Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ELEKTRONIKA ANALOG

CURRENT SOURCE AND CURRENT MIRROR

NAMA

: ANDRIAN FAUZI HALIM

NIM

: 14/363683/TK/41748

DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO DAN TEKNOLOGI INFORMASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015

A. CURRENT SOURCE

Pengertian

Current source adalah elemen dari rangkaian elektronik yang mempunyai arus listrik yang
tidak tergantung terhadap tegangan yang ada (konstan). Current source non ideal secara
sederhana terdiri dari sumber tegangan dan beban resistor yang disusun secara seri. Berikut
adalah grafik dari current source:

Grafik current source


Current source ideal merupakan current source yang besarnya tidak tergantung pada
tegangan. Internal resistansi pada ideal current source adalah infinite. Impedansi outputnya
pun juga tak berhingga sehingga arus yang dihasilkan tidak bergantung pada perubahan
beban rangkaian.

Current source ideal


Pada kenyataannya, tidak ada current source yang ideal karena hal tersebut sangatlah sulit.
tidak ada sumber arus yang dapat mengalirkan arus pada rangkaian terbuka. Ada dua ciri-ciri
yang menentukan sumber arus, yaitu hambatan internal dan compliance voltage. Compliance
voltage adalah nilai tegangan maksimum yang dapat diberikan oleh sumber arus terhadap
sebuah beban. Pada kenyataannya, beberapa sumber arus memang dapat mencapai nilai

hambatan internal hampir tak terhingga. Namun, jika sumber arus mencapai titik compliance
voltage-nya, sumber arus tersebut akan berhenti berfungsi.
Penerapan
Current source diterapkan dalam berbagai komponen ataupun rangkaian sesuai fungsinya.
- Van de graaf generator
- Op amp inverter amplifier
- Transistor

Cara kerja
Current source memiliki resistansi internal yang sangat besar atau dianggap tak terhingga.
Current source yang konstan ini mengikuti aturan pembagi arus. Karena resistansi internal
yang sangat besar, maka arus akan mengalir menuju beban resistan yang lebih kecil dari
resistan internal. Skema dapat dilihat pada gambar.

Skema pembagian arus


Dalam skema diatas dapat dilihat bahwa arus mengalir pada resistansi yang lebih kecil.
Sumber arus adalah 40 mA. Lalu arus ini mengalir pada beban resistansi yang dipasang
parallel yang masing-masing besarnya 5k dan 15k. Perhitungan untuk arus yang mengalir
pada masing-masing beban adalah sebagai berikut:
I1 =

R2
x Is
R 1+ R 2

I2 =

R1
x Is
R 1+ R 2

I1 =

15 k
x 40 mA
5 k +15 k

I2 =

5 k
x 40 mA
5 k +15 k

I1 =

15 k
x 40 mA
20 k

I2 =

5 k
x 40 mA
20 k

I1 = 10 mA

I2 = 10mA

Beban resistan dinaikkan dan lihat skema berikut.

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa R1 diperkecil menjadi 1k dan R2 diperbesar
menjadi 49 k. Dengan perhitungan dengan rumus yang sama dalam skema sebelumnya,
didapatkan arus yang mengalir pada R1 sebesar 39,2 mA dan yang mengalir pada R2 sebesar
0,8mA.
Dari dua skema diatas dapat ditegaskan bahwa arus akan selalu mengalir menuju resistan
yang lebih kecil. Dalam current source yang memiliki resistansi internal yang sangat kecil,
arus akan selalu mengalir menuju resistan yang lebih kecil. Hal ini merupakan cara kerja dari
current source.

B. CURRENT MIRROR

Pengertian

Current mirror adalah suatu blok dalam rangkaian yang dibuat sedemikian rupa untuk
menghasilkan arus yang sama antara komponen aktif satu dengan komponen aktif lainnya.
Kedua arus ini besarnya sama yang seakan-akan merupakan cerminan dari arus dari
komponen satu.
Blok sirkuit ini memiliki input impedans yang kecil, output impedans yang besar, dan gain
dengan nilai tertentu. Input impedans yang kecil memungkinkan besar arus input pada
current mirror tetap sama meski kondisi sumber yang berubah. Pada sisi output, output
impedans yang besar menyebabkan besar arus yang keluar dari rangkaian tetap sama meski
beban diubah-ubah. Sedangkan, current mirror ideal ini memiliki gain sebesar 1. Pada
konsepnya, sebuah current mirror ideal merupakan sebuah inverting amplifier untuk arus
yang membalik arah arus. Current mirror digunakan untuk menambah arus bias dan beban
aktif pada rangkaian.
Current mirror juga tediri dari dua converter yang memiliki fungsi transfer saling kebalikan
atau inverse. Kedua converter tersebut adalah converter arus-tegangan dan converter
tegangan-arus. Penggunaan kedua converter ini agar perbandingan transfernya tidak
bergantung pada variasi suhu dan toleransi . Kedua converter ini diletakkan berdampingan
dan pada keadaan yang sama, namun memiliki ciri yang berkebalikan.

Cara kerja

Kedua transistor identik dan menghasilkan VBE1 = VBE2 dan IB1 = IB2. Sesuai dengan
gambar diatas, jika VBE1 dinaikkan maka IB1 juga ikut naik sesuai dengan kenaikan pada
VBE1.

Dapat dilihat pada gambar di atas, nilai IB dapat kita tentukan dari
I B=I B 1 + I B 2
Dan karena IB1 = IB2, maka
I B=I B 1 + I B 2=2 I B 1
Untuk mengetahui arus yang ditiru (Icontrol), maka kita bisa lihat pada gambar 4
I control=I C 1 + I B=I C 1+ 2 I B 1
I C 1 = 1 I B 1
I control= 1 I B 1+ I B=( 1 +2 ) I B 1
dan karena nilai jauh melebihi 2, maka
I control 1 I B 1
I B 1=

I control
1

Jika Icontrol dinaikkan, maka IB1 juga akan naik. Dan jika IB1 dinaikkan, maka tegangan VBE1
juga akan ikut naik sesuai dengan kurva pada gambar 5. Jika V BE1 naik maka VBE2 dan IB2
juga naik. Hasilnya maka IL = IC = IB2 juga akan naik sampai sesuai dengan nilai Icontrol.
Kita dapat menentukan nilai Icontrol dengan mengubah R jika VCC tetap konstan
V V BE
I control= CC
R

Referensi:
http://www.learningaboutelectronics.com/Articles/What-is-a-constant-current-source.php
https://en.wikipedia.org/wiki/Current_source
http://electronics.stackexchange.com/questions/28546/what-exactly-is-a-current-source
http://www.radio-electronics.com/info/circuits/transistor/current-mirror.php
https://en.wikipedia.org/wiki/Current_mirror
Boylestad, Robert L. dan Nashelsky, Louis. 2012. Electronic Devices and Circuit

Anda mungkin juga menyukai