y1
di Pm sehingga terjadi excess (D>s) dan muncul black market (pasar gelap) dan
barang sulit didapatkan.
Untuk mendapatkan barang, pemerintah melakukan system jatah (rationing)
dan dipasar harga meningkat ke P pada P1. Barana banyak tersedia dipasar.
2. Floor price
P
Pf

SC

Pe

P1

DC
P1

Pe

Pf

P = Pe tidak layak bagi produsen maka government menetapkan P > Pe Y1 di


P1 sehingg a terjadi excess supply (D<S) maka P ke P1 supaya P tetap di Pe Maka
pemerintah harus membeli excess supply . seandainya P ke P1 dan Qs dari Qs 1 ke
Qs2.
3. Subsidi
SC
P1

Pe
P2

Bi
P2

Pe

DC

P1

19

P= Pe tidak layak bagi produsen maka government menetapkan P>P1 , Y1 di


P1 sehingga terjadi excess supply (D>S) maka P ke P1, supaya P tetap di Pe maka
pemerintah memberi subsidi sebesar B ke B1 agar P tidak turun ke P2
4. Quota
Quota adalah pembatasan produksi agar harganya layak bagi petani.
P1

SC

P
DC
Q

Qe

Q1

Terinsentif meningkatkan produksi di Q1 sehingga pakan turun di P2, jika


quota tidak dipatuhi.
P = Pe tidak layak bagi produsen maka government menetapkan quota
( pembatasan) produksi di Q2, akibat P dari P eke P1. Mengakibatkan petani
meningkatkan produksi.
5. Kebijakan harga
D = S Q = Qe
P = Pe
P = Pe layak bagi masyarakat jika produksi meningkat Q1 maka pemerintah
membeli kebutuhan Q tersebut. P tetap di Pe produksi menurun maka pemerintah
mensupply barang ke pasar supaya P tetap di Px sehingga DC menjadi horizontal.
SC
P1
Pe
P

DC

Pe

P1

COST FUNCTION

Short run cost


Long run cost
20

1. SRC (short run cost)


Fixed cost
adalah biaya tetap yang tidak dipengaruhi besar kecilnya output.
FC = bilangan = 200
AFC ( Average fixed cost) = biaya rata-rata tetap per unit rupiah.
AFC = FC = b = 200
2 q
q
Q
0
1
2
5

FC
200
200
200
200
200

AFC
200/0 =
200/1 = 200
200/2 = 100
200/5 = 40
200/ = mendekati nol

Variable cost adalah biaya berubah sesuai besar kecilnya output (Q)
VC = F (a)
AVC = average variable cost rata-rata berubah perunit Q
AVC = VC = F (a)
Q
Q
TC = VC + FC
TC = F (a) + b
AC = TC = FC + VC = b + F(a)
Q
Q
Q
Keterangan : AC = biaya rata-rata perunit output

Mc = C = marginal cost = Cn Cn-1

Q
Q
0
1
2
3
4

FC
200
200
200
200
200

VC
0
100
290
475
500

TC
200
360
490
675
700

AC

300
245
225
175

AFC

AVC

MC

TC/VC/FC
P
TC
VC
FC
Q
P

21

AFC
1

MC/VC/FC

AC/MC/AVC/AFC
MC
VC

AC
AVC

FC

AC
AFC

AVC
AFC

2. Long run cost (LRC)


LRC = TC + VC
MC = TC = VC
Q

VC = f (q)
MC = f (q)
A1
SRC, A1
SRC, A2
SRC, A3
SRC, A

A2

SRMC1

SRAC1

A3
SRMC2 SRAC2
SRMC 3

SRC, A3
SRC, A4

SRAC3

A
22

qA1

qA2

qA

qA3

qA4

C = VC + VC
C = f (q) + b
C = 0.1q2 0.029 + 10
MC = 0.29 0.02
Q
1
2

FC
50
50

VC
75
120

C
150
170

AFC
50
25

AVC
75
60

AC
25
85

MC
125
45

MC = C = Cn Cn-1
Q

FUNGSI PRODUKSI
Fungsi produksi adalah suatu hubungan diantara output dan input yang digunakan
dalam proses produksi.
Tujuan mempelajari fungsi produksi :

Mengoptimalkan input untuk mendapat kepuasan maksimum


Mengetahui efisien atau tidak.
Melihat lapangan kerja

Q = f ( X1 , X2 , X3 Xn )
Q = Output variable terikat (dependent variable)
f ( X1 , X2 , X3 Xn ) = Input variable bebas ( independen variable)

Bentuk fungsi dilihat dari input


1. Fungsi produksi 1 variabel input teknologi tetap
2. Fungsi produksi 2 variabel input teknologi berubah
23

Q = f ( K0 , L )
K0 = kapital ( modal)
L = Labor (tenaga kerja)
Kapital dan labor tidak bisa bersubstitusi
Contoh : Mesin fotocopy dan manusia
Tanah atau lahan dan manusia

QC
QB
QA
LA

LB

LC

Jika L ( input) < Q (output) maka increasing return (laba)


Marginal productivity of labor ( MPL) adalah kemanpuan tenaga kerja dalam
menghasilkan output dan upah distandarrisasi berdasarkan output.
MPL = Q
L
The law of diminishing return (hukum tambahan input yang semakin menurun)
L < q

increasing return maka lapangan tenaga kerja ditambah

L q
L > q

constan return , efisien

decreasing return, upah tinggi tapi penerimaan rendahsehinggaterjadi PHK

Contoh :
MPL =
P = 1.000.000
W = MPL . P = . 1.000.000 = 500.000

24

Kurva permintaan tenaga kerja

Semakin banyak output yang diinginkan maka tenaga kerja ditambah dan upah ditingkatkan.
Q = K2L3
Eq = q/q
l/l
= q . l
l q
= MPL . 1
q/l
Eq = MPL . 1/APL = < 1

descreasing return terjadi PHK

Eq = MPL . 1/APL = 1

constant return efisien

Eq = MPL . 1/APL > 1

increasing return lapangan kerja

Bentuk jangka pendek


Eq = 3K2L2
K2L2
=3

Bentuk jangka panjang


Q = K2L2
Input dinaikkan 2
Maka, Q = (2K)2 . (2L)3
25

= 22K2 . 23L3
= 25 K2L3
= 32 Q
Jika input dinakkan menjadi 2 maka output naik menjadi 25 = 32

QB
QA

dalam jangka panjang Q bisa meningkat

LA

Fungsi produksi 2 input

Isocost
Isocost adalah suatu kurva yang menunjukkan jumlah input dan output.
q0 = f (K,L)
q0 = ouput konstan
K dan L dapat bersubstitusi
Slope isoquant (q0) bernilai negatif (-) artinya bisa digantikan oleh labor dan
sebaliknya.
MPRS (Marginal rate technologi of substitution kapital for labor) adalah pergantian
teknologi kapital untuk labor agar output yang dihasilkan tetap sama.
Kurva isoquant

20

10
5
26

10

20

Isocost (c0 = konstan)


Isocost adalah kurva yang menunjukkan jumlah input yang digunakan menghasilkan
output dengan biaya yang sama.
c0 = rk + wl

q0 = KL
100
100
100
100
100
maksimum.

K
20
10
5
25
12.5

L
5
10
20
4
8

R
1
1
1
1
1

w
2
2
2
2
2

c0
30
30
45
33
28.5

Disaat isocost
menyinggung isoquant
makadidapat output

Slope isocost = Slope isoquant


C0 = rk +wl
c = kr + rk + wl + lw
0 = rk + wl
-rk = wl
k = w slope isocost
l

q0 = f (K,L)
q = q . K + q . L
K

0 = MPL K + MPL L
-MPKK = MPLL
K = MPL slope isoquant
L

MPK

Diketahui : q = KL2
27

c = 100
w=2
Jawab :

w = MPL
r

MPK

2 = 2KL
1

L2

2 = 2
1

q max

C0 = rk +wl
30 = k + 2l
Misal : l = 0
k = 30/1 = 30
k=0
l = 30/2 = 15

60/1
C0 = rk +wl

60 = k +2l
C0 = rk +wl

c/r = 30/1

30 = k +2l

C0 = rk +wl
30/4 c/w= 30/2

30 = k +4l

60/2

28

c/r
c/r

LB

c/w

LA

c/w

Composated DLC
w1

w1

A
Demann labor curve
LB

LA

29

c/r

c/r
12.5

10

10

16.5

c/w

c/w

Pada titik A :

K > L padat modal


w > w L dari LA ke LB
c konstan
A
B
C
D

q = KL
100
206.25
100
100

k
10
12.5
25
10

l
10
16.5
4
10

w
1
1
1
1

r
2
1
2
1

c
30
28.5
33
28.5

K max = 28.5/1 =28.5


L max = 28.5/2 = 14. 14.25
Titik D = biaya lebih rendah
AB

q dari 100 menjadi 206.25


l dari 8 menjadi 16.5

c = 28.5

k konstan 12.5
AD

q konstan
l dari 8 menjadi 10

c = 20

k dari 12.5 menjadi 10


30

jika A pindah ke D elastisitas substitusi


k/k > 1

-5/2 teknologi tidak canggih

w/w

w/w
DB long run ekspansif terdapat IR
Input naik 0.425 IRS
Q
A
100
D
100
Input < output 1x

k
25
10

l
8
10

c
28.5
20

Maka IRSR

Pasar
Ruang lingkup :

Pasar barang (product market)


Pasar input (factor market)
o Labor market
o Finance market

Struktur pasar barang


1. Perfect competition
Ciri-ciri :
o Banyak penjual dan pembeli
o Produk homogen
o Harga konstan
o Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar
o Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk pasar
Q

FC.P = 6

TR = P.Q

1
100
100

100
100
100

100
1000
100000

MR = TR
q
100
100
100

AR = TR
q
100
100
100

31

100 = P

AR = P = MR = DC

100

100

> 0 Super normal profit

< 0 Loss profit

= 0 Normal profit (break event profit)

Analisa :
o Analisa total
> 0 TR TC > 0

< 0 TR TC < 0

= 0 TR TC = 0

o Analisa marginal
FC/VC/TC/TR

BEP
BEP

Laba

Rugi

FC

Q
MC/AC/P/MR/AR
MC

AC
32

AVC
Keuntungan
A

Q
MC
AC
AC
P

Rugi
MC = MR

Kebaikan pasar persaingan sempurna :

Dapat memaksimumkan efisiensi


Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi :
Efisiensi produktif adalah untuk setiap produksi, biaya yang
dikeluarkan adalah yang paling minimum dan industri secara
kesluruhan harus memproduksikan barang pada biaya rata-rata yang
paling rendah.
Efisiensi alokatif adalah harga setiap barang sama dengan biaya
marginal untuk memproduksikan barang tersebut.
Tingkat kebebasan bertindak dan memilih tinggi

Kelemahan pasar persaingan sempurna :


o
o
o
o
o

Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi


Menimbulkan biaya sosial
Membatsi pilihan konsumen
Biaya produksi lebih tinggi
Distribusi pendapatan tidak merata

Contoh :
C = q3 + 2q2 + 10q + 5
33

MC = 3q2 + 4q + 10
AVC = 3q2 + 2q +10
AVC = 2q 2 = 0 q = 1
q
MC = MR
MC = P
3q2 + 4q + 10 = P
3q2 + 4q + (10 P) = 0
q 1,2=

b b 24 ac
2a

4 424 ( 3 ) .(10 p)
q 1,2=
2.3

q 1,2=

4 1612(10 p)
6

q 1,2=

4 4212012 p
2.6

64=

12 p104

108 = 12P
P = 108/12 = 9
Jadi, P = 9 , output 1

= TR TC
= p.q TC

= 9.1 (13- 2.12 . 10.1) + 5


= 9 14
= -5 Rugi

34

2. Pasar monopoli
Ciri-ciri :

Barang yang diproduksi tidak memiliki pengganti


Hambatan untuk memasuki pasar sangat besar
Perusahaan sebagai pembentuk harga
Penjual dan pembeli banyak
Dalam memperoleh keuntungan dilakukan diskriminasi harga dan
menargetkan pendapatan maksimum.
Iklan kurang diperlukan
Ada sistem diskon
Mempunyai teknologi canggih

Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli :

Perusahaan monopol mempunyai sumber daya tertentu yang unik dan tidak
dimiliki oleh perusahaan lain
Memiliki skala ekonomi hingga ketingkat produksi yang sangat tinggi
Monopoli terwujud dan berkembang melalui undang-undang, yaitu pemerintah
memberi hak monopoli kepada perusahaan tersebut.

MC
P

Keuntungan

AC

D = AR
MR
Q
Diskriminasi harga
Beberapa keadaan yang memungkinkan terjadinya diskriminasi harga :
o
o
o
o

Barang tidak dapat dipindahkan dari satu pasar kepasar lain.


Barang yang diproduksikan dapat dijual didua pasar yang berbeda.
Elastisitas permintaan di keduua-dua pasar berbeda
Biaya yang dikeluarkan tidak melebihi keuntungan tambahan yang diperoleh.
35

o Ciri pembeli disuatu pasar berbeda dipasar lainnya


Terwujudnya monopoli terutama disebabkan oleh salahsatu atau gabungan tiga faktor
berikut :

Memiliki sumberdaya yang unik atau istimewa dan tidak dapat digantiakan.
Dapat menikmati skala ekonomi hingga ke tingkat produksi yang sangat besar.
Peraturan pemerintah yang memberi hak eksklusif atau hak monopoli.
Peraturan pemerintah yang mewujudkan monopoli adalah hak paten, hak cipta
dan hak usaha eksklusif.

Kebaikan pasar monopoli :


o Skala ekonomi, biaya produksi lebih murah dari pada pasar persaingan
sempurna, dan tingkat produksi lebih besar.
o Mutu barang semakin meningkat dan harganya semakin murah apabila
perusahaan terus-menerus melakukan pengembangan dan inovasi
o Kesejahteraan masyarakat dapat ditingkatkan apabila monopoli dat terus
menghasilkan barang yang lebih murah dan lebih bermutu
Keburukan pasar monopoli :

Harga barang lebih mahal dan tingkat produksi lebih rendah di pasar
persaingan sempurna
Barang yang dihasilkan tidak banyak mengalami perubahan.

3. Pasar monopolistic
Ciri-ciri :

Trdapat banyak penjual


Barang berbeda corak
Dapatmempengaruhi harga
Masuk pasar relatif mudah
Bisa sebagai price taker
Sudah terikat pada langganan
Produk pengganti banyak tersedia

MC
P
C

A
keuntungan

AC

B
MR

Q
36

MC
AC
C

rugi

P
A

MR
Q
4. Pasar oligopoli
Oligopoli adalah pasar barang yang hanya terdiri dari beberapa perusahaan yang
mempunyai ukuran dan modal yang relatif besar.
Ciri-ciri :
Barang berbeda corak
Iklan penting dalam mempromosikan barang
Kurva permintaan yang di hadapi suatu perusaan oligopoli berbentuk kurva bengkok
dan menyebabkan tingkat harga sangat kaku, karena tindakan setiap perusahaan
menurunkan harga akan diikuti oleh perusahaan lain. Selanjutnya sebagai akibat kurva
yang bengkok tersebut keuntungan maksimumcenderung akan dicapai pada tingkat
harga yang telah ditentukan walaupun biaya produksi mengalami perubahan.
Kurva permintaan dalam pasar oligopoli

P
p3
p0
p2
p1

D1

A1

D2

A2

C1

B1
D2

D1

5. Pasar duopoli
Ciri-ciri :
Terdapat 2 penjual
Barang homogen
Perusahaan penentu harga
Kurva demand patah
37

PENGANTAR EKONOMI MIKRO

38

Oleh :
Nama

: Rini Wahyuni

No. BP

: 1210533028

No. Absen

: 46

Kelas

: A2

Jurusan

: Akuntansi

FAKULTAS EKONOMI

Universitas Andalas
2012 - 2013

39

Anda mungkin juga menyukai