f. Untuk yang pernah bersetubuh, dicari robekan baru pada wanita yang
belum melahirkan
g. Pemeriksaan ada tidaknya ejakulasio dalam vagina dengan mencari
spermatozoa dalam sediaan hapus cairan dalam vagina. Adanya
sperma dalam liang vagina yang merupakan tanda pasti adanya
persetubuhan bila persetubuhan tersebut disertai dengan ejakulasi.
Bila terdapat ejakulat yang tidak mengandung sperma maka dilakukan
pemeriksaan terhadap ejakulat tersebut, yang dapat diperiksa adalah:
enzim asam fosfatase, kolin dan spermin
2. Pemeriksaan anal
Kemungkinan bila terjadi hubungan seksual secara anal akan
menyebabkan luka pada anal berupa robekan, ireugaritas, keadaan fissura.
3. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan darah
b. Pemeriksaan cairan mani (semen)
c. Tes kehamilan
d. Pemeriksaan lain seperti hepatitis, gonorrhea, HIV.
e. Pemeriksaan cairan tubuh, mani, liur, atau rambut yang dianggap
pelaku.
4. Memperkirakan saat terjadinya persetubuhan karena menyangkut masalah
alibi yang penting dalam proses penyidikan. Sperma dalam liang vagina
masih dapat bergerak 4-5 jam pasca coitus. Sperma di dalam liang vagina
masih dapat bergerak dalam liang vagina masih dapat ditemukan tidak
bergerak sampai sekitar 24-36 jam post coital, dan bila wanitanya mati
masih akan dapat ditemukan sampai 7-8 hari. Perkiraan saat terjadinya
persetubuhan juga dapat ditentukan dari proses penyembuhan dari hymen
yang robek, yang pada umumnya penyembuhan tersebut akan dicapai
dalam waktu 6-10 hari post coital.
5. Membuktikan adanya kekerasan. Luka-luka akibat kekerasan pada
kejahatan seksual pada kejahatan seksual biasanya berbentuk luka-luka
lecet bekas kuku, gigi (bite marks) serta luka-luka memar. Lokasi-lokasi