Disusun oleh :
Kelompok 4
1.
Inawati
Jati
H3113052
2. Junjung Agung K.
3. Miftachul Ikhsan
4. Moh. Luthfi I.
5. Nurfi Ikhsani
6. Pebri F.
7. Selvia Kumala
8. Septi Sulistiani
9. Sindi Alpresta
10. Yulia Suryandari
11. Yusrina A
H3113057
H3113061
H3113062
H3113070
H3113074
H3113085
H3113084
H3113087
H3113096
H3113099
tampak semakin penting. Hal ini disebabkan antara lain karena harga telur
relatif murah sehingga dapat terjangkau oleh daya beli masyarakat, disamping
dengan semakin timbulnya kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi
terutama protein hewani.
Telur merupakan gudang semua zat gizi yang dibutuhkan tubuh kecuali
vitamin C dan K. Vitamin yang terpenting pada telur adalah vitamin B12 yang
dapat memperbaiki fungsi saraf. Biasayanya vitamin B1 ini terdapat pada
bahan pangan daging, sehingga bagi vegetarian tidak murni (Lacto ovo
vegetarian) yang rentan kekurangan vitamin B12 peran telur amat penting.
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenis-jenis
burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil
seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan
(kaviar). Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti
telur burung unta (Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu.
Tidak hanya itu, telur juga mengandung lesithin (emulsifier alami) yang
kaya akan cholin. Cholin terlibat dalam pemindahan kolesterol melalui
peredaran darah dan membantu metabolisme lemak. Cholin juga menjadi
komponen penting dari membran sel dan jaringan syaraf. Meskipun tubuh
dapat membuat cholin dalam jumlah cukup, namun para peneliti nutrisi
menyarankan agar sebaiknya sumber cholin dipasok dari makanan alami yang
akan membantu mengurangi akumulasi lemak dalam hati dan memperbaiki
kerusakan pada beberapa jenis gangguan saraf. Telur juga mengandung asam
amino esensial (asam amino yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga
harus dipasok dari makanan yang lengkap). Kandungan asam amino pada
berbagai jenis telur umunya relatif sama lengkapnya. Dengan demikian protein
telur yang sering digunakan sebagai standar yang di kenal dengan satuan
Protein Senilai Telur (PST). Telur memiliki mutu protein yang paling tinggi
dibandingkan bahan pangan lainya, nilai biologik telur 100. Artinya telur
mampu memberi pertumbuhan bila dimakan dalam jumlah cukup dan
konsumsi energi mencukupi. Arti nilai biologik itu sendiri adalah jumlah
BAB II
ISI
A. Pengertian Telur
Telur adalah salah satu bahan makanan hewani yang dikonsumsi selain
daging, ikan dan susu. Umumnya telur yang dikonsumsi berasal dari jenisjenis
burung, seperti ayam, bebek, dan angsa, akan tetapi telur-telur yang lebih kecil
seperti telur ikan kadang juga digunakan sebagai campuran dalam hidangan
(kaviar). Selain itu dikonsumsi pula juga telur yang berukuran besar seperti
telur burung unta (Kasuari) ataupun sedang, misalnya telur penyu.
Menurut Sudaryani (2003), telur merupakan produk peternakan yang
memberikan sumbangan terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat.
Dari sebutir telur didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung
zat zat gizi yang sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur
merupakan bahan pangan yang sangat baik untuk anak anak yang sedang
tumbuh dan memerlukan protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga
dianjurkan diberikan kepada orang yang sedang sakit untuk mempercepat
proses kesembuhannya. Menurut Rasyaf (1990), telur merupakan kumpulan
makanan yang disediakan induk unggas untuk perkembangan embrio menjadi
anak ayam didalam suatu wadah. Isi dari telur akan semakin habis begitu telur
telah menetas. Telur tersusun oleh tiga bagian utama: yaitu kulit telur, bagian
cairan bening, & bagian cairan yang bewarna kuning. Sedangkan menurut
Sudaryani (2003), telur mempunyai kandungan protein tinggi dan mempunyai
susunan protein yang lengkap, akan tetapi lemak yang terkandung didalamnya
juga tinggi.
Sebagian besar produk telur ayam ditujukan untuk dikonsumsi orang
tidak disterilkan, mengingat ayam petelur yang menghasilkannya tidak
didampingi oleh ayam pejantan. Telur yang disterilkan dapat pula dipesan dan
dimakan sebagaimana telur-telur yang tidak disterilkan, dengan sedikit
perbedaan kandungan nutrisi. Telur yang disterilkan tidak akan mengandung
embrio yang telah berkembang, sebagaimana lemari pendingin mencegah
pertumbuhan sel-sel dalam telur.
Telur merupakan hasil sekresi organ reproduksi ternak unggas yang
berguna untuk meneruskan kehidupan/perkembangbiakan. Oleh karenanya
telur merupakan mata rantai yang esensial dalam siklus reproduksi kehidupan
hewan. Oleh karena itu telur bangsa burung lebih besar daripada telur mamalia
karena telur burung harus mengandung makanan untuk perkembangan embrio
yang tidak berada di dalam tubuh induknya. Hal ini berbeda dengan
kebanyakan mamalia yang perkembangan embrionalnya terjadi di dalam tubuh
induk dan mendapatkan makanan langsung dari induknya setelah implantasi
sampai siap lahir. Embrio burung lebih tergantung pada zat-zat makanan telur
sampai beberapa saat setelah menetas daripada bayi mamalia yang sudah bisa
bergantung pada zat-zat makanan susu induknya disamping juga mempunyai
zat-zat makanan dalam hati dan jaringan tubuh yang lain.
Dengan demikian telur burung merupakan suatu sel reproduktif yang
paling kompleks. Telur yang telah dibuahi oleh sel kelamin jantan (mengalami
fertilisasi) disebut telur fertil, yang secara komersial sering disebut telur tetas.
Dalam perkembangannya telur yang pada awalnya merupakan sel reproduktif,
oleh manusia telah dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Pemanfaatan telur
sebagai bahan pangan telah dimulai sejak jaman purbakala. Orang-orang
primitif mengambil telur-telur burung liar dari sarangnya untuk dimakan.
Hewan unggas betina domestik dapat bertelur secara terus-menerus tanpa
kawin ataupun tanpa adanya rangsangan dari unggas jantan. Fenomena biologis
ini telah dimanfaatkan manusia secara menguntungkan dalam memproduksi
telur infertil untuk konsumsi manusia. Peranan telur dalam kehidupan seharihari tampak semakin penting. Hal ini disebabkan antara lain harga telur yang
relatif murah sehingga terjangkau oleh daya beli masyarakat, disamping
dengan semakin timbulnya kesadara masyarakat akan pentingnya gizi terutama
protein hewani.
Gambar telur di bawah ini, menggambarkan bagian bagian dari telur beserta
fungsi-fungsinya :
Fungsi :
Cangkang Telur : Melindungi bagian dalam telur yang terdiri atas membran
1.
Protein
Protein telur dikenal sebagai protein seimbang (balanced protein) dan
mengandung semua asam amino esensial bagi pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh manusia. Asam amino telur berada dalam
keseimbangan yang baik bagi kebutuhan protein manusia. Perhatian penting
lain dari protein telur dalam nutrisi manusia adalah kandungan metionin
yang luar biasa tingginya. Asam amino esensial ini kurang atau dijumpai
dalam jumlah yang sangat rendah dalam serealia (Stevenson dan Miller,
1962). Dua butir telur bisa menyediakan 35 121 persen dari kebutuhan
4.
disebabkan
karena dipercayai
bahwa ada
larut dalam air yaitu ovoflavin. Ovoflavin dalam albumen terdapat kira-kira
0,017 mg. Selaput kerabang kadangkadang terlihat berwarna agak pink
(merah muda), hal ini karena adanya pigmen porphyrin.
Warna dari kerabang telur terdiri atas merah-coklat, biru-hijau dan
puith. Pigmen yang memberi warna merah-coklat pada kerabang adalah
oophorphyrin. Oophorphyrin ini juga terdapat pada kerabang putih, tetapi
pada saat telur ditelurkan pigmen tersebut segera rusak karena kena sinar
matahari, sedang oocyan adalah pigmen pada kerabang yang berwarna birukehijauan.
D. Komposisi Fisik Telur
1.
Struktur telur
Struktur telur secara terperinci dapat dibagi menjadi :
a. Kerabang telur dengan permukaan agak berbintik-bintik. Kerabang telur
merupakan pembungkus telur yang paling tebal, bersifat keras dan kaku.
Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran gas.
Pada permukaan luar kerabang terdapat lapisan kutikula, yang
merupakan pembungkus telur paling luar.
b. Selaput kerabang luar dan dalam. Selaput kerabang dalam lebih tipis dari
selaput kerabang luar dan keduanya mempunyai ketebalan 0,01 0,02
mm. Pada ujung telur yang tumpul, kedua selaput terpisah dan
membentuk rongga.
c. Albumen (putih telur) terdiri dari 4 lapisan, paling dalam lapisan tipis
dan encer atau lapisan chalaziferous (lapisan 4), lapisan ini berhubungan
langsung dengan selaput vitelina; lapisan luar yang tipis dan encer
(lapisan 3) yang mengelilingi lapisan kental (lapisan 2). Paling luar
adalah lapisan tipis dan encer (lapisan 1).
d. Struktur keruh berserat yang terdapat pada kedua ujung kuning telur yang
disebut khalaza dan berfungsi memantapkan posisi kuning telur.
e. Kuning telur yang terdiri dari latebra, diskus terminalis, cincin/lingkaran
konsentris dengan warna gelap dan terang, dan dikelilingi oleh selaput
vitelina.
2.
3.
Albumen
Albumen menyusun kira-kira 60% dari berat telur total. Albumen
terdiri dari 4 fraksi : lapisan chalaziferous (lapisan kental dalam), lapisan
kental encer dalam (inner thin layer), lapisan kental luar (firm gel-like layer)
dan lapisan encer luar (outer thin layer). Albumen biasanya berwarna sedikit
kehijauan yang disebabkan oleh riboflavin (vitamin B2). Albumen tersusun
atas sebagian besar air. Komponen utama bahan organik dalam albumen
adalah protein. Komponen lain yaitu karbohidrat dan mineral, sedangkan
oleh 2 atau 3 lapis anyaman serabut protein yang tidak teratur. Serabutserabut tersebut disatukan oleh suatu bahan albuminous cementing untuk
membentuk membran tipis, kuat, melekat erat dan bersama-sama membatasi
cangkang di sebelah dalam dan melekat erat padanya. Membran dalam lebih
tipis daripada membrane luar. Tebal keseluruhan 0,01 0,02 mm. Kedua
membran
merupakan
mikroorganisme,
tetapi
barisan
ini
pertahanan
bukan
berarti
terhadap
tidak
dapat
masuknya
dilewati
mikroorganisme atau gas. Hal ini disebabkan oleh adanya pori-pori yang
halus. Lewatnya gas-gas dan cairan melalui membrane terutama terjadi
karena osmose dan difusi. Menbran tampak berwarna putih seperti kapur,
tetapi ada beberapa yang agak pink (jambon) karena adanya pigmen
poryphyrin dalam jumlah yang sngat kecil.
5.
Shell (cangkang)
Cangkang merupakan lapisan berkapur (calcareous) yang menyusun 9
12 % berat telur total. Cangkang terdiri dari bahan organik yang berupa
kerangka dari serabut-serabut yang teranyam halus dan granula-granula
serta substansi interstitial yang tersusun dari campuran garam-garam
organik. Cangkang tersusun kira-kira 94% kalsium karbonat, 1%
magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat dan 4% bahan organik terutama
protein.
6.
Bentuk telur
Berdasarkan bentuknya telur dibedakan menjadi 5 (lima) macam,
yaitu :
a.
b.
c.
d.
Berat telur
Telur berdasarkan beratnya, dibagi menjadi kelompok, yaitu :
Kondisi yolk
Karakteristik yang menentukan kualitas yolk adalah warna dari
yolk, bentuk yolk dan kekuatan selaput yang membungkus yolk. Untuk
menentukan warna dari yolk, dapat diukur dengan menggunakan
standar warna kuning telur dari Roche yang memiliki 15 seri warna
dari yolk. Pengukuran warna kuning telur ini perlu dilakukan untuk
menunjukkan pigmentasi pada yolk. Bentuk yolk dinyatakan dengan
perbandingan antara tinggi dan lebar yolk yang dinyatakan dengan
indeks yolk. Indeks yolk yang baik berkisar antara 0,42 sampai 0,40.
Kemampuan yolk untuk tetap utuh selama pemecahan telur
menunjukkan fungsi kekuatan selaput vitelina.
F. Fungsi Telur Bagi Kesehatan
1.
Meningkatkan konsentrasi.
Nutrisi yang baik akan mempengaruhi kemampuan anak untuk belajar.
Penelitian menunjukkan bahwa menu sarapan yang seimbang bisa
meningkatkan kemamuan anak untuk:
a. Berkonsentrasi dan memperhatikan.
b. Berhitung dan membaca
c. Bertingkah laku.
d. Meningkatkan nilai ujian.
Memulai hari dengan menu sarapan yang sehat dan menyertakan telur akan
memberikan anda dan keluarga anda sebuah awal yang bernutrisi untuk
memulai hari. Ini karena hampir semua nutrisi penting yang dibutuhkan oleh
2.
Melindungi penglihatan
Telur membantu mata agar tetap sehat. Lutein dan zeaxanthin adalah
antioxidant yang ditemukan dalam putih telur, dan dipercaya mampu
melindungi mata dari kerusakan akibat radiasi ultraviolet dari sinar
matahari. Penelitian menunjukkan bahwa zat antioxidant ini mungkin sangat
penting untuk mengurangi resiko yang berhubungan dengan age-related
macular degeneration (penyebab utama dari kebutaan pada orang yang
8.
dicitrakan sebagai telur yang lebih sehat, enak, dan segar. Citra sehat
melekat mungkin karena ayam kampung lebih banyak memperoleh pangan
alami (Boga, 2006). Secara penampakan, kuning telur ayam kampung
terlihat lebih kuning (kuning keemasan/oranye) bila dibandingkan dengan
telur ayam negeri, hal ini sering dikait-kaitkan dengan kualitas kandungan
gizi, khasiat, serta rasa yang lebih baik dari telur ayam kampung. Per 100 g
telur ayam kampung mengandung 174 kalori, 10,8 g protein, 4,9 mg zat besi
dan 61,5 g retinol. Penyajian: sama dengan telur ayam negeri, telur ayam
kampung dapat disajikan dengan berbagai metode seperti digoreng, atau
direbus. Di Indonesia telur ayam kampung biasanya juga dikocok bersama
jamu untuk minuman kesehatan.
3.
Telur burung puyuh termasuk yang unik
bentuknya. Kecil, dengan permukaan berbintik, serta berlimpah vitamin dan
mineral yang dibutuhkan untuk tubuh. Berat telur puyuh kira-kira 10 g nilai
biologinya 3-4 kali lebih tinggi dari telur ayam. Mengandung 13% protein,
140 g vitamin B1, serta vitamin A dan B2 yang jumlahnya 2 kali lebih
banyak dari telur ayam. Kandungan Iron dan Potasiumnya juga 5 kali lebih
banyak dari telur ayam. Penyajian : direbus, digoreng, dan dipanggang.
Cocok digunakan sebagai garnish.
4.
Telur bebek
Memiliki ukuran yang lebih besar dari telur ayam dan lebih kecil dari
telur angsa. Telur bebek gurih, menyehatkan dan serba guna. Cangkangnya
yang lebih tebal dibanding telur ayam, membuat daya simpan telur bebek
sedikit lebih lama dari telur ayam yakni sekitar 6 minggu (suhu
refrigerator). Persentase kuningnya lebih banyak dari putihnya. Apapun
dapat dilakukan dengan telur bebek, sama seperti jika menggunakan telur
ayam. Telur bebek lebih kental daripada telur ayam, jika dimasak dan
matang, tekstur telur bebek agak kenyal. Telur bebek juga dapat digunakan
sebagai ingridien dalam proses baking. Kandungan proteinnya yang tinggi,
membuat cake yang menggunakan telur bebek mengembang sempurna.
Kandungan lemaknya yang agak tinggi juga berkontribusi pada rasa dan
warna pada produk. Cost production juga dapat ditekan jika menggunakan
telur bebek, karena dua telur ayam dapat diganti dengan 1 telur bebek. Telur
bebek mengandung 130 Kalori, cukup tinggi bila dibandingkan dengan
kalori sebuah telur ayam yang berukuran besar yakni 80 kalori. Satu telur
bebek mengandung 205% kebutuhan gizi harian untuk kolesterol, dan 18%
kebutuhan gizi harian protein. Setiap 100 g telur bebek mengandung vitamin
B6, B12, dan A yang jumlahnya sama seperti telur ayam. Penyajian:
5.
6.
7.
d. Pecahkan telur yang akan diolah, kemudian lihat bagian putih telur. Telur
layak konsumsi memiliki warna putih, tetapi bila warnanya berubah
merah jambu, telur sudah rusak.
e. Telur yang bagus mengeluarkan bau yang khas sementara bau telur yang
sudah rusak cenderung tidak sedap karena sudah dipenuhi bakteri.
f. Pegang telur, lalu timbang-timbang dengan tangan. Bila terasa berat, telur
tandanya sudah rusak.
g. Letakkan telur di atas meja. Putar dengan tangan, bila telur tidak bisa
berputar sempurna, tandanya telur sudah rusak.
I. Cara Menyimpan Telur
Setelah memilih telur yang berkualitas, kunci lainnya adalah teknik
menyimpan telur agar mendapatkan manfaat yang diinginkan. Untuk
penyimpanan, tempatkan telur pada suhu udara dingin, tapi bukan berarti telur
bisa disimpan di freezer. Selama berada di lemari pendingin, telur akan akan
tetap segar walaupun belum digunakan. Agar telur bertahan lebih lama,
bersihkan rak lemari pendingin setiap tiga hari. Lemari penyimpanan yang
luput dari pembersihan, memudahkan.
Menurut Paula Figoni (2008),
penyimpanan
telur
memegang
disimpan dengan baik, maka telur tersebut baik untuk dikonsumsi & memiliki
kualitas nutrisi yang sama dengan telur dengan grade yang lebih tinggi).
Grade AA & grade A adalah telur yang paling diminati & dibeli banyak
konsumen (terutama industri tata boga). Perbedaan utama dalam grade AA &
grade A dilihat dari kekukuhan (firmness) dari kuning telur, putih telur dan
ukuran dari rongga udara. Telur dalam grade AA & A biasanya digunakan
untuk menggoreng & merebus karena telur dapat mempertahankan tekstur dari
telur.
Grade B ada kemungkinan memiliki satu atau beberapa cacat didalamnya
(misalnya seperti kulit telur yang ter noda, memiliki rongga udara yang besar,
telur putih yang terlalu ber air, ada sedikit bercak darah di dalam putih telur,
atau telur kuning yang melebar). Telur grade B masih dapat digunakan secara
umum, tetapi telur putih dengan grade ini mungkin tidak dapat dikocok dengan
baik apabila telur putihnya terlalu ber air.
K. Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Telur
Menurut Stadellman (1995), kualitas fisik telur juga ditentukan oleh
kuning telur, warna kuning telur tersebut disebabkan karena adanya kandungan
xantofil pakan diserap dan disimpan dalam kuning telur. Menurut Sudaryani
(2003), kualitas telur secara keseluruhan ditentukan oleh kualitas isi & kulit
telur. Oleh karena itu, penentuan kualitas telur dilakukan pada kedua bagian
telur tersebut. Kualitas telur sebelumnya keluar dari organ reproduksi ayam
dipengaruhi faktor: kels, strain, family, dan individu; pakan, penyakit, umur,
dan suhu lingkungan. Kualitas telur sesudah keluar dari organ reproduksi
dipengaruhi oleh penanganan telur & penyimpanan (lama, suhu, dan bau
penyimpanan).
L. Faktor Kerusakan Telur
Dari beberapa penelitian yang dilakukan para ahli, misalnya Haryoto
(1996), Muhammad Rasyaf (1991), dan Antonius Riyanto (2001), menyatakan
bahwa kerusakan isi telur disebabkan adanya CO2 yang terkandung
didalamnya sudah banyak yang keluar, sehingga derajat keasaman meningkat.
Penguapan yang terjadi juga membuat bobot telur menyusut, dan putih telur
menjadi lebih encer.
M. Sifat-sifat Telur
Telur Aracauna berasal dari ayam Aracauna, ayam suku asli dari
Amerika Selatan. Walaupun telurnya berwarna biru kehijauan, tetapi
kandungan nutrisinya tidak berbeda jauh dibandingkan telur coklat atau
putih yang biasa ditemukan di toko lokal. Banyak konsumen berpikir telur
jenis ini rendah kolesterol, padahal kenyataannya tinggi kolesterol.
4. Telur Berkulit Terpasteurisasi
Telur berkulit terpasteurisasi merupakan pilihan baik bagi konsumen
yang ingin menggunakan telur mentah pada resep yang tidak membutuhkan
pemasakan lebih lanjut. Telur ini telah diproses dengan pemanasan untuk
membunuh bakteri Salmonella yang secara potensial dapat terdapat di
dalamnya (resiko telur terkontaminasi Salmonella adalah 1: 20000). Karena
proses pemanasan, kandungan vitamin yang tidak tahan panasnya menjadi
lebih rendah.
5. Telur Fertil
Telur fertil dihasilkan oleh ayam yang hidup dengan pasangannya.
Telur ini bisa diinkubasi dan ditetaskan. Tidak ada perbedaan nutrisi antara
telur fertil dengan telur biasa.
6. Telur Free-Range
Telur ini diproduksi oleh ayam yang hidup di outdoor atau di luar
ruangan. Ayam jenis ini mempunyai akses atau kebebasan lebih ke wilayah
di luar, sehingga dapat mengkonsumsi rumput da insektisida, dibandingkan
dengan ayam yang dikandangkan.
7. Telur Cage-Free
Telur ini diproduksi oleh ayam yang hidup di fasilitas indoor atau di
dalam ruangan, sehingga tidak memiliki akses atau kebebasan lebih ke
wilayah luar. Biasanya ayam jenis ini hidup di rumah peternakan.
Kandungan nutrisi telur ini sama seperti telur yang diproduksi oleh ayam
yang dikandangkan.
8. Telur Rendah Kolesterol
Telur ini mengandung kolesterol yang lebih rendah daripada telur pada
umumnya. Namun telur rendah kolesterol dianggap kurang bermanfaat,
pasalnya telur ini hanya mengurangi masukan kolesterol dari luar, tidak
mengurangi kolesterol dari dalam tubuh.
9. Telur yang Diperkaya Omega-3
Telur ini diproduksi oleh ayam yang diberi makanan yang kaya akan
sumber asam lemak omega-3, seperti biji kedelai, biji rami (flax seed),
minyak hati ikan cod, dll. Hasilnya kandungan omega-3 pada kuning telur
naik secara drastis. Telur yang diperkaya omega-3 sedang marak beredar di
pasaran, hal ini dikarenakan manfaat asam lemak omega-3 yang begitu
besar bagi tubuh. Asam lemak omega 3 meliputi asam linolenat (ALA),
asam dokosaheksaenoat (DHA) dan asam eikosapentaenoat (EPA). Asam
lemak omega-3 merupakan asam lemak esensial dimana tubuh tidak dapat
memproduksinya, maka harus dipasok dari luar tubuh melalui makanan.
Telur yang diperkaya omega-3 merupakan pilihan baik bagi orang yang
ingin meningkatkan asupan asam lemak omega-3 tetapi tidak suka makan
ikan atau minyak ikan.
yang
menutupi
pori-pori
sebutir
telur. Jika
cara
ini
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Telur merupakan produk peternakan yang memberikan sumbangan
terbesar bagi tercapainya kecukupan gizi masyarakat. Dari sebutir telur
didapatkan gizi yang cukup sempurna karena mengandung zat zat gizi yang
sangat baik & mudah dicerna. Oleh karenanya telur merupakan bahan pangan
yang sangat baik untuk anak anak yang sedang tumbuh dan memerlukan
protein dan mineral dalam jumlah banyak dan juga dianjurkan diberikan
kepada orang yang sedang sakit untuk mempercepat proses kesembuhannya.
Telur tersusun atas sebagian besar air. Bahan padat terdiri atas bahan
organik yaitu protein, lipida dan karbohidrat, sedangkan bahan anorganik
tersusun atas mineral (abu).
Ada beberapa sifat telur sebagai berikut sangat peka terhadap pengaruh
asam & pemanasan (akan terjadi denaturasi & koagulasi / pengentalan). Bila
dikocok akan berbuih dan mengembang, namun bila pengocokan berlebihan
maka akan terjadi denaturasi sehingga mengempis kembali. Dalam telur putih
mentah dan setengah matang, terkandung beberapa jenis protein, diantaranya
adalah lysozyne, yang bila dimakan akan diserap langsung ke dalam darah akan
berfungsi sebagai zat anti-gizi (merusak gizi). Jenis protein lain yang terdapat
dalam telur mentah adalah Avidin. Avidin tersebut bersifat racun dan akan
hilang apabila telur tersebut dimasak.
DAFTAR PUSTAKA
Aditya,
Wayan.
2011.
Egg
Nutrients.
http://www.dobelog.com/2011/09/egg-nutrients.html.
Diakses 18 Nopember 2012.
an, T. C., Kanyarat, K. and Azhar, M. E. 2012. Evaluation Of Functional
Properties Of Egg White Obtained From Pasteurized Shell Egg As
Ingredient In Angel Food Cake. International Food Research Journal 19(1):
303-308.
Azizah, Nurul., Noviani, Betty Ayu., Ramadhani, Stevia Tifdhila. 2012.
Pendidikan Teknik Boga. Universitas Negeri Yogyakarta.
http://mopindonesia.blogspot.co.id/2012/04/bagian-bagian-telur-dan
fungsinya.html/ diakses hari Jumat tanggal 04 Mei 2012 pukul 14.00 WIB
http://worldbestlinks.blogspot.com/2011/10/3-cara-mengetahui-teluryangbaik.html diakses hari Jumat tanggal 4 Mei 2012 pukul 12.00 WIB
http://www.beritasatu.com/tips /29774-tips-mengenali-telur-layak-konsumsi.html
diakses hari Jumat tanggal 04 Mei 2012 pukul 9.59 WIB
http://www.kreasimarie .com/tips-marie/1619042012094435/berbagai-jenis-teluryang-layak-konsumsi/ diakses hari Jumat tanggal 04 Mei 2012 pukul 16.00
WIB
https://hospitalitycullinary.files.wordpress.com/2013/02/telur.pdf/
Jumat tanggal 04 Mei 2012 pukul 15.10 WIB
diakses
hari