Anda di halaman 1dari 14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dunia pendidikan sedang diguncang oleh berbagai perubahan sesuai dengan
tuntutan dan kebutuhan masyarakat (Mulyasa, 2007: 3), serta ditantang untuk dapat
menjawab berbagai permasalahan lokal dan perubahan global yang terjadi begitu
pesat. Perubahan dan permasalahan tersebut menurut Prof. Sanusi mencakup
socialchange, turbulence, complexity, dan chaos, seperti pasar bebas (free trade),
tenaga kerja bebas (free labour), perkembangan masyarakat informasi, serta
perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya yang sangat dahsyat.
Usaha peningkatan mutu pendidikan selalu dan terus diusahakan oleh
pemerintah dengan berbagai cara dan ragamnya, mulai dari cara yang sifatnya lokal
oleh sekolah yang bersangkutan, Dinas Pendidikan setempat akan tetapi juga oleh
pemerintah pusat dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Usaha ini dilakukan
memang dalam beberapa hal mutu pendidikan di Indonesia terus mengalami
kemerosotan baik dari segi mutu siswanya maupun mutu gurunya.
Maka dari itu kemajuan teknologi pendidikan yang semakin canggih harus
diimbangi oleh SDM yang berkualitas. Dalam mencetak SDM yang berkualitas
pemerintah harus membuat suatu sistem yang cocok dengan perkembangan teknologi
pendidikan yang selalu berubah. Untuk itulah sistem pendidikan begitu penting dalam
mengaplikasikan teknologi pendidikan didalam dunia pendidikaan baik itu pendidik
maupun tenaga kependidikan.
Perkembangan ilmu pengetahuan

dan

teknologi

informasi

di

era

globalisasi saat ini terlihat sangat pesat.Perkembangan tersebut tidak hanya


melahirkan era informasi global, tetapi juga melahirkan media informasi dan
telekomunikasi yang tidak mengenal batas ruang dan waktu.
Pengaruh global juga dirasakan pada bidang ekonomi dan manajemen
yang sangat berkaitan dengan teknologi, yakni dengan munculnya peralatan
peralatan

teknologi

canggih

yang memudahkan

usaha

manusia

dalam

meningkatkan motivasi dan produktivitas untuk menghadapi persaingan diantara


instansi. Disamping kecanggihan teknologi tersebut, instansi dituntut untuk mampu
menghadapi tingkat persaingan yan tinggi tersebut dengan memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki.
Penggunaan teknologi untuk instansi sebagai acuan efektivitas kinerja
adalah adanya pengadaan sistem komputerisasi dalam aktivitas kerja salah satunya
adalah sistem absensi pegawai menggunakan sistem komputerisasi yang baik
yaitu Sistem Biometriks dengan sistem ini pegawai akan lebih cepat karena tidak

harus antri terlalu lama dan membuang waktu dan kertas. Instansi bisa menghemat
waktu dan uang ketika sistem komputerisasi dijalankan menggunakan biometrics
karena tidak perlu ada kartu atau kertas guna mendukung sistem absensi sehingga
bagian sumber daya manusia atau penggajian hanya perlu melihat laporan hasil
absensi tanpa harus memantau sistem absensi pegawai. Kelemahan

sistem

konvensional adalah terbukanya peluang manipulasi,kesalahan pencatatan, ma


upun hilangnya catatan kehadiran seorang pegawai.Selain itu kemungkinan
terjadinya (buddy punching) dimana rekan sekerja yang lain mencatatkan waktu
kerja yang bukan dirinya sangat besar. Hal ini membuatpencatatan waktu
kehadiran pegawai menjadi tidak akurat.
Sumber daya manusia sangatlah penting bagi instansi untuk meningkatkan
dan memanfaatkan pegawai sehingga dapat berfungsi secara produktif demi
tercapainya tujuan instansi.Sumber daya manusia mempunyai peranan utama
dalam pelaksanaan kegiatan instansi. Tanpa dukungan sumber daya manusia yang
berkualitas, kegiatan tidak akan terlaksana dengan baik dan tidak tepat
sasaran.Sebagai kunci utama, sumber daya manusia akan menentukan pelaksanaan
kegiatan

instansi.

Tuntutan

sektor

pemerintahan

maupun

swasta untuk

memperoleh, mengembangkan dan mempertahankan sumber daya manusia yang


berkualitas

semakin

selaluberubah.
Dalam
merupakan

mendesak

upaya
hal

sesuai

mencapai

yang

dengan

efisiensi

cukup

dinamika

kerja,

faktor

penting.Apalagi

lingkungan

yang

kehadiran pegawai

berhubungan

dengan

produksi,penggajian, prestasi kerja, dan lain -lain.Pada alat pencatatan absensi


pegawai yang konvensional memerlukan banyak intervensi pegawai bagian
administrasi kepegawaian, maupun kejujuran pegawai. Hal ini memungkinkan
adanya manipulasi data kehadiran apabila pengawasan yang kontinyu pada
proses ini tidak dilakukan secara intensif
Dengan

sistem

absensi

berbasis finger

print(sidik

jari)proses

pengambilan informasi kehadiran pegawai menjadi hampir 100% akurat karena


didasarkan pada sidik jari masing-masing pegawai, serta proses pencatatan dan
pelaporannya
manipulasi

menjadi
catatan

otomatis
dapat

oleh software khusus.


dihilangkan

karena

Kesalahan
intervensi

maupun
pegawai

administrasimenjadi minimal.Informasi yang akurat merefleksikan kondisi yang

sebenarnya menjadi landasan untuk pengambilan keputusan serta kebijakan dan


kemajuansuatu instansi atau lembaga.
Pengertian dan proses kerja pada absensi sidik jari Absen sidik jari adalah
suatu metode baru yang saat ini telah berkembang menggunakan mesin dengan
bantuan software untuk mengisi data kehadiran suatu komunitas,kelompok meupun
instansi yang menggunakannya. Mesin absensi sidik jari dirancang khusus dengan
teknologi terdepan saat ini. Mesin ini biasanya memilki kapasitas memori yang besar
dan dilengkapi dengan fitur canggih, seperti : USB Flash, Disk, Web Server, Schedule
Bell, SMS Message, Workcode, Function Key,dll
Pada awal tahun 2005, Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur
mulai menerapkan absensi karyawan dengan menggunakan sidik jari. Hal ini
dilakukan untuk menghindari terjadinya korupsi waktu yang sering dilakukan oleh
karyawan dengan cara menitip absen kepada karyawan lain. Untuk itu Lembaga
Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur menyediakan sebuah alat finger print, yaitu
peralatan absensi canggih yang merekam sidik jari pegawai saat jam datang dan jam
pulang. Para karyawan tidak bisa lagi menitip absen kepada temannya, karena
peralatan ini hanya merekam sidik jari karyawan yang bersangkutan, selain itu
peralatan ini bekerja secara online dan dapat dipantau dari komputer yang terhubung
dengan peralatan tersebut. Finger print ini juga memudahkan bagi administratornya
untuk merekap absensi para karyawan
Beberapa perusahaan sedikitnya sepuluh negara di dunia sudah menggunakan
teknologi ini. Efisiensi menjadi dasar penggunaan sistem identifikasi sidik jari di
perusahaan atau instansi, alat ini mendorong perusahaan untuk menghemat waktu,
tenaga, sekaligus menjamin keamanan. Dengan demikian, bukti kehadiran karyawan
(absensi) bisa didapat melalui alat ini. Tentu saja hal ini sangat membantu divisi
sumber daya manusia untuk mengevaluasi kinerja para karyawan.
Kelemahan sistem konvensional adalah terbukanya peluang manipulasi,
kesalahan pencatatan, maupun hilangnya catatan kehadiran seorang karyawan.
Selain itu kemungkinan terjadinya (buddy punching) dimana rekan sekerja yang
lain mencatatkan waktu kerja yang bukan dirinya sangat besar. Hal ini membuat
pencatatan waktu kehadiran karyawan menjadi tidak akurat.
Peningkatan motivasi dan kinerja karyawan

adalah

hasil

yang

diharapkan oleh setiap perusahaan atau institusi khususnya Lembaga Penjaminan


Mutu Pendidikan Jawa Timur setelah dilaksanakannya program absensi dengan
menggunakan fingerprint. Penerapan program yang tepat, diharapkan dapat

memotivasi karyawan untuk bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang
terbaik kepada institusi.
Dengan adanya mata kuliah Magang Manajemen II yang harus ditempuh oleh
mahasiswa angkatan 2012 Program Studi Manajemen Pendidikan yang memprogram,
dalam hal ini penulis melaksanakan Magang Manajemen di Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Provinsi Jawa Timur khususnya di Seksi Kepegawaian yang bergerak pada
bidang penglolaan absensi pegawai. Selama melaksanakan magang, penulis mengikuti
alur kerja dan melakukan berbagai pekerjaan di tempat magang.Salah satu pekerjaan
yang lebih banyak dikerjakan oleh penulis adalah menerima surat tugas dan surat keluar
yang kemudian didistribusikan ke bidang lain serta merekap absensi pegawai serta
menginput data ketidakhadiran pegawai dengan font keterangan ketidakhadiran.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum diadakan Magang Manajemen adalah dengan magang kerja ini
mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu yang didapat dibangku kuliah ke
dunia kerja dan mendapatkan ilmu serta pengalaman baru dalam dunia
kerja.Tujuan dari pelaksanaan magang adalah sebagai berikut:
a. Menerapkan pengetahuan teoritis ke dalam dunia praktik sehingga mampu
menumbuhkan pengetahuan kerja sesuai dengan latar belakang bidang ilmu
mahasiswa;
b. Melatih kemampuan mahasiswa untuk menjadi pribadi-pribadi yang mandiri,
mampu bersikap, mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan
dalam bekerja;
c. Menumbuhkan kemampuan berinteraksi sosial dengan orang lain di dalam
dunia kerja.
d. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja.
e. Memperdalam ilmu pengetahuan sesuai bidang yang diambil.
f. Untuk menyelesaikan mata kuliah magang kerja pada Prodi Manajemen
Pendidikan, Fakultas ilmu Pendidikan, Univerisitas Negeri Surabaya.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus diadankannya absensi finger print untuk Efisiensi penggunaan
sistem identifikasi sidik jari di perusahaan atau instansi, bukti kehadiran karyawan
(absensi) bisa didapat melalui alat ini sehingga bisa merekap pegawai yang tidak
hadir,telat atau dengan keterangan lain dengan menginput data di font keterangan
menggunakan komputerisasi.

3. Manfaat
Magang kerja mempunyai manfaat yang sangat besar bagi mahasiswa, perguruan
tinggi, dan lembaga terkait. Adapun manfaat magang kerja tersebut antara lain:
1

Bagi Mahasiswa
a

Untuk merealisasikan ilmu yang didapat dibangku kuliah.

Bertambahnya wawasan dan pengetahuan tentang dunia kerja.

Melatih rasa tanggung jawab dan mentalitas mahasiswa dalam bekerja.

Sebagai pembanding antara Ilmu yang dimiliki Mahasiswa dengan kebutuhan


dunia kerja.

Memperdalam pengetahuan khususnya ilmu manajemen pendidikan yang


diterapkan dalam dunia kerja.

Bagi Perguruan Tinggi


a.
b.
c.
d.

Memperkenalkan manusia dengan dunia usaha.


Mempersiapkan sumber daya manusia yang mampu bersaing.
Membina hubungan baik dengan perusahaan atau instansi yangterlibat.
Sebagai evaluasi untuk mengembangkan dan meningkatkan mutu pendidikan.

Bagi Lembaga
a. Membina hubungan baik dengan lembaga pendidikan atau perguruan tinggi.
b. Dapat membantu meringankan tugas tugas pegawai.
c. Dapat bertukar ilmu dengan mahasiswa yang melakukan magang, khususnya
pada bidang manajemen pendidikan.

4. Bentuk Kegiatan,Alur Kegiatan dan Indikator Keberhasilan


1.Bentuk Kegiatan
Bentuk kegiatan program magang penulis adalah proses rekapitulasi absensi
kehadiran dan ketidakhadiran pegawai di lembaga penjaminan mutu jawa timur
2. Alur Kegiatan
1. Alur Kegiatan
Menggunduh data
dari mesin
fingerprint ke
aplikasi
Attendence

menyambungkan
ke mesin2 dan
mesin 3

Kalkulasi data

Tanggal
Rekapitulasi
Data dalam 1
bulan

Keterangan
tidak hadir
Keterlambatan
2. Indikator keberhasilan
Dalam melaksanakan program magang, terdapat indikator keberhasilan yang
disusun yakni :
Kegiatan
Keberhasilan
Menggunduh data dari mesin
Data di unduh tepat waktu setiap awal bulan
fingerprint ke aplikasi Attendence
Menyambungkan ke mesin 2 dan
mesin 3

Data dari dua mesin dijadikan satu dalam


aplikasi tanpa ada kendala mengunduh

Tidak ada kekeliruan tanggal dan keterangan


Kalkulasi data

tidak

masuk

ataupun

keterangan

keterlambatan
Rekapitulasi
Data dalam 1 bulan

Semua data direkap dalam satu bulan di awal


bulan dengan tepat waktu.

5. Objek/Sasaran
Objek/sasaran dari adanya kegiatan rekapitulasi absensi kehadiran setiap hari
adalah seluruh pegawai di lembaga penjaminan mutu pendidikan.
6. Bidang Garapan yang direncanakan
Bidang garapan yang direncanakan masuk ke dalam subtansi sistem informasi
manajemen dan manajemen sumber daya manusia, yaitu mengunakan
komputerisasi dalam mengelolah kehadiran dan ketidakhadiran kepegawaian
dengan cara menggunakan aplikasi dan mengoperasikannya menggunakan
internet dan jaringan. Rekapitulasi absensi dengan sistem data base yang
diaplikasikan dalam bentuk softwere. Dimana rekapitulasi data dengan cara
mengunduh data dari mesin fingerprin ke aplikasi.
Sedangkan yang masuk dalam manajemen sumber daya manusia adalah
bagaimana suatu instansi dan lembaga dalam meningkatkan kinerja pegawai
dengan memberikan motivasi berbagai cara seperti absensi dalam bentuk

fingerprin yaitu pegawai didorong untuk disiplin waktu dan tidak korupsi waktu
Peningkatan motivasi dan kinerja karyawan adalah hasil yangdiharapkan oleh
setiap perusahaan atau institusi khususnya Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan
Jawa Timur setelah dilaksanakannya program absensi dengan menggunakan
fingerprint. Penerapan program yang tepat, diharapkan dapat memotivasi
karyawan untuk bekerja lebih baik dan memberikan kontribusi yang terbaik
kepada institusi.

7. Jadwal Kegiatan

No.

Kegiatan

1.

Observasi lapangan

2.

Merancang Program

3.

Mengajukan Program

4.

Melaksanakan program

5.

Membuat laporan

Minggu
1
2

BAB II KAJIAN TEORI


1.Pengertian Rekapitulasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (1996 : 828)
Rekapitulasi adalah ringkasan isi atau ikhtisar pada akhir laporan atau
akhir hitungan.

Menurut Mintorogo dan Sedarmayanti (1992: 41)

Rekapitulasi adalah suatu kegiatan meringkaskan data sehingga menjadi


lebih berguna bentuk, susunan, sifat atau isinya dengan bantuan tenaga
tangan atau bantuan suatu peralatan dan mengikuti rangkaian langkah,
rumus, atau pola tertentu.
Rekapitulasi adalah fungsi utama pada sistem yang akan dirancang. Proses ini akan
mengumpulkan nilainilai yang disetorkan oleh guru-guru mata pelajaran untuk selanjutnya
disetorkan kepada wali kelas. Selanjutnya nilai tersebut akan diolah menjadi raport dan
dibagikan pada siswa. Rekapitulasi merupakan suatu kegiatan meringkas dan mengumpulkan
data dengan pola-pola yang sudah ditentukan sehinggabentuk, susunan dan isinya menjadi
lebih berguna. Kegiatan rekapitulasi dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu cara manual dan
cara otomatis.
Cara manual yaitu dimana cara ini saja akan membutuhkan waktu dan tenaga yang
lebih banyak dan kurang efisien apalagi dalam era informasi dan teknologi saat ini. Cara
otomatis merupakan cara yang pastinya sangat menguntungkan dari segi efisiensi waktu dan
biaya. Cara ini juga mempermudah para guru dalam mengumpulkan nilai karena kegiatan
rekapitulasi tersebut dilakukan secara komputerisasi yang tentu saja akan lebih cepat dan
minim kesalahan.
2.Pengertian Absensi
Absensi adalah pola kebiasaan ketidakhadiran dari tugas atau kewajiban. Secara
tradisional, ketidakhadiran telah dilihat sebagai indikator kinerja individu yang malas, serta
pelanggaran kontrak implisit antara karyawan dan majikan, melainkan dilihat sebagai
masalah manajemen, dan dibingkai dalam hal ekonomi atau kuasi-ekonomi. Absensi dalam
ketidakhadiran sebagai indikator psikologis, penyesuaian medis, atau sosial untuk bekerja.

Sering tidak adanya dari tempat kerja merupakan perilaku yang menunjukkan moral
yang buruk atau sindrom malas masuk. Namun, ada beberapa perusahaan yang menerapkan
kebijakan yaitu memberikan kelonggaran bagi karyawan yang melakukan absensi
dikarenakan mengidap penyakit tertentu atau izin tertentu. Namun ada juga perusahaan yang
tidak mengizinkan karena karyawan mengidap penyakit yang ringan dan akibatnya, banyak
karyawan merasa wajib masuk kerja saat sakit, dan menularkan penyakit menular ke rekan
kerja mereka. Hal ini menyebabkan ketidakhadiran yang lebih besar dan penurunan
produktivitas antara pekerja lain yang mencoba untuk bekerja saat sakit.

Kebanyakan karyawan memberikan alasan ketidakhadiran disebabkan oleh alasan


medis dan membuat surat keterangan dokter atau bentuk lain dokumentasi untuk meyakinkan
perusahaan dan biasanya dengan menelpon ke perusahaan agar menunjukkan itikad baik.
3.pengertian fingerprint
Fingerprinting adalah salah satu bentuk biometrik, sebuah ilmu yang menggunakan
karakteristik fisik penduduk untuk mengidentifikasi. Sidik jari sangat ideal untuk tujuan ini
karena mereka murah untuk mengumpulkan dan menganalisis, dan mereka tidak pernah
berubah, bahkan dengan umur orang.
Meskipun tangan dan kaki memiliki banyak daerah bergerigi yang dapat digunakan untuk
identifikasi, sidik jari menjadi bentuk populer biometrik karena mereka mudah untuk
mengklasifikasikan dan mengurutkan. Mereka juga dapat diakses.
Sidik jari yang terbuat dari susunan pegunungan, yang disebut ridges gesekan. Setiap tonjolan
berisi pori-pori, yang melekat pada kelenjar keringat di bawah kulit. Anda meninggalkan
sidik jari di gelas, meja dan hanya hal-hal lain yang Anda sentuh karena keringat ini.
Semua punggung bentuk pola sidik jari yang disebut loop, whorls atau lengkungan:
Loop dimulai pada satu sisi jari, kurva sekitar atau ke atas, dan keluar dari sisi lain. Ada dua
jenis loop: Radial loop lereng ke arah ibu jari, sementara ulnaris loop lereng ke arah
kelingking.
Whorls membentuk lingkaran atau pola spiral.
Lengkungan miring ke atas dan kemudian ke bawah, seperti gunung-gunung sangat sempit.
Para ilmuwan melihat susunan, bentuk, ukuran dan jumlah baris dalam pola-pola sidik jari

untuk membedakan satu dari yang lain. Mereka juga menganalisis karakteristik yang sangat
kecil yang disebut hal-hal kecil, yang tidak dapat dilihat dengan telanjang mata .

Pengaruh Mesin Absensi Terhadap Kedisiplinan Karyawan/Pegawai

Perusahaan atau instansi pemerintah adalah tempat dimana para karyawan/pegawai


melakukan aktifitas setiap harinya dengan tugas dan tanggung jawahnya sebagai roda
perusahaan atau aparatur pemerintahan. Setiap perusahaan/instansi pemerintah demi
terwujudnya lingkungan kerja yang efektif dan harmonis harus memperhatikan segala
struktur organisasnya untuk meningkatnya suatu kinerja organisasinya. Oleh karena itu untuk
mencapai cita-cita perusahaan/instansi dalam meningkatkan dan menjaga kestabilan dari
kinerja organisasinya maka diperlukannya alternatif-alternatif yang mendukung dalam segi
pengawasan terhadap kedisiplinan para karyawan/pegawainya.
Kinerja perusahan menurut pendapat dari Anwar Prabu Mangkunegara (2001, h. 67), bahwa
kinerja perusahaan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
seseorang pegawai yang disiplin dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawab yang diberikan kepadanya. Sedangkan menurut berbagai penelitian berupa hasil
kesimpulan dari tesis menyatakan bahwa untuk dapat menghasilkan suatu kinerja perusahaan
yang baik, seorang pegawai dituntut untuk mempunyai disiplin yang tinggi. Kinerja
perusahaan/instansi bisa dikatakan baik dan sukses bila didukung dengan tingkat kedisiplinan
karyawannya dalam bekerja serta manajemen yang baik terhadap organisasinya. Manajemen
yang selalu memperhatikan kedisiplinan organisasinya akan meningkatkan kinerja suatu
perusahaan/instansi.Seorang pegawai disebut berdisiplin tinggi bila dia memiliki sikap,
mental dan perbuatan yang taat pada aturan-aturan yang ditetapkan oleh perusahaan/instansi
dimana mereka bekerja. Oleh karena itulah agar setiap karyawan di perusahaan/instansi
pemerintah dapat disiplin dalam bekerja, harus dimulai dari mendisiplinkan karyawan untuk
selalu hadir ke kantor dengan tepat waktu sesuai jadwalnya karena dengan begitu aktivitas
perusahaan tidak akan terbengkalai dan dapat menghambat tercapainya tujuan perusahaan.
Kehadiran karyawan tersebut agar dapat disiplin, tidak lepas dengan di terapkannya system
absensi yang dapat diandalkan yaitu dengan bantuan dari mesin absensi sidik jari yang
menuntut kehadiran karyawan secara interaktif dan objektif. Sehingga dengan adanya mesin
absensi sidik jari, tingkat kedisiplinan karyawan untuk hadir tepat waktu dapat terwujud.
Negara Indonesia dulu sebelum adanya mesin absensi dengan basis sidik jari ini dikenal
dengan karyawan yang suka memakai jam karet (tidak tepat waktu) dan juga sering
melakukan kecurangan untuk tidak hadir dalam jadwal kerjanya dengan mengandalkan titip
absen. Lebih parahnya lagi hal semacam itu dijadikan budaya oleh sebagian besar karyawan
yang malas. Sebenarnya penyebab karyawan/pegawai dari suatu perusahaan/intansi
pemerintahan memiliki budaya seperti itu dikarenakan kurangnya penerapan tentang
kedisiplinan sejak mereka menimba ilmu di sekolah atau universitas. Berdasarkan dari

berbagai analisa dari suatu penelitian yang dilakukakan oleh perkumpulan Human Resource
Development (HRD) dari berbagai perusahaan besar yang ada di negara ini, menyatakan
bahwa penerapan kedisiplinan terhadap pegawai dengan menggunakan mesin absensi sidik
jari sangatlah berpengaruh besar terhadap peningkatan kedisplinan kerja setiap karyawan
untuk hadir tepat waktu ke kantor. Menggunakannya mesin absensi berbasis penindaian sidik
jari ini merupakan suatu tindakan yang tepat dan benar dalam membangun suatu kinerja
perusahaan yang baik, karena disiplin kerja pegawai merupakan salah satu syarat yang harus
dipenuhi oleh perusahaan untuk mendapatkan kinerja perusahaan yang baik dan mencapai
tujuan bisnisnya. Tanpa adanya mesin absensi sidik jari, akan mustahil untuk dapat
menigkatkan kinerja perusahaan yang dilihat dari sudut pandang tingkat kedisiplinan
karyawan.
BAB III METODE PENGUMPULAN DATA
A. Wawancara
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia wawancara adalah tanya jawab
dengan seseorang yang diperlukan untuk dimintai keterangan atau pendapatnya
mengenai suatu hal. Atau dengan kata lain dapat juga dikatakan bahwa wawancara
adalah tanya jawab antara pewawancara dengan yang diwawancarai untuk meminta
keterangan atau pendapat tentang suatu hal.
Jadi, sebenarnya pengertian wawancara adalah upaya yang dilakukan seseorang atau
suatu pihak untuk mendapatkan keterangan, atau pendapat mengenai sesuatu hal yang
diperlukannya untuk tujuan tertentu, dari seseorang atau pihak lain dengan cara tanya
jawab.
Wawancara dalam pelaksanaan Magang Manajemen ini dilakukan oleh penulis
selaku interviewer terhadap informan selaku interviewee.Dalam hal ini yang menjadi
interviewee adalah Bapak oki susandono S.kom selaku pamong magang di Seksi Sistem
Informasi.Wawancara ini bertujuan untuk memperoleh keterangan atau pendapat
dimaksud untuk digunakan sebagai masukan dan memperoleh Informasi yang ada
relevansinya dengan pokok persoalan khususnya bidang garapan Magang Manajemen
selanjutnya diserahkan kepada deddy dan luluk selaku seumber data untuk

yaitu

mengenai rekapan data absensi pegawai LPMP dalam datu bulan Timur.Data wawancara
yang dibutuhkan yaitu tentang alur ekapan mulai dari menggunduh data dari fingerprin
ke dalam aplikasi attendence manajemen , kalkulasi data di aplikasi dan beserta rekapan
data satu bulan kehadiran dan ketidakhadiran pegawai di LPMP.
B. Observasi
Observasi adalah pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan
langsung terhadap suatu obyek dalam suatu periode tertentu dan mengadakan

pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamat Observasi menurut
Suharsimi Arikunto (2010:199) meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Teknik ini dilakukan dengan
cara mengamati dan mencatat secara teliti.
Pada metode pegamatan ini, penulis terjun langsung untuk mengamati secara
langsung mengenai rekapapitulasi absensi pegawai di LPMP Jawa Timur

yang

dilakukan oleh Seksi Kepegawaian di Lembaga Penjaminan Mutu Provinsi Jawa


Timur. Data yang diperlukan dalam metode pengamatan ini adalah, mengamati secara
langsung proses unduh dan input data ke dalam aplikasi dan rekapitulasi data absensi
semua pegawai di LPMP.
C. Dokumentasi
Metode dokumentasi dilakukan penulis dengan melakukan pengamatan
terhadap benda-benda mati dan apabila mengalami kekeliruan mudah untuk
merevisinya karena sumber datanya tetap dan tidak berubah.
Menurut Suharsimi Arikunto (2010:201) bahwa dokumentasi dari kata dokumen
yang artinya barang-barang tertulis.
Sukmadinata (2007:221-222) mengatakan bahwa dokumentasi merupakan suatu
teknik pengumpulan data dengan menghimpun data dan menganalisis dokumendokumen baik dokumen tertulis, gambar, maupun elektroik. Dokumen yag dihimpun
dipilih sesuai dengan tujuan dan fokus masalah.
Dokumen yang diperlukan dalam metode dokumentasi pada Magang
Manajemen ini meliputi dokumen-dokumen atau file di dalam aplikasi beserta font
keterangan tidak masuk dan keterangan tugas diluar. baik berupa hardcopy maupun
softcopy.

BAB IV
PENGALAMAN YANG DIPEROLEH
A. Pengalaman yang diperoleh secara langsung
Pengalaman yang diperoleh secara langsung dalam melaksanakan kegiatan
Magang Manajemen di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur
khususnya di Seksi Kepegawaian antara lain mendapatkan ilmu tentang administrasi,

dan mendapatkan pengalaman mengenai tata cara melakukan administrasi di suatu


lembaga, mendapatkan pengalaman mengenai cara kerja sehingga mampu
mengaplikasikan antara teori yang dipelajari dengan praktek di lapangan,
mendapatkan pengalaman untuk berkomunikasi dengan baik.
Berbagai pengalaman langsung tersebut didapatkan penulis melalui beberapa
kegiatan antara lain: (1) Menggunduh data dari fingerprint dimasukkan kedalam
aplikasi Attendence Management. (2) Menyambungkan mesin fingerprint 2 dan mesin
3(3)mengambil transaksi absen (4) mengkalkulasi data apabila ada keterlambatan,
ada surat tugas dari luar dan menyetel tanggal setiap harinya (5) memberikan
keterangan menggunakan aplikasi dengan memberikan warana sesuai dengan
ketentuan (6) Merekap hasil data dalam keseharian di jadikan dalam satu bulan
B. Pengalaman tidak langsung (informatif)
Pengalaman tidak langsung atau bersifat informatif yang didapatkan oleh penulis
melalui metode wawancara, observasi, serta dokumentasi antara lain (1) Mengetahui
struktur organisasi kelembagaan di Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (2)
Mengetahui alur dan prosedur kegiatan administrasi kelembagaan (3) Mengetahui alur
absensi pegawai LPMP (4) Mengetahui aplikasi Attendence Management yang
digunakan dalam mengabsen(5) Mengetahui cara memasukkan keterangan terlambat
dan surat tugas

(6) Mendapat informasi tentang rekapitulasi data absensi (7)

Mengetahui font keterangan tidak hadir dan font macam-macam surat tugas untuk
pegawai LPMP.
22

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Deskripsi Singkat Pelaksanaan Magang
Pelaksanaan Magang Manajamen di Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan Provinsi Jawa Timur dilaksanakan pada tanggal 3 Agustus 2015
hingga tanggal 25 September 2015. Pada hari pertama magang anggota
kelompok disebar ke dalam 6 Seksi yakni Seksi Sistem Informasi, Seksi
Fasilitas

Penjaminan

Mutu

Pendidikan

dan

Seksi

Kepegawaian,seksi

persuratan,seksi perlengkapan dan seksi pemetaan mutu dan supervisi.


Seksi Sistem Informasi bergerak pada bidang membuat surat tugas
untuk pegawai yang ditugasi sebagai narasumber diklat dan seminar mengenai
mutu pedidikan .Pada hari pertama magang penulis dan anggota sudah siap
melaksanakan kegiatan dan menerima berbagai tugas, Salah satunya adalah
memverifikasi dan mengklasifikasi data dan dokumen peserta sertifikasi guru
jalur PLPG di Provinsi Jawa Timur.Seluruh7 kegiatan yang dilaksanakan tidak
terlepas dari kegiatan administrasi.Mulai dari penerimaan data peserta sertifikasi
guru dan penempatan peserta di LPTK, setelah itu dilakukan pengecekkan
berkas dan kesesuaian antara berkas peserta dengan data yang diterima dan
diklasifikasikan sesuai kabupaten/kota peserta dan menurut LPTK tempat
peserta mengikuti PLPG.Kemudian membuat laporan seluruh peserta sertifikasi
guru jalur PLPG Di tiap Kabupaten/Kota dan di setiap LPTK.

BAB VI PENUTUPAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP

Anda mungkin juga menyukai