Anda di halaman 1dari 3

http://www.aktual.

com/dugaan-malpraktek-4-dokter-rs-siloam-terancam-dilaporkan-kepolisi-165024/

Dugaan Malpraktek, 4 Dokter RS Siloam


Terancam Dilaporkan ke Polisi
10 April 2015 3:00 AM

BAGIKAN
Facebook
Twitter

Polisi (Foto: Aktual.co/Dok Aktual)

Jakarta, Aktual.co Keluarga Dasril Ramadhan (15 tahun) yang merupakan korban
dugaan malpraktek akan melaporkan empat dokter RS Siloam Karawaci ke Polda
Metro Jaya dengan tuduhan melakukan kelalaian.

Kuasa hukum keluarga Dasril, Harapan Jaya Siahaan, di Tangerang, Kamis (9/4),
mengatakan laporan dilakukan setelah RS Siloam menolak untuk melakukan
perdamaian di luar persidangan.
Besok kami akan laporkan empat dokter ke Polda Metro Jaya karena upaya damai
diluar pengadilan gagal, kata Siahaan ditemui usai persidangan di Pengadilan
Negeri Tangerang.
Dijelaskannya, keempat dokter yang dilaporkan tersebut adalah yang menangani
Dasril sejak tahun 2014 lalu Para dokter itu, kata Siahaan, telah melanggar pasal
360 KUHP yaitu melakukan kelalaian yang mengakibatkan seseorang luka/cacat atau
kematian.
Kami sudah siapkan bukti untuk melaporkan keempat dokter tersebut. Kami akan
terus mencari keadilan sampai kapan pun, tegasnya.
Sementara itu, dalam persidangan hari ini di Pengadilan Negeri Tangerang, Rumah
Sakit Siloam Karawaci secara resmi menyampaikan penolakan damai dan
pencabutan perkara.
Ketua Majelis Hakim PN Tangerang Cokorda Gede mengatakan karena kesepakatan
damai diluar sidang gagal maka, persidangan akan dilanjutkan pekan depan dengan
agenda pemeriksaan saksi.
Kuasa hukum RS Siloam Karawaci, Yully Mulyana, mengatakan penolakan jalan
damai karena pihaknya keberatan untuk menyediakan uang sebesar Rp5 miliar yang
diminta pihak penggugat.
Selain itu, penggugat pun menyatakan bila RS Siloam masih sebagai pihak yang
bersalah.
Ini yang menjadi alasan kami untuk menolak proses damai itu, tegasnya.
Dasril Ramadhan (15 tahun), warga Kota Tangerang yang merupakan mantan pasien
RS Siloam Karawaci melayangkan gugatan senilai Rp500 miliar atas perbuatan
dokter dalam menangani perawatan karena mengalami sakit berkepanjangan.

Saat itu, Dasril mengalami patah tulang bagian kaki dari insiden kecelakaan, karena
alat di RS Usadan Insani dan RS Mayadapa yang menjadi perawatan perdana tidak
memadai, maka dirujuk ke RS Siloam.
Selama sepekan dirawat, kondisi anaknya tidak membaik hingga akhirnya disetujui
untuk dilakukan tindakan operasi sesuai permintaan rumah sakit.
Akhirnya, anaknya pun menjalani operasi penyambungan tulang dan paha atas,
namun setelah hari ketiga, kondisi Dasril tidak membaik dan terus berlanjut hingga
hari ke-180.
Dia pun memutuskan untuk mengeluarkan anak dari RS Siloam pada 7 Juni 2014
karena merasa dibohongi pihak siloam.
Sementara itu, kondisi Dasril pascamenjalani operasi tidak membaik. Kaki kanan
yang patah dan bekas penanganan dokter membusuk dari paha hingga ujung kaki.

Anda mungkin juga menyukai